Pendidikan Matematika
ITSNU PASURUAN
Outline
1 BARISAN REKURSIF
2
2 PENYELESAIAN REKURSIF
5
5
Penyelesaian:
Karena barisan didefinisikan secara rekursif, maka c5 tidak bisa
dihitung secara langsung, tetapi harus terlebih dahulu menghitung c2,
c3, dan c4.
c2 = c1 + 2 c0 + 1 = 2 + 2.1 + 1 = 5
c3 = c2 + 3 c1 + 1 = 5 + 3.2 + 1 = 12
c4 = c3 + 4 c2 + 1 = 12 + 4.5 + 1 = 33
c5 = c4 + 5 c3 + 1 = 33 + 5.12 + 1 = 94
Jadi c5 = 94
Misalkan a1, a2, …; b1, b2, … dan c1, c2, … adalah 3 barisan
yang semuanya memenuhi relasi rekurensi: Nilai suatu suku
sama dengan 3 kali nilai suku sebelumnya.
Jadi ak = 3 ak-1; bk = 3 bk-1; ck = 3 ck-1
Tetapi kondisi awal ketiga barisan tersebut berbeda:
a1 = 0; b1 = 1; c1 = 2
Nyatakan barisan-barisan tersebut dengan cara menuliskan
beberapa suku awal barisan tersebut! Apakah ketiganya
merupakan barisan yang sama?
Penyelesaian:
Barisan ai adalah: 0, 0, 0, …
Barisan bi adalah: 3, 9, 27, …
Barisan ci adalah: 6, 18, 54, …
Tampak bahwa ketiga barisan tersebut berbeda
Pemodelan
Misalnya:
n(n 1)
1 2 3 ... n
2
n(n 1)(2n 1)
1 2 3 ... n
2 2 2
6
n(n 1)(n 2)
1.2 2.3 3.4 ... n(n 1)
3
n 1
r 1
1 r r ... r
2 n
, r 1
r 1
Penyelesaian:
mk = 2 mk-1 + 1
= 2 (2mk-2 + 1) + 1 = 22 mk-2 + 2.1 + 1
= 22 (2mk-3 + 1) + 2.1 + 1 = 23 mk-3 + 22.1 + 2.1 + 1
= 23 (2mk-4 + 1) + 22.1 + 2.1 + 1 = 24 mk-4 + 23.1 + 22.1 + 2.1 + 1
=…
= 2k-1 mk-(k-1) + 2k-2.1 + … + 23.1 + 22.1 + 21 + 1
= 2k-1 m1 + 2k-2 + … + 23 + 22 + 21 + 1
Karena m1 = 1 maka: mk = 2k-1 + 2k-2 + 2k-3 + … + 23 + 22 + 21 + 1
mk merupakan deret geometri dengan r = 2 yang besarnya = 2^k -1
Jadi mk = 2^k -1 untuk bilangan bulat k ≥ 1
Misalkan Kn adalah graf dengan n buah titik dan setiap pasang titik
dihubungkan dengan sebuah garis (Graf Lengkap).
Jika Sn menyatakan jumlah garis dalam Kn, maka:
a. Buktikan bahwa Sn memenuhi relasi rekurensi Sn = Sn-1 + (n-1)
dan kondisi awal S1 = 0
b. Selesaikan relasi rekurensi Sn tersebut.
Penyelesaian:
a. Kn untuk n = 1, 2, 3, 4, dan 5
K1 K2 K3 K4 K5
b. Sn = Sn-1 + (n-1)
= (Sn-2 + (n-2)) + (n-1) = Sn-2 + (n-2) + (n-1)
= (Sn-3 + (n-3)) + (n-2) + (n-1) = Sn-3 + (n-3) + (n-2) + (n-1)
=…
= Sn-(n-1) + (n-(n-1)) + …+ (n-3) + (n-2) + (n-1)
= S1 + 1 + 2 + … + (n-2) + (n-1)
Karena S1 = 0 maka
Sn = 1 + 2 + … + (n-2) + (n-1) = ½ n (n-1)
MATEMATIKA DISKRIT Isnawati Lujeng Lestari, S.Pd, M.Si.
Penyelesaian Relasi Rekurensi lewat Persamaan Karakteristik
Suatu cara penyelesaian relasi rekurensi yang dapat menentukan rumus
eksplisit dengan pasti adalah melalui persamaan karakteristik.
a. Relasi Rekurensi Linier dengan Koefisien Konstan
Misalkan n dan k adalah bilangan-bilangan bulat tidak negatif dengan
n ≥ k. Relasi rekurensi linier derajat k adalah relasi berbentuk:
a. an – 7 an-1 + 10 an-2 = 0
b. bk = bk-1 + bk-2 + bk-3
c. ck = 2 ck-2
d. dk = dk-12 + dk-2
e. ek = ek-1.ek-2
f. fk – 2 fk-1 + 1 =0
g. hk = -hk-1 + (k-1) hk-2
Koefisien konstanta:
Metode akar karakteristik
Fungsi Pembangkit Biasa
Koefisien nonkonstanta:
Fungsi Pembangkit Eksponensial