SRI WAHYUNI
Sri Wahyuni
NIM: I34090104
ABSTRAK
ABSTRACT
SRI WAHYUNI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Sri Wahyuni
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
1 Jadwal Penelitian 59
2 Sketsa lokasi penelitian 60
3 Daftar nama responden penelitian 61
4 Kuesioner penelitian 62
5 Hasil uji regresi linear berganda 67
6 Dokumentasi 70
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan
usaha pertanian (agro) sebagai objek wisata. Melalui pengembangan agrowisata
yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, diharapkan bisa
meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta
memelihara budaya maupun teknologi lokal (indigenous knowledge) yang
umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan alaminya (Deptan 2005).
Pengembangan agrowisata memiliki sisi positif di antaranya melestarikan
sumberdaya alam, wisatawan dapat menikmati keindahan dan kesejukan alam,
taman rekreasi, mencari pengetahuan dan pengalaman secara langsung, serta
memiliki daya tarik berbeda mulai dari keindahan alamnya, nilai sejarahnya atau
bahkan budayanya. Nilai pengetahuan dan pendidikan serta nilai rekreasi yang
dimiliki agrowisata dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial. Nilai komersial
tersebut menjadikan ketertarikan tersendiri untuk menjalankan bisnis agrowisata.
Pertumbuhan industri agrowisata pada saat ini semakin meningkat. Salah
satu kondisi yang mempengaruhi terbukanya peluang ini adalah adanya trend
back to nature yang tengah berkembang di masyarakat. Trend ini menyebabkan
masyarakat sangat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan alam,
termasuk dalam memilih sarana rekreasi. Selain itu, semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat lebih cerdas dalam memilih
sarana rekreasi yang mampu memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan.
Motivasi pengunjung dalam menikmati objek wisata telah mengalami perubahan
ke bentuk wisata yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata yang
menarik untuk dikunjungi. Perubahan dalam menikmati objek wisata juga
diakibatkan oleh adanya kebutuhan pengunjung dalam memberikan hiburan yang
mengandung unsur edukasi, sehingga selain mendapatkan kesenangan dalam
menikmati hiburan di objek wisata, pengunjung juga dapat memperoleh
pengetahuan baru dari objek wisata yang mereka kunjungi. Oleh karena itu,
perusahaan agrowisata yang sedang menghadapi persaingan untuk
mempertahankan eksistensi perusahaan memanfaatkan komunikasi pemasaran
dengan menggunakan beberapa alat media komunikasi pemasaran untuk
memperkenalkan kepada pengunjung tentang berbagai keunikan dan keunggulan
yang dimiliki oleh setiap daerah agrowisata.
Promosi merupakan salah satu kegiatan komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran adalah mempresentasikan gabungan semua unsur dalam
bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan
memciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya
(Shimp 2003). Komunikasi pemasaran dikatakan efektif jika suatu perusahaan
sudah mampu atau berhasil menyampaikan promosinya melalui media-media
promosi kepada khalayak. Media promosi ini dapat dikatakan efektif jika
Agrowisata Kuntum Nurseries ini sudah mampu atau berhasil menyampaikan
promosinya ke pada pengunjung untuk datang ke tempat agrowisata tersebut.
