Anda di halaman 1dari 19

Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440

Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

TIPOLOGI GERAKAN MAHASISWA MELALUI


ORGANISASI MAHASISWA ISLAM DI PURWOKERTO

TYPOLOGY OF STUDENT MOVEMENT THROUGH ISLAMIC STUDENT


ORGANIZATION IN PURWOKERTO

Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri


Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
riza.chamadi@gmail.com

Naskah diterima: 29 Oktober 2019; direvisi: 20 November 2019; disetujui: 14 Desember 2019

ABSTRAK
Gerakan mahasiswa melalui organisasi mahasiswa Islam adalah ekspresi idealisme mahasiswa
tentang keagamaan dan nasionalisme dalam bernegara Indonesia. Organisasi mahasiswa
Islam di Purwokerto, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Unit Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI). Keempat organisasi itu masih ada di Purwokerto. Artikel ini adalah
hasil dari studi deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan varian jenis gerakan
mahasiswa Islam melalui empat organisasi tersebut. Metode pengumpulan data dengan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisisdata menggunakan proses reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian telah menemukan gambaran
tipologi gerakan mahasiswa Islam seperti gerakan politik, dakwah keagamaan, akademik dan
karir kewirausahaan.
Kata Kunci: Gerakan Mahasiswa; Organisasi Mahasiswa Islam

Abstract
The student movement through Islamic student organizations is an expression of student
idealism about religion and nationalism in the state of Indonesia. Islamic student organizations
in Purwokerto, such as the Islamic Student Association (HMI), the Indonesian Islamic Student
Movement (PMII), Muhammadiyah Student Association (IMM) and the Indonesian Muslim
Student Action Unit (KAMMI). The four organizations are still in Purwokerto. This article is the
result of a qualitative descriptive study aimed at describing variants of the types of Islamic
student movements through these four organizations. Data collection methods by interview,
observation and documentation. The data analysis method uses the process of reducing data,
presenting data and drawing conclusions. The results of the study have found a description of
typology of Islamic student movements such as political movements, religious propaganda,
academic and entrepreneurial careers.

Keywords: student movement; Islamic Students Organization

PENDAHULUAN selalu memberikan kontribusi positif


Mahasiswa merupakan kelompok terhadap perjalanan suatu bangsa.
pelajar di Perguruan Tinggi dengan Mahasiswa juga memiliki semangat
kematangan pembelajaran tingkat lanjut dalam berkoloni dan berorganisasi.
atau andragogi. Mahasiswa memiliki Hasrat berorganisasi merupakan
predikat sebagai agen perubahan yang kebutuhan yang mereka miliki secara

241
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

psikologis, agama dan aktualisasi diri mahasiswa, khususnya dalam kegiatan


yang mana berbeda dengan keadaan yang dilakukan oleh organisasi
masa anak-anak. Hal tersebut lebih bernuansa Islam (Abdulloh Hadziq,
dipengaruhi oleh perkembangan fisik, 2019: 59).
kultur dan lingkungan di mana mereka Orientasi gerakan mahasiswa
tinggal (Zakiyah Daradjat, 1995: 17). Islam menjadikan mereka memiliki
Gerakan mahasiswa terbentuk atas semangat dalam berorganisasi.
dasar kesamaan ide dan gagasan tentang Termasuk organisasi-organisasi
agama, bangsa dan negara. Mahasiswa mahasiswa Islam yang ada di Indonesia
memiliki orientasi dalam lahir dari berbagai perbedaan orientasi
mengaktualisasikan diri sesuai dengan gagasan para pendirinya. Dalam teori
ide dari suatu organisasi yang mereka institusi (Rouceck dan Warren, 1961:
minati. Dalam konteks beragama, 121) bahwa terbentuknya suatu institusi
mahasiswa Islam sebagai pemeluk sosial berasal dari dinamika sosial yang
agama mayoritas di Indonesia secara terbentuk berdasarkan pola pemenuhan
umum telah memiliki sudut pandang berbagai kebutuhan dasar manusia yang
keagamaan lebih dari sekedar lingkup di dalamnya terdapat sanksi dan
keimanan an-sich dan peribadatan. struktur. Pola-pola institusional dari
Nurcholish Madjid (2005: 116) dinamika sosial mahasiswa Islam
menjelaskan bahwa iman merupakan melahirkan empat organisasi mahasiswa
sikap tidak memutlakkan manusia Islam yaitu Himpunan Mahasiswa Islam
dikarenakan kemutlakan Allah itu (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam
sendiri substansi iman. Sebaliknya Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa
manusia yang beriman adalah mereka Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan
yang memiliki kesadaran sebagai antar Aksi Mahasiswa Islam Indonesia
individu yang harus memiliki rasa (KAMMI).
saling menghargai dan menghormati Keempat organisasi Islam ini
dengan mengingatkan hal yang benar masih eksis dalam menjaring anggota di
tanpa memaksakan pendirian sendiri. Purwokerto. Purwokerto merupakan
Mahasiswa Islam saat ini memiliki kota di Jawa Tengah Indonesia yang
tujuan gerakan yang menggambarkan memiliki berbagai perguruan tinggi,
karakteristik peribadi dan minat seperti Universitas Jenderal Soedirman,

