Anda di halaman 1dari 26

PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER TINGKAT DUA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Persamaan Diferensial

Dosen Pengampu : Rizqona Maharani, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok

Najma Falihah Robi’ah : 2110610028

Salisa Latuba : 2110610039

Muhammmad Ufuqil Yusro M.A : 2110610041

B3TMR

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Persamaan Diferensial yang
berjudul “ Persamaan Diferensial Linier Tingkat Dua" ini dengan baik.

Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW semoga kita menjadi umat yang kelak mendapatkan syafa’atnya sehingga
kita termasuk umat yang bersama-sama masuk surga bersama Beliau. Aamiin.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih pula kepada Ibu Rizqona Maharani, M.Pd.
Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Persamaan Diferensial yang telah membimbing dan
meluangkan waktu untuk membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Serta ucapan
terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang terkait dalam pembuatan makalah
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penyusun menyadari dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Kudus, 28 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
A. Bentuk Umum Persamaan Difrensial Linier ................................................................... 6
B. Teorema Dasar Persamaan Diferensial Linier ................................................................ 7
C. Ketakbebasan Linier…………………………………………………………………….7
D. Determinan Wronskian………………………………………………………………....8
E. Prinsip Superposisi…………………………………………………………………….10
F. Penyelesaian Persamaan Diferensial Liniear Homogen dengan Koefisien Konstan…14
G. Persamaan Diferensial Linear Takhomogen………………………………………….16
H. Metode Koefisien Taktentu……………………………………………………………22
I. Metode Variasi Parameter …………………………………………………………….23

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 26


A. Kesimpulan.................................................................................................................... 26
B. Saran .............................................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 27
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persamaan Diferensial merupakan persamaan matematika untuk fungsi satu


variabel atau lebih yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya
dalam berbagai orde. Pada makalah ini akan dijelaskan tentang materi Persamaan
Diferensial Tingkat Dua.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Bentuk Umum Persamaan Difrensial Linier?


2. Bagaimana Teorema Dasar Persamaan Diferensial Linier?
3. Bagaimana Ketakbebasan Linier?
4. Bagaiman Determinan Wronskian?
5. Bagaiman Prinsip Superposisi?
6. Bagaimana Penyelesaian Persamaan Diferensial Liniear Homogen dengan
Koefisien Konstan?
7. Bagaimana Persamaan Diferensial Linear Takhomogen?
8. Bagaimana Metode Koefisien Taktentu?
9. Bagaimana Metode Variasi Parameter?

C.Tujuan
1. Mengetahui Bentuk Umum Persamaan Difrensial Linier
2. Mengetahui Teorema Dasar Persamaan Diferensial Linier
3. Mengetahui Ketakbebasan Linier
4. Mengetahui Determinan Wronskian
5. Mengetahui Prinsip Superposisi
6. Mengetahui Penyelesaian Persamaan Diferensial Liniear Homogen dengan
Koefisien Konstan
7. Mengetahui Persamaan Diferensial Linear Takhomogen
8. Mengetahui Metode Koefisien Taktentu
9. Mengetahui Metode Variasi Parameter
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk Umum Persamaan Diferensial Linier

Bentuk umum PD Linier orde-n adalah

( ) y (n) + ( ) y(n-1) + ... + (x)y' + an(x)y = F(x)

PD yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk di atas dikatakan tidak linier. Contoh:

adalah PD Linier orde 2

( ) adalah PD Tak-Linier orde 2

Selanjutnya pembahasan penyelesaian PD Linier orde-n ini dimulai pada PD


Linier Orde-2, yang kemudian dibuat kasus umum untuk penyelesaian PD orde-n.

Jika F(x) pada persamaan PD Linier orde-n sama dengan nol maka PD
disebut PD homogen atau tereduksi atau komplementer. Jika F(x)≠0 maka PD
disebut PD lengkap atau PD tak homogen.

Contoh:

+3 adalah persamaan lengkap/tak homogen

+3 adalah persamaan tereduksi/homogen.

Jika ao(x), a1(x), ...., an(x) adalah konstanta maka PD disebut PD Linier
dengan koefisien konstanta, jika tidak disebut PD Linier koefisien variabel.

