Anda di halaman 1dari 11

ANATOMI PANGGUL DAN BENTUK PANGGUL

WANITA SERTA BIDANG HODGE

Kelompok 1:

1. Ade novry (1834061)


2. Merizka Eka Jayanti (1834094)
3. Velda Dwi Shabirah (1834118)

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

AKADEMI KEPERAWATAN RSPAD GATOT


SOEBROTO 2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai dari mata kuliah Komputer dengan judul
“Anatomi Panggul Dan Bentuk panggul Wanita Pada Bidang Hodge”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam penyusunan
makalah ini.

Januari 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Anatomi panggul dan bentuk panggul wanita pada bidang hodge

KATAPENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anatomi Panggul 1


B. Bagian-Bagian Panggul 1
C. Etiologi 2
D. Jenis-Jenis panggul 2
E. Bidang-Bidang Hodge 3
F. Ukuran-Ukuran Panggul 3
G. Tulang-Tulang Panggul 4
H. Macam-Macam Distosia Jalan Lahir 5
I. Penanganan Jalan Lahir 5

PENUTUP

Kesimpulan 7

DAFTAR PUSTAKA 8

ii
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Tulang-tulang panggul terdiri dari os koska, os sacrum, dan os koksigis. Os


koksa dapat dibagi menjadi os ilium, os iskium, dan os pubis. Tulang-tulang
ini satu dengan lainnya berhubungan. Di depan terdapat hubungan antara
kedua tulang kemaluan (os pubis) kanan dan kiri, disebut simfisis. Dibelakng
terdapat artikulosio sakro-iliaka yang menghubungkan os sacrum dengan os
ilium. Dibawah terdapat artikulosio sakro-koksigea yang menghubungkan
tulang panggul (os sacrum) dan tulang tungging (os koksigis).
Pada wanita, diluar kehamilan artikulosia ini hanya memungkinkan
pergeseran sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan dapat
bergeser lebih jauh dan lebih longgar, misalnya ujung koksigis dapat bergerak
kebelakang sampai sejauh lebih kurang 2,5 cm. hal ini dapat dilakukan bila
ujung os koksigis menonjol ke depan pada saat partus, dan pada pengeluaran
kepala janin dengan cunam ujung os koksigis itu dapat ditekan ke belakang.
Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan
pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea
terminalis, disebut juga dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah
linea terminalis disebut pelvis minor atau true pelvis.
Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ-organ
abdominalis selain itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot-otot
dan ligament ke dinding tubuh. Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh
pelvis minor terdapat bagian dari kolon, rectum, kandung kemih, dan pada
wanita terdapat uterus dan ovarium. Pada ruangan pelvis juga kita temui
diafragma pelvis yang dibentuk oleh mukulus levator ani dan muskulus
koksigeus.

B. Bagian-Bagian Panggul
Menurut fungsinya:
Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis (false
pelvis), atau mendukung isi perut seperti usus, hati, ginjal, pankreas dll.
Pelvis minor adalah bagian pelvis yang terletak di bawah linea terminalis
(true pelvis) penting dalam persalinan, atau tempat organ-organ genetalia
internal seperti uterus, ovarium,vagina, kandung kemih, dll
Batas antar pelvis mayor dan minor adalah garis yang melalui tepi atas
symphysis (linea terminalis/inominata) kiri – linea promontorium – linea
terminalis kanan – symphysis.

1
C. Etiologi
a. Kelainan karena gangguan pertumbuhan
a) Panggul sempit seluruh
Semua ukuran panggul kecil
b) Panggul picak
Ukuran muka belakang sempit, ukuran melintang biasa
c) Panggul sempit picak
Semua ukuran panggul sempit terutama ukuran muka belakang
d) Panggul corong
Pintu atas panggul biasa, pintu bawah panggul sempit
e) Panggul belah
Sympisis terbuka

b. Karena penyakit tulang panggul atau sendi-sendinya


a) Rachitis
Panggul picak, panggul sempit, seluruh bagian panggul picak
b) Panggul osteomalaci
Panggul sempit melintang
c) Radang articulation sacroiliaka
Panggul sempit miring

c. Kelainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang


a) Kyfose di daerah tulang pinggang menyebabkan panggul corong
b) Scoliose di daerah tulang punggung menyebabkan panggul sempit
miring

