Anda di halaman 1dari 3

Mahasiswa Autis Di-Bully, Kampus Wajib Miliki Unit Pelayanan Khusus Disabilitas

JAKARTA – Kasus bullying yang dialami seorang mahasiswa Autis di Universitas Gunadarma, Jakarta
menyita perhatian publik terkait pelayanan kampus.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq menyebut perguruan tinggi di Indonesia wajib
memiliki unit pelayanan bagi kaum disabilitas untuk mencegah bullying kembali terjadi.

“Di Indonesia cuma 3 yang baru menerapkan undang-undang tersebut. Yakni universitas Brawijaya,
UI (Universitas Indonesia) dan UGM (Universitas Gadjah Mada). Yang lain belum,” kata Maman di
Kantor Okezone, baru-baru ini.

Kasus bullying di Universitas Gunadarma, kata dia, menjadi salah satu bukti berapa sulitnya
implementasi setiap undang-undang yang telah dirancang oleh DPR. Jika undang-undang yang
disahkan namun tidak dijalankan, maka hanya akan jadi omong kosong belaka. Ia pun meminta
seluruh institusi terkait untuk berkoordinasi menyelesaikan masalah ini.

“Kemudian kita ini bisa bangun koordinasi antar institusi. Di sini memang ada Kementerian Sosial,
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, juga kepolisian (untuk
menyelesaikan kasus bullying),” jelasnya.

Sebelumnya, mahasiswa Gunadarma bernama Muhamad Farhan menjadi korban bullying teman-
temanya dan menjadi video viral di media sosial. Akibat perlakuan tersebut, korban mengalami
trauma berat. Sebab hal itu ia rasakan sejak awal masuk kuliah.

13 pelaku bullying kepada Farhan akhirnya diberi sanksi oleh pihak kampus. Keputusan tersebut
dibacakan oleh Wakil Rektor III Universitas Gunadarma, Irwan Bastian. Ke-13 pelaku bullying tersebut
dihukum sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

Tiga mahasiswa dengan pelanggaran berat yakni AA, YLL, dan HN dikenakan skorsing 12 bulan. Satu
orang berinisial PDP diskorsing selama enam bulan karena terlibat dalam video tersebut sambil
berteriak-teriak. Sedangkan sembilan orang lainnya diberikan peringatan tertulis karena terlihat
dalam video melakukan pembiaran.
Terjun ke Balap Sepeda, M. Fadli Tetap Jadi Instruktur Balap Motor

Jakarta – Muhammad Fadli akan turun di Asian Paracycling Championship. Meski sudah terjun ke
dunia balap sepeda, Fadli disebut tetap memprioritaskan pekerjaannya sebagai instruktur balap
motor.

Fadli akan mewakili Indonesia di nomor Individual Time Trial kategori C4 pada Kejuaraan Asia Para-
Cycling, 24 Februari-3 Maret mendatang, di Bahrain. Itu menjadi ajang pertamanya setelah banting
setir dari dunia balap motor. Fadli juga menjadi wakil Indonesia pertama di level Asia.

Anggono Iriawan, Senior Manager Safety Riding dan Motorsport PT Astra Honda Motor, menyatakan
dukungannya untuk Fadli. Anggono juga mengatakan bahwa Fadli sudah berkomunikasi dengannya
terkait partisipasi dalam kejuaraan di Bahrain.

“Kalau izin, dia sudah bilang kepada kami bulan kemarin untuk ke Bahrain. Tapi dia bilang, prioritas
pertama dia tetaplah jadi instruktur balap di Astra Honda karena di luar itu dia juga masih punya
sekolah racing miliknya sendiri. Jadi jika waktu tidak benturan dan merepotkan ya tidak apa-apa,”
kata Anggono saat dihubungi detikSport, Jumat (10/2/2017).

Anggono menambahkan, sejak menjadi pebalap Honda pada 2014, Fadli memang merupakan sosok
berkarakter. Menurutnya, Fadli memiliki mental kuat dan terkenal supel. Tak hanya itu, Fadli juga
cukup dihormati, bukan hanya oleh pebalap-pebalap seangkatannya, tetapi juga oleh para juniornya.

“Fadli ini termasuk rider top Indonesia, itu yang pertama. Memang sangat disayangkan waktu
kejadian itu terjadi, padahal saat itu dia sedang di top performance-nya kelas 600cc,” ujar Anggono.

“Dia juga punya mental yang kuat, supel, dan kami melihat apa yang dicita-citakan Fadli memang
belum kesampaian. Makanya, kami harap apa yang dimimpikan Fadli bisa tertular ke juniornya. Jadi
memang secara figur Fadli di-respect dengan pebalap seangkatan dia, apalagi yang di bawahnya.

“Harapan saya Fadli bisa berprestasi karena ini kali pertama dan langsung main di Kejuaraan Asia.
Saya rasa dari PB ISSI menunjuk dia karena ada data, bukan hanya mengirim karena bekas pebalap.
Yang pasti dia akan melakukan yang terbaik. Kalau juara tentu kami alhamdullilah,” katanya.
Fraksi-fraksi DPR Debat soal Waktu Voting RUU Pemilu

Jakarta – Sepuluh fraksi di DPR menyampaikan sikap terkait waktu pengambilan keputusan terkait
pembahasan RUU Pemilu. Debat tak dapat dihindari.

Pimpinan DPR, Fadli Zon, menyebut hasil lobi mengerucutkan dua paket isu RUU Pemilu, yakni paket
A atau B. Fadli lalu meminta persetujuan waktu voting. Apakah malam ini atau Senin depan.

PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, dan Hanura sepakat voting malam ini. Sisanya, Gerindra, PKS, dan
PAN meminta perpanjangan lobi. Sementara itu, Demokrat siap voting malam ini namun tak
tanggung jawab soal isu PT.

“Kami siap mengambil keputusan malam hari ini namun kalau ada PT kami tak ikut bertanggung
jawab,” kata Didik Mukrianto.

PAN lalu mengatakan siap voting malam ini. Namun, mereka minta diberi kesempatan
menyampaikan beberapa hal.

“Kalau misalkan tadi sudah menginventarisir mayoritas fraksi meminta hari ini tak masalah. Izinkan
menyampaikan beberapa hal sebelum keputusan dilaksanakan,” sebut Yandri.

Fadli lalu mendapat hujan interupsi baik dari anggota maupun penonton di balkon. Fadli pusing.

“Wartawan catat pimpinannya nggak tegas,” teriak penonton.

“Bentar, ini banyak sekali yang interupsi,” ujar Fadli.


(gbr/erd)

Anda mungkin juga menyukai