Anda di halaman 1dari 85

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN

AGROWISATA KUNTUM NURSERIES


(Jl Raya Tajur No 291, Bogor)

SRI WAHYUNI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Efektivitas Media
Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries Bogor adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Sri Wahyuni
NIM: I34090104
ABSTRAK

SRI WAHYUNI. Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum


Nurseries, Bogor. Dibimbing oleh NINUK PURNANINGSIH.

Media komunikasi pemasaran adalah suatu bentuk saluran penyampaian


pesan komunikasi pemasaran kepada khalayak. Tujuan penelitian ini menganalisis
bagaimana karakteristik pengunjung Kuntum Nurseries, menganalisis bagaimana
strategi media komunikasi pemasaran dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata dilihat dari
aspek kognitif, afektif, dan konatif. Dalam penelitian ini unit agrowisata yang
diteliti adalah Kuntum Nurseries. Kuntum Nurseries merupakan salah satu unit
usaha yang bergerak dibidang agrowisata yang menawarkan wisata pertanian.
Hasil penelitian ini menunjukkan efektivitas media komunikasi pemasaran
dipengaruhi oleh variabel frekuensi penerimaan pesan terhadap efektivitas media
komunikasi pemasaran, tepatnya pada aspek kognitif, afektif dan konatif.

Kata kunci: efektivitas, media komunikasi pemasaran, agrowisata

ABSTRACT

SRI WAHYUNI. Effectiveness of Kuntum Nurseries Agrotourism Marketing


Communications media. Supervised by NINUK PURNANINGSIH.

Marketing communication media is a channel form of communication


media message to audiences. The purposes of this research are to analyze the
characteristic of Kuntum Nurseries visitors, to analyze marketing communication
media strategy, also to analyze factors that influence the marketing
communication media effectivity agrotourism towards point of view of cognitive,
affective and conative aspects. In this study, the agrotourism studied was Kuntum
Nurseries one of agrotourism that deserve agricultural tour. The result of this
research showed that marketing communication media effectivity was influenced
by revenue frequency variable towards marketing communicaion media
effectivity, especially cognitive and conative aspects.

Key words: agrotourism, effectivity, marketing communication media


EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN
AGROWISATA KUNTUM NURSERIES BOGOR

SRI WAHYUNI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata
Kuntum Nurseries, Bogor
Nama : Sri Wahyuni
NIM : I34090104

Disetujui oleh

Dr Ir Ninuk Purnaningsih, MSi


Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Siti Amanah, MSc


Ketua Departemen

Tanggal Lulus: ________________


PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013 sampai dengan
bulan Januari 2014. Peneliti ingin mengkaji mengenai efektivitas media
komunikasi pemasaran agrowisata dengan judul Efektifitas Media Komunikasi
Pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries Bogor.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Ninuk
Purnaningsih, MSi sebagai selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
saran dan masukan selama proses penulisan hingga penyelesaian karya tulis ini.
Kepada Ibu Kennita pihak Kuntum Nurseries yang telah memberi izin dan selalu
membantu penulis ketika penelitian berlangsung. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan juga kepada Ibunda Rohmawati dan Ayahanda Rusli Suwandi selaku
orangtua serta Kristin dan Ogi selaku kakak dan adik tercinta yang selalu
mendoakan penulis, tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih terutama kepada
Adi Surya Murfadi, Ica, Eca, Nindya, Intan, Resty, Selvi, Adi, Rangga, Jajang,
Triary, serta seluruh KPM 46 yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat dalam penyelesaian karya tulis ini dan seluruh responden serta semua
pihak yang telah membantu dari penulisan studi pustaka sampai akhir penulisan
skripsi ini.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, April 2014

Sri Wahyuni
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii


DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN ix
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Masalah Penelitian 3
Tujuan Penelitian 3
Kegunaan Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 5
Komunikasi Pemasaran 5
Agrowisata 6
Media Komunikasi Pemasaran 7
Efektivitas Promosi dengan Perilaku Pengunjung 11
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas media Komunikasi
Pemasaran 13
Kerangka Pemikiran 14
Hipotesis Penelitian 16
Definisi Operasional 16
PENDEKATAN LAPANG 19
Metode Penelitian 19
Lokasi dan Waktu 19
Teknik Pemilihan Responden 19
Teknik Pengumpulan Data 20
Kelemahan Penelitian 20
Teknik Pengolahan Data 20
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 23
Sejarah Kuntum Nurseries 23
Visi, Misi, dan Program Kerja Kuntum Nurseries 23
Struktur Organisasi Kuntum Nurseries 24
Agrowisata yang Ditawarkan Kuntum Nurseries 25
Produk yang Dipasarkan Kuntum Nurseries 27
Media Komunikasi Pemasaran Kuntum Nurseries 28
PROFIL PENGUNJUNG AGROWISATA 29
KUNTUM NURSERIES
Usia 29
Pendidikan 30
Pekerjaan 30
Pengeluaran 31
Motivasi 31
STRATEGI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN 33
Keragaman Media 33
Frekuensi Penerimaan Pesan 34
EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN 35
Aspek Kognitif 35
Aspek Afektif 36
Aspek Konatif 36
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS
MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN 37
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi
Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif 37
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi
Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif 41
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi
Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif 48
PENUTUP 55
Kesimpulan 55
Saran 56
DAFTAR PUSTAKA 57
LAMPIRAN 59
RIWAYAT HIDUP 73
DAFTAR TABEL

1 Jenis-jenis Media Iklan serta Keunggulan dan Keterbatasannya 11


2 Karateristik konsumen demografi & subbudaya 13
3 Populasi dan sampel penelitian 20
4 Daftar harga dan fasilitas-fasilitas Kuntum Nurseries 26
5 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries
berdasarkan karakteristik pengunjung 29
6 Jumlah dan persentase motivasi pengunjung agrowisata Kuntum
Nurseries berdasarkan urutan tertinggi hingga terendah 32
7 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries
berdasarkan strategi media komunikasi pemasaran 33
8 Jumlah dan persentase pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries
berdasarkan efektivitas media komunikasi pemasaran 35
9 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek kognitif 38
10 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
media komunikasi pemasaran terhadap aspek kognitif pengunjung
Kuntum Nurseries 42
11 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek afektif 43
12 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
media komunikasi pemasaran terhadap aspek afektif pengunjung Kuntum
Nurseries 47
13 Hasil Uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek konatif 48
14 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
media komunikasi pemasaran terhadap aspek konatif pengunjung
Kuntum Nurseries 52
DAFTAR GAMBAR

1 Model komunikasi pemasaran 6


2 Kerangka pemikiran 15
3 Struktur organisasi Agrowisata Kuntum Nurseries 25

DAFTAR LAMPIRAN

1 Jadwal Penelitian 59
2 Sketsa lokasi penelitian 60
3 Daftar nama responden penelitian 61
4 Kuesioner penelitian 62
5 Hasil uji regresi linear berganda 67
6 Dokumentasi 70
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan
usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Melalui pengembangan agrowisata
yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa
meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta
memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang
umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (Deptan 2005).
Pengembangan agrowisata memiliki sisi positif di antaranya melestarikan
sumberdaya alam, wisatawan dapat menikmati keindahan dan kesejukan alam,
taman rekreasi, mencari pengetahuan dan pengalaman secara langsung, serta
memiliki daya tarik berbeda mulai dari keindahan alamnya, nilai sejarahnya atau
bahkan budayanya. Nilai pengetahuan dan pendidikan serta nilai rekreasi yang
dimiliki agrowisata dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial. Nilai komersial
tersebut menjadikan ketertarikan tersendiri untuk menjalankan bisnis agrowisata.
Pertumbuhan industri agrowisata pada saat ini semakin meningkat. Salah
satu kondisi yang mempengaruhi terbukanya peluang ini adalah adanya trend
back to nature yang tengah berkembang di masyarakat. Trend ini menyebabkan
masyarakat sangat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan alam,
termasuk dalam memilih sarana rekreasi. Selain itu, semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat lebih cerdas dalam memilih
sarana rekreasi yang mampu memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan.
Motivasi pengunjung dalam menikmati objek wisata telah mengalami perubahan
ke bentuk wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata yang
menarik untuk dikunjungi. Perubahan dalam menikmati objek wisata juga
diakibatkan oleh adanya kebutuhan pengunjung dalam memberikan hiburan yang
mengandung unsur edukasi, sehingga selain mendapatkan kesenangan dalam
menikmati hiburan di objek wisata, pengunjung juga dapat memperoleh
pengetahuan baru dari objek wisata yang mereka kunjungi. Oleh karena itu,
perusahaan agrowisata yang sedang menghadapi persaingan untuk
mempertahankan eksistensi perusahaan memanfaatkan komunikasi pemasaran
dengan menggunakan beberapa alat media komunikasi pemasaran untuk
memperkenalkan kepada pengunjung tentang berbagai keunikan dan keunggulan
yang dimiliki oleh setiap daerah agrowisata.
Promosi merupakan salah satu kegiatan komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran adalah mempresentasikan gabungan semua unsur dalam
bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
memciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya
(Shimp 2003). Komunikasi pemasaran dikatakan efektif jika suatu perusahaan
sudah mampu atau berhasil menyampaikan promosinya melalui media-media
promosi kepada khalayak. Media promosi ini dapat dikatakan efektif jika
Agrowisata Kuntum Nurseries ini sudah mampu atau berhasil menyampaikan
promosinya ke pada pengunjung untuk datang ke tempat agrowisata tersebut.
Efektivitas media komunikasi pemasaran dapat dilihat dari perubahan sikap
konsumen yang terdiri dari tiga aspek yaitu: aspek kognitif (pengetahuan), aspek
2

afektif (perasaan), dan aspek konatif (perilaku). Pada penelitian yang dilakukan
oleh Amalia (2012) penyampaian informasi melalui media juga sebaiknya harus
dilakukan secara rutin seperti koran, TV, dan radio, agar penerima pesan dapat
mengingat secara terus menerus dengan sendirinya. Diharapkan dengan
penyampaian pesan secara rutin ini juga membuat penerima pesan menjadi
terbujuk dan tertarik untuk melakukan kunjungan. Informasi yang terdapat dalam
suatu media pun harus jelas dan menarik minat pengunjung. Jadi pesan yang
disampaikan oleh suatu media pun harus menarik, jelas, dan tentunya harus
dilaksanankan secara rutin, agar pesan ini membuat pengunjung terbujuk untuk
melakukan kunjungan. Setiap pemilihan media promosi digunakan untuk
memperkenalkan produk agar konsumen (pembeli) menjadi tahu, paham dalam
menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Kuntum Nurseries merupakan kompleks lahan yang dijadikan sebagai
tempat pembudidayaan tanaman organik yang meliputi tanaman hias, obat, buah
dan sayuran. Selain itu Kuntum Nurseries juga menyediakan tempat wisata
pemancingan, wisata ternak, wisata ikan, wisata kebun dan wisata kuliner. Letak
Kuntum Nurseries yaitu berada di Jl Raya Tajur No. 291 Kota Bogor, tempat
agrowisata ini sangat strategis dengan wisata lain seperti tas Tajur, Kampoeng Air
Katulampa dan wisata Taman Safari. Agrowisata ini, pengunjung tidak hanya
dapat menikmati pemandangan yang indah dari suasana pedesaan, hamparan
kebun organik, kolam pemancingan, pepohonan serta udara yang menyejukan,
tetapi pengunjung juga memperoleh edukasi pertanian, perikanan, perkebunan,
peternakan, dengan melalui praktek langsung yang akan didapatkan oleh
pengunjung. Tentu ini merupakan sesuatu yang menyenangkan di tambah banyak
fasilitas-fasilitas hiburan yang akan dinikmati oleh pengunjung yang datang ke
Kuntum Nurseries.
Kuntum Nurseries dihadapkan dengan persaingan agrowisata-agrowisata
atau wisata alam lain yang menawarkan wisata yang hampir sama, sehingga
membuat persaingan semakin ketat. Kuntum Nurseries harus mampu
menciptakan strategi pemasaran agar mampu terus berkembang dengan
memperkenalkan keunikan, keunggulan pada setiap daerahnya, menarik minat
konsumen untuk berkunjung dan menikmati nuansa alam, serta fasilitas yang
disediakan Kuntum Nurseries. Selama ini perkembangnnya, Kuntum Nurseries
telah mengembangkan fasilitas-faslilitas tambahan baru guna menunjang
kelengkapan pariwisatanya serta dalam promosinya guna menarik wisatawan
untuk datang ke Kuntum Nurseries agar mampu menciptakan pencitraan yang
berbeda dengan wisata yang lain. Oleh karena itu diperlukan strategi media
komunikasi pemasaran yang lebih baik sehingga Kuntum Nurseries mampu
bersaing dan minat para wisatawan untuk berkunjung semakin meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, efektivitas media komunikasi pemasaran yang
dilakukan Kuntum Nurseries terhadap sikap pengunjung dirasa relevan untuk
dikaji
3

Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibangun beberapa masalah


penelitian yang dapat dirumuskan oleh pernyataan-pernyataan berikut ini:
1. Bagaimana karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries,
Bogor?
2. Bagaimana strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum
Nurseries, Bogor?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi
pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries dilihat dari aspek kognitif,
afektif dan konatif?
4. Bagaimana efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum
Nurseries?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:


1. Menganalisis karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries,
Bogor.
2. Menganalisis strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum
Nurseries, Bogor.
3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media
komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries dilihat dari aspek
kognitif, afektif dan konatif.
4. Menganalisis efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata
Kuntum Nurseries.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni:


1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan bagi perusahaan dalam menerapkan strategi komunikasi
pemasaran dalam menggunakan media komunikasi pemasaran.
2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan mengenai
efektivitas media komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu
perusahaan.
3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat
lebih memilih untuk mengunjungi agrowisata edukasi yang berhubungan
dengan pertanian sebagai salah satu pilihan untuk rekreasi.
4
5

TINJAUAN PUSTAKA

Komunikasi Pemasaran

Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman


disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran
adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya
mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya.
Kegiatan pemasaran ini tak lepas dari aktivitas komunikasi, jika digabungkan
komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran
pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan memciptakan
suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Shimp 2003).
Komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari antara dua
orang atau lebih. Kegiatan ini dilakukan dalam proses pencapaian makna antara si
pengirim pesan dan si penerima pesan. Menurut Kusumastuti (2009) melalui
komunikasi kita berbagi informasi, gagasan, atau sikap dengan partisipan lainnya.
Menurut Berlo et al. (1995) dalam Kusumastuti (2009) komunikasi melalui
proses yang melibatkan beberapa unsur seperti, (a) komunikator yang
menyatakan gagasan atau perasaan, (b) gagasan dan perasaan yang diubah
menjadi suatu pesan, (c) pesan yang disampaikan, (d) komunikan yang menerima
pesan dari komunikator, serta (e) reaksi dan umpan balik (efek) yang disampaikan
komunikan kepada komunikator.
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono
2008). Kotler (2000) dalam Kusumastuti (2009) menyatakan komunikasi
pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama
kepada konsumen sasaran mengenai keberadaan suatu produk di pasar. Aplikasi
itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik
pesan, dan frekuensi penyajian (Kennedy dan Soesmanegara 2006). Tujuan
komunikasi pemasaran berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan dari
audiens atau konsumen.
Pemasar mungkin menginginkan tanggapan kognitif (cognitive), pengaruh
(affective), dan perilaku (behavioral) (Kotler 2002). Berlo (1960) dalam
Mugniesyah (2009) mengemukakan model komunikasi yang dikenal sebagai
Model SMCR, dengan asumsi bahwa komunikasi antar pribadi merupakan suatu
proses. Terdapat enam komponen elemen-elemen dasar komunikasi yang relevan
untuk komunikasi antar pribadi, yaitu sumber (source), penyandi (encoder), pesan
(message), saluran komunikasi (channel), penerjemah (decoder), dan penerima
(receiver). Konteks komunikasi dari orang ke orang (person to person), sumber
merupakan pihak yang memproduksi pesan atau penyandi pesan baik secara
tertulis maupun lisan, sehingga keduanya tidak terpisahkan dan disebut source-
encoder atau sumber-penyandi. Komunikasi antar pribadi berlangsung jika
sumber penyandi pesan dan mengirimkannya melalui saluran komunikasi tertentu
kepada penerima, dimana penerima akan menerjemahkan pesan tersebut dengan
meresponinya, model MSCR tersebut juga dapat diaplikasikan untuk komunikasi
6

media massa, seperti halnya dalam komunikasi pemasaran. Komunikasi


pemasaran bertujuan untuk memberikan informasi, memperkenalkan suatu
produk/jasa untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli atau
memanfaatkan suatru produk/jasa tersebut.