242
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

Institut Agama Islam Negeri (IAIN)) kawasannya sendiri dan berhubungan


Purwokerto, Universitas dengan orang-orang tersebut dalam
Muhammadiyah Purwokerto, bahasannya dan dalam peristilihannya.
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Metode pengumpulan data
Purwokerto, Universitas Wijaya menggunakan wawancara, observasi
Kusuma, Universitas Telkom, dan dokumentasi. Metode analisis data
Universitas Harapan Bangsa, menggunakan reduksi data, penyajian
Universitas Amikom dan beberapa data dan penarikan kesimpulan.
institut kesehatan dan teknik HASIL DAN PEMBAHASAN
permesinan. Mahasiswa dari masing- Gerakan Mahasiswa
masing perguruan tinggi di Purwokerto Kata “gerakan” merupakan istilah
banyak yang aktif dalam empat yang muncul dalam kajian sosiologis
organisasi mahasiswa Islam yaitu HMI, yang lebih familiar dengan istilah
PMII, IMM dan KAMMI. Aktivitas gerakan sosial. Gerakan Sosial adalah
mahasiswa Islam dalam berbagai suatu upaya kolektif untuk mencapai
organisasi mahasiswa Islam inilah yang suatu tujuan bersama atau gerakan
menarik penulis melakukan penelitian mencapai tujuan bersama melalui aksi
tentang orientasi gerakan kolektif. Gerakan sosial muncul dari
kemahasiswaan melalui organisasi interaksi-interaksi sosial antar individu
mahasiswa Islam eksternal kampus di menyebabkan munculnya suatu level
Purwokerto. realitas yang baru yang tidak dapat
METODE PENELITIAN dijelaskan dalam kaitannya dengan
Penelitian ini termasuk jenis individu-individu. Gerakan sosial
penelitian lapangan dengan mempunyai konsepsi yang sangat
menggunakan pendekatan data berupa modern mengenai fakta-fakta sosial non
pendekatan deskriptif kualitatif. Lexy J. material yang meliputi norma-norma,
Moeloeng (2011: 4) mengutip pendapat nilai-nilai, kebudayaan, dan suatu
Kirk dan Miller menyatakan bahwa varietas fenomena psikologis sosial
penelitian kualitatif merupakan tradisi yang dianut bersama (George Ritzer,
tertentu dalam ilmu sosial yang secara 2012: 140). Gerakan sosial bisa karena
fundamental bergantung pada pandangan individu yang dilegitimasi
pengamatan manusia dalam suatu kelompok, atau bias karena

243
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

pandangan suatu kelompok yang tindakan kolektif (Syahrial Syarbaini,


memunculkan gagasan bersama. Semua 2013: 160).
itu tergantung framing yang Dalam teori perkembangan
mempublikasikannya. sejarah, muncul pandangan bahwa
Gerakan sosial muncul sedikitnya gerakan sosial merupakansimpson atau
karena dua hal. Pertama, hubungan fenomena perubahan sosial yang terus-
antara proses framing dan suatu menerus. Gerakan muncul dilihat
pemikiran tentang perubahan politik sebagai “sakit demam” di saat krisis
dalam masyarakat yang memfasilitasi sosial atau sebagai terobosan
kemunculan gerakan sosial. Perubahan revolusioner. Penyebab perubahan
politik tertentu mendorong mobilisasi sosial sebenarnya terdapat di dalam
tidak hanya memalui pengaruh objektif kebutuhan historis itu sendiri. Para
yang diakibatkan oleh perubahan relasi pakar teoritis sosial memberikan
kekuasaan tetapi juga oleh aturan dalam definisi mengenai gerakan sosial (social
pergerakan proses framing yang movement) karena beragamnya ruang
melemahkan legitimasi sistem. Kedua, lingkup yang dimilikinya. Salah satunya
suatu gerakan sosial juga bisa muncul definisi gerakan sosial dari Anthony
kerana kaitan resiprokal antara proses Giddens yang dikutip Fadillah Putra
framing dan mobilisasi. Proses framing dengan pernyataan bahwa suatu gerakan
secara jelas mendorong upaya-upaya sosial adalah suatu upaya kolektif untuk
strategis secara sadar oleh kelompok- mengejar suatu kepentingan bersama
kelompok orang untuk membentuk atau gerakan mencapai tujuan bersama
pemahaman bersama tentang dunia dan melalui tindakan kolektif (collective
diri mereka sendiri yang mengabsahkan action) di luar lingkup lembaga-
dan mendorong aksi kolektif. Dengan lembaga yang mapan (Fadillah Putra,
kata lain, proses framing tidak akan dkk, 2006: 3).
terjadi dalam kondisi ketiadaan Gerakan mahasiswa Islam
organisasi, karena ketiadaan struktur merupakan respon dari berbagai macam
mobilisasi hampir pasti akan mencegah tantangan perkembangan zaman dan
penyebaran framing ke jumlah minimal ideologi yang muncul sebagai teori pada
orang yang diperlukan untuk basis setiap permasalahan sosial. Gerakan
mahasiswa kemudian membuat sistem

244
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

institusi yang berujung pada sekolah anak-anaknya (naluri


terbentuknya organisasi. Dalam mengembangkan atau mempertahankan
pergulatan tantangan situasional, sebuah jenis dan naluri mempertahankan diri)
organisasi bertugas menampilkan hal- (Ngalim Purwanto, 1999: 75).
hal baru untuk mencapai tingkat Gerakan kemahasiswaan
kreatifitas dari pengikut organisasi. merupakan istilah untuk suatu usaha
Kreatifitas ini dicapai melalui jalur mahasiswa dalam mengaktualisasikan
akademis serta dari wacana yang diri. Aksi mahasiswa dalam
berkembang dalam organisasi. Dari mengembangkan idealisme mereka
situlah muncul gagasan baru dalam melalui wadah organisasi, baik di dalam
konteks pergerakannya yang kampus maupun ekstra kampus.
berkolaborasi dengan situasi masyarakat Fenomena yang menarik dari aktivitas
sosial (Ahmad Wahib, 2012: 290). mahasiswa ialah dengan adanya tipologi
Sering kali kita temukan kelompok aktivitas mahasiswa.
seseorang bertindak melakukan Pertama, mahasiswa aktif dalam
seseuatu karena didorong oleh lebih dari berbagai kegiatan di luar proses
naluri pokok sekaligus sehingga sukar perkuliahan atau disebut mahasiswa
bagi kita untuk menetukan naluri pokok aktivis. Tipe pertama sering disebut
mana yang lebih dominan mendorong juga mahasiswa hedon. Hedonisme
orang tersebut melakukan tindakan yang adalah suatu aliran didalam filsafat yang
demikian itu. Sebagai contoh seorang memandang bahwa tujuan hidup yang
mahasiswa tekun dan rajin belajar utama pada manusia adalah mencari
meskipun dia hidup didalam kemiskinan kesenangan (hedone) yang bersifat
bersama keluarganya. Hal apakah yang duniawi.
menggerakkan mahasiswa itu tekun dan Menurut pandangan hedonisme,
rajin belajar. Mungkin karena ia benar- manusia pada hakikatnya adalah
benar ingin menjadi pandai (naluri makhluk yang mementingkan
mengembangkan diri). Akan tetapi kehidupan yang penuh kesenangan dan
mungkin juga karena ia ingin kenikmatan. Oleh karena itu setiap
meningkatkan karier pekerjaanya menghadapi persoalan yang perlu
sehingga dapat hidup senang bersama pemecahan, manusia cenderung
keluarganya dan dapat membiayai memilih alternatif pemecahan yang

