Anda di halaman 1dari 59

MODUL KULIAH

MATEMATIKA DASAR
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL


ULAMA (ITSNU) PASURUAN
EDISI 2019
BAB 1
KONSEP DASAR ALJABAR

A. Sistem Bilangan Riil


Dalam konsep aljabar bilangan riil digunakan untuk merepresentasikan jumlah
misalkan jarak, waktu, kecepatan, area, keuntungan, kerugian dan suhu. Bilangan
Riil/Real adalah bilangan-bilangan yang merupakan gabungan dari bilangan rasional
dan irrasional. Biasanya bilangan riil dinyatakan dengan lambang R. Jenis - jenis
bilangan riil ditunjukan pada diagram berikut,

Asli
Cacah 1,2,3,…
0,1,2,3,…
Bulat
…, -3,-2,-1,0, Nol
1,2,3,… Negatif
-1,-2,-3,…
Rasional
Pecahan
Bilangan Riil
Irrasional
2 ,  ,5 3 , 4 27 -
4,030030003,…

Bilangan asli / Natural Number (N) : 1,2,3,4,…


Bilangan Bulat / Integers (Z) : …,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,…
Bilangan Rasional / Rational Number (Q) :
a
, a, b  Z , b  0
b
 Desimal berhenti : 0,25 ; 0,4 ; 0,175
 Desimal berulang : 0,3333333 = 0, 3 , 0,45454545 = 0, 45

Bilangan irasional / Irrational Number (I) :  , 2 , e


Bilangan real :  ,  

B. Notasi Interval

1
Himpunan bilangan real dapat dinyatakan dalam bentuk notasi interval. Sebagai
contoh, bilangan real a dan b dimana a < b , maka interval terbuka (a,b) adalah
himpunan bilangan real diantara a dan b tetapi a dan b tidak termasuk dalam
himpunan. Di tulis,
a, b   a  x  b

Tipe - tipe notasi interval sebagai berikut :

Contoh : Tulislah notasi interval dan gambar grafik interval untuk setiap himpunan
berikut.
a) x  4  x  5 c) x x  1,7

b) x  5  x  2 
d) x x  5 
Penyelesaian :
a) x  4  x  5   4,5

b) x  5  x  2   5,2

Sifat - sifat Bilangan Real


Untuk setiap bilangan real a,b dan c

2
a  b  b  a dan Komutatif penjumlahan
ab  ba Komutatif perkalian
a  b  c   a  b   c Assosiatif Penjumlahan
a bc   ab c Assosiatif Perkalian
a0  0a  a Indentitas
 a  a  a   a   0 Invers
a.1  1.a  a Perkalian Identitas
1 1
a   a  1a  0  Perkalian Invers
a a
ab  c   ab  ac Distributif

C. Nilai Mutlak
Untuk setiap a bilangan real
 a, a  0,
a 
  a , a  0.
Ketika a positif makan nilai mutlak a adalah a, ketika a negatif maka nilai mutlak a
adalah kebalikannya atau invers dari a, sehingga a tidak pernah negatif, oleh

karenaa untuk setiap a bilangan real berlaku a  0 .

D. Jarak Antara dua titik


Jarak antara dua tititk dalam garis bilangan, untuk setiap a dan b bilangan real maka
jarak antara a dan b adalah a  b atau ekuivalen dengan b  a

E. Notasi Ilmiah
Notasi Ilmiah untuk bilangan a ditulis dalam bentuk
N  10 m , dimana 1  N  10 , N adalah notasi desiman dan m adalah bilangan bulat.
Contoh :
Tuliskan 16.539.000 dalam notasi ilmiah
Penyelesaian :
16.539.000 = 1,6539  10 7

3
F. BENTUK PANGKAT/EKSPONEN
Untuk setiap n bilanagn bulat maka a n  a  a  a  a sebanyak n faktor, dimana a
merupakan bilangan pokok (basis) dan n adalah pangkat/eksponen, a n bilangan
berpangkat.
Pangkat Nol dan Pangkat Negatif
Untuk setiap a bilangan real tidak sama dengan nol dan untuk setiap m bilangan bulat,
1
a 0  1 dan a  m  .
m
Contoh
Sederhanakanlah
b)  3,4 
0
a) 60
Penyelesaian :
b)  3,4   1
0
a) 6 0  1
Contoh
Tulislah dalam bentuk pangkat positif

5 1 x 3
a) 4 b) c) 8
0,827 y
Penyelesaian :
1 x 3 3 1 1 8 y8
a) 4 5  c)  x .  .y  3
45 y 8 y 8 x 3 x
1
 0,82   0,82 
 ( 7 ) 7
b)
0,827

Sifat - Sifat Bentuk Pangkat


Untuk setiap a dan b bilangan real dan untuk setiap m dan n bilangat bulat, maka
sifat-sifat bentuk pangkat,
a m  a n  a mn Aturan perkalian
am
n
 a m  n , a  0  Aturan Pembagian
a
(a m ) n  a mn Aturan Pangkat

(ab) m  a m b n Aturan pangkat dari perkalian bilangan

4
m
a am
   m , b  0  Aturan pangkat dari pembagian bilangan
b b

Contoh
Sederhanakanlah bentuk pemangkatan berikut

d) 2 s  2 
5
a) y 5  y 3
3
48 x12  45 x  4 y 2 
b) e)  8

16 x 4  9z 

c) t 3 
5

Penyelesaian :
1 1
c) t 3   t 35  t 15 , atau
5
a) y 5  y 3  y 53  y  2 , atau
y2 t 15

48 x12 48 12  4 32
d) 2 s  2   25 s  2   32 s 10 , atau
5 5
b)  x  3x8
16 x 4 16 s10
3 3
 45 x  4 y 2   5 x 4 y 2  53 x12 y 6 x12 x12
d)  8

  
 z 8     , atau
 9z    z 24 53 z 24 y 6 125 z 24 y 6

Urutan Operasi
Aturan untuk urutan Operasi
1. Lakukan perhitungan dengan mengelompokkan operasi dalam kurung
2. Evaluasi Semua ekspresi pangkat,
3. Lakukan perkalian atau pembagian,
4. Lakukan penjumlahan atau pengurangan.
Contoh
Hitunglah
10  8  6   9  4
a) 85 - 3  20
3
b)
2 5  32
Penyelesaian :

85 - 3  20  8  23  20 Lakukan perhitungan


3

 8  8  20 Evaluasi ekspresi pangkat


a)
 64  20 Kalikan
 44 Kurangkan

5
10  8  6   9  4 10  2  9  4 5  36 41
b)    1
2 5  32 32  9 41 41

G. BENTUK AKAR (RADIKAL)


Suatu bilangan c dikatan akar pangkat dua dari a jika c 2  a , sehingga 3 pangkat dua
adalah 9 karena 32  9 dan  32  9 , Sama dengan 5 akar pangkat 3 dari 125,

karena 5  125 . Sehingga,


3

Akar ke-n
Bilangan c dikatakan akar ke-n dari a jika c n  a .
Secara umum bentuk akar ditulis dalam bentuk ;
n
a

( n a dibaca “akar pangkat n dari a).

Dengan : n
a disebut bentuk akar (radikal),

disebut lambang akar,

n disebut indeks (pangkat akar),


a disebut radikan (bilangan dibawah tanda akar), dengan a
bilangan real positif dan n bilangan asli dan untuk n bilangan ganjil, a
dapat berupa bilangan real positif )
Contoh .
Sederhanakanlah bentuk akar berikut :
a) 36 c) 4
 16

32
b)  36 d) 5
243
Penyelesaian :
a) 36  6, karena 6 2  36

b)  36  6, karena 6 2  36 dan   36   (6)  6


c) 4
 16 bukan bilangan real, karena tidak dapat dicari bilangan real yang dapat
dipangkat 4 hasilnya -16.
5
32 2 2 25 32
d) 5  , karena    5 
243 3 3 3 243

6
Sifat sifat bentuk akar
Misalkan a dan b adalah bilangan real, untuk setiap bilangan asli m dan n n  1 ;

1. Jika n genap, maka n


an  a .

2. Jika n ganjil, maka n


a n  a.

