Anda di halaman 1dari 2

Forum Indonesia Muda Jambi atau yang lebih dikenal FIM Jambi merupakan komunitas

independen yang bergerak dibidang kepemudaan. Saya tergabung didalamnya pada tahun
2018 setelah menyelesaikan pelatihan wilayah Di Bukittingi bersama 134 Pemuda lainnya.
Didalam pelatihan tersebut, saya dan 4 orang lainnya sebagai perwakilan jambi diwajibkan
untuk membangun FIM Jambi. Singkatnya, saya terpilih menjadi kepala divisi HRD (Human
Resouce Development) pada periode 2018-2019.

Pada awalnya tidak terjadi apa-apa setelah perekrutan volunteer 1 FIM jambi. Perekrutan ini
dikarenakan kami yakin tidak bisa berjalan sendiri hanya dengan 5 orang sehingga butuh
anggota lain selain alumni. Namun, seiring berjalannya dengan waktu, yang hadir di setiap
kegiatan FIM tidak lebih dari 30% jumlah volunteer yang terpilih. Dan saya mencoba
berkomunikasi dengan ketua, dan memberikan sebuah ide berupa perekrutan kembali dengan
konsep internship. Namun, ide ini belum bisa disetujui, dikarenakan ketua memilih untuk
tetap bertahan dengan jumlah volunteer yang ada.

Saya mencoba kembali memberikan kejelasan terkait dengan projek yang ingin saya cetuskan
dengan beberapa alasan dan juga sekaligus memberikan tantangan terhadap ketua.
Tantangannya, jika yang hadir di program selanjutnya kurang dari 50% jumlah volunteer,
maka kita harus segera melakukan perekrutan anggota baru dengan program internship
karena tidak mungkin jika program-program yang direncanakan hanya digerakkan oleh
sedikit orang. Saya juga berkomunikasi dengan alumni yang lain dengan meminta pendapat
mereka terkait jalan yang terbaik yang harus saya tempuh. Pada akhirnya, tantangan saya
terbukti, dan ketuapun bersedia untuk menyetujui adanya program internship di FIM Jambi.
Alhasil, kegiatan FIM Jambi berjalan dengan baik dan setiap kegiatannya bisa dihadiri
kurang lebih 70% anggota yang ada. Selain itu juga, FIM jambi juga mulai dikenal berbagai
komunitas yang lain.

Dalam dunia organisasi, seringkali dihadapkan dengan dua kegiatan yang sama-sama penting.
Saat masih kuliah, saya pernah di minta menjadi trainer salah satu organisasi kemahasiswaan
(OK) di fakultas pertanian Universitas Jambi . Namun disisi lain, saya menjadi kepala divisi
acara di Acara Training Akademik 1 Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran Exist UNJA. Pada
awalnya tidak ada kendala, semua saya koordinasikan baik waktu untuk berada di acara TA1
maupun diacara OK Fakultas Pertanian tersebut.

Ketika saya mau meninggalkan sementara kewajiban saya selaku ketua divisi acara dan
beralih menjadi trainer di acara OK Pertanian, masalah demi masalah muncul. Salah satu
pemateri tidak bisa hadir ditambah lagi dengan tidak adanya pihak pimpinan universitas yang
turut hadir membuka acara. Pada saat itu, saya menelpon ketua acara di OK pertanian, dan
menjelaskan bahwa saya meminta tenggat waktu atau kalau bisa pemateri yang lain bisa
menggantikan posisi saya terlebih dahulu. Dan merekapun menyetujui dikarenakan kebetulan
pemateri kedua juga sudah datang. Saya menghela napas, dan membangun komunikasi
dengan sesama panitia TA 1 UKM Penalaran Exist dan didapatkan solusinya yaitu
memberikan kesempatan kepada alumni exist yang lain untuk menggantikan ketidakhadiran
pemateri serta kami juga meminta kesediaan pembina UKM untuk membuka acara.

Anda mungkin juga menyukai