Anda juga bisa ikut ambil peran dalam penyebaran pengetahuan bebas. Mari bergabung dengan sukarelawan
Wikipedia bahasa Indonesia!
Olimpiade
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Untuk Olimpiade Musim Dingin terakhir, lihat Olimpiade Musim Dingin 2018. Untuk Olimpiade
Musim Panas terakhir, lihat Olimpiade Musim Panas 2016.
Olimpiade
Cincin Olimpiade
Olimpiade
Topik utama
Pencalonan
Perayaan
Piagam
Kota penyelenggara
KOI
Medali
Tabel medali
Peraih medali
KON
Skandal dan kontroversi
Olahraga
Simbol
Estafet obor
Gelanggang olahraga
Pertandingan
Musim Panas
Musim Dingin
Paralimpiade
Remaja
Kuno
l
b
s
Pertandingan Olimpiade (bahasa Prancis: les Jeux olympiques, JO)[1] adalah ajang
olahraga internasional empat tahunan yang mempertandingkan cabang-cabang olahraga musim
panas dan musim dingin serta diikuti oleh ribuan atlet yang berkompetisi dalam berbagai
pertandingan olahraga. Olimpiade merupakan kompetisi olahraga terbesar dan terkemuka di
dunia, dengan lebih dari 200 negara berpartisipasi.
Awalnya, Olimpiade hanya berlangsung di Yunani kuno sampai akhirnya pada tahun 393 M
Olimpiade kuno ini dihentikan oleh Kaisar Romawi, Theodosius. Olimpiade kemudian dihidupkan
kembali oleh seorang bangsawan Prancis bernama Pierre Frèdy Baron de Coubertin pada tahun
1896. Dalam kongres pada tahun 1894 yang diselenggarakan di Paris, didirikanlah Komite
Olimpiade Internasional (IOC) dan ibu kota Yunani, Athena dipilih sebagai tuan rumah Olimpiade
modern pertama tahun 1896. Selanjutnya, sejak tahun 1896 sampai sekarang, setiap empat
tahun sekali Olimpiade Musim Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-tahun pada
masa Perang Dunia II. Edisi khusus untuk olahraga musim dingin; Olimpiade Musim Dingin,
mulai diadakan pada tahun 1924. Awalnya Olimpiade Musim Dingin diadakan pada tahun yang
sama dengan Olimpiade Musim Panas, namun sejak tahun 1994 Olimpiade Musim Dingin
diadakan setiap empat tahun sekali, dengan selang waktu dua tahun dari penyelenggaraan
Olimpiade Musim Panas.
Evolusi yang dilakukan oleh IOC selama abad ke-20 dan 21 telah menyebabkan beberapa
perubahan pada penyelenggaraan Olimpiade. Beberapa penyesuaian dilakukan, termasuk
penciptaan Olimpiade Musim Dingin untuk olahraga es dan salju, Paralimpiade untuk atlet
dengan kekurangan fisik dan Olimpiade Remaja untuk para atlet remaja. Dalam
perkembangannya, Olimpiade telah menghadapi berbagai tantangan, seperti pemboikotan,
penggunaan obat-obatan, penyuapan dan terorisme. Olimpiade juga merupakan kesempatan
besar bagi kota dan negara tuan rumah untuk menampilkan diri kepada dunia.
Gerakan Olimpiade terdiri dari Federasi Olahraga Internasional (IF), Komite Olimpiade Nasional
(NOC), dan Komite Pengorganisasian Olimpiade (OCOG). Sebagai badan pembuat keputusan,
IOC bertanggung jawab untuk memilih kota tuan rumah untuk setiap Pertandingan, serta
mengatur dan mendanai Olimpiade sesuai dengan Piagam Olimpiade. IOC juga menentukan
program Olimpiade, yang terdiri dari cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Olimpiade.
Ada beberapa ritual dan simbol Olimpiade, seperti bendera dan obor Olimpiade, serta upacara
pembukaan dan penutupan. Lebih dari 13.000 atlet bersaing di Olimpiade Musim Panas dan
Musim Dingin di 33 olahraga yang berbeda dan hampir 400 pertandingan. Para pemenang
pertama, kedua, dan ketiga di masing-masing pertandingan menerima medali Olimpiade: emas,
perak, dan perunggu, masing-masing.
Di Indonesia, Olimpiade yang sering dikenal dan secara rutin diikuti adalah Olimpiade Musim
Panas. Indonesia sendiri pertama kali berpartisipasi pada Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia,
dan tak pernah absen berpartisipasi pada tahun-tahun berikutnya, kecuali pada tahun 1964 dan
1980.[2].
Daftar isi
1Olimpiade kuno
2Olimpiade modern
o 2.1Pelopor
o 2.2Kebangkitan
o 2.3Olimpiade 1896
o 2.4Perubahan dan adaptasi
2.4.1Olimpiade Musim Dingin
2.4.2Paralimpiade
2.4.3Olimpiade Remaja
o 2.5Olimpiade masa kini
3Komite Olimpiade Internasional
o 3.1Kritik
4Komersialisasi
o 4.1Anggaran
o 4.2Pengaruh televisi
5Biaya
6Simbol, motto dan maskot
7Perayaan
o 7.1Pembukaan
o 7.2Penutupan
o 7.3Penyerahan medali
8Cabang olahraga
9Kontroversi
o 9.1Pemboikotan
o 9.2Politik
o 9.3Penggunaan obat-obatan PED
o 9.4Larangan Rusia dari Olimpiade Musim Dingin 2018
o 9.5Diskriminasi gender
o 9.6Kekerasan
10Pemenang dan medali
11Kota dan negara tuan rumah
12Partisipasi Indonesia
13Lihat juga
14Referensi
15Bibliografi
16Pranala luar
Pertandingan Olimpiade kuno adalah festival keagamaan dan atletik yang diadakan setiap empat
tahun di tempat suci Zeus di Olympia, Yunani. Kompetisi adalah di antara perwakilan dari
beberapa negara-kota dan kerajaan Yunani Kuno. Permainan ini terutama menampilkan
olahraga atletik tetapi juga olahraga seperti gulat dan perlombaan, balap kuda dan kereta kuda.
Telah banyak ditulis bahwa selama Olimpiade, semua konflik di antara negara-negara kota yang
berpartisipasi ditunda sampai Olimpiade selesai. Penghentian permusuhan ini dikenal sebagai
perdamaian atau gencatan senjata Olimpiade. Ide ini adalah mitos modern karena orang-orang
Yunani tidak pernah menangguhkan perang mereka. Gencatan senjata itu memungkinkan para
peziarah religius yang sedang melakukan perjalanan ke Olympia untuk melewati wilayah yang
berperang tanpa gangguan karena mereka dilindungi oleh Zeus. Asal usul Olimpiade diselimuti
misteri dan legenda; salah satu mitos paling populer mengidentifikasi Heracles dan ayahnya
Zeus sebagai nenek moyang dari Olimpiade . Menurut legenda, Heracles lah yang pertama kali
menyebut pertandingan "Olimpiade" dan menetapkan kebiasaan penyelenggaraannya setiap
empat tahun. Mitos berlanjut bahwa setelah Heracles menyelesaikan dua belas kerjanya, dia
membangun Stadion Olimpiade sebagai suatu kehormatan bagi Zeus. Setelah selesai, ia
berjalan dalam garis lurus untuk 200 langkah dan menyebut jarak ini sebagai "stadion" (bahasa
Yunani: στάδιον, Latin: stadion, "panggung"), yang kemudian menjadi jarak yang jauh. Tanggal
awal yang paling banyak diterima untuk Olimpiade Kuno adalah 776 SM; ini didasarkan pada
prasasti, ditemukan di Olympia, daftar pemenang lomba lari kaki yang diadakan setiap empat
tahun dimulai pada 776 SM. Pertandingan Olimpiade kuno menampilkan acara lari, pentathlon
(terdiri dari acara melompat, lempar cakram dan lempar lembing, perlombaan kaki, dan gulat),
tinju, gulat, pankrasi, dan berkuda. Tradisi mengatakan bahwa Coroebus, juru masak dari kota
Elis, adalah juara Olimpiade pertama.
