Rangkuman
DI SUSUN OLEH :
Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan karunia dan kemudahan sehingga
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih terutama kepada :
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis dan untuk pembaca pada umumnya
Penulis
i
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 21
ii
BAB PD Linier Orde-n dengan
1 Koefisien konstan
A. BENTUK UMUM
Bentuk umum PD orde n :
+
+
+ + + =
Atau
Keterangan :
Jika P0, P1, P2, ......... Pn adalah konstanta di sebut PDL orde-n dengan koefisien
konstan
Jika P0, P1, P2, ......... Pn bukan konstanta di sebut PDL orde-n dengan koefisien
variable
Jika Q = 0 di sebut PDL homogen orde-n
Jika Q 0 di sebut PDL tak homogen orde -n
2
1. x + 4 - xy = Cos x Tak Homogen
2
2
2. 3x + 8 - xy = 0 Homogen
2
Jawab : PDL homogen orde 2 dengan koefisien variable
1
Koefisien Konstanta
3 2
3. 5 3+ 7 + 6 = 2
2
3 2
4. 3 3+ 9
2
+ 2 = 0
Jawab : PDL homogen orde 3 dengan koefisien Konstan
Koefisien Variable
3 2
5. 3 + + 2 =
2
+
+
+ + + =
Atau
Langkah-langkah penyelesaian
2
Contoh Selesaikan bentuk PDL berikut :
2
1. 2 3
+ 2 = 0
Jawab :
D2y 3 Dy + 2y = 0
(D2 3 D + 2 ) y = 0
Persamaan Karakteristik
2 3 + 2 = 0
(-1) (-2) = 0
1 = 1 dan 2 = 2
x + C e 2x
Jadi, Solusi Umum : y = C1 e. 2
4 2
2. 5 + 4 = 0
4 2
Jawab :
D4y 5 D2y + 4y = 0
(D4 5 D2 + 4) y = 0
Persamaan Karakteristik
4 52 + 4 = 0
(-1) (+1) (-2) (+2) = 0
1 = 1 2 = -1 3 = 2 4 = -2
Jadi, Solusi Umum : y = C1 e.
x + C e.-x + C e 2x + C e.-2x
2 3 4
Latihan 1.1
3 2
(1) 3 + 3 + = 0
3 2
3 2
(2) 3 +9 9 = 0
3 2
4 2
(3) 2 5 + 3 = 0
4 2
(4) ( D2 2D + 5)2 y = 0
(5) D (D2 + 4) y = 0
3
2. PDL Tak Homogen orde-n koefisien Konstan
Bentuk Umum :
Atau F (D) y = Q
Keterangan :
Solusi umum: y = Yc + Yp
Yc = Fungsi Komplementer
Yp = Fungsi Partikuler (khusus)
Langkah-langkah penyelesaian
1. Menentukan Yc
2. Menentukan Yp dengan metode :
1) Metode Pertama :
1
Berdasarkan faktor-faktor riil dari
()
1 1 1
Yp = . . .
1 2
Langkah-langkah penyelesaian :
Menentukan faktor-faktor riil dari F (D)
Menentukan invers operatornya, yaitu :
1 1 1
Yp = . . .
1 2
Secara berantai, tentukan solusi dari PD Linier orde satu
Tahap 1
1
Misal : U = . (D - n) U = Q
4
U = e nx e - n x dx
Tahap 2
1
Misal : V = . (D - n-1) V = U
1
V = e n-1.x e n-1. x dx
2
1) 4 + 3 = 1
2
Jawab :
(D2 4D + 3) y = 1 Q = 1
Menentukan Yc
Persamaan Karakteristik :
2 4 + 3 = 0
(-3) (-1) = 0
1 = 3 dan 2 = 1
x + C ex
Jadi, Solusi Umum : y = C1 e3 2
1 1
Menentukan Yp : Yp = . .1
3 1
Tahap 1
1
Misal U = .1 (D - 1) U = 1
1
U = e x 1 e - x dx
= e x (-e - x)
= -1
Tahap 2
1
Misal Yp = . 1 (D - 3) Yp = -1
3
Yp = e 3x 1 e -3x dx
1
= e 3x ( e -3x)
3
1 1
= .1 =
3 3
5
2
2) 3 + 2 = 5
2
Jawab :
(D2 3D + 2) y = 5 Q = 5
Menentukan Yc
Persamaan Karakteristik :
2 3 + 2 = 0
(-2) (-1) = 0
1 = 2 dan 2 = 1
Jadi, Solusi Umum : c
1 1
Menentukan Yp : Yp = . . 5
2 1
Tahap 1
1
Misal U = . 5 (D - 1) U = 5
1
U = e x 5 e -x dx
= e x 4 dx
1 1
=ex 4 = 5
4 4
Tahap 2
1 1 1
Misal Yp = . 5 (D - 2) Yp =
4
5
2 4
1
Yp = e 2x 4 5 e -2x dx
1
= e 2x 3 dx
4
1 1
= e 2x 3 = 5
12 12
Latihan 1.2
Tunjukkan bahwa yp merupakan penyelesaian PD yang diberikan dan tentukan solusi
umumnya.
