Nama Kelompok :
Di Indonesia sendiri
terdapat sekitar 21 juta
terkena skizofrenia.
• Seseorang dengan
riwayat kedua orang tua
mengalami skizofrenia
berisiko 40% untuk
menderita skizofrenia
PATOFISIOLOGI
1. Peningkatan ukuran ventrikel,
penurunan ukuran otak dan
asimetri otak. Penurunan volume
hipokampus berhubungan dengan
Berdasarkan penyebabnya kerusakan neuropsikologis dan
adalah: penurunan respons terhadap
antipsikotik tipikal.
2. Hipotesis dopaminergik.
Terdapat pada area tertentu di otak serta
ketidak normalan reseptor dopamin (DA).
Dopamin disekresikan oleh neuron yang
badan selnya terletak di bagian
PATOFISIOLOGI tegmentum ventral mesensefalon, medial
dan superior substansia nigra Dopamin
tersebut disekresikan ke bagian medial
dan anterior sistem limbik yang
merupakan pusat pengendali perilaku.
3. Disfungsi glutamatergik
Penurunan aktivitas glutamatergik
berkaitan dengan munculnya gejala
skizofrenia).
PATOFISIOLOGI
4. Kelainan serotonin (5-HT).
Pasien skizofrenia memiliki kadar
serotonin 5- HT yang lebih tinggi. Hal ini
juga berkaitan dengan adanya
peningkatan ukuran ventrikel
PATOGENESIS
Glutamat
Dopamin Serotonin
• Glutamat juga • Hipotesis serotonin
• Munculnya gejala positif pada
diperkirakan mempunyai menyatakan bahwa
skizofrenia diakibatkan oleh
hubungan dengan kadar serotonin
hiperaktivitas neuron
munculnya skizofrenia. berlebihan
dopaminergik pada jaras
• Diperkirakan hipofungsi menyebabkan gejala
mesolimbik, terutama pada
reseptor glutamat yaitu N- positif dan negatif
reseptor D2.
methyl-D-aspartate skizofrenia
• Hipoaktivitas dopamin pada
(NMDA) berperan
jaras mesokorteks
skizofrenia
menyebabkan munculnya gejala
negatif, afektif, dan kognitif
PATOGENESIS
Sistem Kolinergik
GABA) Sistem Adrenergik
• Hingga saat ini masih • Gejala yang muncul ada
• Pasien skizofrenia memiliki belum jelas peran sistem skizofrenia seperti
neuron GABAergik yang relatif kolinergik sebagai proses berkurangnya kemampuan
lebih rendah daripada individu primer munculnya merasakan kesenangan
normal. skizofrenia atau (anhedonia) salah satu gejala
merupakan proses negatif diperkirakan
sekunder dalam berhubungan dengan
perjalanan penyakit ini. degenerasi neuronal selektif.
FAKTOR RISIKO
• Bentuk struktur otak dan sistem saraf pusat yang
abnormal
• Penyalahgunaan obat-obat
terlarang
• Lahir dalam kondisi
prematur
KLASIFIKASI
3) Skizofrenia katatonik
1) Skizofrenia simpleks
4) Skizofrenia Paranoid
2) Skizofrenia hebefrenik
permulaannya perlahan-lahan dan
Jenis ini berbeda dari jenis-jenis
sering timbul pada masa remaja
atau antara 15–25 tahun. Gejala lainnya dalam perjalanan
yang menyolok adalah gangguan Contents Contents penyakit. Skizofrenia paranoid
proses berfikir, gangguan kemauan yang jalannya agak konstan.
dan adanya depersonalisasi.
KLASIFIKASI
5) Episode skizofrenia akut 7) Skizofrenia skizoafektif
6) Skizofrenia residual
Skizofrenia residual, merupakan
keadaan skizofrenia dengan gejala-
gejala primernya Bleuler. Keadaan
Contents Contents
ini timbul sesudah beberapa kali
serangan skizofrenia
TANDA DAN GEJALA
Gangguan kognitif ditandai
Gangguan kognitif
dengan adanya gangguan
dalam hal :
• Attention (perhatian),
• Kecepatan berpikir
penyelesaian masalah
Gejala psikotik (gejala positif).
akut.
PROGNOSIS
NON-
Farmakologi
• ALGORITMA TERAPI
1. Antipsikotik
• Antipsikotik Generasi Pertama
TERAPI Antipsikotik generasi pertama
merupakan antipsikotik yang
FARMAKOLOGI bekerja dengan cara memblok
reseptor dopamin D2. dan efektif
dalam menangani gejala positif
dan mengurangi kejadian relaps
01
• Antipsikotik Generasi Kedua
memiliki afinitas yang lebih besar terhadap
reseptor serotonin daripada reseptor dopamin.
02 Sebagian besar antipsikotik generasi kedua
menyebabkan efek samping berupa kenaikan
berat badan dan metabolisme lemak.
03 Contohnya seperti risperidone, olanzapine,
quetiapine, ziprasidon aripriprazol,
paliperidone, iloperidone, asenapine,
04 lurasidone dan klozapin
• Rehabilitasi psikososial