Anda di halaman 1dari 17

MATEMATIKA REKAYASA II

DI SUSUN OLEH:

NAMA : RAFTLY M.MUJUR

NIM : 219 190 076

KELAS : TEKNIK SIPIL C

SEMESTER IV

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PAREPARE

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji akan kehadirat ALLAH SWT atas berkah dan hidayahNya

sehingga kami dapat melaksanakan tugas makalah semester ini mengenai mata

kuliah Teknik Penulisan tentang MATEMATIKA REKAYASA II.

Tak lupa sampaikan juga banyak – banyak terimakasih kepada semua

pihak yang telah memberikan andil dalam tugas ini sehingga tugas ini dapat

terselesaikan dengan baik dan tak lupa saya sampaikan juga banyak–banyak

terimakasih kepada bapak selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah

management kontruksi, karena banyak dari penjelasan beliau tugas ini dapat

terselesaikan dan bisa digunakan untuk semestinya dan fungsinya.

Mohon maaf atas kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan makalah

ini dan kami tunggu saran sehingga dapat menjadi refrensi pembuatan tugas

berikutnya.

PAREPARE, 25 JUNI 2021

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG........................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................5

1. Apa pengertian Persamaan Diferensial?.............................................................5

2. Bagaiman contoh studi kasus dari Persamaan diferensial?.................................5

3. Bagaimana plikasi dari Persamaan diferensial?..................................................5

C. TUJUAN………………….................................................................................5

1.Untuk mengetahui pengertia persamaan diferensial............................................5

2.Untuk mengetahui cara penghitungan studi kasus persamaan diferensial...........5

3. ntuk mengetahui aplikasi dari persamaan diferensial.........................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

A. Pengertian Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua............................................6

B. Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua Homogen..............................................6

C. Aplikasi Penggunaan Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen....................9

BAB III..................................................................................................................14

PENUTUP..............................................................................................................14

KESIMPULAN......................................................................................................14

SARAN..................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam berbagai permasalahan fisika, matematika memegang peranan

yang sangat penting. Banyak permasalahan fisika yang harus diselesaikan dengan

menggunakan model matematika. Salah satu model matematika yang cukup

penting adalah persamaan differensial. Persamaan diferensial adalah persamaan

yang memuat turunan satu (atau beberapa) fungsi yang tidak diketahui. Persamaan

diferensial sering kali muncul dalam permasalahan fisika yang mencoba

menggambarkan keadaan kehidupan nyata. Banyak hukum-hukum alam dan

hipotesa-hipotesa yang dapat diterjemahkan kedalam persamaan yang

mengandung persamaan diferensial. Sebagai contoh, turunan-turunan dalam fisika

muncul sebagai kecepatan dan percepatan, dalam geometri sebagai kemiringan.

Keadaan inilah yang merupakan persoalan pada banyak kasus fisika, sehingga

untuk memperoleh suatu persamaan diferensial yang melukiskan suatu persoalan

dalam kehidupan nyata, biasanya diambil permisalan bahwa keadaan sebenarnya

diatur oleh hukum-hukum yang sangat sederhana yang biasanya sering dibuat

permisalan yang ideal. Oleh karena itu, dalam menyelesaikan persamaanya itu

dengan mengetahui materi tentang persamaaan diferensial dan mengetahui

contoha plikasinya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Persamaan Diferensial?

2. Bagaiman contoh studi kasus dari Persamaan diferensial?

3. Bagaimana plikasi dari Persamaan diferensial?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertia persamaan diferensial

2. Untuk mengetahui cara penghitungan dengan studi kasus persamaan diferensial

3. Untuk mengetahui aplikasi dari persamaan diferensial


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua

Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dalam bab ini akan di tinjau PDM

orde dua dengan koefisian konstan. PDB orde dua dengan koefisien konstan

adalah persamaan diferensial yang memepunyai turunan (biasa) kedua sebagai

turunan tertingginya dan koefisien konstan untuk fungsi yang terlibat dan juga

d2 y dy
turunanya atau bentuk umunya adalah a 2
+b + cy=f ( x ), dimana a, b, dan c
dx dx

adalah konstanta-konstanta, dengan a ≠ 0 dan f(x) adalah suatu fungsi dari x yang

diketahui. Berkaitan dengan fungsi f(x) yang berbeda pada ruas kanan persamaan

diferensial di atas, PDB orde dua dapat dibedakan menjadi dua yaitu, PD

homogeny orde dua (dalam hal f(x) = 0) dan PD tak homogeny orde dua (dalam

hal f(x) ≠ 0). Pada bagian ini akan ditinjau persamaan diferensial biasa orde dua

beserta penyelesaiaannya.

B. Persmaan Difererensial Biasa Orde Dua Homogen

d2 y dy
Pandang kembali bentuk umum PDB orde dua a 2
+b + cy=f (x),
dx dx

d2 y dy
jika f(x) = 0, maka Pd diatas menjadi a 2
+b + cy=0, yang dinamakan PD
dx dx

homogeny orde dua. Penyelesaian PD homogeny ini berbentuk y= Ae m1 x + Be m 2 x,


dengan A dan B adalah konstanta sembarang, sedangkan m1 dan m2 adalah akar-

akar persamaan karakteristik am2 +bm+ c=0, yang diperoleh dai PD homogeny

d2 y dy
yang bersangkutan dengan menuliskan m 2 untuk 2 , m untuk dan 1 untuk
dx dx

y.

