Anda di halaman 1dari 3

Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Kadelang, Alor NTT

BAB – 02
ANALISA
KEBUTUHAN

1.1. Gambaran Umum Pasar Kadelang ;

Pembangunan ekonomi daerah merupakan upaya terpadu yang menggabungkan dimensi kebijakan
pengembangan masyarakat, perwujudan pemerintahan yang baik, integrasi ekonomi antar wilayah
dan keterkaitan ekonomi global, pelayanan regional dan lokal, pengelolaan pertanahan dan tata
ruang, termasuk pemanfaatan sumberdaya alam, serta penanganan secara khusus daerah-daerah
yang mempunyai masalah sosial, ekonomi dan budaya yang serius.
Pasar adalah tempat dimana terjadi interaksi antara penjual dan pembeli. Pasar merupakan pusat
dan ciri pokok dari jalinan tukar-menukar yang menyatukan seluruh kehidupan ekonomi. Pasar di
dalamnya terdapat tiga unsur, yaitu: penjual, pembeli dan barang atau jasa yang keberadaannya
tidak dapat dipisahkan. Pertemuan antara penjual dan pembeli menimbulkan transaksi jual-beli,
akan tetapi bukan berarti bahwa setiap orang yang masuk ke pasar akan membeli barang, ada yang
datang ke pasar hanya sekedar main saja atau ingin berjumpa dengan seseorang guna
mendapatkan informasi yang diperlukannya. Alasan inilah yang melatar belakangi manusia
membutuhkan “pasar” sebagai tempat untuk memperoleh barang atau jasa yang diperlukan tetapi
tidak mungkin dihasilkan sendiri.
Pasar Kadelang berada di jalan Kalabahi timur, kecamatan teluk Mutiara, Kabupaten Alor Provinsi
Nusa Tenggara Timur, pasar tradisional merupakan pasar Inpres dengan luas ± 80 m2 tersebut
diapit oleh pertokoan dan perumahan penduduk, kondisinya semrawut akibat antara pengunjung,
dan pedagang serta lalu lalang kendaraan yang keluar masuk terakumulasi jadi satu zona, untuk
kenyamanan (sirkulasi manusia, sirkulasi barang, fisik bangunan, penataan bangunan/stan, jumlah
los, pembuangan sampah dan irigasi) sudah tidak memenuhi persyaratan lagi. Pedagang yang
memanfaatkan Pasar Kadelang sebagai tempat beraktifitas jual beli cukup banyak yang tidak
tertampung, sehingga memanfaatkan sisi yang tidak diperuntukan sebagai tempat berjualan, hal ini
berdampak tidak nyaman bagi terjadinya transaksi jual beli. Apalagi posisi pasar Kadelang yang
terletak di dekat pantai berpotensi pencemaran limbah, dan berdampak terjadi kemacetan arus lalu
lintas. Sedangkan pasar Kadelang masih berpotensi besar memberikan kontribusi penerimaan asli
daerah yang cukup besar, dan dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan pengunjung pasar,
bila dilakukan upaya pembangunan dan penataan kembali dengan baik.

1.2. Permintaan dan Penawaran Akan Pasar ;

Pemasaran adalah serangkaian aktivitas untuk membawa produk dan jasa kepada pelanggan dan
calon pelanggan. Dalam sudut pandang pemasaran, pembangunan dan pengolahan pasar meliputi
dua tingkatkatan permintaan dan penawaran yaitu ruang dan atas komuditas yang diperjual belikan
di pasar tersebut. Oleh karena itu, dalam perspektif yang lebih luas, keberhasilan pembangunan
dan pengelolaan pasar secara eksternal akan dapat diukur dari keberhasilan distribusi komuditas
yang dijual dan secara internal akan diukur dar besaran volume penjualan penguasa ruangan pasar.
Bab 02 : Analisa Kebutuhan
1
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Kadelang, Alor NTT