Sejak ribuan tahun lalu bangsa Yunani sudah mengenal olahraga dalam arti yang paling
sederhana. Mereka melakukannya untuk kepentingan pasukan perang atau kemiliteran. Dengan
berolahraga diharapkan para prajurit akan tangkas dan sigap dalam bertempur. Olimpiade yang
paling awal konon sudah diselenggarakan bangsa Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum
Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa
tertinggi mereka, Zeus. Zeus bermukim di Gunung Olimpus yang kemudian dipakai sebagai
nama Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun,
para olahragawan terbaik dari seluruh Yunani berdatangan ke arena di sekitar Gunung Olimpus.
Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim. Para atlet yang akan bertanding
terlebih dulu berlatih keras selama sepuluh bulan di daerah masing-masing. Dulu, di Yunani
sering terjadi perang saudara, namun ketika pesta olahraga berlangsung, pihak yang bertikai
melakukan gencatan senjata. Siapa yang melanggar konsensus akan dikenakan denda. Bangsa
Sparta pernah diharuskan membayar denda karena melanggar gencatan senjata selama Perang
Peloponnesus. Menjelang pertandingan, panitia pelaksana menyembelih babi kurban.[3][4]
Saat ini di wilayah Olympia, Yunani terdapat sekelompok bangunan kecil dan gelanggang di
alam terbuka. Sisa-sisa puing gelanggang latihan itu merupakan peninggalan arkeologis yang
dilestarikan pemerintah Yunani. Pada pesta Olimpiade kerap terjadi perjanjian perdamaian atau
persekutuan antar bangsa. Juga timbul berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang
dijajakan antara lain anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah. Olimpiade kuno
mempertandingkan cabang-cabang atletik seperti lari, loncat, dan lempar. Ada juga pacuan
kuda dan pacuan kereta. Karena aturannya belum baku, para penonton sering terkena lemparan
batu atau ditabrak kereta kuda para peserta.[5][6][7]
Di Olympia juga masih dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan olahraga lari. Pijakan batu itu
disusun sedemikian rupa agar para pelari bisa mendapat ruang gerak ke kiri dan ke kanan. Pada
saat start para pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu. Ada pula
panel-panel tentang lomba lari khusus membawa perisai. Lomba ini banyak disukai penonton
karena dianggap lucu.[8] Pembukaan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta dengan empat
kuda. Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang keluar. Jarak yang ditempuh
hampir 14 km, yakni 12 kali pulang pergi antara dua tiang batu yang ditancapkan di tanah.
Berbeda dengan Olimpiade modern, dulu mahkota kemenangan tidak diberikan
kepada sais atau joki, melainkan kepada pemilik kereta dan kuda yang umumnya orang-orang
kaya. Orang kaya yang haus kehormatan biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta
kuda untuk mengikuti perlombaan.[9]
Berbagai pertandingan dalam Olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras. Para pelari berpacu
secepat-cepatnya tanpa memakai alas kaki. Para penunggang kuda berlomba habis-habisan
tanpa pelana atau sanggurdi. Para peloncat membawa pemberat yang diayun-ayunkan untuk
menambah dorongan maju. Olahraga yang terkeras adalah pankration, yakni perpaduan
antara gulat dan tinju gaya tradisional.[10] Para atlet boleh menyepak atau mencekik lawan, yang
tidak diperbolehkan adalah memijit mata, menggigit, dan mematahkan jari. Fairplay benar-benar
diperhatikan para atlet. Beberaba artefak purba memperlihatkan adegan tinju antara dua atlet.
Pemenang adu tinju adalah pihak yang dapat memukul kepala lawan. Pihak yang kalah harus
mengacungkan jari tanda mengaku kalah.[11]
Olimpiade kuno hanya boleh ditonton dan diikuti oleh para pria. Sebab para atlet harus
bertanding dengan tubuh telanjang, kecuali untuk kesempatan khusus, seperti lomba kereta
kuda. Mereka berbusana beraneka ragam untuk menunjukkan status sosial si pemilik kereta dan
kuda. Bagi orang Yunani telanjang merupakan cara paling sesuai untuk berolahraga. Mereka
bangga kalau memiliki tubuh yang atletis.[12] Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota
dedaunan, seperti daun zaitun liar sebagai pengganti medali. Kadang-kadang sang juara diarak
masuk kota melalui sebuah lubang yang dibuat khusus pada tembok kota. Mereka dielu-elukan
di jalan kota dan disambut pembacaan puisi.[13] Penghargaan lain kepada olahragawan
berprestasi berupa pembebasan dari pajak dan mendapat makanan gratis. Beberapa kota juga
memberikan bonus uang dalam jumlah besar. Bahkan di kota kediaman pemenang didirikan
patung mereka. Banyak patung batu dan perunggu masih tersisa sampai kini dan itulah hadiah
paling abadi milik sang juara. Salah satu bagian cabang atletik yang masih tetap dikenal hingga
kini adalah maraton, yakni perlombaan lari sejauh kira-kira 42 km.[14]
Olimpiade mencapai puncaknya pada abad ke-6 dan ke-5 SM, tetapi kemudian secara bertahap
mengalami penurunan seiring jatuhnya Yunani ke tangan Romawi. Tidak ada konsensus yang
menyatakan secara resmi mengenai berakhirnya Olimpiade, namun teori yang paling umum
dipegang saat ini adalah pada tahun 393 M, saat Kaisar Romawi, Theodosius menyatakan
bahwa semua budaya praktik-praktik kuno Yunani harus dihilangkan.[15] Kemudian, pada tahun
426 M, Theodosius II memerintahkan penghancuran semua kuil Yunani. Setelah itu, Olimpiade
tidak diadakan lagi sampai akhir abad ke-19.[16]
Berbagai penggunaan istilah "Olimpiade" untuk menggambarkan kejadian atletik di era modern
telah didokumentasikan sejak abad ke-17. Acara pertama tersebut adalah Olimpiade Cotswold
atau "Cotswold Olimpick Games", sebuah pertemuan tahunan di dekat Chipping Campden,
Inggris, melibatkan berbagai olahraga. Ini pertama kali diselenggarakan oleh pengacara Robert
Dover antara 1612 dan 1642, dengan beberapa perayaan berlanjut hingga hari ini. Asosiasi
Olimpiade Britania Raya, dalam tawarannya untuk Olimpiade 2012 di London, menyebutkan
Olimpiade ini sebagai "yang pertama dari awal Olimpiade Inggris". Ajang olahraga pertama yang
pelaksanaannya serupa dengan Olimpiade kuno adalah L'Olympiade de la République, sebuah
festival olahraga nasional yang diadakan pada tahun 1796 sampai 1798 selama masa Revolusi
Prancis.[17] Dalam pelaksanaannya, ajang ini mengadopsi beberapa peraturan-peraturan yang
berlaku dalam Olimpiade kuno. Ajang ini juga menandai diterapkannya sistem metrik ke dalam
cabang-cabang olahraga.[17] Pada tahun 1834 dan 1836 Olimpiade diadakan di Ramlösa
(Swedia) dan ditambah di Stockholm (Swedia) 1843, semuanya diselenggarakan oleh Gustaf
Johan Schartau dan lainnya. Sebanyak 25.000 penonton menyaksikan permainan.
