Anda di halaman 1dari 31

PORTOFOLIO

Disusun untuk memenuhi persyaratan ujian mata


pelajaran matematika SMP

Rangkuman matematika kelas VII SMP semester genap

Disusun oleh:
Nama:putri rahayu sejati
Kelas:XI-B
No.induk:3988

SMP ISLAM PARLAUNGAN TAHUN 2020


DAFTAR ISI:
 BAB 1 PERBANDINGAN………………………..2
A.konsep perbandingan…………………………2
B.perbandingan senilai………………………..3

 BAB 2 ARITMETIKA SOSIAL……………………


A.Keuntungan,kerugian ,
dan bunga tunggal…………………………….
B.Bruto,neto,dan tara…………………………..

 BAB 3 GARIS DAN SUDUT………………..


A.Garis………………………………………………….
B.Sudut…………………………………………………

 BAB 4 SEGI EMPAT DAN SEGOTIGA….


A.Memahami jenis,sifat,keliling,
dan luas segi empat…………………………..
B.Memahami jenis,sifat,keliling,
dan luas segitiga…………………………………
C.Menaksir luas bangun datar
tidak beraturan……………………………………

 BAB 5 PENYAJIAN DATA……………………


A.Mengenal data……………………………………
B.Mengelola dan menyajikan data
Dalam bentuk table…………………………….
C.Mengelola dan menyajikan data
Dalam bentuk diangram………………………
 BAB 1

PERBANDINGAN

A.KONSEP PERBANDIGAN

Rasio atau perbandingan adalah istilah matematika untuk


membandingkan dua ojek atau lebih jadi agar bias
membandingkan sesuatu minimal harus ada dua objek.

1.memahami dan menetukan perbandingan dua besara

Perbandingan dapat dinyatakan dengan tanda(:) atau


a:b.

Guna lebih mudah memahami pengertian ,coba


perhatikan gambar tersebut!pada suatu hari anton
dan joni mengukur berat badan mereka di puskesmas.
berat badan putri 32kg sedangkan berat badan ami
56kg. perbandingan berat badan putri dan ami dapat dinyatakan
sebagai berikut:

a.berat badan putri dibanding berat badan ami dapat dinyatakan


sebagai 32:56.

b.berat badan ami dibandingka berat badan putri dapat

dinyatakan 56:32

2
2.menentukan perbandingan dua besaran dengan satuan yang
berbeda

Menentukan perbandingan dua besaran yang satuannya berbeda


dapat dilakukan dengan cara menyamakan satuannya terlebih
dahulu. perhatikan contoh berikut!

Contoh:

Seorang karyawan swasta mendapat gaji sebesar Rp36.000.000,00


per tahun. Saat ini, kalender perusahaan terdapat 180 hari efektif
kerja dalam setahun. Jika tahun depan perusahaan menambah
waktu bekerja selama 220 hari selama setahun. Tentukan
pendapatan karyawan tersebut dalam sehari jika gaji yang
diterimanya berdasarkan banyak hari dia bekerja!

Penyelesaian:

Menentukan gaji yang diterima karyawan per hari sebelum


perusahan menambah waktu tambahan. Gaji yang di terima
karyawan adalah Rp200.000,00/hari.

Kalikan gaju yang di terima per hari dengan banyak hari yang di
rencanakan perusahaan tahun depan.

Rp200.000,00 x 220= Rp44.000.000,00

Jadi, pendapatan karyawan swasta dalam setahun adalah


Rp44.000.000,00

3
B.PERBANDINGAN SENILAI

Perbandingan senilai menyatakan perbandingan dua besaran yang


nilainya sebanding. Jika besaran yang satu berubah naik/nurun,
maka besaran yang lain juga akan berubah naik/turun.

1.memahami dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan


perbandinga senilai

Perbandingan senilai adalah perbandingan yang mempunyai sifat


jka besaran yang satu bertambah besar, besaran lain juga

bertambah besar.

2.menyelesaikan masalah perbandingan senilai pada peta


dan model

a.skala pada peta

4
b.perbandinganpada suatu model

Pengertian skala tidak hanya di gunakan pada peta.akan tetapi,


dapat di perluas juga untuk gambar kontruksi bangunan,
pembuatan replika (bentuk tiruan) mobil,maket rumah,dan
sebagianya yang kita kenal dengan istilah gambar bersekala.