Kedua hal tersebut secara bersama-sama menentukan permintaan akan ruangan pasar, yang akan
dijadikan tolok ukur kelayakan pembangunan dari sisi pasar.
Pasar dalam kerangka pikir produksi dan jasa yang diperlukan pada harga dan volume tertentu,
terciptanya karena terdapatnya imbangan permintaan dan penawaran yang tersusun dari
serangkaian kombinasi harga dan volume yang menciptakan permintaan, terukur dari ketersediaan
konsumen untuk membeli produk atau jasa pada harga dan volume tertentu. Sementara itu,
kombinasi harga dan volume yang menciptakan penawaran terukur dari ketersediaan penjual atau
pemasok untuk melepas barang atau jasa pada harga dan volume tertentu juga.
Keseimbangan pasar yang tercipta dari pembandingan permintaan dan penawaran menjadi faktor
yang dianalisa untuk menguji kelayakan berusaha dipasar dan akhirnya kelayakan pembangunan
dan pengoperasian pasar. Oleh karena itu, untuk tujuan pengujian pembangunan dan
pengoperasian Pasar Kadelang Kabupaten Alor, faktor-faktor permintaan akan ruangan pasar harus
diturunkan dari kelayakan berusaha di pasar. Sementara itu, kelayakan berusaha di pasar dapat
dianalisa dari permintaan akan komuditas yang direncanakan untuk diperdagangkan di pasar.
Kedua sisi permintaan ini hurus ditanggapi dengan kesediaan penyediaan ruangan dan komuditas.
Pasar terbentuk dari imbangan penawaran dan permintaan. Penawaran terbentuk dari kapasitas
pasokan, sementara permintaan terbentuk dari kapasitas konsumsi. Terdapatnya pasokan
komuditas akan membentuk permintaan kebutuhan akan ruangan pasar. Kebutuhan akan
perluasan pasar dengan menggunakan asumsi yang sama akan dapat diperkirakan dari
pertumbuhan pasokan komuditas dari sumberdaya yang ada. Pasokan sumberdaya
pertumbuhannya akan dapat diukur dari laju produktifitas lahan serta percepatan perubahan luas
lahan tanaman komuditas bersangkutan.
Untuk memperkirakan nilai ruangan pasar, harus diukur seberapa menguntungkan bagi seorang
pedagang memiliki ruangan di dalam pasar. Prospek ini, merupakan kapitalisasi dari margin jualan
dikalikan dengan omzet penjualan. Omset penjualan dalam sebuah pasar setara dengan konsumsi
masyarakat pembeli di pasar. Seperti kebanyakan jenis konsumsi, basaran terukurnya akan tumbuh
seiring dengan pertumbuhan konsumsi terhadap sumberdaya, pertama-tama akan terukur dari laju
konsumsi perkapita yang merupakan turunan dari pertumbuhan ekonomi yang terhitung dalam
pendapatan perkapita. Perluasan konsumsi kemudian dapat diperluas dengan melayani permintaan
baru, misalnya peluang dari mendistribusikan produk ketingkat nasional maupun keluar negeri yang
dari waktu ke waktu menjadi semakin mungkin dan mudah.
Beberapa sumberdaya berupa bahan segar yang tidak tahan lama disimpan harus segera di
distribusikan secepatnya kepada pengguna. Pada masa-masa lalu, pendistribusian ke lokasi yang
jauh dan cepat dari sentra produksinya akan sangat mahal. Akan tetapi, dengan adanya
perkembangan teknologi penyimpanan dan pengiriman saat ini, sudah memungkinkan
dialkukannya perpindahan komoditas dari sumberdaya antar daerah, antar wilayah dan bahkan
antar negara, tanpa mengurangi kualitasnya. Bagi banyak Negara, produk pertanian adalah produk
primer yang kebanyakan mendapatkan perlindungan pemerintah setempat. Perlindungan
umumnya diberikan dalam bentuk penerapan hambatan perdagangan yang berupa pembatasan
volume perpindahan (kuota) dan pengenaan tarif bagi perpindahan komuditas. Kecenderungan
globalisasi telah mengurangi secara signifikan bentuk-bentuk hambatan perdagangan melalui
semakin banyaknya kerjasama ekonomi yang dilakukan suatu Negara, baik yang bersifat bilateral
maupun multilateral.
Untuk menghitung perminaan akan bahan makanan sebagai demand atas pendirian pasar
didasarkan pada hasil survey Sosial Ekonomi Nasional tahun 2008-2012 secara garis besar untuk 33

Bab 02 : Analisa Kebutuhan


2
Studi Kelayakan Pembangunan Pasar Kadelang, Alor NTT

bahan makanan rata-rata kebutuhan atas bahan makanan perkapita hal ini dikarenakan ketidak
tersediaan data statistic untuk survey social ekonomi pada atau yang terkait pada Kabupaten Alor.

Bab 02 : Analisa Kebutuhan


3

Anda mungkin juga menyukai