3. n
a n  n b  n ab .

a na
4. n  , b  0  .
b nb

5. n
am   a .
n
m

Contoh
Sederhanakanlah bentuk pangkat berikut

2 72 x2
a) (5) c) 4
4 5 4
e) g)
6 16

b) 3
(5) 3 d) 50 f) 3
85 h) 216 x 5 y 3

Penyelesaian :

a) (5) 2   5  5, Sifat 1

b) 3
(5) 3  5, Sifat 2

c) 4
4  4 5  4 4.5  4 20 , sifat 3

d) 50  25  2  25  2  5 2 , sifat 3

72 72
e)   12  4.3  4 . 3  2 3
6 6
Coba kerjakan untuk bagian f), g) dan h).
Contoh
Sederhanakan operasi bentuk pangkat berikut :

a) 3 8 x 2  5 2 x 2


b) 4 3  2  3 5 2 
Penyelesaian :

7
3 8 x 2  5 2 x 2  3 4 x 2 .2  5 x 2 .2
 3 .2 x 2  5 x 2
a)
 6 x 2  5x 2
 (6 x  5 x ) 2  x 2

4 3 2     2
3  5 2  4 3  20 6  6  5 2   2

b)  4  3   20  1 6  5.2
 12  19 6  10  2  19 6

H. MERASIONALKAN PENYEBUT BENTUK AKAR


Dalam suatu bentuk operasi bilangan adakalanya bilangan tersebut memiliki penyebut
1 3 2 3
dalam bentuk akar seperti ; , , .
5 3 1 2 5  3
Bentuk bentuk bilangan tersebut dapat disederhanakan dengan cara merasionalkan
penyebut pecahan-pecahan tersebut. Kegiatan merasionalkan pada intinya mengubah
bentuk akar pada penyebut menjadi bentuk bilangan rasional, yang pada akhirnya
bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk yang paling sederhana.
Contoh
Rasionalkan penyebut dari bentuk akar berikut :

3 3
7
a) b)
2 3
9
Penyelesaian ;
3 3 2 6 6 6
a)     
2 2 2 4 4 2
3
7 37 33 3
21 3 21
b)    
3
9 39 33 3
27 3
Contoh
x y
Rasionalkan penyebut dari .
5
Penyelesaian :
x y x y x y
 
5 5 x y


 x  y
2 2


x y
5 x 5 y 5 x 5 y

8
Pangkat Rasional
Untuk setiap a bilangan real dan untuk setiap m dan n bilangan asli, n  2 , yang
mana n
a ada maka
1
an  n a

 a
m
m
a n  n am  n
, dan
m
 1
a n
 m
an
Contoh
Konvert dalam bentuk notasi pangkat jika mungkin sederhanakanlah
3 5 1

d)  32 
2
a) 7 4 b) 8 3
c) m 6 5

Penyelesaian ;

a) 7 3 4  4 7 3 , atau 4 7   3

5 1 1 1 1
b) 8 3
   
85 3  8
3
5
2 5
32

c) m1 6  6 m

d)  32   5  32   5 1024  4 , atau
2 2
5

 32 5  5  32    22  4


2 2

I. LOGARITMA
Operasi kebalikan dari menentukan nilai pemangkatan menjadi menentukan
pangkatnya disebut sebagai operasi logaritma yang secara umum ditulis;
Jika x  a n maka a
log x  n dan sebaliknya a
log x  n maka x  a n .
Hubungan antara bilangan berpangkat dan logaritma dapat dinyatakan sebagai
berikut ;
a
log x  n  x  a n
Dengan ; a = bilangan pokok atau basis, a  0, a  1
x = numerus (yang dicari nilai logaritmanya) x > 0,
n = hasil logaritma
( a log x dibaca “Logaritma x dengan basis a”)

9
Bentuk logaritma dapat dinyatakan dalam bentuk pangkat dan sebaliknya, bentuk
pangkat dapat dinyatakan dalam bentuk logaritma.

Contoh
Nyatakan logaritma berikut dalam bentuk pangkat.
3 2
a) log 9  2 c) log 32  2 p
1
b) 3
log  3
125
Penyelesaian
3
a) log 9  2  9  32 c) 2
log 32  2 p  32  2 2 p

3 1 1
b) log  3   5 3
125 125
Sifat - Sifat Logaritma
Untuk setiap a  0, a  1, x  0 dan y  0 , a,x dan y bilangan real maka

1. a
log a  1, a log 1  0, log 10  1 ,

2. a
log x  a log y  a log xy ,
x
3. a
log x  a log y  a log ,
y

4. a
log x n  n a log x ,

an na
5. log x n  log x ,
m
p
log x 1
6. a
log x n  p
 p ,
log x log x

7. a
log x x log y  a log y
a
8. a log x
x
a
log x
9. a n  xn
Contoh.
Sederhanakanlah bentuk logaritma berikut
2
a) log 6 3 log 18 2 log 27
3
b) log 9 3 log 3  23 log 27
2
c) log 253 log 85 log 9
Penyelesaian ;

10
2 6 18
log 6 3 log 18 2 log 27  2 log
27
a)  log 4 2 log 2 2
2

 22 log 2  2
1
3
log 9 3 log 3  23 log 27  3 log 32  3 log 3 2  23 log 33
13
b)  23 log 3 
log 3  2 33 log 3
2
1 7
 2 6  
2 2
2
log 253 log 85 log 9 2 log 52 3 log 23 5 log 32
 22 log 5  33 log 2  25 log 3
c)  2  3 2 2 log 53 log 25 log 3
 122 log 53 log 25 log 3
 122 log 2  12
LATIHAN SOAL
Sederhanakalah
1. 28 14

2. 3
3 x 2 y 3 36 x
6
40m
3. 3
5m
12
4. log 312 log 4

3 1 4
5. log  log 263 log 8
27
6. Hitunglah 32  23  12  4  3
7. Ubahlah dalam bentuk notasi akar dan sederhanakanlah 163 4
8. Ubahlah dalam bentuk notasi akar dan sederhanakanlah x 2 5 y 1 5

9. Ubahlah dalam bentuk notasi pangkat  7


5
3

32 7
10. Sederhanakanlah penyebut dari bentuk akar berikut
32 7

11
BAB 2
FUNGSI
A, Pengertian Fungsi
Fungsi adalah korespondensi antara himpunan pertama, yang disebut domain,
dengan himpunan kedua yang disebut range, sehingga setiap anggota domain
berkorespondensi tepat satu dengan anggota range.
Hal yang perlu diperhatikan adalah tidak semua korespondensi antara dua
himpunan merupakan fungsi. Ketika suatu korespondensi antara dua himpunan bukan
merupakan fungsi, maka korespondensinya adalah suatu relasi.
Relasi merupakan korespondensi antara himpunan pertama yang disebut
domain dan himpunan kedua yang disebut range, sehingga setiap anggota domain
berkorespondensi paling sedikit satu dengan anggota range.

Contoh.
Tentukan relasi berikut ini yang merupakan suatu fungsi. Kemudian tentukan domain
dan rangenya.
a. {(9, -5), (9, 5), (2,4)}
b. {(-2, 5), (5, 7), (0, 1), (4, -2)}
c. {(-5, 3), (0, 3), (6, 3)}

Penyelesaian
a. Relasi tersebut bukan fungsi. Karena pasangan berurutan (9, -5) dan (9, 5)
memiliki koordinat pertama sama dan koordinat kedua berbeda.
Domainnya adalah himpunan semua koordinat pertama {9,2}
Rangenya adalah himpunan semua koordinat kedua {-5, 5, 4}
b. Relasi tersebut merupakan fungsi karena tidak ada pasangan berurutan yang
memiliki koordinat pertama sama dan koordinat kedua berbeda.
Domainnya adalah himpunan semua koordinat pertama {-2, 5, 0, 4}
Rangenya adalah himpunan semua koordinat kedua {5, 7, 1, -2}
c. Relasi tersebut merupakan fungsi karena tidak ada pasangan berurutan memiliki
koordinat pertama sama dan koordinat kedua berbeda.
Domainnya adalah himpunan semua koordinat pertama {-5, 0, 6}
Rangenya adalah himpunan semua koordinat kedua {3}

12
B. Notasi fungsi
Nilai yang disubtitusikan pada persamaan disebut dengan input (anggota dari
domain)
Hasil nilainya adalah yang disebut dengan output (anggota dari range). Jika kita
menyebut fungsi , kita dapat menggunakan untuk mewakili sebarang input dan
⺁ dibaca “ dari ” atau “ pada ” atau “nilai pada ” untuk mewakil output.

C. Grafik fungsi
Cara menggambar grafik fungsi sama dengan cara menggambar grafik persamaan.
Kita harus menemukan beberapa pasangan berurutan ⺁ atau ⺁⺁ ,
mengeplot titik-titik, dan melengkapi grafiknya.

Contoh
Gambar grafik fungsi dari

penyelesaian
Kita memilih beberapa nilai untuk dan menemukan nilai ⺁, kemudian plot
titik-titik yang telah dibuat dan menghubungkannya dengan kurva mulus.

