Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perawatan payudara merupakan upaya untuk merangsang sekresi hormon
oksitosin untuk menghasilkan ASI sedini mungkin dan memegang peranan
penting dalam program masalah menyusui. Teknik pemijatan dan rangsangan
pada puting susu yang dilakukan pada perawatan payudara merupakan latihan
semacam efek hisapan bayi sebagai pemicu pengeluaran ASI.
Bentuk payudara wanita selama kehamilan akan mengalami perubahan,
seperti terasa lebih kencang, lebih besar, dan lebih penuh. Bahkan ketika akan
melahirkan berat payudara wanita akan membesar 1,5 kali lebih besar
dibandingkan sebelum hamil. Selain lebih besar, Urat-urat halus di bawah
permukaan kulit payudara akan menjadi lebih jelas, pembuluh darah bertambah
dan melebar, puting susu dan aerola (daerah sekitar puting susu) berubah warna
menjadi lebih gelap. Di daerah aerola tersebut, pada masa-masa menjelang
melahirkan juga akan muncul bintik-bintik putih mengandung kelenjar-kelenjar
yang memproduksi minyak yang berfungsi untuk meminyaki dan melindungi
puting susu saat menyusui. Untuk itu selain untuk meningkatkan kelancaran ASI
perawatan payudara selama hamil dapat menjadikan bentuk payudara akan tetap
menarik selama menyusui. Hal ini merupakan proses wajar dan normal yang
dialami ibu sebelum lahirnya sang bayi.
Pasca melahirkan (masa nifas) merupakan masa atau keadaan selama enam
minggu atau 40 hari. Pada masa ini, ibu mengalami perubahan fisik dan alat-alat
reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum hamil, masa laktasi (menyusui),
maupun perubahan psikologis menghadapi keluarga baru. Pada masa nifas
perawatan payudara juga suatu tindakan yang sangat penting untuk merawat
payudara terutama untuk memperlancarkan pengeluaran ASI.

Mendapatkan ASI eksklusif adalah hak setiap anak. Komposisi ASI


paling lengkap, dan tidak ada susu buatan manusia yang bisa menyamainya,
sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Termasuk ketika pertama kali

1
dilahirkan, bayi sebaiknya melakukan inisiasi dini menyusui. Dan payudara
adalah penghasil ASI sebagai sumber nutrisi untuk bayi yang baru lahir.
Agar proses menyusui berjalan dengan baik dan tanpa hambatan, ibu
sebaiknya melakukan persiapan, baik secara fisik juga psikologis. Secara fisik ibu
dapat melakukan perawatan payudara guna mengurangi kemungkinan tidak
keluarnya ASI, produksi ASI yang mencukupi, mencegah terjadinya kelainan
pada payudara dan mempertahankan bentuk payudara setelah menyusui. Agar
efektif, perawatan payudara sebaiknya dilakukan oleh ibu sejak awal kehamilan
sampai dengan saat menyusui.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan perawatan payudara pada masa antenatal dan
postnatal ?
1.2.2 Apa tujuan dan prinsip perawatan payudara pada masa antenatal dan
postnatal?
1.2.3 Apa manfaat dari perawatan payudara pada masa antenatal dan postnatal?
1.2.4 Apa saja indikasi dan kontra indikasi perawatan payudara pada masa
antenatal dan postnatal?
1.2.5 Bagaimanakah metode perawatan payudara pada masa antenatal dan
postnatal?
1.2.6 Bagaimanakah langkah-langkah perawatan payudara pada pada masa
antenatal dan postnatal?
1.2.7 Bagaimanakah SOP perawatan payudara pada masa antenatal dan postnatal?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Perawatan payudara pada masa antenatal dan postnatal.


1.3.2 Tujuan dan prinsip perawatan payudara pada masa antenatal dan postnatal.
1.3.3 Manfaat dari perawatan payudara pada masa antenatal dan postnatal.
1.3.4 Indikasi dan kontra indikasi perawatan payudara pada masa antenatal dan
postnatal.
1.3.5 Metode perawatan payudara pada masa antenatal dan postnatal.

