Anda di halaman 1dari 26

SKIZOFRENIA

Nama Kelompok :

KELOMPOK 1. Sherina Vanesha Soputri


2. Siti Rahma Ramadani
(G70117004)
(G70117069)
3. Fitri Nurlyanti (G70117139)

9 4. Meliani Putri (G70117189)


Skizofrenia??
Skizofrenia adalah gangguan mental
jangka panjang. Gangguan ini
menyebabkan penderitanya mengalami
halusinasi, delusi, kekacauan berpikir dan
perubahan perilaku. Dan biasanya
penderitanya kesulitan dalam
membedakan kenyataan dengan
pikirannya sendiri.
EPIDEMIOLOGI
Di amerika serikat
prevalensi seumur hidup
untuk skizofrenia berkisar
1%, ini berarti 1 dalam 100
orang akan mengalami
skizofrenia dalam hidupnya.

Di Indonesia sendiri
terdapat sekitar 21 juta
terkena skizofrenia.

Namun data prevalensi


skizofrenia tidak dimiliki
oleh indonesia.
Umumnya,
• Penderita skizofrenia adalah orang
dewasa berusia 15-35 tahun.
• Prevalensi skizofrenia pada pria dan
wanita kurang lebih sama.
• Episode pertama pada pria terjadi
pada usia 20-an, sedangkan pada
wanita terjadi pada usia 20-an akhir
hingga 30-an awal.
ETIOLOGI
• Penyebab skizofrenia masih belum diketahui secara
jelas. • Pada kembar monozigot, jika
satu kembar telah didiagnosis
menderita skizofrenia maka
• Faktor genetik dapat menjadi kemungkinan kembar lainnya
penyebab skizofrenia sekitar 0,6- menderita skizofrenia sekitar
1,9% pada populasi U.S 50%.

• Seseorang dengan
riwayat kedua orang tua
mengalami skizofrenia
berisiko 40% untuk
menderita skizofrenia
PATOFISIOLOGI
1. Peningkatan ukuran ventrikel,
penurunan ukuran otak dan
asimetri otak. Penurunan volume
hipokampus berhubungan dengan
Berdasarkan penyebabnya kerusakan neuropsikologis dan
adalah: penurunan respons terhadap
antipsikotik tipikal.
2. Hipotesis dopaminergik.
Terdapat pada area tertentu di otak serta
ketidak normalan reseptor dopamin (DA).
Dopamin disekresikan oleh neuron yang
badan selnya terletak di bagian
PATOFISIOLOGI tegmentum ventral mesensefalon, medial
dan superior substansia nigra Dopamin
tersebut disekresikan ke bagian medial
dan anterior sistem limbik yang
merupakan pusat pengendali perilaku.
3. Disfungsi glutamatergik
Penurunan aktivitas glutamatergik
berkaitan dengan munculnya gejala
skizofrenia).

PATOFISIOLOGI
4. Kelainan serotonin (5-HT).
Pasien skizofrenia memiliki kadar
serotonin 5- HT yang lebih tinggi. Hal ini
juga berkaitan dengan adanya
peningkatan ukuran ventrikel
PATOGENESIS

Glutamat
Dopamin Serotonin
• Glutamat juga • Hipotesis serotonin
• Munculnya gejala positif pada
diperkirakan mempunyai menyatakan bahwa
skizofrenia diakibatkan oleh
hubungan dengan kadar serotonin
hiperaktivitas neuron
munculnya skizofrenia. berlebihan
dopaminergik pada jaras
• Diperkirakan hipofungsi menyebabkan gejala
mesolimbik, terutama pada
reseptor glutamat yaitu N- positif dan negatif
reseptor D2.
methyl-D-aspartate skizofrenia
• Hipoaktivitas dopamin pada
(NMDA) berperan
jaras mesokorteks
skizofrenia
menyebabkan munculnya gejala
negatif, afektif, dan kognitif
PATOGENESIS

