Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PSIKOSA POST PARTUM

Diposkan oleh Andyn Surya di 14.21

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pertama kali dikenal sebagai


gangguan pada tahun 1850, psikosis postpartum adalah suatu kondisi mental yang
sangat serius yang memerlukan perhatian medis segera. Menariknya, studi tentang
tingkat gangguan telah menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang mengalami
psikosis postpartum tidak berubah sejak pertengahan 1800-an.
Sementara itu adalah bentuk paling ekstrim dari gangguan mood pasca
melahirkan, psikosis pasca persalinan juga merupakan salah satu yang paling
langka. Biasanya digambarkan sebagai periode ketika seorang wanita kehilangan
sentuhan dengan realitas, gangguan tersebut terjadi pada wanita yang baru
melahirkan. Ini mempengaruhi antara satu dan dua perempuan per 1.000 wanita
yang telah melahirkan.
Sayangnya, meskipun banyak wanita dengan gangguan tersebut menyadari
sesuatu yang salah dengan mereka, kurang dari 20% benar-benar berbicara kepada
penyedia pelayanan kesehatan mereka. Masih sedih adalah kenyataan bahwa
psikosis postpartum sering salah didiagnosis atau dianggap depresi postpartum ,
sehingga mencegah seorang wanita menerima perhatian medis yang tepat yang dia
butuhkan.
Wanita yang tidak menerima pengobatan yang tepat seringkali merespon
dengan baik tapi biasanya mengalami depresi pasca melahirkan sebelum benar-
benar pulih. Namun, tanpa pengobatan, psikosis dapat menyebabkan konsekuensi
yang tragis. Psikosis postpartum memiliki tingkat bunuh diri 5% dan tingkat
pembunuhan bayi 4%.
Meskipun timbulnya gejala dapat terjadi kapan saja dalam tiga bulan pertama
setelah melahirkan, wanita yang memiliki postpartum psikosis biasanya mengalami
gejala dalam 2-3 minggu pertama setelah melahirkan. Gejala psikosis postpartum
biasanya muncul tiba-tiba, dalam 80% kasus, psikosis terjadi tiga sampai 14 hari
setelah periode bebas gejala.
Patologi kebidanan adalah salah satu masalah dalam pelayanan kesehatan dan
harus dikenali gejalanya sejak dini. Pada bab ini kita sebagai bidan harus bisa
mengidentifikasi gangguan psikologi post partum diantaranya depresi post parum,
post partum blues, dan post partum psikosa.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi dari psikosa postpartum ?


2. Apa tanda dan gejala dari psikosa postpartum ?
3. Bagaimana prognosa dari psikosa postpartum ?
4. Apa indikasi tindakan yang harus dilakukan pada kasus psikosa postpartum ?
5. Apa saja persiapan pasien yang mengalami psikosa postpartum ?
6. Apa saja alat yang disediakan dalam kasus psikosa postpartum ?
7. Apa saja pesiapan penolong yang akan menolong dalam kasus psikosa postpartum
?
8. Bagaimana tindakan yang dilakukan dalam kasus psikosa
postpartum ?
9. Bagaimana evaluasi dalam kasusupsikosa postpartum ?
10. Bagaimana standar operasional presedur dalam kasus psikosa postpartum ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian psikosa postpartum


2. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari psikosa postpartum
3. Untuk mengetahui Bagaimana prognosa dari psikosa postpartum
4. Untuk mengetahui indikasi tindakan yang harus dilakukan pada kasus psikosa
postpartum
5. Untuk mengetahui Apa saja persiapan pasien yang mengalami psikosa postpartum
6. Untuk mengetahui Apa saja alat yang disediakan dalam kasus psikosa postpartum
7. Untuk mengetahui apa saja pesiapan penolong yang akan menolong dalam kasus
psikosa postpartum
8. Untuk mengetahui bagaimana tindakan yang dilakukan dalam kasus psikosa
postpartum
9. Untuk mengetahui Bagaimana evaluasi dalam kasusupsikosa postpartum
10. Untuk mengetahui standar operasional presedur dalam kasus psikosa postpartum ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PSIKOSA POSTPARTUM