Efektivitas media komunikasi pemasaran dapat dilihat dari perubahan sikap
konsumen yang terdiri dari tiga aspek yaitu: aspek kognitif (pengetahuan), aspek
2
afektif (perasaan), dan aspek konatif (perilaku). Pada penelitian yang dilakukan
oleh Amalia (2012) penyampaian informasi melalui media juga sebaiknya harus
dilakukan secara rutin seperti koran, TV, dan radio, agar penerima pesan dapat
mengingat secara terus menerus dengan sendirinya. Diharapkan dengan
penyampaian pesan secara rutin ini juga membuat penerima pesan menjadi
terbujuk dan tertarik untuk melakukan kunjungan. Informasi yang terdapat dalam
suatu media pun harus jelas dan menarik minat pengunjung. Jadi pesan yang
disampaikan oleh suatu media pun harus menarik, jelas, dan tentunya harus
dilaksanankan secara rutin, agar pesan ini membuat pengunjung terbujuk untuk
melakukan kunjungan. Setiap pemilihan media promosi digunakan untuk
memperkenalkan produk agar konsumen (pembeli) menjadi tahu, paham dalam
menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Kuntum Nurseries merupakan kompleks lahan yang dijadikan sebagai
tempat pembudidayaan tanaman organik yang meliputi tanaman hias, obat, buah
dan sayuran. Selain itu Kuntum Nurseries juga menyediakan tempat wisata
pemancingan, wisata ternak, wisata ikan, wisata kebun dan wisata kuliner. Letak
Kuntum Nurseries yaitu berada di Jl Raya Tajur No. 291 Kota Bogor, tempat
agrowisata ini sangat strategis dengan wisata lain seperti tas Tajur, Kampoeng Air
Katulampa dan wisata Taman Safari. Agrowisata ini, pengunjung tidak hanya
dapat menikmati pemandangan yang indah dari suasana pedesaan, hamparan
kebun organik, kolam pemancingan, pepohonan serta udara yang menyejukan,
tetapi pengunjung juga memperoleh edukasi pertanian, perikanan, perkebunan,
peternakan, dengan melalui praktek langsung yang akan didapatkan oleh
pengunjung. Tentu ini merupakan sesuatu yang menyenangkan di tambah banyak
fasilitas-fasilitas hiburan yang akan dinikmati oleh pengunjung yang datang ke
Kuntum Nurseries.
Kuntum Nurseries dihadapkan dengan persaingan agrowisata-agrowisata
atau wisata alam lain yang menawarkan wisata yang hampir sama, sehingga
membuat persaingan semakin ketat. Kuntum Nurseries harus mampu
menciptakan strategi pemasaran agar mampu terus berkembang dengan
memperkenalkan keunikan, keunggulan pada setiap daerahnya, menarik minat
konsumen untuk berkunjung dan menikmati nuansa alam, serta fasilitas yang
disediakan Kuntum Nurseries. Selama ini perkembangnnya, Kuntum Nurseries
telah mengembangkan fasilitas-faslilitas tambahan baru guna menunjang
kelengkapan pariwisatanya serta dalam promosinya guna menarik wisatawan
untuk datang ke Kuntum Nurseries agar mampu menciptakan pencitraan yang
berbeda dengan wisata yang lain. Oleh karena itu diperlukan strategi media
komunikasi pemasaran yang lebih baik sehingga Kuntum Nurseries mampu
bersaing dan minat para wisatawan untuk berkunjung semakin meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, efektivitas media komunikasi pemasaran yang
dilakukan Kuntum Nurseries terhadap sikap pengunjung dirasa relevan untuk
dikaji
3
Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi Pemasaran
Umpan Balik
Pemilihan media promosi yang tepat akan memiliki pengaruh besar pada
proses pemasaran yang dilakukan. Melalui media, konsumen dengan mudah
mengetahui produk yang akan dijual. Efisiensi penggunaan media dilihat dari
sejauh mana media itu dapat menjangkau sasaran secara tepat, frekuensi yang
dibutuhkan dan durasi tayang iklan pada media dengan intensitas tinggi. Sejauh
ini, pemasangan iklan masih terpaku pada jenis media yang sudah umum semisal
media massa elektronik dan media cetak (surat kabar dan majalah) (kusumastuti
2009). Setiap pemilihan media promosi digunakan untuk memperkenalkan produk
agar konsumen (pembeli) menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli
produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Media dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti ciri produk, jenis pesan, pasar sasaran, dan jenis distribusi, anggaran,
strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri.
Menurut Morissan (2001) iklan media terdiri dari iklan media penyiaran, iklan
media cetak, dan iklan media internet.
Media Penyiaran
Media penyiaran terdiri dari televisi dan radio yang telah menjadi media
yang sangat penting dan dominan bagi pemasang iklan. Media penyiaran
merupakan salah satu jenis media yang disukai oleh khalayak baik dari sumber
mengenai informasi dan desain pesan yang disampaikan (Morissan 2001).