Bentuk , dapat dituliskan dengan lambang

dengan disebut operator diferensial. Sehingga persamaan


PD Linier orde-n dapat dinyatakan sebagai:
(a0(x)D(n) + a1(x)D(n-1) + ... + (x)D + (x))y = f(x) (b)
atau
( ) ( )
( )
dengan ( ) a0(x) + a1(x)D(n-1) + ... + (x)D + an(x) dan disebut operator
suku banyak dalam D.

B. Teorema Dasar Persamaan Diferensial Linier


Untuk menyelesaikan PD Linier berbentuk ( ) ( ) ( )
kita misalkan ( ) adalah solusi umum PD homogen dari ( ) maka
penyelesaian umum PD Linier adalah dengan menjumlahkan penyelesaian umum
PD homogen dan penyelesaian khusus, yaitu:
y = Yc(x) + Yp(x)
Contoh:
Solusi umum PD homogen: (D2-3D+2)y=0 adalah y= c1ex+c2e2x dan solusi
khusus PD : (D2-3D+2)y=4x2 adalah 2x2+6x+7, maka solusi umum PD lengkap/tak
homogen dari (D2-3D+2)y=4x2 adalah y= c1ex+c2e2x +2x2+6x+7.

C. Ketakbebasan Linier
Himpunan n fungsi y1(x), y2(x), ..., yn(x) dikatakan takbebas linier pada suatu
selang jika ada n konstanta c1, c2, ..., cn yang tidak semua nol, sehingga berlaku:
( ) ( ) ( )
jika tidak maka himpunan fungsi tersebut dikatakan bebas linier. Contoh:
2e3x, 5e3x,e-4x takbebas linier pada suatu selang karena dapat ditentukan konstanta c1,
c2, c3 yang tidak semua nol sehingga:
c1(2e3x)+ c2 (5e3x) + c3 (e-4x) = 0 dengan c1 =-5, c2 = 2, c3 = 0
Contoh:
ex dan xex adalah bebas linier karena c1(ex)+ c2 (xex) = 0 hanya jika c1 = 0, c2 = 0
D. Determinan Wronskian
Himpunan fungsi y1(x), y2(x), ., yn(x) (yang mempunyai turunan) adalah
bebas linier pada suatu selang jika determinan:

Determinan tersebut dinamakan determinan Wronski.

Contoh:
Tentukan determinan Wronski (Wronskian) untuk fungsi-fungsi berikut:
(a) {sin 3x,cos 3x} (b) {x,x2,x3}
Penyelesaian:

Contoh:
Tunjukkan himpunan fungsi {1 — x, 1 + x, 1 — 3x} adalah takbebas linier untuk
semua nilai x!

Penyelesaian:
(a) kita dapat menunjukkan dengan memilih konstanta c1, c2, c3 yang tidak
semuanya nol sehingga c1(1-x)+c2(1+x)+c3(1-3x) = 0, jika ditentukan c1 = 1,
c2 = -1, c3 = 0 maka 1-x-1-x+0 = 0, sehingga himpunan fungsi {1— x, 1 + x, 1
— 3x} adalah takbebas linier.

(a) kita juga dapat menghitung determinan Wronski-nya, yaitu:


1 — X 1 + X 1 — 3x
W(x) = —1 1 —3 =0
0 0 0

terbukti bahwa Wronskian =0 berarti himpunan fungsi {1 — x, 1 + x, 1 — 3x}


tak bebas linir untuk semua x

E. Prinsip Supersisi
Jika y1(x), y2(x), ..., yn(x) adalah n penyelesaian bebas linier dari persamaan
linier orde-n, ( ) maka solusi umumnya:

( )+ ( ) ( )

dengan c1, c2, ..., cn = konstanta.