245
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

dapat mendatangkan kesenangan dari music, olahraga, kesenian tari, pencak


pada yang mengakibatkan kesukaran, silat dan masih banyak lagi termasuk
kesulitan, penderitaan, dan sebagainya. pramuka. Kegiatan kemahasiswaan
Implikasi dari teori ini ialah adanya melalui UKM terpantau oleh Wakil
anggapan bahwa semua orang akan Rektor (WR) Bidang Kemahasiswaan
ceenderung menghindari hal-hal yang dan Alumni. Jenis aktivitas kegiatan
sulit dan menyusahkan, atau yang meliputi event-event tahunan,
mengandung resiko berat, dan lebih kepengurusan hingga keuangan semua
suka melakukan sesuatu yang melalui mekanisme administrative di
mendatangkan kesenangan baginya. bawah kendali Bidang Kemahasiswaan
Tipe kedua yaitu mahasiswa apatis yang dan Alumni.
hanya beraktivitas pada lingkup kuliah Organisasi yang berada di luar
dan kost atau asrama. Kegiatan yang kampus seperti Himpunan Mahasiswa
diikuti mahasiswa aktivis seperti Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa
kelompok diskusi/kelompok studi, Islam Indonesia (PMII), Ikatan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Mahasiswa Muhamadiyah (IMM),
dan organisasi-organisasi ekstra Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
maupun intra kampus (Andriyas Indonesia (KAMMI), Gerakan
Darmawadi, 2018: 62). Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI),
Organisasi Mahasiswa Islam Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Mahasiswa yang memiliki Indonesia (PMKRI), Gerakan
predikat mahasiswa aktivis cenderung Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
bergabung dengan berbagai organisasi dan beberapa organisasi mahasiswa lain
kemahasiswaan. Organisasi merupakan wadah bagi mahasiswa
kemahasiswaan yang mahasiswa ikuti dalam mengaktualisasikan diri mereka
bias berupa organisasi intra kampus (Abdulloh Hadziq, 2019: 50).
seperti Unit Kegiatan Mahasiswa Mahasiswa Islam sebagai entitas
(UKM). UKM merupakan organisasi terbesar dari mahasiswa di berbagai
kemahasiswaan yang memiliki Perguruan Tinggi, banyak yang
karakteristik yang beraneka ragam beraktualisasi diri melalui berbagai
sesuai minat dan bakat mahasiswa. Ada organisasi mahasiswa Islam. Empat
UKM yang membidangi penelitian, organisasi mahasiswa Islam yang sejak

246
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

awal kemerdekaan sampai sekarang akademis, pencipta, pengabdi yang


masih eksis antara lain Himpunan bernafaskan islam dan
Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan bertanggungjawab atas terwujudnya
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), masyarakat adil makmur yang diridhoi
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Allah Subhanahu Wata’ala” (Andi
(IMM) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Hasdiansyah, 2017: 136).
Muslim Indonesia (KAMMI). Organisasi kedua adalah
HMI merupakan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
kemahasiswaan Islam yang pertama disingkat PMII. PMII merupakan
lahir, yaitu pada tanggal 5 Februari organisasi yang berdiri di Surabaya
1947. di Sekolah Tinggi Islam pada tanggal 17 April 1960. Organisasi
Yogyakarta atau STI (sekarang UII) PMII bertujuan menjadi penggerak
oleh mahasiswa pada saat itu bernama Islam Ahlul al-sunnah Wa al-Jama’ah
Lafran Pane. Orientasi awal dari yang berafiliasi dengan NU di kalangan
berdirinya HMI merupakan respon atas mahasiswa (PB-PMII, 2005: 14).
hedonisme dan westernisme mahasiswa Walaupun pada saat pendirian PMII
Yogyakarta dan Indonesia pada tidak disetujui oleh NU struktural,
umumnya (Solichin, 2010: 3). Sejak karena dianggap akan menghambat laju
berdirinya, HMI mengidentifikasi organisasi sebelumnya yang baru berdiri
dirinya sebagai organisasi independen yaitu IPNU, namun saat ini PMII sudah
yang berbasis kemahasiswaan dengan diakui dan masuk dalam daftar badan
mengutamakan kebebasan berpikir dan otonom dari NU. Orientasi gerakan
bertindak sesuai hati nurani masing- mahasiswa ini lebih pada dialektika
masing. Tujuan awal pembentukan HMI kelimuan yang moderat dan menjunjung
yaitu (1) mempertahankan Negara tinggi nilai-nilai kultural sebagai basic
Republik Indonesia dan mempertinggi pemahaman Islam Ahlussunnah Wal
derajat rakyat Indonesia, (2) Jama’ah. Saat ini PMII lebih
menegakkan dan mengembangkan mendominasi di berbagai perguruan
Agama Islam. Tujuan tersebut tinggi Islam negeri. Selain eksistensi
dikembangkan menjadi lebih universal mereka juga tetap masif pada
yaitu pada bab 3 pasal 4 anggaran dasar perguruan-perguruan tinggi umum.
HMI yang berbunyi ”terbinanya insan