6
3. (D2 + 3D - 4)y = 10ex, yp = 2x ex.
5. (D2 - 5D + 4) y = 3 - 2x
2) Metode Kedua :
1
di nyatakan sebagai jumlahan dari n pecahan bagian :
()
-nX dx
= N1 e1X Q e-1X dx + N2 e2X Q e-2X dx +... + Nn enX Q e
1) (D2 4D + 3) y = 1
Jawab :
a) Menentukan Yc b) Menentukan Yp
Persamaan Karakteristik 1 2
Yp(x) = [ + ]
1 2
2 4 + 3 = 0
1 2
(-3) (-1) = 0 =[ + ] 1
3 1
1 = 3 dan 2 = 1
1 (1) + 2 (3)
x x =[ ]
Jadi, Solusi Umum : y = C1 e3 + C2 e (3) (1)
(1+2) 132
=[ ]
(3) (1)
7
c) Menentukan Koefisien N1 dan N2
D0 = 1 = - N1 3N2
D = 0 = N1 + N2 +
1 1
1 = - 2 N2 N2 = - , N1 =
2 2
1 1
2 2
Yp(x) = [ + ] 1
3 1
1 3x 1
Yp(x) = e 1 3 1
2 2
1 3x 1 Jadi, Solusi Khusus :
= e [ 13] 3 ( )
2 2
y = Yc + Yp
1 1 2 1 1
=
6
+ = = y = C 1 e3x + C 2 ex +
2 6 3
3
2) (D2 3D + 2) y = 5 Q = 5
Jawab :
2x + C ex
Fungsi Komplementernya (Yc) = C1 e 2
Kemudian di peroleh
1 1
Yp = [ + ] 5
1 2
Yp = - ex 5 + 2 5 2
1
= - ex [4 4 ] + 2 [13 3 ]
1 1 Jadi, Solusi Khusus :
= 5 + 5
4 3 y = Yc + Yp
1 1
=
12
5 y = C1 e2x + C2 ex + 5
12
8
Latihan 1.3 Selesaikan solusi PDL
berikut :
1. y + 2y+ y =
2. y y 4y + 4y = 6
4. (D3 4D) y = x
5. (D2 + 1) y = Cosec x
3) Metode Singkat :
Contoh
Selesaikan bentuk PDL berikut :
1. (D2 + 4) y = Sin 2x
Jawab:
PDL Homogennya adalah : (D2 + 4) y = 0
Persamaan Karakteristiknya : 2 + 4 = 0
Akar-akar persamaan karakteristiknya : 1 = 2i dan 2 = -2i
Sehingga, Yc = C1 Cos 2x + C2 Sin 2x
1
Menghitung Yp : Yp = sin 2 dengan melihat bentuk persamaan Yp
(2 +4)
3. (D2 1) y = sin 2
9
B. METODE VARIASI PARAMETER
Metode variasi parameter adalah metode yang dapat digunakan untuk
menentukan selesaian khusus PD linier takhomogen dengan koefisien variabel,
sehingga lebih umum daripada metode koefisien tak tentu.
dengan p, q, dan r fungsi-fungsi kontinu pada suatu interval buka I. Kita akan
menentukan selesaian khusus dari (9) dengan metode variasi parameter seperti
berikut. Kita mengetahui bahwa PD homogen yang bersesuaian, yaitu
yh(x) = c1y1(x)+c2y2(x).
Metode variasi parameter terdiri dari penggantian c1 dan c2 dengan fungsi u(x)
dan v(x) yang akan ditentukan sedemikian hingga fungsi penggantinya, yaitu
merupakan selesaian khusus dari (9) pada I. dengan menurunkan (11) diperoleh
yp = uy1+uy1+vy2+vy2.
(12) uy1+vy2 = 0.
Dengan mensubstitusikan (11), (13) dan (14) ke dalam (9) dan mengumpulkan suku-
suku yang memuat u dan v akan diperoleh
u(y1+py1+qy1)+v(y2+py2+qy2)+uy1+vy2 = r.
(ii) uy1+vy2 = 0.
10
Persamaan (i) dan (ii) merupakan sistem dua persamaan aljabar linier dari
fungsi-fungsi u dan v yang tidak diketahui. Selesaian diperoleh dengan aturan
y2 r
u' ,
W
Cramer: , di mana W = y1y2 y1y2
yr
v' 1
W
adalah Wronski dari dari y1 dan y2. Jelas bahwa W0 karena y1, y2 membangun
basis selesaian. Pengintegralan (15) menghasilkan
y2 r
dx,
W
u
yr
v 1 dx.
