Anda di halaman 1dari 27

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS


METHODIST INDONESIA(AD/ART KBM-UMI)
PEMBUKAAN
***
Demi Tuhan, Bangsa Dan Negara
Bahwa sesungguhnya kebebasan akademis, kebebasan berorganisasi, dan kebebasan berkarya
adalah hak setiap mahasiswa Universitas Methodist Indonesia yang diwujudkan dalam tridarma
Perguruan Tinggi. Untuk mencapai arah dan sasaran tersebut maka dibutuhkan lembaga
kemahasiswaan di Universitas Methodist Indonesia yang bersifat Ilmiah, Demokratis, dan
Otonom.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan luhur untuk berbakti kepada
Universitas Methodist Indonesia secara khususnya serta kepada bangsa dan negara secara
umumnya secara teratur, terarah dan positif dalam pengembangan dan pembangunan Universitas
Methodist Indonesia. Sesungguhnya upaya pengkajian ilmu pengetahuan dan telnologi serta
penerapannya mendapat kemuliaan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa dan salah satu unsur
terpenting dalam mewujudkan nilai-nilai peradaban dan kebudayaan masyarakat yang pluralisme.
Sebagai warga civitas akademika yang merupakan bagian internal dari masyarakat, bangsa, dan
negara, mahasiswa Universitas Methodist Indonesia perlu mempersiapkan dan membina diri agar
menjadi kader bangsa bangsa yang memiliki kemampuan akademik dan profesi sehingga dapat
menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
mengupayakan penerapannya untuk menigkatkan taraf hidup rakyat dengan berpedoman pada
kaidah moral, etika ilmu pengetahuan, dan kepentingan rakyat.
Kemudian dari pada itu untuk mewujudkan organisasi Keluarga Besar Mahasiswa yang
memperhatikan kepentingan umum, menumbuhkan kesadaran terhadap kewajiban dan rasa
tanggung jawab serta untuk melindungi dan memperjuangkan hak serta segenap keluarga Besar
Mahasiswa Universitas Methodist Indonesia, didalam berperan serta terhadap usaha-
usahaUniversitas Methodist Indonesia untuk mencapai visi dan misinya yaitu Esse Est Et
Intelliectu, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan rakyat,
memelihara persatuan dan kesatuan serta menjalin kasih persaudaraan dengan pihak-pihak lain.
Maka disusunlah kehidupan organisasi Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Methodist
Indonesia didalam sebuah Anggaran Dasar Organisasi Keluarga Besar Mahasiswa Universitas
Methodist Indonesia sebagai berikut.
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS
METHODIST INDONESIA(AD/ART KBM-UMI)
ANGGARAN DASAR (AD)
***
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Singkatan dan Pengertian
Dalam AD/ART yang dimaksud dengan :
1. UMI adalah Universitas Methodist Indonesia.
2. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar (aktif) pada tahun-tahun akademik berjalan
dan kuliah/koas di Universitas Methodist Indonesia.
3. KBM-UMI adalah Keluarga Besar Mahasiswa-Universitas Methodist Indonesia.
4. MPM adalah Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.
5. BEM-UMI adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Methodist Indonesia.
6. BPH adalah Badan Pengurus Harian.
7. UKM adalah Unit Kegiatan Mahasiswa dalam hal pengembangan minat, bakat dan
spiritualitas.
8. BEMF-UMI adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Universitas Methodist
Indonesia.
9. HMP adalah Himpunan Mahasiswa Program study.
10. APBM adalah Anggaran Pengeluaran Belanja Mahasiswa.
11. GBHO adalah Garis Besar Haluan Organisasi.

Pasal 2
Nama, Waktu, dan Tempat
1. Keluarga Besar Mahasiswa-Universitas Methodist Indonesia atau disingkat dengan KBM-
UMI yang merupakan lembaga non-struktural dari Universitas Methodist Indonesia.
2. KBM-UMI didirikan di Medan, 1 Mei 1998 untuk kurun waktu yang tidak ditentukan.
3. KBM-UMI berkedudukan di Universitas Methodist Indonesia.

Pasal 3 A
Asas dan Landasan
1. KBM-UMI berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. KBM-UMI berlandaskan Cinta Kasih.

Pasal 3 B
Motto
1. KBM-UMI bermottokan Esse Est Et Intelliectu.
Pasal 4
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi KBM-UMI berada di tangan mahasiswa dan dilaksanakan sepenuhnya oleh
MPM.
Pasal 5
Sifat
KBM-UMI bersifat ilmiah, independent, otonom dan demokratis.
Pasal 6
Status
KBM-UMI berstatus kesatuan yang tersebar di setiap fakultas.

Pasal 7
Fungsi
Fungsi KBM-UMI adalah :
1. Sebagai media pendidikan dan pembinaan kepribadian mahasiswa UMI.
2. Sebagai media penelitian, pelatihan, dan pengembangan keilmuan.
3. Sebagai media pengabdian mahasiswa.
4. Sebagai media pengemban visi dan misi gerakan mahasiswa.

Pasal 8
Tujuan KBM-UMI
1. Mempersiapkan mahasiswa UMI yang Berketuhanan Yang Maha Esa, mandiri, dan
mempertanggung-jawabkan ilmunya kepada maasyarakat.
2. Memperluas cara pandang dan berfikir mahasiswa UMI ke arah pembentukan
kepribadian y ang mandiri dan berjiwa pemimpin.
3. Menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih terbuka dengan disertai tanggung jawab yang
kuat terhadap situasi dan kondisi kampus, masyarakat, dan negara.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan belajar
berorganisasi serta mengaktifkan peran sertanya dan kemampuan dalam kegiatan ekstra
kurikuler serta rasa tanggung jawab terhadap keamanan, ketertiban, kebersihan, dan
kenyamanan kampus.

BAB II
KEORGANISASIAN
Pasal 9
Keanggotaan
Anggota KBM-UMI adalah seluruh mahasiswa Universitas Methodist Indonesia yang aktif
terdaftar kuliah di UMI.
Pasal 10
Kelangkapan Organisasi
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UMI.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa UMI.
3. Unit Kegiatam Mahasiswa.
4. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas.
5. Himpunan Mahasiswa Program Study.

BAB III
PENDANAAN KBM-UMI
Pasal 11

Pendanaan KBM-UMI bersumber dari dana pembinaan mahasiswa yang dianggarkan oleh UMI,
sumbangan dan pendapatan lainnya yang sesuai dengan azas dan tujuan KBM-UMI.