247
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

PMII secara organisatoris rangka tercapainya tujuan


bertujuan untuk terbentuknya pribadi Muhammadiyah (Abdul Basit, 2018: 7).
muslim indonesia yang bertaqwa Saat ini IMM besar di kampus-kampus
kepada Allah SWT, berbudi luhur, milik Muhammadiyah, selain juga tetap
berilmu, cakap, dan bertanggung jawab eksis di PTAIN dan Perguruan Tinggi
dalam mengamalkan ilmunya serta Umum.
berkomitmen dalam memperjuangkan IMM memiliki tujuan untuk
cita-cita kemerdekaan indonesia. membentuk akademisi Islam yang
Distribusi kader yang simultan di berakhlak mulia dalam rangka mencapai
masing-masing daerah tersebut tujuan Muhammadiyah. Berdasarkan
kemudian mampu meningkatkan tujuan IMM tersebut selain menjadi
kuantitas dan kualitas PMII dari awal organisasi kader, IMM juga sebagai
berdiri sampai sekarang ini. Tak organisasi Islam dan organisasi
terlepas dari hal tersebut, kehadiran pergerakan. IMM sebagai organisasi
perguruan tinggi yang menjamur di Islam mengemban amanah dakwah
seantero pelosok nusantara, merupakan Islam dalam lingkup mahasiswa dan
bentuk dinamisasi intelektualitas yang masyarakat luas. IMM sebagai
kian berkembang sesuai dengan organisasi pergerakan, memiliki tugas
kebutuhan dan tuntutan zaman (Muhlas dalam pemberdayaan masyarakat dan
Adi Putra dan Muhamad Abdul Ghofur, mencerdaskan masyarakat. Sebagai
2019: 63). akademisi, pemberdayaan masyarakat
IMM sebagai organisasi ketiga ditekankan pada ranah keilmuan.
merupakan badan otonom (banom) dari Pencerdasan masyarakat melalui
ormas Muhammadiyah. Organisasi ini pendidikan Islam dalam IMM
berdiri di Yogyakarta pada 14 Maret termanifesto dalam perkaderan
1964 sebagai wadah pemuda dan intelektual. Hal ini didasarkan pada
mahasiswa Muhammadiyah untuk falsafah perkaderan IMM yaitu
meneruskan perjuangan dan ideologi mengembangkan nilai nilai uswah,
Islam modernis di kalangan kampus. paedagogi-kritis dan hikmah untuk
Tujuan utama organisasi ini adalah mewujudkan gerakan IMM sebagai
sebagai usaha terbentuknya akademisi gerakan intelektual (Muflihah Dwi
Islam yang berakhlak mulia dalam Lestari, 2017: 48).

248
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

KAMMI merupakan organisasi Rahmad selaku mantan ketua KAMMI


yang kerap diberi predikat anak yang kedua, dan Haryo Setyoko selaku
kandung reformasi. KAMMI mantan sekertaris Jenderal KAMMI
merupakan organisasi gerakan yang pertama. Kemudian, KAMMI
mahasiswa Islam yang lahir pada era pada umumnya berkembang pesat pada
reformasi tepatnya 29 Maret 1998. Perguruan Tinggi Umum di Indonesia
Bertempat di kota Malang, KAMMI (Titi Fitrianita and Zulia Antan
lahir atas keprihatinan mahasiswa Islam Ambarsari, 2018: 28).
terhadap krisis moral dan Tipologi Gerakan Organisasi
kepemimpinan di era reformasi yang Mahasiswa Islam di Purwokerto
muncul pada saat kegiatan Lembaga Tipologi gerakan organisasi
Dakwah Kampus (LDK) seluruh mahasiswa Islam merupakan kristalisasi
Indonesia di Malang. Saat ini KAMMI dari berbagai orientasi anggota
lebih banyak mendiami kampus-kampus organisasi kemahasiswaan Islam.
umum dan berhasil menempatkan Orientasi gerakan kemahasiswaan
kadernya di lebih dari 300 universitas tergambar melalui berbagai aktivitas
untuk menjabat sebagai ketua BEM organisasi yang mereka ikuti. Secara
(diakses dari www.kammi.or.id). umum, meliputi orientasi ideologi,
Peran KAMMI dalam politik politik, dakwah, ekonomi, akademik
kampus juga dapat memperkuat peran dan orientasi dalam menentukan masa
politik Jemaah Tarbiyah pada tingkat depan dan berumah tangga. Dalam
kemahasiswaan dan politik nasional. lingkup keislaman, hegemoni sosial dari
Mayoritas kader KAMMI merupakan kalangan muslim menjadikan dikotomi
anggota Jemaah Tarbiyah yang gerakan Islam berupa tradisionalis dan
memiliki hubungan dengan PKS secara modernis. Islam tradisional masih
jelas berkaitan dengan ideologi. PKS terikat kuat dengan ulama-ulama fikih
juga memberikan peluang karir politik dan teologi. Islam modernis merupakan
bagi kader KAMMI. Contoh alumni golongan yang lebih fokus pada
kader KAMMI yang berhasil penyuaraan isu-isu modernisme Islam
meneruskan jenjang politiknya pada (Khaeruni, dkk., 2001: 4).
PKS ialah Fahri Hamzah selaku mantan Setiap mahasiswa memiliki
ketua KAMMI yang pertama, Andi minat keagamaan masing-masing.

249
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

Mahasiswa menyalurkan minat kaitannya dengan gerakan mahasiswa


keagamaan bersamaan dengan Islam khususnya di era milenial.
aktualisasi diri dalam nilai-nilai Masing-masing organisasi
nasionalisme melalui organsiasi yang mahasiswa Islam, memiliki karakteristik
mereka ikuti. Dari berbagai orientasi ideologi yang berbeda. Corak ideology
mahasiswa muncul temuan berupa yang mendasari organisasi mahasiswa
varian orientasi gerakan Islam adalah ideology keagamaan.
kemahasiswaan, khususnya melalui Ideologi tersebut menjadi acuan dasar
empat organisasi mahasiswa Islam di masing-masing organisasi dalam
Purwokerto. Berbagai orientasi tersebut merumuskan anggaran dasar dan
adalah orientasi dalam gerakan anggaran rumah tangga. Ideologi
ideologis, gerakan politik, gerakan organisasi juga menjadi kerangka
dakwah, gerakan akademik dan karir kegiatan dengan lingkup orientasi
kewirausahaan. mahasiswa yang beraneka ragam (Mami
Gerakan Ideologis Hajaroh, 1998: 48). Ideologi berbasis
Ideologi berasal dari kata ideos keagamaan merupakan bentuk
berarti pemikiran dan logis berarti fungsionalisme agama. Secara praksis
logika. Ideologi merupakan hasil penguatan ideology masing-masing
pemikiran yang diterapkan pada satu organisasi bertujuan menciptakan
sistem nilai dalam suatu masyarakat. alumni yang militan sebagai
Selain itu ideologi juga merupakan kepanjangan tangan terwujudnya cita-
semangat hidup kaum muda untuk cita organisasi. Durkhem sebagaimana
merumuskan cita-cita (Nur Sayyid dikutip oleh Syamsuddin (1997: 279)
Santoso Kristeva, 2010: 5). Gerakan membuat kerangka dari fungsionalisme
mahasiswa Islam merupakan agama yang tersusun dalam kerangka
sumbangsih pemikiran dan ideologi kategorisasi sosiologis, meliputi:
yang dianut oleh suatu kumpulan Stratifikasi sosial, seperti kelas dan
mahasiswa Islam, yang berorientasi etnisitas; Kategori biososial, seperti
pada tatanan nilai yang diyakini seks, gender, perkawinan, keluarga,
kebenarannya oleh sekumpulan masa kanak-kanak, dan usia; Pola
tersebbut. Peran ideologi sangat vital organisasi sosial meliputi politik,
produksi ekonomis sistem-sistem