 BAB 2

ARITMETIKA SOSIAL

A.KEUNTUNGAN,KERUGIAN,DAN BUNGA TUNGGAL


Aritmetika sosial merupakan salah satu materi matematika yang
mempelajari operasi dasar suatu bilangan yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan jual beli atau perdagangan


sering dijumpai. Dalam perdagangan terdapat penjual dan
pembeli. Jika kita ingin memperoleh barang yang kita inginkan
maka kita harus melakukan pertukaran untuk mendapatkannya.
Misalnya penjual menyerahkan barang kepada pembeli sebagai
gantinya pembeli menyerahkan uang sebagai penganti barang
kepada penjual.

5
Seorang pedagang membeli barang dari pabrik untuk dijual lagi
dipasar. Harga barang dari pabrik disebut modal atau harga
pembelian sedangkan harga dari hasil penjualan barang disebut
harga penjualan.

Dalam aritmetika sosial akan dijumpai beberapa hal, antara


lain:

1. Untung
Untung adalah selisih yang didapat antara harga penjualan suatu
barang dengan harga pembeliannya dengan syarat nilai harga jual
lebih tinggi dari harga pembelian.
Untung = harga jual – harga beli
2. Rugi
Rugi adalah selisih yang didapat antara harga penjualan suatu
barang dengan harga pembeliannya dengan syarat nilai harga jual
lebih rendah dari harga pembelian.
Rugi = harga beli – harga jual
3. Harga pembelian
Harga pembelian adalah harga untuk membeli bahan baku atau
benda yang akan dijual.
Harga beli = harga jual – untung
4. Harga penjualan
Harga penjualan adalah harga ketika barang atau benda tersebut
dijual, harga jual didapatkan dengan menjumlahkan harga
pembelian dengan untung.
Harga jual = harga beli + untung

5.Bunga
Bunga dalam bahasan kali ini bukanlah bunga tumbuhan,
melainkan tambahan yang diberikan kepada suatu nilai. Sama
seperti diskon, bunga biasanya diberikan dalam satuan persen.

6
Contoh :
Bank AA memberikan bunga 5% per tahun untuk setiap uang yang
didepositokan di bank tersebut. jika pak adi mendepositokan
uangnya sebesar 10 juta rupiah, setelah satu tahun berapa uang
pak adi?
Jawab :
=10.000.000 + 5% x (10.000.000)
=10.000.000 + 500.000
=10.500.000
jadi, setelah 1 tahun, uang pak adi menjadi 10.500.000

B.Bruto, Tara, Neto


1. Bruto, bruto adalah istilah untuk perhitungan kotor dari suatu
barang.
Bruto = Neto + Tara
2. Tara, tara adalah selisih antara neto dan bruto.
Tara = Bruto – Neto
3. Neto, neto adalah perhitungan bersih suatu barang.
Neto = Bruto – Tara

7
 BAB 3

GARIS DAN SUDUT

GARIS

Garis adalah suatu susunan titik-titik (bisa tak hingga) yang saling
bersebelahan serta berderet memanjang ke dua arah (kanan/ kiri,
atas/ bawah).

Kedudukan dua buah Garis

Garis Sejajar

Dua Garis Sejajar yaitu jika garis tersebut berada dalam satu
bidang datar serta tidak akan pernah bertemu atau berpotongan
apabila garis tersebut diperpanjang hingga tak berhingga.

Lambang dari garis sejajar yaitu (//)

Dua garis disebut saling sejajar apabila dua garis tersebut tberada
pada satu bidang atau perpanjangannya tidak akan pernah
berpotongan.

Adapun beberapa sifat dari garis sejajar, antara lain:

Melewati suatu titik diluar garis, bisa dibuat tepat satu garis lain
yang sejajar dengan garis tersebut.

Apabila terdapat su atugaris yang memotong salah satu dari dua


garis yang sejajar, maka garis tersebut akan memotong garis
kedua.

Apabila suatu garis sejajar dengan garis lainnya, maka kedua garis
tersebut juga akan saling sejajar satu sama lain

8
Garis Berpotongan

Dua buah garis akan disebut berpotongan jika kedua garis tersebut
mempunyai sutau titik potong atau biasa disebut dengan titik
persekutuan.

Garis berhimpit

Dua buah garis akan disebut berhimpit jika kedua garis tersebut
mempunyai setidaknya dua titik potong.

