Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK

GMNI merupakan salah satu bagian dari organisasi eksternal yang berorientasi
terhadap kaderisasi dan perjuangan. GMNI sebagai salah satu organisasi independen telah
dilakukan tindakan pelecehan dan mencederai hakekat organisasi yang dilakukan oleh DPP
GMNI Immanuel. Dengan bergabungnya dan turut serta menjadi bagian dari politik praktis
merupakan tindakan kecacatan moril yang dilakukan oleh DPP GMNI Immanuel. Hal ini
menjadi kekecewaan yang mendalam yang dirasakan oleh kader dan anggota GMNI yang
senantiasa menyuarakan bahwa GMNI tidak terafiliasi dengan kekuatan politik manapun
kecuali memperjuangkan kaum marhaen. Atas adanya tindakan tersebut, kami menuliskan
artikel ilmiah berupa kajian tentang kekecewaan kami dalam menyikapi tindakan DPP GMNI
Immanuel.
Kata Kunci : GMNI, Independensi, Immanuel.

ABSTRACT
GMNI is one part of an external organization that is oriented towards regeneration
and struggle. GMNI as one of the independent organizations has committed acts of
harassment and injury to the nature of the organization carried out by DPP GMNI
Immanuel. By joining and participating in practical politics is an act of moral defect carried
out by DPP GMNI Immanuel. This is a deep disappointment felt by GMNI cadres and
members.
Keywords: GMNI, Independence, Immanuel
LATAR BELAKANG
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia yang biasa disebut GmnI merupakan salah satu
organisasi eksternal kampus yang berorientasi terhadap organisasi kader dan organisasi
perjuangan. GmnI merupakan salah satu organisasi yang terdapat di seluruh Indonesia yang
berasaskan Marhaenisme yang merupakan buah pemikiran dari Founding Father Indonesia
yakni Bung Karno. GmnI mempunyai kepengurusan yang terbagi menjadi beberapa jenis yakni
Dewan Pimpinan Pusat(DPP) yang kedudukannya berada di tingkat nasional, Dewan Pimpinan
Daerah(DPD) yang kedudukannya berada ditingkat provinsi/daerah, Dewan Pimpinan
Cabang(DPC) yang kedudukannya berada di Kota/Kabupaten, Dewan Pengurus Komisariat
yang berkedudukan di Universitas/Akademik/Sekolah/Jurusan/Fakultas dipimpin sesuai
dengan Bab VII tentang Susunan Organisasi, Pengurus, dan Wewenang dalam Anggaran Dasar
GmnI.
GmnI sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan merupakan bagian dari
elemen mahasiswa yang kedudukannya berada di kelompok penekan sebagai suprastruktur
menurut perspektif politik hukum. Menjadi bagian dari kelompok penekan sudah semestinya
GmnI menjunjung tinggi nilai idealisme dan nilai independensi yang berasaskan marhaenisme.
Maka sudah semestinya GmnI berada dalam elemen barisan yang senantiasa memperjuangkan
kaum-kaum marhaen sesuai dengan amanat AD/ART GMNI.
Serba-serbi Pemilu 2024 mewarnai kehidupan bernegara, salah satu nya kehidupan
dalam ber-GmnI. Sebagai bagian dari warga negara, maka GMNI berkewajiban untuk
menyukseskan terselenggaranya Pemilu. Dalam hal ini, GMNI menjadi suksesor