Umpan Balik

Sumber Encoding Transmisi Decoding Tindakan

Pemasar Iklan, Media: Respon dan Perilaku


penjualan Radio, tv, interpretasi konsumen
perorangan, surat kabar, oleh
promosi, majalah, penerima
public brosur
relation,
direct
marketing

Gambar 1 Model komunikasi pemasaran

Tujuan komunikasi dalam komunikasi pemasaran menurut Kusumastuti


(2009) adalah:
1. Memberi informasi dan membuat konsumen menyadari keberadaan
produk yang ditawarkan.
2. Mengingatkan konsumen tentang keberadaan produk, konsumen
diingatkan bahwa produk yang sejak dulu dikenal masih tetap ada dan
hingga saat ini masih tersedia di pasaran.
3. Membujuk konsumen untuk melakukan pembelian.
4. Menunjukkan perbedaan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan
dengan perusahaan lain.
5. Menghantarkan nilai-nilai sosial pada masyarakat. Berdasarkan konsep
periklanan, suatu iklan akan menarik bila menampilkan daya tarik tertentu
yang sesuai dengan batas-batas nilai moral yang berkembang dalam
masyarakat.
Agrowisata

Agrowisata atau agroturisme didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan


pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata
dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan
hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata merupakan bagian dari objek
wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata.
Tujuannya adalah untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan
hubungan usaha di bidang pertanian. Melalui pengembangan agrowisata yang
menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa
meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta
memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang
7

umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya. Agrowisata juga


memberi peluang wisatawan untuk terlibat dalam aktivitas rekreasi pedesaan
untuk memperluas pengetahuan wisatawan, pengalaman rekreasi dan hubungan
usaha di bidang agro (Deptan 2005).
Jenis agrowisata yang dapat diidentifikasikan berdasarkan potensi
komoditas dan lingkungannya, antara lain agrowisata perikanan, peternakan,
perkebunan dan kehutanan. Penekanan pada partisipasi masyarakat lokal,
agrowisata menjadi salah satu sektor pariwisata dengan upaya pemberdayaan
masyarakat. Pemberdayaan tidak hanya ditujukan kepada masyarakat lokal saja,
tetapi juga para pengunjung agrowisata. Bertambahnya wawasan mengenai
produk pertanian dan cara bertani yang benar merupakan salah satu contoh
pemberdayaan pengunjung dari aspek pendidikan. pengunjung dapat berinteraksi
langsung sehingga dapat melihat, mengetahui, dan mendapat pengalaman
intelektual dan budaya setempat. Ruang lingkup agrowisata meliputi pertanian,
peternakan, hortikultura, perkebunan, dan perikanan. Klasifikasi agrowisata terdiri
dari empat jenis, yaitu:
1. Agrowisata bisnis, kegiatan wisata dilakukan secara bersama-sama dengan
kegiatan bisnis dalam bidang agro. Agrowisata bisnis ini memang
ditujukan untuk kegiatan bisnis sehingga konsumen akan mendapatkan
kepuasan dan juga akan mendapatkan kebutuhan wisatanya.
2. Agrowisata rekreasi, kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan
berekreasi. Dewasa ini, agrowisata inilah yang cukup berkembang.
Agrowisata ini ditujukan untuk rekreasi dalam obyek wisata agro sehingga
konsumen mendapatkan kepuasan dan menghilangkan penat.
3. Agrowisata budaya, kegiatan wisata yang dilakukan dengan
pengembangan budaya dalam bidang agro. Agrowisata ini ditujukan
adalah untuk menambah pengetahuan mengenai kebudayaan, budaya, dan
kehidupan masyarakat pertanian yang mayoritas masih bersifat alami dan
tradisional.
4. Agrowisata scientific kegiatan wisata yang dilakukan dengan kegiatan
pendidikan dalam bidang agro. Agrowisata ini ditujukan adalah untuk
menambah dan meningkatkan pengetahuan pada bidang agro.

Agrowisata juga merupakan kegiatan yang sangat potensial untuk


dikembangkan melalui konsep pemberdayaan berbasis masyarakat (Abdullah
2012). Agrowisata memiliki kajian sisi positif tersendiri diantaranya melestarikan
sumberdaya alam, wisatawan dapat menikmati keindahan dan kesejukan alam,
taman rekreasi, mencari pengetahuan dan pengalaman secara langsung. Serta
memiliki daya tarik berbeda mulai dari keindahan alamnya, nilai sejarahnya atau
bahkan budayanya. Agrowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat
spesifik, pengunjung dapat menikmati keindahan dan keunikan alam, sekaligus
menikmati produk agro atau dapat tinggal dilingkungan pertanian, terlibat dalam
proses produksi yang kesemuanya dilakukan untuk dapat mengalami, menikmati,
mempelajari, dan menghayati bagian dari kehidupan keseharian yang berlangsung
di suatu lingkungan pertanian. Selain itu pada penelitian (Amalia 2012)
mengatakan bahwa aset penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah
keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam.
8

Media Komunikasi Pemasaran

Media adalah suatu bentuk saluran penyampaian pesan komersial kepada


khalayak saluran. Morissan (2001) media (medium) adalah kategori umum dari
system pengiriman pesan yang mencakup beberapa media yaitu media penyiaran
(televisi dan radio), media cetak (brosur dan surat kabar), surat, iklan luar ruang,
(outdoor advertising), dan media pendukung lainnya. Menurut Ray (1982) dalam
Morissan (2001) promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai dari
pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk
menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Menurut Morissan
(2001) iklan media terdiri dari iklan media penyiaran, iklan media cetak, dan iklan
media internet. Selain itu media dalam melakukan komunikasi pemasaran harus
tetap diperhatikan, karena media penyampai pesan memegang peranan penting
dalam proses komunikasi. Oleh karena itu tanpa media, pesan tidak akan sampai
pada kelompok audiens yang diinginkan. Media komunikasi pemasaran tersebut
terdiri dari surat kabar, brosur, majalah, televisi, radio, media luar ruang, iklan
transit, dan direct mail (Tjiptono 2008). Kusumastuti (2009) membagi media yang
biasa digunakan dalam komunikasi pemasaran menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Media massa, yang terdiri dari media massa elektronik dan media cetak.
2. Media kelompok, yang biasa digunakan pada kegiatan-kegiatan yang
melibatkan kelompok tertentu. Bentuk media ini diantaranya adalah
video presentasi.
3. Media personal, seperti katalog, profil korporat, dan folder.

Pemilihan media promosi yang tepat akan memiliki pengaruh besar pada
proses pemasaran yang dilakukan. Melalui media, konsumen dengan mudah
mengetahui produk yang akan dijual. Efisiensi penggunaan media dilihat dari
sejauh mana media itu dapat menjangkau sasaran secara tepat, frekuensi yang
dibutuhkan dan durasi tayang iklan pada media dengan intensitas tinggi. Sejauh
ini, pemasangan iklan masih terpaku pada jenis media yang sudah umum semisal
media massa elektronik dan media cetak (surat kabar dan majalah) (kusumastuti
2009). Setiap pemilihan media promosi digunakan untuk memperkenalkan produk
agar konsumen (pembeli) menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Media dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, dan jenis distribusi, anggaran,
strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri.
Menurut Morissan (2001) iklan media terdiri dari iklan media penyiaran, iklan
media cetak, dan iklan media internet.

Media Penyiaran

Media penyiaran terdiri dari televisi dan radio yang telah menjadi media
yang sangat penting dan dominan bagi pemasang iklan. Media penyiaran
merupakan salah satu jenis media yang disukai oleh khalayak baik dari sumber
mengenai informasi dan desain pesan yang disampaikan (Morissan 2001).
Televisi merupakan salah satu media elektronik yang sangat digemari oleh
masyarakat, keunggulan dari televisi yaitu menggabungkan gambar, suara, dan
gerakan; merangsang indera; perhatian tinggi; jangkauan tinggi. Sedangkan
9

keterbatasan dari media elektronik televisi yaitu biaya absolut tinggi; kekacauan
tinggi. Selain televisi adapun penggunaan media elektronik radio yang sama
digemari oleh masyarakat. Keunggulan dari radio yaitu penggunaan masal;
pemilihan geografis dan demografis tinggi; biaya rendah. Sedangkan keterbatasan
dari media elektronik radio yaitu hanya penyajian suara; perhatian lebih rendah
daripada televisi; struktur harga tidak standar; paparan bergerak kilat (Kotler
2002).

Media Cetak

Pengertian iklan media cetak adalah pesan-pesan komersial dari produsen


kepada khalayak konsumennya yang disampaikan lewat media cetak (Riyanto
(2000) dalam Arindi 2012). Surat kabar atau koran dan majalah merupakan media
massa cetak yang menjadi alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari
sumber kepada khalayak (penerima), oleh sebab itu agar pesan yang akan
disampaikan oleh media massa cetak dapat diterima secara efektif oleh
khalayaknya, maka media massa cetak harus memiliki daya tarik tersendiri dari
media lainnya. Media cetak merupakan media statis yang mengutamakan pesan-
pesan visual, merupakan media yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata-
kata, gambar atau fotografi, dalam suatu tata warna serta halaman putih. Jenis-
jenis iklan media cetak yaitu terdiri dari a) brosur, b) majalah, c) surat kabar dan
d) tabloid. Penggunaan media cetak dapat mempermudah pesan yang akan
disampaikan dari produsen ke konsumen karena bentuk media cetak yang mudah
dibawa dan tidak memakan waktu banyak untuk membacanya. Keunggulan dari
media cetak ini usia penggunaan panjang; penerusan pembacaan baik, terkendali
penuh; dapat mendramatisir pesan, ketepatan waktu, jangkauan pasar lokal yang
baik, penerimaan luas, tingkat kepercayaan tinggi. Sedangkan keterbatasan media
cetak yaitu usia penggunan pendek, mutu reproduksi jelek, perencanaan
pembelian iklan panjang; tidak ada jaminan posisi, produksi berlebihan dapat
membuat biaya hilang sia-sia (Tjiptono 2008).

Media Internet

Menurut Shimp (2003) mengatakan bahwa suatu ribuan pemasar telah


beralih ke internet sebagai calon media untuk mempromosikan merek mereka dan
melakukan transaksi penjualan. Media promosi menggunakan media internet
dapat dilakukan melalui web, dan situs jejaring sosial lainya seperti (facebook &
twitter). Menurut Scott (2009) web digunakan untuk menyampaikan pemikiran
dan konten informatif melalui situs Web, blog, e-book, white paper, gambar, foto,
konten audio, dan video, atau bahkan bentuk lainnya seperti penempatan produk,
permainan, dan realitas virtual. Dalam jurnal Situmorang (2010) mengatakan
bahwa seiring waktu maka munculah situs jejaring sosial atau situs pertemanan
yang lebih canggih seperti MySpace, Friendster, Facebook dan kemudian Twitter.
Internet sebagai sarana berkomunikasi pada mulanya banyak digunakan untuk
saling berkirim e-mail dengan menggunakan Yahoo atau Hotmail.
10

Media Ruang Publik

Alternatif media dengan memanfaatkan media ruang publik, antara lain


dapat memanfaatkan: poster dan atau sticker pada body dalam dan luar bis kota,
pager rumah, tiang listrik, dan sebagainya, billboard, baleho, poster, spanduk,
umbul-umbul, balon raksasa, dan lain-lain (Santoso 2011). Media luar ruang,
yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat
terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus
lainnya, seperti di dalam bis kota, gedung, pagar tembok, dan sebagainya
(Tjiptono 2008). Keunggulan beriklan dengan menggunakan media ruang publik:
umumnya relatif murah, kecuali pada baliho dan billboard, sangat mencolok
karena ukuran besar, penampilan menarik, luwes, sedikit pesaing, pesan iklan
ditayangkan berkali-kali atau terus menerus, kesinambungan dan keberlanjutan
yang baik, penempatan yang strategis dapat membuat masyarakat yang lalu lalang
terekspos untuk memandangnya. Kelemahan beriklan dengan menggunakan
media ruang publik: membahayakan pengemudi, kreativitas agak terbatas, efektif
hanya bagi publik yang berkendaraan dengan ruang pandang luas, misalnya
kendaraan pribadi seperti sepeda, sepeda motor, dan mobil.

Media Word of Mouth

Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) atau yang biasa disebut
WOM adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh konsumen melalui
perbincangan dengan konsumen lain, dan tidak ada satupun dari mereka adalah
pemasar. Bentuk komunikasi pemasaran ini dapat terjadi karena kesan mendalam
konsumen terhadap produk atau perusahaan tertentu sehingga konsumen tersebut
ingin menyampaikan informasi yang dia ketahui tentang produk atau perusahaan
tersebut kepada kerabat dekatnya. Komunikasi pemasaran melalui WOM tidak
memerlukan biaya yang begitu besar, namun dapat memberikan dampak yang
besar bagi perusahaan. Pemasaran Word of Mouth (WOM) ini merupakan bauran
komunikasi pemasaran yang paling efektif karena memungkinkan komunikasi
pribadi dan mendapat umpan-balik.
Menurut Yassiranda (2011) dalam penelitian Amalia (2012) menyatakan
bahwa “word of mouth juga termasuk dalam kegiatan media komunikasi
pemasaran”. Komunikasi lisan (word of mouth) merupakan “pertukaran ide,
pikiran, dan komentar antara dua atau lebih konsumen, dan tidak satupun dari
mereka adalah pemasar” Sumarwan (2004) dalam penelitian Amalia (2012).
Efektifitas komunikasi WOM dikarenakan beberapa aspek yaitu antara lain: (1)
pesan-pesan WOM dapat diadaptasi untuk penerima (receiver), (2) pesan-pesan
WOM relatif diterima secara reliable dan jujur, (3) sumber-sumber WOM
dianggap memiliki pengalaman sehingga mengetahui informasi yang ingin
diketahui receiver, dan (4) WOM dapat diterima sebagai pesan yang tidak bias
(Suparman 1996).
11

Tabel 1 Jenis-jenis media iklan serta keunggulan dan keterbatasannya

Media Keunggulan Keterbatasan


Koran Fleksibilitas, ketepatan Usia penggunan pendek, mutu
waktu, jangkauan pasar lokal Reproduksi jelek, audiens
yang baik, penerimaan luas, ”terusan” kecil
tingkat kepercayaan tinggi
Televisi Menggabungkan gambar, Biaya absolut tinggi;
suara, dan gerakan; kekacauan tinggi
merangsang indera;
perhatian
tinggi; jangkauan tinggi
Surat Langsung Audiens terpilih;fleksibilitas; Biaya relatif tinggi, citra surat
(Direct-mail) tidak ada pesaing iklan Sampah
dalam media yang sama;
personalisasi
Radio Penggunaan masaal; Hanya penyajian suara;
pemilihan geografis dan perhatian lebih rendah
demografis tinggi; biaya daripada televisi; struktur
rendah harga tidak standar; paparan
bergerak kilat.
Majalah Pemilihan geografis dan Perencanaan pembelian iklan
demografis tinggi; panjang; sebagian sirkulasi
kredibilitas dan gengsi; siasia; tidak ada jaminan posisi
reproduksi bermutu tinggi;
usia penggunaan panjang;
penerusan pembacaan baik
Brosur Fleksibilitas; terkendali Produksi berlebihan dapat
penuh;dapat mendramatisir membuat biaya hilang sia-sia
pesan
Internet Pemilihan audiens tinggi; Media relatif baru dengan
Kemungkinan interaktif; jumlah pengguna yang rendah
biaya relatif rendah dibeberapa negara
Sumber: Kotler (2002)

Efektifitas Promosi dengan Perilaku Pengunjung

Efektivitas merupakan suatu penilaian yang dibuat sehubungan dengan


prestasi individu, kelompok dan organisasi sehingga semakin dekat prestasi yang
dicapai dengan prestasi yang diharapkan, berarti semakin efektif penilaian
terhadap individu, kelompok dan organisasi. Efektivitas suatu rangsangan dapat
dilihat dari seberapa besar keterdedahan sasaran terhadap rangsangan tersebut.
Setiap konsumen membutuhkan informasi yang akurat mengenai suatu produk
sehingga konsumen tersebut dapat menentukan pilihan yang berujung pada
pembelian produk tersebut. Informasi yang diperoleh konsumen dari komunikasi
pemasaran memberikan banyak pengetahuan untuk proses perilaku. Konsumen
akan menerapkan suatu persepsi untuk mengartikan informasi yang mereka
peroleh. Informasi yang sudah diterima konsumen dapat membentuk suatu sikap
12

untuk mengambil keputusan guna menentukan produk yang dipilihnya.


