OPERASI MATRIKS

DAN SIFAT-SIFATNYA

||EvanRamdan
 PENJUMLAHAN DUA MATRIKS
Jika A+B=C, maka elemen-elemen C diperoleh dari penjumlahan
elemen-elemen A dan B yang seletak, yatu 𝑐𝑖𝑗 = 𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗 untuk
elemen C pada baris ke-i dan kolom ke-j. Akibatnya matriks A dan
B dapat dijumlahkan apabila kedua matriks memiliki ordo yang
sama.

1 2 5 6 1 2 5 6
𝐴= ,𝐵 = , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 + 𝐵 = +
3 4 7 8 3 4 7 8
6 8
= =𝐶
10 12
||EvanRamdan
SIFAT-SIFAT PENJUMLAHAN MATRIKS

1. A+B = B+A (hukum komutatif)

2. A+(B+C) = (A+B)+C (hukum asosiatif)
3. A+O = O+A = A
4. (A+B)T=AT+BT
5. A+B = B+A = 0, maka B = - A

||EvanRamdan
 PENGURANGAN DUA MATRIKS
Jika A-B=C, maka elemen-elemen C diperoleh dari penjumlahan
elemen-elemen A dan B yang seletak, yatu 𝑐𝑖𝑗 = 𝑎𝑖𝑗 − 𝑏𝑖𝑗 atau
dapat pula dikatakan sebagai penjumlahan dimana A+(-B)

5 4 3 6 5 4 3 6
𝐴= 6 9 , 𝐵 = 5 4 , 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴 − 𝐵 = 6 9 − 5 4
7 0 1 2 7 0 1 2

2 −2
= 1 5 =𝐶
6 −2
||EvanRamdan
 PERKALIAN MATRIKS DENGAN
BILANGAN REAL
Matriks A dikalikan dengan suatu bilangan real k maka kA
diperoleh dari hasil kali setiap elemen A dengan k.

Contoh:

3 8 3 8 12 32
𝑃= , 𝑚𝑎𝑘𝑎 4𝑃 = 4 =
5 1 5 1 20 4

||EvanRamdan
 SIFAT-SIFAT PERKALIAN MATRIKS
DENGAN BILANGAN REAL
1. a(B+C) = aB+aC
2. a(B-C) = aB-aC
3. (a+b)C = aC+bC
4. (a-b)C = aC-bC
5. (ab)C = a(bC)
6. (aB) T = aBT

||EvanRamdan
 PERKALIAN DUA MATRIKS
Dua matriks AB dapat dikalikan bila dan hanya bila jumlah kolom
matriks A sama dengan jumlah baris matriks B. Jadi 𝐴𝑚×𝑛 𝐵𝑛×𝑝
bisa didefinisikan, tapi 𝐵𝑛×𝑝 𝐴𝑚×𝑛 tidak dapat didefiniskan.

||EvanRamdan
 CONTOH 1

Perkalian matriks 1 × 𝑝 dengan matriks 𝑝 × 1:

4
𝐵 = 6 8 7 𝑑𝑎𝑛 𝐶 = 7
2
𝐵1×3 𝐶3×1 = 6 × 4 + 8 × 7 + (7 × 2) = 94

||EvanRamdan
 CONTOH 2

Perkalian matriks 𝑝 × 1 dengan matriks 1 × 𝑝:

2
𝐴 = 5 𝑑𝑎𝑛𝐵 = 6 8 7
4

2×6 2×8 2×7 12 16 14

𝐵1×3 𝐶3×1 = 5×6 5×8 5 × 7 = 30 40 35
4×6 4×8 4×7 24 32 28

||EvanRamdan
 CONTOH 3
Perkalian matriks 𝑚 × 𝑛 dengan matriks 𝑛 × 𝑝:

1 2 1 0 1
𝐴= 𝑑𝑎𝑛 𝐵 =
3 4 0 2 0
1 2 1 0 1
𝐴2×2 𝐵2×3 =
3 4 0 2 0
1 × 1 + (2 × 0) 1 × 0 + (2 × 2) 1 × 1 + (2 × 0)
𝐴𝐵 =
3 × 1 + (4 × 0) 3 × 0 + (4 × 2) 3 × 1 + (4 × 0)

1 4 1
=
3 8 3

||EvanRamdan
 CONTOH 3
Perkalian matriks 𝑚 × 𝑛 dengan matriks 𝑛 × 𝑝:

1 2 1 0 1
𝐴= 𝑑𝑎𝑛 𝐵 =
3 4 0 2 0
1 2 1 0 1
𝐴2×2 𝐵2×3 =
3 4 0 2 0
1 × 1 + (2 × 0) 1 × 0 + (2 × 2) 1 × 1 + (2 × 0)
𝐴𝐵 =
3 × 1 + (4 × 0) 3 × 0 + (4 × 2) 3 × 1 + (4 × 0)

1 4 1
=
3 8 3

||EvanRamdan
 SIFAT-SIFAT UMUM PERKALIAN
MATRIKS
1. AB ≠ BA
2. 𝐴2 = 𝐴. 𝐴; 𝐴3 = 𝐴2 . 𝐴; 𝐴4 = 𝐴3 .A
3. AB=Bc, maka tidak dapat disimpulkan bahwa B=C
4. AB=0, maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=0 atau B=0

||EvanRamdan
SIFAT-SIFAT PERKALIAN DUA MATRIKS
1. A(BC) = (AB)C
2. A(B+C) = AB+AC
3. (B+C)A = BA+CA
4. A(B-C) = AB-AC
5. (B-C)A = BA-CA
6. a(BC)=(aB)C=B(aC)
7. AI = IA = A

||EvanRamdan