250
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

pertukaran, dan birokrasi; dan Proses mahasiswa Islam yang memiliki basic
sosial, seperti formasi batas, relasi ideologi nasionalis juga banyak
intergroup, interaksi personal, dijumpai di HMI. Secara gerkakan,
penyimpangan, dan globalisasi. HMI lebih menekankan kasi-aksi
Berdasarkan teori tersebut, empat intelektual melalui berbagai kajian
organsiasi mahasiswa Islam masing- tokoh Islam kontemporer. Di
masing memerankan fungsi agama Purwokerto, gerakan ideologi HMI
melalui ideology organisasi mereka. terpecah sebagaimana pecahnya
HMI dengan tujuannya membentuk organisasi ini. Pertama HMI Dipo, yaitu
insan cita. Pengamalan tujuan HMI HMI yang menggunakan kerangka
dengan corak ideologi Islam modernis pemikiran modernis milik Nurcholish
yang terangkum dalam Nilai Dasar Madjid. Kedua HMI MPO yang
Perjuangan (NDP) HMI, meliputi; memiliki kecenderungan ideologi salafi.
konsep dasar kepercayaan, konsep HMI MPO di Purwokerto secara
dasar manusia, ihtiar dan takdir, gerakan ideologis banyak yang
individu dan masyarakat, keadilan menekankan aspek dakwah melalui
ekonomi dan sosial, serta kajian keislaman dengan rujukan teks
pengembangan ilmu pengetahuan hadis dan quran.
(Azhari Akmal Tarigan, 2007: 47). Gerakan mahasiswa melalui
Gerakan ideology HMI lebih organisasi yang kedua yaitu melalui
menekankan pada fungsionalisme Organisasi Pergerakan Mahasiswa
agama dalam kerangka modernisasi. Islam atau PMII. PMII sebagai anak
HMI tidak menekankan ideologi yang kultural NU dengan ideologi ahlu al-
bersifat furu’iyah namun lebih Sunnah wa al-jama’ah memiliki visi
mengedepankan persatuan mahasiswa keislaman dan kebangsaan yang
Islam dalam bingkai HMI. inklusif, toleran dan moderat. Visi
Mahasiswa yang bergabung di kebangsaan PMII juga tidak berbeda
HMI memiliki latar belakang yang secara substansial dengan NU (Ginanjar
berbeda-beda. Mahasiswa dengan latar Gesang Bayu Bisma, 2017: 94). PMII
belakang keagamaan NU, menggalang massa pergerakan sebagai
Muhammadiyah, Persis dan sebagainya gerak ideologi NU di tingkat
masuk menjadi satu di HMI. Selain itu mahasiswa. Dalam garis besar haluan

251
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

organisasi, Ideologi PMII tergambar dinamika pengkaderan kaum muda NU


dalam Nilai Dasar Pergerakan (NDP) yang progresif. Basis massa PMII di
PMII yang meliputi nilai-nilai tauhid Purwokerto paling banyak dari IAIN
Asy’ariyah-Maturidiah, hubungan Purwokerto dan UNU Purwokerto.
manusia dengan Allah Swt, hubungan Gerakan ideologi mahasiswa
manusia dengan manusia serta ketiga yaitu melalui organisasi Ikatan
hubungan manusia dengan alam sekitar Mahasiswa Muhammadiyah atau IMM.
(Tim Penyusun Modul MAPABA, IMM sebagai anak kandung
2017: 20-24). Rumusan NDP PMII Muhammadiyah juga menganut
menjadi akar ideologis generasi muda ideologi Islam modernis
NU dalam mengaktualisasikan orientasi Muhammadiyah. Sebagai organisasi
kemahasiswaan mereka. kader Muhammadiyah, perkaderan
Berbeda dengan ideologi HMI, IMM diarahkan pada terbentuknya
mahasiswa PMII di Purwokerto lebih kader yang bisa berkembang sesuai
menekankan gerakan ideologi mereka dengan spesifikasi profesi yang
pada ideologi Islam tradisional. Yaitu ditekuninya, kritis, tekun, trampil,
dengan menggerakkan berbagai dinamis dan utuh. Perkaderan dalam
amaliyah NU di kalangan mahasiswa. IMM bertujuan untuk mengembangkan
Walaupun secara corak ideologi mereka sumber daya manusia agar memiliki
terkesan tradisionalis, namun kapasitas yang mumpuni. Dalam
mahasiswa PMII di Purwokerto juga perkaderan IMM harus dilandasi dengan
banyak mengkaji ilmu-ilmu seperti landasan nilai dan etika, landasan
filsafat, sains dan pemikiran tokoh- hukum dan landasan formal organisasi
tokoh kontemporer. Implikasi dari Muhammadiyah (Muflihah Dwi Lestari,
dialektika kajian ideologi PMII adalah 2017: 38).
dengan banyaknya tokoh-tokoh politik IMM merupakan organisasi
dan nasional NU yang merupakan lanjutan dari Ikatan Pelajar
alumni PMII. Selain itu PMII juga Muhammadiyah (IPM) yang
banyak terlibat aktif dalam berbagai beranggotakan pelajar. IMM di
kegiatan NU structural. Sebagai anak Purwokerto memiliki basis ideology
ideologis NU, PMII Purwokerto sering terbesar di Universitas Muhammadiyah
memberikan kontribusi terhadap Purwokerto. Para mahasiswa