Pada tahun 1850 sebuah Kelas Olimpiade didirikan oleh Dr. William Penny Brookes di Much
Wenlock, Shropshire, Inggris. Selanjutnya, pada tahun 1859, Dr. Brookes mengganti nama Kelas
Olimpiade menjadi Olimpiade Wenlock. Ajang tersebut tetap diadakan hingga hari ini.[18] Tanggal
15 November 1860, Dr. Brookes membentuk Perkumpulan Olimpiade Wenlock.[19] . . Antara
:28
tahun 1862 dan 1867, di Liverpool diadakan ajang Grand Olympic Festival. Ajang ini dicetuskan
oleh John Hulley dan Charles Melly dan merupakan ajang olahraga pertama yang bersifat
internasional, meskipun atlet-atlet yang berpartisipasi kebanyakan merupakan "atlet
amatir".[20][21] Penyelenggaraan Olimpiade modern pertama di Athena pada tahun 1896 hampir
identik dengan Olimpiade Liverpool.[22] Pada tahun 1865, Hulley, Dr. Brookes dan EG Ravenstein
mendirikan Asosiasi Olimpiade Nasional di Liverpool, yang merupakan cikal bakal
terbentuknya Asosiasi Olimpiade Britania Raya. Selanjutnya, pada tahun 1866, sebuah ajang
bernama Olimpiade Nasional Britania Raya diselenggarakan di London untuk pertama kalinya.[23]
Kebangkitan[sunting | sunting sumber]
Baron Pierre de Coubertin.
Semangat bangsa Yunani untuk menghidupkan kembali Olimpiade dimulai seiring dengan
berlangsungnya Perang Kemerdekaan antara Yunani dengan Kekaisaran Ottoman pada tahun
1821. Ide untuk membangkitkan Olimpiade pertama kali dicetuskan oleh
seorang penyair dan editor majalah bernama Panagiotis Soutsos lewat puisinya yang
berjudul "Dialogue of the Dead" yang diterbitkan pada tahun 1833.[19] Evangelis Zappas, seorang
:1
pengusaha Yunani-Rumania adalah orang yang pertama kali menulis kepada Raja Otto,
menawarkan untuk mendanai kebangkitan Olimpiade.[19] Zappas mensponsori penyelenggaraan
:14
Olimpiade pada tahun 1859 yang diselenggarakan di pusat kota Athena. Atlet-atlet yang
berpartisipasi dalam ajang tersebut berasal dari Yunani dan Kekaisaran Ottoman. Zappas juga
mendanai perenovasian Stadion Panathinaiko kuno agar dapat dipakai sebagai tempat
penyelenggaraan Olimpiade pada tahun-tahun berikutnya.[19] :14
Stadion Panathinaiko digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade tahun 1870 dan
1875.[19] Sekitar Tiga puluh ribu penonton menghadiri Olimpiade pada tahun 1870 namun
:2, 13–23, 81
tidak ada catatan kehadiran resmi yang tersedia untuk penyelenggaraan Olimpiade tahun
1875.[19] Pada tahun 1890, setelah menghadiri Olimpiade Wenlock,
:44
perenovasian stadion dalam rangka persiapan Olimpiade.[19] Pemerintah Yunani juga turut
:128
menyediakan dana, berharap dana tersebut dapat diperoleh kembali melalui penjualan tiket dan
dari penjualan set prangko peringatan Olimpiade pertama.[19] :128
Sebagian besar atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade Athena 1896 berasal dari
Yunani, Jerman, Prancis, dan Britania Raya. Negara-negara tersebut juga menguasai perolehan
medali.[19] Pada saat itu, wanita tidak boleh berpartisipasi. Penyelenggara menyebut kesertaan
:128
mereka tidak praktis, tidak menarik, dan tidak tepat. Sekitar 80.000 penonton hadir,
termasuk Raja George I dari Yunani.[29]
Meskipun Yunani tidak berpengalaman dalam menyelenggarakan ajang olahraga internasional
dan awalnya juga mempunyai masalah keuangan, namun akhirnya berhasil mempersiapkan
segalanya tepat waktu. Jumlah atlet yang berpartisipasi juga terbilang kecil jika dibandingkan
dengan ukuran saat ini, namun Olimpiade 1896 merupakan keikutsertaan internasional terbesar
untuk ajang olahraga pada masanya. Olimpiade tersebut pun terbukti sukses bagi rakyat
Yunani.[19]
:128
Olimpiade Musim Dingin (pertama kali diadakan di Chamonix, Prancis, pada tahun 1924)
diciptakan untuk memperlombakan cabang-cabang olahraga musim dingin seperti seluncur
es dan ski yang tidak bisa diperlombakan dalam Olimpiade Musim Panas. Seluncur es (tahun
1908 dan 1920) serta hoki (tahun 1920) pernah diperlombakan dalam ajang Olimpiade Musim
Panas. IOC ingin memperluas daftar tersebut dengan ikut memperlombakan cabang-cabang
olahraga untuk musim dingin lainnya. Pada kongres Olimpiade tahun 1921 di Lausanne,
diputuskan untuk menyelenggarakan versi musim dingin dari Olimpiade. Acara bertajuk Pekan
Olahraga Musim Dingin diadakan pada tahun 1924 di Chamonix, Prancis. Acara ini menjadi
penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin pertama.[32]
Pada awalnya, IOC memutuskan untuk menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin pada tahun
yang sama dengan penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas.[33] Tradisi ini bertahan
sampai Olimpiade Musim Dingin 1992 di Albertville, Prancis. Setelah itu, sejak tahun 1994
Olimpiade Musim Dingin diadakan setiap dua tahun berselang setelah penyelenggaraan
Olimpiade Musim Panas.[32] Jumlah negara yang berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin
juga lebih sedikit dibandingkan Olimpiade Musim Panas, karena negara-negara yang berada
di ekuator tidak mengenal olahraga musim dingin dan juga tidak memiliki fasilitas untuk olahraga
tersebut.[32]
Paralimpiade[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Paralimpiade
Pada tahun 1948, Sir Ludwig Guttmann, yang bertekad untuk mempromosikan rehabilitasi
prajurit yang cacat akibat Perang Dunia II menyelenggarakan pertandingan olahraga antar
rumah sakit bertepatan dengan penyelenggaraan Olimpiade London 1948. Pertandingan
tersebut dikenal sebagai Stoke Mandeville Games dan selanjutnya diselenggarakan setiap
tahunnya selama dua belas tahun. Kemudian, dalam Olimpiade Roma 1960, Guttman membawa
400 atlet untuk berlaga dalam ajang Olimpiade Paralel, yang kemudian dikenal sebagai
Paralimpiade pertama. Sejak itu, Paralimpiade telah diselenggarakan di setiap tahun
penyelenggaraan Olimpiade. Dalam Olimpiade 1988, Seoul sebagai kota tuan rumah juga
menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Paralimpiade.[34] Pada tahun 2001, Komite
Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC) menandatangani
perjanjian yang menjamin bahwa kota tuan rumah Olimpiade juga akan dikontrak untuk menjadi
tuan rumah Paralimpiade.[35][36] Perjanjian ini mulai diberlakukan dalam
penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas Beijing 2008 dan Olimpiade Musim Dingin Vancouver
2010. Ketua panitia Olimpiade Musim Panas London 2012, Lord Coe, menyatakan soal
penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade 2012 di London:
Upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 1964.
