Anda di halaman 1dari 25

gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Morbiditas dan mortalitas pada ibu adalah masalah besar di seluruh negara terutama bagi negara miskin dan negara berkembang. Di negara miskin sebesar 25-50 % kematian wanita usia subur disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, serta masa nifas. Padahal untuk menilai tolak ukur nilai baik buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu negara salah satunya berdasarkan tinggi rendahnya angka mortalitas dan morbiditas ibu maupun perinatal. (Saiffudin, 2006). Menurut Lembaga kesehatan dunia World Health Organiztion (WHO) pada tahun 2009 memperkirakan di seluruh dunia setiap tahun lebih dari 585 ribu meninggal pada saat hamil atau bersalin. Di dunia diperkirakan setiap tahun hampir 3,3 juta. (http//www.Depkes.go.id). Di Indonesia lebih dari 300 dari setiap 100 ribu kehamilan berakhir dengan kematian pada wanita hamil, dan ini lebih tinggi dari pada Negara-negara lain, bahkan enam kali lebih tinggi dari pada Negara tetangga Malaysia. (Mirza Maulana, 2008: 12) AKI di Jawa Barat masih tertinggi dibandingkan propinsi lain se-Indonesia. AKI di Jawa Barat pada tahun 2003 sebesar 321.15 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2009 AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. (Dinkes Jabar, 2009:4). Jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Sukabumi tahun 2009 sebanyak 49 orang, 5 orang primigravida dan 44 orang multigravida (Dinkes Kabupaten Sukabumi, 2009:24). Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu pada dasarnya mengacu pada intervensi strategi Empat Pilar Save Mother Hood yaitu : keluarga berencana, pelayanan antenatal, persalinan yang bersih dan aman, pelayanan obstetrik esensial, empat intervensi diatas tidak mengacu kepada pendekatan ibu hamil yang berisiko dan tidak berisiko, tetapi setiap ibu hamil di anggap berisiko agar dapat mempunyai akses persalinan dan pelayanan obstetrik yang aman, hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 90% kematian ibu disebabkan komplikasi obstetrik yaitu perdarahan, toksemia gravidarum dan infeksi. Komplikasi obstetrik ini tidak dapat diramalkan pada saat kehamilan (Sarwono Prawirohardjo, 2002:34 )

Kondisi hamil termasuk periode yang rentan, tidak hanya bagi wanita tetapi juga bagi keselamatan bayi di dalam kandungan. Ada beberapa kondisi bahaya yang dapat diketahui tanda dan gejalanya, sehingga wanita dapat segera mendapat pertolongan medis. Pengenalan kemungkinan terjadi komplikasi kehamilan harus secara dini dan ditangani secara benar karena setiap tanda bahaya kehamilan bisa mengakibatkan komplikasi (Varney,2009:28). Akibat yang dapat terjadi bila ibu tidak dapat mengenali tanda bahaya kehamilan secara dini dan upaya deteksi dini yang dilakukan ibu kurang, maka akan terjadi komplikasi yang lebih lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Kematian tersebut merupakan dampak komplikasi kehamilan utama yang sama yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi dan abortus. Banyak kematian neonatal merupakan akibat langsung penatalaksanaan kehamilan dan kelahiran yang buruk. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh Karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. (Saifudin, 2002:30) Tanda bahaya kehamilan adalah tanda - tanda bahaya yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. Kehamilan berisiko dapat dicegah bila gejalanya dapat ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan untuk memperbaikinya. Pencegahan kehamilan berisiko yang dapat dilakukan adalah: dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Bidan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, dengan mendapatkan imunisasi TT 2x, bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif, makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi gizi seimbang. (Indiarti, 2006:33) Standar pelayanan kebidanan kegiatannya berupa ; Identifikasi Ibu hamil bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, Pemeriksaan dan pemantauan antenatal bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal, Palpasi abdominal bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan kehamilan, Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya,

