Anda di halaman 1dari 32

RANGKAIAN DASAR KONTROL MOTOR LISTRIK

Disusun Oleh :

Ryan Ismail Maulana Suwandi Ramdan


PEMBAHASAN

RANGKAIAN DASAR

STARTING MOTOR

KENDALI LISTRIK KONTROL MOTOR

LISTRIK INDUKSI

RANGKAIAN KONTROL
RANGKAIAN KONTROL
RANGKAIAN KONTROL

MOTOR DUA ARAH


MOTOR DUA
PENGEREMAN MOTOR

PUTARAN KECEPATAN INDUKSI


Kendali Listrik
Saklar ON/OFF atau Push Button
Dasar Pengendali
Elektromagnetik

Komponen
Kontrol
Pengendali
Elektromagnetik Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan

atau memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama

lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start.

Stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki

kontak NC (normally close) dan NO (normally open).


Relay
Dasar Pengendali
Elektromagnetik

Komponen
Kontrol
Pengendali
Elektromagnetik Pada dasarnya Relay bekerja atas dasar elektromagnetik dengan tipe

2 kontak pada relay atau kontaktor.


Komponen relay bekerja secara elektromagnetis, ketika koil K terminal

A1 dan A2 diberikan arus listrik angker akan menjadi magnet dan

menarik lidah kontak yang ditahan oleh pegas, kontak utama 1

terhubung dengan kontak cabang 4 seperti terlihat pada gambar

diatas. Ketika arus listrik putus (unenergized), elektromagnetiknya

hilang dan kontak akan kembali posisi awal karena ditarik oleh

tekanan pegas, kontak utama 1 terhubung kembali dengan kontak

cabang 2.
Timer
Dasar Pengendali
Elektromagnetik

Komponen
Kontrol
Pengendali
Elektromagnetik
Komponen timer digunakan dalam rangkai kontrol pengendalian,

gunanya untuk mengatur kapan suatu kontaktor harus energized atau

mengatur berapa lama kontaktor energized. Ada empat jenis timer

yang sering digunakan yang memiliki karakteristik kerja seperti pada

diatas.
Kontaktor
Dasar Pengendali
Elektromagnetik

Komponen Daya
Pengendali
Elektromagnetik Susunan kontak dalam Kontaktor pada gambar diatas secara skematik

terdiri atas belitan koil dengan notasi A2-A1. Terminal ke sisi sumber

pasokan listrik 1/L1, 3/L2, 5/L3, terminal ke sisi beban motor atau

beban listrik lainnya adalah 2/T1, 4/T2 dan 6/T3. Dengan dua kontak

bantu NO Normally Open 13-14 dan 43- 44, dan dua kontak bantu NC

Normally Close 21-22 dan 31-32. Kontak utama harus digunakan

dengan sistem daya saja, dan kontak bantu difungsikan untuk

kebutuhan rangkaian kontrol tidak boleh dipertukar kan. Kontak bantu

sebuah kontaktor bisa dilepaskan atau ditambahkan secara modular.


Sekering atau Miniatur Circuit Breaker (MCB)
Dasar Pengendali
Elektromagnetik

Komponen Daya
Pengendali
Elektromagnetik
MCB adalah komponen pengaman yang kompak, karena di dalamnya

terdiri dua pengaman sekaligus. Pertama pengaman beban lebih oleh

bimetal, kedua pengaman arus hubungsingkat oleh relay arus. Ketika

salah satu pengaman berfungsi maka secara otomatis sistem mekanik

MCB akan trip dengan sendirinya. Pengaman bimetal bekerja secara

thermis, fungsi kuadrat arus dan waktu sehingga ketika terjadi beban

lebih reaksi MCB menunggu beberapa saat.


Pengaman beban lebih bimetal dan koil arus hubung singkat terpasang

terintegrasi. Memiliki tiga terminal ke sisi pemasok listrik 1L1, 3L2 dan

5L3. Memiliki tiga terminal terhubung ke beban yaitu 2T1, 4T2 dan 6T3.
Rangkaian Dasar

