ANC
ANC
2. Fase Kehamilan
a. Menurut Varney, 2007
a. Trimester pertama berlangsung pada minggu pertama sampai minggu ke-12
(12 minggu)
b. Trimester kedua berlangsung pada minggu ke-13 sampai minggu ke-27
(15 minggu)
c. Trimester ketiga berlangsung pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40
(13 minggu)
b. Menurut Sarwono, 2002
a. Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan
c. Menurut Hanifa, 2002
a. Triwulan pertama (antara 0-12 minggu)
b. Triwulan kedua (antara 12-28 minggu)
c. Triwulan ketiga (antara 28-40 minggu)
3. Tanda-tanda Kehamilan
1) Presumtif / Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel
degraaf dan ovulasi.
Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle
dapat ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan.
Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sickness.
Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak air, dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang
Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama.
f. Sering miksi
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi.
Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
h. Pingmentasi kulit
Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada muka.
Dinding perut
Strie lividae
Strie nigra
Linea alba makin hitam
i. Perubahan sekitar payudara
Hiperpigmentasi areola mamae
Puting susu makin menonjol
Kelenjar montgomery menonjol
Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j. Epulis
Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
k. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki dan betis, dan payudara.
Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
2) Probabilitas / Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
Tanda Hegar’s
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior & tangan satunya pada dnding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah
dari cerviks.
Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)
Warna selaput lendir vulva & vagina menjadi ungu.
Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke
jurusan pembesaran tersebut.
Ballotement
Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi
Braxton hick’s
Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjdi keras karena berkontraksi.
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
Sebagian kemungkinan positif palsu
3) Absolut / Tanda pasti kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Teraba bagian anak oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
Berat uterus normal < 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu)
berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang < 20 cm dan dinding ±
2,5 cm. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan
limfe mengakibatkan edema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus,
servik dan istmus melunak secara progresif dan servik menjadi agak
kebiruan, yang disebut “Tanda Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005)
Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterus
sebagai berikut : istmus melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servik
melunak (Tanda Goodell), dan fundus pada serviks mulai fleksi (Tanda
McDonald). (Bobak, dkk. 2005)
e. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick.
Warna porsio pun tampak livide. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)
Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam. Peningkatan pH
ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Dan
peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul menyebabkan
peningkatan sensitivitas yang menyolok, yang menyebabkan peningkatan
keinginan dan bangkitan seksual, terutama selama trimester kedua.
(Bobak, dkk. 2005)
f. Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua,
sering terjadi edema pada salah satu tungkai. Edema terjadi karena tekanan
uterus yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau kiri.
g. Perubahan pada sikap tubuh
Sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar
h. Sistem sirkulasi darah
Perubahan sistem sirkulasi darah menurut Mochtar, Rustam (1998)
adalah:
Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat sejak
akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak,
kira – kira 20 %, dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti
curah jantung yang meningkat sebanyak ± 30 %.
Protein darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan
pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.
Beta – globulin dan fibrinogen terus meningkat.
Hitung jenis dan haemoglobin (Hb)
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma
darah. Konsentrasi Hb menurun, ini disebabkan volume plasma yang
meningkat.
Nadi dan Tekanan Darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester
kedua, dan akan naik lagi seperti pra hamil. Nadi biasanya naik,
rata – rata 84 x / menit.
Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30% setelah kehamilan 3 bulan
dan menurun lagi pada minggu terakhir kehamilan.
i. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragma karena
dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai
kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat,
ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25% dari biasanya.
(Manuaba, 1998)
j. Sistem pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual dan
muntah. Tonus otot saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas dan
makanan lebih lama berada dalam saluran makanan. Gejala muntah /
emesis gravidarum sering terjadi biasanya pada pagi hari, disebut sakit
pagi / morning sickness.(Mochtar, Rustam. 1998)
k. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan
tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Filtrasi pada
glomerulus bertambah sekitar 69 – 70%. (Manuaba, 1998)
l. Metabolisme
Menurut Manuaba (1998), perubahan metabolisme pada ibu hamil
yaitu sebagai berikut :
Metabolisme basal naik sebesar 15 – 20% dari semula
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq/liter menjadi
145 mEq/liter
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanan
diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam tiap
hari
Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
BB ibu hamil bertambah
2) Perubahan dan Adaptasi Psikologis
a. Perubahan psikologis ibu
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan
ini dan arti bagi semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang
paling penting bagi dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi ambivalen.
Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan,
depresi, dan kesedihan. Akan tetapi bagi wanita terutama mereka yang
telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil,
merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan
mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita
satu dengan wanita yang lain. Meski beberapa wanita mengalami
peningkatan hasrat seksual akan tetapi secara umum trimester pertama
merupakan waktu terjadinya penurunana libido dan hal ini memerlukan
komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangannya masing-masing.
Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta
kasih tanpa seks.
b. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan yang baik,
yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa
ketidaknyamanan yang normal yang dialami oleh ibu hamil. Trimester
kedua dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca
quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang
terpisah , yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas
psikologis utamanya pada trimester ini yakni mengembangkan identitas
sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua,
kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam
hubungan seksual mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelum
hamil. Trimester kedua hamper terbebas dari segala ketidaknyamanan
fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi
vagina menjadi semakin banyak pada masa ini, kekemasan, kekhawatiran
dan masalah – masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada
wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami perubahan dari seorang
menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang pencari kasih sayang
dari pasangannya, dan semua factor ini turut mempengaruhi peningkatan
libido dan kepuasan seksual.
c. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Ia mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang
terpisah sehingga ia tidak sabar menantikan kelahiran sang bayi. Dalam
trimester ini merupakan waktu persiapan yang aktif menantikan kelahiran
bayinya. Hal ini membuat ia berjaga-jaga dan menunggu tanda dan gejala
persalinan.
Sejumlah ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas
dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya
nanti akan lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri,
kehilangan kendali dan hal –hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan
menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar
karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan
mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin
kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek,
berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten
dari pasangannya. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual akan
menghilang seiring dengan membesarnya abdomen yang menjadi
penghalang. Alternative possisi dalam berhubungan seksual dan metode
alternative untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-
cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan
konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan menjadi sangat penting.
Perubahan hormonal
(peningkatan hormon estrogen progesteron)
Metabolisme
Meningkat Aktifitas kelenjar Pembesaran Penekakan pada Tonus otot saluran Perubahan
meningkat uterus vesika urinaria pencernaan menurun psikologis
1) Intervensi
1) Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi,
ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai
esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam cemas
berkurang/hilang
Kriteria hasil :
- Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan kecemasan
- Melaporkan hasil penatalaksanaan kecemasan
Intervensi :
a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan
RASIONAL : mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan
menentukan arah dan kemungkinan pilihan / intervensi.
b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam
reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.
RASIONAL : dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan
ketidaktahuan dan membantu keluarga mengenai stress, membuat keputusan,
dan beradaptasi secara positif terhadap pilihan
c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.
RASIONAL : kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan
situasi.
d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.
RASIONAL : dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan napsu
makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam kebutuhan
nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil :
BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
Mengikuti diet yang dianjurkan
Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep
Menunjukkan penambahan yang sesuai
Intervensi :
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit
RASIONAL : :kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama
kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamila
b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan
suplemen vitaminzat besi setiap hari.
RASIONAL : :Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang
c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk makanannya.
RASIONAL : memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin
dibiasakan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap
lapar, dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.
d. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang
optimum.
RASIONAL : ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau
dibawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi
pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.
e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.
RASIONAL : mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative
pada status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan
janin.
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output berlebihan (muntah),
peningkatan kebutuhan cairan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1x24 jam kebutuhan
volume cairan tubuh terpenuhi.
Kriteria hasil :
Menurunkan keparahan mual dan muntah.
Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan
Intervensi :
Kriteria hasil :
Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.
Intervensi :
a. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga kesehatan)
RASIONAL : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira
60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan
diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya
(mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).
RASIONAL : masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.
c. Berikan informasi tentang rasional : untuk kesulitan pernapasan dan program
aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.
RASIONAL : menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang
disebabkan oleh kelebihan.
d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi
masalah : mis ; postur yang baik, menghindari merokok, makan sedikit tapi
lebih sering, dengan menggunakan posisi semi – fowler, untuk duduk atau
tidur bila gejala berat
RASIONAL : postur yang baik dan makan sedikit membantu
memaksimalkan penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang
untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk
pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan ekspansi
paru sesuai penurunan uterus gravid
5) Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat
memahami perubahan yang terjadi.
Kriteria hasil :
Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
Mochtar, R. Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta. 2002.
Syaifudin, Abdul Bari, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta. 2002.
Winkjosastro, H. Dkk. Ilmu kebidanan, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. 2002.