Contoh:
Jika ( ) dan y2(x) adalah solusi persamaan diferensial homogen y" + P(x)y' +
Q(x)y = 0 maka kombinsi linier c1 ( ) + c2 y2(x) juga solusi persamaan
diferensial.
Bukti:
y1(x) dan y2(x) solusi y" + Py' + Qy = 0 maka
+P ' + Q =0
dan

+ P ' +Q =0
dari solusi y = c1 c2 y2 , maka:
y' = c1 c2 y2
y" = c1 c2 y2
substitusi ke persamaan diferensial diperoleh:
y" + P(x)y' + Q(x)y = 0
c1 c2 y2 P(c1 + c2 y2') + Q(c1 y1 + c2 y2) = 0
c1 c2 y2 + c1 + c2 P y2 + c1 + c2Q y2 = 0
c1 ( '' + + ) + c2 (y2" + Py2 + Qy2) = 0
c1.0 + c2.0 = 0

F. Penyelesaian PD Linier Homogen dengan Koefisien Konstanta

PD Linier Homogen orde-2 dengan koefisien konstan adalah:

ay ” + by' + cy = 0 a, b, c = konstanta

dimisalkan solusi umum PD: y = emx sehingga jika kita substitusi ke dalam PD
maka:
ay" + by' + cy = 0
am2emx + bm emx + cemx = 0
(am2 + bm + c) emx = 0

Jadi y — emx menjadi solusi PD jika am2 + bm + c — 0 (disebut Persamaan


Karakteristik)

Akar-akar Karakteristik adalah:

Terdapat tiga kemungkinan akar-akar nilai m pada Persamaan Ciri:


1. Jika dan keduanya real, maka solusi umumnya:
x x
y= +
2. Jika , dan real, maka solusi umumnya:
( )

3. Jika , complex conjugate, dan


maka maka solusi umumnya:
( )

Contoh:
Tentukan solusi umum persamaan difrensial berikut: y" + 5y' 6y = 0
Penyelesaian:
Akar-akar Persamaan Karakteristik pada PD di atas adalah:
m2 + 5m 6=0
(m — 1)(m + 6) = 0
m1 =1 dan m2 = 6
dua solusi bebas linier PD adalah :
(x) = ex dan y2(x) =
Jadi solusi umum PD adalah:
(x) = ex +
Contoh:
Tentukan penyelesaian umum PD
y” + 4y' + 4y = 0

Penyelesaian:

Akar-akar Persamaan Karakteristik pada PD di atas adalah:


m2 + 4m + 4 = 0
(m + 2) (m + 2) = 0

Diperoleh akar-akar yang sama, sehingga solusi umum PD mestinya adalah:


y(x) =
karena PD orde 2 akan memberikan dua solusi bebas linier dengan dua variabel
konstanta maka solusi kedua dapat ditentukan dengan metode Reduksi Orde PD ,
yaitu:
bentuk umum PD homogen orde-2:

akar-akar persamaan karakteristik jika √ =0, satu

solusi PD: y(x) = c1 bentuk persamaan reduksi orde yaitu:


G. Persamaan Diferensial Linier Tak Homogen
Prosedur umum penyelesaian PD Liner Tak Homogen adalah
Langkah I : Menentukan solusi umum PD Linier Homogen, yh(x)
Langkah II : Menentukan solusi umum PD Linier Tak-Homogen, yp (x)
Langkah III : Menentukan solusi umum PD, y = yh(x) + yp(x)

Contoh:
Tentukan solusi umum PD berikut:
y" + y = 1
Langkah I : Menentukan solusi umum PD Linier Homogen.
y" + y = 0
solusi umum: yh = c1cos x + c2sin x
Langkah II : Menentukan solusi umum PD Linier Tak-Homogen.
y" + y = 1
solusi umum: yp = 1
Langkah III : y = yh(x) + yp(x) = c1cos x + c2sin x + 1
H. Metode Koefisien Tak Tentu
Awalnya metode ini diterapkan pada PD linier tak homogen orde-2 yang berbentuk
ay" + by' + cy = r(x), a, b, c = konstanta
selanjutnya metode ini juga berlaku untuk orde yang lebih tinggi.
Kunci metode ini adalah yp adalah suatu ekspresi yang mirip dengan r(x), yang
terdapat koefisien-koefisien yang tidak diketahui yang dapat ditentukan dengan
mensubstitusikan yp pada persamaan.
Aturan untuk Metode Koefisien Tak Tentu
A. Aturan Dasar. Jika r(x) adalah salah satu fungsi yang ada dalam Tabel 3.1,
pilih fungsi yp yang bersesuaian dan tentukan koefisien tak tentunya dengan
mensubstitusikan yp pada persamaan.
B. Aturan Modifikasi. Jika r(x) sama dengan solusi PD homogen, kalikan yp yang
bersesuaian dalam tabel dengan x (atau x2 jika r(x) sama dengan solusi akar
ganda PD Homogen)
C. Aturan Penjumlahan. Jika r(x) adalah jumlah fungsi-fungsi yang terdapat
dalam Tabel pada kolom pertama, yp adalah jumlah fungsi pada baris yang
bersesuaian

