2 (2018)
Paiman Raharjo
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Email : paimanraharjo@dsn.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Efektivitas Penertiban Pedagang Kaki
Lima (PKL) di Pasar Kebayoran Lama Kota Administrasi Jakarta. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dan menggunakan jenis penilitian deskriptif karena tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeskripsikan Efektifitas Penertiban Pedagang Kaki Lima di Pasar
Kebayoran Lama. Untuk memperoleh data ini menggunakan tehnik wawancara, studi pustaka
serta observasi terjun langsung kelapangan. Data yang diperoleh dari lapangan akan diolah
sesuai dengan kebutuhan yang akan dianalisis dengan teori-teori yang terkait dengan penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas penertiban pedagang kaki lima di Pasar
Kebayoran Lama. Berdasarkan melalui analisis dimensi pencapaian kejelasan yang hendak
dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses analisis & perumusan kebijakan, rencana
yang matang, pelaksanaan yang efektif & efisien, penyusunan program sarana & prasarana kerja
dan system pengawasan & pengendalian dengan mewawancarai para nara sumber yang telah
dipilih pada dasarnya penertiban pedagang kaki lima yang dilakukan cukup efektif, karena rata-
rata dari hasil wawancara yang diperoleh sebagian besar menyatakan bahwa penertiban
pedagang kaki lima memberikan dukungan yang berdampak positif dilihat lingkungan menjadi
teratur bersih, rapi, nyaman dan trotoar atau jalanan yang semula mengakibatkan kemacetan
sebelum diberlakukannya penertiban pada jam yang ditentukan dan setelah ditertibkan kembali
pada fungsinya semula, para pejalan kaki atau kendaraan lain dapat melintasi trotoar sebagai
jalan setapak, dan jalanan menjadi lancar tidak macet karena jalanan menjadi lebar kembali.
Kata Kunci : efektifvitas, penertiban, pedagang kaki lima
ABSTRACT
This study aims to find out how the Effectiveness of Street Vendor (PKL) in Kebayoran Lama
Market City South Of Jakarta Administration. This research uses qualitative research methods
and uses descriptive research type because the purpose of this study is to describe the
effectiveness of street vendor (PKL) in Kebayoran Lama market, City South of Jakarta
administration. To obtain this data using interview techniques, literature study and observation
directly jump into space. The data obtained from the field will be processed in accordance with
the needs to be analyzed with theories related to the research. The results showed that the
effectiveness of curbing street vendors in Kebayoran Lama market. Based on the analysis of the
dimensions of the achievement of clarity to be achieved, the clarity of goal achievement strategy,
the process of policy analysis & formulation, the mature plan, the effective & efficient
implementation, the preparation of facilities & infrastructure and supervision & control system
by interviewing the selected resource persons basically the curbing of street hawkers is done quite
192
Paiman Raharjo
effectively, because the average of the interviews obtained largely stated that curbing street
vendors provide support that positively impacted the environment to be regular clean, neat,
comfortable and sidewalks or streets that originally resulted in congestion before the enactment
of the curbing at the appointed hour and after being restored to its original function, the
pedestrians or other vehicles can cross the sidewalk as the path, and the road becomes smoothly
not jammed because the streets become wide again.
Keywords : Keyword: effectiveness, controlling, street vendor
kehidupan kota jakarta yang tertib, nyaman, menjadikan Jakarta harus modern, layak
tentram, bersih dan indah diperlukan huni, manusiawi dan tertata rapi.
