Anda di halaman 1dari 3

Resensi Film "Life of Pi"

Life of Pi merupakan film adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Yann Martel.
Film berdurasi 127 menit ini rilis pada 21 November 2012.
Sutradara : Ang Lee
Skenario : David Magee
Produser : Ang Lee, Gil Netter, David Womark
Musik : Mychael Danna
Sinematografi : Claudio Miranda
Penyunting : Tim Squyres
Bahasa : Inggris, Hindi
Pemeran :
1. Irfan Khan sebagai Pi dewasa
2. Suraj Sharma, Pi usia 16 tahun
3. Ayush Tandon, Pi usia 12 tahun
4. Gautam Belur, Pi usia 5 tahun
5. Vibish Sivakumar sebagai Ravi (kakak Pi) usia 19 tahun
6. Mohamed Abbas Khaleeli, Ravi usia 15 tahun
7. Ayan, Ravi usia 7 tahun
8. Tabu sebagai Gita Patel (Ibu Pi)
9. Adil Hussein sebagai Santosh Patel (Ayah Pi)
10. Gerard Depardieu sebagai Koki kapal
11. Bo-Chieh Wang sebagai Pelaut (salah seorang penumpang kapal)
12. Rafe Spall sebagai Penulis (novelis/penulis)
13. Shravanthi Sainath sebagai Anandi, kekasih Pi
14. Andrea Di Stefano sebagai Pendeta

Sinopsis Cerita
Pi Patel merupakan seorang imigran dari India yang tinggal di Kanada. Dia ditangi
oleh seorang penulis atas dasar paman Pi Patel yang bernama. Penulis tersebut percaya
kepada Pi bahwa Pi memiliki kisah sangat luar biasa. Pi pun menceritakan kisahnya.
Pi Patel atau Piscine Molitor Patel yang diambil dari sebuah kolam renang di Perancis
atas petunjuk mamaji, yaitu piscine molitor. Pada saat di Sekolah Menengah ia mengubah
namanya menjadi “Pi” di karenakan dia selalu di ejek di sekolah dan diberi julukan “pissing
patel” pelesetan namanya. Orang tua Pi merupakan seoang pemilik kebun binatang di India.
Jadi Pi lahir dan tumbuh besar berkat kebun binatang dan ia tentu saja tertarik dengan hewan
hewan disana terutama seekor Harimau Benggala yang sangat buas yang bernama Richard
Parker.
Pi merupakan anak yang cerdas dan besar dengan rasa ingin tahu yang luas, terutama
dalam agama. Pi semasa sekolah menengahnya menganut 3 agama, yaitu Hindu sebagai
agama pertama yang dia kenal, agama Kristen yang dia tahu dari seorang pendeta di Gereja
dan agama Islam ketika menyaksikan orang-orang sedang beribadah di Masjid.
Saat berusia 16 tahun Pi menemukan cinta pertamanya dan pada umur itu dia harus
berpisah dengan kekasihnya dikarenakan ayahnya memutuskan untuk menutup kebun
binatangnya dan menjual semua hewannya ke Amerika dan pindah ke Kanada. Keluarga pi
yang beranggotakan ayah, ibu, Ravi kakaknya dan Pi sendiri menaiki kapal bersama para
hewannya, yaitu kapal jepang bernama “Tsimtsum”. Dalam perjalanan kapal tersebut di
terjang badai yang sangat besar, dan pada saat badai terjadi Pi sedang berda di luar dan
menikmati badai yang ada meninggalkan keluarganya yang sedang tertidur pulas. Karena
badai yang sangat besar, kapal yang ditumpangi karam di lautan bersama dengan seluruh
penumpang kapal maupun awaknya kecuali Pi, karena Pi di dorong naik ke sekoci oleh salah
satu penumpang kapal, yang dimana pada saat itu Pi sedang mencari keluarganya yang tidak
ia temukan dan terpaksa meninggalkan keluarganya bersama kapal yang karam akibat badai
yang sangat besar.
Di atas sekoci tersebut Pi tidaklah sendiri, dia ditemani oleh seekor zebra, orang utan,
hyena dan Harimau Benggala. Hyena yang kelaparan memakan zebra yang patah kakinya dan
juga orang utan, namun hyena tersebut diterkam dan mati oleh Harimau benggala. Setiap
waktu selama perjalanan Pi ketakutan karena di temani oleh seekor harimau benggala yang
ganas. Pi memutuskan membuat rakit dari alat alat sekoci yang ada untuk menghindari
ancaman dari harimau serta Pi membawa seulurh pasokan makanan ke rakitnya.
Selama berminggu minggu di terlantar di atas sekoci bersama seekor harimau, agar
tidak dihantui ketakutan diterkam harimau tersebut, Pi memutuskan untuk menjinakkan
Harimau tersebut dan berhasil. Pi kehilangan pasokan makanan yang ada dirakit buatannya
karena badai kedua yang dia alami.selama beberapa hari. Pi kehilangan harapan untuk hidup
dan Tuhan menyelamatkan hidupnya, dia terdampar di Pulau misterius yang di penuhi hewan
meerkat, Pi pun segera meningglakna pulau tersebut dengan pasokan makanan untu bertahan
hidup.
Akhirnya sekoci tersebut mencapai pesisir pantai meksiko. Richard parker pergi
menuju hutan meninggalkan Pi tanpa ada pamitan. Pi ditemukan oleh sekeolmpok orang
dipantai dan dibawanya ke rumah sakit. Pi lalu diwawancarai oleh karyawan pemilik kapl
yang tenggelam, namun cerita yang di beritahukan tidak masuk akal di pikiran orang jepang
tersebut dan lalu Pi dengan terpaksa menceritakan kisah bohong dengan kisah seorang koki,
pelaut, ibunya dan Pi namun dengan kejadian yang sama, yaitu hyena adalah koki, orang utan
adalah ibu Pi, pelaut adalah zebra dan Pi sebagai Harimau. Namun di akhir yang terdapat di
surat laporan karyawan yang mewawancarai Pi menjelaskan kisah Pi dengan Harimau, begitu
juga dengan yang diyakini oleh penulis atau novelis yang di pi kasih tau.

Resensi
Film ini dikisahkan dengan penceritaan kilas balik atau flashback atau bisa disebut
alur mundur berisi cerita tentang perjalanan hidup seorang “Pi” yang penuh dengan
pencarian. Pencarian akan Tuhan, pencarian jati diri sendiri, pencarian akan sebuah sebuah
kepercayaan atau keyakinan. Pada usia 12 tahun Pi memeluk 3 agama sekaligus. Dia terlahir
sebagai seorang Hindu dan akan selalu begitu, dia melakukann bebrapa kali dialog dngan
pendeta yang ditemukan di Gereja ketika temannya menantangnya untuk meminum air suci
yang berada di gereja dan juga ikut sholat ketika melihat orang muslim sholat.
Ia juga penuh akan keingintahuan yang luar biasa. Ia menanyakan dan mencari tahu
segala sesuatu yang tidak diketahuinya termasuk bertanya kepada Anandi, cinta pertamanya,
tentang gerakan tari yang ia lakukan.
Ia banyak belajar tentang kehidupan ketika ia terapung di lautan lepas bersama seekor
harimau benggala. Ia sempat menantang Tuhan saat berdua bersama harimaunya menghadapi
badai di atas sekoci, bertahan hidup mengandalkan ikan dan air asin. Dalam perjalanannya, ia
sempat terdampar di sebuah pulau yang bahkan tidak pernah ada di peta. Diperlihatkan dalam
film, pulau tersebut berbentuk seperti tubuh seorang yang terbaring mengapung di atas air.
Menurut mitologi Hindu, Dewa Wisnu digambarkan sosoknya berbaring dan kehidupan
manusia adalah mimpinya. Dengan demikian, Life of Pi tidak hanya berkisah mengenai kisah
hidup biasa maupun cara seseorang bertahan di lautan lepas tanpa pengalaman apapun.
Melainkan kisah mengenai sebuah keyakinan yang dianut seseorang. Meskipun Pi mengaku
beragama Katolik-Hindu, juga Islam, darah Hindu tetap mengalir dan itulah yang ia yakini.
Bahwa seseorang tidak akan dengan mudah melepaskan kepercayaan yang ditanamkan
padanya sejak kecil.

Kekurangan : kekurangan yang terdapat dalam film adalah pada bagian akhir penceritaan
tidak diperlihatkan penggalan isi laporan yang menjelaskan bahwa pihak Jepang menerima
kisah pertama (bersama harimau benggala). Selain itu, bagi penikmat film yang baru
menonton satu kali akan merasa sedikit bingung pada adegan Pi yang menceritakan dua buah
kisah ketika berada di rumah sakit. Dalam adegan tersebut terdapat dua kemungkinan, yaitu
bahwa Pi sebenarnya berbohong dan berandai-andai sehingga adegan dalam film dianggap
hanya khayalannya saja. Kedua, kebenarannya adalah ia sengaja mengisahkan cerita berbeda
agar tidak terkesan mustahil dan dapat diterima akal sehat. Kekurangan film ini yang lainnya,
yaitu karena alur yang flashback yang digunakan mengakibatkan film sedikit sulit untuk
dimengerti dan juga seharusnya pada saat Pi menceritakan kilas balik hidupnya di bagian inti
film, seharusnya di selingi masa lalu dan masa sekarang diaman Pi menceritakan dirinya,
namun dalam film terlalu menceritakan masa lalu tanpa jeda.

Kelebihan : Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh film ini adalah, dia berhasil
memvisualisasikan novel Life Of Pi dengan nyaris sempurna, setidaknya kata mereka yang
sudah membaca novelnya. Saya sendiri saat menonton film ini begitu terpesona dengan
keindahan visual yang ditampilkan. Terlebih saat Pi sedang sendirian di tengah laut, ditemani
ikan-ikan yang berenang di bawahnya. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Selain
keindahan visual yang dimiliki, kelebihan lain dari film ini terletak pada pesan spiritual yang
dibawanya. Seperti perkataan sang tokoh penulis kepada Pi dewasa di awal kisah, “He said
you had a story that would make me believe in God,” begitulah pula bagaimana film ini
membawa pesannya. Tentang keberadaan Tuhan, yang disampaikan dengan begitu indah dan
tanpa kesan menggurui.

Anda mungkin juga menyukai