Konsumen dalam agrowisata adalah para wisatawan yang mengunjungi
agrowisata. Jumlah kunjungan juga dapat dijadikan salah satu parameter untuk
menilai perilaku kunjungan wisatawan.
Sumarwan (2004) mengartikan perilaku konsumen sebagai semua
kegiatan dan tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut
pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan
produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) dalam Amalia (2012) seseorang senantiasa
mempunyai banyak kebutuhan, misalnya kebutuhan biologis dan psikologis.
Kebutuhan menjadi motif ketika pada saat kebutuhan itu mencapai tingkat
intensitas yang kuat, misalnya konsumen atau pengunjung akan memiliki
motivasi yang berbeda untuk memilih bentuk rekreasi apa yang diinginkan.
Kunjungan wisatawan ke obyek wisata dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Setiap orang memiliki tujuan tertentu dalam melakukan kunjungannya, perilaku
kunjungan wisatawan ini dipengaruhi oleh faktor yang dapat mengalihkan
perhatian, minat, hasrat, keputusan dan tindakan wisatawan. Perilaku konsumen
adalah seluruh kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong
tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
atau menghabiskan sebuah produk/jasa. Perilaku konsumen sangat menentukan
proses pengambilan keputusan membeli, menghabiskan atau mengambil sesuatu.
Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk atau jasa
tertentu, konsumen akan membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan, selera,
dan kemampuan belinya. Konsumen memiliki karateristik yang dapat
mempengaruhi perilaku dalam proses pengambilan keputusan pembelian.
Karateristik konsumen terdiri dari pengetahuan dan pengalaman konsumen,
kepribadian konsumen, serta karateristik demografi konsumen. Karateristik
demografi tersebut dapat dilihat dari faktor-faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan, agama, suku, bangsa, pendapatan, jenis keluarga, lokasi geografis,
dan kelas sosial (Putri 2011).
Perilaku seorang konsumen merupakan gambaran dari sikapnya.
Komponen kognitif dari sikap menggambarkan pengetahuan dan persepsi
terhadap suatu obyek, komponen afektif menggambarkan perasaan dan emosi
seseorang terhadap suatu produk atau merek tertentu, dan komponen konatif
menggambarkan kecendrungan dari seseorang untuk melakukan tindakan tertentu
berkaitan dengan obyek tertentu. Ketiga komponen kognitif, afektif, dan konatif
dapat menjadi dimensi pengukuran dalam perilaku kunjungan wisatawan.
13

Tabel 2 Karateristik konsumen demografi dan subbudaya

NKarakteristik Contoh Subbudaya


Demografi
Anak-anak, remaja, dewasa awal, dewasa
1. Usia
lanjut, lansia.
2. Agama Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha.
Sunda, Jawa, Bali, Batak, Melayu, Dayak,
3. Suku bangsa
Minahasa, Bugis.
4. Pendapatan Miskin, menengah, kaya.
5. Jenis kelamin Laki-laki, wanita.
6. Status pernikahan Lajang, menikah, janda, duda.
Orang tua tunggal, orang tua lengkap,
7. Jenis keluarga
keluarga dengan satu anak, dua anak.
Dosen, guru, buruh, karyawan, dokter,
8. Pekerjaan
akuntan, montir, pengacara.
9. Lokasi geografi Jawa, Luar Jawa, Kota, Desa.
Rumah Tangga Keluarga, Bukan Rumah
10. Jenis rumah tangga Tangga Keluarga (tinggal sendiri, tinggal
bersama teman di asrama).
11. Kelas sosial Kelas atas, kelas menengah, kelas bawah.
Sumber: Sumarwan (2004)

Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam


melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Mempelajari kebutuhan
konsumen, dapat memberikan petunjuk bagi pengembangan produk baru,
keunggulan produk, penentuan harga, saluran pemasaran, dan pesan iklan serta
elemen bauran pemasaran lainnya. Proses pengambilan keputusan melalui
berbagai proses tahapan. Tahapan proses pengambilan keputusan yang sesuai
dengan urutannya yaitu, pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi


Pemasaran Agrowisata

Efektivitas komunikasi adalah salah satu elemen komunikasi yang menjadi


indikator keberhasilan komunikasi. Komunikasi dinilai efektif bila rangsangan
yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim berkaitan erat dan identik atau
sama dengan rangsangan yang diterima dan dipahami oleh penerima. Komunikasi
efektif antara unsur sumber dengan penerima pesan disebut juga komunikasi
timbal balik. Komunikasi timbal balik ditandai dengan hadirnya umpan balik
(feedback) dan dampak (effect) komunikasi yang sesuai dengan tujuan sumber
pada penyampaian pesan atau informasi (Tubbs dan Moss 1996).
Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh produsen atau pemasar
didalam menciptakan dan mengembangkan komunikasi efektif terhadap
konsumen, yaitu: memilih media dalam komunikasi pesan. Pemasar dapat
memilih dua jenis dari saluran komunikasi yaitu komunikasi personal dan
komunikasi nonpersonal. Komunikasi personal melibatkan percakapan antara dua
14

orang atau lebih bisa melalui tatap muka, telepon, surat, dan internet. Komunikasi
non personal bisa dilakukan melalui media cetak (koran, majalah, brosur), media
siaran (televisi, radio), media ruang publik (billboard, rambu, poster), dan media
internet (web, facebook, dan twitter). Suatu media dapat dikatakan efektif apabila
menghasilkan efek-efek atau perubahan-perubahan pada perilaku seseorang
sebagai yang diharapkan oleh sumber, seperti efek kognitif (pengetahuan), efek
afektif (perasaan), dan efek konatif atau tindakan. Efektifitas komunikasi dapat
diketahui melalui aspek pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif) dan tingkah
laku (konatif). Indikator efektivitas komunikasi didasarkan pada tanggapan
penerima pesan. Kondisi tersebut dapat terjadi saat pesan yang disampaikan dan
dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan pesan yang
diketahui, dirasakan dan dilakukan oleh penerima yang kemudian disebut
tanggapan atau respon.
Komunikasi pemasaran bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran
sebuah perusahaan. Komunikasi pemasaran sangat dipengaruhi oleh berbagai
bentuk media komunikasi yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi
penyajian Kennedy dan Soemanegara (2006) dalam Kusumastuti (2009). Menurut
kusumastuti (2009) terdapat delapan langkah dalam mengembangkan program
komunikasi pemasaran yang efektif, yaitu: (1) mengidentifikasi audiens yang
dituju (2) menentukan tujuan komunikasi (3) merancang pesan (4) memilih
saluran komunikasi (5) menentukan anggaran promosi (6) membuat keputusan
atas bauran promosi (7) mengukur hasil promosi (8) mengelola dan
mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi. Berdasarkan hasil
penelitian Yassiranda (2011) dan Amalia (2012), efektivitas komunikasi
pemasaran dapat dipengaruhi oleh suatu komunikasi pemasaran melalui tiga
variabel yaitu rancangan pesan, ragam media yang digunakan, dan frekuensi
peyampaian pesan. Rancangan pesan dianalisis dengan teori ANSVA, ragam
media yang digunakan adalah bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan
untuk mempromosikan produk/perusahaan tersebut, dan frekuensi penyampaian
pesan adalah jumlah berapa kali suatu pesan komunikasi pemasaran tersebut
diperlihatkan. Berdasarkan hasil penelitian Amalia (2012) menunjukan bahwa
terdapat hubungan nyata antara dimensi rancangan pesan, ragam media yang
digunakan, serta frekuensi penyampaian pesan dengan efektivitas komunikasi
pemasaran.
Kerangka Pemikiran

Kegiatan promosi agrowisata dalam penggunaan media promosi terdiri


dari jenis media komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Kuntum Nurseries
serta media-media apa saja yang digunakan dalam memperoleh informasi
mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries dan frekuensi penerimaan pesan. Media
komunikasi pemasaran terdiri media cetak, media internet, media ruang publik
media penyiaran dan WOM. Kuntum Nurseries menggunakan keberagaman
media seperti media cetak, media internet, media elektronik, media ruang publik
dan media word of mouth, dengan melalui media-media tersebut dapat membantu
mempromosikan, memberitahu, membujuk pengunjung untuk datang ke Kuntum
Nurseries. Frekuensi penerimaan pesan banyaknya atau tingkat keseringan
pengunjung dalam menerima/mengakses informasi mengenai Agrowisata
Kuntum Nurseries melalui media-media yang digunakan. Efektivitas media
15

komunikasi pemasaran dalam penelitian ini dilihat sampai sejauhmana media


komunikasi pemasaran dapat mempengaruhi aspek kognitif, afektif, dan konatif
sesuai dengan kecenderungan untuk melakukan tindakan yang diinginkan.
Suatu perusahaan agrowisata tentu memikirkan akan perbedaan dari
masing-masing karakteristik pengunjung. Perbedaan ini tentu menentukan pula
keinginan, kebutuhan, pengeluaran dari setiap pengunjung yang datang ke
Agrowisata Kuntum Nurseries. Keefektivitasan media komunikasi pemasaran
agrowisata ini, dapat diukur dari perilaku dan sikap pengunjung mengenai tempat
agrowisata yang dipromosikan. Media komunikasi pemasaran dikatakan efektif
jika dapat menimbulkan dampak kognitif, afektif, dan konatif. Jika promosi yang
dilakukan oleh pihak Agrowisata Kuntum Nurseries melalui media berhasil
membujuk khalayak, maka khalayak akan memilih keinginan untuk mencari
informasi mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries dan akan berkunjung kembali.
Berdasarkan uraian diatas maka akan dijelaskan keterkaitan antara
beberapa variabel sehingga dapat menggambarkan kajian mengenai efektivitas
media komunikasi pemasaran agrowisata.

Karakteristik
Pengunjung

- Usia
- Jenis Pekerjaan
- Tingkat Pendidikan
- Tingkat Pengeluaran
- Motivasi
Efektifitas Media
Komunikasi
Pemasaran

- Kognitif
- Afektif
- Konatif
Strategi Media
Komunikasi
Pemasaran

- Keragaman media
- Frekuensi
Penerimaan pesan

Keterangan: Mempengaruhi

Gambar 2 Kerangka pemikiran faktor-faktor yang mempengaruhi


efektivitas media komunikasi pemasaran
16

Hipotesis Penelitian

1. Efektivitas media komunikasi pemasaran dari aspek kognitif dipengaruhi oleh


usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan.
2. Efektivitas media komunikasi pemasaran dari aspek afektif dipengaruhi oleh
usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan.
3. Efektivitas media komunikasi pemasaran dari aspek konatif dipengaruhi oleh
usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan.

Definisi Operasional

Rumusan definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Karakteristik pengunjung, yaitu keadaan spesifik pengunjung yang berkaitan
langsung dengan dirinya sejak lahir sampai penelitian ini berlangsung, dapat
diukur dengan:
a. Usia adalah lamanya seseorang hidup, terhitung sejak dia dilahirkan
hingga saat menjadi responden penelitian. Usia responden digolongkan
untuk analisis deskriptif dan dikelompokkan berdasarkan rentang usia
Havighurst (1950) dalam Mugniesyah (2009) jenis data berupa jenis data
ordinal. Umur dapat diukur dengan kategori sebagai berikut:, Yaitu:
- Masa dewasa awal (18-29 tahun)
- Usia pertengahan (30-50 tahun)
- Usia tua (> 50 tahun)
b. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh
responden dan dalam jenjang tahun, untuk analisis deskriptif pendidikan
dikelompokkan ke dalam kategori. Indikator dalam pengelompokkan
pendidikan berdasarkan data lapang yang diperoleh. Variabel pendidikan
termasuk jenis data interval.
- Pendidikan rendah, tamat SD dan SMP
- Pendidikan sedang, tamat SMA dan Diploma
- Pendidikan tinggi, tamat Sarjana dan Pascasarjana
c. Pekerjaan adalah kegiatan atau kesibukan utama yang dijalankan oleh
responden saat ini untuk memperoleh nafkah/pendapatan. Variabel ini
merupakan jenis data nominal, jenis pekerjaan dibedakan atas:
- PNS
- Pegawai swasta/wiraswasta
- Tidak bekerja (mahasiswa/pelajar dan IRT)
d. Pengeluaran adalah rata-rata uang (rupiah) yang dikeluarkan dalam setiap
bulan. Variabel ini merupakan jenis data interval untuk uji statistik.
- Rendah (Rp 1000000 – Rp 2500000)
- Sedang (Rp 2600000 – Rp 6000000)
- Tinggi (> 6000000)
e. Motivasi berkunjung adalah dorongan pengunjung untuk berkunjung ke
Kuntum Nurseries. Diukur berdasarkan jawaban responden melalui
tindakan yang dilakukan responden untuk mencari informasi,
17

menginformasikan kepada pihak lain. Variabel ini merupakan jenis data


interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif motivasi
digolongkan menjadi:
- Rendah (Skor 1-3)
- Sedang (Skor 4-6)
- Tinggi (Skor 7-11)
2. Strategi media komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyampaikan informasi kepada responden untuk datang ke Kuntum
Nurseries.
a. Keragaman media adalah jenis media promosi yang akan digunakan untuk
memberikan informasi mengenai produk yang dipasarkan kepada
responden. Diukur berdasarkan jawaban responden mengenai jumlah jenis
media yang digunakan responden dalam memperoleh informasi mengenai
Kuntum Nurseries, media-media tersebut seperti media cetak (brosur),
media internet (web, facebook), media elektronik (televisi), media ruang
publik (billboard) dan media Word Of Mouth. Indikator pengukuran media
promosi dibagi menjadi 1. Tidak, dan 2 Ya. Variabel ini merupakan jenis
data interval saat uji statistik, dan untuk analisis deskriptif media-media
tersebut. Jumlah pertanyaan untuk jenis media promosi berjumlah 6
pertanyaan. Akumulasi skor dikategorikan menjadi rendah, sedang, dan
tinggi. Kemudian dikategorikan menjadi:
- Rendah jika skor 6-7
- Sedang jika skor 8-10
- Tinggi jika skor 12
b. Frekuensi penerimaan pesan yaitu banyaknya atau seringnya responden
dalam menerima/mengakses informasi mengenai Kuntum Nurseries dalam
waktu sebulan. Berdasarkan rata-rata skor lapang yang diperoleh frekuensi
dapat dikelompokkan menjadi: (1) Jarang, dengan frekuensi kunjungan 1–
2 kali dalam sebulan; (2) Sedang, dengan frekuensi kunjungan 3–4 kali
dalam sebulan; (3) Sering, dengan frekuensi kunjungan 5–6 kali dalam
sebulan. Variabel frekuensi termasuk jenis data interval.
3. Efektivitas media komunikasi pemasaran adalah media komunikasi pemasaran
yang digunakan dalam pemasaran dapat dikatakan efektif jika dapat
menimbulkan dampak kognitif, afektif, dam konatif.
a. Pengetahuan (Kognitif) adalah tingkat pengetahuan dan persepsi
responden mengenai agrowisata Kuntum Nurseries. Variabel ini
merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis
deskriptif digolongkan menjadi:
- Rendah jika skor <8
- Sedang jika skor 8-19
- Tinggi >19
b. Perasaan (Afektif) adalah respon yang berkenaan dengan emosi,
keinginan, dan rasa suka yang dimiliki oleh responden mengenai apakah
Kuntum Nurseries disukai atau tidak disukai oleh responden dan apakah
Kuntum Nurseries baik atau tidak. Variabel ini merupakan jenis data
interval dalam uji statistik, dan untuk analisis deskriptif digolongkan
menjadi:
- Rendah jika skor <8
18

- Sedang jika skor 8-12


- Tinggi jika skor >12
c. Perilaku (Konatif) adalah menunjukan tindakan responden atau
kecenderungan perilaku yang akan dilakukan oleh responden. Variabel ini
merupakan jenis data interval dalam uji statistik, dan untuk analisis
deskriptif digolongkan menjadi:
- Rendah jika skor <8
- Sedang jika skor 8-12
- Tinggi jika skor >12
19

PENDEKATAN LAPANG

Metode Penelitian
Pendekatan pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif dan didukung dengan pendekatan kualitatif untuk memperkaya
analisis. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara
mendalam dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries dan pengunjung
Agrowisata Kuntum Nurseries. Metode kuantitatif yang digunakan adalah
penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data
primer. Singarimbun dan Effendi (1989) mengatakan penelitian survei adalah
penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data primer.
Lokasi dan Waktu

Penentuan lokasi untuk penelitian ini dilakukan secara sengaja


(purposive), yaitu Agrowisata Kuntum Nurseries. Lokasi tersebut dipilih dengan
pertimbangan bahwa Kuntum Nurseries merupakan agrowisata yang cukup
banyak dikunjungi wisatawan. Pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries yang
akan dijadikan responden sesuai dengan karakteristik pengunjung yang akan
menjadi responden pada penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan dari juli 2013
sampai dengan April 2014. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi penyusunan
proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal skripsi, pengambilan data lapang,
pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan
perbaikan laporan skripsi.

Teknik Pemilihan Responden

Pemilihan sampel responden pada penelitian ini dilakukan dengan teknik


cluster random sampling yaitu dengan membagi responden berdasarkan
pembagian waktu pengambilan data yaitu weekday dan weekend dengan tujuan
agar mengurangi kemungkinan adanya bias dan keseragaman dalam pengambilan
data. Pemilihan responden dalam cluster weekend dan weekday ditentukan secara
systematic random sampling yaitu dengan mengambil unit sampel secara
sistematis berdasarkan suatu kelipatan angka. Responden dipilih berdasarkan
urutan kendaraan responden yang datang ke lokasi pada saat penelitian yang
kemudian dipilih sebagai responden berdasarkan angka kelipatan. Pengambilan
data di lapang pembagian waktu weekday terdiri dari lima hari dan weekend
terdiri dari dua hari. Pada saat weekday, dipilih angka 5 sebagai angka kelipatan,
sehingga responden yang dipilih pada setiap harinya saat weekday adalah urutan
kendaraan responden yang datang pada urutan 1, 5, dan kelipatan 5 seterusnya.
Penelitian pada saat weekend dipilih angka 2 sebagai angka kelipatan, sehingga
responden yang dipilih setiap harinya saat weekend adalah urutan kendaraan
responden yang datang pada urutan 1, 2, dan kelipatan angka 2 seterusnya, setiap
orang yang datang tersebut dipilih satu individu sebagai responden.
20

Tabel 3 Populasi dan Sampel Penelitian

No Cluster Populasi Sampel


1 Weekday 75/hari 20 orang
Senin-Jumat 375/minggu
2 Weekend 100/hari 20 orang
Sabtu-Minggu 200/minggu

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung dewasa


Agrowisata Kuntum Nurseries. Jumlah rata-rata pengunjung pada saat weekday
adalah 75/hari dan jumlah rata-rata pengunjung pada saat weekend adalah
100/hari. Jumlah responden untuk weekend dan weekday ditentukan secara non-
proposional yaitu weekend sebanyak 20 responden dan weekday sebanyak 20
responden. Jumlah responden yang diambil berjumlah 40 orang, berdasarkan pada
jumlah minimum pengambilan responden dalam penelitian sosial yaitu 30 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui kuesioner dan hasil
wawancara dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries dan pengunjung
Agrowisata Kuntum Nurseries. Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu
daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para
responden serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan
tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kuesioner,
pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam
dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries untuk mengkaji tentang pelaksanaan
komunikasi pemasaran dengan media yang digunakan, dan tujuan dari
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen
perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu
buku, jurnal penelitian, skripsi, dan internet. Data yang telah dikumpulkan
nantinya akan diolah dan disimpulkan. Penyimpulan hasil penelitian dilakukan
dengan mengambil hasil analisis antar variabel yang konsisten. Seluruh hasil
penelitian akan dituliskan dalam rancangan skripsi.