BAB IV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 12
1. Untuk mengubah Anggaran Dasar, sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPM
harus hadir.
2. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari jumlah anggota
MPM yang hadir.
3. Perubahan Anggaran Dasar diajukan paling lambat tiga bulan sebebelum pelaksanaan
kongres.
4. Perubahan Anggaran Dasar dapat diagendakan jika diajukan oleh ½ n + 1 dari jumlah
anggota MPM.

BAB V
PEMBUBARAN KELENGKAPAN ORGANISASI KBM-UMI
Pasal 13
1. Pembubaran kelengkapan organisasi KBM-UMI ditetapkan dengan keputusan sidang
MPM setelah referendum Mahasiswa UMI.
2. Lembaga yang menentukan tentang referendum Mahasiswa adalah MPM sebagai lembaga
pemegang kedaulatan tertinggi dalam kemahasiswaan UMI.
3. Hasil referendum Mahasiswa sekurang-kurangnya disetujui oleh 2/3 jumlah mahasiswa
UMI yang terdaftar dan aktif.

BAB VI
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 14
Hal-hal yang belum tercakup dalam Anggaran Dasar ( AD ) ini telah diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga( ART ) dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART )
***
BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Hak dan Kewajiban anggota KBM-UMI

1. Hak anggota KBM-UMI:


a. Menggunakan fasilitas organisasi atas persetujuan organisasi KBM-UMI.
b. Mengajukan pendapat, saran, dan kritikan untuk kemajuan organisasi KBM-UMI.
c. Berhak memilih dan dipilih.
d. Mendapat perlindungan dari organisasi KBM-UMI selama melaksanakan. kegiatan
/program yang dilaksanakan oleh organisasi KBM-UMI.
e. Mengikuti kegiatan didalam dan di luar kampus atas rekomendasi dari organisasi KBM-
UMI yang bersangkutan setelah berkoordinasi dengan Universitas Methodist Indonesia.

2. Kewajiban anggota KBM-UMI:


a. Mentaati seluruh ketentuan AD/ART dan peraturan-peraturan lainnya yang berlaku dalam
organisasi KBM-UMI.
b. Menjujung tinggi nama baik civitas akademika, almamater universitas, dan organisasi
KBM-UMI di dalam maupun di luar kampus.
c. Memelihara ketentraman, keamanan, kesopanan, ketertiban, kebersihan serta memelihara
sarana dan prasarana kampus.
d. Melaksanakan kegiatan dan program kerja KBM-UMI.

Pasal 2
Pembebasan keanggotaan KBM-UMI berlaku karena:
1. Meninggal dunia.
2. Sedang menjalani sanksi akademis dan sanksi hukum.
3. Tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa UMI.

BAB II
KEPENGURUSAN ORGANISASI KBM-UMI
Pasal 3
Syarat-syarat pengurus organisasi KBM-UMI:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun ajaran yang berjalan.
2. Tidak sedang menjalani snksi akademis dan hukuman oleh lembaga peradilan.
3. Tidak menjabat sebagai Pegawai Negeri Sipil, Militer, Polri dan OKP/ORMAS.
4. Tidak menjabat sebagai Badan Pengurus Harian pada organisasi internal kampus.
5. Bersedia tidak menyelesaikan perkuliahan dalam masa jabatannya.
6. a. Untuk S-1, telah menjalani perkuliahan minimal 2 semester dan maksimal 14 semester.
b. Untuk D-3,telah menjalani perkuliahan minimal 2 semester dan maksimal 8 semester.
c. Ayat 6a dan 6b tidak berlakubagi fakultas/jurusan yang baru di buka.
7. tidak besifat fanatisme terhadap satu golongan, kelompok, fakultas, dan jurusan.
8. Tidak sedang menjalani sanksi karena melanggar AD/ART, GBHM, dan peraturan
organisasi KBM-UMI .

Pasal 4
Susunan pengurus organisasi KBM-UMI sudah harus di ketahui MPM satu minggu setelah
pengangkatan, penambahan, dan pengurangan pengurus organisasi KBM-UMI .

Pasal 5
Pembebasan kepengurusan organisasi KBM-UMI berlaku karena :
1. Meninggal dunia.
2. Atas permintaan sendiri/mengundurkan diri dari pengurus KBM-UMI dengan alasan
yang jelas.
3. Tidak lagi menjadi mahasiswa UMI.
4. Melanggar AD/ART, GBHM dan peraturan organisasi KBM-UMI lainnya.
5. Merusak nama baik organisasi KBM-UMI dengan tindak pidana/perdata.

Pasal 6
Hak dan Kewajiban
1. Hak pengurus organisasi KBM-UMI adalah:
a. Menggunakan fasilitas organisasi dengan sepengetahuan pengurus sekretariat.
b. Mengajukan pendapat, saran, dan kritikan untuk kemajuan organisasi.
c. Mendapat perlindungan dari organisasi KBM-UMI selama melaksanakan
kegiatan/program kerja organisasi KBM-UMI.
d. Mengikuti kegiatan didalam dan di luar kampus atas rekomendasi dari organisasi
KBM-UMI yang bersangkutan dan diketahui oleh UMI.
2. Kewajiban pengurus organisasi KBM -UMI:
a. Mentaati seluruh aturan AD/ART KBM-UMI dan peraturan-peraturan lainnya yang
berlaku dalam organisasi KBM-UMI.
b. Menjujung tinggi nama baik civitas akademika, alamamater universitas, dan
organisasi KBM-UMI didalam maupun di luar kampus.
c. Memelihara ketentraman, keamanan, kesopanan, ketertiban, kebersihan serta
memelihara sarana dan prasarana kampus.
d. Melaksanakan kegiatan dan program kerja organisasi KBM-UMI.

BAB III
KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 7
Kongres
1. Kongres berlangsung dengan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota
MPM dan apabila tidak memenuhi quorum, maka dapat diundurkan selambat-lambatnya
satu minggu dan dianggap sah walaupun tidak memenuhi quorum.
2. Utusan-utusan yang menghadiri kongres adalah Peserta Utama yang terdiri dari anggota
MPM, BPH BEM UMI , BPH UKM dan di tambah 30 orang BEM Fakultas (dalam
periode kepengurusan yang aktif) yang memiliki hak suara.
3. Kongres dipimpin oleh Majelis Ketua yang terdiri dari Ketua MPM dan didampingi
sekretaris dan notulen rapat.

BAB V
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA ( MPM )
Pasal 8
Keanggotaan MPM
Anggota MPM terdiri dari perwakilan mahasiswa yang direkomendasikan BEMF menjadi Peserta
Utama .
Pasal 9
Kepengurusan MPM
1. Masa kerja MPM selama 2 tahun.
2. MPM bersidang sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.
3. MPM membuat laporan pertanggungjawaban dan melaporkan pada kongres mahasiswa.
4. Selama MPM yang baru belum terbentuk maka MPM yang lama masih tetap bertanggung
jawab.
5. Masa jabatan kepengurusan MPM adalah dua tahun dan tidak dapat dipilih kembali.
6. Apabila anggota/pengurus MPM berhalangan tetap , maka MPM berhak mengadakan
rapat pleno luar biasa untuk mencari pengganti anggota/pengurus berhalangan tetap.

