(1)
Panji Yudhapratama Wibowo, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, ITERA
(2)
Mia Ermawati, S.T., M.T., Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, ITERA
(3)
Hafi Munirwan, S.T., M.Sc., Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, ITERA
Abstrak
Program revitalisasi yang dilakukan pada pasar tradisional di Kota Surakarta menemui berbagai
permasalahan, antara lain: 1) tidak seimbangnya antara luas lahan dan luas bangunan 2) Adanya
perubahan gambar pelaksanaan program yang diakibatkan oleh kondisi riil lapangan 3) Output
program yang belum sesuai dengan tujuan program 4) Pembangunan fisik pasar kurang bermanfaat
terhadap perbaikan aspek managemen pasar. Teknik pengumpulan data berupa wawancara,
kuesioner, observasi lapangan dan survey instansi. Dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif
dan deskriptif kuantitatif. Penelitian melibatkan 2.261 orang ( pedagang dan pengunjung).
satu indikator taraf kehidupan ekonomi Daerah (RPJMD). Namun, pada kenyataanya
upaya pemerintah melalui kebijakan revitalisasi
masyarakat dan kemajuan suatu wilayah.
Namun, kondisi eksisting pasar tradisional pasar masih belum sepenuhnya berhasil.
Pemerintah Kota Surakarta, terutama dalam untuk memacu pertumbuhan pasar dengan
aspek kemanfaatan revitalisasi pasar bagi menyelaraskan pasar dengan lingkunganya, dan
pedagang dan pengunjung. sesuai dengan tuntutan kebutuhan
masyarakat.Mengacu pada pengertian di atas,
Kajian Pustaka
revitalisasi pasar tradisional berarti upaya
Menurut Perda Kota Surakarta No.1 Tahun 2010 mensinergiskan sumberdaya yang ada di pasar
tentang pengelolaan dan perlindungan pasar tradisional secara komprehensif dan terintegrasi
sehingga dapat meningkatkan daya saing pasar
tradisional, Pasar tradisional merupakan bentuk
fasilitas umum yang dikuasai oleh Pemerintah tradisional dengan tetap mempertahankan
Daerah dan dipergunakan untuk meningkatkan kekhasan dan keunggulan yang dimiliki pasar
penjabaran dari Peraturan Presiden Nomor 112 pedagang berdasarkan jenis dagangannya
Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan (zoning) menjadi lebih jelas.
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
2) Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan
Modern. Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota
kemandirian pedagang. Usaha yang dilakukan
Surakarta telah dimulai sejak tahun 2015 (masa
Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas
pemerintahan Joko widodo). Program ini
Pengelolaan Pasar (DPP) untuk meningkatkan
merupakan perencanaan jangka panjang
SDM pedagang yaitu dengan senantiasa
perbaikan fisik dan managemen pasar
menggelar pelatihan (training pembiasaan habit-
tradisional yang dianggarkan dalam Anggaran
habit baik) sebagai upaya upgrade wawasan
Pendapatan dan Belanjaan Daerah (APBD).
para pedagang.
Setiap tahunnya, Kota Surakarta merevitalisasi
2-3 pasar tradisional. 3) Memberikan Keamanan dan Kenyamanan
Pasar. Setelah direvitalisasi, pasar nampak
Diskusi/Pembahasan
terang, bersih, halamannya semakin luas,
Analisis Evaluasi Upaya-Upaya Pemerintah pencahayaannya telah memanfaatkan
Kota Surakarta dalam Melindungi Pasar pencahayaan alami (dengan atap transparan),
Tradisional. beberapa fasilitas pasar juga bertambah baik
kondisinya seperti toilet, mushola, kantor
1)Peningkatan kualitas bangunan,
pengelola, sarana pemadam kebakaran, fasilitas
penataan/pengelompokan pedagang. Evaluasi
parkir. Sedangkan untuk keamanan pasar,
pada poin pertama ini melihat dua aspek yaitu
paska revitalisasi semakin bertambah baik
tahapan dalam proses pelaksanaan proyek
karena adanya penambahan petugas keamanan
revitalisasi pasar dan perubahan kondisi pasar
dan penambahan jumlah alat pemadam
sebelum dan setelah revitalisasi pasar.
kebakaran pasar.
permasalahan yang kerap muncul setelah pasar
selesai dibangun adalah luas bangunan yang 4) Memberikan Kepastian ukum Terhadap
berbanding terbalik dengan luas lahan yang Pelanggaran. Kepastian hukum terhadap
mengakibatkan tidak semua kios dan los pelanggaran yang terjadi di pasar tradisional
memperoleh jatah ruang/space yang sama dapat dilihat dari seberapa tegas dan disiplin
setelah pasar dibangun (bahkan seringnya pengelola pasar dalam menjalankan aturan-
banyak yang tidak mendapatkan jatah). Untuk aturan yang ada di dalam pasar
mengatasinya, Pemkot Surakarta melakukan
Analisis Efektivitas Program Revitalisasi
sistem pengundian dalam proses penempatan
Pasar Tradisional bagi Pedagang dan
kembali pedagang pasar tradisional paska
Pengunjung
revitalisasi pasar.Sedangkan untuk penataan
dan pengelompokan pedagang telah berjalan Efektivitas program revitalisasi pasar tradisional
efektif karena paska revitalisasi pasar,
dirasakan hampir sama antara pedagang
pedagang lebih tertata dan pengelompokan dengan pengunjung. Aspek perbaikan fisik
Kota Surakarta dilakukan dengan menilai upaya- oleh pedagang dan pengunjung
Daftar Pustaka