Persiapan persalinan bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil (Dinkes Kab.Sukabumi,2007:7) Sebagai salah satu kabupaten terluas di provinsi jawa barat, Sukabumi merupakan salah satu penyumbang terbesar AKI dan AKB. Bupati Kabupaten Sukabumi menyebutkan Angka Kematian Ibu di Sukabumi yaitu sebanyak 373 per 100.000 kelahiran hidup. (http://www.Depkes Sukabumi.go.id). Puskesmas Cikakak merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kecamatan Cikakak dan berada di daerah selatan Kabupaten Sukabumi dengan luas wilayah 11.670,06 Ha. Yang terdiri dari lahan basah dan lahan kering dengan ketinggian mulai dari 0 meter sampai dengan 700 meter diatas permukaan laut dengan wilayah kerja meliputi 8 desa yaitu Desa Cikakak, Desa Cimaja, Desa Sukamaju, Desa Ridogalih, Desa Cilengsing, Desa Margalaksana, Desa Sirnarasa, dan Desa Ganda Soli. Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas Cikakak dari bulan januari sampai dengan bulan mei tahun 2011 terdapat jumlah ibu hamil sebanyak 965 orang, dan yang mempunyai faktor resiko sebanyak 73 orang. Di desa Cikakak terdapat ibu hamil berjumlah 114 ibu hamil, Berdasarkan hasil validalitas kematian ibu pada tahun 2010 di puskesmas cikakak ditemukan kematian kematian Ibu (AKI) sebanyak 2 orang yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan. Menurut survei pendahuluan yang peneliti lakukan dengan menguunakan 10 responden ibu hamil, dari 10 responden terdapat 40% ibu yang berpengetahuan Baik dan 60% responden yang berpengetahuan kurang. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah yang berjudul Gambaran pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Pada Kehamilan di Puskesmas Cikakak Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah Bagaimanakah Gambaran pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda bahaya kehamilan Di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi Tahun 2011.

C.

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten. Sukabumi tahun 2011. 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan Umur. b. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan Pendidikan. c. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan Pekerjaan. d. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan Persepsi. e. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil terhadap tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011 berdasarkan Sumber Informasi. D. Manfaat penelitian 1. Bagi Puskesmas Kecamatan Cikakak Di Bagian Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Diharapkan sebagai bahan dasar kajian untuk penelaahan lebih lanjut dalam mengevaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan, khususnya untuk ibu hamil. 2. Bagi Institusi Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai bahan referensi atau bacaan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh dalam rangka menambah wawasan, salah satunya untuk mengetahui Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011. E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-tanda bahaya Kehamilan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun

2011, karena angka kematian ibu masih cukup tinggi. Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara Primer dengan menggunakan Kuesioner.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). (Notoatmodjo, 2005:29). Pengetahuan ibu hamil adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan. Bloom (dalam Notoatmodjo,2005) Mendefinisikan pengetahuan sebagai salah satu kemampuan mengenal atau mengingat materi yang telah dipelajari mulai dari yang sedrhana sampai yang akan ditekankan pada kemampuan mengingat yang benar. 2. Tingkat pengetahuan Adapun pengetahuan memiliki enam tingkatan (Notoatmodjo,2005), yaitu: 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. 2) Memahami (comprehensioan) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap materi atau objek harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan objek yang dipelajari. 3) Memahami (comprehensioan)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. 4) Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam sesuatu masalah objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokan, membuang diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

5) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu kemampuan untuk menyusun formula baru dari formula formula yang ada. 6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. 3. Hal-hal yang Mempengaruhi Pengetahuan Pengetahuan yang dimiliki sesesorang akan dipengaruhi oleh beberapa hal- hal tersebut adalah:

1. Umur Salah satu yang mempengaruhi kematangan mental individu adalah umur. Tingkat kematangan yang telah dicapai merupakan factor yang menentukan pencapaian tingkat pengetahuan seseorang sehingga dapat direfleksikan kedalam prilaku kesehatan nya.

2. Tingkat Pendidikan Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dimana perilaku kesehatan dipengaruhi oleh susunan saraf pusat, motivasi,proses belajar dan lingkungan. Semakin tinggi pendidikan ibu hamil semakin banyak pengetahuan di dapat, semakin rendah pendidikan semakin sedikit pengetahuan yang didapat.

Pendidikan merupakan upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-tindakan (praktik) untuk memelihara (mengatasi masalah masalah), dan meningkatkan kesehatannya. (Notoatmojdo, 2007). Tinggi rendahnya pendidikan pada wanita dapat berpengaruh terhadap pengetahuan wanita tersebut. Karena kurangnya pengetahuan dan rendahnya pendidikan dapat menyebabkan pengetahuan terhadap kesehatan pun menjadi rendah pula (Manuaba, 1998). 3. Pekerjaan Pekerjaan adalah Suatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah (kamus lengkap bahasa Indonesia, 2005). Menurut Baskoro Anton (2008) pekerjaan yaitu segala kegiatan atau usaha yang dilakukan ibu yang memiliki balita untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan hidup yang dilakukan secara berkala di luar rumah.