2
1.3.6 Langkah-langkah perawatan payudara pada masa antenatal dan postnatal.
1.3.7 SOP perawatan payudara pada masa antenatal dan postnatal.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Bagi Penulis


Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa
dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan konsep asuhan keperawatan pada
abortus agar kesehatan masyarakat lebih baik.
1.4.2 Bagi Pembaca
Diharapkan bagi pembaca dapat mengetahui tentang konsep asuhan
keperawatan pada abortus sehingga dapat menangani penyakit tersebut.

3
BAB 2
PEMBAHASAN PERAWATAN PAYUDARA
PADA MASA ANTENATAL

2.1 Pengertian
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan semasa ibu hamil
usia 7-9 bulan (Depkes, 1991). Perawatan payudara merupakan suatu tindakan
untuk merawat payudara terutama pada masa kehamilan dan menyusui untuk
memperlancar pengeluaran ASI. Selama kehamilan payudara harus dipersiapkan
untuk fungsi uniknya dalam menghasilkan ASI bagi bayi neonatus segera setelah
lahir. Karena payudara mungkin meningkat beratnya lebih dari 1 pound, BH yang
dapat menyangga payudara dengan baik digunakan untuk perlindungan sejak
kehamilan 6-8 minggu terjadi perubahan pada payudara berupa pembesaran
payudara, terasa lebih padat, kencang, sakit dan tampak jelas gambaran pembuluh
darah dipermukaan kulit bertambah serta melebar. Kelenjar-kelenjar motgomer
daerah areola tampak lebih nyata dan menonjol (Hamilton, 2005).
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa
menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang
merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini
mungkin. Perawatan payudara saat hamil bisa dilakukan dengan cara sederhana,
dan dilakukan di rumah (Anwar, 2008).

2.2 Tujuan
1. Menjaga kebersihan terutama puting susu, sebagai jalur keluarnya ASI
2. Mencegah berbagai penyakit, seperti infeksi dan kelainan payudara
3. Memperkuat 4utting susu agar bayi mudah untuk menyusu
4. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada didalam payudara sehingga
produksi ASI lebih banyak dan lancar
5. Mendeteksi apabila ada kelainan pada payudara secara dini dan melakukan
pengobatan secepatnya
6. Mempersiapkan mental calon ibu untuk menyusui bayinya

4
2.3 Prinsip
Dalam perawatan payudara harus diperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:
1. Dikerjakan dengan sistematis dan teratur.
2. Menjaga kebersihan sehari-hari.
3. Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil.
4. Memakai bra yang bersih dan menopang payudara.
5. Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan.

2.4 Indikasi Dan Kontra Indikasi


2.4.1 Indikasi
1. Klien yang ukuran putting susunya kecil atau tenggelam
2. Klien yang payudaranya kotor
2.4.2 Kontra Indikasi
1. Pembengkakan pada payudara
2. Payudara yang meradang

2.5 Langkah-Langkah Perawatan Payudara Antenatal

Beberapa Kasus merugikan untuk Ibu menyusui dan bayi tersebut diatas,
bisa diatasi dengan melakukan perawatan payudara sedini mungkin, adapun
Perawatan Payudara pada Ibu Hamil yang bisa dilakukan adalah:
Pada usia kehamilan 6-9 bulan, perawatan payudara pada masa ini dilakukan
untuk membersihkan puting dan agar menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi.
Berikut tips-tips perawatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1 Kedua telapak tangan dibasahi dgn minyak kelapa.
2 Puting susu sampai areola mamae dikompres dgn minyak kelapa selama 2-3
menit (jangan membersihkan dgn alkohol atau yg lain yg bersifat iritasi
karena dapat menyebabkan puting susu lecet).
3 Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dalam dan ke arah
luar .
4 Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut ke arah puting
susu sebanyak 30 kali sehari.
5 Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes ASI.

5
6 Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dengan handuk kering dan bersih.
7 Anjurkan untuk memakai BH yang tidak ketat dan bersifat menopang
payudara jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara.