Kontrol Motor

Listrik
PENDAHULUAN

Kata kontrol mempunyai arti mengendalikan atau mengatur,

sehingga kontrol motor listrik adalah mengendalikan atau

mengatur motor listrik. Rangkaian motor listrik umumnya

digunakan dalam dunia industri. Mesin-mesin pada industri

memiliki rangkaian-rangkaian kontrol motor listrik dari yang

sederhana hingga rangkaian kontrol motor listrik yang

kompleks.
Rangkaian Kontrol Dasar

Rangkaian Utama

Rangkaian utama adalah gambaran


rangkaian beban dan kontak-kontak
utama kontaktor serta kontak breaker
dan komponen pengaman yang
dihubungkan ke arus beban.
Rangkaian Kontrol dasar

Rangkaian Kontrol
n t ro l a ru s a d a la h
Rangkaian k o
e ng a t ur o p e ra si
rangkaian untuk p
to r da n re la y a ta u
kontak
a ru s p e n g o p e r a sian
pengaturan
p e r a si k o n ta k to r dan
kumparan o lu i
k tif r e la y m ela
kumparan penga
tu d a n k o n t a k re lay
kontak ban
Rangkaian Kontrol dasar

Rangkaian
Pengawatan
Rangkaian pengawatan adalah
gabungan dari rangkaian
utama dan rangkaian kontrol,
dengan kata lain rangkaian
lengkap dari rangkaian kontrol
motor.
Rangkaian Kontrol dasar

Kendali dari Banyak

Tempat
Kontaktor K akan energized (On)

ketika salah satu dari On1, On2 atau

On3 ditekan dan akan deenergized

(Off) ketika salah satu tombol Off1, 2

dan 3 ditekan atau e berubah status

dari off ke on.


Starting Motor

Induksi
PENDAHULUAN

Bila motor induksi berbeban penuh dihubungkan ke sumber

tegangan langsung pada sumber tiga fasa, maka akan

mengambilarus 5 s.d 7 kali arus nominal. Sedangkan torsinya 1,5

s.d 2,5 kali torsi beban penuh. Hal ini kaan menyebabkan

turunya nilai tegangan jaringan dan akan mengganggu operasi

alat‐alat lainnya pada jaringan yang sama. Arus start tersebut

harus diatasi dengan cara menurunkan tegangan sumber saat

start.
Starting Motor Induksi

Rangkaian DOL
Rangkaian DOL bekerja langsung memberikan tegangan 380

Volt AC pada kumparan motor listrik sehingga motor langsung

berputar, jadi bisa dibilang pada rangkaian DOL adalah

rangkaian star awal yang langsung menghidupkan motor listrik

dengan daya yang kecil.


Starting dengan metoda ini menggunakan tegangan jala-jala /

line penuh yang dihubungkan langsung ke terminal motor

melalui rangkaian pengendali mekanik atau dengan relay

kontaktor magnit.

Diagram Daya Diagram Kontrol


Starting Motor Induksi

Tahanan
Primer

Kontaktor K1 untuk operasi dan K2 untuk pengasutan atau

menghubungkan motor dengan tahanan primer saat awal

pengoperasian motor. Time relay atau saklar waktu adalah

untuk mengatur motor beroperasi nominal setelah

pengasutan.

Starting Motor Induksi

Auto
Transformer

Kontaktor K1 untuk operasi dan K2 untuk pengasutan. Pada awal

operasi motor dihubungkan dengan auto transformer oleh K2.

Setelah beberapa saat saklar waktu beroperasi memberikan

daya pada K1 (setelah motor beroperasi mendekatiputaran

nominal) dan menghubungkan motor pada jaringan penuh agar

beroperasi normal.

Starting Motor Induksi

Sakelar Bintang

Segitiga

Kontaktor K2 sebagai pembuat hubungan segitiga

pengoperasian motor nominal dan K1 sebagai penghubung

motor ke jaringan baik pada hubungan segitia maupun

hubungan bintang. Kontaktor K3 adalah pembuat

hubunganbintang dan saklar watu untuk mengatur waktu

pemindahan dari hubungan bintang ke hubungan segitiga.


Rangkaian Kontrol

Motor Dua Arah

Putaran
PENDAHULUAN

Ada kalanya industri membutuhkan motor yang mempunyai dua arah

putaran untuk melakukan suatu pekerjaan, seperti, pesawat pengangkat,

lift, belt conveyor dan peralatan lainnya. Arah putaran motor dapat

dirobah dengan cara merobah urutan fasa tegangan sumber yang akan

merobah arah putaran medan stator dan arah putaran motor. Namun

putaran motor ini tidak boleh dirobah secara tiba‐tiba, hal ini akan

mengakibatkan terjadinya kopel lawan yang besar dan motor akan

mengalami arus beban lebih. Jadi merobah arah putaran motor dialukan

setelah putaran motor rendah atau dalam keadaan diam.