Televisi merupakan salah satu media elektronik yang sangat digemari oleh
masyarakat, keunggulan dari televisi yaitu menggabungkan gambar, suara, dan
gerakan; merangsang indera; perhatian tinggi; jangkauan tinggi. Sedangkan
9
keterbatasan dari media elektronik televisi yaitu biaya absolut tinggi; kekacauan
tinggi. Selain televisi adapun penggunaan media elektronik radio yang sama
digemari oleh masyarakat. Keunggulan dari radio yaitu penggunaan masal;
pemilihan geografis dan demografis tinggi; biaya rendah. Sedangkan keterbatasan
dari media elektronik radio yaitu hanya penyajian suara; perhatian lebih rendah
daripada televisi; struktur harga tidak standar; paparan bergerak kilat (Kotler
2002).
Media Cetak
Media Internet
Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) atau yang biasa disebut
WOM adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh konsumen melalui
perbincangan dengan konsumen lain, dan tidak ada satupun dari mereka adalah
pemasar. Bentuk komunikasi pemasaran ini dapat terjadi karena kesan mendalam
konsumen terhadap produk atau perusahaan tertentu sehingga konsumen tersebut
ingin menyampaikan informasi yang dia ketahui tentang produk atau perusahaan
tersebut kepada kerabat dekatnya. Komunikasi pemasaran melalui WOM tidak
memerlukan biaya yang begitu besar, namun dapat memberikan dampak yang
besar bagi perusahaan. Pemasaran Word of Mouth (WOM) ini merupakan bauran
komunikasi pemasaran yang paling efektif karena memungkinkan komunikasi
pribadi dan mendapat umpan-balik.
Menurut Yassiranda (2011) dalam penelitian Amalia (2012) menyatakan
bahwa “word of mouth juga termasuk dalam kegiatan media komunikasi
pemasaran”. Komunikasi lisan (word of mouth) merupakan “pertukaran ide,
pikiran, dan komentar antara dua atau lebih konsumen, dan tidak satupun dari
mereka adalah pemasar” Sumarwan (2004) dalam penelitian Amalia (2012).
Efektifitas komunikasi WOM dikarenakan beberapa aspek yaitu antara lain: (1)
pesan-pesan WOM dapat diadaptasi untuk penerima (receiver), (2) pesan-pesan
WOM relatif diterima secara reliable dan jujur, (3) sumber-sumber WOM
dianggap memiliki pengalaman sehingga mengetahui informasi yang ingin
diketahui receiver, dan (4) WOM dapat diterima sebagai pesan yang tidak bias
(Suparman 1996).
11
orang atau lebih bisa melalui tatap muka, telepon, surat, dan internet. Komunikasi
non personal bisa dilakukan melalui media cetak (koran, majalah, brosur), media
siaran (televisi, radio), media ruang publik (billboard, rambu, poster), dan media
internet (web, facebook, dan twitter). Suatu media dapat dikatakan efektif apabila
menghasilkan efek-efek atau perubahan-perubahan pada perilaku seseorang
sebagai yang diharapkan oleh sumber, seperti efek kognitif (pengetahuan), efek
afektif (perasaan), dan efek konatif atau tindakan. Efektifitas komunikasi dapat
diketahui melalui aspek pengetahuan (kognitif), perasaan (afektif) dan tingkah
laku (konatif). Indikator efektivitas komunikasi didasarkan pada tanggapan
penerima pesan. Kondisi tersebut dapat terjadi saat pesan yang disampaikan dan
dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan pesan yang
diketahui, dirasakan dan dilakukan oleh penerima yang kemudian disebut
tanggapan atau respon.