4. Sumber Informasi Sumber informasi adalah suatu alat umtuk memberikan informasi atau berita penting. Pengetahuan yang ada pada seseorang diterima melalui indra. Menurut penelitian para ahli, indra yang paling banyak menyalurkan pengetahuan kedalam otak adalah mata. 75%-87% dari pengetahuan manusia disalurkan melalui mata. Sedangkan 13%25% lainya tersalur melalui indra yang lain. Dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi (Notoatmodjo, 2003). Sumber Informasi didapat dari : a. Media Cetak Sebagai alat pesan kesehatan misalnya : 1. Poster adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan yang biasanya di temple di tembok-tembok dan tempat-tempat umum. 2. Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. b. Media Elektronika Sebagai sarana bentuk penyampaian informasi kesehatan berbeda-beda antara lain :

1. Televisi menyampaikan pesan atau informasi-informasi kesehatan melalui media televise dapat dalam bentuk forum diskusi atau Tanya jawab masalah kesehatan. 2. Radio adalah penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui radio juga bermacammacam bentuknya antara lain obrolan atau Tanya jawab.(Asrori, 2009). 5. Persepsi Mengenal dan memilih objek sehungan dengan tindakan yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2007). Individu mulai membentuk persepsi dalam proses pikirannya tentang suatu tindakan yang akan diambil, misalnya individu akan memeilih jenis pelayanan kesehatan yang akan dituju saat sakit (Setiawati, 2008). B. KEHAMILAN 1. Definisi Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. (Saifudin 2002: 33) Kehamilan adalah merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi pertumbuhan zigot, terjadi nidasi pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang konsepsi sampai aterm. Lamanya kehamilan di mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Wiknjosastro, 2005:57). 2. Perubahan pisiologi wanita hamil a. Perubahan pada system reproduksi

1. Uterus a. Ukuran untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik. Edometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas 4000 cc.

b. Berat : berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 pada ahir kehamilan (40 pekan) c. Bentuk dan konsistensi : pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan dua bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, istmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft) disebut tanda hegar. Pada kehamilan 5 bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dinding rahim. d. Posisi rahim dalam kehamilan: Pada permulaan kehamilan,dalam letak anteflaksi atau retrokflasi, pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga velvis setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati, rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri. e. Vaskularisasi : Aa.uterina dan aa,ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya. Pembunuh darah balik (vena ) mengembang dan bertambah. f. Serviks uteri : serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak disebut tanda godell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut tanda Chadwick. 2. Indung telur (Ovarium) a. b. Ovulasi terhenti Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone. 3. Vagina dan vulva Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulpa. Akibat hipervas kularisasi, vagina dan vulpa terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick. 4. Dinding perut (abdominal wall) Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik dibawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan hebat, misalnya

hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastatis rekti bahan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra. b. Perubahan pada organ dan system laiannya 1. Sistem sirkulasi darah a. Volume darah : volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak ahir trimester pertama. b. Protein darah : gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Beta globulin dan fibrinogen terus meningkat. c. Hitung jenis dan hemoglobin : hematrokit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung menurun karena kenaikan relative volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport o2 yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun, walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologis ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Dalam kehamilan, leukosit meningkat sampai 10.000/cc, begitu pula dengan produksi trombosit. 2. System pernapasan Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus tertekan kearah diapragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernapasan dada (thoracking breathing).

3. Saluran pencernaan (traktus digestivus) Salivasi meningkat dan, pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah. Tonus otototot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness). 4. Tulang dan Gigi Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak. Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat

memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Apa yang disebut dengan gingivitis kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya hygiene yang buruk disekitar mulut. 5. Kulit Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi: a. Muka : disebut masker kehamilan (choasma gravida)

b. Payudara : piting susu dan areola payudara c. Perut : linea nigra striae

d. Vulpa

6. Kelenjar endokrin a. Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit

b. Kelenjar hipofise: dapat membesar terutama lobus anterior c. c. Kelenjar adrenal : tidak begitu terpengaruh Metabolisme Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolism, karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi sehat. 1) Tingkat metabolik basal (basal metabolic rate,BMR) pada wanita hamil meninggi hingga 1520%, terutama pada trimester akhir, 2) Keseimbangan asam alkali ( acid base balance) sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali: 3) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan,payudara, dan badan ibu, serta kesiapan laktasi. 4) Hidrat arang;seorang wanita hamil sering merasa haus, napsu makan kuat,sering kencing,dan kadang kala dijumpai glukosaria yang meningkatkan kita pada diabetes militus. Dalam kehamilan, pengaruh kelenjar endoktrin agak terasa, seperti somatomatropin, plasma insulin, dan hormone-hormonal adrenal 17 kotesteroid. Untuk rekomndasi, harus diperhatikan sungguhsungguh hasil GTT oral dan GTT intravena.

