Nama : Sidhiq Mardianta MK : Komunikasi Politik Pertemuan :

NIM : 201703069 Dosen : Effendy Gazali

(Efek Kasus Haringga: Pemain Liga 1 Lancarkan Aksi Mogok Main)

Berbagai pihak bereaksi terkait kematian Haringga Sirla yang merupakan anggota
Jakmania --kelompok suporter Persija Jakarta. Teraktual adalah Asosiasi Pemain
Profesional Indonesia (APPI) yang sampai melancarkan aksi mogok.
Haringga menjadi korban pengeroyokan suporter Persib di luar Stadion Gelora
Bandung Lautan Api (GBLA) sampai tewas. Dia berencana menyaksikan
pertandingan Liga 1 antara tim kesayangannya dengan Persib Bandung selaku tuan
rumah, Minggu (23/9/2018).
Kepergian Haringga sekaligus menambah 'dosa' sepak bola Indonesia. Untuk
rivalitas kedua klub saja, total 7 orang merenggang nyawa. Adapun menurut data
Save Our Soccer, sebanyak 21 suporter meninggal dunia karena aksi pengeroyokan
sejak 1995.
Para pemain turut bersimpati atas kasus yang menimpa Haringga. Dan, APPI tak
ingin kejadian serupa terulang. Maka itu, mereka menuangkan sejumlah saran. Ada
enam poin yang dituliskan organisasi pimpinan Firman Utina ini. Tiga di antaranya
dialamatkan kepada para pemangku kepentingan seperti Persatuan Sepak Bola
Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
"Mendesak kepada PSSI dan PT LIB untuk juga dapat memberikan hukuman adil
yang dapat memberikan efek jera bagi pihak-pihak terkait. Dikarenakan insiden ini
telah berulang kali terjadi, tetapi hukuman yang diberikan tidak memberikan
dampak," begitu bunyi saran APPI.
"Meminta kepada seluruh suporter tim Liga l khususnya dan tim Liga 2 untuk
membuat nota damai atau kesepakatan bersama untuk memastikan insiden ini tidak
terulang kembali. Karena sepak bola Indonesia akan terancam jika insiden ini
kembali berulang," demikian saran tersebut
Bukan sekadar saran karena para pesepak bola yang berada di bawah naungan
APPI mengancam mogok main apabila saran tersebut tidak diimplementasikan.
Agenda mogok tersebut bakal dilaksanakan di Liga 1 sebagai level pertama
kompetisi sepak bola Tanah Air.
"Sebagai bentuk desakan kepada supporter, kami sepakat untuk tidak bermain di
pekan 24 Liga 1 tahun 2018 hingga tercapainya nota damai," tulis APPI.
Nama : Sidhiq Mardianta MK : Komunikasi Politik Pertemuan :
NIM : 201703069 Dosen : Effendy Gazali

Tentu menjadi kerugian besar buat PT LIB selaku operator apabila ancaman
tersebut benar-benar dilakukan. Pasalnya, mereka yang bersuara dari APPI
merupakan para pemain penting. Di antaranya turut terukir tanda tangan Bambang
Pamungkas, Andritany Ardhiyasa (Persija Jakarta), Abduh Lestaluhu (PS Tira),
Ruben Sanadi, Rendi Irawan (Persebaya Surabaya), dan Silvio Escobar (Perseru
Serui).
https://kumparan.com/@kumparanbola/efek-kasus-haringga-pemain-liga-1-
lancarkan-aksi-mogok-main-1537866060311726840

Analisa kasus menggunakan teori komunikasi : Teori Connectionism (Thorndike)

Di dalam kasus ini pemain liga 1 sepak bola Indonesia melakukan mogok bermain
bola, mereka memiliki tujuan salah satunya adalah untuk mendesak para suporter
bola Indonesia untuk membuat nota perjanjian perdamaian, serta mendesak ke
pada pihak khususnya PSSI dan PT. LIB untuk memberikan sanksi yang berat
terhadap pihak-pihak yang terkait. Dalam komunikasi ini disebut dengan teori
connectionism.

Teori Connectionism (Thorndike)
Teori ini disebut juga dengan teori Trial and Error. Menurut teori ini, masing –
masing  organisme apabila bertemu dengan situasi yang baru akan melakukan
beberapa tindakan yang bersifat coba-coba secara terus menerus. Kemudian, jika
dalam usaha coba coba tersebut secara tidak sengaja timbul perbuatan yang dirasa
memenuhi situasi, maka perbuatan tersebut akan terus diterapkan sebagai salah
satu tindakan yang dinilai cocok dalam situasi tersebut. Dengan percobaan yang
dilakukan secara berkelanjutan, maka perbuatan tersebut menjadi suatu kebiasaan
dan semakin efisien untuk diterapkan. dalam hal ini pemain liga 1 sepak bola
melakukan mogok bermain pada pertandingan pekan depan di liga 2018

Law of Effect
Proses ini merupakan bentuk tingkah laku yang memberi kepuasan sesuai tuntutan
situasi yang ada. Kemudian, tingkah laku tersebut akan selalu diingat dan dipelajari
dalam kurun waktu yang lama. Sebaliknya, semua tingkah laku yang memberi
Nama : Sidhiq Mardianta MK : Komunikasi Politik Pertemuan :
NIM : 201703069 Dosen : Effendy Gazali

dampak negatif perlahan akan ditinggalkan. Proses tingkah laku ini terjadi secara
alamiah. Dan juga, dapat dilatih berdasarkan syarat -syarat yang berlaku.