Komunikasi pemasaran bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran
sebuah perusahaan. Komunikasi pemasaran sangat dipengaruhi oleh berbagai
bentuk media komunikasi yang digunakan, daya tarik pesan, dan frekuensi
penyajian Kennedy dan Soemanegara (2006) dalam Kusumastuti (2009). Menurut
kusumastuti (2009) terdapat delapan langkah dalam mengembangkan program
komunikasi pemasaran yang efektif, yaitu: (1) mengidentifikasi audiens yang
dituju (2) menentukan tujuan komunikasi (3) merancang pesan (4) memilih
saluran komunikasi (5) menentukan anggaran promosi (6) membuat keputusan
atas bauran promosi (7) mengukur hasil promosi (8) mengelola dan
mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi. Berdasarkan hasil
penelitian Yassiranda (2011) dan Amalia (2012), efektivitas komunikasi
pemasaran dapat dipengaruhi oleh suatu komunikasi pemasaran melalui tiga
variabel yaitu rancangan pesan, ragam media yang digunakan, dan frekuensi
peyampaian pesan. Rancangan pesan dianalisis dengan teori ANSVA, ragam
media yang digunakan adalah bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan
untuk mempromosikan produk/perusahaan tersebut, dan frekuensi penyampaian
pesan adalah jumlah berapa kali suatu pesan komunikasi pemasaran tersebut
diperlihatkan. Berdasarkan hasil penelitian Amalia (2012) menunjukan bahwa
terdapat hubungan nyata antara dimensi rancangan pesan, ragam media yang
digunakan, serta frekuensi penyampaian pesan dengan efektivitas komunikasi
pemasaran.
Kerangka Pemikiran
Karakteristik
Pengunjung
- Usia
- Jenis Pekerjaan
- Tingkat Pendidikan
- Tingkat Pengeluaran
- Motivasi
Efektifitas Media
Komunikasi
Pemasaran
- Kognitif
- Afektif
- Konatif
Strategi Media
Komunikasi
Pemasaran
- Keragaman media
- Frekuensi
Penerimaan pesan
Keterangan: Mempengaruhi
Hipotesis Penelitian
Definisi Operasional
PENDEKATAN LAPANG
Metode Penelitian
Pendekatan pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif dan didukung dengan pendekatan kualitatif untuk memperkaya
analisis. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan wawancara
mendalam dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries dan pengunjung
Agrowisata Kuntum Nurseries. Metode kuantitatif yang digunakan adalah
penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data
primer. Singarimbun dan Effendi (1989) mengatakan penelitian survei adalah
penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data primer.
Lokasi dan Waktu
Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui kuesioner dan hasil
wawancara dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries dan pengunjung
Agrowisata Kuntum Nurseries. Kuesioner tersebut dimaksudkan sebagai suatu
daftar pertanyaan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para
responden serta ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan
tujuan penelitian. Selain wawancara terstruktur menggunakan kuesioner,
pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan wawancara mendalam
dengan pihak Agrowisata Kuntum Nurseries untuk mengkaji tentang pelaksanaan
komunikasi pemasaran dengan media yang digunakan, dan tujuan dari
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Agrowisata Kuntum Nurseries. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen
perusahaan, serta berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu
buku, jurnal penelitian, skripsi, dan internet. Data yang telah dikumpulkan
nantinya akan diolah dan disimpulkan. Penyimpulan hasil penelitian dilakukan
dengan mengambil hasil analisis antar variabel yang konsisten. Seluruh hasil
penelitian akan dituliskan dalam rancangan skripsi.
Kelemahan Penelitian
Visi dan misi dalam sebuah organisasi sangat penting untuk mengarahkan
tujuan organisasi serta menjadi pedoman dalam menetapkan langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Visi dan misi tujuan harus
dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pihak yang menjalankan visi dan
misi tersebut. Jika dirumuskan dan dijalankan dengan baik, pernyataan visi, misi
dan tujuan akan memiliki dampak yang positif dalam pencapaian target dalam
tujuan organisasi.
Visi dari Agrowisata Kuntum Nurseries adalah “menyebarluaskan
penggunan benih/bibit tanaman organik yang berkualitas secara memadai dan
berkesinambungan untuk mewujudkan dan melestarikan wilayah yang ramah
lingkungan”.
24
Pimpinan
buah-buahan, panen sayuran dan buah-buahan dan arena balap mobil mainan. Ini
merupakan kegiatan favorit yang diminati oleh anak-anak atau pelajar, karena
manfaat dari kegiatan ini selain bisa berekreasi tetapi juga menambah
pengetahuan dan pengalaman baru serta dapat belajar mengenai edukasi pertanian.
