Suction Terbuka Tertutup
Suction Terbuka Tertutup
Disusun Oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
A. PENGERTIAN
1. Suction : Aspirasi gas atau cairan dengan cara mekanis.
(POTTER, Patricia A, 2014)
2. Pengisapan : Aspirasi sekret melalui sebuah kateter yang
disambungkan ke mesin pengisap atau saluran pengisap yang ada di
dinding.(POTTER, Patricia A, 2009)
3. Suction : Tindakan pada pasien yang tidak mampu
mengeluarkan sekret atau lendir secara sendiri. (Alimul, Aziz, 2008)
Kesimpulan :
Suction adalah tindakan mengeluarkan sekret, gas atau cairan melalui sebuah
kateter yang disambungkan pada mesin penghisap.
B. PRINSIP SUCTION
1. Aseptik : Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi.
2. Asianotik : Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis.
3. Afektif : Tindakan yang dilandaskan gaya atau makna yang
menunjukan perasaan dan emosi.
4. Atraumatik : Tindakan yang mencegah terjadinya trauma.
Pengesetan Vakum-portabel
Bayi 3-5 incHg atau no 5
D. INDIKASI
1. Pasien yang pita suaranya tidak dapat tertutup karena kelemahan otot
epiglotis.
2. Pasien yang koma dengan produksi sputum meningkat.
3. Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.
4. Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun dengan produksi sputum
meningkat.
5. Pasien yang sekretnya sangat banyak dan kental, dimana dia sendiri
sulit untuk mengeluarkannya.
E. KONTRA INDIKASI
1. Hipoksia.
2. Trauma jaringan.
3. Meningkatkan resiko infeksi.
4. Stimulasi vagal (menurunkan heart rate) dan bronkospasme.
1. TUJUAN
a. Jalan nafas oral bersih dari sekret.
b. Memfasilitasi pernafasan.
c. Menurunkan halitosis (bau mulut) dan anoreksia dengan mengeluarkan
sekret yang berlebihan di mulut.
2. PROSES KEPERAWATAN
a. Pengkajian
Berfokus pada hal-hal berikut :
Status pernafasan (frekuensi pernafasan, bunyi nafas
(ronchi/krekels), karakter pernafasan).
Membran mukosa dan bibir (kondisi kelembapan, warna, jumlah
dan konsistensi sekret).
Indikator sirkulasi (warna dan suhu kulit, pengisian ulang kapiler,
tekanan darah, nadi).
Kemampuan dan kemauan klien untuk melakukan prosedur
pengisapan secara mandiri.
Penampilan sekret (warna, jumlah, konsistensi).
Observasi status respiratori : gelisah, tachypnea, sesak nafas.
3. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan
kemampuan batuk lemah.
b. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan sekret oral yang berlebihan.
c. Gangguan pola napas berhubungan dengan penumpukan sekret.
5. PERALATAN
a. Mesin penghisap
b. Handuk lebar
c. Sarung tangan steril
d. Sarung tangan non steril
e. Tissue
f. Plastik
g. Larutan salin atau air steril
h. Mangkuk
i. Swab pelembab oral
j. Obat kumur
k. Jeli petroleum
l. Masker
m. Stetoskop
6. IMPLEMENTASI
TINDAKAN RASIONAL
Jelaskan prosedur kepada klien Menurunkan kecemasan
Cuci tangan dan atur alat 2. Mengurangi transfer mikroorganisme
dan meningkatkan efisiensi
3. Periksa alat pengisap apakah berfungsi Mempertahankan keamanan
dengan baik
Sistem tertutup
Atur posisi klien semi fowler atau Mempermudah pengisapan sekret di area
posisi fowler. mulut
Aktifkan mesin pengisap dan tutup Menguji fungsi alat pengisap
ujung selang yang tersambung dengan
mesin pengisap dengan jari. Gunakan
tekanan 50-120 mmHg
6. Buka larutan irigasi steril dan tuang6. Memungkinkan untuk membilas slang
ke dalam wadah steril kateter dengan larutan steril
Buka kemasan obat kumur dan 7. Menyegarkan mulut dan menurunkan
larutkan dalam air jumlah mikroorganisme dalam mulut
1. TUJUAN
a. Membersihkan sekret di jalan napas .
b. Memudahkan bernapas.
2. PERALATAN
a. Mesin pengisap atau dinding yang dirancang terpasang mesin pengisap
b. Handuk/ kain lebar
c. Larutan salin/ air steril
d. Mangkuk
e. Kateter pengisap (dewasa ukuran 14-16 fr; anak anak 8-12 fr) atau
alat-alat pengisap steril
f. Sarung tangan steril
g. Kassa steril
h. Kertas tissue lembab atau swab kapas
i. Kaca mata pelindung dan masker/ alat pelindung wajah
j. Stetoskop
k. Tissue
l. Plastik
3. IMPLEMENTASI
Tindakan Rasional
1. TUJUAN
a. Mempertahankan jalan napas terbuka untuk membantu pernapasan dan
mempertahankan continous positive airway pressure.
b. Memfasilitasi pembersihan sekret.
2. PERALATAN
a. Spuit 10 ml
b. Sarung tangan nonsteril
c. Mesin pengisap atau dinding yang dirancang terpasang mesin
pengisap
d. Kateter atau set pengisap (dewasa 14-16 Fr; anak-anak 6.5-12 Fr)
e. Sarung tangan steril
f. Handuk besar (atau linen pengaman)
g. Salin irigasi steril dalam wadah steril
h. Salin (dalam slang yang sudah terisi atau spuit 3-10 ml yang sudah
terisi) untuk membilas
i. Restrain pergelangan tangan (opsional)
j. Kaca mata pelindung atau kaca pelindung
k. Gown atau apron pelindung
l. Masker wajah
m. Penahan slang endotrakea, plester 2.5 cm atau balutan berperekat
elastis
n. Peralatan perawatan nasal/oral (mis : kapas basah atau pelembap oral,
usap oral)
o. Jeli petroleum
p. Sfignomamometer
3. IMPLEMENTASI
Tindakan Rasional
4. Sistem terbuka
Menghindari hipoxia
Sistem Tertutup
12.
12. Tarik kateter sampai garis hitam
terlihat di kantung
13. Membilas kateter
13. Tutup port dengan ibu jari dan tahan
sementara membilas slang dengan
larutan salin dari spuit unit dosis
14. Kunci port
F. KRITERIA HASIL
Hasil yang diharapkan :
1. Kepatenan jalan nafas bagian atas klien dapat tercapai dan dipertahankan.
2. Rentang frekuensi pernafasan antara 12-20 x/mnt.
3. Klien memperlihatkan jalan nafas atas yang bersih dan tidak ada sekret yang
terkumpul di dalam oral.
G. EVALUASI
Apakah hasil yang diharapkan tercapai? Contoh evaluasi antara lain :
1. Hasil tidak tercapai : Klien masih memperlihatkan adanya sekret yang
terkumpul.
2. Hasil tercapai : Klien mempertahankan frekuensi pernapasan yang
normal.
H. DOKUMENTASI
Hal-hal yang harus dicatat pada lembar laporan klien antara lain :
1. Bunyi napas setelah prosedur pengisapan.
2. Karakteristik pernapasan setelah prosedur pengisapan.
3. Warna, jumlah dan konsistensi sekret.
4. Jenis prosedur pengisapan yang dilakukan.
5. Toleransi terhadap prosedur.
6. Penggunaan kembali oksigen setelah prosedur.
7. Kondisi mulut dan membran mukosa oral.
DAFTAR PUSTAKA