Sebagai contohnya: jarum jam pada saat menunjukkan pukul 12


pas. Maka kedua jarum jam tersebut akan saling berhimpit.

Garis Bersilangan

Dua buah garis bisa disebut saling bersilangan jika kedua garis
tersebut tidak sejajar serta tidak berada pada satu bidang.

Untuk memahami beragam kedudukan garis di atas perhatikan


pada gambar di bawah ini:

9
Sudut

Sudut merupakan hal yang dibentuk oleh pertemuan antara dua


buah sinar ataupun dua garis lurus.

Sudut ini merupakan suatu daerah yang terbentuk dari sebuah


sinar yang diputar pada pangkal sinar. Sudut dinotasikan dengan
menggunakan simbol “∠”.

Pengertian Sudut

Di dalam ilmu matematika, sudut dapat diartikan sebagai sebuah


daerah yang terbentuk karena adanya dua buah garis sinar yang
titik pangkalnya saling bersekutu atau berhimpit.

Sudut

dalam geometri merupakan suatu besaran rotasi suatu ruas garis


dari satu titik pangkalnya ke posisi yang lain.

Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang beraturan, sudut bisa
juga didefiniskan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus
yang saling berpotongan. -sc: wikipedia

Bagian-bagian pada suatu sudut

10
Sudut mempunyai tiga bagian penting, diantaranya yaitu:

Kaki Sudut

Merupakan garis sinar yang membentuk sudut tersebut.

Titik Sudut

Merupakan titik pangkal atau titik potong tempat berhimpitnya


garis sinar.

Daerah Sudut

Daerah atau ruang yang terdapat diantara dua kaki sudut.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut:

Jenis-jenis Sudut

Untuk menyatakan besaran pada suatu sudut maka memakai


satuan derajat (°), menit (‘), dan juga detik (“), di mana:

Sudut yang besarnya 90° disebut sebagai sudut siku-siku.

Sudut yang besarnya 180° disebut sebagai sudut lurus.

Sudut yang besarnya antara 0° serta 90° disebut sebagai sudut


lancip.
11
Sudut yang besarnya antara 90° serta 180° (90°< D < 180°) disebut
sebagai sudut tumpul.

Sudut yang besarnya lebih dari 180° serta kurang dari 360° (180° <
D < 360°) disebut sebagai sudut refleks.

Jumlah dua sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) yaitu 180°.


Sudut yang satu adalah pelurus dari sudut yang lain.

Jumlah dua sudut yang saling berpenyiku (berkomplemen) yaitu


90°. Sudut yang satu adalah penyiku dari sudut yang lain.

Apabila dua garis berpotongan maka dua sudut yang letaknya


saling membelakangi titik potongnya disebut sebagai dua sudut
yang saling bertolak belakang. Dua sudut yang saling bertolak
belakang merupakan sudut yang sama besar.

Kedudukan Dua garis

Berikut adalah kedudukan dari dua garis, antara lain:

Dua garis atau lebih disebut saling sejajar jika garis-garis tersebut
berada pada satu bidang datar serta tidak akan pernah bertemu
atau berpotongan apabila garis tersebut diperpanjang hingga tak
berhingga.

sehingga hanya terlihat satu garis lurus saja. Dua garis disebut
akan saling berpotongan jika garis tersebut terletak pada satu
bidang datar serta memiliki satu titik potong.

Dua garis disebut saling berimpit jika garis tersebut berada pada
satu garis lurus,

Dua garis disebut saling bersilangan jika garis-garis tersebut tidak


berada pada satu bidang datar serta tidak akan berpotongan jika
diperpanjang.

12
Hubungan antar Sudut

Sudut Berpenyiku

Jika terdapat dua buah sudut yang saling berhimpitan serta


membentuk sudut siku-siku, maka sudut yang satu akan menjadi
sudut penyiku untuk

sudut yang lain sehingga kedua sudut tersebut disebut sebagai


sudut yang saling berpenyiku (komplemen).

Berikut adalah gambar untuk sudut berpenyiku:

Jumlah dua sudut yang saling berpenyiku (berkomplemen) yaitu


90°. Sudut yang satu adalah penyiku dari sudut yang lain.