Kelemahan Penelitian

Kelemahan dari penelitian ini adalah jadwal kunjungan dan jumlah


pengunjung Kuntum Nurseries tidak dapat dipastikan sehingga tidak
memungkinkan membuat kerangka sampling untuk pemilihan responden.

Teknik Pengolahan Data

Data hasil kuesioner terhadap responden diolah kemudian dianalisis


secara statistik deskriptif untuk menggambarkan efektivitas media komunikasi
pemasaran terhadap perubahan sikap konsumen. Hasil analisis diinterpretasikan
untuk memperoleh suatu kesimpulan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.
21

Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan sekumpulan data


secara visual baik dalam bentuk gambar maupun tulisan yang digunakan untuk
menggambarkan data. Data kuantitatif diuji dengan menggunakan uji statistik
analisis regresi linear berganda dengan nilai signifikansi sebesar α (0,05). Uji
statistik analisis regresi linear berganda menurut Sunyoto (2011) adalah suatu
analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas (x) dan
variabel terikat (y), dan dalam pengukuran pengaruh variabel melibatkan lebih
dari satu variabel bebas. Jenis data yang digunakan untuk analisis regresi linear
berganda adalah jenis data interval dan rasio, dan untuk data yang bukan interval
dan rasio (nominal dan ordinal) dimasukkan sebagai variabel dummy dalam
pengolahan data. Sunyoto (2011) menyatakan bahwa variabel dummy juga
termasuk dalam variabel kuantitatif, meskipun memiliki karakteristik tertentu
variabel ini tetap dapat mempengaruhi hasil estimasi persamaan regresi.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer software
Statistic Program for Social Science (SPSS) for Windows Version 16.0 untuk
mempermudah dalam pengolahan data.
22
23

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Agrowisata Kuntum Nurseries. Kuntum


Nurseries merupakan salah satu unit bisnis yang bergerak di bidang pertanian.
Lebih jelasnya gambaran umum mengenai lokasi penelitian dapat dijabarkan
menjadi sejarah singkat Kuntum Nurseries, visi, misi dan program kerja Kuntum
Nurseries, struktur organisasi Kuntum Nurseries, agrowisata yang ditawarkan,
produk yang dipasarkan dan jenis media komunikasi pemasaran yang digunakan
yang pelaksanaannya dimulai sejak tanggal 12 Juni 2002 (Hutagalung 2011).

Sejarah Singkat Kuntum Nurseries

Kuntum Nurseries merupakan salah satu kompleks lahan yang dijadikan


sebagai tempat pembudidayaan tanaman organik. Agrowisata Kuntum Nurseries
termasuk dalam klasifikasi agrowisata bisnis, rekreasi, dan scientific dimana
Agrowisata Kuntum Nurseries ini selain kegiatan wisata dilakukan secara
bersama-sama dengan kegiatan bisnis dalam agro tetapi Kuntum Nurseries juga
kegiatan wisatanya yang dilakukan dengan tujuan berekreasi dan kegiatan
pendidikan dalam bidang agro. Selain itu Kuntum Nurseries didorong oleh
kepedulian terhadap lingkungan maka diperlukan penunjang untuk melestarikan
lingkungan yang telah tertata. Sebagai bentuk kepedulian tersebut, dikembangkan
pembudidayaan dan penelitian tanaman hias, obat, perkebunan, di area Kuntum
Nurseries. Agrowisata Kuntum Nurseries adalah kawasan agrowisata terpadu
yang menggabungkan konsep nursery, tempat rekreasi dan pendidikan. Objek
wisata ini berada di Jl Raya Tajur No 291 Bogor. Wilayah Agrowista Kuntum
Nurseries ini juga selain sebagai tempat pembudidayaan tanaman organik,
menyediakan tempat wisata pemancingan, wisata ternak, wisata kebun, dan
wisata kuliner. Arah pelaksanaan pengembangan budidaya tanaman di Kuntum
Nurseries Bogor ditekankan pada pengembangan lahan yang ramah lingkungan,
dengan penggunaan sarana produksi tanaman, seperti benih atau bibit tanaman,
pupuk dan obat-obatan yang menggunakan bahan organik yang pekaksanaannya
dimulai sejak tanggal 12 Juni 2002.

Visi, Misi, dan Program Kerja Agrowista Kuntum Nurseries

Visi dan misi dalam sebuah organisasi sangat penting untuk mengarahkan
tujuan organisasi serta menjadi pedoman dalam menetapkan langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Visi dan misi tujuan harus
dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pihak yang menjalankan visi dan
misi tersebut. Jika dirumuskan dan dijalankan dengan baik, pernyataan visi, misi
dan tujuan akan memiliki dampak yang positif dalam pencapaian target dalam
tujuan organisasi.
Visi dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah “menyebarluaskan
penggunan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas secara memadai dan
berkesinambungan untuk mewujudkan dan melestarikan wilayah yang ramah
lingkungan”.
24

Misi dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah:


1. Menyediakan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas (tanaman hias,
obat, buah, perkebunan dan kehutanan).
2. Menyediakan sayuran, buah-buahan makanan dan minuman organik.
3. Melakukan penelitian teknis budidaya tanaman langka.
4. Melaksanakan sosialisasi tentang penggunaan benih/bibit tanaman organik
yang berkualitas.
5. Melaksanakan pelatihan, penyuluhan dan pembinaan kepada petani, anak-
anak sekolah maupaun masyarakat umum.
6. Menyelenggarakan seminar, workshop dan lain-lain tentang budidaya
pertanian organik.

Program kerja dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah:


1. Melakukan seleksi tanaman yang digunakan sebagai sumber benih/bibit dan
sebagai pohon induk.
2. Melakukan perbanyakan tanaman dengan kemitraan penangkar yang telah
diseleksi.
3. Memberikan saran dan penjelasan terkait pertanian organik kepada instansi
pemerintah, swasta maupun perorangan.
4. Menyediakan sarana alat-alat pertanian, pupuk organik dan pestisida alami.
5. Membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyelenggarakan
kursus bagi para pelajar dari tingkat TK hingga perguruan tinggi maupun
masyarakat umum.
6. Meningkatkan produksi hasil pertanian antara lain: sayuran, buah-buahan,
makanan, minuman dan produk herbal tanpa menggunakan pupuk kimia
buatan pabrik dan pestisida kimia.

Struktur Organisasi Kuntum Nurseries

Organisasi dapat diartikan sebagai wadah, sistem atau kegiatan kelompok


orang yang saling bekerjasama untuk mencapai satu tujuan tertentu, dan untuk itu
diperlukan suatu terstruktur dalam pengaturan dan tanggungjawab. Agrowisata
Kuntum Nurseries merupakan usaha yang memiliki struktur organisasi yang
sangat sederhana. Sruktur organisasi Agrowisata Kuntum Nurseries terdiri dari
Pimpinan Perusahaan, Bagian Pemasaran, Bagian Keuangan, dan Bagian
Operasional. Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda.
Struktur organisasi agrowisata Kuntum Nurseries dapat dilihat pada Gambar 3.
25

Pimpinan

Bagian Bagian Bagian Bagian


pemasaran keuangan produksi penelitian

Gambar 3 Struktur organisasi agrowisata Kuntum Nurseries

Agrowisata yang ditawarkan Kuntum Nurseries

Segmentasi Agrowisata Kuntum Nurseries adalah semua kalangan yang


menginginkan hiburan di alam terbuka dengan lingkungan pertanian. Konsumen
Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas berasal dari Jabodetabek karena mereka
ingin mengunjungi tempat Agrowisata Kuntum Nurseries tanpa harus menempuh
jarak jauh ke Puncak untuk mendapatkan pariwisata yang sama. Selain itu adapun
pengunjung yang berasal dari luar wilayah Jadobetabek seperti Korea dan Jepang
mereka berkunjung ingin melakukan studi banding, penelitian dan pariwisata yang
berhubungan langsung dengan pertanian.
Fasilitas Agrowisata Kuntum Nurseries terbagi atas dua yaitu wisata yang
berada diluar Kuntum Farmfield dan wisata Kuntum Farmfield. Wisata yang
berada diluar Kuntum Farmfield sasarannya adalah semua kalangan karena untuk
masuk ke area tersebut tidak dikenakan biaya dan pengunjung hanya akan
mengeluarkan biaya untuk membeli produk-produk, sedangkan wisata Kuntum
Farmfield sasarannya adalah semua kalangan juga tetapi untuk masuk ke area
wisata Kuntum Farmfield pengunjung akan dikenakan biaya untuk masuk dan
menikmati fasilitas-falisitas yang berada didalam wisata Kuntum Farmfield
seperti wisata ternak, wisata kebun, wisata kebun dan pemancingan. Agrowisata
Kuntum Nurseries memposisikan produk mereka sebagai pusat wisata edukasi
dan pengembangan produk-produk organik sehingga produk yang dihasilkan akan
lebih aman ketika dikonsumsi dan juga bagi lingkungan. Fasilitas-fasilitas yang
menarik untuk dinikmati para pengunjung yang datang ke Agrowisata Kuntum
Nurseries, yaitu terdapat tiga kolam pemancingan di Kuntum Nurseries untuk
pengunjung yang hobi dengan memancing. Hasil pancingan yang didapatkan oleh
pengunjung dapat dibawa pulang dapat juga langsung dimasak di tempat sambil
menikmati pemandangan alam. Kuntum Nurseries memiliki fasilitas yang cukup
diminati oleh pengunjung yang datang seperti café & resto, terapi ikan, games
tangkap ikan, pendopo, wisata kuliner, panen sayur organik, panen buah-buahan
organik. Selain itu juga terdapat beberapa kegiatan yang menarik bagi para
pengunjung yang datang khususnya anak-anak, pelajar di Taman Kanak-Kanak
(TK) atau di Sekolah Dasar (SD). Kuntum Nurseries menyediakan arena wisata
edukasi di alam seperti games tangkap ikan, memberi makan ternak seperti
kelinci, marmut, burung, bebek, ayam, ikan, kambing dan memberi susu kepada
anak kambing. Adapun wisata edukasi lainnya yaitu belajar menanam sayuran dan
26

buah-buahan, panen sayuran dan buah-buahan dan arena balap mobil mainan. Ini
merupakan kegiatan favorit yang diminati oleh anak-anak atau pelajar, karena
manfaat dari kegiatan ini selain bisa berekreasi tetapi juga menambah
pengetahuan dan pengalaman baru serta dapat belajar mengenai edukasi pertanian.
Agrowisata Kuntum Nurseries selain menikmati fasilitas-fasilitas yang ada
pengunjung juga dapat membeli tanaman karena Kuntum Nurseries merupakan
sentra belanja tanaman diantaranya seperti tanaman hias, obat, buah, bunga,
perkebunan, kehutanan, pupuk organik, benih/bibit tanaman dan media tanaman.
Adapun Kuntum Nurseries menjual G’LiSS art & Gallery dengan bermacam-
macam variasi.
Kuntum Nurseries merupakan tempat wisata yang tepat untuk pengunjung
yang ingin berlibur melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari dan sarana
edukasi di alam bebas dengan suasana yang masih sejuk dan asri yang jauh dari
keramaian kota dan polusi udara di kota. Berikut adalah Tabel daftar harga
fasilitas-fasilitas yang terdapat di Kuntum Nurseries.

Tabel 4 Daftar harga dan fasilitas-fasilitas di Kuntum Nurseries

No Jenis Keterangan Harga (Rp)


1. Tiket Masuk 1 orang 20 000
2. Pendopo < 50 orang dikenakan charge 200 000
Dapat digunakan untuk reunian,
arisan, pernikahan, ulang tahun,
kumpul keluarga, meeting,
pelatihan, gathering, kumpul-
kumpul dengan teman
3. Pemancingan Tiket pancing / orang 10 000
Ikan hasil pancing / kg 30 000
Pakan ikan 2 000
Games tangkap ikan / kg 30 000
Games tangkap ikan / orang / 2 10 000
ekor
4 Wisata Edukasi Panen / bakul/ orang dengan 60 000
memetik sendiri berbagai macam
sayuran dan buah-buahan organik
Stek / cangkok / okulasi / orang 25 000
Rumput kelinci / sapi / kambing 5 000
Susu sapi / kambing / pakan ayam / 5 000
pakan marmut
Kelas membatik (TK) 25 000
Kelas membatik (SD- umum) 40 000
5. Tanaman Penyuluhan herbal (tanaman obat) 300 000
6. Snack Snack / porsi ( rebus kacang tanah, 20 000
ubi dan pisang) + kopi + the
7. Catering Catering / porsi 30 000 s/d …..
27

Produk yang dipasarkan Kuntum Nurseries

Sarana dan prasarana di Kuntum Nurseries antara lain seperti mushola,


tempat parkir, toilet dan tempat sampah organik dan anorganik. Selain itu adapun
produk yang dipasarkan kuntum nurseries diantara yaitu:
a. Sentra tanaman
Sentra tanaman dibagi kedalam tiga jenis yaitu tanaman hias, tanaman obat,
dan tanaman buah. Tanaman hias merupakan tanaman berupa bunga-bunga
hias, perdu semak bunga, tanaman merambat, tanaman dalam ruangan,
sansevieria, aglonema, anthurium, puring, philodendron, bromeliad, palem
dan pohon. Tanaman buahnya seperti alpukat, anggur hijau, jambu, durian,
belimbing, jeruk, sirsak, kedongdong dan lain-lain. Sedangkan untuk tanaman
obat-obatan mencapai hingga 191 jenis.
b. Toko sarana budidaya dan hasil pertanian
Toko sarana hasil pertanian Agrowisata Kuntum Nurseries menjual alat dan
sarana pertanian serta pelengkapan untuk pengunjung yang mencintai bercocok
tanam. Toko Agrowisata Kuntum Nurseries ini juga menjual berbagai hasil
produksi pertanian organik berupa beras, sayuran, buah-buahan dan lain-lain,
serta aneka produk herbal dan produk kesehatan lainnya.
c. Paket wisata Farmfield
Wisata Farmfield Agrowisata Kuntum Nurseries merupakan wilayah
agrowisata yang didesain bagi pengunjung sebagai pusat pembelajaran,
penelitian dan rekreasi. Ada tiga jenis wisata yang ada di wilayah ini yaitu:
1) Wisata kebun, beberapa kegiatan yang ditawarkan meliputi jalan-jalan
dikebun sayur dan buah organik dan melakukan panen bersama.
2) Wisata ternak, merupakan salah satu wisata di Kuntum Nurseries
dimana pengunjung dapat menikmati suasana alami dan bermain
bersama hewan-hewan ternak.
3) Wisata ikan, merupakan wisata yang ada di Kuntum Nurseries
pengunjung dapat menikmati dengan tiga area wisata ikan diantaranya
yaitu:
a) Pemancingan ikan
b) Feeding fish, wisata dengan memberi makan ikan-ikan hias
maupun biasa
c) Fish spa atau terapi ikan
d. Toko ikan hias
Toko ini menyediakan produk-produk berbagai jenis ikan hias, tanaman air,
pakan ikan, akuarium, dan alat-alat aksesoris lainnya.
e. G’LiSS art & Gallery
G’LiSS art & Gallery merupakan salah satu sentra yang menjual aneka
furniture, seperti: sofa, kursi makan, daybed, kursi taman, buffet, dan lemari
yang semuanya terbuat dari kayu dan juga produk seni dan kerajinan, seperti:
lampu hias, pot-pot dari gerabah, patung, lukisan, aksesoris interior rumah,
peralatan rumah tangga, aneka bunga kering dan lain-lain.
28