252
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

Muhammadiyah di IMM juga banyak menggunakan interpretasi pemikiran-


mengkaji ideologi non Muhammadiyah, pemikiran Hasan Al-Banna yang
seperti filsafat, perbandingan agama dan berafiliasi menjadi pemikiran politik
pemikiran-pemikiran kiri Islam. organisasi Ikwanul Muslimin (Suci
Mahasiswa IMM secara mayoritas Rahmadani dan Adil Arifin, 2018: 37).
memang lahir dari keluarga Namun demikian, KAMMI di
Muhammadiyah. Nilai-nilai ideology Purwokerto tidak mau terikat pada
kemuhammadiyahan oleh IMM secara paradigm dogmaits Ikhwanul Muslimin
praksis disajikan dalam materi training Mahasiswa KAMMI Purwokerto
pengkaderan IMM atau yang mereka menyebut ideologi gerakan
sebut Darul Arkom. Dalam aktivitas kemahasiswaan mereka dengan istilah
pengkaderannya, IMM menggunakan Islam-Pancasilais. Menurut mahasiswa
fasilitas organisasi Muhammadiyah baik KAMMI, merealisasikan pesan Islam
sekolah maupun balai pelatihan di melalui pengamalan Pancasila
kampus Muhammadiyah. merupakan sebuah keharusan. Untuk itu
KAMMI merupakan wadah mereka juga tidak segan membaca
keragan organisasi mahasiswa Islam berbagai literature kiri seperti Marxisme
yang paling muda dari ketiga organisasi sebagai pisau analisis dalam
sebelumnya. KAMMI atau Kesatuan pengamalan pemerintah terhadap
Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Pancasila. Pancasila menurut
secara ideologis lebih dekat dengan mahasiswa KAMMI merupakan harga
ideologi Ikhwanul Muslimin. Pada mati. Namun masih banyak pengamalan
perkembangannya Kajian-kajian Pancasila yang tidak sesuai dengan
KAMMI juga tidak lepas dari literatur falsafahnya. Walaupun demikian,
pendiri Ikhwanul Muslimin yaitu Hasan fondasi nasionalisme KAMMI juga
al Banna. Namun dalam perjalanannya, masih merujuk pada konsep-konsep
KAMMI mengusung ideologi Islam bernegara Hassan Al-Banna. Hal ini
pancasilais, dengan ikut berkiprah yang menjadikan KAMMI tidak dapat
dalam perpolitikan nasional. Secara terlepas dari hubungan ideology dengan
umum sumber dari ideologi gerakan Ikhwanul Muslimin.
KAMMI menggunakan dalil Al Qur an Dari keempat organisasi di atas
dan Hadisyng juga banyak dapat ditarik kesimpulan bahwa

253
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

orientasi ideologi dari masing-masing diminati mahasiswa umum. Di sisi lain


organisasi berbeda-beda. Islam ahlu al organisasi-organisasi tersebut
Sunnah wa al jamaah atau Islam membutuhkan proses pengkaderan
tradisional merupakan ideologi gerakan dengan menarik minat mahasiswa.
PMII. Mahasiswa dengan Ideologi Untuk itu, politik kampus menjadi
Islam modernis lebih cenderung tujuan utama dalam menduduki peran-
bergabung dengan organisasi HMI dan peran strategis mahasiswa melalui
IMM walaupun konsep modernis Islam Presiden Mahasiswa (PresMa) dan
keduanya juga berbeda. IMM Badan Eksektuif Mahasiswa (BEM).
menekankan penerapan Islam HMI, PMII, IMM maupun KAMMI
Muhammadiyah, sedangkan HMI menjadi kompetitor untuk menjaring
memiliki interpretasi tersendiri dari masa dalam setiap event pemilihan
konsep Islam modern. Mahasiswa umum di Kampus. Di Unsoed
KAMMI memiliki ideologi Islam Purwokerto, dominasi KAMMI sebagai
konservatif. Mahasiswa Islam yang pemenang pemilu belum dapat
bergabung pada KAMMI tidak begitu terkalahkan. Di IAIN Purwokerto, PMII
tertarik melestarikan tradisi-tradisi sebagai organisasi mayoritas di IAIN
Islam milik Itradisional, juga menahan selalu menjadi pemenang pemilu.
diri untuk mengikuti pola gerakan Islam Sedangkan di UMP, IMM menjadi tuan
modernis. Namun pada praktik rumah sekaligus pemilik tahta politik.
gerakannya, sering kali keempat Pada politik nasional, keempat
organisasi ini memiliki pandangan sama organisasi tersebut juga berpartisipasi
terhadap konsep ideologi negara aktif, terutama dalam menyuarakan
Indonesia yaitu Pancasila. berbagai aspirasi terhadap pemerintah.
Gerakan Politik Namun tidak semua isu nasional
Kedudukan organisasi eksternal ditanggapi seirama oleh empat
kampus bagi mahasiswa biasanya organisasi tersebut. Sebagai contoh
dipandang negatif, Aktivitas dari pada aksi 23 September 2019 berupa
mahasiswa organisatoris yang terkadang penolakan revisi berbagai UU oleh
mengesampingkan tugas-tugas DPR. KAMMI, IMM dan HMI di
kemahasiswaan di kampus menjadikan Purwokerto memilih untuk
tren mahasiswa aktivis tidak begitu mengikutsertakan semua anggotanya

254
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

dalam partisipasi aksi. Mereka termasuk mendakwahkan mahasiswa Islam


kelompok yang menolak adanya modernis yang konsen pada profesi
berbagai revisi Undang-Undang oleh yang ignin mereka tekuni. Selain itu
DPR, yang bagi mereka kontra dengan IMM juga mendakwahkan nilai-nilai
kepentingan rakyat. PMII tampil beda dasar dan sejarah Muhammadiyah,
dengan tidak ikut berpartisipasi dan sebagai doktrin penerus
menganggap perlu adanya revisi UU. Muhammadiyah dari generasi muda dan
Gerakan Dakwah mahasiswa. Literatur Islam yang
Mahasiswa yang bergabung digunakan IMM adalah Quran Hadis.
dengan HMI dalam orientasi Literatur kajian modernis IMM sering
dakwahnya lebih menekankan pada mengutip pemikiran Muhammad
sikap keagamaan. HMI yang memiliki Abduh, Hasan Hanafi dan pemikir
slogan Islam yang progresif pembaharu muslim lainnya.
revolusioner tidak menekankan pada KAMMI dalam dakwahnya
materi dakwah tertentu. Mereka lebih menggunakan metode halaqah tarbiyah.
mengedepankan sikap moderat dan Tujuan dari halaqah telah dirumuskan
tidak fanatik ormas. PMII sebagai anak secara lengkap dan terperinci oleh
ideologis NU selalu mendakwahkan jama’ah Halaqah Tarbiyah dalam
berbagai amalan ibadah yang identic perangkat-perangkat tarbiyah Ikhwanul
dengan NU. Contohnya menggelar Muslimin. Adapun tujuan dan sasaran
kegiatan shalawat, kajian kitab kuning, tarbiyah islamiyah Ikhwanul Muslimin
istihasah dan berbagai amalan-amalan adalah (Ali Abdul Halim Mahmud, 2001:
NU lainnya. PMII juga seringkali 27) sebagai berikut: Ibadah kepada
menggelar pengajian dan ceramah Allah semata sesuai dengan syariat-
kebangsaan dengan mengundang tokoh- Nya. Mmanusia sebagai khilafah Allah
tokoh NU baik dari pesantren, di muka bumi. Saling mengenal sesama
akademisi maupun budayawan. manusia, kepemimpinan dunia dan
IMM dalam dakwahnya Menegakkan syari’at.
menggunakan pedoman dakwah Walaupun demikian, KAMMI
Muhammadiyah. Slogan saat ini tidak secara keseluruhan
Muhammadiyah berupa Islam yang menggunakan pedoman Ikhwanul
berkemajuan digunakan IMM dalam Muslimin. KAMMI sudah secara

255
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

inklusif menekankan materi dakwah agama. Selain itu, sebagai partisipasi


pada perkembangan iptek, amalan- dalam politik kampus, mereka juga
amalan Sunnah dan tantangan remaja mengkaji isu-isu nasional yang dapat
muslim. menjadi rujukan mereka dalam
Gerakan Akademik menentukan aksi. Perbedaan kajian
Orientasi Aakademik bagi diskusi dari keempat organisasi tersebut
masing-masing organisasi mahasiswa adalah tokoh-tokoh yang menjadi
diaktualisasikan melalui kegiatan kajian panutan mereka. KAMMI dengan tokoh
ilmiah, kursus Bahasa asing, diskusi dan fundamentalnya yaitu Hassan al Bana
kajian kebangsaan. Hal tersebut dan para politikus PKS yang juga aktif
dilakukan agar mahasiswa memiliki menulis literatur. Nurcholish Madjid
wadah mengasah kemampuan dan bakat merupakan tokoh yang sering
yang terpendam dalam dirinya karena didiskusikan mahasiswa HMI. Tokoh-
ruang-ruang akademik seperti di kelas tokoh Muhammadiyah seperti Amien
dan laboratorium tidak cukup digunakan Rais, Syafi’i Ma’arif mengisi daftar
untuk mengembangkan bakat seseorang. literature untuk organisasi IMM.
Kehadiran lembaga-lembaga nonformal Terakhir PMII selain aktif mengkaji
seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, pemikiran Gus Dur, juga mengkaji
Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit literature penguat keislaman khas NU
Kegiatan Mahasiswa (UKM) akan atau dikenal dengan tokoh-tokoh
memberi dampak positif bagi tumbuh aswaja.
kembangnya tradisi atau sikap ilmiah
mahasiswa di dalam kampus. Gerakan Karir Kewirausahaan
Gerakan akademik dari organisasi Dalam bidang kewirausahaan,
mahasiswa Islam dalam bentuk kajian mahasiswa melalui berbagai organisasi
literasi masih menggunakan metode mahasiswa Islam menggiatkan kegiatan
konvensional yaitu dengan diskusi, berwirausaha seperti menjual makanan,
bedah buku dan seminar. Materi pakaian muslim, atau menjual berbagai
seminar dan diskusi dari masing-masing obat herbal sebagai latihan mahasiswa
organisasi cenderung sama, yaitu dalam menggerakkan ekonomi.
membahas berbagai teori dan tokoh Mahasiswa dituntut untuk saling
filsafat, sosial, politik budaya dan berinteraksi satu dengan yang lain serta