keberlangsungan Pemilu dalam pengawalan agar Pemilu berjalan sesuai dengan asas Luber
Jurdil. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah GMNI sebagai organisasi independen
sebagaimana tertuang dalam Pengertian dan Makna Dasar GmnI Nomor 9 yang berbunyi
GMNI adalah organisasi yang bersifat independen dan berwatak kerakyatan. Artinya, GMNI
tidak berafiliasi pada kekuatan politik manapun, dan berdaulat penuh dengan prinsip percaya
pada kekuatan diri sendiri. Independensi GMNI tidak berarti netral, sebab GMNI senantiasa
proaktif dalam perjuangannya sesuai dengan asas dan doktrin perjuangan yang dimiliki.
Namun demikian, GMNI tidak independen dari kaum marhaen dan kepentingan kaum
marhaen. Maka sudah jelas bahwa GMNI senantiasa menjunjung tinggi independensinya.
Menjadi bagian dari praktisi politik dengan membawa identitas organisasi maka secara
terang-terangan mencederai hakekat organisasi GMNI. Dengan adanya temuan Pimpinan Pusat
yang secara terang-terangan membawa nama GMNI untuk berpihak menjadi salah satu tim
sukses Pasangan Calon dalam Pemilihan Presiden 2024 maka secara langsung mencederai apa
yang menjadi hakekat organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dengan ini Dewan
Pengurus Komisariat Universitas Wijayakusuma Purwokerto Raya menulis kajian sebagai
bentuk kekecewaan dan kemarahaan kami sebagai salah satu bagian dan barisan yang
senantiasa memperjuangkan kaum-kaum marhaen.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Asas GMNI
GMNI berazaskan Marhaenisme, yaitu Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi dan
Ketuhanan Yang Maha Esa, Marhaenisme yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini sebagai azas
perjuangan GMNI
B. Tujuan dan Sikap
GMNI adalah organisasi kader dan organisasi perjuangan yang bertujuan untuk mendidik
kader bangsa dalam mewujudkan Sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila 1 Juni 1945 dan
UUD 1945. GMNI adalah organisasi yang bersifat Independen, bebas aktif serta berwatak
kerakyatan.
C. Pengertian dan Makna Dasar
GMNI Bersifat Independen GMNI adalah organisasi yang bersifat independen dan berwatak
kerakyatan. Artinya, GMNI tidak berafiliasi pada kekuatan politik manapun, dan berdaulat
penuh dengan prinsip percaya pada kekuatan diri sendiri. Independensi GMNI tidak berarti
netral, sebab GMNI senantiasa proaktif dalam perjuangannya sesuai dengan asas dan doktrin
perjuangan yang dimiliki. Namun demikian, GMNI tidak independen dari kaum marhaen dan
kepentingan kaum marhaen
Sebagai organisasi perjuangan dan organisasi kader, GMNI mempunyai asas dan doktrin
Perjuangan yang menjadi landasanserta penuntun arah perjuangan GMNI. Adapun asas dan
doktrin perjuangan GMNI adalah Pancasila 1 Juni 1945, Pembukaan UUD 1945,
Marhaenisme, Pancalogi GMNI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dewan Pimpinan Pusat Mencederai Hakekat Organisasi