“
Kami ingin mengubah sikap publik terhadap kecacatan, merayakan kehebatan olahraga
Paralimpik dan untuk menegaskan bahwa dua pertandingan ini adalah satu keseluruhan yang
utuh.[37] ”
Olimpiade Remaja[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Olimpiade Remaja
Pada tahun 2010, Olimpiade menambah daftar pertandingannya dengan menyertakan Olimpiade
Remaja ke dalam penyelenggaraan Olimpiade. Olimpiade Remaja ini dimaksudkan untuk
memberi kesempatan kepada atlet yang berusia antara 14 sampai 18 tahun untuk berkompetisi
dalam Olimpiade. Olimpiade Remaja sebenarnya sudah dicetuskan oleh Presiden IOC, Jacques
Rogge pada tahun 2001 dan baru disetujui dalam Kongres IOC ke 119 pada tahun
2007.[38][39] Olimpiade Remaja Musim Panas pertama diselenggarakan di Singapura pada tanggal
14-26 Agustus 2010, sedangkan Olimpiade Remaja Musim Dingin pertama diselenggarakan
di Innsbruck, Austria pada bulan Januari 2012.[40] Waktu penyelenggaraan Olimpiade Remaja ini
akan lebih singkat dibanding Olimpiade yang lainnya; versi musim panasnya berlangsung
selama dua belas hari, sedangkan versi musim dinginnya berlangsung selama sembilan
hari.[41] IOC mengizinkan 3.500 atlet dan 875 ofisial untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Remaja
Musim Panas, serta 970 atlet dan 580 ofisial di Olimpiade Remaja Musim Dingin.[42][43] Cabang
olahraga yang diperlombakan akan disesuaikan dengan Olimpiade yang lainnya, namun akan
ada variasi pada beberapa cabang olahraga, misalnya tim negara campuran dan
tim gender campuran serta dikuranginya beberapa cabang dan peraturan pertandingan.[44]
Olimpiade masa kini[sunting | sunting sumber]
Dengan 241 atlet yang mewakili 14 negara pada tahun 1896, peserta Olimpiade terus tumbuh
sepanjang tahun. Pada Olimpiade Beijing 2008, terhitung sebanyak 10.500 atlet dari 204 negara
turut berkompetisi dalam Olimpiade.[45] Sedangkan ruang lingkup dan skala dari Olimpiade
Musim Dingin lebih kecil. Dalam Olimpiade Musim Dingin 2006 di Turin, Italia, cuma sekitar
2.508 atlet dari 80 negara yang berpartisipasi.[46] Selama Olimpiade berlangsung, para atlet dan
ofisial mereka tinggal di sebuah lokasi yang dinamakan "desa Olimpiade". Desa ini dimaksudkan
untuk menjadi sebuah lokasi mandiri bagi semua peserta Olimpiade. Lokasi tersebut juga
dilengkapi dengan kafetaria, klinik kesehatan dan tempat ibadah.[47]
IOC memperbolehkan pembentukan Komite Olimpiade Nasional (NOC) yang mewakili negara-
negara yang tidak berdaulat namun diakui secara internasional. Akibatnya, negara-
negara koloni, teritori dan dependensi diizinkan untuk berlaga di Olimpiade. Negara-negara ini
termasuk wilayah seperti Puerto Riko, Bermuda, Palestina dan Hong Kong, yang semuanya
berkompetisi membawa nama negara mereka sendiri meskipun secara hukum merupakan
bagian dari negara lain.[48] Pada tahun 2011, terdapat 206 NOC yang mewakili negara berdaulat
dan daerah geografis lainnya. Kesemua 192 negara anggota Perserikatan Bangsa-
Bangsa mempunyai Komite Olimpiade Nasional beserta 14 teritori lainnya. Sedangkan NOC
lainnya yang belum diakui oleh IOC meliputi Catalan[49], Gibraltar Britania[50], Polinesia Prancis[51],
Niue[52], Kosovo[53], Somaliland[54], Kaledonia Baru[55], Kurdistan Irak[56][57], Siprus Utara[58],
Abkhazia [59], Kepulauan Faroe[60], Anguilla, Montserrat, dan Kepulauan Turk & Caicos[61]
Gerakan Olimpiade terdiri dari sejumlah besar organisasi dan federasi olahraga nasional dan
internasional, termasuk mitra media beserta atlet, ofisial, juri serta setiap orang dan lembaga
yang setuju untuk mematuhi aturan dari Piagam Olimpiade.[62] Sebagai organisasi payung dari
Gerakan Olimpiade, Komite Olimpiade Internasional (IOC) bertanggung jawab untuk memilih
kota tuan rumah, mengawasi perencanaan dan pelaksanaan Olimpiade, memperbaharui dan
menyetujui cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan dan bernegosiasi dengan sponsor
serta pemberian hak siar pada media.[63] Komite Olimpiade Internasional terdiri dari tiga badan
utama, yaitu:
Pada bulan Juli 2012, Liga Anti-Pencemaran Internasional menyebut penolakan terus menerus
oleh Komite Olimpiade Internasional untuk mengadakan keheningan pada upacara pembukaan
untuk sebelas atlet Israel yang dibunuh oleh teroris Palestina di Olimpiade Munich tahun 1972,
"ketidakpekaan dan kecerobohan yang membandel untuk mengenang para atlet Israel yang
terbunuh. "
Sebuah kartun dari Olimpiade Berlin 1936 yang menggambarkan suasana Olimpiade pada tahun 2000, di
mana penonton digantikan oleh radio dan televisi.
Bendera Olimpiade.
Moto Olimpiade adalah "Citius, Altius, Fortius", yang merupakan ungkapan dalam bahasa
Latin yang berarti "Faster, Higher, Stronger" (bahasa Inggris) atau "Lebih cepat, Lebih tinggi,
Lebih kuat" (bahasa Indonesia). Kutipan Coubertin selanjutnya dinyatakan dalam kredo
Olimpiade, yang berbunyi:
“
"Hal terpenting dalam Olimpiade bukanlah untuk menang, tetapi untuk berpartisipasi.
