DAFTAR PUSTAKA

Azmi, A.S. (2013). Prevalensi risiko tuberkulosis multi drug resistance (TB MDR) di Kota
Depok Tahun 2010 – 2012. Diperoleh tanggal 02 Agustus 2019. dari:
http://repository.uinjkt.ac.id.

Aini, Z.M. & Rufia, N.M. (2019). Karakteristik penderita tuberculosis multidrug resistant
(TB MDR) di Sulawesi Tenggara. Jurnal Kedokteran Indonesia. 6. 2. 547-557.
Diperoleh tanggal 02 Agustus 2019. dari: ojs.uho.ac.id.

Azwar, G.A., Noviana, D.I., & Hendriyono. (2016). Karakteristik penderita tuberkulosis
paru dengan multidrug-resistant tuberculosis. Berkala Kedokteran. 13. 1. 23-32.
Diperoleh tanggal 02 Agustus 2019. dari:
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jbk/article/download/3436/2981.

Bijawati, E., Munawir, A., & Nurbiah. (2018). Faktor resiko pengobatan pasien multidrug
resistance tuberculosis (MDR-TB). Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan. 1. 1-17.
Diperoleh tanggal 24 Desember 2019. dari: http://journal.unhas.ac.id.

Burhan, E. (2010). Tuberkulosis multi drug resistance (TB-MDR). Majalah Kedokteran

Indonesia. 60. 7. 535-536.

Centers for Dieases and Prevention. (2012). National center for HIV/AIDS, viral hepatitis,
STD, and TB. Diperoleh tanggal 19 Juli 2019. dari:
Prevention.https://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/.../mdrtb.htm.

Centers for Disease Control and Prevention. (2012). A new tool to diagnose tuberculosis:
the expert MTB/RIF assay. CDC | TB | Fact Sheets. Diperoleh tanggal 1 November
2019. dari: https://www.cdc.gov/tb/publications/factsheets/pdf/xpertmtb-
rifassayfactsheet _final.pdf.

Chiang, C.Y. (2013). Basic concepts and definitions of drug resistance in tuberculosis
Dalam Guidelines for clinical and operational management of drug-resistant
tuberculosis. International Union Against Tuberculosis and Lung Disease.
Halaman 13-25.

Depkes RI (2009). Profil kesehatan Indonesia tahun 2009. Diperoleh tanggal 12 Desember
2019. dari: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2009.pdf.

Dharma, K.K. (2017). Metodologi penelitian keperawatan panduan melaksanakan dan

menerapkan hasil penelitian. Jakarta: Trans Info Media.

Eddin, G.M., Khairsyaf, O., & Usman, E. (2015). Profil kasus tuberculosis paru di
instalasi rawat inap paru RSUP Dr. M. Djamil Padang periode 1 Januari 2010-31
desember 2011. Diperoleh tanggal 07 Agustus 2019. dari:
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/382.
Enarson, D.A., Harries, A.D. (2013). Historical background and global epidemiology of
mycobacterium tuberculosis resistance. Dalam: Guidelines for clinical and
operational management of drug-resistant tuberculosis. International Union
Against Tuberculosis and Lung Disease. Halaman 7-12.

Hakeem, A., Arif, I., & Leesar, MA. (2010). Drug-eluting or bare metal stents for the
treatment of saphenous vein graft disease: a bayesian meta-analysis. Diperoleh
tanggal 3 November 2019. dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21505160.

Kemenkes RI. (2017). Petunjuk teknis manajemen terpadu pengendalian tuberkulosis

resistan obat. Diperoleh tanggal 18 Juni 2019. dari: www.depkes.go.id.

Kemenkes RI. (2015). Petunjuk teknis pemeriksaan tuberkulosis menggunakan alat

genexpert. Jakarta: Bakti Husada.

Kemenkes RI. (2014). Petunjuk teknis manajemen terpadu pengendalian tuberkulosis

resistan obat. Diperoleh tanggal 18 Juni 2019. dari: www.depkes.go.id.

Kemenkes RI. (2013). Petunjuk teknis manajemen terpadu pengendalian tuberkulosis

resistan obat. Diperoleh tanggal 25 Desember 2017. dari: www.depkes.go.id.

Kurniawan, E., Raveinal., Fauzar., & Arsyad, Z. (2016). Nilai diagnostik metode real time
PCR GeneXpert pada tuberkulosis paru BTA negatif. Diperoleh tanggal 1
November 2019. dari: jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/j
ka/article/download/609/495.

Munir, S., Nawas, A., & Soetoyo, D. (2010). Pengamatan Pasien Tuberkulosis Parudengan
TB MDR di Poliklinik Paru RSUP Persahabatan. Jurnal Respiratory Indonesia. 30.
2. 92-104

Murtiwi. (2006). Keberadaan pengawasan minum obat (PMO) pasien tuberculosis paru di
Indonesia. Diperoleh tanggal 18 Juni 2019. dari:
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/167.

Nawas, A. (2010). Penatalaksanaan TB MDR dan strategi DOTS plus. Jurnal Tuberkulosis
Indonesia. 7. 10. 1-7.

Nugrahaeni, D.K. (2015). Analisis penyebab resistensi obat anti tuberkulosis. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 11. 1. 8-15. Diperoleh tanggal 18 Juni 2019. dari:
https://journal.unnes.ac.id/nju//index.php/kemas/article/view/3341.

Nursalam, (2017). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Notoadmojo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

PDPI. (2015). Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan tuberkulosis di Indonesia.

Diperoleh tanggal 9 November 2019. dari:
http://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html.
Saryono. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. Purwokerto: UPT. Percetakan dan
Penerbitan UNSOED.

Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan Edisi 2. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Siahaan, AGH. (2016). Profil pasien tuberculosis dengan multi drug resistance (MDR) di
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou periode Agustus 2015- Agustus 2016. Jurnal e-
Clinic (eCI). 4. 2. Diperoleh tanggal 22 juni 2019. dari https://ejournal.unsart.ac.id

Sihombing, H., Sembiring, H., Amir, Z., & Sinaga, BYM. (2012). Pola resistensi primer
pada penderita TB paru kategori I di RSUP H. Adam Malik, Medan. Diperoleh
tanggal 22 juni 2019. dari: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/69950.

Sinaga, BYM. (2012). Karakteristik penderita multidrug resistant tuberculosis yang

mengikuti programmatic management of drug-resistant tuberculosis di Rumah Sakit
Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Jurnal Respirasi Indonesia. 33. 4. 221-229.
Diperoleh tanggal: 22 Juni 2019. dari: repository.usu.ac.id.

Suprapto, H. (2017). Metodologi penelitian untuk karya ilmiah. Yogyakarta: Gosyen

Publishing.

Word Health Organization. (2012). Tuberculosis control in the South-East Asia region
2012. Diperoleh tanggal 20 Desember 2019. dari http://www.who.int.

Word Health Organization. (2017). Global tuberculosis report. Diperoleh tanggal 18 Juni
2019. dari: http://www.who.int.