Tabel 1 Metode Koefisien Tak Tentu


Suku-suku dalam r(x) Pilihan untuk yp
keYX CeYX

Kxn(n = 0,1,...) Kn xn + + …+ K1x + Ko


kcos x atau ksin x Kcos x + Msin x

Kesimpulan:
• Metode Koefisisen Taktentu digunakan penyelesaian khusus PD linier
takhomogen dengan koefisien konstanta
• Untuk dapat menentukan pemisalan yang sesuai harus dicari terlebih dahulu
solusi persamaan homogennya.
• Metode Koefisisen Taktentu hanya dapat digunakan jika fungsi f(x) di ruas
kanan adalah berupa polinom, fungsi trigono, fungsi eksponen atau
penjumlahan/perkalian dari ketiga fungsi kolom pertama dalam Tabel 1.
Contoh: PD y" + y = tan x tidak dapat diselesaikan dengan metode koefisien
taktentu karena tan x bukan termasuk ketiga fungsi dalam Tabel 1

Contoh Penerapan Aturan Dasar


Selesaikan PD takhomogen berikut:
y” + 4y = 8x2
Penyelesaian:
Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen y" + 4y = 0
persamaan karakteritik: m2 + 4 = 0
akar-akar persamaan karakteristik: = 2i, m2 = 2i

solusi umum yh = Acos 2x + Bsin 2x


Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen y" + 4y = 8x2
f(x) = 8x2 sehingga dari Tabel 1, yp = K2x2 + K1x + Ko
y'p = 2K2x + K1

y"P = 2K2
substitusi yp, y'p, y"p ke persamaan didapatkan:

2K2 + 4(K2x + K1x + Ko) = 8x2

dengan menyamakan koefisien-koefisien yang


berpangkat sama diperoleh:
4K2 = 8
4K1 = 0
2K2 + 4K0 = 0
perolehan konstanta:
K2 = 2, Ko = 1, K1 = 0
solusi umum PD takhomogen:
yp = 2x2 - 1
Langkah 3. Menentukan solusi PD
y = yh(x) + yP(x) = Acos 2X + Bsin 2x + 2x2 1

Contoh penerapan Aturan Modifikasi


Tentukan solusi PD berikut:
y" — 3/ + 2y = ex
Penyelesaian:
Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen y" — 3y' + 2y = 0
persamaan karakteritik: m2 — 3m + 2 = 0
akar-akar persamaan karakteristik: m1 = 1, m2 = 2
solusi umum yh = c1ex + c2e2x
Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen y” — 3y' + 2y = ex
f(x) = ex sehingga dari Tabel 1, yp = cex
karena f(x) = ex adalah solusi PD homogen pada Langkah 1 maka
sesuai Aturan B, yp = cxex
sehingga y'p = cex + cxex, y”p = 2cex + cxex

substitusi yp, y’p, y”p ke persamaan didapatkan:

2cex + cxex — 3(cex + cxex) + 2(cxex) = ex


dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama
diperoleh konstanta c=-1
solusi umum PD takhomogen:
yp = xex
Langkah 3. Menentukan solusi PD
y = yh(x) + yP(x) = c1ex + c2e2x xex
Contoh Penerapan Aturan Penjumlahan
Tentukan penyelesaian umum PD berikut:
y" — 2y' + y = ex + x
Penyelesaian:
Langkah 1. Menentukan solusi PD homogen y" — 2y! + y = 0 persamaan
karakteritik: m2 2m + 1 = 0 akar-akar persamaan karakteristik: m1
= m2 = 1 solusi umum yh = c1ex + c2xex
Langkah 2. Menentukan solusi PD Tak Homogen y" 2y' + y = ex + x f(x) = ex + x
sesuai Tabel 1, yp = crex + c2x + c3 suku pada f(x) yaitu ex adalah
solusi ganda PD homogen solusi umum PD homogen menjadi yp =
c1x2ex + c2x + c3 sehingga y'p = 2c1xex + c1x2ex + c2 ,
y"p = 2c1ex + 2c1xex + 2c1xex + c1x2ex
substitusi yp, y'p, y"p ke persamaan didapatkan:
2c1ex + 4c1xex + c1x2ex — 2(2c1xex + c1x2ex + c2) + c1x2ex + c2x
+ c3 = ex + x
2c1ex + C2X—2C2 + c3 = ex + x
dengan menyamakan koefisien-koefisien yang berpangkat sama
diperoleh konstanta :
= 1/2 ; c2 = 1 ; c3 = 2
solusi umum PD takhomogen:
yp = c1x2ex + c2x + c3
= x2ex + x + 2
Langkah 3. Menentukan solusi PD

