Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini kita tahu bahwa bidan merupakan tenaga kesehatan yang


memegang peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal.
Keberadaan bidan memiliki posisi strategis, mengingat sebagian besar persoalan
reproduksi berhubungan dengan kaum perempuan. Salah satu tantangan yang
harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Untuk
dapat memberikan pelayanan berkualitas, bidan harus terlebih dahulu terampil
serta memiliki kompetensi yang luas termasuk dalam anatomi khususnya wanita
dalam memberikan asuhan kebidanan yang bekualitas. 

Setiap wanita mempunyai anatomi panggul yang unik dan berbeda satu


sama lain.Panggul terdiri atas bagian keras panggul (dibentuk oleh tulang) dan
bagian lunak panggul(dibentuk otot, jaringan dan ligamen).  Untuk dapat
memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai anatomi
panggul.

1.2 Rumusan Masalah

1.    Bagaimanakah Pengertian panggul Wanita?

2.    Bagaimanakah pembagian panggul pada wanita?

3.    Bagaimanakah ukuran pintu panggul?

4.    Bagaimanakah Bentuk-bentuk Panggul Wanita?

1.3 Tujuan Penulisan

1.    Untuk mengetahui Pengertian panggul Wanita

2.    Untuk mengetahui pembagian panggul pada wanita

3.    Untuk mengetahui ukuran pintu panggul

4.    Untuk mengetahui Bentuk-bentuk Panggul Wanita

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Panggul Wanita

Tulang panggul wanita berbeda dengan tulang panggul pria. Kerangka


tulang pria lebih kekar dan kuat, sedangkan kerangka perempuan lebih ditujukan
kepada pemenuhan fungsi reproduksi. Pada wanita bentuk thorak bagian bawah
lebih besar, panggul berbentuk ginekoid dengan ala iliaka lebih lebar dan cekung,
promontorium kurang menonjol, simphisis lebih pendek, lordosis lumbal lebih
jelas, dan inklinasi pelvis lebih besar(Wiknyosastro, 2002).

Tulang pelvis mempunyai empat buah sendi yakni dua sendi sakroiliaka
kanan dan kiri, sendi sakrokoksigeus, dan sendi sakrolumbalis. Persendian
tersebut diperkuat oleh ligamen-ligemen. Ligamen-ligamen ini saat kehamilan
menjadi lemah sehingga sendi menjadi tidak stabil terutama pada sendi
sakroiliaka mudah terjadi subluksasi, dan pada simfisis pubis sering terjadi
simfisiolisis.

Gambar Os Pelvis (Tulang Panggul)

2.2 Pembagian Panggul Wanita

Panggul wanita terdiri dari :

1. Panggul besar (Pelvis Mayor)

     Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang :

a. 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :

1. Tulang Usus (Os. Ilium)

2
 - Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian
atas dan bagian belakang tulang panggul

-    Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista


iliaca

- Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol : spina iliaca


anterior superior dan spina iliaca posterior superior

2. Tulang Duduk (Os. Ischium)

-    Terdapat disebelah bawah tulang usus

-    Pinggir belakang menonjol : spina ischiadica

-    Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan


saat duduk disebut tuber ischiadicum

3. Tulang Kemaluan (Os. Pubis)

 -   Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus

 -   Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum

 - Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus:


ramus superior ossis pubis

b. 1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)

     Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan
mengecil dibagian bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua
tulang pangkal paha. Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan
erat.

c. 1 tulang tungging (Os. Coccygis)

 Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai lima buah dan bersatu. Pada
saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang
sehingga memperluas jalan lahir.

2. Panggul kecil (Pelvis Minor) terbentuk oleh 4 buah tulang

3
Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang penting karena
merupakan tempat alat reproduksi wanita yang membentuk jalan
lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang yaitu :

a. Pintu atas panggul (PAP)/ Inlet

Pap dibentuk oleh :

1. Promontorium

2. Sayap Os. Sacrum

3. Linea terminalis/ Inominata kanan dan kiri

4. Ramus superior Ossis Pubis kanan dan kiri

5. Pinggir atas simfisis pubis

b. Pintu tengah panggul (PTP)/ Midlet PTP dibentuk oleh 2 buah bidang yaitu :

1. Bidang luas panggul Bidang luas panggul dibentuk oleh pertengahan


simfisis menuju pertemuan Os. Sacrum 2 dan 3. 

2. Bidang sempit panggul Bidang sempit panggul dibentuk oleh tepi


bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong Os.
Sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.

c. Pintu bawah panggul (PBP)/ Outlet

Pintu bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua
segitiga dengan dasar yang sama. Segitiga depan dasarnya tuber ossis
ischiadica dengan dibatasi arcus pubis, sedangkan segitiga belakang
dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh
ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.