Sistem Kolinergik
GABA) Sistem Adrenergik
• Hingga saat ini masih • Gejala yang muncul ada
• Pasien skizofrenia memiliki belum jelas peran sistem skizofrenia seperti
neuron GABAergik yang relatif kolinergik sebagai proses berkurangnya kemampuan
lebih rendah daripada individu primer munculnya merasakan kesenangan
normal. skizofrenia atau (anhedonia) salah satu gejala
merupakan proses negatif diperkirakan
sekunder dalam berhubungan dengan
perjalanan penyakit ini. degenerasi neuronal selektif.
FAKTOR RISIKO
• Bentuk struktur otak dan sistem saraf pusat yang
abnormal

• Ketidak seimbangan kadar


• Faktor genetik dari orangtua
serotonin dan dopamone

• Kekurangan oksigen dan


nutrisi

• Penyalahgunaan obat-obat
terlarang
• Lahir dalam kondisi
prematur
KLASIFIKASI
3) Skizofrenia katatonik
1) Skizofrenia simpleks

Skizofrenia simpleks, sering


timbul pertama kali pada masa timbulnya pertama kali antara
pubertas. Gejala utama ialah umur 15-30 tahun dan biasanya
kedangkalan emosi dan akut serta sering didahului oleh
kemunduran kemauan. Contents Contents stres emosional.

4) Skizofrenia Paranoid
2) Skizofrenia hebefrenik
permulaannya perlahan-lahan dan
Jenis ini berbeda dari jenis-jenis
sering timbul pada masa remaja
atau antara 15–25 tahun. Gejala lainnya dalam perjalanan
yang menyolok adalah gangguan Contents Contents penyakit. Skizofrenia paranoid
proses berfikir, gangguan kemauan yang jalannya agak konstan.
dan adanya depersonalisasi.
KLASIFIKASI
5) Episode skizofrenia akut 7) Skizofrenia skizoafektif

Gejala skizofrenia ini timbul


mendadak sekali dan pasien seperti Jenis ini cenderung untuk
keadaan mimpi. Dalam keadaan ini menjadi sembuh tanpa efek,
timbul perasaan seakan-akan dunia tetapi mungkin juga timbul lagi
luar dan dirinya sendiri berubah. Contents Contents serangan

6) Skizofrenia residual
Skizofrenia residual, merupakan
keadaan skizofrenia dengan gejala-
gejala primernya Bleuler. Keadaan
Contents Contents
ini timbul sesudah beberapa kali
serangan skizofrenia
TANDA DAN GEJALA
Gangguan kognitif ditandai
Gangguan kognitif
dengan adanya gangguan
dalam hal :
• Attention (perhatian),
• Kecepatan berpikir
penyelesaian masalah
Gejala psikotik (gejala positif).