Pasal 10
Tugas dan Wewenang
MPM mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menetapkan AD/ART.
2. Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Mahasiswa ( GBHM ).
3. Menetapkan ketua terpilih BEM UMI .
4. Membentuk panitia kongres ditingkat universitas.

Pasal 11
MPM mempunyai wewenang:
1. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat di batalkan oleh keputusan dari lembaga
kemahasiswaan lain, termasuk penetapan GBHM yang di tugaskan pelaksananya kepada
BEM UMI.
2. Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusan-putusan majelis.
3. Menyelenggarakan kongres KBM UMI.
4. Menerima dan menolak Laporan Pertanggung jawaban BEM UMI tentang pelaksanaan
GBHM dan seluruh program kerja .
5. Mencabut mandat dan memberhentikan BPH BEM UMI dalam masa jabatannya apabila
BPH BEM UMI telah secara nyata melanggar GBHM dan/atau AD/ART.
6. Mengubah AD/ART.
7. Menetapkan peraturan tata tertib MPM.
8. Menetapkan pimpinan MPM yang dipilih dari oleh anggota .
9. Memberikan putusan terhadap anggota MPM yang melanggar AD/ART dan tatatertib
MPM.
10. Melakukan koordinasi dengan Senat Universitas.

Pasal 12
Hak-hak anggota MPM
1. Hak suara.
2. Hak bicara dan mengeluarkan pendapat, menyampaikan ide atau gagasan untuk
pengembangan dan kemajuan organisasi.
3. Hak usul dan menyokong perubahan terhadap Rancangan Ketetapan keputusan Majelis.
4. Hak menilai kebijaksanaan BEM UMI pada kongres/sidang istimewa.
5. Hak mosi tidak percaya.

Pasal 13
Perangkat Kelengkapan MPM
1. Pimpinan MPM.
a. Terdiri atas seorang ketua , seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris yang dipilih dari
dan oleh anggota MPM.
b. Selama pimpinan MPM belum ditetapkan, musyawarah-musyawarah untuk sementara
waktu dipimpin oleh anggota yang tertua usianya dan dibantu oleh anggota yang tertua
dan termuda stambuknya.
2. Badan Pekerja MPM.
a. Mempersiapkan rancangan acara dan rancangan ketetapan, serta rancangan tata tertib
MPM.
b. Membuat Rantap MPM tentang tata cara pemilihan BPH BEM UMI(Ketua, Wakil ketua,
Sekretaris, dan Bendahara).
c. Membuat Rantap MPM tentang GBHM.
d. Meninjau kembali produk-produk MPM yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan
keadaan dan membuat Rantap dan keputusan MPM yang dianggap perlu.
e. Membuat Rantap MPM tentang perubahan AD/ART.
3. Komisi MPM
Majelis membentuk komisi-komisi MPM sesuai dengan hasil rapat-rapat selama kongres atau
sidang istimewa yang bertugas memusyawarahkan dan mengambil keputusan mengenai soal atau
bidang yang menjadi acara sidang.
Pasal 14
Larangan Rangkap Jabatan
Pimpinan MPM sedapat-dapatnya tidak rangkap jabatan pada Badan Pengurus Harian
diorganisasi internal dan eksternal kampus UMI.

Pasal 15
Sidang-sidang MPM
1. Kongres adalah wadah tertinggi yang bertugas untuk :
a. Menetapkan dan mengesahkan MPM baru.
b. Menilai laporan umum dan meminta pertanggung- jawaban BPH BEM UMI.
c. Menetapkan dan merubah AD/ART.
d. Menetapkan GBHM.
e. Memilih dan menetapkan BPH BEM UMI.
2. Sidang istimewa adalah sidang tertinggi yang bertujuan untuk :
a. Meminta pertanggungjawaban dan membebastugaskan kepengurusan KBM UMI.
b. Memilih dan menetapkan pejabat sementara BPH BEM UMI.
c. Mengubah dan menetapkan AD/ART dan GBHM.

BAB V
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
(BEM UMI)

Pasal 16
Tata Tertib Pemilihan BEM UMI
1. Bursa pencalonan diadakan pada saat kongres.
2. Harus di hadiri oleh perwakilan 5 fakultas.
3. Penetapan BEM UMI di tentukan secara bergiliran dari fakultas tertua sampai termuda.

Pasal 17
Keanggotaan
1. Badan Pengurus Harian BEM UMI sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang yaitu
Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.
2. Badan Pengurus Harian BEM UMI dibantu beberapa anggota yang tergabung dalam
departemen-departemen.
3. Anggota departemen ditentukan oleh Badan Pengurus Harian BEM-UMI.
4. Pembentukan dan penggantian kepala departemen adalah hak prerogatif Badan Pengurus
Harian BEM-UMI.

Pasal 18
Kepengurusan
1. Badan Pengurus Harian BEM UMI dipilih melalui kongres KBM-UMI.
2. Selama pengurus BEM UMI yang baru belum terbentuk maka pengurus BEM-UMI yang
lama masih tetap bertanggung jawab.
3. BEM-UMI bertanggung jawab secara kinerja kepada MPM dan bertanggung jawab secara
program kerja kepada Pembantu Rektor III.
4. Ketua dan Sekretaris mewakili organisasi kedalam dan keluar kampus.
5. Masa jabatan kepengurusan BEM UMI adalah dua tahun dan tidak dapat dipilih kembali.

Pasal 19
Tugas dan Wewenang
BEM-UMI mempunyai wewenang sebagai berikut :
1. Pemegang kekuasaan eksekutif mahasiswa tertinggi di Universitas Methodist Indonesia.
2. Membuat peraturan-peraturan dan ditinjau oleh anggota MPM.
3. BEM UMI menyatakan perlawanan, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan
kelompok organisasi atau lembaga lain di dalam kampus.
4. BEM UMI menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat dan akibat keadaan bahaya
ditetapkan dengan peraturan.
5. BEM UMI memberikan gelaran tanda jasa (berupa uang) dan tanda kehormatan lainnya
(berupa piagam) setelah berkoordinasi dengan Rektorat.
6. BEM UMI menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Mahasiswa (APBM) dan
dikoordinasikan dengan pihak Rektorat.
7. Memberikan surat peringatan sebanyak 3 (tiga) kali kepada BEMF jika dianggap
melanggar AD/ART dalam jangka waktu tertentu.
8. Memberikan rekomendasi sementara kepada Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan
jika BEMF dianggap melanggar AD/ART .
9. Menjalin koordinasi dengan Rektor.