Kita tahu bahwa ketika salah satu anggota dari domain dipasangkan dengan dua
atau lebih anggota range yang berbeda, maka korespondensi yang dimaksud bukan
merupakan suatu fungsi. Jadi, ketika suatu grafik memuat dua atau lebih titik yang
berbeda dengan koordinat pertama yang sama, maka grafiknya tidak menunjukkan

13
suatu fungsi. Untuk menguji suatu grafik merupakan grafik dari suatu fungsi dapat
menggunakan uji garis vertical.
D. Uji garis vertical
Jika garis vertikal memotong grafik lebih dari satu kali, maka grafik tersebut bukan
merupakan grafik suatu fungsi.
Contoh

Penyelesaian
a. Merupakan suatu fungsi karena kita tidak menemukan garis vertical yang
memotong grafik lebih dari satu kali
b. b dan c bukan merupakan suatu fungsi, karena kita menemukan garis vertical
yang memotong grafik lebih dari satu kali.
E. Menemukan domain suatu fungsi
Ketika suatu fungsi, dimana nilai input dan outputnya merupakan bilangan real,
diberikan suatu rumus, domain diartikan sebagai himpunan semua input dimana ⺁
terdefinisi pada bilangan real. Ketika mensubtitusikan suatu nilai sehingga ⺁
tidak terdefinisi pada bilangan real, maka nilai fungsi tidak ada dan bilangan yang
disubtitusikan bukan merupakan domain suatu fungsi.
Contoh
Tentukan nilai fungsi dan tentukan apakah nilai yang diberikan merupakan domain
dari fungsi tersebut.
a. ⺁ dan ⺁ untuk ⺁

b. ൾ⺁ dan − ⺁, untuk
Penyelesaian
a.

Karena ⺁ terdefinisi, maka 1 adalah domain dari f

14

Karena pembagian dengan o tidak terdefinisi, bilangan 3 bukan merupakan
domain dari f.
b. ൾ ൾ 쳌 晦
Karena ൾ terdefinisi, 16 adalah domain dari g
− −
Karena − tidak terdefinisi sebagai bilangna real, maka -7 bukan merupakan
domain dari g.

LATIHAN SOAL
1. Tentukan apakah relasi berikut merupakan suatu fungsi serta tentukan domain
dan rangenya
a. {(5, 0), (3, -1), (0, 0), (5, -1), (3, -2)}
b. {(-2, 1), (0, 1), (2, 1), (4, 1), (-3, 1)}
2. Tentukan nilai fungsi h(1), h(3), dan h(4) yang ditunjukkan pada gambar
berikut.

3. Diberikan fungsi . Tentukan setiap nilai berikut


a. ⺁
b. ⺁
c. ⺁
d. k⺁
e. ⺁
4. Tentukan domain dari fungsi berikut
a. 쳌

b. ⺁

c. ⺁
5. Tentukan apakah grafik berikut merupakan suatu fungsi

15
a.

b.

c.

16
BAB 3
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

A. PERSAMAAN LINEAR
Persamaan linear satu variabel adalah persamaan yang ekuivalen dengan bentuk
, di mana m dan b adalah bilangan real dan
Persamaan yang mempunyai solusi sama merupakan persamaan yang ekuivalen.
Contoh:
1) ㈠ㄲ

Persamaan ini merupakan persamaan yang ekuivalen karena mempunyai solusi yang
sama.
2) ㈠ㄲ
1) ൾ 쳌
ൾ 쳌 쳌 쳌

⺁ ⺁
ൾ ൾ
㈠k㈠⺁
Persamaan ini bukan persamaan yang ekuivalen karena solusinya tidak sama.
Prinsip Penyelesaian Persamaan
Untuk sebarang bilangan real ㈠ ㈠ㄲ ;
 Prinsip Penjumlahan: th㈠ ㈠ eㄲ㈠a ㈠h㈠
㈠ eㄲ㈠a
 Prinsip Perkalian: th㈠ ㈠ eㄲ㈠a ㈠h㈠
㈠ ㈠ eㄲ㈠a
Contoh:
1) ൾ 쳌
2) ⺁
Penyelesaian:

17

晦⺁

B. Aplikasi Menggunakan Model Linear


Ada 5 langkah untuk pemecahan masalah:
1. Memperkenalkan/menyatakan apa yang diketahui (Familiarize)
2. Menerjemahkan (Translate)
3. Menyelesaikan (Carry out)
4. Memeriksa Kembali (Check)
5. Menyatakan/merumuskan jawaban (State)
Contoh:
Suatu kolam renang berbentuk persegipanjang memiliki lebar 7 kurangnya dari
panjangnya dan keliling 86 cm.
Tentukanlah ukuran panjang dan lebarnya!
Penyelesaian:
1. Misalkan ㈠ㄲ ㈠ㄲ ㈠ㄲ e ㈠a
2. Model matematikanya:

e t tㄲ ㄲ ㈠ ൾ
. ⺁


ൾ 쳌 쳌
쳌 ൾ 쳌

4. ⺁

쳌 ⺁

5. Jadi ukuran panjang dan lebarnya adalah 25 cm dan 18 cm.

18
C. Fungsi Linear Nol
Fungsi Nol
Memasukkan nilai c pada fungsi f disebut fungsi nol, jika keluaran dari c adalah 0. c
merupakan 0 dari f jika f(c)=0.
Contoh:
 晦



 ൾ

D. PERSAMAAN GARIS
Persamaan Gradien-Memotong
Fungsi linear diberikan dengan

Memiliki grafik dengan garis lurus yang sejajar y . konstan disebut gradien,
dan memotong sumbu y pada ⺁.

Contoh:
Tentukan gradien dan perpotongan dengan sumbu y dari persamaan ൾ
Penyelesaian:

19


ൾ ⺁ ⺁
ൾ ൾ

Jadi gradiennya adalah dan memotong sumbu y di ൾ


Persamaan Titik-Gradien
Persamaan titik-gradien pada garis dengan gradien melalui ⺁ ㈠ ㈠ ㈠쳌

Contoh:
Persamaan garis dengan titik (2, 3) dan (1, -4)
Penyelesaian:

Mencari gradien

Menggunakan persamaan dengan titik-gradien:




20
Garis Sejajar
Garis tegak adalah sejajar. Garis tidak tegak adalah sejajar jika dan hanya jika
garis-garis tersebut memiliki gradien yang sama dan memotong sumbu y berbeda.

Garis Tegak Lurus


Dua garis dengan gradien ㈠ㄲ adalah tegak lurus jika dan hanya jika hasil
perkalian dua gradiennya sama dengan -1.
.
Garis juga tegak lurus jika salah satu vertikal ㈠⺁ dan yang lain horisontal
⺁.

Contoh:
;
Penyelesaian:
. .

Jadi kedua persamaan garis tersebut merupakan garis yang tegak lurus.

21
Rangkuman pada Istilah Garis

E. PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT


Persamaan Kuadrat
㈠ ㈠
t ㈠ㄲ㈠ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ ㈠쳌 t ㈠ㄲ ㈠ㄲ ae㈠ .
Fungsi Kuadrat
㈠ ㈠
t ㈠ㄲ㈠ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ ㈠쳌 t ㈠ㄲ ㈠ㄲ ae㈠ .
Titik Puncak Pada Parabola
Titik puncak pada grafik ㈠ adalah


㈠ ㈠
Contoh:

Penyelesaian:
Titik puncaknya



. .







22
Prinsip Penyelesaian Persamaan
 Prinsip Hasil Nol
th㈠ ㈠ eㄲ㈠a ㈠h㈠ ㈠ ㈠k㈠⺁ ㈠ㄲ th㈠ ㈠ ㈠k㈠⺁
㈠h㈠ ㈠
 Prinsip Akar Kuadrat
th㈠ h ㈠h㈠ h ㈠k㈠⺁ h
Contoh:

Penyelesaian:


쳌 ㈠k㈠⺁
쳌 ㈠k㈠⺁

Melengkapi Kuadrat
 Nilai dapat ditentukan dengan ⺁ .
 Untuk menentukan persamaan yang ekuivalen dengan
eㄲ ㈠ㄲ merupakan kuadrat sempurna.

⺁ ⺁

Nilai ditentukan dengan setengah dari koefisien dari dan


dikuadratkan.
 Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat dengan melengkapi kuadrat:
1. Kumpulkan bagian yang mengandung variabel pada satu sisi persamaan
2. Bagilah koefisien dari variabel kuadrat jika koefisiennya bukan 1
3. Lengkapi kuadrat dengan menambahkan setengah dari koefisien yang
dikuadratkan pada kedua ruas
4. Mengubah 1 sisi persamaan ke dalam bentuk faktor kuadrat
5. Gunakan prinsip akar kuadrat
6. Selesaikan untuk mencari variabelnya
Contoh:

Penyelesaian:

23
ൾ ⺁
ൾ 晦 晦
⺁ 晦


Menggunakan Rumus Kuadrat
Solusi dari ㈠ ㈠
쳌㈠

Asumsi ㈠ t
㈠ diselesaikan dengan melengkapi kuadrat

㈠ ㈠

Setengah dari ㈠ ㈠
dan ㈠
⺁ 쳌㈠

㈠ 쳌㈠ ㈠ 쳌㈠
ditambah 쳌㈠
쳌㈠
⺁ 쳌㈠ 쳌㈠

쳌㈠
⺁ 쳌㈠

쳌㈠
㈠ ㈠
쳌㈠
㈠ ㈠
쳌㈠

Contoh:

Penyelesaian:

쳌㈠

쳌. . ⺁
.