Gejala negatif. Gejala negatif pada skizofrenia ditandai


Contents Title Contents Title Contents Title
Gejala psikotik ditandai dengan munculnya: dengan:
• Gejala berupa, halusinasi (mendengar suara
atau pikiran dari luar dirinya), • Penurunan fungsi sosial dan
• Delusi (sikap yang aneh. emosional, termasuk ekspresi, cara
• Sering paranoid dan timbul kecurigaan. bicara, kemauan serta aktivitas sosial
• Gangguan berpikir (pemikiran dan ucapan tidak dan hedonik
logis).
DIAGNOSIS
1. Pikiran bergema (thought echo), penarikan pikiran atau penyisipan (thought withdrawal
atau thought insertion), dan penyiaran pikiran (thought broadcasting).
2. Waham dikendalikan (delusionofbeingcontrol), waham dipengaruhi (delusionofbeing
influenced), atau “passivity”, yang jelas merujuk pada pergerakan tubuh atau
pergerakan anggota gerak, atau pikiran, perbuatan atau perasaan (sensations) khusus;
waham persepsi.
3. Halusinasi berupa suara yang berkomentar tentang perilaku pasien atau sekelompok
orang yang sedang mendiskusikan pasien, atau bentuk halusinasi suara lainnya yang
Contents Title Contents Title Contents Title
datang dari beberapa bagian tubuh.
4. Waham-waham menetap jenis lain yang menurut budayanya dianggap tidak wajar
serta sama sekali mustahil, seperti misalnya mengenai identitas keagamaan atau
politik, atau kekuatan dan kemampuan “manusia super” (tidak sesuai dengan budaya
dan sangat tidak mungkin atau tidak masuk akal, misalnya mampu berkomunikasi
dengan makhluk asing yang datang dari planit lain).
5. Halusinasi yang menetap pada berbagai modalitas, apabila disertai baik oleh waham
yang mengambang/melayang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan
afektif yang jelas, ataupun oleh ide-ide berlebihan (overvaluedideas) yang menetap,
DIAGNOSIS
6. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan (interpolasi) yang berakibat
inkoheren atau pembicaraan tidak relevan atau neologisme.
7. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), sikap tubuh tertentu
(posturing), atau fleksibilitas serea, negativism, mutisme, dan stupor.
8. Gejala-gejala negatif, seperti sikap masa bodoh (apatis), pembicaraan yang terhenti,
dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial,
tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
Contents Title Contents Title
medikasi neuroleptika.
9. Perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa
aspek perilaku perorangan, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, tak bertujuan,
sikap malas, sikap berdiam diri (self absorbed attitude) dan penarikan diri secara
sosial.
DIAGNOSIS
• Minimal satu gejala yang jelas (dua atau lebih, bila gejala
kurang jelas) (1-4).
• Paling sedikit dua gejala (5-8), yang harus ada dengan jelas
selama kurun waktu satu bulan atau lebih.
• Lamanya kurang dari satu bulan (baik diobati atau tidak)
harus didiagnosis sebagai gangguan psikotik / skizofrenia
Contents Title Contents Title

akut.
PROGNOSIS

• 25% kembali pulih dari episode awal dan fungsinya


dapat kembali pada tingkat prodromal

• 25% tidak akan pernak pulih dan cenderung memburuk

• 50% berada diantaranya ditandai kekambuhan periodic


damn ketidakmampuan berfungsi dengan efektif kecuali
untuk waktu singkat
MONITORING
1. Psikopatologi (PANSS),
2. Keparahan penyakit (CGI / Clinical Global Impression)
3. Kemampuan psikososial(GAF / Global Assesment of Functioning)
4. Depresi (CDSS / Calgary Depression Scale For Schizophrenia),
5. Kualitas hidup (MANSA / Manchester Short Assessment) of quality of life
6. Efek samping ekstrapiramidal (SHRS / St Hans Rating Scale)
7. Disfungsi seksual (UKU / Udvalg for Kliniske Undersøgelser) dan
8. BPRS (Brief Psychiatric Rating Scale)
Farmakologi

NON-
Farmakologi
• ALGORITMA TERAPI
1. Antipsikotik
• Antipsikotik Generasi Pertama
TERAPI Antipsikotik generasi pertama
merupakan antipsikotik yang
FARMAKOLOGI bekerja dengan cara memblok
reseptor dopamin D2. dan efektif
dalam menangani gejala positif
dan mengurangi kejadian relaps

01
• Antipsikotik Generasi Kedua
memiliki afinitas yang lebih besar terhadap
reseptor serotonin daripada reseptor dopamin.
02 Sebagian besar antipsikotik generasi kedua
menyebabkan efek samping berupa kenaikan
berat badan dan metabolisme lemak.
03 Contohnya seperti risperidone, olanzapine,
quetiapine, ziprasidon aripriprazol,
paliperidone, iloperidone, asenapine,
04 lurasidone dan klozapin
• Rehabilitasi psikososial

• Social Skills Training (SST), SST


berpotensi meningkatkan fungsi
kognitif karena adanya
pengalaman belajar yang
membutuhkan ingatan dan
perhatian yang berpengaruh
TERAPI NON terhadap kehidupan sosial.

FARMAKOLOGI • PANSS (Positive and Negative


Syndrome Scales), digunakan
pada pasien rawat inap skizofrenia
untuk mengetahui status
kesehatan berdasarkan gejala-
gejala yang ditimbulkan, seperti
gejala positif, negatif, dan
psikopatologi umum.
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai