Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR TEORI PELUANG

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Genetika
Dosen pengampu:
Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.S.
Dr. Riandi, M.Si.
Drs. Suhara, M.Pd

oleh:
Kelas A
Kelompok 3

Luniar Abdullah (1700677)


Sivtyana Nur Agiesta (1701537)
Tika Triwahyuni (1703681)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul
Dasar-dasar Teori Peluang

B. Waktu dan Tempat pelaksanaan


Hari, tanggal : Jum’at, 13 September 2019
Waktu : Pukul 07.00-09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi FPMIPA UPI

C. Tujuan
1. Menentukan dan memberikan contoh penerapan teori peluang;
2. Menggunakan dasar-dasar peluang untuk:
a. Beberapa peristiwa yang terjadi secara bebas
b. Penggunaan rumus binomium
c. Beberapa peristiwa yang saling memengaruhi.

D. Dasar Teori

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang


melibatkan kemungkinan atau probabilitas. Teori kemungkinan
merupakan peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu objek,
umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat
dipastikan. Nilai antara 0 dan 1 akan menggambarkan besarnya
peluang munculnya suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Jika
nilai peluang sama dengan 0 maka kejadian itu tidak pernah muncul
atau mustahil terjadi. Jika nilai peluang 1 maka kejadian itu dapat
disebut selalu ada atau pasti akan terjadi (Suryo,1984).
Probabilitas adalah kemungkinan atau kebolehjadian bahwa
suatu hal atau luaran akan terjadi pada kondisi-kondisi tertentu.
Mendel menggunakan teori probabilitas untuk menentukan
perbandingan 3:1, yaitu sebagai angka matematik untuk model
mekanisme segregasi genetik yang dirumuskannya. Hukum
probabilitas merupakan landasan studi genetik yang digunakan
secara luas. Para pemulia tanaman yang selalu berkecimpung dalam
pengumpulan gen-gen unggul akan senantiasa mengandalkan
perhitungan probabilitas. Karakter-karakter yang diinginkannya
dapat berasal dari suatu organisme yang telah dikenalinya atau harus
mengambil dari suatu populasi. Keberhasilan proses pengumpulan
karakter terbaik sesuai yang diinginkan amat menentukan
kesuksesannya dalam mengembangkan varietas unggul. Selain
dalam bidang genetika, probabilitas digunakan dibidang-bidang atau
proses-proses lain yang mengandung unsur ketidakpastian. Seorang
ibu, misalnya selalu dihadapkan pada dua kemungkinan dalam
mendapatkan anak laki-laki atau perempuan (Suryati. Dkk, 2013).
Konsep peluang secara umum merupakan teori yang
didasarkan pada himpunan peristiwa yang berkemungkinan sama,
atau sebagai frekuensi relative,atau seperti penentuan subjektif
taruhan yang adil. Dalam arti intuitif, peluang dihubungkan kepada
himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Suatu
keadaan yang dapat dibandingkan terjadinya, jika digunakan tabel
bilangan acak untuk memilih sesuatu. Peluang juga merupakan suatu
frekuensi relative peristiwa tertentu dalam barisan percobaan yang
sangat panjang. Sebagai contoh, dalam pelantunan uang logam,
umumnya kita mengharap muka atau belakang mempunyai
kemungkinan muncul yang sama. Ini berdasarkan pada kenyataan
bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan jika uang logam seimbang
(atau jujur) dilantunkan berulang kali akan muncul muka dengan
frekuensi hampir sama dengan frekuensi muncul belakang (Dixon,
1991).

E. Alat dan Bahan

Tabel E.1 Alat yang digunakan

No. Nama bahan Jumlah


1. Kamera 1 unit
2. Alat tulis 1 set
3. Buku panduan praktikum 1 buah
Tabel E.2 Bahan yang digunakan

No. Nama bahan Jumlah


1. Koin Rp. 500 6 buah

F. Langkah Kerja

Koin yang jatuh


Satu keping uang Koin dilemparkan diamati untuk
logam (koin)
disiapkan keatas dilihat sisi mana
yang tampak

Dilakukan Hasil pelemparan


Dibuat tabel dari
pengulangan hingga dicatat di buku
hasil pencatatan
50 x catatan