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Imanuel Cahyadi


menegaskan pertemuan dengan Prabowo Subianto, sebagai bentuk komunikasi dengan
calon pemimpin bangsa. "Sebagai kader bangsa, kami punya kesempatan untuk
berkomunikasi dengan calon pemimpin bangsa, yang juga secara konstitusi akan diusung
oleh partai politik dan gabungan partai politik," katanya dalam keterangan tertulis di
Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan komunikasi, silaturahim serta dialog, amat penting untuk


mengokohkan semangat persatuan nasional, yang menjadi ajaran dari Presiden Soekarno
(Bung Karno). Imanuel menegaskan sejak awal dididik di GMNI, organisasi tidak pernah
mengajarkan para kader GMNI hanya dapat berkontribusi pada partai tertentu. Menurut
dia, kader GMNI adalah kader bangsa, yang diharapkan mampu mengabdikan dirinya pada
kepentingan tanah air, bangsa dan negara. Tentunya, wadah mengabdi kepada bangsa bisa
ditempuh salah satunya lewat partai politik.

"Banyak kader-kader alumni GMNI yang memilih aktif di partai politik, sebagai salah
satu jalan perjuangan yang diyakini. Tetapi, ada banyak juga yang menjadi akademisi atau
dosen, menjadi pengusaha atau profesional di segala bidang," jelasnya. Dia juga sangat
mengapresiasi keterbukaan komunikasi Prabowo Subianto kepada anak-anak muda, kader-
kader bangsa. Hal itu kata dia menjadi kolaborasi yang amat menyejukkan. "Prabowo
begitu membuka diri kepada anak-anak muda, kami melihat sangat cocok jika berpasangan
dengan anak muda, seperti Mas Gibran," ungkapnya.

Komunikasi itu, kata dia, membuat GMNI semakin optimistis kerja-kerja kolaboratif
dengan anak-anak muda, dalam membangun bangsa dan negara ke depan. Hal itu akan
membawa Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita
nasional. Dia menegaskan sebagai organisasi kader, organisasi gerakan perjuangan untuk
mewujudkan cita-cita ideologi dalam setiap aktivitas politiknya, GMNI selalu menjalankan
politik yang strategis, mengedepankan nilai yang terkandung di dalam ideologi.Imanuel
mencontohkan salah satu bentuk politik strategis yakni narasi persatuan yang selalu
disampaikan kepada siapa saja secara terbuka. "Dalam kesempatan bertemu dengan
Prabowo, ajakan untuk segenap elit bersatu merupakan bentuk kebulatan tekad kami dalam
menjalankan politik yang santun dan beradab bagi segenap elit dan seluruh rakyat
Indonesia," katanya.
Maka dengan jelas bahwa DPP GMNI mencederai hakikat organisasi karena turut serta
menjadi bagian praktisi politik yang jelas-jelas dilarang dalam kedisiplinan organisasi.
Disaat dalam kepengurusan senantiasa memasifkan dan membumikan Marhaenisme untuk
mewujudkan Sosialisme Indonesia, justru DPP GMNI mencederai hakekat organisasi yang
sudah tidak sejalan dengan Marhaenisme.
B. DPP GMNI Menyatakan Dukungan Terhadap Salah Satu Pasangan Calon Pilpres
2024

"Kita melihat sangat cocok jika berpasangan dengan anak muda, seperti Mas Gibran.
Ini membuat kita semakin optimis kerja-kerja kolaboratif dengan anak-anak muda dalam
membangun bangsa dan negara ke depan akan membawa Indonesia menjadi negara yang adil
dan makmur sesuai dengan cita-cita nasional kita," ungkap Ketua Umum DPP GMNI
Immanuel Cahyadi Karo Karo.
Hal ini tentu menjelaskan bahwa DPP GMNI di bawah kepemimpinan Bung Immanuel
secara tidak langsung menyatakan dukungan terhadap salah satu Pasangan Calon dalam Pilpres
2024. Menjadi kontradiktif dengan nilai perjuangan GMNI yang secara jelas tertulis dalam
AD/ART GMNI bahwa anggota GMNI tidak terafiliasi dengan kekuatan politik manapun
kecuali untuk memperjuangkan kaum-kaum marhaen. Sebab yang terjadi pada faktanya justru
DPP GMNI terjun dalam politik praktis dan menyatakan dukungannya terhadap salah satu
paslon dalam kontestasi politik ini.
C. Ketua Umum DPP GMNI Menjadi Bagian Tim Kampanye Nasional Prabowo-
Gibran

Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan bakal calon presiden dan calon wakil
presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 resmi diumumkan.
Struktur tim pemenangan terdiri dari pembina, pengarah, penasihat, pakar, hingga koordinator
relawan.
Dalam pengumuman tersebut beberapa nama-nama yang sudah dinyatakan secara
resmi sebagai Tim Kampanye Nasional. Ketua Umum DPP GMNI namanya tercantum dalam
bagian Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional.