5) Metabolisme lemak juga terjadi,kadar kolestrol maningkat sampai 350 mg atau lebih per 100cc. hormone somatomamotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya terdapat di badan,perut dan paha 6) Metabolisme mineral : kalsium dibutuhkan rata-rat 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang-tulang terutama pada trimester terahir dibutuhkan 30-40 gram, fospor dibutuhkan rata-rata 2 garam/hari, zat besi dibutuhkan tambahan zat besi 800 mg, atau 30-50 mg perhari. 7) Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. kenaikan berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil per-eklamsi dan eklamsi. Kenaikan berat badan wanita hamil disebakan oleh : janin,uri, air ketuban, uterus, payudara,kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air. 8) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktas. Kalori yang dibutuhkan untuk ini terutama diperoleh pada pembakaran zat arang, khususnya sesudah kehamilan 5 bulan keatas. Namun bila dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori. 9) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein. C. Kehamilan Dibagi Dalam Tiga Trimester 1. Trimester pertama yaitu usia kehamilan 0-14 minggu. (Mirza,2008) Pada saat ini tubuh mulai belajar beradaptasi dan berkompromi terhadap

barbagai perubahan.berikut tanda-tanda yang biasa terjadi pada trimester pertama: 1) Badan tidak nyaman 2) Mual dan muntah 3) Pusing 4) Sering buang air kecil 5) Cepat cape 6) Sembelit 2. Trimester dua yaitu usia kehamilan 14-28 minggu. Pada trimester kedua ini tubuh sedang nyaman-nyamannya, meskipun termasuk bulan- bulan yang menyenangkan tapi rahim akan terus membesar akibatnya organ-organ lain akan ikut tertekan dan keluhan akan muncul. Keluhan pada trimester kedua yaitu: 1) Sakit punggung

Melunaknya ketegangan ligament yang menopang rahim sehingga sikap tubuh yang salah akan membuat punggung tegang. Sebaiknya sikap tubuh tegak saat berdiri dan gunakan bantal untuk menyangga tubuh bagian belakang saat duduk. 2) Kaki kram Kaki kram adalah kontraksi keras pada otot betis atau otot telapak kaki. Kram terjadi karena sirkulasi darah yang kurang dan pengkonsumsian makanan yang tidak seimbang, untuk menghindarinya gerakan kaki maju mundur diatas botol kosong sebanyak 20 kali perkaki setiap sebelum tidur. 3) Heartburn Biasanya terjadi akibat tekanan dari janin yang terus membesar sementara kapasitas ruang dalam perut sangat terbatas, untuk menghindarinya sebaiknya makan dalam porsi kecil tapi sering dan hindari makanan yang berbumbu atau berlemak.

3. Trimester tiga yaitu usia kehamilan 28-42 minggu. (Mirza, 2008 ) Gangguan yang biasanya terjadi pada trimester ketiga ini adalah sebagai berikut: 1). Perut menjadi besar sekali 2). Sesak napas 3). Kaki dan tangan bengkak 4). Varises

Asuhan Antenatal 1. Pengertian Asuhan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan janin yang dilakukan secara berkala di ikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan selama kehamilan. (Rita Yulifah, Dkk. 2009: 59-60) Asuhan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. 2. Tujuan asuhan antenatal a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan bayi. b. Mendeteksi adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin.

c. Merencanakan asuhan khusus sesuai dengan kebutuhan. d. Mempersiapkan persalinan serta kesiagaan dalam menghadapi komplikasi e. Mempersiapkan masa nifas dan pemberian ASI ekslusif. 3. Standar minimal antenatal Pelayanan /asuhan standar minimal termasuk 10 T : 1. Timbang Berat Badan 2. Ukur Tekanan darah 3. Ukur Tinggi fundus uteri 4. Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap 5. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan 6. Tes terhadap penyakit menular seksual 7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan 8. Tatalaksana kasus 9. Tentukan status gizi (pengukuran LILA) 10. Tatalaksana Konseling KB 3. Kebijakan Program Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Untuk mendukung program KIA maka Buku KIA menjadi penting karena berisi tentang informasi cara memelihara dan merawat kesehatan Ibu dan Anak. Dalam Buku KIA diinformasikan, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal : 1. Satu kali kunjungan selama trisemester pertama sebelum 14 minggu 2. Satu Kali kunjungan selama trisemester kedua anatara minggu 14 28 3. Dua kali kunjungan selama trisemester ketiga antara minggu 28 -36 dan sesudah minggu ke 36. Tabel 2.1 Kunjungan Antenanal Kunjungan Waktu Informasi penting