W
Integral ini ada karena r(x) kontinu. Substitusikan ekspresi untuk u dan v ini ke
dalam (11), untuk memperoleh selesaian dari (9),
y r yr
y p ( x ) y1 2 dx y 2 1 dx. (16)
W W
Penyelesaian.
Metode koefisien tak tentu (pasal 4.3) tidak dapat digunakan. Fungsi-fungsi
y1 = cosx, dan y2 = sinx
membentuk basis selesaian PD homogennya. Wronski-nya adalah
W(y1,y2) = cosxcosx (-sinx)sinx = 1.
Dari (16), diperoleh selesaian khusus dari (17):
yp = -cosx sinx secx dx + sinx cosx secx dx
= cosx lncosx+x sinx.
Selesaian umum yang bersesuaian dengan PD (17) adalah
y = yh+yp
= [c1+ lncosx]cosx + (c2+x) sinx.
11
BAB PD Linier Orde-n dengan
2 Koefisien Variable
A. PD LINIER CAUCHY
Persamaan Euler-Cauchy
persamaan ini berlainan, maka fungsi-fungsi y1(x) = xm1 dan y2(x) = xm2 membentuk
suatu basis selesaian dari PD (30) untuk semua x di tempat fungsi didefinisikan. Selesaian
umum yang bersesuaian adalah
Penyelesaian.
Persamaan bantunya adalah m2-2,5m-1,5 = 0.
Akar-akarnya adalah m1=-0,5 dan m2=3. Jadi basis dari suatu selesaian real untuk
semua x yang positif adalah y1 = 1/x, dan y2=x3
y = c1/x + c2x3. J ika akar-akar m1 dan m2 dari (32) adalah komplek, akar-akar itu
berkawan, katakan m1=+i dan m2=-i.
Kita klaim bahwa dalam kasus ini, suatu basis dari selesaian (30) untuk semua x yang
positif adalah (34) y1=xcos (lnx) , dan y2= xsin (lnx)
12
Untuk mengecek bahwa (34) merupakan selesaian dari (30) dapat dilakukan dengan
melakukan penurunan dan substitusi. Kedua selesaian itu independen karena tidak
proporsional. Selesaian umum yang berkaitan adalah
Catatan.
Ide dalam menentukan bahwa (34) merupakan basis selesaian dari (30) untuk kasus akar
komplek sekawan adalah sebagai berikut:
diperluas untuk bilangan komplek k=iv, dan dengan rumus Euler menghasilkan
xi = eilnx
= cos (lnx) + i sin (lnx),
x-i = e-ilnx
= cos (lnx) - i sin (lnx).
Selanjutnya kalikan dengan x dan ambil jumlah den selisihnya untuk mendapatkan 2y1 dan 2iy2.
Dengan membagi berturut-turut dengan 2 dan 2i akan diperoleh (34).
Contoh 2 .
Penyelesaian.
Persamaan bantunya adalah m2+6m+13=0. Akar-akar dari persamaan ini adalah m1,2=32i.
Jadi selesaian umumnya adalah y = x-3 [A cos(2 lnx) + B sin(2 lnx) ]. Persamaan bantu (32)
mempunyai akar ganda m1=m2
jika dan hanya jika b = (1-a)2, sehingga m1=m2=(1-a)/2. Dalam kasus kritis ini kita bisa
memperoleh selesaian ke dua dengan menerapkan metode reduksi orde hasilnya adalah
y2 = u y1
= (lnx) y1.
Kedua selesaian itu independen, sehingga membentuk basis dari selesaian real (30) untuk
semua x yang positif, dan selesaian umum yang berkaitan adalah
13
Latihan 2.1 Selesaikan solusi PDL berikut :
Periksa bahwa y1 dan y2 dalam (5) adalah selesaian dari (1) untuk semua x positif.