1. Postpartum psikosa merupakan gangguan yang paling mengkhawatirkan dan


merupakan penyakit jiwa masa nifas yang parah (Asuhan kebidanan patologi
2011).
2. Post partum psikosa dalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6
minggu setelah melahirkan
3. Psikosa pospartum Merupakan gangguan jiwa yang berat yang ditandai dengan
waham, halusinasi dan kehilangan rasa kenyataan ( sense of reality ) yang terjadi
kira-kira 3-4 minggu pasca persalinan. Merupakan gangguan jiwa yang serius, yang
timbul akibat penyebab organic maupun emosional ( fungsional ) dan menunjukkan
gangguan kemampuan berfikir, bereaksi secara emosional, mengingat,
berkomunikasi, menafsirkan kenyataan dan tindakan sesuai kenyataan itu, sehingga
kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat terganggu
4. Psikosa adalah suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan (sense of
reality) atau dengan kata lain, psikosa adalah tingkah laku secara keseluruhan
dalam kepribadiannya berpengaruh tidak ada kontak dengan realitas sehingga tidak
mampu lagi menyesuikan diri dalam norma-norma yang wajar dan berlaku umum.
Wanita dengan psikosis postpartum tidak berpijak pada realitas lagi, mereka
memperlihatkan masa waras yang berselang-seling dengan psikosis. Terdapat dua
tipe wanita yang rentan mengalami gangguan psikosa yaitu wanta yang pada
dasarnya telah memiliki gangguan depresif, manik, skizofrenik,dan wanita yang
pernah mengalami depresi atau kejadian kehidupan berat pada tahun sebelumnya.
Interval yang singkat antara serangan psikiatrik sebelumnya dan persalinan
meningkatkan kemungkinan kekambuhan. Selain itu berkaitan dengan factor biologis
dan mencakup usia muda ,primiparitas dan riwayat penyakit jiwa dalam keluarga
.sekitar dari wanita yang pernah mengalami kekambuhan pada kehamilan .
puncak gejala psikotik adalah 10-14 hari postpartum,tetapi resiko tetap tinggi selama
beberapa bulan setelah melahirkan.
Psikosa terbagi dalam dua golongan besar, yaitu :
1. Psikosa fungsional Merupakan gangguan psikologis yang faktor penyebabnya
terletak pada aspek kejiwaan, disebabkan karena sesuatu yang berhubungan
dengan bakat keturunan, bisa juga disebabkan oleh perkembangan atau
pengalaman yang terjadi dalam kehidupan seseorang.
2. Psikosa organic,Disebabkan oleh kelainan atau gangguan pada aspek tubuh, kalau
jelas sebab-sebab dari suatu psikosa fungsional adalah hal-hal yang berkembang
dalam jiwa seseorang.

B. TANDA & GEJALA PSIKOSA POSTPARTUM

Gejala

Gejala awal :
a. Perasaan sedih, kecewa dan putus asa
b. Sering menangis
c. Merasa Letih dan lelah
d. Semangat menurun ataupun kehilangan sensasi menyenangkan
e. Mudah tersinggung / labil
f. Sakit kepala
g. Peningkatan ataupun penurunan berat badan secara tiba-tiba
h. Memperlihatkan penurunan minat pada bayinya
Gejala lanjutan :
a. Curiga berlebihan
b. Kebingungan
c. Sulit konsentrasi
d. Bicara meracau atau inkoheren
e. Irasional
f. Pikiran obsesif ( pkiran yang menyimpang dan berulang-ulang )
g. Agresif
h. Impulsif ( bertindak diluar kesadaran )

Tanda
a. Halusinasi
b. Sejumlah kelainan peilaku, seperti aktivitas yang meningkat, gelisah, dan retardasi
psikomotor.
c. Obsesi mengenai bayi
d. Delusi
e. Pikiran yang tidak logis
f. Insomnia
g. Menolak untuk makan
h. Perasaan cemas yg berlebihan
i. Delirium atau mania.
j. Ingin bunuh diri.

C. PROGNOSA
Perjalanan penyakit bervariasi dan bergantung pada jenis penyebab penyakit.
Bagi mereka dengan psikosis manik-depresif dan skizoafektif, waktu pemulihan
adalah sekitar 6 bulan (Sneddon, 1992). Yang paling mengalami gangguan fungsi
pada saat pemeriksaan lanjutan adalah mereka yang menderita skizofrenia yaitu
kepribadiannya selalu akan menuju ke kemunduran mental sedangkan psikosis
manic-depresif tdak mengalami kemunduran mental.
Para wanita ini sebaiknya dirujuk ke psikiater. Keparahan psikosis postpartum
mengharuskan diberikannya terapi farmakologis dan pada sebagian besar kasus
dilakukan tindakan rawat inap. Wanita ynag mengalami psikosis biasanya
mengalami kesulitan merawat bayinya.Prognosa penyakit psikosa 20% akan
mengalami psikosis berulang dan 50% akan mengalami episode psikosis berulang.
D. INDIKASI TINDAKAN

a. Pasien dengan perilaku ingin bunuh diri

b. Pasien ganas menyerang orang lain

c. Pasien dengan gangguan bipolar /skizofrenia

d. Pasien gelisah /panik

e. Pasien menolak untuk makan

f. Pasien impulsive(bertindak diluar kesadaran)

g. Pasien yang ingin membunuh bayinya


E. PERSIAPAN PASIEN

1. Keluarga dijelaskan tindakan yang akan dilakukan .

2. Memberikan dukungan emosi onal terhadap pasiennya

F. PERSIAPAN ALAT

1. Alat pelindung diri (masker, kacamata safety, handscoen, scort)


2. Diagnosa test
3. Emergency trolley
4. Jaket pengaman (dwang jas)
5. Manset
6. Obat psikotropik)

G. PERSIAPAN PETUGAS
Petugas yang disiapkan lebih dari satu orang yang memiliki keterampilan
yang dapat menangani pasien yang mengalami psikosa postpartum serta
perlengkapan petugas dilengkapi perlindungan diri.
H. PELAKSANAAN TINDAKAN