Agrowisata Kuntum Nurseries selain menikmati fasilitas-fasilitas yang ada
pengunjung juga dapat membeli tanaman karena Kuntum Nurseries merupakan
sentra belanja tanaman diantaranya seperti tanaman hias, obat, buah, bunga,
perkebunan, kehutanan, pupuk organik, benih/bibit tanaman dan media tanaman.
Adapun Kuntum Nurseries menjual G’LiSS art & Gallery dengan bermacam-
macam variasi.
Kuntum Nurseries merupakan tempat wisata yang tepat untuk pengunjung
yang ingin berlibur melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari dan sarana
edukasi di alam bebas dengan suasana yang masih sejuk dan asri yang jauh dari
keramaian kota dan polusi udara di kota. Berikut adalah Tabel daftar harga
fasilitas-fasilitas yang terdapat di Kuntum Nurseries.
Usia
awal (18-29 tahun), dewasa pertengahan (30-50 tahun), dan dewasa tua (> 50
tahun).
Berdasarkan hasil data dari 40 responden didapat data pada Tabel 5
menunjukan bahwa karakteristik pengunjung Agrowisata Kuntum Nurseries
berusia mulai dari 18 tahun sampai dengan 50 tahun. Usia 30-50 tahun (dewasa
pertengahan) cenderung mendominasi sebanyak 50.0 persen. Adapun 45.0 persen
dari jumlah responden pada usia dewasa awal (18-29 tahun). Selain itu 5.0 persen
terdapat responden berusia diatas 50 tahun (usia tua). Menurut salah seorang
pengunjung yang termasuk kedalam karakteristik usia dewasa pertengahan
menyebutkan bahwa berkunjung ke Kuntum Nurseries merupakan rutinitas
hampir setiap bulannya. Adapun pengunjung usia 30-50 tahun yang mengunjungi
Kuntum Nurseries didominasi oleh ibu-ibu yang memiliki anak bersekolah TK
dan SD yang ingin menikmati langsung wisata edukasi agar menambah
pengetahuan, pengalaman anak dan banyak diantara pengunjung yang menyukai
fasilitas memancing, games ikan, mengenal jenis tanaman dan hewan-hewan
peliharaan dll. Pada saat di lapang juga banyak didapatkan rombongan maupun
keluarga yang sedang menikmati fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries. Selain
itu juga pada fasilitas di pendopo terdapat diantaranya pengunjung yang sedang
mengadakan acara meeting bersama rekan kerja disana, acara resepsi dan acara
reunian. Mayoritas diantara mereka adalah yang melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut adalah pengunjung yang berumur 30-50 yaitu termasuk dalam kategori
dewasa pertengahan.
Pendidikan
Pekerjaan
Pengeluaran
Motivasi
berada pada rentang skor (4-6). Motivasi yang berkunjung rendah 35.0 persen.
Pada saat weekday biasanya Kuntum Nurseries ramai dengan rombongan sekolah
yang datang untuk menikmati paket wisata edukasi, sedangkan pada saat weekend
ramai dengan keluarga yang sedang berekreasi santai, wisata kuliner dan para
pekerja yang menghilangkan kepenatan di pemancingan.
Jumlah
Strategi Media
Kategori Responden %
Komunikasi Pemasaran
(Orang)
Keragaman media Website 30 75.0
Media Word of Mouth 20 50.0
Facebook 16 40.0
Brosur 4 10.0
Televisi 3 7.5
Billboard 3 7.5
Frekuensi penerimaan pesan Sedang (3-4 kali) 21 52.5
Sering (5-6 kali) 17 42.5
Jarang (1-2 kali) 2 5.0
Keragaman Media
informasi mengenai Kuntum Nurseries belum dikelola lebih baik. Hal ini
dikarenakan, jangkauan penyampaian informasi mengenai Kuntum Nurseries
melalui kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola
masih sempit, serta kurang rutinnya pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran.