Tentukan solusi dari PD berikut :
1) x2y" - 20y = 0
2) x2y" 7 xy' + 16y = 0
3) x2y" + 3 xy' + 5y = 0
4) (x2D2 + 7 xD + 9)y = 0
5) (2x2D2 + 5 xD - 9)y = 0
B. PD LINIER LEGENDRE
Misalkan : ax + b = ez
Dy = = dan (ax + b) Dy = a =
+
2 2
2
D y= ( ) dan ( + )2 D2 y = a2 (-1) y
(+)2 2
2
1. (x+2)2 ( + 2) + = 3 + 4
2
Penyelesaian
Ambil ( + 2) = ez maka persamaan yang di ketahui menjadi
{ (-1) - + 1 } = (-1)2 y = 3 ez -2
Fungsi komplemennya y = C1 ez + C2z ez dan integral khususnya
1 1 3
Y= (3 2) = 3 ()2 2 0 = 2 2
(1)2 (1)2 2
3
Penyelesaiannya y = C1 ez + C2z ez + 2 2 2 atau karena z = ln (x+2)
3
Jadi y = (x+2) [C1 + C2 ln (x+2) + 2 ( + 2)] 2
2
14
2. { (3x + 2)2 D2 + 3(3 + 2) 36} = 3x2 + 4x + 1
Penyelesaian
Transformasi 3x + 2 = ez rubah persamaan menjadi
1 1
{ 9 (-1) + 9 -36 } y = 9 (2 - 4) y = (9 2 + 12 + 3) = ( 2 1)
3 3
1
Atau (2 - 4) y = ( 2 1)
27
1 1 1
Sehingga y = C1 e2z + C2 e-2z + [ 2 0 ]
27 2 4 2 4
1
= C1 e2z + C2 e-2z + [ 2 + 1]
108
1
Jadi , y = C1 (3x+2)2 + C2 (3x+2)-2 + [(3 + 2)2 + ln(3 + 2) + 1]
108
1. (x2 D2 - 3xD + 4) y = x + x2 ln x
2. (x2D2 2xD +2) y = ln2 x ln x2
3. (x3 D3 + 2x2D2) y = x + sin (ln x)
4. X3 y + xy y = 3x
5. [ (x+1)2 D2 + (x+1)D 1 ] y = ln (x+1)2 + x 1
15
BAB
PD LINIER SIMULTAN
3
Persamaan differensial yang mengandung beberapa variabel terikat (lebih dari satu)
tetapi memiliki satu variabel bebas, sulit untuk diselesaikan secara langsung seperti cara-cara
yang telah dibahas pada bab terdahulu. Persamaan seperti itu membentuk suatu sistem
persamaan yang simultan. Cara yang ditempuh untuk penyelesaian persamaan menggunakan
sistem yang simultan, diantaranya:
1. Metode eliminasi dan substitusi, yang secara simultan menghilangkan salah satu
variabel terikat dan turunannya. Selanjutnya menyelesaikan persamaan
differensial yang tertinggal. Jawaban dari persamaan differensial yang didapat
disubsitusikan ke dalam persamaan semula untuk mendapatkan jawaban variabel yang
tereliminasi.
16
Persamaan (6) merupakan PDL ordo dua dalam fungsi y terhadap t. Prosedur penyelesaiannya adalah
sebagai berikut:
1. Fungsi komplementer dengan persamaan karakteristik :
= - 5 C1 e-t 2 C2 e2t 11 et 3
Cara lain dapat juga mensubstitusikan (7) dan (8) ke (5) lalu menyelesaikan atau
substitusi (7) dan (8) ke (1) atau (2) hasilnya tetap sama.
Metode ini menggunakan operator diferensial dalam membentuk matriks dan determinan
untuk mendapat jawaban umum dan setiap variable terikat sebagai fungsi variable bebasnya.
Bentuk umumnya :
17
Karena persamaan dapat di tulis dalam bentuk operator di ferensial sebagai berikut :
Bila det A1 = 0, det A2= 0, maka akan diperoleh persamaan diferensial yang homogen. Dari
persamaan yang di peroleh, jawaban dari PD dapat di selesaikan sesuai dengan cara-cara pada
ordonya masing-masing.
Jawab :
Persamaan di buat dalam bentuk operatornya diferensial
18
Det A1 = 4 (D+2) + 8 e2t (D2 + 7D -14)
= 4D +8 + 8 D2 e2t + 7D 8 e2t 112 e2t
= 0 + 8 +32 e2t + 112 e2t - 112 e2t
= 32 e2t + 8
( 1)(2 + 4) = 32 2 + 8
a. Fungsi komplementer dengan persamaan karakteristik
(m 1) (m2+4)= 0
19
Latihan 3.1 Carilah jawaban dari sistem persamaan berikut :
20
DAFTAR PUSTAKA
Ayres, Frank Jc Ault. 1999. Persamaan Diferensial dalam satuan simetric. Jakarta: erlangga
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/195008161979031-
SYAFARUDDIN_SIREGAR/buku_matematika/BAB_V.pdf Download Kamis, 17 Nov 2011
Jam 14.45 WIB
http://yuliants.blog.ittelkom.ac.id/blog/files/2010/02/03-Persamaan-Diferensial-Orde-
II.pdf Download Jumat 7 Okt 2011 jam 20.30 WIB
http://202.91.15.14/upload/files/9407_BAB_III.pdf Download Jumat 7 Okt 2011 jam 20.12
21