Dengan bergabungnya Ketua Umum DPP GMNI menjadi Tim Kampanye Nasional
Prabowo-Gibran maka sudah jelas hal ini melanggar Pengertian dan Makna Dasar GMNI yang
bersifat independen dan tidak terafiliasi dengan kekuatan politik manapun kecuali untuk
memperjuangkan kaum marhaen.
BAB III
KESIMPULAN
GMNI sebagai salah satu bagian dari organisasi yang memperjuangkan kalangan
masyarakat terkhusus kaum marhaen yang mengimplementasikan ajaran Bung Karno maka
sudah sepantasnya GMNI bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dalam
Pedoman Organisasi dan AD/ART GMNI.
Dengan adanya tindakan penyelewengan kekuasaan yang dilakukan oleh DPP GMNI
dengan mengatasnamakan organisasi GMNI untuk mendukung salah satu paslon dalam Pilpres
2024 merupakan tindakan yang cacat moril. Dimana GMNI yang secara jelas tidak terafiliasi
dan independen justru disalah gunakan kekuasaannya oleh DPP GMNI Immanuel. Analogi
persatuan Bung Karno yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP GMNI tidak ada korelasinya
dalam mendukung salah satu paslon tersebut. Karena sejatinya GMNI senantiasa berada dalam
barisan yang keberpihakannya untuk masyarakat kecil dan kaum marhaen bukan untuk para
penguasa dan stakeholder yang terus-terusan memberangus ruang hidup masyarakat kecil dan
kaum marhaen.
Hal ini tentu merupakan tindakan mencederai dan melecehkan amanat GMNI untuk
memperjuangkan kaum marhaen. Maka atas adanya tindakan ini kami merasa sangat kecewa
atas sikap indisipliner DPP GMNI. Dalam hal ini kami yang senantiasa menyuarakan kepada
kalangan manapun bahwa GMNI tidak berafiliasi dengan kekuatan politik dan tidak tergabung
dalam tindakan politik praktis namun demikian Pimpinan Pusat secara terus terang menyatakan
dukungan dengan membawa nama organisasi. Sekali lagi kami anggap tindakan ini merupakan
kecacatan moril yang dilakukan oleh DPP GMNI yang katanya “Pimpinan” sebagai ujung
tombak kami dalam berorganisasi, maka dengan ini kami menyatakan sikap organisasi dan
sikap politik.
PERNYATAAN SIKAP
DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
UNWIKU RAYA

Sehubungan dengan adanya penyelewengan kekuasaan dan sikap indisipliner


yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(DPP GMNI), maka dengan ini kami menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mengecam Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP
GMNI) atas keterlibatan dalam politik praktis;
2. Menolak dengan keras segala bentuk Politik Praktis yang dilakukan oleh kader dan
anggota GMNI;
3. Mengajak seluruh kader dan anggota GMNI di seluruh Indonesia untuk
mewujudkan GMNI sebagai organisasi mahasiswa yang tidak terafiliasi dengan
partai politik manapun;
4. Mengajak seluruh kader dan anggota GMNI di seluruh Indonesia untuk
senantias mengimplementasikan nilai-nilai Marhaenisme sebagai landasan
pergerakan GMNI;
Demikian pernyataan sikap politik DPK GMNI Unwiku Raya sebagai salah
satu bentuk kepedulian terhadap barisan Marhaenis yang senantiasa berjuang untuk
terwujudnya Sosialisme Indonesia.
Salam Pejuang Pemikir-Pemikir Pejuang,
Merdeka!!!
GMNI Jaya!!!
Marhaen Menang!!!
REFERENSI
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI)

Buku Pedoman Organisasi GMNI

https://www.jpnn.com/news/ketum-gmni-ungkap-isi-pertemuan-dengan-prabowo-ada-
aspirasi-soal-gibran?page=2

https://parade.id/gmni-nilai-prabowo-sangat-cocok-berpasangan-dengan-gibran-di-pilpres/

https://www.antaranews.com/berita/3773931/gmni-pertemuan-dengan-prabowo-komunikasi-
dengan-calon-pemimpin-bangsa

https://www.cnbcindonesia.com/news/20231106173024-4-486812/simak-susunan-lengkap-
tim-kampanye-nasional-prabowo-gibran

Anda mungkin juga menyukai