Dilakukan
penghitungan
peluang dengan chi
square

Diagram 1. Langkah Kerja Pelemparan Satu Koin


Koin yang jatuh
Dua keping uang Koin dilemparkan diamati untuk
logam (koin)
disiapkan keatas dilihat sisi mana
yang tampak

Dilakukan Hasil pelemparan


Dibuat tabel dari
pengulangan dicatat di buku
hasil pencatatan
hingga 40 x catatan

Dilakukan
penghitungan
peluang dengan
chi square

Diagram 2. Langkah Kerja Pelemparan Dua Koin

Koin yang jatuh


Tiga keping uang Koin dilemparkan diamati untuk
logam (koin)
disiapkan keatas dilihat sisi mana
yang tampak

Dilakukan Hasil pelemparan


Dibuat tabel dari
pengulangan dicatat di buku
hasil pencatatan
hingga 80 x catatan

Dilakukan
penghitungan
peluang dengan
chi square

Diagram 3. Langkah Kerja Pelemparan Tiga Koin


G. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan 1 koin 50X

G G A A A
G A G A A
A A A A G
G A A G A
A A G A G
G G G A A
A A A A A
G A A G G
G A G G G
G G A A G

Tabel 2. Uji Chi-Square Percobaan 1 koin 50X

Kelas E O D=O-E D – 0,5 D2/E


Gambar (G) 25 22 -3 -2,5 0,25
Angka (A) 25 28 3 2,5 0,25
Jumlah 0,5

Dk = 2 -1 = 1
X2 daftar (1 ; 0,05) = 3,841
X2 daftar > X2 hitung
3,841 > 0,5, hasil percobaan dapat diterima.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Percobaan 2 koin 40X

GG AG AG AG
AA GG AA AG
AA AA GG GA
AG AA AA GA
GA GA GA GG
GG GG GG AG
AG AA GA AA
AG GA AG AA
AG AA GA AG
GA AG AG GA

Tabel 4. Uji Chi-Square Percobaan 2 koin 40X

Kelas E O D=O-E D – 0,5 D2/E


AA 10 10 0 -0,5 0.025
AG 10 13 3 2,5 0,625
GA 10 10 0 -0,5 0,625
GG 10 7 -3 -2,5 0,025
Jumlah 1,3

Dk = 4 -1 = 3
X2 daftar (3 ; 0,05) = 7,816
X2 daftar > X2 hitung
7,816 > 1,3, hasil percobaan dapat diterima.

Tabel 5. Hasil Pengamatan Percobaan 3 koin 80X

AAA AAA AGG GAA GAA AAA AAA GGG


AGG GGA GAA GAG GGG GAA GAA AGA
GAG GGA GGA AAG AAG AGG AAA GAG
GAG AGA AAA AGA AGA GAG GAA GGA
GAG GGA GGA GAG AAG AGG AAG AGA
GGA AAG AGA AAG GGA AGG GAA AAA
GAG AGA AGA AGG AGA GGG AGA GGA
GGG GGA AGG GAA GGA GGG AAG GAA
AGA AAA AGG AGA AGG GGA AAA GAG
AGA AGG GAA GGA AGA AAG AGA AAG

Tabel 6. Uji Chi-Square Percobaan 3 koin 80X

Kelas E O D=O-E D – 0,5 D2/E


AAA 10 9 -1 -0,5 0,025
AGG 10 10 0 -0,5 0,025
GAG 10 9 -1 -0,5 0,025
GGA 10 13 3 2,5 0,625
GGG 10 5 -5 -4,5 2,025
AGA 10 15 5 4,5 2,025
AAG 10 9 -1 -0,5 0,025
GAA 10 10 0 -0,5 0,025
Jumlah 4,8

Dk = 8 -1 = 7
X2 daftar (7 ; 0,05) = 19,07
X2 daftar > X2 hitung
19,07 > 4,8, hasil percobaan dapat diterima.