Seperti juga hal yang paling penting dalam hidup bukanlah kemenangan, tetapi perjuangan.
Hal terpenting bukannya karena telah berhasil mengalahkan, namun karena telah berjuang
dengan baik."[96] ”
Sebulan sebelum perayaan Olimpiade dimulai, api Olimpiade menyala di Olympia, Yunani dalam
sebuah upacara ritual yang mencerminkan budaya Yunani kuno. Seorang pendeta wanita yang
bertindak sebagai imam membakar obor dengan menempatkannya di dalam cermin parabola
yang memfokuskan sinar matahari, ia kemudian menyalakan obor pembawa estafet pertama,
yang akan memulai estafet obor Olimpiade ke berbagai kota di dunia dan berakhir di stadion di
kota tuan rumah penyelenggara Olimpiade.[97] Meskipun api telah menjadi simbol Olimpiade
sejak tahun 1928, estafet obor baru diperkenalkan dalam Olimpiade Berlin 1936 sebagai bagian
dari upaya pemerintah Jerman saat itu untuk mempromosikan ideologi Sosialis Nasionalis-nya.[96]
Maskot Olimpiade biasanya berupa binatang atau sosok manusia yang mewakili warisan budaya
negara tuan rumah dan mulai diperkenalkan pada tahun 1968. Pemilihan maskot ini berperan
penting dalam mempromosikan identitas Olimpiade pada penyelenggaraan Olimpiade Moskwa
1980 di Rusia saat beruang Misha, maskot Olimpiade saat itu, mencapai ketenaran
internasional.[98] Maskot dari Olimpiade Beijing 2008 adalah Fuwa, lima makhluk yang mewakili
lima fengshui; unsur penting dalam kebudayaan Tiongkok.[99] Sedangkan maskot
untuk Olimpiade London 2012 bernama Wenlock dan Mandeville; dua karakter animasi yang
menggambarkan dua tetes baja dari industri baja di Bolton.[100]
Olimpiade terdiri dari 35 cabang olahraga, 30 disiplin dan hampir 400 pertandingan. Sebagai
contoh, gulat adalah olahraga Olimpiade Musim Panas yang terdiri dari dua disiplin: Greco-
Roman dan Freestyle. Masing-masing disiplin diperlombakan ke dalam empat belas
pertandingan untuk pria dan empat pertandingan untuk wanita, masing-masing mewakili kelas
berat yang berbeda.[111] Olimpiade Musim Panas mempertandingkan 26 cabang olahraga,
sedangkan Olimpiade Musim Dingin hanya menawarkan 15 cabang olahraga untuk
diperlombakan.[112] Atletik, renang, anggar dan senam artistik adalah cabang-cabang olahraga
yang tidak pernah absen diperlombakan dalam Olimpiade Musim Panas. Sedangkan ski lintas
alam, seluncur indah, hoki dan seluncur es merupakan cabang-cabang olahraga yang rutin
diperlombakan dalam Olimpiade Musim Dingin. Bulu tangkis, bola basket dan bola voli pada
awalnya dipertandingkan sebagai cabang olahraga demonstrasi, kemudian dipromosikan
sebagai cabang olahraga Olimpiade tetap. Beberapa cabang olahraga seperti tarik
tambang, polo dan golf pernah dipertandingkan dalam Olimpiade sebelumnya, namun tidak
dilanjutkan pada Olimpiade baru-baru ini.[113]
Olahraga Olimpiade diatur oleh Federasi Olahraga Internasional (IF) yang dikelola oleh IOC.
Saat ini terdapat 35 IF dalam Gerakan Olimpiade, mewakili masing-masing cabang olahraga
yang dipertandingkan dalam Olimpiade.[112] Ada cabang olahraga yang diakui oleh IOC tapi tidak
termasuk dalam program Olimpiade seperti rugbi dan boling. Olahraga ini tidak di klasifikasikan
sebagai olahraga Olimpiade, namun dapat di promosikan ke status ini.[114][115] Beberapa cabang
olahraga yang sama sekali belum pernah dipromosikan sebagai olahraga Olimpiade antara
lain catur dan selancar.[116]
Kongres IOC ke-112 pada tahun 2002 membatasi cabang olahraga dalam Olimpiade maksimal
28 cabang olahraga, 301 pertandingan dan 10.500 atlet.[117] Tiga tahun kemudian, dalam kongres
IOC ke-117, revisi dilakukan, yang mengakibatkan tersingkirnya sofbol dan bisbol dari daftar
cabang olahraga dalam Olimpiade London 2012. Karena tidak ada kesepakatan untuk
mempromosikan dua olahraga tersebut, Olimpiade London berlangsung dengan hanya
mempertandingkan 26 cabang olahraga.[117] Pada pelaksanaan Olimpiade Rio de Janeiro
2016 nanti, Olimpiade akan kembali ke sistem maksimum 28 cabang olahraga dengan
menambahkan rugbi dan golf ke dalam daftar.[118]
Prancis, Britania Raya dan Swiss adalah negara-negara yang tidak pernah absen mengirimkan
delegasinya pada ajang Olimpiade sejak 1896. Sebagian besar negara melewatkan Olimpiade
karena kurangnya atlet yang berkualitas, namun beberapa negara memilih untuk memboikot
perayaan Olimpiade karena alasan tertentu. Pada Olimpiade London 1908, Irlandia memboikot
negaranya sendiri, Britania Raya, setelah Britania Raya menolak memberikan kemerdekaan
pada Irlandia.[119] Irlandia juga memboikot Olimpiade Berlin 1936 karena IOC membatasi tim yang
boleh berpartisipasi hanya dari Negara Bebas Irlandia, bukannya dari Kepulauan Irlandia.[120] Ada
tiga peristiwa pemboikotan dalam Olimpiade Melbourne 1956; Belanda dan Spanyol menolak
berpartisipasi karena keterlibatan Uni Soviet dalam Revolusi Hongaria, Kamboja, Mesir, Irak dan
Lebanon memboikot Olimpiade Melbourne karena Krisis Suez, sedangkan Tiongkok (Republik
Rakyat Tiongkok) juga ikut-ikutan memboikot karena keikutsertaan Taiwan (Republik Tiongkok)
dalam Olimpiade.[119] Pada Olimpiade Tokyo 1964, Indonesia dan Korea Utara mencabut diri dari
Olimpiade, setelah beberapa atlet mereka didiskualifikasi karena mengikuti Pesta Olahraga
Negara-Negara Berkembang (GANEFO) di Jakarta. Pada waktu itu, GANEFO dianggap sebagai
pertandingan saingan Olimpiade.[119]
Pada Olimpiade München 1972 dan Olimpiade Montreal 1976, sebagian besar negara Afrika
mengancam untuk memboikot Olimpiade sebelum IOC melarang Afrika Selatan dan Rhodesia
untuk berpartisipasi karena rezim Apartheid mereka. Selandia Baru juga salah satu alasan
pemboikotan Afrika, sebab tim nasional rugbi mereka yang telah bertandang ke Afrika Selatan
untuk bertanding juga diperbolehkan ikut Olimpiade. IOC mengakui kasus yang pertama, namun
menolak melarang Selandia Baru dengan alasan bahwa rugbi bukanlah bagian dari olahraga
Olimpiade.[121] Memenuhi ancaman mereka, dua puluh negara Afrika beserta Guyana dan Irak
mengundurkan diri dari Olimpiade Montreal 1976 setelah beberapa atlet mereka berlaga dalam
pertandingan.[121][122] Taiwan juga memutuskan untuk memboikot Olimpiade Montreal karena RRT
mengintimidasi panitia untuk melarang Taiwan berkompetisi menggunakan nama, bendera dan
lagu kebangsaan Republik Tiongkok.[123] Taiwan tidak berpartisipasi lagi sampai Olimpiade Los
Angeles 1984, di mana saat itu mereka berlaga di bawah nama Tiongkok Taipei serta
menggunakan bendera dan lagu kebangsaan yang baru.[124]
Pada tahun 1980 dan 1984, negara-negara penentang Perang Dingin memboikot Olimpiade di
Moskwa dan Los Angeles. Enam puluh lima negara menolak untuk berpartisipasi
dalam Olimpiade Moskwa 1980 karena invasi Soviet ke Afghanistan. Pemboikotan ini
mengurangi jumlah negara yang berpartisipasi menjadi 81 negara, jumlah terendah sejak tahun
1956. Amerika Serikat juga mengancam akan memboikot Olimpiade di Moskwa jika pasukan
Soviet tidak segera mundur dari Afghanistan, dan boikot tersebut akhirnya terjadi pada tanggal
21 Maret 1980[125] Empat tahun kemudian, Uni Soviet dan negara-negara Blok
Timur (kecuali Rumania) juga memboikot balik Olimpiade Los Angeles 1984, dengan alasan
bahwa mereka tidak bisa menjamin keselamatan atlet mereka. Tanggal 8 Mei 1984, Uni Soviet
mengeluarkan pernyataan pemboikotan yang berisi bahwa pemboikotan disebabkan oleh
sentimen "anti-Soviet" yang muncul di AS pada saat itu.[126] Negara-negara Blok Timur yang
memboikot Olimpiade Los Angeles kemudian menggelar pertandingan mereka sendiri yang
bernama Pertandingan Persahabatan pada bulan Juli dan Agustus 1984.[127][128]
Beberapa ancaman pemboikotan juga terjadi dalam Olimpiade Beijing 2008 sebagai protes
terhadap catatan Hak Asasi Manusia Tiongkok mengenai kekerasan yang dilakukan oleh
pemerintah RRT terhadap etnis Tibet, meskipun pada akhirnya tidak satupun negara yang
melakukan pemboikotan dalam Olimpiade Beijing 2008.[129][130] Pada bulan Agustus 2008,
pemerintah Georgia menyatakan boikot terhadap Olimpiade Musim Dingin Sochi
2014 di Rusia sebagai bentuk protes atas keterlibatan Rusia dalam Perang Ossetia Selatan
tahun 2008.[131][132]
Pada bulan Februari 2011, Iran mengancam akan memboikot Olimpiade London 2012 karena
tampilan logo London 2012 yang tampak mengeja kata "Zion".[133] Iran mengirimkan keluhannya
kepada Komite Olimpiade Internasional, sambil menyatakan logo ini "rasis" dan meminta logo
tersebut ditarik dan desainernya "dikecam". IOC "diam-diam" menolak permintaan tersebut, dan
Iran pada akhirnya mengumumkan bahwa mereka tidak jadi memboikot ajang tersebut.[134]
Politik[sunting | sunting sumber]
Ibolya Csak, atlet Yahudi Hongaria yang meraih medali emas dalam Olimpiade Berlin 1936.
Tommie Smith dan John Carlos memberikan "salam kulit hitam" di podium pada Olimpiade Mexico City
1968.
Sejak awal, Olimpiade telah digunakan sebagai ajang untuk mempromosikan ideologi
politik. Nazi memanfaatkan Olimpiade Berlin 1936 sebagai propaganda untuk menunjukkan pada
dunia bahwa Partai Sosialis Nasionalis itu baik hati dan cinta damai, meskipun pada
kenyataannya mereka memanfaatkan Olimpiade untuk menunjukkan superioritas bangsa
Arya.[135] Jerman dengan superioritas bangsa Arya-nya memang menjadi negara yang paling
sukses dalam Olimpiade Berlin 1936, namun patut dicatat, kemenangan paling gemilang pada
saat itu justru diraih oleh seorang atlet keturunan Afrika-Amerika bernama Jesse Owens, yang
meraih 4 medali emas dan Ibolya Csák; seorang atlet Yahudi asal Hongaria.[136] Uni Soviet tidak
berpartisipasi sampai Olimpiade Helsinki 1952. Sebaliknya, sejak tahun tahun 1928, Soviet
menyelenggarakan ajang olahraga internasional sendiri bernama Spartakiad. Selama masa-
masa perang tahun 1920-an dan 1930-an, organisasi komunis dan sosialis di beberapa negara,
termasuk Amerika Serikat, berusaha menentang apa yang mereka sebut sebagai "Olimpiade
Borjuis" dengan menyelenggarakan ajang tandingan bernama Olimpiade
Pekerja.[137][138] Dalam Olimpiade Melbourne 1956, Uni Soviet berjaya dan muncul sebagai negara
adidaya baru dalam dunia olahraga. Uni Soviet memanfaatkan publisitas yang muncul karena
memenangkan Olimpiade dengan menyebarkan ideologi politiknya.[139] Beberapa atlet secara
individu juga telah memanfaatkan Olimpiade untuk mempromosikan agenda politik mereka.
Dalam Olimpiade Mexico City 1968, dua orang atlet atletik Amerika Serikat, Tommie Smith dan
John Carlos, yang memenangkan tempat pertama dan ketiga dalam lari 200 meter, mengangkat
tangan dan memberikan hormat yang diartikan sebagai salam orang kulit hitam (black power
salute) di atas podium kemenangan. Runner-up saat itu, Peter Norman dari Australia
mengenakan lencana bertuliskan "Proyek Olimpiade untuk Hak Asasi Manusia" untuk
menunjukkan dukungannya pada Smith dan Carlos. Atas hal ini, Presiden IOC saat itu, Avery
Brundage mengeluarkan dan mencabut gelar juara mereka karena salam rasis dan berbau
politik tidak diperbolehkan dalam Olimpiade. Namun insiden ini mempunyai pengaruh kuat ke
media.[140]
Baru-baru ini, dikabarkan bahwa pemerintah Iran mengambil langkah untuk menghindari segala
macam bentuk pertandingan dengan atlet asal Israel. Seorang atlet judo asal Iran, Arash
Miresmaeli, menolak untuk bertanding dengan atlet Israel dalam Olimpiade Athena 2004.
Walaupun kemudian ia di diskualifikasi karena kelebihan berat badan, Miresmaeli malah
dianugerahi hadiah uang sebesar $125.000 oleh pemerintah Iran, jumlah yang dibayarkan
kepada semua atlet peraih medali emas di Iran. Miresmaeli dibebaskan dari tuduhan sengaja
menghindari pertandingan oleh panitia namun tetap saja penerimaan hadiah uang tersebut
menimbulkan kecurigaan.[141]
Penggunaan obat-obatan PED[sunting | sunting sumber]
Pada awal abad ke-20, para atlet Olimpiade mulai menggunakan Obat-obatan Peningkat
Kinerja (Performance Enhancing Drugs/PED) untuk meningkatkan kemampuan atletik mereka.