umum yang mampu melindungi warga kota vendor/street hawker) adalah salah satu usaha
Penyelenggaraan ketertiban umum dan sektor informal. Sektor informal dikenal juga
pelaksanaannya harus dijalankan sesuai yang tidak atau sedikit sekali menerima
tahun 1998 tentang ketertiban umum dalam berupa usaha berskala kecil, dengan modal,
wilayah daerah khusus ibukota jakarta ruang lingkup, dan pengembangan yang
sudah tidak sesuai lagi dengan terbatas. Sektor informal muncul dalam
perubahaan dan perkembangan tata nilai kompleks yang menyangkut jenis barang,
jakarta. Maka itu, pemerintah daerah Lokasi pedagang kaki lima sangat
daerah dki jakarta nomor 8 tahun 2007 kelangsungan usaha para pedagang kaki
tentang ketertiban umum salah satunya lima, yang pada waktunya akan
penertiban pedagang kaki lima. Menuntut mempengaruhi pula volume penjualan dan
193
Public Administration Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
tingkat keuntungan dari pedagang tersebut. pedagang kaki lima (PKL) di pasar
Pasar Kebayoran Lama menjadi fenomena Kebayoran Lama. Pada penertiban dan
yang dipilih melihat pasar yang berlokasi penanganan pedagang kaki lima di wilayah
strategis di daerah Jakarta Selatan Pasar Kebayoran Lama ini mengalami
Kecamatan Kebayoran Lama Kelurahan berbagai hambatan dan kendala seperti : 1)
Grogol Selatan memiliki penduduk Minimnya lahan untuk merelokasi
sebanyak 29.041 jiwa dan luas 1,95 km2 serta memindahkan para pedagang kaki dari
kepadatan 14.893 km2 dengan akses yang jalanan ke tempat yang lebih layak dan
memadai salah satunya transportasi stasiun nyaman; 2) Koordinasi dalam penanganan
Kebayoran Lama yang berdekatan dengan pedagang kaki lima pada Pasar Kebayoran
pasar Kebayoran Lama memudahkan akses Lama belum berjalan dengan baik; 3)
perjalanan menggunakan KAI Commuter Tingkat efektivitas penanganan pedagang
yang melayani area Jabodetabek. Sehingga kaki lima di di Kecamatan Kebayoran Lama
dengan kemudahan akses dan ketersedian belum dapat dicapai secara optimal.
moda transportasi umum menjadi factor
pendukung utama para pedagang luar area KERANGKA ANALISIS
Jakarta pun berdagang disepanjang trotoran
Penelitian ini dengan judul
pasar Kebayoran Lama yang menimbulkan
Efektivitas Penertiban Pedagang Kaki Lima
kemacetan. di Pasar Kebayoran Lama maka kerangka
Namun, karena selama ini pemikiran yang digunakan dalam penelitian
perencanaan ruang kota hanya dibatasi pada ini adalah yang berkaitan dengan efektifitas
penertiban. menurut S.P Siagian, (2008:77),
ruang-ruang formal saja sedangkan ruang
tingkat efektivitas dapat dikaji dari beberapa
untuk kegiatan informal tidak direncanakan,
sudut pandang dan tergantung pada siapa
maka PKL menggunakan ruang publik yang yang menilai serta menginterpretasikannya.
ada di sekitar kawasan perkantoran tersebu Bila dilihat dari sudut produktivitas, maka
dalam melakukan aktivitasnya. Penggunaan seorang manager produksi memberikan
pemahaman bahwa efektivitas berarti
ruang publik oleh PKL tersebut seharusnya
kualitas dan kuantitas (output) barang dan
dapat ditertibkan, salah satunya adalah
jasa.
dengan tindakan relokasi.
Adapun kriteria atau ukuran
Dalam penelitian ini penulis
mengenai pencapaian tujuan efektif atau
memfokuskan mengambil lokasi penelitian tidak yaitu dengan; 1) Kejelasan tujuan
194
Paiman Raharjo
yang hendak dicapai, 2) Kejelasan strategi Pelaksanaan yang efektif dan efisien Maka
pencapaian tujuan, 3) Proses analisis dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam
perumusan kebijakan, 4) Perencanaan yang penelitian ini mengikuti alur sebagai
matang, 5) Penyusunan program yang tepat, berikut:
6)Tersedianya sarana dan prasarana kerja, 7)
Gambar 2.1.