Rangkaian Kontrol Motor

Dua Arah Putaran

Rangkaian Kontrol Motor Dua


Arah dengan Tambahan
Kontaktor Bantu

Kontaktor K1 untuk arah maju dan kontaktor K2 untuk arah

mundur. K3 kontaktor bantu untuk arah maju dan K4 kontaktor

bantu untuk arah mundur, kedua kontaktor bantu tersebut

berfungsi untuk memperlambat menghubung dari arah maju ke

mundur atau sebaliknya. Jadi putaran motor tidak dibalik

arahnya secara tiba‐tiba.


Rangkaian Kontrol Motor

Dua Arah Putaran

Rangkaian Kontrol Motor Dua


Arah Putaran Dengan System
JOGGING

Kontaktor K1 untuk arah maju dan kontaktor K2 untuk arah

mundur. Relay kontrol berfungsi sebagai kontaktor bantu

mengatur operasi kontaktor K1 dan K2. Operasi JOGGING

dilakukan dengan cara menekan sakelar JOG1 untuk arah maju

dan JOG2 untuk arah mundur. Motor akan beroperasi hanya

selama saklar JOG ditekan dan setelah dilepas motor akan

berhenti. Jadi motor akan beroperasi sesuai dengan kebutuhan


Rangkaian Kontrol

Motor Dua Kecepatan


PENDAHULUAN

Ada kalanya industri membutuhkan kecepatan atau putaran mesin yang berfariasi, yakni

rendah dan putaran tinggi, seperti pada mesin bubut, mesin bor dan peralatan lainnya.

Untuk permasalahan ini bias digunakan motor dua kecepatan yang dikenal dengan

motor dachlander. Pengaturan kecepatan pada motor ini dialkukan dengan merobah

jumlah kutub dengan perbandingan 1 : 2. Sehingga nilai kecepatan medan stator (ns)

dipengaruhi oleh frekuensi atau nilai jumlah kutub.


Rangkaian Kontrol Motor
Dua Kecepatan

Rangkaian Motor Dachlander


(Dua Kecepatan)

Rangkaian ini menggunakan tiga kontaktor. K1 untuk putaran

rendah dan e1 sebagai pengaman putaran rendah (thermal

relay), dioperasikan dengan saklar tekan ON1. K2 digunakan

untuk putaran tinggi yang dikombinasikan dengan K3 sebagai

penghubung singkat, e2 sebagai pengaman putaran tinggi yang

dioperasikan oleh ON2.


Rangkaian Kontrol

Pengereman Motor

Induksi
PENDAHULUAN

Suatu motor listrik yang sedang beroperasi dapat dihentikan dengan segera

bila dilakukan pengereman. Pengereman secara elektris lebih cocok bagi

motor induksi disbanding pengereman secara mekanis. Namun untuk tujuan

tertentu pengereman secara mekanis masih diperlukan agar motor dapat

berhenti lebih cepat.


Rangkaian Kontrol
Pengereman Motor Induksi

Pengereman System Plugging

(secara manual)

Kontaktor K1 untuk mengoperasikan motor, K2 untuk

pengereman (merobah urutan fasa) dan K3 adalah kontaktor

bantu untuk mengatur pengoperasian K1 dan K2. Tahanan

depan R berfungsi sebagai pembatas arus motor saat

pengereman. Apabila ON ditekan, maka K1 akan mengalir arus

dan motor akan beroperasi. Bila OFF ditekan, maka K1 akan

melepas dan K2 mendapat arus dan motor akan segera

berhenti karena mendapat torsi lawan. OFF ditekan hanya

sesaat atau sampai motor benar‐benar berhenti.


Rangkaian Kontrol
Pengereman Motor Induksi

Pengereman Secara Dinamik

K1 untuk mengoperasikan motor, K2 untuk pengereman

(menghubungkan kumparan stator dengan sumber arus searah).

K3 adalah kontaktor bantu untuk mengatur K1 dan K2. Jika


saklar ON ditekan maka K1 mendapat daya dan motor

beroperasi. Pengereman dilakukan dengan menekan saklar

OFF. Maka kontaktor K1 melepas dan K2 mendapat daya dan

memberikan arus searah pada rangkaian stator motor. Motor

segera berhenti karena mendapat kopel lawan.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai