Anda di halaman 1dari 1

CONTOH PERHITUNGAN

Proses perhitungan timbulan air limbah dilakukan dengan melakukan pendataan fasum dan
fasos yang ada di setiap blok. Setelah itu, luas fasum dan fasos tersebut diukur menggunakan
bantuan satelit melalui google maps. Sebagai contoh, salah satu fasilitas umum adalah Hotel
The 101 Dago yang memiliki luas kira-kira 1464,72 m2, terdiri dari 5 lantai. Maka, jumlah bed
per lantai hingga debit rerata timbulan air limbah dapat ditentukan sebagai berikut.
1. Menentukan jumlah bed total
Menurut buku “Plambing” Soufyan Noer Bambang, luas efektif tiap lantai dalam suatu
Gedung adalah 50-60% dan diasumsikan setiap orang dalam dalam gedung terssebut
memerlukan luas minimal 9 m2. Maka, jumlah bed per lantainya yang juga merupakan
representasi dari jumlah orang adalah sebagai berikut.
55%×1464,72
Jumlah bed= = 90 𝑏𝑒𝑑/𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
9
Terdapat 5 lantai pada Gedung hotel, sehingga jumlah bed total adalah 450 bed.
2. Menentukan kebutuhan air total
Menurut buku “Plambing” Soufyan Noer Bambang, kebutuhan air untuk setiap orang
dalam apartemen atau bangunan sejenis adalah 200 liter/ orang/ hari. Maka, total
kebutuhan air bersih penghuni hotel tersebut adalah
Kebutuhan air bersih = 450 orang × 250 liter/ orang/ hari
= 112.500 liter/ hari = 112,5 m3/ hari
3. Menentukan kapasitas air buangan total
Menurut buku Panduan Perencanaan Teknik Terinci PUPR, debit air limbah adalah 60-
80% dari kebutuhan air bersih, maka dengan mengasumsikan kapasitas air limbah yang
dihasilkan sebesar 70% (0,7), kapasitas air limbah yang dikeluarkan oleh Gedung hotel
tersebut adalah sebagai berikut.
1 ℎ𝑎𝑟𝑖
Kapasitas air limbah = 0,7×112.500 liter/hari×86400 𝑑𝑡
= 9,1146 liter/ detik
Maka, nilai kapasitas air limbah tersebut adalah 9,1146 liter/ detik.

Anda mungkin juga menyukai