Pasal 20
BEM-UMI mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menerima aspirasi dari BEMF.
2. Menjalankan GBHM dan AD/ART.
3. Menerima kunjungan utusan kelompok, organisasi, atau lembaga

Pasal 21
Hak dan Kewajiban BEM UMI
1. BEM UMI berhak mengesahkan peraturan organisasi KBM-UMI.
2. Melaksanakan segala ketetapan MPM.
3. Mewakili mahasiswa UMI baik kedalam maupun keluar kampus.
4. BEM UMI mengikuti semua kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Universitas Methodist
Indonesia.
5. Hak untuk mengajukan perubahan AD/ART kepada MPM.
6. Hak untuk mereshufle kepengurusan departemen BEM-UMI dan berkoordinasi dengan
MPM.
7. Meminta laporan pertanggung-jawaban dari BEMF pada konfrensi fakultas.
8. Meminta laporan pertanggung-jawaban dari UKM pada musyawarah anggota.
9. BEM UMI wajib memberikan laporan pertanggung-jawaban selama kepengurusan kepada
MPM.

Pasal 22
Larangan Rangkap Jabatan
Badan Pengurus Harian BEM UMI tidak dapat rangkap jabatan pada Badan Pengurus Harian
lembaga internal kampus UMI.
Pasal 23
Peraturan Darurat
1. Dalam hal-hal mendesak, BEM UMI berhak menetapkan Peraturan Darurat (PD).
2. PD ini harus mendapat persetujuan MPM sebelumnya.
3. Jika tidak mendapat persetujuan MPM maka PD harus dicabut.
BAB IV
UNIT KEGIATAN MAHASISWA
Pasal 24
Syarat-syarat Pembentukan UKM
1. Telah mempunyai aturan pokok dan tata tertib sendiri yang tidak bertentangan, serta
mengacu pada AD/ART KBM-UMI.
2. Sudah mempunyai struktur dan kepengurusan yang jelas.
3. Mengajukan permohonan pembentukan UKM kepada BEM UMI untuk selanjutnya
dibicarakan dalam sidang MPM.
4. Mengadakan pertemuan khusus bersama kelima BEM fakultas yang didampingi oleh
BEM UMI sebelum pembentukan UKM KBM-UMI
5. Memiliki jumlah anggota minimal 20 orang.
6. Setelah mendapatkan persetujuan MPM kemudian BEM UMI mengeluarkan pengesahan
dan ditetapkan oleh REKTOR.
7. Syarat lebih lanjut akan diatur tersendiri oleh BEM UMI.

Pasal 25
Kepengurusan dan Masa Kerja
Kepengurusan dan masa kerja UKM diatur dalam tata tertib masing-masing UKM.

Pasal 26
Kedudukan dan Fungsi
1. UKM berada didalam naungan KBM-UMI.
2. UKM berada dibawah naungan departemen BEM UMI .
3. UKM berfungsi sebagai wadah dan sarana pengembangan diri, minat, dan bakat
mahasiswa.
Pasal 27
Tugas dan Wewenang
UKM mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menyusun, merencanakan dan melaksanakan program kerja yang mengacu pada AD/ART
dan GBHM KBM-UMI.
2. Memberikan laporan pertanggung-jawaban kepada BEM UMI setelah mendapat
rekomendasi dari musyawarah/ rapat anggota.
3. UKM berkoordinasi dengan departemen BEM UMI yang bersangkutan
UKM mempunyai wewenang sebagai berikut :
Memilih, mengangkat, dan memberhentikan anggota masing-masing UKM.

Pasal 28
Hak dan Kewajiban
UKM mempunyai hak sebagai berikut :
1. BPH UKM berhak hadir sebagai peserta dalam rapat atau sidang yang diselenggarakan
KBM-UMI.
2. UKM boleh mengikuti kegiatan internal dan eksternal kampus sesuai dengan bidang yang
bersangkutan setelah berkoordinasi dengan BEM-UMI.
UKM mempunyai kewajiban sebagai berikut :
UKM berkewajiban untuk mensukseskan kebijakan dan program KBM-UMI.

Pasal 29
Pendanaan
Pendanaan UKM diatur berdasarkan APBM yang telah ditetapkan oleh UNIVERSITAS
METHODIST INDONESIA.

BAB VII
KONFERENSI FAKULTAS
Pasal 30
1. Konferensi Fakultas berlangsung dengan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3
peserta konfrensi dan apabila tidak memenuhi quorum maka diundur paling lambat satu
minggu dan dianggap sah walaupun tidak memenuhi quorum.
2. Utusan-utusan yang menghadiri konferensi fakultas :
a. Peserta utama
b. Peserta peninjau terdiri dari BEM-UMI, BPH HMP Demisioner dan Fungsionaris
Fakultas.
3. Konferensi fakultas dipimpin oleh Majelis Ketua ditambah dua Wakil Ketua yang dipilih
dari/oleh peserta utama konferensi fakultas.

BAB VIII
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS
Pasal 31
Kepengurusan
1. a. BPH BEMF dipilih oleh mahasiswa fakultas yang aktif melalui Konferensi Fakultas.
b.Tata cara pemilihan diatur tersendiri .
2. Selama pengurus BEMF yang baru belum terbentuk , maka pengurus BEMF yang lama
masih tetap bertanggung jawab kepada BEM UMI .
3. BEMF bertanggung jawab kepada BEM UMI .
4. Ketua dan Sekertaris BEMF mewakili organisasi fakultas kedalam dan keluar kampus.
5. Masa jabatan ketua BEMF adalah satu tahun dan tidak dapat dipiih kembali .
Pasal 32
Keanggotaan
1. Badan pengurus harian BEMF sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekertaris, dan
Bendahara .
2. BPH BEMF dibantu beberapa anggota yang tergabung dalam departemen-departemen .
3. Pembentukan dan penggantian kepala departemen adalah hak prerogative BPH BEMF .
4. Kepala departemen ditentukan oleh BPH BEMF.
Pasal 33
Tugas dan Wewenang
BEMF mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Membuat tata tertib keorganisasian mahasiswa di tingkat fakultas dengan persetujuan
BEM UMI.
2. Menerima kunjungan/utusan kelompok organisasi/lembaga lain ditingkat fakultas.
3. Menyusun APBM fakultas.
4. Menjalin koordinasi dengan Dekanat.
5. Mengesahkan BPH HMP setelah mendapatkan rekomendasi dari rapat jurusan dan
melaporkannya kepada BEM UMI.
6. Merekomendasikan pelaksanaan rapat prodi istimewa.
7. Menyiapkan Panitia Rapat Prodi setelah memdapat persetujuan dari BEM UMI.