Perhatikan bahwa bentuk penyelesaian persamaan diferensial homogeny

orde dua bergantung pada jenis-jenis akar persamaan karakteristik am2 +

bm + c = 0 yaitu:

1. Jika akar-akarnya berupa akar real berlainan, misalkan m = m1 dan m = m2,

maka penyelesian umum PD homogeny ini adalah

y= Ae m1 x + Be m 2 x

2. Jika akar-akarnya berupa akar real yang sama, misalkan m = m 1 dan m = m1,

maka penyelesian umum PD homogeny ini adalah

y=em 1 x ( A +Bx )

3. Jika akar-akarnya berupa akar-akar kompleks, misalkan m = α ± βi, maka

penyelesian umum PD homogeny ini adalah y=eax ( A cos βx + B sin β x), dengan

A dan B kontanta-konstanta sembarang.

Studi kasus persamaan diferensial biasa orde dua homogeny dan

Pembahasan

1. Kasus 1 (dua akar yang sama)

Diberikan PD ordedua , maka persamaan karakteristik dnegan PD ini

adalah
m2 – 6m – 9 = 0

(m – 3) (m – 3) = 0

m=3&m=3

yaitu diperoleh akar-akar real yang sama. Penyelesaian : y = Ae3x + Be3x,

Sehingga penyelesaian umumnya menjadi y = e3x (A + BX), dengan A dan b

konstanta-konstanta sembarang.

2. Kasus 2 (dua akar yang berbeda)

Diberikan PD ordedua , maka persamaan karakteristik dnegan PD ini

adalah

m2 – 3m – 10 = 0

(m – 2) (m + 5) = 0

m – 2 = 0 atau m + 5 = 0

m = 2 atau m = -5

yaitu diperoleh akar-akar real yang berbeda. Dengan demikian akar-akar

persamaan karakteristik ini adalah m 1 = 2 dan m2 = - 5. Akibatnya penyelesaian

umum dari PD adalah y= Ae2 x + Be−5 x , dengan A dan B kontanta-konstanta

sembarang.

3. Kasus 3 (dua akar kompleks)

d2 y dy
Diberikan PD 2
−2 −2 y =0, maka persamaan karakteristik yang
dx dx

berupadanan dengan Pd ini adalah m 2 – 2m + 2 = 0. Perhataikan bahwa


diskriminan persamaan ini adalah D = B 2 – 4ac = (-2)2 – 4.1.2 = 4 – 8 = - 4 < 0,

bernilai negative. Sehingga akar-akar persaman ini merupakan akar-akar

kompleks yaitu :

−b ± √ D −(−2)± √−4 2 ± 2i
m1,2= = = =1± i
2a 2.1 2

Dengan demikian penyelesaian umum dari persamaan diferensial

homogeny ordedua ini adalah y = ex( Acos x + B sin x), dengan A dan B

kontanta-konstanta sembarang.

C. Aplikasi Penggunaan Persamaan Diferensial Orde Dua Homogen

Tinjau rangkaian listrik pada gambar di bawah ini dengan sebuah resistor,

induktor dan capasitor.

Hukum kirch hoff dalam muatan Q (Coulomb)


……..(1)

Arus diukur dalam Amper , dan per (1) di

Deferensialkan terhadap t yaitu:

Contoh:

Tentukan muatan Q dan arus I sebagai fungsi-fungsi dari waktu t di dalam

sebuah rangkaian RLC jika R=16 Ώ, L = 0,02 H, C = 2 x 10-4 F dan E = 12 V.

Asumsikan Q =0 dan I = 0 di t=0 (ketika saklar tertutup)

Peny:

Berdasarkan hukum kirch hoff dalam rumus (1)

…2
pers pelengkap

maka:

Solusi khusus dari persamaan tak homogen

maka :

Solusi umunnya:
Syarat awal Q=0 dan I=0 pada saat t=0 maka :

C1 = -2,4x10-3

I = dQ/dt

C2 = -3,2x10-3 maka:

I=dQ/dt maka :
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

d2 y dy
1. Bentuk umum PDB homogeny orde dua a 2
+b + cy=f (x), dengan f(x) = 0.
dx dx

2. Jika akar-akarnya berupa akar real berlainan, misalkan m = m1 dan m = m2, maka

penyelesian umum PD homogeny ini adalah y= Ae m1 x + Be m2 x

3. Jika akar-akarnya berupa akar real yang sama, misalkan m = m1 dan m = m1, maka

penyelesian umum PD homogeny ini adalah y=em 1 x ( A +Bx )

4. Jika akar-akarnya berupa akar-akar kompleks, misalkan m = α ± βi, maka

penyelesian umum PD homogeny ini adalah y=eax ( A cos βx + B sin β x), dengan

A dan B kontanta-konstanta sembarang.


SARAN

Untuk mendalami pemahaman tentang materi dalam bab ini diharapkan

teman-teman bisa melakukan kajian pustaka dengan referensi yang berbeda untuk

memperkaya pengetahuan tentang bab yang kami bahas dan bagi dosen

pembahasan kami dalam makalah ini tentu belum sempurna dan kami

mengharapkan dosen mata kuliah ini dapat menjelaskan kembali dan memberikan

pengetahuan yang baru untuk memperkaya pengetahuan bagi kami.

i.
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/51622733-Bab-1-pendahuluan-khususnya-matematika

rekayasa-yang-menggunakan-bilangan-untuk-menirukan-proses.html

https://www.academia.edu/36056708/Makalah_Matematika_Rekayasa

http://share.its.ac.id/course/view.php?id=333

Anda mungkin juga menyukai