seperti salah satu kutipan responden berikut:
“... saya datang kesini karna ngliat dari website aja kalo ga cerita
dari teman atau sodara saya yang sudah pernah kesini, kan kadang-
kadang website jarang di update ya tentang informasinya jadi cari tau
aja ke temen...” (RO,29)
Aspek Kognitif
Aspek Afektif
Aspek Konatif
Tabel 9 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek kognitif
Collinearity
Variabel T Sig Statistics
Tolerance VIF
Usia (x1) -1.011 0.320 0.741 1.350
Pekerjaan (x2) .436 0.666 0.677 1.477
Pendidikan (x3) -.798 0.431 0.563 1.775
Pengeluaran (x4) 1.597 0.120 0.532 1.880
Motivasi (x5) -.738 0.466 0.945 1.058
Keragaman media (x6) -2.152 0.039 0.870 1.149
Frekuensi penerimaan pesan (x7) 3.336 0.002 0.919 1.088
Tabel 11 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek afektif
Collinearity
Variabel t Sig Statistics
Tolerance VIF
Usia (x1) 1.713 0.096 0.741 1.350
Pekerjaan (x2) 1.390 0.174 0.677 1.477
Pendidikan (x3) -0.076 0.940 0.563 1.775
Pengeluaran (x4) 0.370 0.714 0.532 1.880
Motivasi (x5) -0.570 0.572 0.945 1.058
Keragaman media (x6) -0.979 0.335 0.870 1.149
Frekuensi penerimaan pesan (x7) 2.130 0.041 0.919 1.088
yang dimiliki oleh pengunjung terhadap Kuntum Nurseries akan semakin tinggi.
Semakin sering pengunjung menerima pesan pelaksanaan komunikasi pemasaran
maka ketertarikan dan tingkat kesukaan pengunjung akan semakin meningkat.
Pengunjung yang lebih sering menerima beberapa pelaksanaan komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh Kuntum Nurseries, akan mengetahui
perkembangan-perkembangan Kuntum Nurseries, Bogor.
Tabel 13 Hasil uji statistik analisis regresi linear berganda faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas media komunikasi pemasaran berdasarkan
aspek konatif
Collinearity
Variabel T Sig Statistics
Tolerance VIF
Usia (x1) 1.098 0.281 0.741 1.350
Pekerjaan (x2) 1.755 0.089 0.677 1.477
Pendidikan (x3) -0.419 0.678 0.563 1.775
Pengeluaran (x4) -0.557 0.581 0.532 1.880
Motivasi (x5) -0.939 0.355 0.945 1.058
Keragaman media (x6) -0.599 0.553 0.870 1.149
Frekuensi penerimaan pesan (x7) 2.501 0.018 0.919 1.088
Tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Pada Tabel 13 dikolom Collinearity Statistic
menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada variabel yang diuji.
Pengujian terhadap model regresi juga diperoleh nilai R Square (R²) yang
menunjukan angka 0.281 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh variabel
dependen (usia, pekerjaan, pendidikan, pengeluaran, motivasi, keragaman media
dan frekuensi penerimaan pesan) terhadap variabel independen (efektivitas media
komunikasi pemasaran berdasarkan aspek konatif) adalah sebesar 28.1 persen dan
sisanya 71.9 persen meruapakan kontribusi pengaruh dari variabel lain. pada
bagian berikut ini akan dijelaskan pengaruh masing-masing peubah (x) terhadap
aspek konatif (y).
dan frekuensi penerimaan pesan). Uji hipotetsis pengaruh motivasi terhadap aspek
konatif pengunjung dapat dijabarkan sebagai berikut:
H0 = Motivasi tidak berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
H1 = Motivasi berpengaruh terhadap aspek konatif pengunjung
Nilai signifikansi berdasarkan hasil pengujian dengan analisis regresi
linear berganda dalam uji hipotesis dapat dilihat bahwa signifikansi > 0.05 maka
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai
signifikansi motivasi(x5), sebesar 0.355, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi(x5) maka. terima H0 karena nilai signifikansi variabel motivasi > 0.05
dan dapat disimpulkan juga bahwa variabel motivasi tidak mempengaruhi aspek
konatif pengunjung. Sekuat apapun motivasi pengunjung tidak mempengaruhi
perilaku nyata dan tindakan pengunjung Kuntum Nurseries, Bogor.