H. Pembahasan

Peluang merupakan ungkapan untuk menyatakan peristiwa yang


belum dapat dipastikan, dan menyatakan sesuatu yang belum
diketahui kebenarannya. Pada percobaan pelemparan satu uang koin
yang mempunyai dua sisi sebanyak 50 kali diperoleh data munculnya
gambar sebanyak 22 kali dan angka sebanyak 28 kali. Dari data
tersebut, dilakukan analisis chi-square untuk mengetahui diterima
atau tidaknya percobaan yang telah dilakukan.
Berdasarkan analisis chi-square, diperoleh hasil 0,5 yang lebih
kecil nilainya dibandingkan dengan tabel chi-square dengan derajat
kebebasan 1 yaitu 3,841. Maka X hitung < X tabel, yang artinya hasil
percobaan dapat diterima.
Pada percobaan kedua, dilakukan pelemparan dua uang koin
yang mempunyai dua sisi sebanyak 40 kali. Diperoleh data
munculnya Angka-Angka (AA) sebanyak 10 kali, Angka-Gambar
(AG) sebanyak 13 kali, Gambar-Angka (GA) sebanyak 10 kali dan
Gambar-Gambar (GG) sebanyak 7 kali.
Berdasarkan analisis chi-square, diperoleh hasil 1,3 yang lebih
kecil nilainya dibandingkan dengan tabel chi-square dengan derajat
kebebasan 3 yaitu 7,816. Maka X hitung < X tabel, yang artinya hasil
percobaan dapat diterima.
Pada percobaan ketiga, dilakukan pelemparan tiga uang koin
yang mempunyai dua sisi sebanyak 80 kali. Diperoleh data
munculnya Angka-Angka-Angka (AAA) sebanyak 9 kali, Angka-
Gambar-Gambar (AGG) sebanyak 10 kali, Gambar-Angka-Gambar
(GAG) sebanyak 9 kali, Gambar-Gambar-Angka (GGA) sebanyak
13 kali, Gambar-Gambar-Gambar (GGG) sebanyak 5 kali, Angka-
Gambar-Angka (AGA) sebanyak 15 kali, Angka-Angka-Gambar
(AAG) sebanyak 9 kali dan Gambar-Angka-Angka (GAA) sebanyak
10 kali.
Berdasarkan analisis chi-square, diperoleh hasil 4,8 yang lebih
kecil nilainya dibandingkan dengan tabel chi-square dengan derajat
kebebasan 7 yaitu 19,07. Maka X hitung < X tabel, yang artinya hasil
percobaan dapat diterima.

I. Kesimpulan

 Pada pelemparan satu keping koin sebanyak 50 kali diperoleh


hasil X2 hitung sebesar 0,5, sedangkan X2 tabel adalah 3,841.
Sehingga hasil percobaan dapat diterima.

 Pada pelemparan dua keping koin sebanyak 40 kali diperoleh


hasil X2 hitung sebesar 1,3, sedangkan X2 tabel adalah 7,816.
Sehingga hasil percobaan dapat diterima.
J. Jawaban Pertanyaan

Pengertian Kemungkinan
1. Lemparkanlah sebuah mata uang sebanyak 40 kali. Kemudian
catatlah hasil pengamatan saudara (observed/O) pada tabel di bawah
ini. hitung jumlah yang diharapkan muncul (expected/E) untuk muka
gambar dan anggka dan tentukan deviasinya/D (D = O-E) antara hasil
yang diamati dan yang diharapkan. Yakinkan apakah setiap deviasi
nilainya positif atau negatif. Berapakah jumlah deviasi tersebut?
Tabel 7. Hasil Penghitungan Pelemparan Koin
Jumlah yang Jumlah yang Deviasi
Hasil
diamati (O) Diharapkan (E) (O-E)
Gambar 22 25 -3
A Angka 28 25 3
J J Jumlah 50 50 0

2. Dari contoh-contoh peluang di atas, apakah analognya dengan konsep-


konsep pada genetika? Untuk itu jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut ini:
a. Berapa peluang yang bisa diharapkan oleh sebuah keluarga untuk
mendapatkan seorang anak laki-laki? dan berapa pula untuk seorang
anak perempuan?
1
Jawaban: Peluang anak laki-laki adalah atau dibaca satu dari dua
2

kemungkinan yang mungkin terjadi.