256
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

tidak mengaklusifkan diri, Dalam konservatif. Gerakan politik masing-


partisipasi atau keikutsertaan di masing organisasi berorientasi terhadap
lingkungan organisasi, mahasiswa jabatan pada Badan Eksekutf
tentunya harus saling berinteraksi antara Mahasiswa (BEM) baik ditingkat
yang satu dengan yang lain sehingga fakultas maupun universitas. Gerakan
terjalin kordinasi dan komunikasi yang politik juga berorientasi pada peran
baik pula di antara para anggotanya. mahasiswa mengawal pemerintahan
Secara umum, organisasi kampus daerah dan nasional. Gerakan dakwah
terbagi menjadi dua organisasi yakni berupa dakwah kampus dalam
internal dan eksternal kampus, adapun menyampaikan pandangan keagamaan
organisasi intra kampus adalah sesuai ideologi mereka. Gerakan
organisasi mahasiswa yang memiliki akademik berupa penguatan literasi dan
kedudukan resmi di lingkungan kemampuan penunjang akademik.
pergurunan tinggi, dan mendapat Kewirausahaan berupa kegiatan latihan
pendanaan kegiatan kemahasiswaan berwirausaha untuk kader.
dari pengelola perguruan tinggi atau DAFTAR PUSTAKA
Basit, Abdul. “Hermeneutika Dakwah
kementerian dan lembaga.
Kampus: Radikalisme Islam,
KESIMPULAN Kontestasi Ideologi dan
Konstruksinya. Makalah
Tipologi gerakan mahasiswa
disampaikan dalam Pengukuhan
Islam melalui organisasi mahasiswa Guru Besar Bidang Ilmu Dakwah.
Purwokerto, 2018
Islam eksternal kampus di Purwokerto
Bisma, Ginanjar Gesang Bayu.
terbagi atas gerakan ideologis, gerakan “Organisasi Mahasiswa Ekstra
Kampus Islam di Universitas
politik, gerakan dakwah, gerakan
Airlangga,”Jurnal Politik Muda,
akademis dan karir kewirausahaan. Vol. 6, No. 2, 2017.
Daradjat, Zakiyah. Remaja Harapan
Gerakan ideology berupa indoktrinasi
dan Tantangan. Jakarta: Ruhama,
masing-masing ideology keagamaan 1995.
Darmawadi, Andriyas. “Pergerakan
dari masing-masing organisasi. PMII
Mahasiswa dalam Perspektif
berideologi aswaja dalam afiliasinya Partisipasi Politik: Partisipasi
Otonom atau Mobilisasi,”
dengan ormas NU. IMM berideologi
Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol.9,
Islam berkemajuan Muhammadiyah. No. 1, 2006.
Fitrianita, Titi dan Zulia Antan
HMI memiliki ideologi Islam modernis-
Ambarsari. “Menakar Kaderisasi
nasionalis. KAMMI mengusung Islam KAMMI Komisariat Universitas
Brawijaya Malang,” Jurnal

257
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

Sosiologi Pendidikan Humanis Solo: ERA INTERMEDIA, Cet.


Vol. 3, No. 1, 2018. ke-6, 2001.
Hadziq, Abdulloh. “Nasionalisme Moeleong, Lexy J. Metodologi
Organisasi Mahasiswa Islam Penelitian Kualitatif. Bandung:
Dalam Menangkal Radikalisme di PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Institut Agama Islam Negeri PB-PMII. Hasil-hasil Kongres XIV,
(IAIN) Surakarta,” Jurnal Mukernas dan Pokja Perempuan.
Pendidikan Agama Islam Al- Jakarta: PB-PMII 2003-2005,
Thariqah Vol.4, No. 1, 2019. 2005.
Hajaroh, Mami. “Sikap Dan Perilaku Purwanto, Ngalim. Psikologi
Keagamaan Mahasiswa Islam Di Pendidikan. Bandung: Remaja
Daerah Istimewa Yogyakarta,” Rosda Karya, 1999.
Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Putra, Fadillah, dkk. Gerakan Sosial.
Pendidikan, Vol.1, No. 1, 1998. Malang: Averrors Press, 2006.
Hasdiansyah, Andi. “Peran Kader Putra, Muhlas Adi dan Muhamad Abdul
Himpunan Mahasiswa Islam Ghofur. “Pola Komunikasi
Dalam Membangun Tradisi Organisasi Pergerakan Mahasiswa
Ilmiah Di Dalam Kampus (Studi Islam Indonesia (PMII) Di Kota
Peran Kader Himpunan Malang,” JISIP: Jurnal Ilmu
Mahasiswa Islam di Universitas Sosial Dan Ilmu Politik Vol.7,
Negeri Makassar),” Jurnal No. 2, 2019.
Eksistensi Pendidikan Luar Rahmadani, Suci dan Adil Arifin.
Sekolah (E-Plus) Vol. 2, No. 2, “Hubungan Pemikiran Politik
2017. Ikhwanul Muslimin dengan
Khaeruni, dkk. Islam dan Hegemoni Aktivitas Kesatuan Aksi
Sosial. Jakarta: Direktorat Mahasiswa Muslim Indonesia,”
Perguruan Tinggi Agama Islam, Politeia: Jurnal Ilmu Politik, Vol.
2001. 10, No. 1, 2018.
Kristeva, Nur Sayyid Santoso. Sejarah Ritzer, George. Teori Sosiologi.
Ideologi Dunia. Yogyakarta: Yogyakarta: Puataka Pelajar,
INPHISOS, 2010. 2012.
Rouceck and Warren. Sociology an
Lestari, Muflihah Dwi. “Perkaderan Introduction. New Jersey:
Intelektual Pimpinan Cabang Littlefield, Adams & co., 1961.
Ikatan Mahasiswa Solichin. HMI Candradimuka
Muhammadiyah Kabupaten Mahasiswa. Jakarta: Sinergi
Sukoharjo,” Tajdida: Jurnal Prasadatama Foundation, 2010.
Pemikiran dan Gerakan Syamsuddin, Abdullah. Agama dan
Muhammadiyah Vol.15, No. 1, Masyarakat Pendekatan Sosiologi
2017. Agama. Jakarta: Logos Wacana
Madjid, Nurcholish. Islam Doktrin dan Ilmu, 1997.
Peradaban. Jakarta: Paramadina, Syarbaini, Syahrial. Dasar-Dasar
Cet. VI, 2008. Sosiologi. Yogyakarta: Graha
Mahmud, Ali Abdul Halim. Wasailut Ilmu, 2013.
Tarbiyah ‘Inda Ikhwanil Tarigan, Azhari Akmal. Islam MAzhab
Muslimin, Terj. Wahid Ahmadi, HMI. Jakarta: Kultura, 2007.
dkk.¸ Perangkat-perangkat Tim Penyusun Modul MAPABA (Masa
Tarbiyah Ikhwanul Muslimin. Penerimaan Anggota Baru.

258
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora P-ISSN: 2615 – 3440
Vol. 03, No. 02, Desember 2019 https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian E-ISSN: 2597 – 7229

Purwokerto: PMII Rayon


Tarbiyah Komisariat Walisongo
IAIN Purwokerto, 2017.
Wahib, Ahmad. Pergolakan Pemikiran
Islam. Jakarta: Democracy, 2012.

259
Muhamad Riza Chamadi, Rifki Ahda Sumantri: Tipologi Gerakan Mahasiswa melalui Organisasi…

Anda mungkin juga menyukai