6
BAB 3
PEMBAHASAN PERAWATAN PAYUDARA
PADA MASA POSTNATAL

3.1 Pengertian
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa
menyusui. Hal ini dikarenakan payudara merupakan satu-satu pengahasil ASI
yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan
sedini mungkin. Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan
payudara yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran payudara sehingga
memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini
mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari.
(Saleha, 2009).

Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu


setelah melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan saat
merawat payudara agar ASI keluar dengan lancar (Suririnah,2007).

Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
teratur untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk
mempersiapkan laktasi pada waktu post partum (Saryono, 2009).

3.2 Tujuan Perawatan Payudara


Menurut Astutik (2014), perawatan payudara pasca persalinan merupakan
kelanjutan perawatan payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai
berikut :

1. Memperlancar sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu


sehingga memperlancar pengeluaran ASI dengan cara menjaga agar payudara
senantiasa bersih dan terawatt (putting susu karena saat menyusui payudara
ibu akan kontak langsung dengan mulut bayi

7
2. Menghindari puting susu yang sakit dan infeksi payudara, serta menjaga
keindahan bentuk payudara
3.3 Prinsip Perawatan Payudara
1. Menjaga payudara agar bersih dan kering terutama putting susu
2. Menggunakan bra/BH yang menopang
3. Apabila terjadi putting susu lecet, oleskan kolostrum/ASI yang keluar pada
sekitar putting susu setiap kali selesai menyusui
4. Menyusui tetap dilakukan dengan mendahulukan puting susu yang tidak lecet
5. Jika lecet putting termasuk kategori berat, maka bagian yang sakit dapat
diistirahatkan, ASI dikeluarkan, dan diminumkan dengan sendok
6. Perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin yaitu 1-2 hari setelah
bayi lahir dan dilakukan dua kali sehari sebelum mandi
(Astutik, 2014)
3.4 Indikasi Dan Kontra Indikasi
3.4.1 Indikasi
1. Klien yang ukuran putting susunya kecil atau tenggelam
2. ASI lama keluar pada ibu nifas
3. Klien yang payudaranya kotor
3.4.2 Kontra Indikasi
1. Pembengkakan pada payudara
2. Payudara yang meradang
3.5 Langkah-langkah perawatan payudara
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
5. Cuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun
6. Kompres puting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak / baby oil
selama 2 menit
7. Kompres kedua puting menggunakan minyak kelapa / baby oil selama 3-5
menit. Kemudian angkat kapas sambil membersihkan kotoran yang menempel
di puting. Jika kurang bersih, diulangi lagi. Oleskan minyak kelapa/baby oil ke
payudara.
8. Kedua telapak tangan diletakkan di tengah antara kedua payudara dengan
ujung-ujung jari menghadap ke bawah. Kemudian telapak tangan ditarik ke

8
atas melingkari payudara sambil menyangga payudara tersebut lalu tangan
dilepaskan dengan gerakan cepat ke arah depan. Lakukan gerakan ini ± 20 kali
dengan tujuan untuk menjaga kekenyalan dan kekencangan payudara.

S
Gambar 1. Kedua tangan di antara payudara

Gambar 2. Kedua tangan melingkari payudara

Gambar 3. Kedua tangan melepaskan payudara


9. Mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah puting memakai
genggaman tangan menyeluruh atau ruas-ruas jari. Lakukan gerakan ini ± 20
kali.

9
Gambar 4. Mengurut payudara menggunakan ruas jari
10. Tangan kanan menyangga payudara kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri
mengurut payudara ke arah puting susu. Tujuan dilakukan pengurutan
payudara agar ASI dapat keluar dengan lancar. Lakukan gerakan ini ± 20 kali.