( ) ( )
METODE KOEFISIEN TAKTENTU
PADA PD LINIER TAKHOMOGEN ORDE-2

ay + by + cy = f(x)

Gambar 2 Metode Koefisien Taktentu pada PD Linier Tak Homogen orde-2


I. Metode Variasi Parameter

Metode variasi parameter adalah metode untuk menentukan penyelesaian


khusus PD linier takhomogen dengan koefisien variabel. Prinsip metode ini adalah
mengubah variabel konstanta ck dengan variasi parameter vk(x). Misal pada PD
takhomogen orde-2 konstanta cr dan c2 pada solusi umum PD homogen yh = c1y1(x)
+ c2y2(x) diubah dengan variasi parameter v1(x) dan v2(x) sehingga solusi khusus PD
takhomogen yp = v1(x)y1(x) + v2(x)y2(x). Metode ini lebih umum daripada metode
koefisien taktentu.

Gambar 3 Prinsip Metode Variasi Parameter pada PD Linier TakHomogen orde-2

PD linier takhomogen orde-2 dengan koefisien variabel yang diselesaiakan dengan


metode Variasi Paramatr mempunyai bentuk umum: y" + p(x)y' + q(x)y = r(x)
Penyelesaian PD di atas adalah:
Langkah 1. Menentukan penyelesaian PD homogen.
Penyelesaian PD homogen persamaan di atas:
y" + p(x)y' + q(x)y = 0
yh = c1y1(x)+ c2y2(x)
Langkah 2. Menentukan penyelesaian PD takhomogen dengan metode variasi
parameter.
• Menentukan solusi umum:
yP = v1(x)y1(x) + v2(x)y2(x)
Metode Variasi Parameter
pada PD Linier Takhomogen Orde-2
y' - p(x)y + q(x)y = r(x)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persamaan Diferensial merupakan persamaan matematika untuk fungsi satu


variabel atau lebih yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya
dalam berbagai orde. Persamaan Diferensial Linier Tingkat-2 mempunyai bentuk
homogen dan takhomogen. Penyelesaiannya ada berbagai cara sesuai bentuk
Persamaaan Diferensial Linier homogen dan takhomogen.

B. Saran

Setelah mempelajari materi sistem persamaan diferensial linier ini,


diharapkan semua yang mempelajarinya mampu memahami dan dimengerti, serta
disarankan untuk teliti dalam mengerjakannya karena materi sistem persamaan
diferensial linier ini selain rumit juga membutuhkan ketelitian dalam
mengerjakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Boiliu, N. I., Stepanus, Intarti, E. R., & Lumbantoruan, J. H. (2021). Influence of the
Personal Competence of Teachers ofChristian Religious Education on
Learning Motivation in High School Students in South Tangerang City.
Atlantis Press.
Desi, D., & Lumbantoruan, J. H. (2020). PENGEMBANGAN BUKU CERITA
MATEMATIKA PADA KELAS VII SMPDALAM MATERI
PERBANDINGAN. EduMatSains: JurnalPendidikan, Matematika Dan
Sains.http://ejournal.uki.ac.id/index.php/edumatsains
Kusmaryanto, S. (2013). BAB IV PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER.
http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/files/2013/05/BAB-IV- PERSAMAAN-
DIFERENSIAL-LINIER.pdf
Kohler, & Johnson, Second and Higher Order Liniear Differential Equations.
Elementary Differential Equtions: Boston San Fransisco New York.

Anda mungkin juga menyukai