Alur Berpikir
OUT COME
INPUT PROSES
- Kejelasan tujuan yang
RENCANA HASIL
hendak dicapai
- Penyusunan program
195
Public Administration Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
suatu langkah kerja, formula untuk melengkapi data primer yang telah
suatu resep, pengertian- penulis dapatkan dari riset lapangan, maka
pengertian tentang suatu konsep penulis juga mengambil data sekunder dari
yang beragam, karakteristik suatu berbagai sumber antara lain buku-buku,
barang dan jasa, gambar-gambar, literatur, bahan kuliah dan majalah-majalah
gaya-gaya, tata cara suatu budaya, yang berhubungan dengan objek penelitian.
model fisik suatu artifak dan lain
sebagainya.
B. TEKNIK ANALISIS DATA
196
Paiman Raharjo
197
Public Administration Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
Kebayoran Lama jika dilihat dari Kebayoran Lama jika dilihat dari
kejelasan tujuan hendak dicapai? kejelasan tujuan hendak dicapai?
198
Paiman Raharjo
199
Public Administration Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
200
Paiman Raharjo
201
Public Administration Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
was. Akan tetapi, dari aspek Kebayoran Lama jika dilihat dari
sosialisasi ditingkatkan agar dimensi rencana yang matang?
tidak terjadi komunikasi
a. Sesuai dengan motto di
yang baik antara aparatur
kecamatan Kebayoran Lama
Satpol PP dengan pedagang
yaitu “berhias” ( bersih, hijau,
kaki lima. Serta, Pembeli
asri dan sehat). Camat, Lurah,
mengungkapkan Kebijakan
RW setempat & Satpol PP
publik didasarkan pada
berupaya dalam rencana
kepentingan masyarakat
untuk mengusulkan adanya
yang diimbangi dengan
rencana pembebasan alokasi
atensi terhadap kaum
lahan sekitar 8000 m untuk
minoritas dalam masyarakat.
pedagang kaki lima itu kalau
Serta, dapat
sudah mempersiapkan untuk
dikomunikasikan secara
para pedagang oleh Dinas
interaktif antara pihak PKL
UKM. Sehingga, diharapkan
dan Aparatur pemerintah di
dengan pembebasan lahan
Pasar Kebayoran Lama
yang akan disegerakan akan
(Satpol PP) mengenai
memberikan dampak yang
kebijakan yang akan
sangat positif. Hal ini terlihat
dilaksanakan.
lingkungan semakin bersih
4. RENCANA YANG MATANG dan nyaman, titik-titik yang
Dalam penelitian ini mencoba dijadikan tempat pangkalan
mengetahui sejauh mana PKL, lambat laun mulai
efektifitas penertiban pedagang berkurang dan beralih fungsi
kaki lima dari keseluruhan proses menjadi lahan pengijauan dan
pemikiran dan penetuan dengan kembali sebagai fungsi
hal-hal yang akan dikerjakan di semula.
masa yang akan datang dalam
Dan Wawancara dengan
rangka pencapaian yang telah
Informan ; Bapak Margiono
ditentukan itu sebagian adalah
Selaku Kepala Koordinasi
dari proses rencana yang matang.
Lapangan Satpol PP, yang
Dalam Wawancara dengan ditanyakan Bagaimana tingkat
Key Informan ; Bapak Sayid Ali efektivitas penertiban pedagang
Selaku Camat Kebayoran Lama, kaki lima di Kecamatan
yang ditanyakan Bagaimana Kebayoran Lama jika dilihat dari
tingkat efektivitas penertiban dimensi rencana yang matang?
pedagang kaki lima di Kecamatan
202
Paiman Raharjo
203
Public Administration Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
204
Paiman Raharjo
205
Public Administration Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
206
Paiman Raharjo
207
Public Administration Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
208
Paiman Raharjo
209
Public Administration Journal Vol. 2 No. 2 (2018)
Terry, R. George dan Leslie W. Rue, (2011), Syamsir Torang. Dr, (2013), Manajemen dan
Dasar Organisasi, Jakarta : Al Fabeta CV
210
Paiman Raharjo
211