uji hipotesis H0 diterima, dan jika nilai signifikansi < 0.05 maka tolak H0 dan uji
hipotesis H1 diterima. Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 13 terlihat nilai
signifikansi frekuensi penerimaan pesan(x7), sebesar 0.018, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan(x7) terima H0 karena
nilai signifikansi variabel frekuensi penerimaan pesan < 0.05 dan dapat
disimpulkan juga bahwa variabel frekuensi penerimaan pesan signifikansi
mempengaruhi perilaku nyata dan tindakan pengunjung Agrowisata Kuntum
Nurseries, Bogor. Jika frekuensi penerimaan pesan semakin tinggi maka aspek
konatif semakin tinggi. Semakin sering pengunjung menerima pesan pelaksanaan
komunikasi pemasaran maka pengunjung semakin tertarik dan terdorong untuk
mengunjungi Kuntum Nurseries. Beberapa pengunjung mendapatkan pesan
komunikasi pemasaran tidak hanya 1 kali, sebagian besar pengunjung akan
mencari informasi yang lengkap sebelum mengunjungi Kuntum Nurseries,
sehingga akan mencari informasi melalui beberapa media komunikasi pemasaran.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Saran yang dapat diberikan sesuai hasil yang didapatkan pada penelitian ini
adalah:
1. Pihak Kuntum Nurseries sebaiknya lebih meningkatkan dan memperluas
penyebaran media komunikasi pemasaran yang dilakukan. Rancangan pesan
dalam berbagai media komunikasi pemasaran juga disusun lebih menarik agar
lebih dapat mendorong keinginan pengunjung untuk mencari tahu dan datang
ke Kuntum Nurseries.
56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Penyusunan
Proposal
Skripsi
Kolokium
Perbaikan
Proposal
Skripsi
Pengambilan
Data Lapang
Pengolahan
dan Analisis
Data
Penulisan
Draft Skripsi
Uji Petik
Sidang
Skripsi
Perbaikan
Laporan
Skripsi
60
Lampiran 4 Kuesioner
No. Responden:
Nama :
Alamat :
A. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar
1. Berapa usia Anda saat ini? …….......... tahun
2. Apa pendidikan terakhir Anda saat ini?
a. SD atau sederajat
b. SMP atau sederajat
c. SMA atau sederajat
d. Perguruan tinggi
3. Apa pekerjaan Anda saat ini?
a. Pegawai Negeri Sipil
b. Wiraswasta/Pegawai Swasta
c. Tidak bekerja (Pelajar & Ibu Rumah Tangga)
4. Berapa pengeluaran Anda dalam sebulan? ................................ Rupiah
5. Apa motivasi Anda berkunjung ke Kuntum Nurseries? (Anda dapat mengisi
lebih dari satu)
a. Rekreasi
b. Tempat dan suasana yang memiliki keunikan berbeda
c. Menikmati keindahan alam
d. Wisata yang ditawarkan menarik
e. Membeli tanaman ( hias, obat, buah, perkebunan, kehutanan)
f. Membeli media tanaman
g. Pemancingan
h. Wisata kuliner
i. Membeli sayuran dan buah-buahan organik
j. Fasilitas lengkap
k. Promosi yang ditawarkan menarik
63
Keragaman media
Pernyataan Ya Tidak
No.
1. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui Brosur
2. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui Web
3. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui Facebook
4. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui program stasiun televisi
5. Apakah anda pernah melihat informasi mengenai
Kuntum Nurseries melalui Bilboard
6. Apakah anda pernah diceritakan oleh kerabat atau
teman dekat anda mengenai Kuntum Nurseries
5. Jenis wisata edukasi apa saja yang ditawarkan oleh agrowisata Kuntum
Nurseries?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
AFEKTIF
Pernyataan Ya Tidak
No.