1
Peluang anak perempuan adalah atau dibaca satu dari dua
2

kemungkinan yang mungkin terjadi.


b. Apabila saudara keluarga 100 keluarga yang beranak satu secara
random, berapa besar kemungkinan yang dapat diharapkan jumlah
keluarga yang mempunyai anak laki-laki? Dan berapa pula yang
mempunyai anak perempuan?
Jawaban: Jumlah keluarga yang memiliki anak laki-laki atau
perempuan, yaitu peluang satu keluarga mempunyai anak laki-laki
atau perempuan dikalikan dengan jumlah keluarga.
1
Jumlah keluarga yang mempunyai anak laki-laki = 2 𝑥100 = 50
1
Jumlah keluarga yang mempunyai anak laki-laki = 2 𝑥100 = 50

Dua Peristiwa Berdiri Sendiri Terjadi Secara Bersamaan


1. Jika saudara meneliti keluarga yang mempunyai 3 anak dari 160 sampel
maka:
a. Berapa kemungkinan keluarga yang didapatkan anaknya laki-laki
semua?
Jawaban: Dengan menggunakan segitiga pascal kita bisa menentukan
berapa kemungkinannya.

1L-2L1P-1L2P-3P
1
Jadi kemungkinan satu keluarga memiliki anak laki-laki semua adalah 8

atau dibaca satu dari delapan kemunkinan yang mungkin terjadi.


b. Berapa kemungkinan jumlah keluarga yang anaknya laki-laki
semua?
1
Jawaban: 8 𝑥160 = 20 keluarga.

c. Berapa jumlah keluarga yang diharapkan mempunyai dua anak laki-


laki dan satu perempuan?
Jawaban: Dengan menggunakan segitiga pascal kita bisa menentukan
berapa kemungkinannya.

1L-2L1P-1L2P-3P
Jadi kemungkinan satu keluarga memiliki dua anak laki-laki dan satu
3
perempuan adalah 8 atau dibaca tiga dari delapan kemunkinan yang
mungkin terjadi.
d. Jumlah keluarga yang anaknya perempuan semua?
1
Jawaban: 8 𝑥160 = 20 keluarga.

Penggunaan Binomium
1. Apabila sifat albino pada manusia dikendalikan oleh gen resesif c dan dari
perkawinan wanita normal dengan laki-laki normal yang keduanya
pembawa gen resesif c (Cc X Cc) didapat 4 orang anak. Hitunglah peluang
untuk:
a. Keempat anaknya akan albino!
b. 3 anak normal, 1 albino!
c. 2 anak normal dan 2 albino!
Jawaban :
Keterangan : n = Jumlah
P = Anak albino
Q = Anak normal
a. 4 anaknya albino (P)4 =1/16
b. 3 anak normal, 1 albino = 4P3Q = 4 (1/2)2(1/2) = 4/16 = 1/4
c. 2 anak normal, 2 albino = 6Q2P2 = 6 (1/2)2 (1/2)2 = 6/16 = 3/8

Peluang untuk Dua Peristiwa yang Terjadi Secara Terpisah


Suatu saat ada sepasang calon suami istri ingin berkonsultasi tentang seberapa
besar kemungkinannya akan anak yang cacat apabila mereka menikah.
Berikut ini adalah data silsilah keturunan mereka.

Yang diberi tanda hitam adalah individu yang albino. Bagaimana pendapat
saudara jika yang akan menikah itu adalah individu nomor:
a. 1 X 10
b. 16 X 1
Jawaban :
a. P1 = AA X Aa
G1 = A,a
F1 = Aa
P2 = Aa X Aa
G2 = A, a, A, a
F2 = AA, Aa, Aa, aa
Jadi = Normal (25%), Carier (50%), dan albino (25%)
b. P1 = AA X AA
G1 = A, A
F1 = AA
P2 = AA X AA
G2 = A, A, A, A
F2 = AA, AA, AA, AA
Jadi = Normal (100%)
DAFTAR PUSTAKA

Dixon, Wilfrid.1991. Pengantar Analisis Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press
Suryati, Dotti. Dkk. 2013. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab.
Agronomi Universitas Bengkulu.
Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada University: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai