PERJANJIAN KERJASAMA
PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH UNTUK BIAYA PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
BERBASIS ZONASI TAHUN ANGGARAN 2019
ANTARA
DENGAN
Pada hari ini Jumat tanggal 11 bulan Oktober tahun 2019 telah diadakan Perjanjian Kerjasama
Pemberian Bantuan Pemerintah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan,
antara :
Bertindak untuk dan atas nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
selaku penanggungjawab banpem PKP Provinsi yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : Dra.Rakhmiati, MM
NIP : 19670320 199702 2 001
Jabatan : Kepala Sekolah
Alamat : Komplek perumahan Batu Piring Permai Blok E gang Tinjau RT 014
Kelurahan Batu Piring Kecamatan Paringin Selatan
Bertindak untuk dan atas nama Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Paringin, yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
Pasal 1
Ruang Lingkup
Pemberian bantuan pemerintah untuk kegiatan PKB melalui PKP berbasis Zonasi.
Pasal 2
Tanggung Jawab
1. PIHAK KEDUA Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penggunaan dana bantuan yang
diterima dari PIHAK PERTAMA;
2. Apabila terjadi penyalahgunaan dana bantuan pemerintah yang diterima dari PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA Bertanggung jawab terhadap konsekuensi hukum
yang berlaku.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA
Pasal 4
Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA
Pasal 5
Jenis Pekerjaan
PIHAK KEDUA menerima dana bantuan pemerintah dari PIHAK PERTAMA melalui jenis bantuan
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan berupa PKB melalui PKP berbasis Zonasi.
Pasal 6
Nilai dan Dana Bantuan
1. Nilai dana bantuan yang diberikan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar
Rp30.000.000 terbilang tiga puluh juta rupiah dengan rincian sebagaimana terdapat dalam
lampiran.
2. Nilai bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk pelaksanaan kegiatan PKB
melalui PKP berbasis Zonasi.
Pasal 7
Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
1. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama 45(empat puluh lima) hari kalender terhitung sejak
dana diterima;
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diperpanjang atas persetujuan PIHAK PERTAMA,di
dasarkan pada surat permohonan perpanjangan dari PIHAK KEDUA dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 8
Penyaluran Dana Bantuan
1. Penyaluran dana bantuan akan dilakukan setelah semua persyaratan dipenuhi dan surat perjanjian
kerjasama ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA;
2. Penyaluran dana bantuan pada ayat (1), dilakukan melalui : Proses pemindah bukuan secara
langsung melalui BANK BPD KALIMANTAN SELATAN CAPEM KANTOR GUBERNUR
BANJARBARU ke rekening PIHAK KEDUA
Nama Bank : BPD KALSEL
Cabang/Unit : PARINGIN
Nomor Rekening : 013.03.01.16391.7
Atas Nama : BANPEM PKP MAPEL KIMIA SMAN 2 PARINGIN
Pasal 9
Pengembalian Sisa Dana
Pasal 10
Sanksi
1. Apabila berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA atau
temuan apparat pengawas, ternyata PIHAK KEDUA terbukti melakukan kekeliruan/kesalahan
dalam melaksanakan kegiatan/program yang telah disepakati, maka PIHAK PERTAMA akan
menyampaikan teguran baik secara lisan maupun tertulis kepada PIHAK KEDUA;
2. Teguran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berisi permintaan untuk memperbaiki/
menyelesaikan segala bentuk kesalahan/ kekeliruan yang telah dilakukan;
3. Apabila PIHAK KEDUA terbukti menggunakan dana tidak sesuai sebagaimana yang diatur dalam
perjanjian kerja sama ini dan/atau digunakan untuk kepentingan pribadi, maka penerima bantuan
wajib mengembalikan dana bantuan yang telah diterima ke Kas Negara;
4. Pengembalian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan mekanisme
sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 9 ayat (2) tentang pengembalian sisa dana;
5. Apabila PIHAK KEDUA tidak mampu mengembalikan dana bantuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3),maka PIHAK KEDUA tidak akan diberikan bantuan lagi oleh PIHAK PERTAMA pada
tahun-tahun berikutnya.
Pasal 11
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
1. PIHAK KEDUA wajib menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PIHAK
PERTAMA paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pekerjaan selesai berupa BAST dan foto kegiatan;
2. Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampiri:
a. Berita Acara Serah Terima;
b. Bukti surat setoran sisa dana (apabila ada);
c. Dokumentasi kegiatan yang diselesaikan.
3. Bukti-bukti yang sah (kuitansi pengeluaran bermaterai, pembelian material, dan bukti penyetoran
pajak (bila ada)), serta bukti-bukti lainnya disimpan oleh PIHAK KEDUA sebagai dokumen
pemeriksaan.
4. Menyusun dan menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan PKB melalui PKP berbasis zonasi, dan
disimpan di masing-masing satuan pendidikan penerima bantuan serta jika diperlukan dapat
disampaikan kepada pemberi bantuan.
Pasal 12
Penanggungan Resiko
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membebaskan PIHAK PERTAMA beserta instansinya terhadap
akibat yang timbul atas semua konsekuensi hukum dan biaya sehubungan dengan ditandatanganinya
perjanjian ini.
Pasal 13
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
1. Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti: bencana alam
(gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran, perang, huru-hara, pemogokkan, pemberontakan,
dan epidemi yang secara keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan;
2. Apabila terjadi keadaan (Force Majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, maka kedua
belah pihak setuju untuk merevisi surat perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan.tempelkan materai
Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah).
Pasal 14
Lain-lain
1. Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak;
2. Biaya materai dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA;
3. Perubahan atas Surat Perjanjian Kerjasama ini dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah
pihak;
4. Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama dan kedua masing-masing dibubuhi
materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah);
5. Dokumen ini beserta lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian
kerjasama.
Materai
Rp. 6000
Keterangan :
Dibuat rangkap 2
1 (satu) untuk disimpan oleh PIHAK PERTAMA (bermaterai),
1 (satu) untuk disimpan oleh PIHAK KEDUA (bermaterai).
3. Bukti bukti yang sah (kuitansi pengeluaran bermaterai, pembelian material, dan bukti penyetoran
pajak (bila ada)), serta bukti-bukti lainnya disimpan oleh PIHAK KEDUA sebagai dokumen
pemeriksaan.
4. Menyusun dan menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan PKB melalui PKP berbasis zonasi, dan
disimpan di masing-masing satuan pendidikan penerima bantuan serta jika diperlukan dapat
disampaikan kepada pemberi bantuan.
Pasal 12
Penanggungan Resiko
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membebaskan PIHAK PERTAMA beserta instansinya terhadap
akibat yang timbul atas semua konsekuensi hukum dan biaya sehubungan dengan ditandatanganinya
perjanjian ini.
Pasal 13
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
1. Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa seperti: bencana alam
(gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran, perang, huru-hara, pemogokkan, pemberontakan,
dan epidemi yang secara keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan;
2. Apabila terjadi keadaan (Force Majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, maka kedua
belah pihak setuju untuk merevisi surat perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan.tempelkan materai
Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah).
Pasal 14
Lain-lain
1. Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak;
2. Biaya materai dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA;
3. Perubahan atas Surat Perjanjian Kerjasama ini dapat dilakukan atas persetujuan kedua belah
pihak;
4. Surat Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua), lembar pertama dan kedua masing-masing dibubuhi
materai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah);
5. Dokumen ini beserta lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian
kerjasama.
Materai
Rp. 6000
Keterangan :
Dibuat rangkap 2
1 (satu) untuk disimpan oleh PIHAK PERTAMA (bermaterai),
1 (satu) untuk disimpan oleh PIHAK KEDUA (bermaterai).