Sudut Berpelurus

Jika terdapat dua buah sudut yang saling berhimpitan serta saling
membentuk sudut lurus maka sudut yang satu akan menjadi sudut
pelurus untuk sudut yang lainnya. Sehingga kedua sudut terebut
dapat disebut sebagai sudut yang saling berpelurus (suplemen).

13
Berikut adalah gambar untuk sudut berpelurus:

13

Jumlah dua sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) yaitu 180°. Sudut
yang satu adalah pelurus dari sudut yang lain.

Hubungan Antar Sudut apabila Dua Garis Sejajar

Dipotong oleh Garis Lain

Perhatikan baik-baik pada gambar di bawah ini:

Sudut Sehadap (sama besar)

Merupakan suatu sudut yang mempunyai posisi yang sama serta


besarnyapun sama. Pada gambar di atas, sudut yang sehadap
yaitu:
14
∠A = ∠ E
∠B = ∠ F
∠C = ∠ G
∠D = ∠ H
Sudut Dalam Berseberangan (sama besar)

Merupakan sautu sudut yang terdapat dalam bagian dalam serta


posisinya saling berseberangan. Dalam gambar di atas sudut
dalam berseberangannya yaitu:

∠C = ∠ E
∠D = ∠ F
Sudut Luar Berseberangan (sama besar)

Merupakan suatu sudut yang terletak di bagian luar serta


posisinya saling berseberangan, sebagai contoh:

∠A = ∠ G
∠B = ∠ H

Sudut-Sudut Sehadap dan Bersebrangan

Apabila dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka akan
terbentuk empat pasang sudut sehadap yang besarnya sama.

15
Apabila terdapat dua buah garis dipotong oleh garis lain maka
besar dari sudut-sudut luar berseberangan yang terbentuk
ialah sama besar.

Apabila terdapat dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain,
besar sudut-sudut dalam berseberangan yang terbentuk ialah
sama besar.

Apabila terdapat dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain
maka jumlah sudut-sudut dalam sepihak ialah 180°.

Sudut Dalam Sepihak

Merupakan sudut yang terletak di bagian dalam serta posisinya


terletak pada sisi yang sama. Jika dijumlahkan, sudut yang saling
sepihak akan membentuk sudut 180°. Sebagai contoh:

∠D + ∠E = 180°
∠C + ∠F = 180°
Sudut Luar Sepihak

Merupakan suatu sudut yang terletak di bagian luar serta


posisinya terletak pada sisi yang sama. Jika dijumlahkan, sudut
yang saling sepihak akan membentuk sudut 180°. Sebagai contoh:

∠B + ∠G = 180°
∠A + ∠H = 180°
Sudut bertolak belakang (sama besar)

Merupakan suatu sudut yang posisinya saling bertolak belakang,


dalam gambar di atas, sudut yang bertolak belakang yaitu:

∠A = ∠ C
∠B = ∠D
∠E = ∠ G
∠F = ∠ H
16
Pasangan sudut yang saling bertolak belakang terjadi apabila
terdapat dua garis berpotongan sehingga dua sudut yang letaknya
saling membelakangi titik potongnya disebut sebagai dua sudut
yang bertolak belakang.
Dua sudut yang saling bertolak belakang merupakan sama besar.

Satuan Sudut

Pada dalam ukuran derajat, nilai 1 derajat mewakili suatu sudut


yang diputar sejauh 1/360 putaran. Yang berarti 1°=1/360
putaran.

Untuk menyebutkan suatu ukuran sudut yang lebih kecil dari


derajat (°) kita dapat memakai smbol menit (‘) dan juga detik (”).

Perhatikan baik-baik hubungan derajat, menit, dan detik di bawah


ini:

1 derajat (1°) = 60 menit (60′)

1 menit (1′) = 1/60°

1 menit (1′) = 60 detik (60”)

1 derajat (1°) = 3600 detik (3600”)

1 detik (1”) = 1/3600°

Ukuran sudut dalam satuan radian

1° = p/180 radian

atau

1 radian = 180°/p

Jika nilai p = 3,14159 sehingga:

1° = p/180 radian = 3,14159/180 = 0,017453

17
atau

1 radian = 180°/p = 180°/3,14159 = 57,296°

Contoh Soal dan Pembahasan

Berikut akan kami berikan beberapa soal terkait garis dan sudut,
diantaranya yaitu:

Soal 1.

Tiga buah garis masing-masing k, l dan m dalam susunan seperti


gambar berikut.

