Anda di halaman 1dari 3

FAUZAN AGMAL SULASTOMO

T.C-POLBIT
06 18 057 1 23

SISTEM KONTROL
1. A. Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi
perubahan besaran fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik,
cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-
fenomena lingkungan lainnya.
B. Transduser adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu bentuk
energi ke bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi tersebut
diantaranya seperti energi Listrik, mekanikal, elektromagnetik,
cahaya, kimia, akustik, dan panas.
C. Model-View-Controller atau MVC adalah sebuah metode untuk
membuat sebuah aplikasi dengan memisahkan data (Model) dari
tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller).
D. Converter atau "konverter" adalah alat atau benda yang
melakukan konversi energi.
E. Positioner adalah semacam relay udara yang berfungsi untuk
menghilangkan hysterisis, pengaruh friction serta pressure drop
yang dapat mengganggu kerja control valve. Positioner bekerja
memastikan sinyal input dari controller akan linear dengan posisi
bukaan control valve.
F. Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan
keluaran dari sebuah catu daya agar efek darinaik atau turunnya

tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya


sehingga menjadi stabil. Rangkaian penyearah sudah cukup bagus
jika tegangan ripple -nya kecil, tetapi ada masalah stabilitas.
G. Control valve adalah valve (keran/katup) otomatis yang dapat
mengatur aliran dalam sembuah sistem pemipaan secara presisi.
H. Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan
atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Aktuator
diaktifkan dengan menggunakan lengan mekanis yang biasanya
digerakkan oleh motor listrik, yang dikendalikan oleh media
pengontrol otomatis yang terprogram di antaranya
mikrokontroler.
I. Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal)
yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan
Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Susunan paling
sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar yang dililit
pada inti besi.
2. LOW L.O PRESSURE : Tekanan minyak pelumas sedang rendah
LOW START AIR PRESSURE : Tekanan udara start main engine
sedang rendah
LOW L.O LEVEL : Tingkat minyak pelumas sedang rendah
LOW F.O LEVEL : Tingkat bahan bakar sedang rendah

START FAULT : Starting diesel generator gagal


24V FAULT : Kegagalan 24 volt
HIGH L.O T° : Temperatur minyak pelumas sedang tinggi
HIGH F.O T° : Temperatur bahan bakar sedang tinggi
SYNC FAULT : Sinkronisasi DG1 dan DG2 gagal
OVER SPEED : Kecepatan kapal melebihi batas
3. A. Agar pada saat main engine shut down tidak terjadi kerusakan
parah pada ruang mesin dikarenakan main engine tiba-tiba mati
total, seperti kebakaran dikarenakan kesalahan mekanik pada
permesinan diatas kapal jika main engine shut down.

B. Agar pada saat generator diesel shut down tidak terjadi kerusakan
pada generator diesel diatas kapal dikarenakan mati tiba-tiba,
seperti kebocoran bahan bakar, minyak pelumas dan pipa udara
dikarenakan kesalahan mekanik dan teknis pada diesel generator.

Anda mungkin juga menyukai