24
atau

Diskriminan
쳌㈠ 쳌㈠
㈠ㄲ
㈠ ㈠
Bentuk 쳌㈠ t hat tㄲ㈠ㄲ
Untuk ㈠ :
 쳌㈠ Ͷ ⺁ t ㈠k⺁ t ㈠ㄲ ㈠ㄲ ae㈠
 쳌㈠ t Ͷ ⺁ t ⺁㈠ t ㈠ㄲ ㈠ㄲ ae㈠ ea e ㈠
 쳌㈠
Ͷ ⺁ t ⺁㈠ t ㈠ㄲ ㈠ㄲ t ㈠ tㄲea ea e ㈠ hͶㄲ ⺁ ㈠ t hͶ eh
Mereduksi Persamaan Menjadi Kuadrat


⺁ 쳌

⺁ ⺁ 쳌
Untuk menyelesaikan persamaan di atas dengan memfaktorkan.
⺁ ⺁ 쳌
⺁ 쳌 ⺁
⺁ 쳌 ㈠k㈠⺁ ⺁
⺁ 쳌 atau⺁

F. APLIKASI
Contoh:
Kuadrat suatu bilangan dikurangi empat kali bilangan itu sama dengan -3. Tentukan
bilangan-bilangan tersebut dan penafsiran solusi masalahnya!
Penyelesaian:
1. misalkan bilangan tersebut adalah
2. model matematikanya

3. Karena bentuk 쳌 merupakan persamaan kuadrat maka
penyelesaiannya,

25

㈠k㈠⺁
㈠k㈠⺁
4. Kita periksa:
- untuk maka 쳌
쳌 쳌
(benar)
- untuk maka 쳌
쳌 晦 benar⺁
5. Penafsiran solusi masalahnya:
Jadi bilangan-bilangan yang memenuhi kuadrat suatu bilangan dikurangi empat
bilangan itu sama dengan -3 adalah 1 atau 3.

G. PERSAMAAN RASIONAL
Contoh:

Penyelesaian:

ൾ 晦

H. PERSAMAAN BENTUK AKAR


 Prinsip dari Pangkat
Untuk sebarang bilangan bulat positif n,
th㈠ ㈠ eㄲ㈠a ㈠h㈠ ㈠ㄲ ㄲ
eㄲ㈠a

Contoh:

Penyelesaian:

26
⺁ ⺁


晦 ㈠k㈠⺁

Cek
ㄲk⺁h 晦
晦 晦
쳌 晦 (benar)
⺁ㄲk⺁h

(salah)
Jadi solusinya 晦

I. PERSAMAAN NILAI MUTLAK


⺁ㄲk⺁h ㈠ t ㈠ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ ㈠a :
㈠ eh⺁t䀀㈠ eㄲ eㄲ ㈠ㄲ ㈠ ㈠k㈠⺁ ㈠
Contoh:

Penyelesaian:
㈠k㈠⺁

J. PERTIDAKSAMAAN
Persamaan Linear
 Prinsip untuk menyelesaikan pertidaksamaan
⺁ㄲk⺁h e ㈠a㈠ㄲ t ㈠ㄲ ㈠ㄲ ae㈠ ㈠ ㈠ㄲ :

27
 Prinsip Penjumlahan pada Pertidaksamaan
th㈠ ㈠ eㄲ㈠a ㈠h㈠ ㈠ eㄲ㈠a
 Prinsip Perkalian pada Pertidaksamaan
th㈠ ㈠ ㈠ㄲ t eㄲ㈠a ㈠h㈠ ㈠ eㄲ㈠a th㈠ ㈠ ㈠ㄲ
eㄲ㈠a ㈠h㈠ ㈠
t eㄲ㈠a eaㄲ ㈠k㈠㈠ㄲ tㄲt ㈠ ㈠ ⺁ㄲk⺁h ㈠

Ketika kedua ruas pertidaksamaan dikalikan dengan bilangan negatif, kita


harus membalikkan tanda pertidaksamaan.

Contoh:

Penyelesaian:

PERTIDAKSAMAAN GABUNGAN
Ketika dua pertidaksamaan digabung dengan kata “dan” atau kata “atau”
 Konjungsi “dan”

 Disjungsi “atau”
㈠k㈠⺁ t
Penyelesaian:


 t
t
tൾ
t

28
PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK
⺁ㄲk⺁h ㈠ t ㈠ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ ㈠a :
 ㈠ eh⺁t䀀㈠ eㄲ eㄲ ㈠ㄲ ㈠ ㈠
 t ㈠ eh⺁t䀀㈠ eㄲ eㄲ ㈠ㄲ ㈠ ㈠k㈠⺁ t㈠
pernyatan sama untuk ㈠ ㈠ㄲ ㈠
Contoh:

Penyelesaian:

LATIHAN SOAL
1. Selesaikan persamaan dan pertidaksamaan berikut ini.
a. ൾ ⺁
b.

c.

d. 쳌 쳌
e.
f. ㈠k㈠⺁ t

g. t

2. Tentukan titik puncak, axis pada sumbu simetri dan gambarlah grafik fungsi
berikut.
a. ൾ
b.
3. Selisih tiga kali kuadrat suatu bilangan dengan tiga belas kali bilangan itu
sama dengan negatif 4. Maka tentukanlah bilangan tersebut.

29
BAB 4
FUNGSI POLINOMIAL DAN FUNGSI RASIONAL
A. Fungsi Polinomial
Ada beberapa jenis - jenis fungsi, diantaranya fungsi konstan, linier, dan fungsi
kuadrat telah dipelajari pada bab sebelumnya. Grup fungsi dalam bentuk besar disebut
dengan fungsi polinomial.
Pengertian fungsi polinomial;
Diberikan P suatu fungsi polinomial maka ,
P  x   an x n  an 1 x n 1  an  2 x n  2    a1 x  a0

Dimana an , an 1 , an  2 , a1 , , a0 . adalah koefisien yang merupakan bilangan real dan

pangkatnya merupakan bilangan bulat.


Koefisien pertama an dinamakan koefisien utama (leading coefficient). Suku an x n

dinamakan suku utama (leading term), Pangkat (degree) dari fungsi polinomial adalah
n . Beberapa contoh fungsi polinomial sebagai berikut :
Fungsi Polinomial Pangkat Contoh
Konstan 0 f x   3

2
Linier 1 f x   x 1
3
Kuadrat 2 f x   2 x 2  x  3
Kubik 3 f x   x 3  2 x 2  x  5
Quartic 4 f  x    x 4  1,1x 3  0,3 x 2  2,8 x  1,7

Fungsi f(x) = 0 dapat di deskripsikan dengan banyak cara


f  x   0  0 x 2  0 x15  0 x 48

dan seterusnya, karena itu disebut dengan fungsi konstan f x   0 tidak


mempunyai pangkat.
Pada bab sebelumnya telah kita pelajari bagaimana mencari karakteristik suatu fungsi
polinomial, untuk mengingat kembali perhatikan dua contoh berikut ;

30
FUNGSI KUADRAT
f x   x 2  2 x  3
Fungsi ;
  x  1 x  3
Zeros ; -1,3
Perpotongan sumbu x ; (-1,0),(3,0)
Perpotongan sumbu y ; (0,-3)
Minimum ; -4 pada x = 1
Maksimum ; Tidak ada
Domain ; Semua Bilangan real,  ,  
Range ;  4,  

FUNGSI KUBIK

f  x   x 3  2 x 2  11x  12
Fungsi ;
  x  4  x  1 x  3
Zeros ; -4, -1, 3
Perpotongan sumbu x ; (-4,0),(-1,0),(3,0)
Perpotongan sumbu y ; (0,-12)
Minimum ; -20,7 pada x = 1,4
Maksimum ; Tidak ada
Domain ; Semua Bilangan real,  ,  
Range ;  ,  

Semua grafik fungsi polinomial memiliki karakteristik yang sama, bandingkan grafik
berikut. Observasi perbedaan grafik fungsi polinomial dan bukan grafik fungsi
polinomial berikut;

Fungsi Polinomial

31
Bukan Fungsi Polinomial

Jika kita perhatikan grafik fungsi polinomial merupakan grafik yang kontinu
(continuous), tidak ada lubang/pecah, halus, dan tidak ada sudut yang lancip,
Sehingga domain (daerah asal) dari fungsi polinomial adalah semua himpunan
bilangan real  ,   .

B. UJI SUKU UTAMA (The leading-term test)


Grafik fungsi polinomial dari x dapat menjadi sangat besar x    atau sangat

kecil x    disebut sebagai sektsa dari suatu grafik. Dengan melihat suku utama
dapat kita tentukan sketsa dari grafik fungsi polinomial.
Berikut adalah contoh grafik fungsi polinomial secara umum dilihat dari nilai positif
dan negatif koefisien suku utamanya.
PANGKAT POSITIF

32
PANGKAT NEGATIF

Jika an x n adalah komponen suku utama dari fungsi polinomial maka sketsa dari

grafik x   atau x   dapat ditentukan sebagai berikut :


1. Jika n genap dan an  0 ; 2. Jika n genap dan an  0 ;

3.Jika n ganjil dan an  0 4. Jika n ganjila dan an  0

Contoh 1
Dengan menggunakan komponen suku utama , cocokkan setiap fungsi polinomial
berikut dengan salah satu grafik A-D;
1
a) f  x   3 x 4  2 x 3  3 c) f  x   x 5  x 1
4
b) f  x   5 x 3  x 2  4 x  2 d) f  x    x 6  x 5  4x 3

Penyelesaian

33
Suku Utama Pangkat Suku Tanda Suku Utama Grafik
Utama
a) 3x 4 Genap Positif D
b)  5x 3 Ganjil Negatif B
c) Ganjil Positif A
x5
d) Genap Negatif C
 x6

C. MENCARI FUNGSI NOL FAKTOR FUNGSI POLINOMIAL


ZEROS (FUNGSI NOL), SOLUSI DAN INTERCEPT (MEMOTONG)
FUNGSI SOLUSI ZEROS FUNGSI X-INTERCEPT GRAFIK
Kuadrat Polinomial
g x   x 2  2 x  8 Untuk mencari fungsi nol dari Fungsi nol dari g(x) adalah
  x  2  x  4  g(x) , selesaikan g  x   0 koordinat sumbu x dan
atau memotong x pada grafik
x2  2x  8  0
y   x  2  x  4 
x  2x  4  0 y  g x 
x  2  0 atau x - 4  0
x  2 atau x4
Maka solusi dari x2  2x  8
adalah -2 dan 4, maka fungsi
nol g(x) adalah
g  2   0 dan g 4   0

Polinomial Kubik Untuk mencari fungsi nol dari Fungsi nol dari h(x) adalah
h x   x 3  2 x  5 x  6 h(x), selesaikan h(x) = 0 koordinat sumbu x dan
  x  3 x  1 x  2  x 3  2 x  5 x  6  0 memotong x pada grafik
atau x  3x  1x  2  0 y  h x 
y   x  3 x  1 x  2  x  3  0 atau x  1  0
x  3 atau x  1
x  2  0, x  2
Solusi dari fungsi h(x) adalah
-3,-1 dan 2, maka
h 3  0, h 1  0, dan h2   0

34
Contoh
Carilah fungsi nol dari
f  x   5 x  2  x  2  x  2  x  1
 5 x  2   x  1
3

Penyelesaian ;
Untuk menyelesaikan persamaan f(x) = 0, kita menggunakan prinsip perkalian nol,
sehingga penyelesaiaanya (x - 2) = 0 dan x + 1 = 0, maka fungsi nol (zeros) dari f(x)
adalah 2 dan -1.

Beberapak fungsi polinomial dapat difaktorkan dengan cara menggelompokkan,


kemudian kita dapat menggunakan prinsip perkalian nol untuk mendapatkan fungsi
nol.
Contoh
Carilah fungsi nol dari
f  x   x 3  2 x 2  9 x  18
Penyelesaian
f  x   x 3  2 x 2  9 x  18
 x 2  x  2   9 x  2 

 x  2 x 2  9 
  x  2  x  3 x  3
D. MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI POLINOMIAL
Dengan menggunakan uji komponen suku utama dan mencari fungsi nol dari fungsi
polinomal dapat membantu kita untuk membangun grafik fungsi polinomial.
Jika P(x) adalah fungsi polinomial berpangkat n , maka grafik fungsi memiliki;
 Paling banyak n bilangan real fungsi nol, dan n x-intercept
 Paling banyak n - 1 titik puncak (turning point)

35
(Titik puncak pada suatu grafik disebut juga relatif maxima atau minima, terjadi
ketika fungsi berubah dari turun menjadi naik atau sebalikny)
Contoh
Gambar grafik fungsi polinomial h x   2 x 4  3 x
Penyelesaian
1. Pertama, menggunakan uji suku utama untuk menentukan sketsa dari grafik. Suku
utamanya adalah  2x 4 , pangkat 4 dan genap, koefisien suku utama -2 (negatif) maka
sketsa grafik x   dan x   dapat disketsa sebagai berikut;

2. Fungsi Nol sebagai koordinat dari x-intercept grafik, untuk mencari fungsi nol kita
selesaikan h x   0 dengang cara memfaktorkan dan menggunkan prinsip perkalian
nol.
 2 x 4  3x  0
 x 3 2 x  3  0
 x 3  0 atau 2x  3  0
3
x0 atau x
2
3 
Sehungga fungsi nol adalah 0 dan 3/2, sehingga x-intercept 0,0  dan  ,0  .
2 
3. Fungsi nol dibagi menjadi 3 interval pada sumbu x;
 3 3 
 ,0  0,   ,
 2 2 

36
Sehingga diperoleh 3 titik yaitu (-1,-5), (1,1) dan (2,-8)
4. Tentukan y-intercept, kita cari h(0);
h  x   2 x 4  3 x
h0   2  0 4  3  0  0
Maka y-intercept (0,0)
5. Carilah beberapa titik tambahan sangat membantu untuk menyelesaikan grafik.

6. Pangkat dari h adalah 4, maka grafik h memiliki hampir 4 x-intercept dan 3 titik
puncak, pada kenyataannya hanya memiliki 2 x-intercept dan 1 titik puncak. Fungsi
nol adalah 0 dan 3/2 masing - masing perkalian ganjil, 3 untuk 0 dan 1 untuk 3/2,
ketika perkalian ganjil maka grafik memotong sumbu x pada 0 dan 3/2. The end
behavior grafik yang di deskripsikan pada langkah pertama x   dan x   ,
sehingga grafik mendekati benar.

Beikut adalah langkah - langkah menggambar grafik fungsi polinomial


1. Menggunakan uji komponen suku utama untuk menentuka end behavior.
2. Mencari fungsi nol dengan menyelesaikan f(x) = 0, untuk setiap bilangan real
sebagai koordinat pertama dari x-intercept.
3. menggunakan x-intercept(zeros) untuk membagi dalam interval sumbu x, dan
menguji titik pada setiap interval untuk menentukan tanda dari semua nilai
fungsi pada interval.
4. Mencari f(0), sebagai y-intercept pada fungsi
5. Jika memungkinkan, carilah beberapa titik tambahan untuk menyelesaikan grafik
fungsi kemudian menggambar grafik.

37
6. Sebagai pemeriksaan parsial, gunakan fakta bahwa grafik memilik paling banyak n
x-intercept dan paling banyak n - 1 titik puncak, perkalian nol dapat menentukan
ketika grafik memotong atau tangent sumnu x, kita juga dapat mengecek dengan
menggunakan grafik kalkulator.

Contoh
Gambar grafik fungsi polinomial
a) f  x   2 x 3  x 2  8 x  4

g  x   x 4  7 x 3  12 x  4 x  16
b)
  x  1 x  2   x  4 
2

Kerjakan sebagai latihan !

E. FUNGSI RASIONAL
Bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dari dua bilangan bulat, p q ,
dimana q  0 . Bentuk umum fungsi rasional merupakan hasil bagi dari dua fungsi
polinomial p  x  q  x  , dimana q  x   0 . Berikut adalah contoh fungsi rasional dan
grafiknya;

Fungsi rasional adalah fungsi f yang merupakan hasil bagi dua fungsi polinomal
px 
f x   ,
qx 
Dimana p(x) dan q(x) adalah polinomial dan q(x) tidak sama dengan nol, domain
dari f adalah semua input x yang mana q  x   0 .

38
Contoh
1
Carilah domain dari fungsi f  x   .
x3
Penyelesaian;
Ketika penyebut x - 3 sama dengan nol, maka hanya input hasil dari penyebutnya sama
dengan 0 adalah 3, sehingga domainnya adalah
x x  3, atau  ,3  3,  
Grafiknya sebgai berikut;

F. ASIMTOT
Vertikal Asimtot
Untuk suatu fungsi rasional f  x   p  x  q  x  , dimana p  x  dan q  x  adalah polinomial
dan tidak memiliki faktor utama selain faktor konstan, jika a adalah fungsi nol dari
penyebutnya, maka garis x = a adalah asimtot vertikal pada grafik fungsi.
Contoh
Tentukan vertikal asimtot untuk grafik pada setiap fungsi berikut/
2 x  11 x2
a) f  x   2
b) g  x  
x  2x  8 x3  5x
Penyelesaian;
a) Mencari fungsi nol dengan cara memfaktorkan penyebutnya ;
x 2  2 x  8   x  4  x  2  , maka fungsi nol dari penyebutnya adalah -4 dan 2. sehingga
asimtot vertikal pada garis x = -4 dan x = 2, (lihat gambar 1)

39
b) Fungsi nol dari penyebutnya adalah 
x3  5x  x x 2  5  maka fungsi nol dari

penyebutnya adalah 0, 5 dan - 5 sehingga vertikal asimtot pada garis x = 0,

x  5 dan x   5 . (lihat gambar 2)

Gambar 1 Gambar 2

Horizontal Asimtot
Ketika pembilang dan penyebut dari fungsi rasional mempunyai pangkat yang sama, maka
garis y  a b merupakan horizontal asimtot, dimana a dan b adalah koefisien utama dari
pembilang dan penyebutnya,
Contoh
 7 x 4  10 x 2  1
Carilah horizontal asimtot dari fungsi f  x  
11x 4  x  2
Penyelesaian;
Pembilang dan penyebut memiliki pangkat yang sama, perbandingan dari koefisien suku
utama adalah -7/11, maka garis y = -7/11, atau -0,63 adalah horizontal asimtot.

40
Menentukan Horizontal Asimtot
 Ketika pembilang dan penyebut dari fungsi rasional memiliki pangkat yang sama,
maka garis y = a/b adalah asimtot horizontal, dimana a dan b adalah keofisien
suku utama dari pembilang dan penyebut berturut - turut,
 Ketika pangakat dari pembilang fungsi rasional lebih kecil dari pangkat
penyebutnya pada sumbu x maka y = 0 adalah horizontal asimtot.
 Ketika pangkat dari pembilang fungsi rasional lebih besar dari pangkat
penyebutnya, maka tidak mempunyai asimtot horizontal.

G. MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI RASIONAL


Untuk menggambar grafik fungsi rasional f  x   p  x  q  x  , dimana p(x) dan q(x) tidak
memiliki faktor utama selain konstan;
1. Mencari fungsi nol dari penyebutnya, tentukan domain dari fungsi dan sketsa beberapa
vertikal asimtot.
2. Mencari horizontal atau asimtot miring dan buatlah sketsa.
3. Mencari fungsi nol, Fungsi nol digunakan untuk menentukan fungsi nol dari pembilang,
sebagai koordinat dari x-intercept pada grafik
4. Mencari f 0  , ini sebagai y-intercept (0,f(0)) dari fungsi.
5. Mencari nilai fungsi lain untuk menentukan bentuk secara umum kemudian gambar
grafik.

Contoh
2x  3
Gambarlah grafik fungsi f  x   2
3x  7 x  6
Penyelesaian
1. Mencari fungsi nol dari penyebutnya dengan 3 x 2  7 x  6  0
3 x 2  7 x  6  3 x  2  x  3
Maka fungsi nolnya adalah 2/3 dan -3, maka domain

 ,3    3, 2    2 ,  
 3 3 
Sehingga memiliki vertikal asimtot x = -3 dan x = 2/3. kita sketsa garis putus-putus.
2. Karena pangkat dari pembilang lebih kecil dari pangkat pembilang, maka sumbu x,
y=0 adalah horizontal asimtot.

41
3. Untuk mencari fungsi nol dari pembilang, kita selesaikan 2x + 3 = 0 dan diperoleh
x=-3/2, maka (-3/2,0) merupukan x-intercept/
4. Mencari f(0)
20  3 3 1
f 0   2
 
3 .0  7  0  6  6 2
Maka (0,-1/2) merupakan y-intercept.
5. Maka grafik fungsi f(x) adalah

LATIHAN SOAL
1. Dengan menggunakan substitusi manakah 4,5 dan -2 yang merupakan fungsi nol (zeros)
dari f ( x)  x 3  9 x 2  14 x  24
2. Carilah fungsi nol dari setiap fungsi polinomial berikut
a) f ( x)  2 x  4  x  4  x  4  x  6 

b) f  x   x 3  3 x 2  x  3

3. Gambarlah grafik fungsi polinomial dari fungsi h x   2 x 3  x 2  8 x  4


4. Tentukan vertikal asimtot dari setiap fungsi berikut
1
a) g  x  
x2
x7
b) h x  
2 x
5. Tentukan Horizontal asimtot dari setiap fungsi berikut
3x 2  5
a) f  x  
4x2  3
x6
b) h x  
x  2x2
3

x2  4x  3
6. Gambarlah grafik fungsi rasional dari fungsi h x  
x 1

42
BAB 5
FUNGSI EKSPONEN DAN FUNGSI LOGARITMA
A. Fungsi eksponen
Suatu fungsi yang emmuat variable sebagai pangkat atau eksponen kita namakan
fungsi eksponen. lebih lanjut fungsi eksponen didefinisikan sebagai

Fungsi eksponen
Fungsi ㈠ dengan adalah bilangan real, ㈠t dan ㈠ disebut
dengan fugnsi eksponen, basis ㈠

Berikut adalah contoh fungsi eksponen


a. (fungsi eksponen)
b. ⺁ (fungsi eksponen)

c. e (fungsi eksponen)

Perhatikan bahwa, berbeda dengan fungsi seperti dan dengan


variable sebagai basis dari bentuk eksponen, variable pada fungsi eksponen adalah
sebagai fungsi eksponen.
Salah satu penerapan dari fungsi eksponen adalah untuk menyelesaikan
permasalahan pertumbuhan dan peluruhan. Fungsi ekspoenen ini erat sekali
hubungannya dengan fungsi logaritma.
Contoh
Misalkan seseorang menabung uang di suatu Bank sebesar Rp. 300.000,-
untuk jangka waktu tertentu dengan bunga majemuk 20% per tahun. Hal ini berarti
setiap bunga yang didapat pada setiap akhir tahun digabungkan pada tabungan semula
(modal), sehingga pada akhir tahun berikutnya memberikan bunga pula. Hal ini
berarti, bahwa nilai simpanan orang tersebut dalam ribuan rupiah, pada
akhir tahun 1 adalah 300.000 (1 + 0,2) = 300.000(1,2) = 360.000

akhir tahun 2 adalah 360.000 (1,2) = 300.000.(1,2).(1,2)= 300.000 (1,2)2 = 432.000

akhir tahun 3 adalah 432.000 (1,2) = 300.000.(1,2).(1,2) (1,2) = 300.000 (1,2)3 =


518.400
.
.

akhir tahun n adalah 300.000.(1,2).(1,2) (1,2) … (1,2) = 300.000 (1,20)n.

43
Jadi secara umum tabungan orang tersebut dapat kita tulis dalam bentuk fungsi lama
simpanan n tahun dengan persamaan :

Mn = 300.000(1 + 0,2)n = 300.000(1,2)n


Jadi, jika kita menabung uang di Bank sebesar M dengan suku bunga majemuk I

pertahun, maka jumlah uangnya setelah t tahun (Mt) adalah

Mt = M(1 + I)t.
B. Grafik fungsi eksponen
Sekarang kita akan menggambar grafik fungsi eksponen. Dengan
memperhatikan karakteristik-karakteristik grafik fungsi eksponen ini kita akan
melihat beberapa sifat dari fungsi eksponen tersebut.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa fungsi eksponen adalah fungsi dengan
variabelnya (variabel bebasnya) merupakan pangkat dari suatu bilangan tertentu,
sehingga secara singkat dapat kita tulis dalam bentuk ㈠ dengan ㈠t dan

Untuk mempermudah menggambar grafik fungsi eksponen ini, kita tinjau nilai
basisnya, yaitu kemungkinan-kemungkinan dari nilai ㈠ . Berdasarkan pengertian
fungsi eksponen ㈠ dengan ㈠t dan ㈠ , maka kita dapat membagi
grafik fungsi eksponen menjadi dua bagian, yaitu :
(1). ㈠ dengan ㈠ t
Dari sini kita dapat melihat, bahwa untuk semakin besar maka nilai
tentunya akan semakin besar pula. Sedangkan jika semakin kecil, maka tentunya
akan semakin kecil pula
Contoh
Gambarlah grafik dari fungsi eksponen

䇅 䇅 䇅⺁ 䇅
Kita menghitung beberapa
nilai fungsi dan mendaftar
hasilnya pada table berikut

44
Kemudian kita plot titik-titik tersebut dan menghubungkannya dengan suatu kurva
mulus. Pastikan tiitk yang kita plot cukup untuk menentukan secara bertahap
bagaimana kurva naik

Grafik fungsi semakin


mendekati sumbu-x,
tetapi tidak pernah
menyentuh atau
memotong sumbu-x.

Perhatikan bahwa ketika semakin besar maka nilai tentunya akan semakin
besar pula tanpa batas. Sedangkan jika semakin kecil, maka tentunya akan
semakin kecil pula mendekati 0. Jadi, sumbu-x atau garis adalah asimtot
horizontal. Ketika nilai x semakin kecil, kurva akan semakin mendekati garis ini,
tetapi tidak pernah memotongnya.
(2). ㈠ dengan 0 < ㈠ < 1
Untuk ㈠ kurang dari satu dan lebih besar dari nol, maka jika x semakin besar tentunya
y semakin kecil, dan jika x semakin kecil maka y semakin besar.
Contoh
Gambarlah grafik dari fungsi eksponen

Penyelesaian
Kita menghitung beberapa nilai fungsi dan mendaftar hasilnya pada table berikut

45
Kemudian kita plot titik-titik tersebut dan menghubungkannya dengan suatu kurva
mulus.

Perhatikan bahwa ketika semakin besar maka nilai tentunya akan semakin
menurun, mendekati 0. Sumbu-x atau garis adalah asimtot horizontal. Ketika
nilai x semakin kecil, nilai fungsi semakin besar tanpa batas.
Perhatikan grafik fungsi eksponen berikut dan lihatlah pola diantara grafik-grafik
tersebut.

46
C. Fungsi logaritma dan grafiknya
Untuk sebarang fungsi eksponen ㈠ (dengan ㈠ t ㈠ㄲ ㈠ yang
merupakan fungsi satu-satu sehingga fungsi ini memiliki fungsi invers. Fugnsi
invers dari fungsi ekponen dinamakan fungsi logaritma dengan basis a. Berikut
definisi dari fungsi logaritma.

Fungsi logaritma, basis a



Kita mendefiniskan log sebagai nilai y sehingga ㈠ , dimana t
dan ㈠ adalah bilangan konstan positif selain 1.

Grafik fungsi logaritma dapat ditentukan dengan mencerminkan grafik ㈠ pada



garis ,. sehingga ㈠ ekuivalen dengan log . Kita membaca

log sebagai logaritma x dengan basis a.

Mari kita lihat grafik dari ⺁ ㈠ , dan ⺁ log untuk ㈠ t dan
㈠ .


log ㈠
log

log ㈠
log
㈠ ㈠

47
Contoh
Gambarlah grafik fungsi
log
Penyelesaian
Perhatikan bahwa

log ekuivalen dengan ㈠
Kita dapat menemukan pasangan berurutan (x,y) dengan memilih nilai untuk y dan
kemudian menghitung nilai x yang disajikan pada table berikut.

Kita plot titik-titik dan menghubungkannya denga kurva mulus. Perhaitkan bahwa
kurva tidak menyentuh atau memeotong sumbu-y. sumbu-y merpakan asimtot
vertical.

48
LATIHAN SOAL
1. Gambarlah grafik fungsi
2. Gambarlah grafik fungsi
3. Gambarlah grafik fungsi
4. Tentukan nilai berikut tanpa menggunakan kalkulator
a. log ൾ
b. log
c. log
5. Gambarlah grafik fungsi
6. Gambarlah grafik fungsi ⺁

49
BAB 6
BARISAN DAN DERET

A. BARISAN
Sebuah barisan tak hingga adalah sebuah fungsi yang mempunyai domain
bilangan bulat positif {1, 2, 3, 4, 5, …}.
Sebuah barisan berhingga adalah sebuah fungsi yang mempunyai domain bilangan
bulat positif {1, 2, 3, 4, 5, …, n}, untuk beberapa bilangan bulat positif n.
Contoh barisan yang diberikan dengan rumus
ㄲ ㄲ
㈠ ㄲ ㈠k㈠⺁ ㈠ㄲ
Beberapa nilai fungsi, juga diketahui sebagai bentuk dari barisan, sebagai berikut:

㈠ 쳌


㈠쳌 ൾ

Bentuk pertama dari barisan dinotasikan dengan ㈠ , bentuk kelima sebagai ㈠ , dan
bentuk ke-n atau bentuk umum sebagai ㈠ㄲ . Barisan ini dapat juga dinotasikan sebagai

2, 4, 8, …, atau 2, 4, 8, …, ,…
Menentukan Bentuk Umum
Ketika hanya beberapa bentuk pertama dari barisan yang diketahui, kita tidak dapat
untuk menentukan bentuk umum, tetapi kita mungkin dapat membuat prediksi untuk
mencari sebuah pola.
Contoh:
a)
b) 晦
c) 쳌
Penyelesaian:
a) Ini adalah akar kuadrat dari bilangan bulat berurutan, jadi bentuk umum yang
mungkin adalah ㄲ
b) Ini adalah pangkat 3 dengan tanda bergantian, jadi bentuk umum yang
mungkin adalah ⺁ㄲ ㄲ

50
c) Jika kita lihat pola dari pangkat 2 , kita akan melihat 16 sebagai bentuk

selanjutnya dan menduga sebagai bentuk umum. Kemudian barisan itu
akan ditulis dengan bentuk selanjutnya yaitu
2, 4, 8, 16, 32, 64, 132, …
Jika kita melihat bahwa kita dapat bentuk kedua dengan menambahkan 2, bentuk
ketiga dengan menambahkan 4, dan bentuk selanjutnya dengan menambahkan 6, dan
seterusnya, kita akan melihat 14 sebagai bentuk berikutnya. Bentuk umum unutu
barisan ini adalah ㄲ ㄲ , dan barisan ini dapat ditulis dengan bentuk berikutnya
yaitu 2, 4, 8, 14, 22, 32, 44, 58, …
Contoh (c) mengilustrasikan bahwa, kenyataannya, kamu tidak dapat menentukan
bentuk umum ketika hanya beberapa bentuk yang diberikan. Lebih sedikit bentuk
yang diberikan, lebih besar ketidakpastian.
B. JUMLAH DAN DERET
Deret
Diberikan barisan tak hingga
㈠ ㈠ ㈠ ㈠쳌 ㈠ㄲ
Jumlah dari bentuk tersebut
㈠ ㈠ ㈠ ㈠ㄲ
Disebut deret tak hingga. Jumlah parsial adalah jumlah dari bentuk n pertama:
㈠ ㈠ ㈠ ㈠ㄲ
Jumlah parsial juga disebut deret berhingga atau jumlah parsial n dan dinotasikan
dengan ㄲ.

Contoh:
Untuk barisan 쳌 ൾ 쳌 tentukan berikut ini.
a)
b) 쳌

c)
Penyelesaian:
a)
b) 쳌 쳌 ൾ 쳌
c) 쳌 ൾ ൾ

51
Notasi Sigma
Notasi sigma ⺁ digunakan untuk menunjukkan jumlah dari bentuk umum sebuah
barisan.

h ⺁
h

Ini dibaca “jumlah k dari 1 sampai 4 dari 2k+1”. Huruf k disebut indeks dari
penjumlahan.
Contoh:
1. Tentukan dan hitung hasil dari penjumlahan berikut.
a) h
h

b) h
⺁h h

Penyelesaian:
a) h
h 쳌
ൾ쳌


b) h
⺁h h
⺁ ⺁ ⺁ ⺁
쳌 쳌


2. Tulislah notasi sigma untuk setiap penjumlahan berikut ini.
a) 쳌 ൾ ൾ쳌
b) 쳌 ൾ
Penyelesaian:
a) 쳌 ൾ ൾ쳌
ini adalah jumlah dari pangkat 2, dimulai dengan atau 1, dan
ൾ ൾ h
diakhiri dengan atau 64. Notasi sigmanya adalah h

b) 쳌 ൾ
mengabaikan tanda yang bergantian, kita lihat bahwa jumlah dari 5
bilangan bulat genap pertama. Catatan bahwa 2k adalah rumus untuk k
bilangan bulat genap dan ⺁h kertika k adalah ganjil dan
⺁h ketika k adalah genap. Jadi bentuk umumnya adalah
h
h . Jumlah yang dimulai dari k=1 dan diakhiri dengan k=5,
h
sehingga notasi sigmanya adalah h
h⺁.