Media komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries

Perkembangan Agrowisata Kuntum Nurseries tidak terlepas dari strategi


promosi yang digunakan oleh Kuntum Nurseries dalam pemasarannya. Misalnya
dengan menggunakan media-media promosi dalam komunikasi pemasarannya,
seperti media penyiaran yaitu media televisi atau radio, media cetak yaitu majalah
atau surat kabar, media internet yaitu website, blog, atau media jejariang sosial,
dan media komunikasi lisan yaitu media word of mouth. Penggunaan media
promosi ini dilakukan untuk membuat khalayak datang mengunjungi tempat
wisata dengan menikmati fasilitas-fasilitas yang terdapat di tempat agrowisata
tersebut. Agrowisata Kuntum Nurseries ini menggunakan media-media promosi
sebagai alat untuk memberi tahu, mempengaruhi, dan membujuk masyarakat luas
agar datang mengunjungi tempat wisata tersebut. Kuntum Nurseries
menggunakan berbagai jenis media komunikasi pemasaran dalam pemasarannya.
Komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries sudah menggunakann beragam media,
dari media cetak berupa brosur, media ruang publik berupa billboard. Pemasaran
melalui media elektronik berupa pemasaran melalui stasiun televisi (TransTV,
Trans7, MNC, dan RCTI), selain itu Kuntum Nurseries juga sudah menggunakan
pemasaran melalui media internet, diantaranya web (www.kuntum-nurseries.com)
dan facebook (www.facebook.com/kuntum.farmfield). Selain itu adapun
pemasarannya menggunakan media word of mouth, Kuntum Nurseries juga
terkenal di mata pengunjung dari cerita keluarga atau kerabat dekat mereka yang
memberi tahu mengenai adanya tempat wisata ini beserta dengan fasilitas-fasilitas
yang menjadi daya tarik tempat wisata ini. Tentu ini dapat dikatakan sebagai salah
satu media promosi melalui media komunikasi lisan yaitu media word of mouth.
29

PROFIL PENGUNJUNG AGROWISATA


KUNTUM NURSERIES

Karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries diamati dalam


penelitian ini meliputi usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, pengeluaran per bulan,
dan motivasi berkunjung. Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dibagi
menjadi kategori weekday dan kategori weekend. Karakteristik pengunjung secara
keseluruhan dapat dilihat dalam Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah dan persentase pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries


berdasarkan karakteristik pengunjung

Karakteristik Kategori Jumlah % Total


Pengunjung (%)
Usia Masa dewasa awal (18–29 18 45.0
tahun)
Usia pertengahan (30–50 20 50.0
tahun)
Usia Tua (>50 tahun) 2 5.0 100.00

Pendidikan Tamat SMP 0 0.0


Tamat SMA 13 32.5
Tamat Sarjana 27 67.5 100.00

Pekerjaan PNS 7 17.5


Pegawai swasta 25 62.5
Tidak bekerja 8 20.0 100.00

Pengeluaran Rendah 11 27.5


Per bulan (Rp 1000000-Rp 2500000)
Sedang 21 52.5
(Rp 2600000-Rp 6000000)
Tinggi 8 20.0 100.00
(Rp >6000000)

Motivasi Rendah 14 35.0


Sedang 26 65.0
Tinggi 0 0.0 100.00

Usia

Usia adalah lamanya seseorang hidup, terhitung sejak dia dilahirkan


hingga saat menjadi responden penelitian. Karakteristik pengunjung Agrowisata
Kuntum Nurseries, berdasarkan usia yang diamati pada penelitian ini
dikelompokkan berdasarkan rentang usia Havighurst. Menurut Havighurst (1950)
dalam Mugniesyah (2009) usia dikategorikan menjadi 3 kategori, yaitu dewasa
30

awal (18-29 tahun), dewasa pertengahan (30-50 tahun), dan dewasa tua (> 50
tahun).
Berdasarkan hasil data dari 40 responden didapat data pada Tabel 5
menunjukan bahwa karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries
berusia mulai dari 18 tahun sampai dengan 50 tahun. Usia 30-50 tahun (dewasa
pertengahan) cenderung mendominasi sebanyak 50.0 persen. Adapun 45.0 persen
dari jumlah responden pada usia dewasa awal (18-29 tahun). Selain itu 5.0 persen
terdapat responden berusia diatas 50 tahun (usia tua). Menurut salah seorang
pengunjung yang termasuk kedalam karakteristik usia dewasa pertengahan
menyebutkan bahwa berkunjung ke Kuntum Nurseries merupakan rutinitas
hampir setiap bulannya. Adapun pengunjung usia 30-50 tahun yang mengunjungi
Kuntum Nurseries didominasi oleh ibu-ibu yang memiliki anak bersekolah TK
dan SD yang ingin menikmati langsung wisata edukasi agar menambah
pengetahuan, pengalaman anak dan banyak diantara pengunjung yang menyukai
fasilitas memancing, games ikan, mengenal jenis tanaman dan hewan-hewan
peliharaan dll. Pada saat di lapang juga banyak didapatkan rombongan maupun
keluarga yang sedang menikmati fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries. Selain
itu juga pada fasilitas di pendopo terdapat diantaranya pengunjung yang sedang
mengadakan acara meeting bersama rekan kerja disana, acara resepsi dan acara
reunian. Mayoritas diantara mereka adalah yang melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut adalah pengunjung yang berumur 30-50 yaitu termasuk dalam kategori
dewasa pertengahan.

Pendidikan

Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh


responden. Menurut Sumarwan (2004) tingkat pendidikan dapat mempengaruhi
cara pandang seseorang. Tingkat pendidikan dibagi kedalam tiga golongan yaitu
pendidikan rendah, sedang, dan tinggi. Penggolongan pendidikan ini dilihat dari
lama tahun responden memperoleh pendidikan formal. Pendidikan rendah adalah
mereka yang bersekolah selama 6-9 tahun, atau berpendidikan terakhir SD dan
SMP. Pendidikan sedang adalah mereka yang bersekolah selama 12-13 tahun,
atau berpendidikan terakhir SMA dan Diploma. Pendidikan tinggi untuk mereka
yang bersekolah selama 16-20 tahun, atau yang berpendidikan terakhir sarjana
atau pascasarjana. Berdasarkan data dari 40 responden yang berkunjung ke
Kuntum Nurseries. Tabel 5 menunjukan mayoritas berpendidikan tinggi yaitu
sebanyak 67.5 persen untuk berpendidikan sedang sebanyak 32.5 persen.
Pengunjung yang termasuk dalam kategori tinggi ini kebanyakan dari mereka
melakukan kunjungan dengan motif liburan untuk melepas kepenatan dan
rutinitas sehari-sehari yaitu dengan menikmati fasilitas wisata edukasi, wisata
kebun, fasilitas memancing. Pendopo pun merupakan salah satu fasilitas favorit
yang disukai dalam kategori tersebut karena pengunjung dapat mengadakan acara
meeting bersama rekan kerja. Selain itu juga dalam penelitian yang dilakukan
menunjukan bahwa pengunjung yang datang adalah mayoritas kelompok
pengunjung yang sudah bekerja atau berpenghasilan.
31

Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh responden sebagai sumber


utama yang menghasilkan uang. Mayoritas pengunjung Agrowisata Kuntum
Nurseries merupakan orang-orang yang memiliki pekerjaan. Tabel 5 menunjukan,
berdasarkan data dari 40 responden didapatkan pengunjung Agrowisata Kuntum
Nurseries yang bekerja memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda, ada yang
bekerja sebagai pegawai swasta persen 62.5 persen. Adapun pengunjung yang
bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 17.5 persen dan pengunjung
yang tidak bekerja sebanyak 20.0 persen. Pengunjung yang tidak bekerja
merupakan ibu rumah tangga dan pelajar. Dari wawancara yang dilakukan
dilapang banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa mereka datang ke
Kuntum Nurseries adalah untuk refreshing melepas kepenatan dari rutinitas
mereka. Pengunjung yang termasuk dalam kategori bekerja tersebut yang
diantaranya melakukan kegiatan seperti memancing, wisata kebun dan wisata
kuliner. Seperti yang dikatakan oleh salah satu pengunjung yaitu:

“…Saya sengaja ngeluangin waktu saya gini buat liburan sama


keluarga terus tempat ini yang saya pilih. Tempat ini cukup
terjangkau ya terus lumayan banyak juga fasilitasnya, jadi saya
ngerasa tempat ini cocok buat saya sama keluarga saya…” (EP,
34 tahun).

Pengeluaran

Pengeluaran adalah rata-rata uang (rupiah) yang dikeluarkan setiap bulan.


Karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries berdasarkan jumlah
pengeluaran per bulan dapat digolongkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi.
Pengeluaran per bulan yang tergolong rendah berada pada rentang pengeluaran 1
juta rupiah– 2.5 juta rupiah; pengeluaran per bulan yang tergolong sedang berada
pada rentang pengeluaran 2.5 juta rupiah– 6 juta rupiah; dan pengeluaran per
bulan yang tergolong tinggi berada pada rentang pengeluaran lebih dari 6 juta
rupiah. Berdasarkan Tabel 5 dari 40 responden 52.5 persen mayoritas pengunjung
yang berkunjung ke Agrowisata Kuntum Nurseries tingkat pengeluarannya
sedang. Pengunjung yang pengeluaran rendah 27.5 persen dan pengunjung yang
pengeluaran tinggi 20.0 persen. Tingkat pengeluaran per bulan pengunjung
Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas tergolong sedang, karena, harga-harga
paket wisata yang ditawarkan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries relatif
terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh segala kalangan.

Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang membuat seseorang berkunjung ke


Agrowisata Kuntum Nurseries. Agrowisata di Kuntum Nurseries terbagi menjadi
wisata edukasi, sentra belanja tanaman, pemancingan, dan wisata kuliner.
Motivasi pengunjung pada penelitian ini dibagi menjadi tiga golongan yaitu
rendah, sedang dan tinggi. Tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung
agrowisata Kuntum Nurseries motivasi berkunjung yang sedang 65.0 persen,
32

berada pada rentang skor (4-6). Motivasi yang berkunjung rendah 35.0 persen.
Pada saat weekday biasanya Kuntum Nurseries ramai dengan rombongan sekolah
yang datang untuk menikmati paket wisata edukasi, sedangkan pada saat weekend
ramai dengan keluarga yang sedang berekreasi santai, wisata kuliner dan para
pekerja yang menghilangkan kepenatan di pemancingan.

Tabel 6 Jumlah dan persentase motivasi pengunjung Kuntum Nurseries


berdasarkan urutan tertinggi hingga terendah

Motivasi Jumlah Persentase (%)


Wisata yang ditawarkan menarik 30 75.0
Tempat dan suasana unik 25 62.5
Rekreasi 23 57.5
Menikmati alam 23 57.5
Membeli sayuran 12 30.0
Membeli tanaman 11 27.5
Fasilitas lengkap 11 27.5
Wisata kuliner 10 25.0
Pemancingan 9 22.5
Membeli media tanaman 3 7.5

Mayoritas pengunjung melakukan kunjungan ke Kuntum Nurseries


dengan motivasi untuk wisata edukasi, tempat dan suasana yang unik, dan
rekreasi. Motivasi untuk yang lain hanya dimiliki oleh segelintir responden saja,
karena menurut salah satu responden keinginan untuk berkunjung kadang muncul
setelah mendengar dari salah satu kerabat atau melalui pencarian website. berikut
disertakan kutipannya:

“...motivasi buat datang ke Kuntum sih awalnya cuma dengar dari


kerabat sama sodara saya aja, belum tentu ada niatan kalau saya
langsung datang tanpa tau didalamnya ada apa aja...” (S, 23)
33

STRATEGI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN

Strategi media komunikasi pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang


berusaha menyampaikan informasi kepada responden dengan melalui alat media.
Strategi media komunikasi pemasaran ini terdiri dari ragam media komunikasi
pemasaran dan frekuensi penerimaan pesan. Strategi media komunikasi
pemasaran Kuntum Nurseries keseluruhan dapat dilihat dalam Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah dan presentase pengunjung Kuntum Nurseries berdasarkan


strategi media komunikasi pemasaran

Jumlah
Strategi Media
Kategori Responden %
Komunikasi Pemasaran
(Orang)
Keragaman media Website 30 75.0
Media Word of Mouth 20 50.0
Facebook 16 40.0
Brosur 4 10.0
Televisi 3 7.5
Billboard 3 7.5
Frekuensi penerimaan pesan Sedang (3-4 kali) 21 52.5
Sering (5-6 kali) 17 42.5
Jarang (1-2 kali) 2 5.0

Keragaman Media

Keragaman media adalah jenis media promosi yang digunakan untuk


memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan dan keberadaan
Kuntum Nurseries kepada responden. Berdasarkan hasil yang diperoleh
keragaman media yaitu terdiri dari media cetak seperti: brosur; media internet
seperti: website dan facebook; media elektronik seperti: televisi, media ruang
publik seperti billboard dan media word of mouth.
Berdasarkan hasil data dari 40 responden didapat data pada Tabel 7
menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung agrowisata Kuntum Nurseries
mendapatkan informasi melalui media internet (website) dan media word of mouth
cenderung mendominasi. Adapun 75.0 persen dan 50.0 persen dari jumlah
responden secara keseluruhan didominasi oleh media internet yaitu website dan
media word of mouth. Hal ini dkarenakan pengunjung yang datang ke Kuntum
Nurseries yaitu dengan mengakses dan mendengar informasi mengenai Kuntum
Nurseries dengan melalui mengakses website dan media word of mouth. Hal ini
dikarenakan juga pengunjung Kuntum Nurseries mayoritas berasal dari luar bogor
seperti Jakarta, Bandung, Depok dan Bekasi. Selain itu 40.0 persen dengan
melalui jejaring social yaitu (facebook) dan 10.0 persen terdapat melalui media
cetak, 7.5 persen terdapat melalui media ruang publik dan 7.5 persen melalui
media elektronik. Menurut salah seorang pengunjung menyebutkan bahwa
34

informasi mengenai Kuntum Nurseries belum dikelola lebih baik. Hal ini
dikarenakan, jangkauan penyampaian informasi mengenai Kuntum Nurseries
melalui kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola
masih sempit, serta kurang rutinnya pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran.
seperti salah satu kutipan responden berikut:

“... saya datang kesini karna ngliat dari website aja kalo ga cerita
dari teman atau sodara saya yang sudah pernah kesini, kan kadang-
kadang website jarang di update ya tentang informasinya jadi cari tau
aja ke temen...” (RO,29)

Frekuensi Penerimaan Pesan

Frekuensi penerimaan pesan adalah banyaknya atau tingkat keseringan


responden dalam menerima/mengakses informasi mengenai Agrowisata Kuntum
Nurseries. Frekuensi penerimaan pesan ini dapat merepresentasikan tingkat
keseringan responden dalam menerima/mengakses pelaksanaan komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Karena semakin
tinggi frekuensi penerimaan pesan responden menerima pelaksanaan komunikasi
pemasaran maka semakin sering juga mereka berkunjung ke Agrowisata Kuntum
Nurseries. Pada Tabel 7 menunjukan bahwa dari 40 responden mayoritas
mengunjungi agrowisata Kuntum Nurseries terlihat bahwa 52.5 persen
pengunjung termasuk kedalam kategori sedang dalam menerima/mengakses
informasi mengenai Kuntum Nurseries selama satu bulan. 42.5 persen yaitu
pengunjung yang termasuk kategori sering dalam menerima/mengakses mengenai
informasi Kuntum Nurseries dan 5.0 persen pengunjung termasuk kategori jarang
dalam menerima/mengakses informasi mengenai Kuntum Nurseries. Hal ini
dikarenakan, jangkauan penyampaian informasi mengenai Kuntum Nurseries
melalui kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola
masih sempit, serta kurang rutinnya pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran.
Media yang digunkan dirasa masih kurang disebarkan kepada masyarakat luas
oleh responden. Salah satu responden juga mengakui pernah menemukan website
Kuntum Nurseries kurang di update, terutama pada saat terjadi perubahan harga
dan fasilitas terbaru, seperti salah satu kutipan responden berikut:

“….Itu websitenya kayanya ga pernah di update ya, soalnya waktu itu


saya liat di website harganya beda sama pas waktu datang langsung,
eh ternyata pas ke sini ada fasilitas baru juga padahal di website ga
ada…” (NM, 23 tahun)
35

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN

Efektivitas media komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pelaksanaan


komunikasi pemasaran dengan menggunakan alat media komunikasi pemasaran
dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi pemasaran. Suatu kegiatan komunikasi
pemasaran diperlukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang efektif agar
informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Komunikasi dapat dinilai efektif jika pesan yang disampaikan oleh sumber dapat
diterima dan dipahami oleh penerima sesuai dengan apa yang dimaksud dengan
pengirim. Efektivitas media komunikasi pemasaran dapat diketahui dari tiga
aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif. Efektivitas media
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries dapat
dilihat dalam Tabel 8.

Tabel 8 Jumlah dan persentase pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor berdasarkan


efektivitas media komunikasi pemasaran

Efektivitas Media Jumlah


Total
Komunikasi Kategori Responden %
(%)
Pemasaran (Orang)
Rendah 0 0.0
Aspek kognitif Sedang 28 70.0
Tinggi 12 30.0 100.00
Rendah 0 0.0
Aspek afektif Sedang 18 45.0
Tinggi 22 55.0 100.00
Rendah 0 0.0
Aspek konatif Sedang 18 45.0
Tinggi 22 55.0 100.00

Aspek Kognitif

Aspek kognitif merupakan aspek yang berkenaan dengan aspek


pengetahuan responden mengenai Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Aspek
kognitif terbagi menjadi tiga golongan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Efektivitas
media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif pengunjung Agrowisata
Kuntum Nurseries dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8 menunjukan bahwa dari 40
responden mayoritas pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries memiliki
pengetahuan yang sedang. Responden yang memiliki pengetahuan sedang adalah
sebanyak 70.0 persen, responden yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak
30.0 persen. Masih banyak pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries yang
belum mengetahui keberadaan tempat tersebut. Selain itu pengunjung juga tidak
mengetahui semua hal mengenai Kuntum Nurseries. Pengunjung cenderung hanya
mengetahui sebagian produk yang ditawarkan Kuntum Nurseries. Mereka
cenderung tidak mengetahui paket-paket wisata lain dan fasilitas lain yang
36

ditawarkan Kuntum Nurseries, sehingga pengetahuan responden pengunjung


Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas tergolong sedang.