Garis k merupakan sejajar dengan garis l serta garis m memotong


garis k dan l.

Maka, tentukanlah:

a) sudut-sudut yang sehadap


b) sudut-sudut yang bertolak belakang
c) sudut-sudut yang berseberangan dalam
d) sudut-sudut yang berseberangan luar
e) sudut-sudut dalam sepihak
f) sudut-sudut luar sepihak
g) sudut-sudut berpelurus

18
Jawab:

a) sudut-sudut sehadap yaitu:


∠A1 dengan ∠B1
∠A4 dengan ∠B4
∠A2 dengan ∠B2
∠B3 dengan ∠B3

b) sudut-sudut bertolak belakang yaitu:


∠A1 dengan ∠A3
∠A2 dengan ∠A4
∠B1 dengan ∠B3
∠B2 dengan ∠B4

c) sudut-sudut berseberangan dalam (dalam


berseberangan) yaitu:
∠A3 dengan ∠B1
∠A4 dengan ∠B2

d) sudut-sudut berseberangan luar yaitu:


∠A2 dengan ∠B4
∠A1 dengan ∠B3

e) sudut-sudut dalam sepihak yaitu:


∠A3 dengan ∠B2
∠A4 dengan ∠B1

f) sudut-sudut luar sepihak yaitu:


∠A2 dengan ∠B3
∠A1 dengan ∠B4

19
g) sudut-sudut berpelurus yaitu:
∠A1 dengan ∠A2
∠A1 dengan ∠A4
∠A2 dengan ∠A3
∠A3 dengan ∠A4
∠B1 dengan ∠B2
∠B1 dengan ∠B4
∠B2 dengan ∠B3
∠B3 dengan ∠B4

Soal 2.

Diberikan tiga buah garis yakni k, l dan m dan juga sudut-sudut


yang berada di lingkungannya. k dan l merupakan sejajar
sementara garis m memotong garis k dan l.

Apabila ∠ P = 125° , maka tentukanlah ketujuh sudut lain


disekitarnya!

20
Jawab:

∠R = ∠P = 125° (Sebab R bertolak belakang dengan P)


∠T = ∠P = 125° (Sebab T sehadap dengan P)
∠V = ∠R = 125° (Sebab V sehadap dengan R)∠Q = 180° − ∠P =
180° − 125° = 55° (Sebab Q pelurus P)
∠S = ∠Q = 55° (Sebab S bertolak belakang dengan Q)
∠U = ∠Q = 55° (Sebab U sehadap dengan Q)
∠W = ∠ U = 55° (Sebab W bertolak belakang dengan U)
Soal 3.

Cermati gambar di bawah iini, apabila EF sejajar DG dan segitiga


ABC adalah segitia sama kaki dengan besar sudut C ialah 40°.

Maka tentukan:

a) Besar sudut DBE


b) Besar sudut BEF
c) Besar sudut CAG

Jawab:

a) Besar sudut DBE

Langkah pertaama adalah mencari terlebih dahulu besar sudut


ABC.Δ ABC merupakan segitiga sama kaki sehingga besar ∠ABC =
∠BAC.Tiga sudut dalam suatu segitiga apabila kita jumlahkan
adalah 180° sehingga,∠ABC = (180 − 40) : 2 = 70° dengan begitu
∠BAC juga 70°∠DBE = ∠ ABC = 70° karena keduanya bertolak
belakang.

b) Besar sudut BEF

∠BEF = ∠ABC = 70° sebab keduanya sehadap atau ∠BEF = ∠ DBE


= 70° sebab keduanya berseberangan.

21

c) Besar sudut CAG

∠CAG = 180 − ∠BAC = 180 − 70 = 110°, sebab CAG serta BAC


berpelurus.

Soal 4. (UN 2012/2013 paket 54)

Perhatikan gambar di bawah ini!

Besar pelurus sudut SQR adalah ….

101°

100°

95°

92°
Jawab:

Perhatian** soal ini adalah salah satu soal jebakan, banyak yang
mengira jika soal tersebut menanyakan ∠SQR padahal yang
diminta yaitu ∠PQS.

Untuk menjawab soal ini hal pertama yang harus kalin cari yaitu
nilai x.