Gambar 5. Mengurut payudara menggunakan sisi ulnar


11. Basuh payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian dan
dikerjakan berulang-ulang lalu dikeringkan dengan handuk.
12. Puting susu dirangsang dengan waslap/handuk kering yang digerakkan ke atas
dan bawah beberapa kali dengan tujuan meningkatkan erektilitas puting susu
dan mengurangi insiden puting lecet

Gambar 6. Merangsang puting susu menggunakan washlap

10
13. Pakailah BH untuk menyusui yang menyangga dan ukuran yang sesuai dengan
pertumbuhan payudara

Gambar 7. BH untuk menyusui

11
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BREAST CARE
(ANTENATAL)

PENGERTIAN Memberikan tindakan pada organ payudara dengan cara


di massage

TUJUAN 1. Menjaga kebersihan terutama puting susu, sebagai


jalur keluarnya ASI
2. Mencegah berbagai penyakit, seperti infeksi dan
kelainan payudara
3. Memperkuat puting susu agar bayi mudah untuk
menyusu
4. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada
didalam payudara sehingga produksi ASI lebih
banyak dan lancar
5. Mendeteksi apabila ada kelainan pada payudara
secara dini dan melakukan pengobatan secepatnya
6. Mempersiapkan mental calon ibu untuk menyusui
bayinya

INDIKASI 1. Klien yang ukuran putting susunya kecil atau


tenggelam
2. Klien yang payudaranya kotor

KONTRAINDIKASI 1. Pembengkakan pada payudara


2. Payudara yang meradang

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Oleum coccus yang hangat (direndam dalam air


hangat)
2. Kapas
3. Handuk besar: 2 buah
4. Air hangat dan dingin dalam baskom
5. Waslap: 2 buah
6. Bengkok

12
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja

 6-9 bulan kehamilan

1. Kedua telapak tangan dibasahi dgn minyak


kelapa.
2. Puting susu sampai areola mamae dikompres dgn
minyak kelapa selama 2-3 menit (jangan
membersihkan dgn alkohol atau yg lain yg
bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting
susu lecet).
3. Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar
ke arah dalam dan ke arah luar .
4. Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan
lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali
sehari.
5. Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
6. Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan
dengan handuk kering dan bersih.
7. Anjurkan untuk memakai BH yang tidak ketat
dan bersifat menopang payudara jangan memakai
BH yang ketat dan menekan payudara.

13
D. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat
semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

14
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BREAST CARE
(POST NATAL)

PENGERTIAN Memberikan tindakan pada organ payudara dengan cara


di massage

TUJUAN 1. Memperlancar sirkulasi darah dan mencegah


tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar
pengeluaran ASI dengan cara menjaga agar
payudara senantiasa bersih dan terawatt (putting
susu karena saat menyusui payudara ibu akan kontak
langsung dengan mulut bayi
2. Menghindari puting susu yang sakit dan infeksi
payudara, serta menjaga keindahan bentuk payudara

INDIKASI 1. Klien yang ukuran putting susunya kecil atau


tenggelam
2. ASI lama keluar pada ibu nifas
3. Klien yang payudaranya kotor

KONTRAINDIKASI 1. Pembengkakan pada payudara


2. Payudara yang meradang

PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Handuk
2. Kapas
3. Minyak kelapa/baby oil
4. Waskom yang berisi air hangat
5. Waskom yang berisi air dingin
6. Waslap

PROSEDUR E. Tahap Pra Interaksi

15
PELAKSANAAN 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
F. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
sebelum kegiatan dilakukan
G. Tahap Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Cuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun
3. Kompres puting susu dengan kapas yang telah
dibasahi minyak / baby oil selama ± 2 menit
4. Kompres kedua puting menggunakan minyak
kelapa / baby oil selama 3-5 menit. Kemudian
angkat kapas sambil membersihkan kotoran yang
menempel di puting. Jika kurang bersih, diulangi
lagi. Oleskan minyak kelapa/baby oil ke
payudara.
5. Kedua telapak tangan diletakkan di tengah antara
kedua payudara dengan ujung-ujung jari
menghadap ke bawah. Kemudian telapak tangan
ditarik ke atas melingkari payudara sambil
menyangga payudara tersebut lalu tangan
dilepaskan dengan gerakan cepat ke arah depan.
Lakukan gerakan ini ± 20 kali dengan tujuan
untuk menjaga kekenyalan dan kekencangan
payudara.
6. Mengurut payudara dari pangkal payudara ke
arah puting memakai genggaman tangan