Makna Pidato Prabowo 'Make Indonesia Great Again' Menurut Gerindra

Jakarta - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto bicara soal 'Make Indonesia
Great Again' ketika menyinggung slogan kampanye Presiden Amerika Serikat (AS)
Donald Trump. Gerindra mengatakan maksud dari pidato tersebut adalah tujuan
Prabowo untuk menjadi Indonesia sebagai macan Asia.

"Kan pidato bahwa Pak Prabowo ingin bagaimana Indonesia bisa mengaum lagi
seperti macan Asia, itu aja. Jadi diksi yang dipakai 'Make Indonesia Great Again',"
kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade ketika berbincang
dengan detikcom, Kamis (11/10/2018)

Andre menuturkan frasa yang diucapkan Prabowo itu selaras dengan tagline
kampanye yaitu 'Adil-Makmur bersama Prabowo-Sandi'. Dia mengatakan
penggunaan frasa bahasa Inggris tersebut bukan berarti meniru gaya kampanye
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Tagline Prabowo-Sandi itu kan adil makmur. Jadi waktu Pak Prabowo bicara
inginnya, kan kadang Pak Prabowo berpidato menyelipkan bahasa Inggris.
Tujuannya Indonesia Great Again. Jadi 'Make Indonesia Great Again' ingin
Indonesia kembali maju. Kembali mengaum jadi macan Asia. Itu bahasa yang
mudah dipakai," jelas Andre.

Prabowo sebelumnya membahas slogan kampanye Trump saat berbicara dalam

Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Ia bicara tentang slogan khas
Trump yang dinilai bisa diadopsi bangsa Indonesia.

"Begitu AS merasa kalah bersaing dengan Tiongkok, mereka menyatakan perang

dagang, tidak ada free trade (perdagangan bebas). Kenapa mereka mengatakan,
'America first, make America great again,' dia mengatakan, 'The important sign is
American job,'" kata Prabowo di Rakernas LDII di Pondok Pesantren
Nama : Sidhiq Mardianta MK : Komunikasi Politik Pertemuan :
NIM : 201703069 Dosen : Effendy Gazali

Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10).

"Kok bangsa ini tidak berani mengatakan, bagi bangsa Indonesia, 'Indonesia First,
Make Indonesia Great Again'. Mengapa pemimpin Indonesia tak ada yang berani
mengatakan yang penting adalah 'pekerjaan bagi rakyat Indonesia'," sambungnya

Komunikasi politik adalah dua gabungan kata yang sangat berkaitan erat, yakni
Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik. Secara sederhana komunikasi politik adalah suatu
bentuk komunikasi yang berupa pemberian pesan atau informasi yang terjadi di
dalam sistem politik. Sistem politik berkaitan dengan kekuasaan politik Negara,
aktivitas komunikasi antara pelaku kegiatan politik, dan kebijakan pemerintahan.
Komunikasi politik sangat kental dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, karena
dalam aktivitas sehari-hari tidak ada satupun manusia yang tidak berkomunikasi dan
terkadang tanpa disadari sudah terjebak dalam analisis dan kajian komunikasi
politik.
Menurut Dr. Rusadi Kartaprawira, SH , komunikasi politik dilihat dari
kegunaannya yaitu untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam
masyarakat, baik intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sector kehidupan politik
pemerintah:
Teori Komunikasi Yang digunakan oleh prabowo dalam memberika pernyataan
adalah; Teori empati dan teori homofili kenapa saya ambil teori tersebut karena
pak prabowo mencoba memberikan pesan ke pada khalayak, bahwa produk
indonesia juga unggul dan mampu bersaing, dalam perdagangan internasional.
dan indonesia jangan hanya menjadi masyarakat yang pasif dalam persaingan
dagang internasional. Teori Empati dan Teori Homofili berpendapat bahwa
komunikasi yang ‘berempati’  serta dibangun atas ‘kesamaan’ (homofili) akan
jauh lebih berpengaruh dan efektif. Proses ‘empati’ dilakukan pembicara dengan
cara menyelami jalan pikiran target penerima informasi yang disampaikannya.
Sedangkan homofili dilakukan misalnya dengan melakukan pemberian informasi
kepada massa yang memiliki kesamaan usia, ras, agama, ideology, pandangan
politik, dan sebagainya.