BEMF mempunyai wewenang sebagai berikut :


1. Pemegang kekuasaan eksekutif mahasiswa ditingkat fakultas.
2. Ketua BEMF memberikan gelaran, tanda jasa, tanda kehormatan lainnya ditingkat
fakultas setelah berkoordinasi dengan Dekan melalui PD III.
3. Menonaktifkan BPH HMP setelah berkoordinasi dengan Dekan melalui PD III jika
dianggap melanggar AD/ART .
4. Mengangkat caretaker HMP sampai kepengurusan yang baru terbentuk setelah
mendapat persetujuan BEM-UMI.
Pasal 34
Hak dan Kewajiban
1. Melaksanakan segala ketetapan MPM dan keputusan Konferensi Fakultas.
2. Mewakili mahasiswa Fakultas baik ke dalam maupun keluar kampus atas rekomendasi
Fakultas.
3. Hak untuk mengajukan perubahan rancangan peraturan Fakultas ke BEM UMI.
4. Hak untuk mereshuffle kepengurusan departemennya.
5. Meminta keterangan dari HMP.
6. BEMF wajib memberikan laporan pertanggung-jawaban selama satu tahun kepengurusan
kepada BEM UMI pada saat konferensi Fakultas.
7. BEMF diberikan gelaran, tanda jasa, atau tanda kehormatan lainnya di tingkat fakultas
baik materi maupun nonmateri setelah dikoordinasikan dengan dekanat.

Pasal 35
Larangan Rangkap Jabatan
Badan Pengurus Harian BEMF tidak dapat rangkap jabatan pada Badan Pengurus Harian di
organisasi internal kampus .
BAB IX
RAPAT JURUSAN
Pasal 36
1. Rapat Jurusan berlangsung dengan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya ½ n +1
jumlah pengurus stambuk , dan apabila tidak memenuhi quorum maka diundur paling
lambat satu minggu dan dianggap sah walaupun tidak memenuhi quorum .
2. Bagi jurusan yang baru , peserta harus direkomendasikan oleh BEMF setelah mendapat
persetujuan dari BEM UMI .
3. Utusan-utusan yang menghadiri rapat jurusan:
a. Peserta utama yang terdiri dari empat orang perwakilan dari setiap stambuk yang ada.
b. Peserta peninjau terdiri dari BEMF,BPH HMP demisioner dan fungsionaris jurusan.
4. Rapat jurusan dipimpin oleh Majelis Ketua ditambah dua Wakil Ketua yang dipilih dari /
oleh Rapat Jurusan .

BAB X
HIMPUNAN MAHASISWA PRODI
Pasal 37
Kepengurusan
1. a. BPH HMP di pilih oleh mahasiswa jurusan yang bersangkutan melalui Rapat Prodi.
b. Tata cara pemilihan diatur tersendiri.
2. Selama pengurus HMP yang baru belum terbentuk, maka pengurus HMP yang lama
masih tetap bertanggung-jawab.
3. HMP bertanggung jawab kepada BEMF melalui Rapat Prodi.
4. Ketua dan Sekretaris HMP mewakili organisasi fakultas didalam dan diluar kampus
setelah mendapat rekomendasi dari Prodi.
5. Masa jabatan Ketua HMP adalah 1 tahun dan tidak dapat di pilih kembali.

Pasal 38
Keanggotaan
1. Badan pengurus harian HMP sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang yaitu Ketua,
Sekretaris, dan Bendahara.
2. BPH HMP di bagi beberapa anggota yang tergabung dalam departemen-departemen.
3. Pembentukan dan penggantian kepala departemen adalah hak perogratif BPH HMP
dan dikoordinasikan dengan dekanat.
4. Anggota departemen di tentukan BPH HMP bersama-sama dengan kepala
departemen.

Pasal 39
Tugas dan Wewenang
1. Pemegang kekuasaan eksekutif mahasiswa di tingkat jurusan .
2. Membuat peraturan jurusan setelah mendapatkan persetujuan BEMF .
3. Menerima kunjungan / utusan kelompok organisasi / lembaga lain di ingkat jurusan .
4. Ketua HMJ memberikan gelaran tanda jasa , dan tanda kehormatan lainnya di tingkat
jurusan .
5. Melaksanakan pendistribusian APBM jurusan .
6. Menjalin koordinasi dengan Ketua Jurusan.

Pasal 40
Hak dan Kewajiban
1. Melaksanakan segala ketetapan konferensi fakultas dan ketetapan rapat prodi .
2. Mewakili mahasiswa prodi baik kedalam maupun keluar kampus setelah mendapat
rekomendasi prodi .
3. Hak untuk mengajukan perubahan rancangan peraturan kepada BEMF .
4. Hak untuk mereshuffle kepengurusan departemennya .
5. Berkewajiban mensukseskan kegiatan fakultas.

Pasal 41
Larangan Rangkap Jabatan
Badan Pengurus Harian HMP tidak dapat rangkap jabatan pada Badan Pengurus Harian
lembaga internal kampus.

BAB XI
PENDANAAN
Pasal 42
Keuangan
Keuangan organisasi kemahasiswaan KBM-UMI bersumber dari:
1. Uang kemahasiswaan UMI yang disalurkan oleh Pimpinan Universitas kepada KBM-
UMI melalui APBM yang selanjutnya dinamakan dana APBM
2. Organisasi kemahasiswaan mengusahakan sendiri melalui pelaksanaan event-event
kegiatan.
3. Organisasi kemahasiswaan mengusahakan dukungan dana untuk kepentingan pelaksanaan
program kegiatan baik yang dipungut dari perorangan,pemerintah,maupun lembaga
lainnya tanpa ada aspek –aspek perjanjian yang menyimpang dari sifat organisasi
(ilmiah,independent,demokratis, dan otonom).
4. Organisasi kemahasiswaan memperoleh pemasukan tambahan melalui iuran rutin anggota
organisasi masing-masing.
Pasal 43
Pengelolaan Keuangan
1. BEM UMI melakukan pengelolaan keuangan dengan berpedoman pada GBHM dan
APBM.

BAB XII
LAMBANG DAN MARS
Pasal 44
1. Organisasi kemahasiswaan KBM-UMI mempunyai lambang dan mars.
2. Lambang organisasi terdiri dari:
a. Bendera organisasi KBM-UMI.
b. Panji organisasi KBM-UMI.
3. Mars organisasi kemahasiswaan adalah Mars Universitas Methodist Indonesia.

BAB XIII
TINGKAT KEPUTUSAN ORGANISASI
Pasal 45
Organisasi KBM-UMI mempunyai tingkat keputusan dari yang tertinggi sampai yang terendah
sebagai berikut:
a. Anggaran Dasar (AD).
b. Anggaran Rumah Tangga (ART).
c. Keputusan Kongres.
d. Ketetapan MPM (TAP MPM).
e. Peraturan BEM Universitas.
f. Peraturan Darurat BEM Universitas.
g. Instruksi BEM Universitas.
h. Peraturan Konferensi Fakultas.
i. Pokok-Pokok Peraturan Fakultas.
j. Peraturan Fakultas.
k. Instruksi BEM Fakultas.
l. Keputusan Rapat Prodi
m. Pokok-Pokok Peraturan Prodi.
n. Peraturan Prodi.
o. Instruksi HMP.

BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 46
Segala sesuatu yang belum diatur dalam AD/ART yang menimbulkan perbedaan penafsiran
diputuskan oleh pimpinan MPM dan dipertanggungjawabkan pada kongres.

BAB XV
PENUTUP
Pasal 47
Hal-hal yang belum tercantum dalam ART ini diatur oleh keputusan organisasi seperti yang
tercantum dalam BAB XIV Pasal 46 ART ini.
Ditetapkan di : Universitas Methodist Indonesia,Medan
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Januari 2013
GARIS-GARIS BESAR HALUAN MAHASISWA KELUARGA
BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
(GBHM KBM-UMI)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

GBHM KBM-UMI adalah suatu rumusan dasar tentang program dan kegiatan
yang dilaksanakan oleh KBM-UMI.

GBHM merupakan suatu keharusan yang menjadi kerangka acuan satu periode
kedepan dalam pelaksanaan program kerja dan kebijakan-kebijakan yang
mendasar.

GBHM haruslah dapat mengakomodir aspirasi mahasiswa UMI yang diwakilkan


kepada Peserta Kongres Mahasiswa UMI.

Kongres Mahasiswa akan membahas dan menetapkan GBHM dan selanjutnya


melakukan pengawasan terhadap perjalanan organisasi.

1.2 Tujuan GBHM

1. Menjadi landasan konseptual organisasi dalam mewujudkan cita-cita dan


tujuan KBM-UMI dalam tatanan organisasi.
2. Untuk mengembangkan program dan kebijakan organisasi.
3. Sebagai pedoman bagi Badan Eksekutif Mahasiswa dalam merumuskan
program kegiatan dan pola implementasinya.
4. Sebagai pedoman penilaian dan evaluasi pelaksanaan program dan kebijakan
organisasi.

II. LANDASAN PEMIKIRAN

2.1 Fungsi dan Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi KBM-UMI :


1. Mempersiapkan Mahasiswa UMI yang kreatif, professional dalam bidangnya,
mandiri serta memiliki rasa tanggung-jawab yang didasari iman kristiani yang
berazaskan Pancasila.
2. Memperluas cakrawala berpikir yang tidak dibatasi pleh satu bidang keilmuan.
3. Menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih terbuka dengan disertai rasa
tanggung jawab yang baik dan kuat terhadap situasi dan kondisi Kampus,
Bangsa dan Negara.
4. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar berorganisasi, dan
mengaktifkan peran sertanya dalam kegiatan intra dan ekstra-kurikuler.
2.2 Tri Dharma Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan ilmu


pendidikan, penelitian, dan pengabdian mahasiswa kepada Tuhan, Bangsa, dan
Negara.

III. PERMASALAHAN POKOK ORGANISASI

3.1 Permasalahan Intern Organisasi

Permasalahan Intern KBM-UMI berhubungan dengan pembinaan mahasiswa,


penataan, dan pemantapan KBM-UMI. Untuk itu dapat dirumuskan permasalahan
intern KBM-UMI sebagai berikut :
1. Belum terciptanya kesepahaman dikalangan Pengurus KBM-UMI akan arti
Lembaga Kemahasiswaan yang Ilmiah, Independen, Demokratis, dan Otonom.
2. Masih banyaknya terdapat diantara pengurus KBM-UMI dan Mahasiswa UMI
yang tidak sepaham, tidak mengerti, dan tidak peduli pada AD/ART KBM-
UMI.
3. Kurangnya Sumber Daya Manusia di kalangan mahasiswa dalam hal
berorganisasi.
4. Tidak lengkapnya perangkat-perangkat kepengurusan didalam KBM-UMI.
5. Tidak terjadinya ikatan emosional diantara Pengurus KBM-UMI secara
kolektif. Hal ini menimbulkan pandangan bahwa KBM-UMI adalahn Lembaga
Kritis.
6. Realita Pelaksanaan program kurang terorganisir dan terencana, terarah dan
berkesinambungan karena tidak adanya kerangka acuan yang tetap.

3.2 Permasalahan Ekstern Organisasi

Perguruan Tinggi merupakan salah satu pilar demokrasi dan motor dari perubahan
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai TRI DHARMA Perguruan
Tinggi.

KBM-UMI sebagai bagian dari civitas akademika Universitas Methodist Indonesia


dalam pelaksanaan program dan kegiatannya tidak dapat terpisahkan dari TRI
DHARMA Perguruan Tinggi.

Realita kehidupan berorganisasi di dalam ruang lingkup KBM-UMI banyak


mendapat benturan dan permasalahan dari luar organisasi. Permasalahan Ekstern
Organisasi ini datang dari civitas akademika itu sendiri dan dari luar UMI.

Secara terperinci dapat dirumuskan permaslahan ekstern organisasi sebagai berikut


:

1. Tidak sinergisnya koordinasi antara Pengurus Lembaga Kemahasiswaan di


dalam KBM-UMI dengan Fungsionaris Rektorat, Dekanat, dan Jurusan sering
menimbulkan benturan-benturan dalam me netapkan suatu kebijakan.

2. Sistem Pendidikan di UMI secara Khusus dan umumnya di Indonesia tidak


mampu menghasilkan lulusan untuk mampu bersaing dalam Era Globalisasi
(baca : pasar bebas) yang jelas-jelas menghantam sendi-sendi perekonomian
rakyat. Hal ini menjelaskan ketidakseriusan Pemerintah RI dan Perguruan
TInggi dalam mewujudkan tujuannya yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan tujuan UMI sendiri untuk meningkatkan tenaga professional, dan
mengentaskan kemiskinan. Ini dapat dilihat dari :
 Perlu peninjauan ulang terhadap kurikulum di masing-masing
fakultas yang berorientasi pada efisiensi, efektivitas, dan
produktivitas.
 Peningkatan sarana dan pra-sarana UMI yang memungkinkan
civitas akademika dapat menjalankan fungsinya secara maksimal.