Trisemester pertama

0 14 Minggu

Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil. Mendeteksi masalah dan menanganinya Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi. Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya)

Trisemester kedua

15 - 28 minggu

Sama

seperti

diatas, khusus

ditambah mengenai

kewaspadaan

preeklampsia (Tanya ibu tentang gejalagejala preklampsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria) Trisemester ketiga 28 42 minggu Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, kondisi lain yang memerlukan kelahiran dirumah sakit.

(Saifuddin, 2002:N-2) 4. Kebijakan Klinis

Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut: 1) Mengupayakan kehamilan yang sehat 2) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanan awal serta rujukan bila diperlukan. 3) Persiapan persalinan yang bersih dan aman. 4) Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi. (Saifudin, 2002 : 65)

D. Tanda Bahaya Kehamilan 1. Pengertian Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. (Pusdiknakes, 2003:34) 2. Tanda Bahaya Kehamilan (Mirza, 2008) Tanda bahaya pada kehamilan: 1. Sakit kepala yang hebat. 2. Perubahan visualisasi yang tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja). 3. Bengkak pada muka atau tangan 4. Perdarahan dari jalan lahir 5. Nyeri abdomen yang hebat 6. Keluar air ketuban sebelum waktunya 7. Kejang 8. Demam tinggi 9. Anemia

3. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I: Satu dari berbagai tanggung jawab utama pekerja yang terlibat dalam perawatan ibu hamil ialah menyadarkan ibu tentang tanda dan gejala yang berpotensi menimbulkan komplikasi pada kehamilan. Ibu hamil harus mengetahui cara melaporkan tanda- tanda bahaya seperti: 1) Sakit kepala yang hebat.

2) 3) 4) 5) 6) 7) 4.

Perubahan visual yang tiba-tiba. Bengkak pada muka dan tangan. Perdarahan dari jalan lahir. Nyeri abdomen yang hebat. Kejang. Demam tinggi

Tanda Bahaya Yang Harus Segera Mendapatkan Pertolongan: 1) Keluar darah dari jalan lahir perdarahan dari jalan lahir dalam kehamilan jarang yang normal. Perdarahan pada kehamilan dapat berarti abortus, mola, atau kehamilan ektopik. 2) Keluar air ketuban sebelum waktunya Ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uterin. 3) Kejang Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadi gejala-gajala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. 4) Demam tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >380C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. 5) Nyeri perut yang hebat Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan masalah yang mengancam keselamatan jiwa yang hebat, menetap dan tidak hilang setalah istirahat. 6) Muntah terus dan tidak dapat makan pada kehamilan muda Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan muda itu karena peningkatan kadar hormon estrogen dan HCG dalam setum, tetapi apabila mual dan muntah yang berlebihan dan tidak dapat makan itu salah satu tanda yang harus diwaspadai saat kehamilan. 7) Selaput kelopak mata pucat Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin dibawah 11 gr% pasa trimester I dan III, <10,5 gr% pada trimester II. (Mirza, 2008:45)

KRANGKA TEORI

Independent

Dependent

Pengetahuan Ibu hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Pada Kehamilan Sumber Informasi Media Cetak Media Elektonik Petugas Kesehatan Buku KIA

Persepsi Ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan Karakteristik Ibu Usia Pendidikan Pekerjaan

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPRASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Kerangka konsep yang telah disusun, disesuaikan dengan keterbatasan peneliti. Adapun yang menjadi data variable independent adalah Pengetahuan ibu hamil yang mencakup, Umur, pendidikan, pekerjaan, sumber informasi, persepsi. Sebagai variable dependen adalah pengetahuan ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya Pada kehamilan. Untuk memperjelas arah dan lingkup penelitian ini maka dapat dilihat dari bagan 3.1 Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Karakteristik Ibu Usia Pendidikan Pekerjaan