52
Definisi Rekursif
Sebuah barisan mungkin didefinisikan secara rekursif atau menggunakan rumus
rekursif.
Contoh:
Tentukan 5 bentuk pertama dari barisan yang didefinisikan oleh
㈠ ㈠ㄲ ㈠ㄲ ⺁ㄲk⺁h ㄲ .
Penyelesaian:

㈠ ㈠ .
㈠ ㈠ .
㈠쳌 ㈠ . 晦
㈠ ㈠ . 晦

C. BARISAN DAN DERET ARITMATIKA


Barisan Aritmatika
Sebuah barisan adalah aritmatika jika ada bilangan b, disebut beda, menyatakan
bahwa ㈠ㄲ ㈠ㄲ untuk sebarang bilangan bulat n≥1.
Contoh:
Untuk setiap barisan aritmatika berikut ini, identifikasi suku pertama, ㈠ , dan beda.
a. 4, 9, 14, 19, 24, …
b. 34, 27, 20, 13, 6, -1, -8, …
c. 쳌 쳌

Penyelesaian:
Barisan Suku pertama ㈠ ⺁ Beda
a. 4, 9, 14, 19, 24, … 4 5 (9 - 4 = 5)
b. 34, 27, 20, 13, 6, -1, -8, … 34 -7 (27 – 34 = -7)
c. 2 ( ⺁
쳌 쳌

Untuk menentukan rumus umum ke-n, kita menuliskan beberapa pola dari suku-suku
tersebut.

㈠ ㈠

53
㈠ ㈠ ㈠ ⺁ ㈠
㈠쳌 ㈠ ㈠ ⺁ ㈠
Suku ke-n dari barisan aritmatika
Suku ke-n dari barisan aritmatika diberikan dengan ㈠ㄲ ㈠ ㄲ ⺁ , untuk
sebarang bilangan bulat n≥1.
Contoh:
Tentukan suku ke-14 dari barisan aritmatika 4, 7, 10, 13, …
Penyelesaian:
㈠ 쳌 쳌 ㈠ㄲ ㄲ 쳌
㈠ㄲ ㈠ ㄲ ⺁
㈠ 쳌 쳌 쳌 ⺁
쳌 .

Jadi suku ke 쳌 adalah 쳌

Jumlah n suku pertama dari barisan aritmatika


Barisan aritmatika 3, 5, 7, 9, …
Ketika kita menambahkan 4 suku pertama dari barisan, kita mendapatkan 쳌,

晦 쳌
Jumlah tersebut disebut deret aritmatika. Untuk menentukan rumus jumlah n suku
pertama, ㄲ , dari barisan aritmatika, pertama kita menotasikan barisan aritmatika
sebagai berikut.
㈠ ㈠ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ㄲ ㈠ㄲ
Kemudian ㄲ diberikan dengan
ㄲ ㈠ ㈠ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ㄲ ㈠ㄲ
……. (1)
ㄲ ㈠ㄲ ㈠ㄲ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ ㈠
……. (2)
ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ㄲ
㈠ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ t㈠ㄲ ㈠
ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ㈠ ㈠ㄲ
㈠ ㈠ㄲ
Karena ㈠ ㈠ㄲ ditambah n kali, maka
ㄲ ㄲ㈠ ㈠ㄲ

54
Jumlah n suku pertama
Jumlah n suku pertama dari sebuah barisan aritmatika adalah

ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ⺁

Contoh:
Tentukan jumlah dari 100 bilangan asli pertama.
Penyelesaian:
Jumlah dari 쳌 晦晦
㈠ ㈠ㄲ ㈠ㄲ ㄲ

ㄲ ㈠ ㈠ㄲ ⺁

Jadi jumlah 100 bilangan asli pertama adalah 5050.


Barisan Geometri
Sebuah barisan adalah geometri jika ada sebuah bilangan r, yang disebut rasio, dengan
㈠ㄲ
㈠ㄲ
a ㈠k㈠⺁ ㈠ㄲ ㈠ㄲ .a ⺁ㄲk⺁h e ㈠a㈠ㄲ t ㈠ㄲ ㈠ㄲ ⺁ ㈠k ㄲ

Contoh:
Untuk setiap barisan geometri di bawah ini, tentukan rasionya.
a) ൾ 쳌쳌

b) 쳌

Barisan Rasio
a. ൾ 쳌쳌 ൾ
k⺁

b.
쳌 쳌 k⺁

Untuk menentukan rumus umumnya, suku dari barisan geometri.



㈠ ㈠ .a
㈠ ㈠ .a ㈠ .a a ㈠ a
㈠쳌 ㈠ .a ㈠ .a a ㈠ a

55
Suku ke-n dari barisan geometri
㈠ㄲ ㈠ aㄲ ⺁ㄲk⺁h e ㈠a㈠ㄲ t ㈠ㄲ ㈠ㄲ ⺁ ㈠k ㄲ
Contoh:
Tentukan suku ke-7 dari barisan geometri 4, 20, 100, …
Penyelesaian:
㈠ 쳌 ㈠ㄲ ㄲ
a 쳌

㈠ㄲ ㈠ aㄲ

㈠ 쳌. 쳌. 쳌. ൾ ൾ
Jumlah ke-n suku pertama dari barisan geometri
㈠ ㈠ a ㈠ a ㈠ a ㈠ aㄲ
Deret geometri diberikan dengan
ㄲ ㈠ ㈠ a ㈠ a ㈠ a ㈠ aㄲ …… (1)
Kita dapat menentukan rumus dari jumlah, jika kita mengkalikan kedua ruas
persamaan (1) dengan r,
a ㄲ ㈠ a ㈠ a ㈠ a ㈠ a쳌 ㈠ aㄲ …… (2)
Kurangkan persamaan (1) dengan persamaan (2), maka diperoleh
ㄲ a ㄲ ㈠ ㈠ aㄲ atau
ㄲ a⺁ ㈠ aㄲ ⺁
㈠ aㄲ ⺁
Jumlah dari n suku pertamam ㄲ a⺁
⺁ㄲk⺁h e ㈠a㈠ㄲ a

Contoh:
Tentukan jumlah ke-7 suku pertama dari barisan geometri 3, 15, 75, 375, …

㈠ ㄲ ㈠ㄲ a
㈠ aㄲ ⺁
ㄲ a⺁





Jadi jumlah dari 7 suku pertama adalah 晦 .
Deret Geometri Tak Hingga
Jumlah suku dari barisan geometri tak hingga adalah deret geometri tak hingga.
Sebagai contoh,

56

쳌 ൾ
Untuk menentukan rumus dari jumlah deret geometri tak hingga, pertama kita
pertimbangkan jumlah n suku pertama:
㈠ aㄲ ⺁ ㈠ ㈠ aㄲ

a⺁ a
Untuk a , nilai dari aㄲ mendekati 0 karena n besar. Karena aㄲ mendekati 0,
maka ㈠ aㄲ . Jadi, ㄲ mendekati ㈠ a⺁.

Limit atau jumlah dari deret geometri tak hingga


Ketika a , limit atau jumlah dari deret geometri tak hingga adalah

a
Contoh:
Tentukan deret geometri tak hingga di bawah ini apabila mempunyai limit.
a) 晦

b) 쳌

Penyelesaian:
a) a a . Karena a t , deret ini tidak mempunyai limit.

b) a a . Karena a , deret ini mempunyai limit.


㈠ 쳌
a

LATIHAN SOAL
1. Tentukan 4 suku pertama, ㈠ ㈠ dari pernyataan berikut.
a. ㈠ㄲ ㄲ ⺁ ㄲ ⺁ ㄲ ⺁

b. ㈠ㄲ ㄲ

2. Tentukan dan jumlahkan pernyataan pada notasi sigma berikut.



a. t t

b. h
⺁h 쳌h
3. Pada barisan aritmatika diketahui suku ke-5 adalah 35 dan suku ke-9 adalah 43.
Tentukan suku ke-35 dan suku ke-100.
4. Hitunglah jumlah deret aritmatika berikut ini.

57
a. 1 + 4 + 7 + 10 + … (20 suku)
b. 96 + 93 + 90 + … (15 suku)
5. Tentukan unsur yang diminta pada barisan geometri berikut.
a. ㈠ 쳌 晦
;a

b. 쳌;a
6. Tentukan jumlah deret geometri ㄲ di bawah ini.
a. 2 + 6 + 18 + 54 + … ;
b. 쳌 ;

7. Tentukan jumlah dari deret geometri tak berhingga berikut.


쳌 쳌
a. 쳌

b. ൾ
8. Seorang pemilik kebun memetik jeruk setiap hari, kemudian mencatat banyak
jeruk yang dipetik. Ternyata, pada hari pertama ia memperoleh hasil 75 buah.
Hari kedua ia memperoleh 125 buah. Tentukan jumlah jeruk yang ia petik
selama 20 hari pertama jika jumlah jeruk yang dipetik mengikuti pola barisan
aritmatika.
9. Tiga bilangan membentuk barisan geometri. Jika hasil kali ketiga bilangan itu
adalah 512 dan jumlahnya 28. Tentukan ketiga bilangan itu.
10. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 8 meter. Setiap mengenai lantai, bola
memantul kembali secara vertikal setinggi 쳌
dari ketinggian sebelumnya.

Berapa panjang lintasan bola itu sampai mengenai lantai yang keenam
kalinya?

58

Anda mungkin juga menyukai