Aspek Afektif

Aspek afektif merupakan aspek yang berkenaan dengan emosi, keinginan,


rasa suka dan tidak suka yang dimiliki responden terhadap Agrowisata Kuntum
Nurseries. Aspek afektif ini dapat dlihat dari rasa suka pengunjung terhadap
Agrowisata Kuntum Nurseries setelah mendapat informasi dari media komunikasi
pemasaran yang diterima oleh pengunjung. Aspek afektif dibagi menjadi tiga
golongan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Efektivitas media komunikasi
pemasaran berdasarkan aspek afektif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries
dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8 menunjukan bahwa sikap pengunjung dari 40
responden pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries menunjukan mayoritas
pengunjung sebanyak 55.0 persen memiliki aspek afektif yang termasuk kategori
tinggi. Pengunjung yang memiliki aspek afektif yang termasuk kategori sedang
sebesar 45.0 persen. Hal ini dikarenakan pengunjung Agrowisata Kuntum
Nurseries merasa pelaksanaan media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum
Nurseries sudah cukup menarik minat dan perhatian pengunjung, baik dari
pelayanan waraniaga, media yang digunakan dan fasilitas yang ditawarkan.
Adapun pengunjung yang menyukai berbagai tanaman ataupun sayuran organik
yang ditawarkan Kuntum Nurseries. Mereka tertarik dengan informasi yang
disampaikan melalui media komunikasi pemasaran yang digunakan dan fasilitas
atau permainan yang terdapat di Kuntum Nurseries.

Aspek Konatif

Aspek konatif adalah tindakan pengunjung untuk membeli dan


menggunakan produk yang berkenaan dengan perilaku pengunjung, baik untuk
mengunjungi Agrowisata Kuntum Nurseries ataupun untuk mencari informasi
mengenai produk-produk yang ditawarkan. Aspek konatif yang dimiliki oleh
responden pada penelitian ini termasuk pada kategori sedang. Pada Tabel 8
menunjukan bahwa dari 40 responden mayoritas pengunjung termasuk kedalam
kategori tinggi, dengan presentase 55.0 persen. Adapun untuk kategori sedang
45.0 persen. Hal ini menunjukan bahwa responden merasa tertarik sehingga
terbujuk untuk melakukan kunjungan dan mereka juga merasa tertarik dengan
fasilitas-fasilitas yang ditawarkan Kuntum Nurseries. Mereka merasa pelaksanaan
media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries sudah cukup
menarik minat dan perhatian pengunjung, baik dari pelayanan waraniaga, media
yang digunakan dan fasilitas yang ditawarkan.
37

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS MEDIA


KOMUNIKASI PEMASARAN KUNTUM NURSERIES

Efektivitas media komunikasi pemasaran adalah keberhasilan pelaksanaan


komunikasi pemasaran dengan menggunakan alat media komunikasi pemasaran
dalam mencapai tujuan-tujuan komunikasi pemasaran. Suatu kegiatan komunikasi
pemasaran diperlukan suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang efektif agar
informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Komunikasi dapat dinilai efektif jika pesan yang disampaikan oleh sumber dapat
diterima dan dipahami oleh penerima sesuai dengan apa yang dimaksud dengan
pengirim. Efektivitas media komunikasi pemasaran dapat dipengaruhi oleh
karakteristik pengunjung seperti: usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran dan
motivasi; strategi media komunikasi pemasaran seperti: keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan. Pengujian faktor-faktor pengaruh efektivitas media
komunikasi pemasaran dilakukan sekaligus, dengan memasukkan semua variabel
pengaruh sebagai variabel independen dan melihat pengaruhnya ke masing-
masing aspek.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi


Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Aspek kognitif merupakan aspek yang berkenaan dengan aspek


pengetahuan responden terhadap Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor secara
keseluruhan. Pengujian faktor-faktor pengaruh efektivitas media komunikasi
pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries terhadap aspek kognitif dilakukan
dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Uji statistik yang dilakukan
terhadap aspek kognitif yaitu dengan memasukan seluruh variabel independen
atau variabel pengaruh seperti: usia; pekerjaan; pendidikan; pengeluaran;
motivasi; keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. Hasil pengujian
regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

Y= (2.375 x 10-15) - 0.154x1 + 0.070x2 - 0.140x3 + 0.288x4 + 0.100x5 - 0.303x6 +


0457x7

Hipotesis: usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media,


frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek kognitif

Untuk melihat nilai signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi


efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif dapat dilihat
dalam Tabel 9. Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis regresi
linear berganda dapat diketahui signifikasi pengaruh variabel dependen (usia,
pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media, dan frekuensi
penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media komunikasi
pemasaran yang dilihat dari aspek kognitif).
38

Tabel 9 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek kognitif

Collinearity
Variabel T Sig Statistics
Tolerance VIF
Usia (x1) -1.011 0.320 0.741 1.350
Pekerjaan (x2) .436 0.666 0.677 1.477
Pendidikan (x3) -.798 0.431 0.563 1.775
Pengeluaran (x4) 1.597 0.120 0.532 1.880
Motivasi (x5) -.738 0.466 0.945 1.058
Keragaman media (x6) -2.152 0.039 0.870 1.149
Frekuensi penerimaan pesan (x7) 3.336 0.002 0.919 1.088

Collinearity Statistic digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinieritas


yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi pada data yang diuji.
Multikolinieritas berarti bahwa tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau
sangat rendah antar variabel bebas. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai
Tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Pada Tabel 9 dikolom Collinearity Statistic
menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji.
Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R Square (R²) yang
menunjukan angka 0.447 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh variabel
dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media
dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media
komunikasi pemasaran berdasarkan aspek kognitif) adalah sebesar 44.7 persen
dan sisanya 55.3 persen merupakan kontribusi pengaruh dari variabel lain. pada
bagian berikut ini akan dijelaskan pengaruh masing-masing peubah (x) terhadap
aspek kognitif (y).

Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh usia terhadap aspek kognitif pengunjung dilakukan


dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen
lainnya (pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh usia terhadap aspek kognitif
pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
H1 = Usia berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai
signifikansi usia(x1), sebesar 0.320 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
usia(x1) terima H0 karena nilai signifikansi variabel usia > 0.05 dan dapat
39

disimpulkan juga bahwa berapapun usia pengunjung Kuntum Nurseries tidak


memiliki pengaruh terhadap pengetahuan mengenai Agrowisata Kuntum
Nurseries, Bogor.

Pengaruh Pekerjaan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh pekerjaan terhadap aspek kognitif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media
dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pekerjaan terhadap
aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Pekerjaan tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
H1 = Pekerjaan berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai
signifikansi pekerjaan(x2) sebesar 0.666, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
pekerjaan(x2) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pekerjaan > 0.05 dan
dapat disimpulkan juga bahwa variabel pekerjaan tidak mempengaruhi tingkat
pengetahuan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Adapun hal ini
disebabkan pengunjung Kuntum Nurseries yang bekerja maupun tidak bekerja
tidak memberikan perbedaan dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat
wisata edukasi kerena pengunjung yang bekerja maupun tidak bekerja sama-sama
memberikan keputusan untuk memilih tempat tersebut setelah mendengar
rekomendasi atau cerita dari teman atau kerabat dekatnya mengenai Kuntum
Nurseries

Pengaruh Pendidikan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh pendidikan terhadap aspek kognitif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Hal ini menunjukan semakin tinggi pendidikan
pengunjung maka akan semakin meningkat tingkat pengetahuan mengenai
Kuntum Nurseries. Uji hipotetsis pengaruh pendidikan terhadap aspek kognitif
pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Pendidikan tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
H1 = Pendidikan berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai
signifikansi pendidikan(x3) sebesar 0.431, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel pendidikan(x3) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pendidikan >
0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa apapun pendidikan terakhir pengunjung
40

tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Agrowisata Kuntum


Nurseries, Bogor.

Pengaruh Pengeluaran terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh pengeluaran terhadap aspek kognitif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pengeluaran terhadap aspek
kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Pengeluaran tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
H1 = Pengeluaran berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai
signifikansi pengeluaran(x4) sebesar 0.120, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel pengeluaran(x4) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pengeluaran
> 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel pengeluaran tidak
mempengaruhi tingkat pengetahuan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries,
Bogor. Hal ini juga disebabkan berapapun pengeluaran pengunjung setiap
bulannya tidak akan mengeluarkan banyak biaya untuk datang ke Kuntum
Nurseries karena harga fasilitas yang ada sangat terjangkau untuk semua
kalangan.

Pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh motivasi terhadap aspek kognitif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, keragaman media
dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh motivasi terhadap aspek
kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Motivasi tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
H1 = Motivasi berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai
signifikansi motivasi(x5) sebesar 0.466, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi(x5) terima H0 karena nilai signifikansi variabel motivasi > 0.05 dan dapat
disimpulkan juga bahwa variabel motivasi tidak mempengaruhi tingkat
pengetahuan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor.
41

Pengaruh keragaman Media terhadap Efektivitas Media Komunikasi


Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh keragaman media terhadap aspek kognitif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran, motivasi
dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh keragaman media
terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Keragaman media tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
H1 = Keragaman media berpengaruh terhadap aspek kognitif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai
signifikansi keragaman media(x6) sebesar 0.03, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel keragaman media(x6) terima H1 karena nilai signifikansi variabel
keragaman media < 0.05 memiliki pengaruh terhadap aspek kognitif. Hal ini
menunjukan semakin banyak alat media yang digunakan untuk komunikasi
pemasaran maka pengunjung semakin mengetahui informasi mengenai Kuntum
Nurseries dan semakin meningkat tingkat pengetahuan pengunjung, sehingga
pengunjung akan lebih sering untuk mengunjungi tempat tersebut. Semakin tinggi
tingkat pengetahuan dan pengenalan pengunjung mengenai Kuntum Nurseries
maka pengunjung akan semakin sering mengetahui perkembangan-perkembangan
informasi mengenai Kuntum Nurseries, Bogor.

Pengaruh frekuensi penerimaan pesan terhadap Efektivitas Media


Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Kognitif

Pengujian pengaruh frekuensi penyampaian pesan terhadap aspek kognitif


pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan
variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi
dan keragaman media). Uji hipotetsis pengaruh frekuensi penerimaan pesan
terhadap aspek kognitif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Frekuensi penerimaan pesan tidak berpengaruh terhadap aspek kognitif
pengunjung
H1 = Frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek kognitif
pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 9 terlihat nilai
signifikansi frekuensi penerimaan pesan(x7) sebesar 0.002, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan(x7) terima H1 karena
nilai signifikansi variabel frekuensi penerimaan pesan < 0.05 memiliki pengaruh
terhadap aspek kognitif. Hal ini menunjukan semakin banyak alat media yang
digunakan untuk komunikasi pemasaran maka pengunjung semakin tinggi tingkat
keseringan responden menerima masing-masing bentuk media pelaksanaan
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kuntum Nurseries maka tingkat
42

pengetahuan dan pengenalan pengunjung mengenai Kuntum Nurseries akan


semakin tinggi. Semakin sering pengunjung menerima pesan pelaksanaan
komunikasi pemasaran maka informasi yang didapat oleh pengunjung mengenai
Kuntum Nurseries akan semakin banyak, sehingga pengetahuan pengunjung
mengenai Kuntum Nurseries semakin tinggi.

Tabel 10 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas


media komunikasi pemasaran terhadap aspek kognitif pengunjung
Kuntum Nurseries, Bogor

Variabel Signifikansi Keterangan


Usia (x1) 0.320 Tidak signifikan mempengaruhi
Pekerjaan (x2) 0.666 Tidak signifikan mempengaruhi
Pendidikan (x3) 0.431 Tidak signifikan mempengaruhi
Pengeluaran (x4) 0.120 Tidak signifikan mempengaruhi
Motivasi (x5) 0.466 Tidak signifikan mempengaruhi
Keragaman media (x6) 0.039 Signifikan mempengaruhi
Frekuensi penerimaan
0.002 Signifikan mempengaruhi
pesan(x7)

Tabel 10 menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas


media komunikasi pemasaran yang signifikan mempengaruhi terhadap aspek
kognitif pengunjung yaitu variabel keragaman media dan variabel frekuensi
penerimaan pesan. Pada variabel-variabel lain tidak signifikansi mempengaruhi
efektivitas media komunikasi pemasaran terhadap aspek kognitif pengunjung
Kuntum Nurseries, Bogor.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi


Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Aspek afektif merupakan aspek yang berkenaan dengan emosi, keinginan,


rasa suka dan tidak suka yang dimiliki responden terhadap agrowisata Kuntum
Nurseries. Aspek afektif ini dapat dlihat dari rasa suka pengunjung terhadap
Agrowisata Kuntum Nurseries setelah mendapat informasi dari media komunikasi
pemasaran yang diterima oleh pengunjung. Pengujian faktor-faktor pengaruh
efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries terhadap
aspek afektif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Uji
statistik yang dilakukan terhadap aspek afektif yaitu dengan memasukan seluruh
variabel independen atau variabel pengaruh seperti: usia; pendidikan; pekerjaan;
pengeluaran; motivasi; keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. Hasil
pengujian regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

Y= (2.706 x 10-16) + 0.294x1 + 0.250x2 - 0.015x3 + 0.075x4 - 0.087x5 - 0.156x6 +


0.328x7

Hipotesis: usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media,


frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek afektif
43

Untuk melihat nilai signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi


efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif dapat dilihat
dalam Tabel 11. Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis
regresi linear berganda dapat diketahui signifikasi pengaruh variabel dependen
(usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media, dan
frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media
komunikasi pemasaran yang dilihat dari aspek afektif).

Tabel 11 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek afektif

Collinearity
Variabel t Sig Statistics
Tolerance VIF
Usia (x1) 1.713 0.096 0.741 1.350
Pekerjaan (x2) 1.390 0.174 0.677 1.477
Pendidikan (x3) -0.076 0.940 0.563 1.775
Pengeluaran (x4) 0.370 0.714 0.532 1.880
Motivasi (x5) -0.570 0.572 0.945 1.058
Keragaman media (x6) -0.979 0.335 0.870 1.149
Frekuensi penerimaan pesan (x7) 2.130 0.041 0.919 1.088

Collinearity Statistic digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinieritas


yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi pada data yang diuji.
Multikolinieritas berarti bahwa tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau
sangat rendah antar variabel bebas. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai
Tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Pada Tabel 11 dikolom Collinearity Statistic
menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji.
Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R Square (R²) yang
menunjukan angka 0.302 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh variabel
dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media
dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media
komunikasi pemasaran berdasarkan aspek afektif) adalah sebesar 30.2 persen dan
sisanya 69.8 persen meruapakan kontribusi pengaruh dari variabel lain. pada
bagian berikut ini akan dijelaskan pengaruh masing-masing peubah (x) terhadap
aspek afektif (y).

Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Afektif

Pengujian pengaruh usia terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan


dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen
lainnya (pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh usia terhadap aspek afektif
pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
44

H1 = Usia berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung


Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai
signifikansi usia(x1), sebesar 0.096, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
usia(x1) terima H0 karena nilai signifikansi variabel usia > 0.05 dan dapat
disimpulkan juga bahwa berapapun usia pengunjung tidak mempengaruhi tingkat
keinginan, suka dan emosi pengunjung mengenai Kuntum Nurseries, Bogor.

Pengaruh Pekerjaan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Afektif

Pengujian pengaruh pekerjaan terhadap aspek afektif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media
dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pekerjaan terhadap
aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Pekerjaan tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
H1 = Pekerjaan berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai
signifikansi pekerjaan(x2), sebesar 0.174, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
pekerjaan(x2) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pekerjaan > 0.05 dan
dapat disimpulkan juga bahwa variabel pekerjaan tidak mempengaruhi aspek
afektif pengunjung, apapun pekerjaan pengunjung tidak akan berpengaruh
terhadap tingkat keinginan, suka dan emosi pengunjung mengenai Kuntum
Nurseris, Bogor.

Pengaruh Pendidikan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Afektif

Pengujian pengaruh pendidikan terhadap aspek afektif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pendidikan terhadap aspek
afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Pendidikan tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
H1 = Pendidikan berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai
signifikansi pendidikan(x3), sebesar 0.940, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel pendidikan(x3) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pendidikan >
0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel pendidikan tidak mempengaruhi
45

aspek afektif pengunjung, apapun jenjang pendidikan formal terakhir pengunjung


tidak akan berpengaruh terhadap tingkat keinginan, suka dan emosi pengunjung
mengenai Kuntum Nurseries, Bogor.

Pengaruh Pengeluaran terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Afektif

Pengujian pengaruh pengeluaran terhadap aspek afektif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pengeluaran terhadap aspek
afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Pengeluaran tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
H1 = Pengeluaran berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai
signifikansi pengeluaran(x4), sebesar 0.714, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel pengeluaran(x4) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pengeluaran
> 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel pengeluaran tidak
mempengaruhi aspek afektif pengunjung, berapapun jumlah rata-rata uang yang
dikeluarkan dalam setiap bulan pengunjung tidak akan berpengaruh terhadap
tingkat keinginan, suka dan emosi pengunjung mengenai Kuntum Nurseries,
Bogor.

Pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Afektif

Pengujian pengaruh motivasi terhadap aspek afektif pengunjung dilakukan


dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen
lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh motivasi terhadap aspek
afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Motivasi tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
H1 = Motivasi berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai
signifikansi motivasi(x5), sebesar 0.572, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi(x5) maka tolak H1 dan terima H0. Karena hipotesis yang diterima adalah
H0 dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak mempengaruhi aspek afektif
pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Sekuat apapun motivasi
berkunjung pengunjung tidak mempengaruhi terhadap tingkat keinginan, suka dan
emosi pengunjung mengenai Kuntum Nurseries, Bogor.
46

Pengaruh Keragaman media terhadap Efektivitas Media Komunikasi


Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Pengujian pengaruh keragaman media terhadap aspek afektif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh keragaman media terhadap
aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Keragaman media tidak berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
H1 = Keragaman media berpengaruh terhadap aspek afektif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai
signifikansi keragaman media(x6), sebesar 0.335, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel keragaman media(x6) terima H0 karena nilai signifikansi variabel
keragaman media > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel keragaman
media tidak mempengaruhi aspek afektif pengunjung. Apapun media komunikasi
pemasaran yang digunakan oleh Kuntum Nurseries sebagai media promosi tidak
mempengaruhi aspek afektif yang diterima oleh pengunjung Kuntum Nurseries.
Hal ini dapat dikarenakan penggunaan media komunikasi tersebut masih belum
maksimal, sehingga belum mampu menjangkau masyarakat secara luas.

Pengaruh Frekuensi Penyampaian Pesan terhadap Efektivitas Media


Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Afektif

Pengujian pengaruh frekuensi penyampaian pesan terhadap aspek afektif


pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan
variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi
dan keragaman media). Uji hipotetsis pengaruh frekuensi penerimaan pesan
terhadap aspek afektif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Frekuensi penerimaan pesan tidak berpengaruh terhadap aspek afektif
pengunjung
H1 = Frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek afektif
pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 11 terlihat nilai
signifikansi frekuensi penerimaan pesan(x7), sebesar 0.041, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan(x7) terima H1 karena
nilai signifikansi variabel frekuensi penerimaan pesan < 0.05 dan dapat
disimpulkan juga bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan mempengaruhi
aspek afektif pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor. Hal ini
menunjukan semakin banyak alat media yang digunakan untuk komunikasi
pemasaran maka banyaknya atau tingkat keseringan responden menerima masing-
masing bentuk media pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
Kuntum Nurseries semakin tinggi maka tingkat emosi, keinginan, dan rasa suka
47

yang dimiliki oleh pengunjung terhadap Kuntum Nurseries akan semakin tinggi.
Semakin sering pengunjung menerima pesan pelaksanaan komunikasi pemasaran
maka ketertarikan dan tingkat kesukaan pengunjung akan semakin meningkat.
Pengunjung yang lebih sering menerima beberapa pelaksanaan komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh Kuntum Nurseries, akan mengetahui
perkembangan-perkembangan Kuntum Nurseries, Bogor.

Tabel 12 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas


media komunikasi pemasaran terhadap aspek afektif pengunjung
Kuntum Nurseries, Bogor

Variabel Signifikansi Keterangan


Usia (x1) 0.096 Tidak signifikan mempengaruhi
Pekerjaan (x2) 0.174 Tidak signifikan mempengaruhi
Pendidikan (x3) 0.940 Tidak signifikan mempengaruhi
Pengeluaran (x4) 0.714 Tidak signifikan mempengaruhi
Motivasi (x5) 0.572 Tidak signifikan mempengaruhi
Keragaman media (x6) 0.335 Tidak signifikan mempengaruhi
Frekuensi penerimaan
0.041 Signifikan mempengaruhi
pesan(x7)

Tabel 12 menunjukan bahawa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas


media komunikasi pemasaran hanya frekuensi penerimaan pesan pengunjung
yang signifikan mempengaruhi aspek afektif pengunjung Agrowisata Kuntum
Nurseries. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran
lainnya tidak signifikan mempengaruhi aspek afektif pengunjung Agrowisata
Kuntum Nurseries. Hal ini dikarenakan terdapat variabel kontrol yang tidak
terlihat namun mempengaruhi aspek afektif pengunjung. Seperti fakta yang
ditemukan di lapangan, rasa suka pengunjung terhadap aktivitas komunikasi
pemasaran yang dilakukan Kuntum Nurseries dapat disebabkan oleh selera
pengunjung. Pengunjung yang menyukai fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries
dapat disebabkan karena pengunjung tersebut menyukai wisata edukasi untuk
anak-anaknya. Selain itu pengunjung yang memiliki cinta ramah lingkungan juga
mempengaruhi rasa suka pengunjung terhadap aktivitas komunikasi pemasaran
yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Jika pengunjung sudah
memiliki cinta ramah lingkungan dan terbiasa mengonsumsi produk-produk
herbal maka pengunjung akan memiliki perhatian tersendiri pada produk-produk
yang ditawarkan oleh Kuntum Nurseries, sehingga secara tidak langsung
pengunjung akan memperhatikan promosi yang dilakukan oleh Kuntum
Nurseries, Bogor.
48

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Komunikasi


Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif

Aspek konatif merupakan aspek tindakan pengunjung untuk membeli dan


menggunkan produk yang berkenaan dengan perilaku pengunjung, baik untuk
mengunjungi Agrowisata Kuntum Nurseries ataupun untuk mencari informasi
mengenai produk-produk yang ditawarkan. Pengujian faktor-faktor pengaruh
efektivitas media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries terhadap
aspek konatif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Uji
statistik yang dilakukan terhadap aspek konatif yaitu dengan memasukan seluruh
variabel independen atau variabel pengaruh seperti: usia; pendidikan; pekerjaan;
pengeluaran; motivasi; keragaman media dan frekuensi penerimaan pesan. Hasil
pengujian regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut:

Y= (2.084 x 10-16) + 0.191x1 + 0.320x2 - 0.084x3 - 0.115x4 - 0.145x5 - 0.096x6 +


0.391x7

Hipotesis: usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media,


frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek konatif

Untuk melihat nilai signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi


efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif dapat dilihat
dalam Tabel 13. Berdasarkan nilai signifikansi dari hasil uji statistik analisis
regresi linear berganda dapat diketahui signifikasi pengaruh variabel dependen
(usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media, dan
frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media
komunikasi pemasaran yang dilihat dari aspek konatif).

Tabel 13 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek konatif

Collinearity
Variabel T Sig Statistics
Tolerance VIF
Usia (x1) 1.098 0.281 0.741 1.350
Pekerjaan (x2) 1.755 0.089 0.677 1.477
Pendidikan (x3) -0.419 0.678 0.563 1.775
Pengeluaran (x4) -0.557 0.581 0.532 1.880
Motivasi (x5) -0.939 0.355 0.945 1.058
Keragaman media (x6) -0.599 0.553 0.870 1.149
Frekuensi penerimaan pesan (x7) 2.501 0.018 0.919 1.088

Collinearity Statistic digunakan untuk uji asumsi klasik multikolinieritas


yang berfungsi untuk melihat apakah terjadi pada data yang diuji.
Multikolinieritas berarti bahwa tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau
sangat rendah antar variabel bebas. Multikolinieritas tidak terjadi jika nilai
49

Tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Pada Tabel 13 dikolom Collinearity Statistic
menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji.
Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R Square (R²) yang
menunjukan angka 0.281 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh variabel
dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media
dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media
komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif) adalah sebesar 28.1 persen dan
sisanya 71.9 persen meruapakan kontribusi pengaruh dari variabel lain. pada
bagian berikut ini akan dijelaskan pengaruh masing-masing peubah (x) terhadap
aspek konatif (y).

Pengaruh Usia terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Konatif

Pengujian pengaruh usia terhadap aspek konatif pengunjung dilakukan


dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel independen
lainnya (pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh usia terhadap aspek konatif
pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Usia tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
H1 = Usia berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai
signifikansi usia(x1), sebesar 0.281, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
usia(x1) terima H0 karena nilai signifikansi variabel usia > 0.05 dan dapat
disimpulkan juga bahwa variabel usia tidak mempengaruhi perilaku nyata dan
tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor.

Pengaruh Pekerjaan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Konatif

Pengujian pengaruh pekerjaan terhadap aspek konatif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media
dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pekerjaan terhadap
aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Pekerjaan tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
H1 = Pekerjaan berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai
signifikansi pekerjaan(x2), sebesar 0.089, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
pekerjaan(x2) terima H0 karena nilai signifikansi variabel pekerjaan > 0.05 dan
dapat disimpulkan juga bahwa apapun pekerjaan pengunjung tidak mempengaruhi
perilaku nyata dan tindakan pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor.
50

Pengaruh Pendidikan terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Konatif

Pengujian pengaruh pendidikan terhadap aspek konatif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pengeluaran, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pendidikan terhadap aspek
konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Pendidikan tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
H1 = Pendidikan berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai
signifikansi pendidikan(x3), sebesar 0.678, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel pendidikan(x3) tolak H1 dan uji hipotesis H0 diterima. Karena nilai
signifikansi variabel pendidikan > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa apapun
jenjang pendidikan formal terakhir pengunjung tidak signifikansi mempengaruhi
perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries, Bogor.

Pengaruh Pengeluaran terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Konatif

Pengujian pengaruh pengeluaran terhadap aspek konatif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, motivasi, keragaman media dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh pengeluaran terhadap aspek
konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Pengeluaran tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
H1 = Pengeluaran berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai
signifikansi pengeluaran(x4), sebesar 0.581, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel pengeluaran(x4) tolak H1 dan uji hipotesis H0 diterima. Karena nilai
signifikansi variabel pengeluaran > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa
berapapun pengeluaran pengunjung tiap bulannya tidak signifikansi
mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum
Nurseries, Bogor.

Pengaruh Motivasi terhadap Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


berdasarkan Aspek Konatif

Pengujian pengaruh motivasi terhadap aspek konatif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, keragaman media
51

dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh motivasi terhadap aspek
konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Motivasi tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
H1 = Motivasi berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai
signifikansi motivasi(x5), sebesar 0.355, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi(x5) maka. terima H0 karena nilai signifikansi variabel motivasi > 0.05
dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel motivasi tidak mempengaruhi aspek
konatif pengunjung. Sekuat apapun motivasi pengunjung tidak mempengaruhi
perilaku nyata dan tindakan pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor.

Pengaruh Keragaman media terhadap Efektivitas Media Komunikasi


Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif

Pengujian pengaruh keragaman media terhadap aspek konatif pengunjung


dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan variabel
independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, dan
frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh keragaman media terhadap
aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Keragaman media tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
H1 = Keragaman media berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai
signifikansi keragaman media(x6), sebesar 0.553, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel keragaman media(x6) terima H0 karena nilai signifikansi variabel
keragaman media > 0.05 dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel keragaman
media tidak mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata
Kuntum Nurseries, Bogor.

Pengaruh Frekuensi Penerimaan Pesan terhadap Efektivitas Media


Komunikasi Pemasaran berdasarkan Aspek Konatif

Pengujian pengaruh frekuensi penerimaan pesan terhadap aspek konatif


pengunjung dilakukan dengan analisis regresi linear berganda sekaligus dengan
variabel independen lainnya (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi
dan keragaman media). Uji hipotetsis pengaruh frekuensi penerimaan pesan
terhadap aspek konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Frekuensi penerimaan pesan tidak berpengaruh terhadap aspek konatif
pengunjung
H1 = Frekuensi penerimaan pesan berpengaruh terhadap aspek konatif
pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
52

uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai
signifikansi frekuensi penerimaan pesan(x7), sebesar 0.018, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan(x7) terima H0 karena
nilai signifikansi variabel frekuensi penerimaan pesan < 0.05 dan dapat
disimpulkan juga bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan signifikansi
mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum
Nurseries, Bogor. Jika frekuensi penerimaan pesan semakin tinggi maka aspek
konatif semakin tinggi. Semakin sering pengunjung menerima pesan pelaksanaan
komunikasi pemasaran maka pengunjung semakin tertarik dan terdorong untuk
mengunjungi Kuntum Nurseries. Beberapa pengunjung mendapatkan pesan
komunikasi pemasaran tidak hanya 1 kali, sebagian besar pengunjung akan
mencari informasi yang lengkap sebelum mengunjungi Kuntum Nurseries,
sehingga akan mencari informasi melalui beberapa media komunikasi pemasaran.

Tabel 14 Nilai signifikansi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas


media komunikasi pemasaran terhadap aspek konatif pengunjung
Kuntum Nurseries, Bogor

Variabel Signifikansi Keterangan


Usia (x1) 0.281 Tidak signifikan mempengaruhi
Pekerjaan (x2) 0.089 Tidak signifikan mempengaruhi
Pendidikan (x3) 0.678 Tidak signifikan mempengaruhi
Pengeluaran (x4) 0.581 Tidak signifikan mempengaruhi
Motivasi (x5) 0.355 Tidak signifikan mempengaruhi
Keragaman media (x6) 0.553 Tidak signifikan mempengaruhi
Frekuensi penerimaan
pesan(x7) 0.018 Signifikan mempengaruhi

Tabel 14 menunjukan bahawa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas


media komunikasi pemasaran hanya variabel frekuensi penerimaan pesan yang
signifikan mempengaruhi aspek konatif pengunjung Agrowisata Kuntum
Nurseries. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi pemasaran
lainnya tidak signifikan mempengaruhi aspek konatif pengunjung Agrowisata
Kuntum Nurseries. Hal ini dikarenakan terdapat variabel kontrol yang tidak
terlihat namun mempengaruhi aspek konatif pengunjung. Seperti fakta yang
ditemukan di lapangan, tindakan pengunjung untuk membeli dan menggunakan
produk yang berkenaan dengan perilaku pengunjung, baik untuk mengunjungi
Kuntum Nurseries dapat disebabkan oleh keinginan pengunjung. Pengunjung
yang menyukai fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries dapat disebabkan karena
pengunjung tersebut menyukai wisata edukasi untuk anak-anaknya, sehingga
pengunjung melakukan tindakan pembelian produk dan mengunjungi kembali.
Selain itu pengunjung yang memiliki cinta ramah lingkungan juga mempengaruhi
tindakan pengunjung terhadap aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Jika pengunjung sudah memiliki cinta ramah
lingkungan dan terbiasa mengkonsumsi produk-produk herbal maka pengunjung
akan memiliki perhatian tersendiri pada produk-produk yang ditawarkan oleh
53

Kuntum Nurseries, sehingga secara tidak langsung pengunjung akan


memperhatikan promosi yang dilakukan oleh Kuntum Nurseries, Bogor.
54
55

PENUTUP

Kesimpulan

Sesuai dengan hasil-hasil penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya dapat


dibuat beberapa kesimpulan seperti berikut ini:
1. Karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries mayoritas berusia
pertengahan (30-50 tahun), pendidikan terakhir pengunjung yaitu tamatan
sarjana, pekerjaan pengunjung sebagai bekerja sebagai pegawai swasta,
pengeluaran per bulan pengunjung yaitu (Rp 2500000-Rp 6000000), serta
motivasi pengunjung datang ke Agrowisata Kuntum Nurseries untuk
menikmati fasilitas wisata edukasi.
2. Strategi media komunikasi pemasaran Agrowisata Kuntum Nurseries
menggunakan beberapa media yaitu: website dan promosi dari mulut ke mulut
(word of mouth). Keragaman media dinilai telah baik dalam mencapai tujuan
komunikasi pada setiap tahapan oleh pengunjung. Frekuensi penerimaan
pesan pengunjung tergolong kategori sedang yaitu 3-4 kali dalam sebulan atau
1 kali dalam minggu menerima/mengakses informasi mengenai Agrowisata
Kuntum Nurseries, karena masih kurangnya penyebaran dan kurangnya
update dalam mengelola media komunikasi pemasaran.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran
Agrowisata Kuntum Nurseries adalah karakteristik pengunjung dan strategi
media komunikasi pemasaran. Karakteristik pengunjung mempunyai
kontribusi yang besar untuk variabel, tetapi masih kurang memiliki pengaruh
yang kuat. Strategi media komunikasi pemasaran pada variabel keragaman
media dan frekuensi penerimaan pesan dipengaruhi oleh aspek kognitif. Pada
aspek afektif dan konatif hanya variabel frekuensi penerimaan pesan yang
signifikansi mempengaruhi.
4. Efektivitas media komunikasi pemasaran Kuntum Nurseries belum terbukti
efektif. Hal ini disebabkan media komunikasi pemasaran belum menyebarluas
kepada pengunjung. Pengaruh keragaman media dan frekuensi penerimaan
pesan terhadap aspek kognitif, afektif dan konatif dapat dilihat dari daya tarik
pesan yang mampu mempengaruhi emosi, keinginan, dan rasa suka yang
dimiliki oleh pengunjung dan juga mampu mempengaruhi tindakan
pengunjung sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak Agrowisata Kuntum
Nurseries.