D. Jenis-Jenis panggul
Jenis pada pada panggul ada 4 yaitu:
a) Panggul gynecoid
Panggul yang paling ideal. Diameter anteroposterior sama dengan
diameter transversa bulat. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
b) Panggul Android
Bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Umumnya pada panggul pria.
Panjang diameter tranversa dekat dengan sacrum. Pada wanita ditemukan
15% pada wanita.
c) Panggul Anthropoid
Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telur. Panjang diameter
anteroposterior lebih besar dari pada diameter tranversa. Jenis ini
ditemukan 35% pada wanita.
d) Panggul Platypeloid
Merupakan panggul pcak. Diameter tranversa lebih besar dari pada
diameter tranversa lebih besar dari pada diameter anteroposterior,

2
menyempit arah muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% pada
wanita.

E. Bidang-Bidang Hodge
Jenis pada hodge dibagi 4 yaitu:
a) Hodge I: bidang setinggi pintu atas panggul, dibentuk oleh promontorium
b) Hodge II: bidang sejajar dengan Hodge I setinggi tepi bawah simfisis.
c) Hodge III: bidang sejajar dengan H I setinggi spina ischiadica.
d) Hodge IV: bidang sejajar dengan H I setinggi ujung tulang kelangkung
(ossacrum).

F. Ukuran-Ukuran Panggul
a) Ukuran panggul dalam
 Conjugata vera yaitu perbatasan dari tepi atas symphysis sampai
ke promontorium, tidak dapat diukur secara klinis ( kurang lebih 11
cm )
 Conjugata diagonalis yaitu tepi bawah symphysis sampai
ke promontorium (kurang lebih 12-13 cm)
 Dengan 2 jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavitas dari
sacrum, jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat meraba
promontorium.
 Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggir bawah
symphysis dan tempat ini ditandai dengan kuku jari telunjuk
tangan kiri
 Diameter oblique (menyilang) yaitu articulation saccroilliaka sampai
tuber pubicum (12,5 cm)
 Diameter tranversal adalah jarak antara linea terminalis kiri dan
kanan(13,5 cm)

b) Ukuran panggul luar


Ukuran luar panggul tidak dapat digunakan untuk penilaian
apakah persalinan dapat berlangsung secara biasa atau tidak. Walaupun
begitu ukuran luar panggul dapat memberi petunjuk akan kemungkinan
panggul sempit.
 Distansia spinarum adalah jarak antara SIAS kiri dan kanan (26-28
cm)
 Distansia cristarum adalah jarak antara crista iliaca kiri dan kanan (28-
30cm)
 Diastansia boudeloque adalah jarak antara tepi atas symphysis sampai
ruaslumbal ke 5 (18-20 cm)

3
 Lingkar panggul adalah dari tepi atas symphisys ke pertengahan SIAS
laluke proxesus lumbal ke 5 kembali ke pertengahan SIAS dan
kembali di tepiatas shymphisis (80-100 cm)

E. Tulang-Tulang Panggul
Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu:
a. 2 buah tulang pangkal paha ( os coxae )
b. 1 buah tulang kelangkang (os sacrum)
c. 1 buah tulang tungging (os coccygis)

a. Tulang Pangkal Paha (Os Coxae)


Tulang coxae terdiri atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama lain.Batas
os coxae dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan pubis. Ketiga tulang itu
ialah :
 Tulang Usus ( Os Illium )
Os illium terletak dari articulatio sakroilliaka sampai pinggir atas
acetabulum.Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut
CRISTAILLIACA Ujung depan maupun belakang dari crista illiaka
menonjol terdiri atas 4spina yaitu:
 Spina illiaka anterior superior (SIAS)
 Spina illiaka anterior inferior (SIAI)
 Spina illiaka posterior superior (SIPS)
 Spina illiaka posterior inferior (SIPI)
 Tulang Duduk (Os Ischium)
Os ischium terletak dari foramen obsturatorium sampai pada pinggir
atasacetabulum. Tonjolan yang ada pada ischium yaitu SPINA
ISCHIADICA Tulang yang tebal yang menyangga berat badan pada saat
duduk adalah TUBERISCHADICUM Bagian yang cekung besar sebelah
atas disebut inchisura isciadicamayor. Bagian yang cekung kecil sebelah
bawah disebut inchisura ischiadicaminor.
 Tulang Kemaluan (Os Pubis)
Tulang yang membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul dinamakan
FORAMEN OBTURATORIUM. Bagian atas yang menonjol pada os pubis
dinamakan RAMUS SUPERIOR, cekungannya dinamakan LINEA
INOMINATAatau LINEA TERMINALIS. Pertemuan kedua ramus superior
dinamakan tepi atassimfisis. Pada bagian bawahnya dinamakan RAMUS
INFERIOR, pertemuanantara ramus inferior membentuk tepi bawah simfisis.
Pada ramus inferiormembentuk sudut yang disebut ARCUS PUBIS yang
sudutnya tidak boleh kurangdari 90 derajat.

b. Tulang Kelangkang ( Os Sacrum )


Tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar di atas dan meruncing ke bawah.
Batas-batas dari os sacrum yaitu :
 Articulatio sakro illiaca ( batas kanan dan kiri )
 Prosesus lumbal ke 5 ( batas belakang atas )

4
 Coccygis ( batas bawah )
 Promontorium (batas depan atas)
Pada pertengahan basis terdapat titik menonjol digunakan sebagai petunjuk saat
melakukan pengukuran panggul dalam dinamakan PROMONTORIUM. Pada
bagian anterior memanjang sampai illium
dinamakan sayap sacrum. Lubang yang terdapat pada bagian depan dinamakan
FORAMINA SACRALIA ANTERIORA.Lubang yang terdapat pada bagian
belakang dinamakan FORAMINASACRALIA POSTERIORA. Pada vertebra
terdapat bagian yang berduri yang dinamakan KRISTA SAKRALIA. Pada
bagian samping tulang selangkang berhubungan dengan kedua tulang pangkal
paha dengan perantara articulatiosacroilliaca dan ke bawah dengan tulang
tungging.

c. Tulang Tungging ( Os Coccygis )


Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas bersatu. Pada persalinan ujung
tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu
bawah panggul bertambah besar. Coccygis bersifat lentur, kelenturannya
mempengaruhi lebar dari ukuran panggul dalam.

F. Macam-Macam Distosia Jalan Lahir


Distosia karena kelainan panggul dapat berupa:
1. Kelainan bentuk panggul yang tidak normal gynecoid, misalnya panggul
jenis naegele, ranchitis, scoliosis, kyphosis, Robert, dan lain-lain.
2. Kelainan ukuran panggul : panggul sempit (pelvic contaction). Panggul
disebut sempit apabila ukurannya 1-2 cm kurang dari ukuran yang
normal.
Distosia karena panggul sempit:
1. Distosia kesempitan pintu atas panggul
2. Distosia kelainan bidang tengah panggul
3. Kesempitan pintu bawah panggul

G. Penanganan jalan lahir


1. Seksio sesarea
Seksio sesarea dapat dilakukan secara elektif atau primer, yakni sebelum
persalinan mulai atau pada awal persalinan, dan secara sekunder, yakni
sesudah persalinan berlangsung selama beberapa waktu.
Seksio sesarea elektif direncanakan lebih dahulu dan dilakukan pada
kehamilan cukup bulan karena kesempitan panggul yang cukup berat,
atau karena terdapat disproporsi sefalopelvik yang nyata. Selain itu
seksio tersebut diselenggarakan pada kesempitan ringan apabila ada
faktor-faktor lain yang merupakan komplikasi, seperti primigrvida tua,
kelainan letak janin yang tidak dapat diperbaiki, kehamilan pada wanita
yang mengalami masa infertilitas yang lama, penyakit jantung dan lain-
lain.

