Kalkulus Diferensial
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Lis Asmara
4192421018
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1.3 Manfaat
a. Memudahkan pembaca dalam memahami persamaan diferensial orde satu.
b. Memudahkan pembaca dalam mengetahui bentuk persamaan persamaan
diferensial orde satu.
c. Memudahkan pembaca dalam menyelesaikan permasalahan dari persamaan-
persamaan diferensial orde pertama.
BAB II
PEMBAHASAN
C.3
Pada buku utama, terdapat bagian pendahuluan sebagai konsep yang akan di bahas.
Sedangkan pada buku pembanding tidak terdapat bagian pendahuluan.
C.4
Pada buku utama, penulisan konsep/definsi yang di bahas dalam bentuk deskripsi. Sedangkan
dalam buku pembanding penulisan konsep/definisi ditulis dalam bentuk rumus.
Buku Utama
Persamaan diferensial merupakan suatu hubungan yang dinamis, dengan kata lain kuantitas-
kuantitas yang terlibat berubah, sehingga sering kali muncul dalam pemodelan fenomena
yang menggambarkan perubahan variabel tak bebas terhadap perubahan variabel bebasnya
baik dalam bidang sains maupun rekayasa.
Buku Pembanding
y’ + py = r
Disebut persamaan diferensial homogen jika r = 0, dan disebut PD tidak homogen jika r ≠ 0.
C.5
Pada kedua buku tersebut. kedalaman penjelasan konsep/defenisi yang dibahas kedua buku
sangat menarik karena mengandung variasi contoh soal.
Buku Utama
𝑑𝑦
𝑥2 − 𝑦 sin 𝑥 = 0
𝑑𝑥
𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
xy +y + 𝑒 3𝑥 = 0
𝑑𝑥 2 𝑑𝑥
Buku Pembanding
Buktikan : PD homogen y’ + py = 0
𝑑𝑦
= -pdx
𝑦
𝑑𝑦
Diintegralkan : ∫ = -pdx + C*
𝑦
1n│y│= - ∫ pdx + C*
Jadi y = 𝑒 − ∫ 𝑝𝑑𝑥=𝐶∗
C.6
Teorema yang dibahas pada kedua buku pada dasarnya menggunakan metode yang sama,
namun pada buku utama meimiliki penjabaran yang lebih jelas daripada buku pembanding.
C.7
Buku Utama
𝑑𝑦 𝑥+3𝑦
=
𝑑𝑥 2𝑥
Buku Pembanding
PD Homogen: y’ + py = 0
Solusi umum PD: y = 𝐶𝑒 −ℎ
Dimana h = ∫ pdx
PD tak homogen: y’ + py = r
Solusi ini diperoleh dengan pemisahan dan penghitungan faktor integral seperti ditunjukkan
dalam referensi. 𝒆𝒉 disebut faktor pengintegralan.
C.8
Buku Utama
Contoh 1.1
𝑑𝑦
= 3𝑥 2 − 6𝑥 + 5
𝑑𝑥
Jadi, y = 𝑥 3 - 3𝑥 2 + 5𝑥 + C
Contoh 1.2
𝑑𝑦 2𝑥
Selesaikanlah =
𝑑𝑥 𝑦+1
𝑑𝑦
Kita dapat menulisnya kembali sebagai ( y + 1 ) = 2𝑥
𝑑𝑥
𝑑𝑦
∫ (𝑦 + 1) 𝑑𝑥 = ∫ 2𝑥𝑑𝑥
𝑑𝑥
Sehingga
∫ (𝑦 + 1)𝑑𝑦 = ∫ 2𝑥𝑑𝑥
𝑦2
Dan didapat + y = 𝑥2 + 𝐶
2
Buku Pembanding
Contoh 2.1
y = 𝐶𝑒 −ℎ
Jadi y = 𝐶𝑒 2𝑥
Contoh 2.2
y = 𝑒 −ℎ ⦋ ∫𝑒 ℎ rdx + C ]
y = 𝑒 2𝑥 ⦋ ∫𝑒 −2𝑥 3dx + C ]
3
y = 𝑒 2𝑥 ⦋ − 𝑒 −2𝑥 + C ]
2
3
y = 𝐶𝑒 2𝑥 − 2
C.9
Kelengkapan dan variasi soal pada kedua buku tersebut sangat lengkap. Sehingga dapat
memudahkan para pembaca memahami isi buku tersebut.
C.10
a. Persamaan diferensial adalah setiap persamaan yang didalamnya terdapat turunan atau
diferensial.
b. Variabel tak-bebas adalah variabel yang nilainya bergantung pada nilai variabel
bebas.
c. Orde dari suatu persamaan diferensial ditunjukkan oleh turunan tertinggi yang ada
dalam persmaan tersebut.
d. Derajat PD adalah derajat atau pangkat dari turunan tertinggi yang terjadi.
e. PD linear adalah sebuah PD dengan suku linear dalam y dan turunannya.
f. PD biasa adalah PD dengan variabel bebas tunggal, jadi diferensialnya diferensial
biasa bukan diferensial parsial.
3.2 Saran
Menurut pendapat saya, pada kedua buku tersebut memang saling memiliki pokok
bahasan yang sama. Namun, pada buku utama memiliki banyak keunggulan dibandingkan
buku pembanding. Hal ini mencakup dalam variasi teorema, contoh soal, dan grafis.
Sehingga, buku utama lebih bagus daripada buku pembanding.