Sebagai contoh, pemenang maraton dalam Olimpiade St. Louis 1904; Thomas Hicks diberikan
strychnine dan brendi oleh pelatihnya.[142] Kematian yang disebabkan oleh penggunaan obat-
obatan terjadi dalam Olimpiade Roma 1960. Saat pertandingan balap sepeda, atlet
sepeda Denmark; Knud Enemark Jensen jatuh dari sepedanya dan meninggal. Otopsi
menemukan bahwa saat bertanding ia berada di bawah pengaruh amfetamin.[143] Atas peristiwa
ini, IOC melarang penggunaan PED dalam Olimpiade.[144]
Atlet Olimpiade pertama yang dites positif menggunakan PED adalah Hans-Gunnar Liljenwall,
seorang pelari Swedia dalam Olimpiade Mexico City 1968. Dia kehilangan medali perunggunya
setelah terbukti positif menggunakan alkohol selama pertandingan.[145] Penggunaan PED dalam
Olimpiade yang paling dipublikasikan adalah Ben Johnson, seorang pelari cepat Kanada yang
memenangkan lari 100 meter dalam Olimpiade Seoul 1988, namun Johnson dinyatakan positif
menggunakan stanozolol. Medali emasnya kemudian dicabut dan diberikan kepada runner-
up; Carl Lewis.[146]
Pada tahun 1999, IOC mengambil inisiatif untuk berjuang dengan lebih terorganisir melawan
penggunaan PED dengan membentuk World Anti-Doping Agency (WADA). Ada peningkatan
tajam jumlah atlet yang positif menggunakan PED dalam tes yang dilakukan pada Olimpiade
Sydney 2000 dan Olimpiade Musim Dingin Salt Lake City 2002. Beberapa peraih medali dalam
cabang angkat besi dan ski lintas alam didiskualifikasi karena menggunakan PED.
Dalam Olimpiade Musim Dingin Turin 2006, hanya satu atlet yang terbukti positif menggunakan
PED. IOC membentuk rejimen pengujian obat-obatan (sekarang dikenal dengan Standar
Olimpiade) yang menetapkan kadar obat-obatan yang diizinkan bagi para
atlet.[147] Dalam Olimpiade Beijing 2008, sekitar 3.667 atlet diuji oleh IOC di bawah naungan
WADA. Pengujian ini meliputi tes urin dan tes darah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hanya
tiga atlet yang terbukti menggunakan PED.[143][148]
Larangan Rusia dari Olimpiade Musim Dingin 2018[sunting | sunting sumber]
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan bahwa Rusia dilarang
mengikuti Olimpiade Musim Dingin 2018, yang akan diselenggarakan di Pyeongchang, Korea
Selatan, karena masalah doping pada tanggal Selasa, 6 Desember 2017
IOC telah membekukan Komite Olimpiade Rusia, namun para atlet Rusia masih akan
diperbolehkan untuk berkompetisi di Olimpiade Musim Dingin 2018 asal mereka
menggunakan seragam "Atlet Olimpiade dari Rusia" (bahasa Inggris: The Olympic Athletes from
Russia) di bawah Bendera Olimpiade, dan Lagu Olimpiade akan dimainkan dalam upacara.
Diskriminasi gender[sunting | sunting sumber]
Charlotte Cooper dari Britania Raya, atlet wanita pertama yang meraih medali dalam Olimpiade Paris
1900.
Atlet wanita pertama kalinya diijinkan untuk ikut serta dalam Olimpiade Paris 1900, namun
dalam Olimpiade Barcelona 1992, sekitar tiga puluh lima negara masih mengirimkan semua
kontingen pria ke Olimpiade.[149] Jumlah ini turun pesat selama tahun-tahun berikutnya. Pada
tahun 1996, Lita Fariman adalah atlet wanita pertama yang mewakili Iran dalam Olimpiade lewat
cabang olahraga menembak.[150] Dalam Olimpiade Sidney 2000, Bahrain mengirimkan dua atlet
wanita untuk pertama kalinya ke ajang Olimpiade: Fatema Hameed Gerashi dan Mariam
Mohamed Hadi Al Hilli.[151] Tahun 2004, Robina Muqim Yaar dan Friba Razayee mencatatkan diri
sebagai atlet wanita pertama yang berlaga mewakili Afganistan dalam ajang
Olimpiade.[152] Empat tahun berikutnya, Uni Emirat Arab juga mengirim atlet wanita ke Olimpiade
Beijing untuk pertama kalinya: Maitha Al Maktoum (taekwondo) dan Latifa Al Maktoum
(berkuda).[153]
Hingga tahun 2010, tercatat tiga negara yang sama sekali belum pernah mengirimkan atlet
wanita ke ajang Olimpiade. Negara-negara tersebut adalah: Brunei, Arab Saudi dan Qatar.
Brunei cuma pernah berpartisipasi dalam tiga perayaan Olimpiade, itupun dengan jumlah atlet
yang sangat sedikit. Arab Saudi dan Qatar telah berpartisipasi dalam banyak ajang dan tetap
konsisten mengirim kontingen pria ke Olimpiade. Tahun 2010, Komite Olimpiade
Internasional menyatakan akan "menekan" negara-negara tersebut untuk memperbolehkan dan
memfasilitasi keikutsertaan atlet-atlet wanita dalam Olimpiade London 2012. Anita DeFrantz,
ketua Komisi Perempuan IOC menyarankan agar negara-negara yang mencegah keikutsertaan
atlet-atlet wanita supaya dilarang untuk mengikuti Olimpiade. Tak lama kemudian, Komite
Olimpiade Qatar mengumumkan bahwa mereka akan mengirim empat atlet wanita dari
cabang menembak dan anggar pada Olimpiade London 2012. Di Arab Saudi, hukum nasional di
negara tersebut secara eksplisit memang melarang wanita untuk berlaga dalam Olimpiade.[154][155]
Pada bulan Juni 2012, secara mengejutkan Kedutaan Arab Saudi di London mengumumkan
akan mengirimkan atlet wanita untuk berkompetisi dalam ajang Olimpiade 2012 untuk pertama
kalinya. Brunei juga mengumumkan kalau mereka akan mengirimkan atlet wanitanya ke ajang
Olimpiade yang mulai berlangsung pada tanggal 27 Juli 2012 di London, Inggris.[156] Pada
akhirnya, Arab Saudi mengirim dua atlet wanita ke London (Wodjan Ali Seraj Abdulrahim
Shahrkhani; judo dan Sarah Attar; lari 800-meter); Qatar 4 atlet dan Brunei satu (Maziah
Mahusin; rintangan 400m).[157] Dengan demikian, Olimpiade London 2012 menjadi Olimpiade
pertama di mana kesemua negara peserta mengikutsertakan atlet perempuan dalam
kontingennya.[158]
Cabang olahraga pada Olimpiade yang menampilkan pria dan wanita berlaga secara bersamaan
adalah berkuda. Tidak ada istilah "olahraga wanita" atau "olahraga pria" dalam Olimpiade.