Dalam hal ini ∠PQS serta ∠SQR adalah sudut saling pelurus,
sehingga:

∠PQS + ∠SQR = 180°(5x)° + (4x+9)° = 180°9x° + 9 = 180°9x° =


171°x° = 19°

Pelurus ∠SQR = ∠PQSPelurus ∠SQR = (5x)°Pelurus ∠SQR


= (5.19)°Pelurus ∠SQR = 95° (Jawaban C)

22

Soal 5. (UN 2009/2010 paket 10)

Perhatikan gambar berikut ini:


Besar sudut nomor 1 adalah 95°, dan besar sudut nomor 2 adalah
110°. Besar sudut nomor 3 adalah ….

15°

25°

35°

Jawab:

∠1 = ∠5 = 95° (sudut dalam berseberangan)∠2 + ∠6 = 180° (saling


berpelurus)110° + ∠6 = 180°∠6 = 70°∠5 + ∠6 + ∠3 = 180°95° + 70°
+ ∠3 = 180°165° + ∠3 = 180°∠3 = 15° (Jawaban B)

Soal 6. (UN 2010/2011 paket 15)

Perhatikan gambar di bawah ini:


23

Besar ∠BCA adalah ….

70°

100°

110°

154°

Jawab:

∠ABC + ∠CBD = 180° (saling berpelurus)∠ABC + 112° = 180°∠ABC =


68°∠BCA + ∠ABC + ∠BAC = 180°∠BCA + 68° + 42° = 180°∠BCA +
110 = 180°∠BCA = 70° (Jawaban A)

Soal 7. (UN 2010/2011 paket 15)

Perhatikan gambar di bawah ini:


Besar ∠P3 adalah ….

37°

74°

106°

148°

Jawab:

∠P2 = 74° (sudut luar berseberangan)∠P2 + ∠P3 = 180° (saling


berpelurus)74° + ∠P3 = 180°∠P3 = 106° (Jawaban C)

Soal 8. (UN 2012/2013 paket 1)

Perhatikan gambar di bawah ini:

21
Besar pelurus sudut KLN adalah ….

31°

72°

85°

155°

Jawab:

Untuk menjawab soal ini langkah pertama yang harus kalian cari
yaitu nilai x.

Dalam soal tersebut ∠KLN dan ∠MLN adalah sudut saling pelurus,
sehingga:

∠KLN + ∠MLN = 180°(3x + 15)° + (2x+10)° = 180°5x° + 25° = 180°5x°


= 155°x° = 31°

Pelurus ∠KLN = ∠MLNPelurus ∠KLN = (2x+10)°Pelurus ∠KLN


= (2.31 + 10)°Pelurus ∠KLN = 72° (Jawaban B)

Soal 9. (UN 2012/2013 paket 2)

Perhatikan gambar di bawah ini:


22

Besar penyiku ∠SQR adalah ….

32°

48°

58°

Jawab:

Perhatian** soal ini adalah soal jebakan juga, sehingga banyak


yang mengira jika soal tersebut menanyakan ∠SQR padahal yang
diminta ialah ∠PQS.

Untuk menjawab soal ini langkah pertama yang harus kalian cari
yaitu nilai x.

Dalam soal tersebut ∠SQR dan ∠PQS adalah sudut saling


berpenyiku, sehingga:

∠SQR + ∠PQS = 90°(3x + 5)° + (6x+4)° = 90°9x° + 9° = 90°9x° = 81°x°


= 9°

Penyiku ∠SQR = ∠PQSPenyiku ∠SQR = (6x+4)°Penyiku ∠SQR = (6.9


+ 4)°Penyiku ∠SQR = 58° (Jawaban D)

Soal 10. (UN 2012/2013 paket 5)


Perhatikan gambar di bawah ini:

Besar pelurus ∠AOC adalah ….

32°

72°

96°

108°

Jawab:

Untuk menjawab soal nomor 10, langkah pertama yang harus


kalian cari yaitu nilai x.

Dalam soal tersebut ∠AOC dan ∠BOC adalah sudut saling pelurus,
sehingga:

∠AOC + ∠BOC = 180°(8x – 20)° + (4x+8)° = 180°12x° – 12° =


180°12x° = 192°x° = 16°

Pelurus ∠AOC = ∠BOCPelurus ∠AOC = (4x+8)°Pelurus ∠AOC = (4.16


+ 8)°Pelurus ∠AOC = 72° (Jawaban B)

Anda mungkin juga menyukai