16
menyeluruh atau ruas-ruas jari. Lakukan gerakan
ini ± 20 kali.
7. Tangan kanan menyangga payudara kanan,
kemudian sisi ulnar tangan kiri mengurut
payudara ke arah puting susu. Tujuan dilakukan
pengurutan payudara agar ASI dapat keluar
dengan lancar. Lakukan gerakan ini ± 20 kali.
8. Basuh payudara dengan air hangat dan air dingin
secara bergantian dan dikerjakan berulang-ulang
lalu dikeringkan dengan handuk.
9. Puting susu dirangsang dengan waslap/handuk
kering yang digerakkan ke atas dan bawah
beberapa kali dengan tujuan meningkatkan
erektilitas puting susu dan mengurangi insiden
puting lecet
10. Pakailah BH untuk menyusui yang menyangga
dan ukuran yang sesuai dengan pertumbuhan
payudara

H. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat
semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

17
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Perawatan payudara merupakan suatu tindakan untuk merawat payudara
terutama pada masa kehamilan dan menyusui untuk memperlancar pengeluaran
ASI. Selama kehamilan payudara harus dipersiapkan untuk fungsi uniknya dalam
menghasilkan ASI bagi bayi neonatus segera setelah lahir.
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang
dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran
ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari
setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009).

Tujuannya yaitu untuk menjaga kebersihan terutama puting susu,


sebagai jalur keluarnya ASI, mencegah berbagai penyakit, seperti infeksi
dan kelainan payudara, memperkuat puting susu agar bayi mudah untuk
menyusu, merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada didalam
payudara sehingga produksi ASI lebih banyak dan lancar, mendeteksi
apabila ada kelainan pada payudara secara dini dan melakukan pengobatan
secepatnya, mempersiapkan mental calon ibu untuk menyusui bayinya.
Dalam perawatan payudara harus diperhatikan prinsip-prinsip berikut ini;
dikerjakan dengan sistematis dan teratur, menjaga kebersihan sehari-hari, nutrisi
harus lebih baik dari sebelum hamil, memakai bra yang bersih dan menopang
payudara, dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan.
Manfaat perawatan payudara saat hamil diantaranya yaitu, menjaga
kebersihan terutama puting susu, sebagai jalur keluarnya ASI, mencegah berbagai
penyakit, seperti infeksi dan kelainan payudara, memperkuat puting susu agar
bayi mudah untuk menyusu, merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada
didalam payudara sehingga produksi ASI lebih banyak dan lancar, mendeteksi
apabila ada kelainan pada payudara secara dini dan melakukan pengobatan
secepatnya, mempersiapkan mental calon ibu untuk menyusui bayinya.

18
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya akan lebih baik dari sekarang, dan kami juga berharap, setelah
membaca makalah ini kita menjadi lebih mengetahui bagaimana cara perawatan
payudara pada masa antenatal dan postnatal agar menjaga kesehatan payudara ibu
dan agar bayi dapat mendapatkan ASI eksklusif yang berkualitas.

19
DAFTAR PUSTAKA

Astutik, R. Y. (2014). Payudara dan Laktasi. Jakarta Selatan: Salemba Medika.

Berlanddiowisky. 2012.Perawatan Pada Ibu Nifas.Karmiasi.Diakses.

Nurhati, M. (2009). Kehamilan dan Persiapan Persalinan.Jakarta : Garamond

Sulistyawati, ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogjakarta
ANDI

Saleha, sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika.

Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara. Jogjakarta: mitra


cendikia.

Sulistyawati, ari. 2009. Buku ajar asuhan kebidanan pada ibu nifas. Yogjakarta:
ANDI

Suririnah, 2007. ASI menyelamatkan Jiwa

Anda mungkin juga menyukai