5
2. Persalinan percobaan
Setelah pada panggul sempit berdasarkan pemeriksaan yang teliti pada hamil
tua diadakan penilain tentang bentuk serta ukuran-ukuran panggul dalam semua
bidang dan hubungan antara kepala janin dan panggul, dan setelah dicapai
kesimpulan bahwa ada harapan bahwa persalinan dapat berlangsung
pervaginam dengan selamat, dapat diambil keputusan untuk menyelenggarakan
persalinan percobaan. Dengan demikian persalinan ini merupakan suatu test
terhadap kekuatan his dan daya akomodasi, termasuk moulage kepala janin,
kedua factor ini tidak dapat diketahui sebelum persalinan berlangsung selama
beberapa waktu.
Pemilihan kasus-kasus untuk persalinan percobaan harus dilakukan dengan
cermat. Diatas sudah dibahas indikasi- indikasi untuk seksio secara elektif,
keadaan-keadaan ini dengan sendirinya merupakan kontra indikasi untuk
persalinan percobaan.Selain itu,janin harus berada dalam presentasi kepala dan
tuanya kchamilan tidak lebih dari 42 minggu. Karena kepala janin bertambah
besar serta lebih sukar mengadakan moulage,dan berhubung dengan
kemungkinan adanya disfungsi plasenta, janin mungkin kurang mampu
mengatasi kesukaran yang dapat timbul pada persalina percobaan.Perlu disadari
pula bahwa kesempitan panggul dalam satu bidang,seperti pada panggul
picak,lebih menguntungkan dari pada kesempitan dalam beberapa bidang.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1) Pengawasan terhadap keadaan ibu dan janin. Pada persalinan yang agak
lama perlu dijaga agar tidak terjadi dehidrasi dan asidosis.
2) Pengawasan terhadap kepala janin dalam rongga panggul. Karena
kesempitan pada panggul tidak dapat menyebabkan gangguan pada
pembukaan serviks
3) Menentukan berapa lama partus percobaan dapat dilakukan

3. Simfisiotomi
Simfisiotomi Simfisotomi adalah tindakan untuk memperbaiki tulang panggul
kiri dari tulang panggul kanan pada simfisis agar rongga panggul menjadi
semakin luas. Tindakan ini tidak banyak lagi dilakukan karena terdesak oleh
seksio sesarea. Satu-satunya indikasi yang ada pada panggul terbatas dengan
janin masih hidup adalah infeksi berat, sehingga seksio sesarea dianggap terlalu
berbahaya.

4. Kraniotomi
Kraniotomi Pada persalinan yang dibiarkan berlarut-larut dan dengan janin telah
meninggal, sebaiknya persalina ditangani dengan kraniotomi dan
kranioklasi. Hanya jika panggul demikian ketatnya maka janin tidak dapat
membantah dengan kraniotomi, dilakukan dilakukan dengan seksio sesarea.

6
PENUTUP

KESIMPULAN
Pelvis atau yang di sebut juga panggul adalah bagian tubuh dengan
bentuk menyerupai baskom (basin) dengan tepi yang melebar pada kedua sisi.
Tulang panggul terdiri dari :
1. Panggul besar (Pelvis Mayor)
Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang :
Os. Coxae : 2 buah (tulang pangkal paha)
Os. Sacrum : 1 buah (tulang selangkangan)
Os. Coccygis : 1 buah (tulang ekor, 3-4 ruas)

2. Panggul kecil (Pelvis Minor)


Terbentuk oleh 4 buah tulang

Bidang Hodge adalah bidang khayal untuk menentukan seberapa jauh bagian
depan anak turun kedalam rongga panggul :
1. HODGE I = bidang horizontal yang melalui PAP dan tepi atas
symphysis
2. HODGE II = sejajar dengan PAP dan Hodge I melalui tepi bawah
symphysis
3. HODGE III = sejajar dengan PAP, Hodge I dan Hodge II dan melalui
spina ischiadica
4. HODGE IV = sejajar dengan PAP, Hodge I, Hodge II, Hodge III dan
melalui ujung os. Coccygeus.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/105067204/ANATOMI-PANGGUL
https://www.academia.edu/8200414/ANATOMI_PANGGUL
https://www.academia.edu/36056691/Anatomi_Fisiologi_Anatomi_Panggul_dan_P
osisi_Janin

Anda mungkin juga menyukai