1. Melakukan pemeriksaan secara umum untuk mengetahui keadaan ibu.


2. Menyampaikan keadaan ibu kepada keluarga bahwa ibu memerlukan perhatian atau
dukungan yang lebih dari keluarganya terutama suaminya.
3. Melakukan konseling dan memberikan dukungan psikologis kepada ibunya serta
memberikan ibu obat antipsikosis atau obat antidepresi.
4. Menganjurkan kepada keluarga/suami untuk lebih memberi perhatian kepada ibu
agar ibu tidak merasa kesepian dan di acuhkan.
5. Sarankan kepada/keluarga untuk berkonsultasi dengan tenaga medis apabila kondisi
ibu makin parah.
I. EVALUASI

1. Menyusun perencaan evaluasi tepat waktu dan terus menerus menggunakan data
dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan ke-arah pencapian tujuan.

2. Menganalisa data baru dengan teman sejawat dan keluarga

3. Bekerja sama dengan keluarga dalam memberikan asuhan.

Hal-hal yang perlu di observasi terhadap pasien sebelum dan sesudah tindakan
yaitu:
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Pernafasan, dan respon pasien dan observasi emosi pasien.

J. SOP (STANDAR OPERSIONAL PROSEDUR)


Penanganan pasien dengan kasus psikosa postpartum.
a. Pengertian psokosa

Postpartum psikosa merupakan gangguan yang paling mengkhawatirkan dan


merupakan penyakit jiwa masa nifas yang parah.

b. Tujuan

Untuk menghindari ancaman kekerasan fisik atau psikis terhadap diri pasien atau
orang lain maupun ancaman dari lingkungan social.

c. indikasi tinadakan

a. Pasien dengan perilaku ingin bunuh diri

b. Pasien ganas menyerang orang lain

c. Pasien dengan gangguan bipolar /skizofrenia

d. Pasien gelisah /panik

e. Pasien menolak untuk makan

f. Pasien impulsive (bertindak diluar kesadaran)

g. Pasien yang ingin membunuh bayinya\


d. persiapan

1. alat :

a. Alat pelindung diri (masker, kacamata safety, handscoen, scort)


b. Diagnosa test
c. Emergency trolley
d. Jaket pengaman (dwang jas)
e. Manset
f. Obat psikotropik)
2.pasien
a. Keluarga dijelaskan tindakan yang akan dilakukan .

b. Memberikan dukungan emosi onal terhadap pasiennya

3.petugas

Petugas yang disiapkan lebih dari satu orang yang memiliki

keterampilan yang dapat menangani pasien yang mengalami psikosa postpartum


serta perlengkapan diri

e. pelaksanaan
1. Melakukan pemeriksaan secara umum untuk mengetahui keadaan ibu.
2. Menyampaikan keadaan ibu kepada keluarga bahwa ibu memerlukan perhatian atau
dukungan yang lebih dari keluarganya terutama suaminya.
3. Melakukan konseling dan memberikan dukungan psikologis kepada ibunya serta
memberikan ibu obat antipsikosis atau obat antidepresi.
4. Menganjurkan kepada keluarga/suami untuk lebih memberi perhatian kepada ibu
agar ibu tidak merasa kesepian dan di acuhkan.
5. Sarankan kepada/keluarga untuk berkonsultasi dengan tenaga medis apabila kondisi
ibu makin parah.

f. Hal-hal yang perlu diperhatikan.


1. Petugas tetap menjaga jarak fisik dengan pasien.
2. Pada saat satu orang petugas berkomunikasi dengan pasien, petugas lain
mengawasi dari jauh bila pasien tidak dapat mengendalikan diri.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gangguan psikologi post partum diantaranya depresi post parum, post partum
blues, dan post partum psikosa.Post partum psikosa dalah depresi yang terjadi pada
minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.Perjalanan penyakit bervariasi
dan bergantung pada jenis penyebab penyakit
Para wanita ini sebaiknya dirujuk ke psikiater. Keparahan psikosis postpartum
mengharuskan diberikannya terapi farmakologis dan pada sebagian besar kasus
dilakukan tindakan rawat inap. Wanita ynag mengalami psikosis biasanya
mengalami kesulitan merawat bayinya.Prognosa penyakit psikosa 20% akan
mengalami psikosis berulang dan 50% akan mengalami episode psikosis berulang.
B. SARAN
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam
memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Sihotang , pesta corry ,dkk. 2011 Asuhan kebidanan patologi.Makassar : Politeknik


kesehatan Makassar.
Maramis w.e. 1990.Ilmu Kedokteran Jiwa .surabaya : Airlagga University Press.
http://poizoneya.blogspot.com /2010/07/ askeb -iv-gangguan-
psikologipostpartum.html
http://wikanggraini23.blogspot.com/2012/08/post-partum-psikosa.html

Categories Contoh Makalah

http://cantiksehat04.blogspot.com/2014/07/makalah-psikosa-post-partum.html

Anda mungkin juga menyukai