Saran

Saran yang dapat diberikan sesuai hasil yang didapatkan pada penelitian ini
adalah:
1. Pihak Kuntum Nurseries sebaiknya lebih meningkatkan dan memperluas
penyebaran media komunikasi pemasaran yang dilakukan. Rancangan pesan
dalam berbagai media komunikasi pemasaran juga disusun lebih menarik agar
lebih dapat mendorong keinginan pengunjung untuk mencari tahu dan datang
ke Kuntum Nurseries.
56

2. Pihak Kuntum Nurseries perlu meningkatkan strategi komunikasi pemasaran


dan menyusun pesan dalam setiap media komunikasi pemasaran lebih
menarik, lengkap, serta jelas agar dapat meningkatkan pengetahuan
pengunjung, meningkatkan rasa kesukaan dan ketertarikan terhadap Kuntum
Nurseris, sehingga dapat membuat pengunjung mau berkunjung atau
berkunjung kembali ke Kuntum Nurseries.
3. Pihak Kuntum Nurseries sebaiknya mengumpulkan data jumlah pengunjung
yang datang ke Agrowisata Kuntum Nurseries agar dapat mengevaluasi
peningkatan atau penurunan jumlah pengunjung.
57

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah S. 2012. Rekayasa sistem pengembangan agrowisata berbasis


masyarakat. [disertasi]. [internet]. [dikutip 11 Oktober 2012]. Bogor [ID]:
Institut Pertanian Bogor. Dapat diunduh dari:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55298. 209 hal.
Amalia R. 2012. Hubungan Efektifitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kebun
Raya Cibodas dengan Perilaku Pengunjung. [skripsi]. Bogor [ID] : Institut
Pertanian Bogor. 81 hal.
Arindi W. 2012.Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran terhadap Perilaku
Konsumen (Kasus Pemasaran Produk Teh Walini). [skripsi]. Bogor [ID] :
Institut Pertanian Bogor. 67 hal.
[Deptan]. Departemen Pertanian. [ID]. 2005. Agrowisata meningkatkan
pendapatan petani. [internet]. [diunduh 10 Maret 2013]. Dapat di unduh dari
http://database.deptan.go.id.
Hutagalung RP. 2011. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan dalam
Pengembangan Agrowisata (Studi Kasus pada Agrowisata Kuntum
Nurseries). [skripsi]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor. 145 hal.
Kennedy JE, Soesmanegara RD. 2006. Marketing Communication : Taktik
Strategi. Jakarta [ID] : PT. Bhuana Ilmu Populer. 216 hal.
Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid ke-1 Edisi Millennium. Jakarta [ID]:
PT. Prenhallindo
Kusumastuti Y. 2009. Komunikasi Bisnis Membangun Hubungan Baik Dan
Kredibilitas. Bogor [ID] : IPB Press. 198 hal.
Morissan MA. 2001. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta [ID] :
Kencana Prenada Media Group. 376 hal.
Mugniesyah SS. 2009. Materi Kuliah Pendidikan Orang Dewasa 3 Maret 2009
(Hasil Revisi Buku Tahun 2006).
Putri DA. 2011. Hubungan Komunikasi Pemasaran Dengan Perilaku Pengunjung
Agrowisata Kebun Raya Bogor. [skripsi]. Bogor [ID] : Institut Pertanian
Bogor. 70 hal.
Santoso T. 2011. Marketing Strategic, Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya
Saing. Yogyakarta [ID] : Oryza. 226 hal.
Scott D. 2009. The new rules of marketing & pr (jurus jitu menggunakan rilis
berita, blog, podcasting, pemasaran viral & media online untuk menjangkau
pembeli secara langsung). Jakarta [ID]: Publishing One. 393 hal.
Setiadi NJ. 2010. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif,
Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi. Jakarta [ID]: Kencana.
Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta [ID]: LP3ES.
346 hlm.
Situmorang J. 2010. Pemasaran Viral – Viral Marketing. Jurnal Administrasi
Bisnis. Nomor 1 Volume 6. [internet]. [dikutip 19 Oktober 2012]. Dapat
diunduh dari:
http://journal.unpar.ac.id/index.php/JABCebis/article/viewFile/12/12. 71 hal
Sunyoto D. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.Jakarta [ID]
Sumarwan. 2004. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Jakarta [ID]: Ghalia Indonesia. 367 hal.
58

Suparman T. 1996. Komunikasi pemasaran pariwisata Indonesia di Taiwan.


Program Studi Ilmu Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi.
Bidang Ilmu Sosial, Program PascaSarjana Universitas Indonesia.
Shimp T.A. 2003. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi
Terpadu, edisi ke-5 jilid 1. Jakarta [ID]: Erlangga. 603 Hal.
Singarimbun M Effendi S. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta [ID]: Pustaka
LP3ES. 346 hal.
Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta [ID]: ANDI OFFSET.
Tubbs SL and Moss S. 1996. Human Communication. Bandung [ID]: PT. Remaja
Rosdakarya.
Yassiranda M. 2011. Strategi Komunikasi Pemasaran Kawasan Ekowisata
Berbasis Masyarakat (kasus: Taman Nasional Gunung Halimun Salak).
[skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor.
59

LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal pelaksanaan penelitian tahun 2013-2014

Mei Juni September Oktober November Maret April


Kegiatan
3 4 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan
Proposal
Skripsi

Kolokium

Perbaikan
Proposal
Skripsi

Pengambilan
Data Lapang

Pengolahan
dan Analisis
Data

Penulisan
Draft Skripsi

Uji Petik

Sidang
Skripsi

Perbaikan
Laporan
Skripsi
60

Lampiran 2 Sketsa lokasi enelitian (Kuntum Nurseries, Bogor)


61

Lampiran 3 Daftar nama responden penelitian

No Nama Responden Umur Kategori


1 TS 24 weekday
2 HW 42 weekday
3 YS 58 weekday
4 FN 23 weekday
5 W 25 weekday
6 DAF 20 weekday
7 NA 18 weekday
8 ES 42 weekday
9 F 47 weekday
10 TF 31 weekday
11 DS 30 weekday
12 RS 29 weekday
13 J 40 weekday
14 AM 38 weekday
15 BP 37 weekday
16 HJ 25 weekday
17 SA 23 weekday
18 YD 24 weekday
19 LO 22 weekday
20 AS 24 weekday
21 BH 23 weekend
22 ZR 33 weekend
23 AS 33 weekend
24 E 40 weekend
25 S 37 weekend
26 C 33 weekend
27 D 36 weekend
28 TF 39 weekend
29 J 43 weekend
30 EP 34 weekend
31 I 33 weekend
32 L 37 weekend
33 FM 60 weekend
34 OA 22 weekend
35 NM 23 weekend
36 D 33 weekend
37 TT 22 weekend
38 IP 31 weekend
39 ST 20 weekend
40 TD 28 weekend
62

Lampiran 4 Kuesioner
No. Responden:

KUESIONER SURVEI Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran


Agrowisata Kuntum Nurseries

Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk


mengumpulkan data dari responden dalam rangka penulisan skripsi program
sarjana yang dilakukan oleh:
Nama/NRP : Sri Wahyuni/I34090104
Departemen/Fakultas : Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat/Fakultas Ekologi Manusia
Universitas : Institut Pertanian Bogor
Peneliti meminta kesediaan anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini
secara jujur, jelas, dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini
bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk keperluan akademik.
Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.

Nama :
Alamat :
A. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar
1. Berapa usia Anda saat ini? …….......... tahun
2. Apa pendidikan terakhir Anda saat ini?
a. SD atau sederajat
b. SMP atau sederajat
c. SMA atau sederajat
d. Perguruan tinggi
3. Apa pekerjaan Anda saat ini?
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Wiraswasta/Pegawai Swasta
c. Tidak bekerja (Pelajar & Ibu Rumah Tangga)
4. Berapa pengeluaran Anda dalam sebulan? ................................ Rupiah
5. Apa motivasi Anda berkunjung ke Kuntum Nurseries? (Anda dapat mengisi
lebih dari satu)
a. Rekreasi
b. Tempat dan suasana yang memiliki keunikan berbeda
c. Menikmati keindahan alam
d. Wisata yang ditawarkan menarik
e. Membeli tanaman ( hias, obat, buah, perkebunan, kehutanan)
f. Membeli media tanaman
g. Pemancingan
h. Wisata kuliner
i. Membeli sayuran dan buah-buahan organik
j. Fasilitas lengkap
k. Promosi yang ditawarkan menarik
63

B. STRATEGI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN


Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai

Keragaman media
Pernyataan Ya Tidak
No.
1. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui Brosur
2. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui Web
3. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui Facebook
4. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui program stasiun televisi
5. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui Bilboard
6. Apakah anda pernah diceritakan oleh kerabat atau
teman dekat anda mengenai Kuntum Nurseries

C. FREKUENSI PENERIMAAN PESAN


Seberapa sering anda mengakses atau menerima kegiatan promosi Kuntum
Nurseries selama 1 bulan terakhir? (boleh isi lebih dari satu)
1. Brosur:…………………….……kali
2. Website:…………………………kali
3. Facebook:……………………....kali
4. Televisi:……………………...…kali
5. Billboard:……………………….kali
6. Word of Mouth:………….……..kali

D. ANALISIS EFEKTIFITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN


KOGNITIF
1. Dimana lokasi Kuntum Nurseries?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………..………………………………………………………

2. Apa saja fasilitas yang Anda ketahui di Kuntum Nurseries?


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

3. Apa saja yang dijual di Kuntum Nurseries?


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
64

4. Media promosi apa saja yang digunakan oleh Kuntum Nurseries?


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………...………………………………………………………...

5. Jenis wisata edukasi apa saja yang ditawarkan oleh agrowisata Kuntum
Nurseries?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

6. Jenis tanaman apa saja yang di jual di Kuntum Nurseries?


…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………...……………………………………………

7. Hewan apa saja yang ada di Kuntum Nurseries?


………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
65

AFEKTIF
Pernyataan Ya Tidak
No.
1. Setelah melihat alat promosi, Saya menyukai
wisata-wisata yang ditawarkan Kuntum Nurseries
2. Setelah melihat alat promosi, Saya senang Kuntum
Nurseries berorientasi Wisata Edukasi
3. Setelah melihat alat promosi, Saya merasa tertarik
dari cerita yang disampaikan oleh teman dan
keluarga saya mengenai Kuntum Nurseries
4. Setelah melihat alat promosi, Saya tertarik dengan
pemancingan di Kuntum Nurseries
5. Setelah melihat alat promosi, saya tertarik untuk
menggunakan salah satu paket wisata edukasi
6. Setelah melihat alat promosi, Saya menyukai
fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries
7. Setelah melihat alat promosi, saya menyukai
tanaman dan hewan yang ada di Kuntum Nurseries

KONATIF
No. Pernyataan Ya Tidak

2Setelah melihat alat promosi, Saya akan


1. menginformasikan Kuntum Nurseries kepada
kerabat/keluarga
2Setelah melihat alat promosi, Saya akan mengajak
2. saudara/keluarga untuk mengunjungi Kuntum
Nurseries
2Setelah melihat alat promosi, Saya akan mencari
3. informasi terbaru mengenai Kuntum Nurseries
2Setelah melihat alat promosi, Saya akan berkunjung
4. kembali ke Kuntum Nurseries
2Setelah melihat alat promosi, saya akan
5. menggunakan paket pemancingan di Kuntum
Nurseries
2Setelah melihat alat promosi, Saya akan
6. menggunakan paket wisata edukasi di Kuntum
Nurseries
2Setelah melihat alat promosi, saya akan lebih
7. memilih wisata edukasi Kuntum Nurseries
dibandingkan wisata alam yang lain
66

38. Apa saran Anda mengenai alat media promosi yang digunakan Agrowisata
Kuntum Nurseries?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

Panduan Pertanyaan Wawancara Informan


Gambaran tentang Agrowisata Kuntum Nurseries
1. Siapa pendiri Kuntum Nurseries?
2. Bagaimana sejarah dan perkembangan Kuntum Nurseries?
3. Apa visi, misi, dan tujuan Kuntum Nurseries?
4. Mengapa Kuntum Nurseries disebut agrowisata atau wisata edukasi?
5. Apakah yang menjadi alasan berdirinya agrowisata Kuntum Nurseries?
6. Dari mana saja asal tempat tinggal pegawai Kuntum Nurseries?
7. Ada berapa jumlah pegawai di Kuntum Nurseries?
8. Apa saja fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh Kuntum Nurseries?
9. Berapa harga atau tiket masuk dari fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh
Kuntum Nurseries?
10. Kapan biasanya waktu pengunjung datang banyak?
11. Kapan biasanya waktu pengunjung datang sepi?
12. Media-media apa saja yang digunakan dalam pemasaran Kuntum
Nurseries?
13. Apa keunggulan dari agrowisata Kuntum Nurseries?
14. Apa kekurangan dari agrowisata Kuntum Nurseries?
15. Apakah ada perbedaan dari setiap promosi yang dilakukan?
67

Lampiran 5 Hasil uji regresi linear berganda

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .669 .447 .327 .82064746

a. Predictors: (Constant), Zscore: frekuensi penerimaan pesan,


Zscore: pengeluaran, Zscore: motivasi, Zscore: keragaman media,
Zscore: usia, Zscore: pekerjaan, Zscore: pendidikan

a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.375E-15 .130 .000 1.000
Zscore: usia -.154 .153 -.154 -1.011 .320 .741 1.350
Zscore: pekerjaan .070 .160 .070 .436 .666 .677 1.477
Zscore: pendidikan -.140 .175 -.140 -.798 .431 .563 1.775
Zscore:
.288 .180 .288 1.597 .120 .532 1.880
pengeluaran
Zscore: motivasi -.100 .135 -.100 -.738 .466 .945 1.058
Zscore:
-.303 .141 -.303 -2.152 .039 .870 1.149
keragaman media
Zscore: frekuensi
.457 .137 .457 3.336 .002 .919 1.088
penerimaan pesan
a. Dependent Variable: Zscore: kognitif
68

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .550 .302 .150 .92215815

a. Predictors: (Constant), Zscore: frekuensi penerimaan pesan,


Zscore: pengeluaran, Zscore: motivasi, Zscore: keragaman media,
Zscore: usia, Zscore: pekerjaan, Zscore: pendidikan

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .
2.706E-16 .146 1.000
000
Zscore: usia .294 .172 .294 1.713 .096 .741 1.350
Zscore:
.250 .179 .250 1.390 .174 .677 1.477
pekerjaan
Zscore:
-.015 .197 -.015 -.076 .940 .563 1.775
pendidikan
Zscore:
.075 .202 .075 .370 .714 .532 1.880
pengeluaran
Zscore:
-.087 .152 -.087 -.570 .572 .945 1.058
motivasi
Zscore:
keragaman -.155 .158 -.155 -.979 .335 .870 1.149
media
Zscore:
frekuensi
.328 .154 .328 2.130 .041 .919 1.088
penerimaan
pesan
a. Dependent Variable: Zscore:
afektif
69

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .530 .281 .123 .93638426

a. Predictors: (Constant), Zscore: frekuensi penerimaan pesan,


Zscore: pengeluaran, Zscore: motivasi, Zscore: keragaman media,
Zscore: usia, Zscore: pekerjaan, Zscore: pendidikan

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.084E-15 .148 .000 1.000
Zscore: usia .191 .174 .191 1.098 .281 .741 1.350
Zscore:
.320 .182 .320 1.755 .089 .677 1.477
pekerjaan
Zscore:
-.084 .200 -.084 -.419 .678 .563 1.775
pendidikan
Zscore:
-.115 .206 -.115 -.557 .581 .532 1.880
pengeluaran
Zscore:
-.145 .154 -.145 -.939 .355 .945 1.058
motivasi
Zscore:
keragaman -.096 .161 -.096 -.599 .553 .870 1.149
media
Zscore:
frekuensi
.391 .156 .391 2.501 .018 .919 1.088
penerimaan
pesan

a. Dependent Variable: Zscore:


konatif
70

Lampiran 6 Dokumentasi

Pemancingan Kuntum Nurseries Kegiatan wisata edukasi

Responden penelitian Kegiatan wisata edukasi

Produk hasil pertanian organik Kegiatan wisata edukasi


71

Billboard Kuntum Nurseries Produk gallery mabel

Website Kuntum Nurseries Facebook Kuntum Nurseries


72
73

RIWAYAT HIDUP

Sri Wahyuni merupakan putri kedua dari tiga bersaudara dari pasangan
Rusli Suwandi dan Rahmawati. Penulis memulai pendidikan Nya di Taman
Kanak-Kanak (TK) TK Al-Qur’an pada tahun 1996-1997. Penulis melanjutkan ke
Sekolah Dasar (SD) SDN Ciheuleut II Bogor pada tahun 1997-2003, Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) SLTP PGRI 5 Bogor pada tahun 2003-2006,
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) SMA Negeri 7 Bogor pada tahun 2006-2009.
Setelah lulus dari jenjang pendidikan SMA, penulis melanjutkan pendidikan Nya
di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2009 melalui jalur Ujian Talenta Mandiri
IPB (UTMI) dan diterima di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia.
Selama penulis menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor penulis aktif
mengikuti berbagai kegiatan kepanitiaan. Pengalaman dalam kepanitiaan yaitu
Divisi HUMAS acara Comunication Day (COMDAY). Divisi DANUS dalam
acara DUTA FEMA, dan Divisi PAK pada Masa Perkenalan Departemen.
Demikian riwayat hidup penulis dari mulai pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)
sampai dengan sekarang yaitu pendidikan sebagai mahasiswa di Institut Pertanian
Bogor Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia.

Anda mungkin juga menyukai