Independent Pengetahuan Ibu hamil Tentang Tanda-tanda Bahaya Pada Kehamilan

Dependent

Persepsi Ibutentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan

Sumber Informasi Media Cetak Media Elektonik Petugas Kesehatan Buku KIA

` Sumber : (Notoatmodjo, Promosi Kesehatan, 2010) 3.2 Definisi Oprasional No Variable DEPENDENT Devinisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

0: kurang, bila bisamenjawab sebanyak <70% merupakan Pengetahuan Ibu 1 Hamil hasil pertanyaan tentang tanda tandabahaya

dari tahu dan ini terjadi orang setelah melakukan wawancara

pada kehamilan. 1:Baik, menjawab sebanyak >70%pertanyaan tentang tanda tandabahaya bila Ordinal

Tentang Tanda-tanda Bahaya pada Kehamilan

penginderaan suatu Kuesioner objek tertentu, oleh ibu hamil

(Notoatmodjo, 2005)

pada kehamilan

INDEPENDENT Lamanya waktu 0 : < 20 Tahun Kuisioner Wawancara 1 : >20 -35 Ordinal

hidup atau ada sejak 1 Usia dilahirkan atau

diadakan(hidup) (kamus bahasa lengkap

Tahun 2:35 tahun

Indonesia,2005) Proses belajar yang pernah secara dalam ditempuh formal di 0. Tidak Pernah Sekolah 1.SD -SMP 2.SMA wawancara 3.Perguruan Tinggi Akademi/Sarjana Ordinal

lembaga

pendidikan terakhir 2 Pendidikan yang di ikuti Kuesioner

responden (Notoatmodjo, 2005)

Suatu dilakukan mendapatkan 3 Pekerjaan nafkah lengkap

yang untuk 0 Wawancara : Tidak

(kmus Kuisioner bahasa

Bekerja 1 :Bekerja

Indonesia,2005)

Mengenal memilih

dan objek

1 : Positif : Setuju/Sangat Setuju (S/SS) Nominal 2 : Negatif : Tidak setuju/Sangat Tidak Setuju (TD/STD)

sehubungan dengan tindakan yang akan dilakukan 3 Persepsi (Notoatmojo, 2007) kuesioneer wawancara

Sumber

Semua sarana atau kuisioner

Wawancara 1.Pernah

Nominal

nformasi

upaya

untuk

a:Media Cetak b:Media Elektronik c:Petugas Kesehatan d:Dan Lainnya

menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan baik media elektronika

komunikator, melalui cetak,

(tv, radio, computer, dsb) dan media luar, sehingga meningkatkan pengetahuan (Notoatmodjo,2010) BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dapat

(Buku KIA)

2:Tidak Pernah

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang Tanda-tanda Bahaya pada Kehamilan

berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, persepsi, sumber informasi di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi tahun 2011, dengan menggunakan desain penelitian cross sectional dan mengambil data dengan kuisioner kepada responden. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi pada tanggal 23 Juni - 6 juli 2011. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2005) Yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di Puskesmas Kecamatan Cikakak Kabupaten sukabumi tanggal 23 Juni-6 Juli 2011 dengan jumlah 114 ibu hamil. 2. Sampel

Sample merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005) Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan teknik cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005). Dari seluruh populasi yang berjumlah 114 seluruhnya di jadikan sample. C. Cara pengumpulan data Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yaitu daftar pertanyaan yang diharapkan akan dijawab oleh responden. D. Pengolahan dan analisa data 1. Pengolahan data Pengolahan data menggunakan meode manual dengan analisa data yang bterstruktur, hal ini bertujuan agar analisa data tersebut menjadi bermakna sehingga dapat dipergunakan sesuai dengan masalah yang dihadapi. Langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut: a. Editing Mengecek jumlah dan kelengkapan pengisisan kuisioner apakah setiap pertanyaan akan terjawab dengan benar. b. Coding Coding merupakan kegiatan klasifikasi data dan memberi kode untuk mempermudah pengumpulan data c. Transfering

Memindahkan jawaban atau kode jawaban kemedia tertentu d. Tabuling data Jawaban responden ditabulasi secara manual dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi kemudian jelaskan secara katageri sub variable 2. Analisis data Pada hasil data dilakukan dengan analisa univariat, analisa ini dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti baik pada variabel independen maupun dependen, analisi data yang dilakukan dengan memasukan data dalam tabel sesuai dengan

variabel yang diteliti dengan menghitung semua populasi yang berjumlah 114 responden dimasukan semua kedalam sample (populasi sama dengan sample).

Anda mungkin juga menyukai