2.3 Ukuran Pintu Panggul

a. Pintu Atas Panggul

Pada pintu atas panggul (PAP) ditentukan 3 ukuran penting, yaitu :

1.     Ukuran muka belakang (Conjugata Vera)  :  Panjangnya sekitar 11


cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi ukurannya diperhitungkan
melalui pengukuran Conjugata diagonalis. Panjang Conjugata

4
diagonalis antara promontorium dan tepi bawah simfisis pubis. Conjugata
Vera (CV) = CD – 1,5 CM.

2.     Ukuran melintang (Diameter Transversa)   :   Jarak antara kedua linea


terminalis (12,5 cm)

3.     Ukuran serong (Diameter Obliqua)   :   Jarak antara artikulasio sacro-


iliaka menuju tuberkulum pubikum yang bertentangan. Kedua ukuran ini
tidak dapat diukur pada wanita yang masih hidup.

b. Bidang Luas Panggul

Bidang terluas dalam panggul wanita membentang antara pertengahan


simfisis menuju pertemuan tulang belakang (Os sacrum) kedua dan ketiga.
Ukuran muka belakangnya 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Dalam
proses persalinan bidang ini tidak menimbulkan kesukaran.

c. Bidang Sempit Panggul

Bidang sempit panggul mempunyai ukuran terkecil jalan lahir,


membentang setinggi tepi bawah simfisis menuju kedua spina ischiadica
dan memotong tulang sakrum setinggi 1-2 cm di atas ujungnya

Ukuran muka belakangnya 11,5 cm dan ukuran melintangnya


sebesar 10 cm.

d. Pintu Bawah Panggul

Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama

5
1.     Segitiga depan : dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi
arkus pubis

2.     Segitiga belakang : dasarnya tuber ossis dan dibatasi oleh os


sakrum

Ukuran-ukuran pintu bawah panggul adalah :

a.     Ukuran muka belakang: Tepi bawah simfisis menuju ujung tulang


sakrum (11,5 cm)

b.     Ukuran melintang : Jarak antara tuber ischiadica kanan dan kiri


sebesar 10-10,5 cm

c.      Diameter sagitalis posterior : Ujung tulang sakrum ke pertengahan


ukuran melintang 7,5 cm

2.4 Bentuk-bentuk Panggul Wanita

Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :

a.  Panggul Gynecoid : bentuk panggul ideal, bulat dan merupakan jenis


panggul tipikal wanita

b.  Panggul Android : bentuk PAP seperti  segitiga, merupakan jenis jenis


panggul tipikal pria.

c. Panggul Antropoid : bentuk PAP  seperti elips, agaklonjong seperti    telur.

d. Panggul Platipeloid : bentuk PAP  seperti kacang atauginjal, picak,


menyempit arah muka belakang.

6
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Panggul wanita terdiri dari :

1. Panggul besar (Pelvis Mayor)

     Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang :

a. 2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang :

1. Tulang Usus (Os. Ilium)

7
2. Tulang Duduk (Os. Ischium)

3. Tulang Kemaluan (Os. Pubis)

b. 1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)

c. 1 tulang tungging (Os. Coccygis)

2. Panggul kecil (Pelvis Minor) terbentuk oleh 4 buah tulang


3.2 Saran

Setiap wanita mempunyai anatomi panggul yang unik dan berbeda satu


sama lain.Panggul terdiri atas bagian keras panggul (dibentuk oleh tulang) dan
bagian lunak panggul(dibentuk otot, jaringan dan ligamen).  Untuk dapat
memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai anatomi
panggul.

DAFTAR PUSTAKA

1. Junizaf,. Anatomi Dasar Panggul Wanita Dalam Junizaf,Santoso BI


( editor). Buku Ajar Uroginekologi Indonesia. Jakarta ; Himpunan
Uroginekologi Indonesia Bagian Obstetri Ginekologi FKUI; Juni 2011

2. Arifuddin Djuanna A, 2005. Prolapsus uteri dalam masa reproduksi,


Dikutip dari Simposium Uroginekologi Pra PIT XV POGI

3. Batam Aditya Muliakusumah., Benny H. Purwara,. Sonny Sasotya,


Korelasi antara kandungan kolagen 1 dengan tenascin-C ligamentum
sakrouterina pada prolapsus uteri, Majalah obstetri dan ginekologi
Indonesia. 2011

8
4. Kuncharapu, I., Maheroni, B. A. & Johnson, D. W. (2010) Pelvic Organ
Prolapse. American Academy of Family Physicians, 81(9), 1111-20.

5. Lammers K, Lince S, Spath M, Leon C, Hendriks JK. (2012) “ Pelvic


organ prolapse and collagen-assosiated disorders.” Int Urogynecol J.
23:313-9.

Anda mungkin juga menyukai