Meskipun demikian, pada tahun 2008 cabang olahraga yang diperlombakan untuk atlet pria
masih lebih banyak dibanding atlet wanita. Dengan penambahan cabang tinju wanita dalam
Olimpiade London 2012, diharapkan para atlet wanita akan dapat bersaing di semua cabang
olahraga yang sama dengan para atlet pria.[159]
Kekerasan[sunting | sunting sumber]
Tiga ajang Olimpiade tidak dirayakan karena peperangan: tahun 1916, Olimpiade dibatalkan
karena Perang Dunia I, sedangkan Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin tahun 1940 dan
1944 tidak dirayakan karena Perang Dunia II. Perang Ossetia
Selatan antara Rusia dan Georgia meletus pada hari pertama pembukaan Olimpiade Beijing
2008. Presiden Amerika Serikat, George W. Bush dan Perdana Menteri Rusia, Vladimir
Putin sama-sama menghadiri pembukaan Olimpiade saat itu dan saling mengobrol tentang
konflik tersebut pada acara jamuan makan malam yang diadakan oleh Presiden RRT, Hu
Jintao.[160] Saat Nino Salukvadze dari Georgia memenangkan medali perunggu dari
cabang menembak, dia berdiri di podium kemenangan berdampingan dengan Natalia Paderina,
atlet menembak dari Rusia yang meraih medali perak. Dari apa yang dipublikasikan oleh media,
dikabarkan kalau Salukvadze dan Paderina saling memeluk di podium setelah upacara
penyerahan medali berakhir.[161]
Terorisme juga pernah menghantui penyelenggaraan Olimpiade. Dalam Olimpiade München
1972 di Jerman, sekelompok teroris dari Palestinian Black September berhasil memasuki kamp
atlet Israel lalu menyandera dan membunuh 11 atlet Israel beserta seorang polisi Jerman.
Tragedi tersebut dikenal sebagai Peristiwa München. Atas peristiwa ini, penyelenggaraan
Olimpiade saat itu dijeda untuk memberi penghormatan pada para korban dan kemudian
dilanjutkan kembali.[162] Dalam Olimpiade Atlanta 1996 di Amerika Serikat, sebuah bom
diledakkan di Centennial Olympic Park, menewaskan 2 orang dan melukai 111 lainnya.
Pengeboman tersebut di gembongi oleh Eric Robert Rudolph, seorang teroris domestik Amerika
yang kemudian dijatuhi hukuman seumur hidup atas perbuatannya.[163] Tingkat pengamanan
dalam perayaan Olimpiade juga semakin diperketat setelah terjadinya serangan 11 September
2001.[164]
Cabang
Atlet Periode Total
olahraga
Jumlah
Peringkat Negara Olimpiade Total Sumber
yang diikuti
[170]
1 Amerika Serikat 50 1127 907 793 2827
[171]
2 Uni Soviet 18 473 376 355 1204
[172]
3 Jerman 28 283 282 290 855
[173]
4 Britania Raya 51 274 299 310 883
[174]
5 Prancis 51 248 276 316 840
[175]
6 Italia 50 246 214 241 701
[176]
7 RRT 21 237 195 176 608
[177]
8 Swedia 50 202 216 234 652
[178]
9 Rusia 12 195 163 188 546
[179]
10 Jerman Timur 11 192 165 162 519
...
[2]
61 Indonesia 15 7 13 12 32
Bekas negara
Kota dan negara tuan
rumah[sunting | sunting sumber]
Amsterda
1928 Ke-IX 1928 Ke-II St. Moritz
m
Belanda Swiss
Los
1932 Ke-X Amerika 1932 Ke-III Lake Placid Amerika
Angeles
Serikat Serikat
Garmisch-
1936 Ke-XI Berlin Jerman 1936 Ke-IV Partenkirche Jerman
Nazi n Nazi
Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin tahun 1940 dan 1944 dibatalkan karena Perang Dunia II
Cortina
1956 Ke-XVI Melbourne 1956 Ke-VII
Australia d'Ampezzo
Italia
Squaw
1960 Ke-XVII Roma 1960 Ke-VIII Amerika
Valley
Italia Serikat
Mexico
1968 Ke-XIX 1968 Ke-X Grenoble
City Mexico Prancis
Los
1984 Ke-XXIII Amerika 1984 Ke-XIV Sarajevo Yugoslavi
Angeles
Serikat a
Ke-
35px 2000 Sydney 1998 Ke-XVIII Nagano
XXVII Australia Jepang
Ke- Salt Lake
35px 2004 Athena 2002 Ke-XIX Amerika
XXVIII City
Yunani Serikat
Rio de
2016 Ke-XXXI 2014 Ke-XXII Sochi
Janeiro
Brasil Rusia
Ke-
2020 Tokyo 2018 Ke-XXIII Pyeongchang
XXXII Korea
Jepang
Selatan
Ke-
2024 Paris 2022 Ke-XXIV Beijing
XXXIII
Prancis RRT
Milan
Ke- Los
2028 Amerika 2026 Ke-XXV Cortina
XXXIV Angeles
Serikat d'Ampezzo Italia
Olimpiade
Wikimedia Commons
memiliki media
mengenai Olympic Games.
Ciutkan
Olimpiade
Pemilihan tuan rumah
Upacara
Piagam
Kolonialisme
Diploma
Negara peserta
o Musim Panas
o Musim Dingin
KOI
o KON
o Kode negara
Medali
Tabel medali
Pemenang medali
Skandal
Medali khusus
Olahraga
Simbol
Estafet obor
Gelanggang olahraga
Wanita
896 Athena
900 Paris
908 London
912 Stockholm
916 (n/h)
920 Antwerpen
924 Paris
928 Amsterdam
936 Berlin
940 (n/h)
944 (n/h)
948 London
952 Helsinki
956 Melbourne
960 Roma
964 Tokyo
972 Munich
976 Montreal
980 Moskow
988 Seoul
992 Barcelona
996 Atlanta
000 Sydney
004 Athena
008 Beijing
012 London
020 Tokyo
024 Paris
032
924 Chamonix
936 Garmisch-Partenkirchen
940 (n/h)
944 (n/h)
948 St. Moritz
952 Oslo
956 Cortina
964 Innsbruck
968 Grenoble
972 Sapporo
976 Innsbruck
980 Lake Placid
984 Sarajevo
988 Calgary
992 Albertville
994 Lillehammer
998 Nagano
006 Turin
010 Vancouver
014 Sochi
018 Pyeongchang
022 Beijing
026 Milan-Cortina
Olimpiade Kuno
Olimpiade Interkala
o 1906
Paralimpiade
Olimpiade Remaja
Kategori:
Olimpiade
Ajang olahraga
Menu navigasi
Belum masuk log
Pembicaraan
Kontribusi
Buat akun baru
Masuk log
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Lainnya
Pencarian
Cari Lanjut
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Hubungi kami
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Twitter
Dalam proyek lain
Wikimedia Commons
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Kutip halaman ini
Pranala menurut ID
Bahasa lain
অসমীয়া
Bosanski
Català
Deutsch
English
Jawa
Bahasa Melayu
Sunda
中文
154 lagi
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 9 Januari 2020, pukul 07.29.
Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative
Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan
Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Pengembang
Statistics
Pernyataan kuki
Tampilan seluler