3. Menyikapi kondisi yang terjadi di UMI khususnya diakhir-akhir ini, maka


Kongres ke-V KBM-UMI merekomendasikan kepada pihak-pihak yang terkait
agar segala permasalahan yang ada diselesaikan dengan menggunakan
mekanisme peraturan intern dan hokum yang berlaku sebagaimana mestinya.

4. Kurangnya sifat kritis dan kepedulian KBM-UMI dalam menyikapi persoalan-


persoalan social masyarakat.

5. Kurangnya komunikasi KBM-UMI dengan lembaga kemahasiswaan baik di


tingkat intern maupun ekstern kampus.

IV. STRATEGI KBM-UMI

1. Mewujud-nyatakan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI ditengah-tengah


kehidupan UMI dan masyarakat banyak.
2. Mewujud-nyatakan Visi dan Misi UMI serta tujuan KBM-UMI ditengah-
tengah civitas akademika UMI dan Rakyat Indonesia.
3. Secara kritis dan argumentatif dalam menyikapi masalah-masalah kehidupan
sosial kemasyarakatan sekaligus bertindak nyata dalam menyelasaikan dan
mengentaskan persoalan-persoalan yang ada.
4. Mempersiapkan mahasiswa sebagai anggota masyarakat kampus yang kreatif,
professional dalam bidangnya dan memiliki jiwa kepemimpinan sesuai dengan
tujuan organisasi kemahasiswaan dan visi-misi UMI.

V. GARIS-GARIS PROGRAM KBM-UMI


Berdasarkan strategi di atas maka garis-Garis Program KBM-UMI adalah sebagai berikut:
1. Program Konsolidasi
a. Pembinaan Mahasiswa
b. Penataar Organisasi
2. Program Aksi dan Kegiatan
a. Pengoptimalisasian organisasi kemahasiswaan.
b. Program kerja yang memiliki dampak maksimal baik secara internal maupun eksternal.

VI. POKOK-POKOK PROGRAM KBM-UMI


1. Mendukung sepenuhnya upaya-upaya penyelesaian terhadap persoalan di UMI dengan
menggunakan mekanisme peraturan yang berlaku sebagaimana mestinya.
2. Meminta kepada yayasan untuk sesegera mungkin memurnikan kepemimpinan di UMI,
dengan menetapkan Rektor yang definitif.
3. Mengkonsolidasikan keseluruhan mahasiswa UMI dan lembaga kemahasiswaan UMI dalam
sistem kerja yang berlandaskan kkonstitusi KBM-UMI.
4. Membangun jaringan kerja sama dengan organisai kemahasiswaan di tingkat intern maupun
ekstern.
5. Mendorong pertumbuhan moral dan etika berdasarkan iman kristiani dalam konteks
berbudaya dan berbangsa.
6. Mengadakan program pembinaan dan pengembangan yang bertujuan meningkatkan
kreativitas dan kemampuan ilmu serta kepemimpinan mahasiswa UMI.
7. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di tengah-tengah masyarakat kampus.
8. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan minat dan bakat
mahasiswa UMI.

VII. REKOMENDASI
1. Agar BEM UMI Periode selanjutnya melakukan penataan lembaga kemahasiswaan sesuai
dengan konstitusi KBM-UMI
2. Agar BEM UMI periode selanjutnya melaksanakan sepenuhnya program kegiatan
kemahasiswaan sebagaimana lampiran ke VI.
3. Agar BEM UMI periode selanjutnya mendorong realisasi tuntutan KBM-UMI kepada
YPGMI, gedung yang ditempati oleh bagian kemahasiswaan dijadikan gedungg
kemahasiswaan.

KRITERIA DAN SISTEM PEMILIHAN


BADAN PENGURUS HARIAN - BADAN EKSEKUTIF
MAHASISWA
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
(BPH - BEM UMI)
***

A. Kriteria Pengurus BEM UMI


1. Terdaftar aktif kuliah pada tahun akademik yang berjalan di UMI.
2. Tidak sedang cuti, mendapatkan sanksi akademis dan hukuman oleh lembaga pengadilan.
3. Tidak menjabat sebagai Pegawai Negeri , Militer , dan Polri .
4. Tidak menjabat sebagai Badan Pengurus Harian organisasi internal maupun eksternal kampus.
5. Bersedia untuk tidak menyelesaikan perkuliahan selama masa jabatannya.
6. IPK minimal 3,00.
a. Untuk S-1 telah menjalani perkuliahan minimal selama 2 (dua) semester dan maksimal
14 (empat belas) semester.
b. Untuk D-3 telah menjalani perkuliahan minimal 2 (dua) semester dan maksimal 6
(enam) semester.
c. point a dan b diatas tidak berlaku bagi fakultas atau jurusan yang baru dibuka.
7. Tidak bersifat fanatic terhadap satu golongan , kelompok , fakultas dan jurusan.
8. Masa jabatan BPH BEM-UMI tidak lebih dari 1 tahun.

B. Perangkat dan Alat Kelengkapan Pemilihan


1. Perangkat pemilihan terdiri dari :
a. Panitia Pemilu
b. Pengawas Pemilu
c. Seksi-seksi
d. Keamanan pemilu

2. Alat kelengkapan :
a. Daftar hadir
b. Kertas Surat Bertanda Khusus
c. Alat Tulis
d. tempat Menulis
e. Kotak Suara
f. Hal lain yang dianggap perlu.

C. Sistem pemilihan.
1. BPH BEM UMI dipilih secara langsung oleh anggota Kongres.
2. BPH BEM UMI dipilih satu persatu berdasarkan jabatan
3. Adapun jabatan yang dpilih yaitu Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.
4. Pemilihan bersifat semi formatur dimana kelengkapan pengurus BEM UMI dipilih sendiri
oleh BPH BEM UMI paling lambat 10 hari setelah Kongres KBM - UMI.

D. Tata Cara Pencalonan dan Pemilihan


1. Proses Pencalonan
Bursa Pencalonan diadakan pada saat kongres.
2. Proses Pemilihan
a. sifat pemilihan adalah langsung ,umum bebas ,jujur dan adil .
b. pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara degan prinsip satu orang satu suara (one man
one vote)
c. calon BPH BEM UMI dipilih satu persatu berdasarkan jabatannya ,dimulai dari ketua
,sekretaris dan Bendahara
d. proses pemungutan suara dilakukan oleh Panitia Pemilihan
e. Proses penghitungan suara dilakukan oleh Panitia Pemilihan disaksikan pengawas - pengawas
pemilihan dan saksi -saksi
f. calon yang memperoleh suara terbanyak dinyatakan sah sebagai BPH BEM UMI.
g. pemungutan suara sah dianggap apa bila diikuti ½ n + 1 anggota kongres yang hadir dalam
Kongres V KBM-UMI
h. Apabila point g diatas tidak terpenuhi ,maka panitia pemilu berhak mlakukan pemungutan
suara putaran 2 (kedua ) selambat -lambatya 2 (dua ) jam dari pemungutan suara 1(pertama )dan
dianggap sah walaupun tidak memenuhi ½ n+ 1 anggota kongres yang hadir .
STRUKTUR DAN URAIAN TUGAS
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MASA BHAKTI 2012-2014
I. PENDAHULUAN
Struktur organisasi merupakan alat perjuangan yang mencerminkan usaha-usaha yang akan
dikerjakan sebagai langkah organisasi untuk mencapai tujuan secara berkala dan
kesinambungan.Bagi BEM UMI struktur kepengurusan sangat dibutuhkan untuk diwujudnyatkan
dalam pendidikan , pengajaran , dan pengabdian sebagai TRI DHARMA Perguruan Tinggi ,
dengan memperhatikan aspek :
1. Mahasiswa
BEM UMI sebagai pelaksana organisasi kemahasiswaan di UMI sangat dibutuhkan untuk
memperjuangkan hak-hak mahasiswa dalam kesejahteraan , keamanan dan kenyamanan serta
pendidikan kampus .
2. Rakyat
BEM UMI diharapkan lebih peka terhadap persoalan-persoalan dan kemajuan Rakyat
sekitarnya.
3. Universitas
BEM UMI akan lebih mendorong dan meningkatkan kualitas dan kuantitas UMI sehingga
akan menjadi suatu universitas ternama dan terkenal karena karya nyata bagi Bangsa , dan
Negara terlebih-lebih buat Tuhan Yang mahasa Esa .

II. POKOK-POKOK TUGAS BEM UMI MASA BHAKTI 2012-2014


BEM UMI adalah Lembaga Perwakilan Kemahasiswaan UMI kedalam dan keluar kampus
dengan mengandung sifat Ilmiah, Otonom, Independen, dan Demokratis yang dapat
memperjuangkan kepentingan-kepentingan mahasiswa baik secara teoritis maupun praktek,
disertai tanggung jawab yang lebih peka terhadap Rakyat, Uniersitas terlebih-lebih kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

III. STRUKTUR BEM UMI BHAKTI 2012-2014


1. Ketua Umum
a. Memberi gelaran tanda jasa, tanda kehormatan, dan penghargaan sesuai dengan
mekanisme yang telah ditetapkan.
b. Bersama Sekertaris bertanggung jawab atas kebijaksanaan organisasi baik kedalam
maupun keluar kampus.
c. Menerima kunjungan kelompok, orgnisasi, atau lembaga lain.
d. Mengarahkan, mengawasi dan menjalankan haluan program sesuai dengan GBHM .
e. Mempersiapkan kerangka prioritas program.
f. Mengarahkan dan mengontrol keputusan-keputusan BEM UMI.
g. Memimpin persidangan BEM UMI.
h. Bersama-sama dengan sekertaris dan Bendahara mengusahakan sumber keuangan serta
menentukan alokasi keuangan.

2. Sekretaris
a. Bersama-sama dengan ketua Umum bertanggung jawab akan kebijaksanaan organisasi
baik kedalam maupun keluar organisasi.
b. Mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan dan program kerja.
c. Bersama dengan ketua Umum dan Bendahara Mengusahakan sumber keuangan BEM
UMI.
d. Mempersiapkan agenda rapat.
e. Mengelola kegiatan surat menyurat dengan baik kedalam maupun keluar kampus.
f. Membuat setiap persidangan atau rapat BEM UMI.

3. Bendahara
a. Mempersiapkan atau menyusun prioritas keuangan.
b. Mengajukan rancangan anggaran keuangan kepada Ketua dan Sekertaris.
c. Menyampaikan laporan keuangan kepada Ketua dan Sekertaris dan anggota sekurang-
kurangnya satu kali dalam tiga bulan.
d. Tiap pemasukan dan pengeluaran harus diketahui oleh Ketua dan Sekertaris.
e. Bersama dengan ketua dan sekertaris menentukan skala prioritas pengalokasian dana
BEM UMI.
f. Menyusun program pencarian keuangan baik kedalam maupun keluar kampus.
g. Mempertanggung jawabkan laporan keuangan.
h. Wajib mengikuti setiap acara BEM UMI.
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
(MPM-UMI)
Sekretariat :Kampus I, JL. Hang Tuah No.8 Medan Telp. (061) 4573684

SURAT KEPUTUSAN
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
(MPM-UMI)

TENTANG
PENGESAHAN ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA
KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
(AD/ART KBM-UMI)TAHUN 2012

Menimbang Agar Hasil-Hasil Kongres I KBM-UMI Tahun 2013 Mempunyai Kekuatan


Hukum, Maka Dianggap Perlu Untuk Membuat surat Keputusan Yang
Mengingat Secara Hukum.

Mengingat 1. Statuta Universitas Methodist Indonesia


2. Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Methodist Indonesia
3. Surat Keputusan Rektor UMI No.1479/SK/Rek.UMI/2013 Tentang
Panitia Kongres Mahasiswa 2013

Memperhatikan 1. Jumlah Perwakilan Mahasiswa Yang Hadir Dalam Kongres I KBM-


UMI Tahun 2013
2. Hasil Sidang Komisi Kongres I KBM-UMI Tahun 2013

MEMUTUSKAN
Pertama Mengesahkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Keluarga Besar
Mahasiswa-Universitas Methodist (AD/ART KBM-UMI) Tahun 2013
Kedua Keputusan Ini Mempunyai Kekuatan Hukum Yang Sama Dengan
Lampirannya
Ketiga Keputusan Ini Dinyatakan Sah Berlaku Sejak Ditetapkan
Keempat Surat Keputusan Ini Dapat Diperbaiki Jika Dikemudian Hari Ditemukan
Kekeliruan
Ditetapkan di : Medan
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Januari 2013
STRUKTUR ORGANISASI
KELUARGA BESAR MAHASISWA
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
(KBM-UMI)
Keterangan:
MPM => majelis permusyawaratan Mahasiswa

KONGRES

MPM REKTOR

BEM UMI

UKM

KONFERENSI
FAKULTAS
BEM FAKULTAS DEKAN

Keterangan:

MPM => majelis permusyawaratan Mahasiswa


RAPAT PRODI HMJ => Himpunan Mahasiswa Jurusan

UKM => Unit Kegiatan Mahasiswa

_____________ => Garis Komando


HMP KETUA PRODI
------------------- => Garis Koordinasi

MAHASISWA

Anda mungkin juga menyukai