1. Setelah melihat alat promosi, Saya menyukai
wisata-wisata yang ditawarkan Kuntum Nurseries
2. Setelah melihat alat promosi, Saya senang Kuntum
Nurseries berorientasi Wisata Edukasi
3. Setelah melihat alat promosi, Saya merasa tertarik
dari cerita yang disampaikan oleh teman dan
keluarga saya mengenai Kuntum Nurseries
4. Setelah melihat alat promosi, Saya tertarik dengan
pemancingan di Kuntum Nurseries
5. Setelah melihat alat promosi, saya tertarik untuk
menggunakan salah satu paket wisata edukasi
6. Setelah melihat alat promosi, Saya menyukai
fasilitas yang ada di Kuntum Nurseries
7. Setelah melihat alat promosi, saya menyukai
tanaman dan hewan yang ada di Kuntum Nurseries
KONATIF
No. Pernyataan Ya Tidak
38. Apa saran Anda mengenai alat media promosi yang digunakan Agrowisata
Kuntum Nurseries?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
Model Summary
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.375E-15 .130 .000 1.000
Zscore: usia -.154 .153 -.154 -1.011 .320 .741 1.350
Zscore: pekerjaan .070 .160 .070 .436 .666 .677 1.477
Zscore: pendidikan -.140 .175 -.140 -.798 .431 .563 1.775
Zscore:
.288 .180 .288 1.597 .120 .532 1.880
pengeluaran
Zscore: motivasi -.100 .135 -.100 -.738 .466 .945 1.058
Zscore:
-.303 .141 -.303 -2.152 .039 .870 1.149
keragaman media
Zscore: frekuensi
.457 .137 .457 3.336 .002 .919 1.088
penerimaan pesan
a. Dependent Variable: Zscore: kognitif
68
Model Summary
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .
2.706E-16 .146 1.000
000
Zscore: usia .294 .172 .294 1.713 .096 .741 1.350
Zscore:
.250 .179 .250 1.390 .174 .677 1.477
pekerjaan
Zscore:
-.015 .197 -.015 -.076 .940 .563 1.775
pendidikan
Zscore:
.075 .202 .075 .370 .714 .532 1.880
pengeluaran
Zscore:
-.087 .152 -.087 -.570 .572 .945 1.058
motivasi
Zscore:
keragaman -.155 .158 -.155 -.979 .335 .870 1.149
media
Zscore:
frekuensi
.328 .154 .328 2.130 .041 .919 1.088
penerimaan
pesan
a. Dependent Variable: Zscore:
afektif
69
Model Summary
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.084E-15 .148 .000 1.000
Zscore: usia .191 .174 .191 1.098 .281 .741 1.350
Zscore:
.320 .182 .320 1.755 .089 .677 1.477
pekerjaan
Zscore:
-.084 .200 -.084 -.419 .678 .563 1.775
pendidikan
Zscore:
-.115 .206 -.115 -.557 .581 .532 1.880
pengeluaran
Zscore:
-.145 .154 -.145 -.939 .355 .945 1.058
motivasi
Zscore:
keragaman -.096 .161 -.096 -.599 .553 .870 1.149
media
Zscore:
frekuensi
.391 .156 .391 2.501 .018 .919 1.088
penerimaan
pesan
Lampiran 6 Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP
Sri Wahyuni merupakan putri kedua dari tiga bersaudara dari pasangan
Rusli Suwandi dan Rahmawati. Penulis memulai pendidikan Nya di Taman
Kanak-Kanak (TK) TK Al-Qur’an pada tahun 1996-1997. Penulis melanjutkan ke
Sekolah Dasar (SD) SDN Ciheuleut II Bogor pada tahun 1997-2003, Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) SLTP PGRI 5 Bogor pada tahun 2003-2006,
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) SMA Negeri 7 Bogor pada tahun 2006-2009.
Setelah lulus dari jenjang pendidikan SMA, penulis melanjutkan pendidikan Nya
di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2009 melalui jalur Ujian Talenta Mandiri
IPB (UTMI) dan diterima di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia.
Selama penulis menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor penulis aktif
mengikuti berbagai kegiatan kepanitiaan. Pengalaman dalam kepanitiaan yaitu
Divisi HUMAS acara Comunication Day (COMDAY). Divisi DANUS dalam
acara DUTA FEMA, dan Divisi PAK pada Masa Perkenalan Departemen.
Demikian riwayat hidup penulis dari mulai pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)
sampai dengan sekarang yaitu pendidikan sebagai mahasiswa di Institut Pertanian
Bogor Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia.