Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM PELAYANAN OBSTETRI NEONATALEMERGENSI DASAR


(PONED) UPT PKM GARUDA

TAHUN 2019

PELAKSANA PROGRAM

UPT PUSKESMAS GARUDA

DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

JLN DADALI NO.81

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Dalam upaya penurunan AKI dan AKB, grand strategy yang ditetapkan Indonesia adalah
Making Pregnancy Safer (MPS). Dalam MPS ditetapkan berbagai upaya yang bisa dilakukan
untuk mendukung penurunan AKI dan AKB. Salah satu hal yang diupayakan adalah pengadaan
Puskesmas dengan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar). Puskesmas PONED
diharapkan mampu menjadi rujukan antara sebelum ke Rumah sakit untuk mengatasi
kegawatdaruratan yang terjadi pada ibu hamil, melahirkan dan nifas. Sebagaimana telah diketahui
bahwa salah satu faktor penyebab kematian ibu adalah keterlambatan merujuk ke Rumah Sakit
apabila ada kegawat daruratan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Sebagai unit pelaksana teknis,
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan.
Dalam kondisi tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap. Puskesmas PONED
merupakan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar merupakan pelayanan untuk
menanggulangi kasus-kasus kegawat daruratan obstetri dan neonatal serta dalam rangka
mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kematian ibu dan bayi sering terjadi karena komplikasi yang terjadi pada masa sekitar
persalinan, maka intervensi ditekankan pada kegiatan pertolongan persalinan yang aman oleh
tenaga kesehatan terlatih. Melalui pertolongan yang baik dan benar, diharapkan komplikasi akibat
salah penanganan bisa dicegah, mengetahui dengan cepat komplikasi yang timbul dan dengan
segera memberikan pertolongan termasuk merujuk bila diperlukan. Kegiatan difokuskan pada
kegiatan peningkatan penyediaan pelayanan kesehatan ibu berkualitas dan pemanfaatannya.

2
Karena kejadian komplikasi sulit diduga sebelumnya, maka harus tersedia fasilitas dan
tenaga kesehatan yang mampu memberikan pertolongan bila terjadi komplikasi di semua tingkatan
dan dapat melayani secara purna waktu.

Pengembangan UPT PUSKESMAS GARUDA menjadi Puskesmas mampu PONED


dengan melatih tenaga dokter, dan bidan dengan pelatihan PONED, dan perawat dengan
PPGDON, serta melengkapi sarana dan prasarana sesuai syarat-syarat yang telah ditetapkan
diharapkan dapat mencegah dan menangani komplikasi kehamilan dan persalinan sehingga dapat
menurunkan AKI dan AKB.

Selain PONED, upaya yang tidak kalah pentingnya adalah upaya pencegahan melalui
pemberdayaan masyarakat, agar keluarga dan masyarakat secara mandiri bertanggung jawab
untuk menjaga kesehatan diri dan keluarganya, terutama ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Untuk upaya pemberdayaan masyarakat diperlukan kerjasama yang baik untuk menggerakan
peran serta aktip dari berbagai pihak, agar mau berperan dalam upaya penggerakan demand
sasaran, sehingga masyarakat, tau, mau dan mampu memanfaatkan layanan kesehatan maternal
dan neonatal emergensi yang disediakan. Berbagai pihak yang dapat dilibatkan dalam upaya
penggerakan sasaran antara lain Lintas sektor terkait, organisasi profesi kesehatan, tokoh
masyarakat dan agama, swasta, LSM / masyarakat peduli, layanan kesehatan swasta baik yang
ada di luar wilayah maupun dalam wilayah kerja.

2. PENGERTIAN

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah pelayanan untuk


menanggulangi kasus kegawat daruratan obstetri dan neonatal yang terjadi pada ibu hamil, ibu
bersalin maupun ibu dalam masa nifas dengan komplikasi obstetri yang mengancam jiwa ibu
maupun janinnya. PONED merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi.

3. TUJUAN

Memberikan pelayanan kepada ibu hamil,ibu bersalin normal, ibu nifas dan bayi baru lahir
normal selama 24 jam, memberikan pelayanan untuk menanggulangi kasus-kasus kegawat

3
daruratan obstetri dan neonatal serta dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada
masyarakat yang membutuhkan, baik yang termasuk ke dalam wilayah kerja ataupun tidak.

4. SASARAN

Seluruh Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir. Yang datang ke UPT
PKM Garuda.

5. KEGIATAN dan PELAYANAN YANG DI BERIKAN di PUSKESMAS PONED

1) Pelayanan ANC & PNC


2) Pelayanan KIA / KB Paska persalinan
3) Pertolongan Persalinan normal
4) Pendeteksian Resiko tinggi Bumil
5) Penatalaksanaan Bumil Resti
6) Perawatan Bumil sakit
7) Persalinan Sungsang
8) Partus Lama
9) KPD ( Ketuban pecah dini )
10) Gemelli
11) Pre Eklamsia
12) Perdarahan Post Partum
13) Abortus. Incomplitus
14) Distosia Bahu
15) Asfiksia
16) BBLR ( Bayi berat lahir rendah )
17) Hypotermia
18) Komponen pelayanan maternal:
a. Pre eklamsia/eklamsia
b. Tindakan obstetri pada pertolongan persalinan
c. Perdarahan postpartum
d. Infeksi nifas

4
19 ). Komponen pelayanan neonatal
e. Bayi berat lahir rendah
f. Asfiksia
g. Hipotermi
h. Ikterus/hiperbilirubinemia
i. Masalah pemberian nutrisi
j. Hipoglikemi
k. Gangguan nafas
l. Kejang pada bayi baru lahir
m. Infeksi neonatal
n. Rujukan dan transportasi bayi baru lahir.

6. JADWAL

Setiap hari selama 24 jam di UPT PKM Garuda Dinas Kesehatan Kota Bandung .

5
BAB II
HASIL KEGIATAN PONED TAHUN 2019

A. PEMBAYARAN BERSALIN UPT PKM GARUDA JAN - DES 2019

NO BULAN PEMBIAYAAN PERSALINAN JML DIRUJUK DIRUJUK


MATERNAL NEONATAL
UMUM BPJS SKM GRATIS
1 JAN 33 57 0 0 90 25 0
2 FEB 27 41 0 0 68 15 (4/11) 2
3 MAR 18 58 0 0 76 19 (13/6) 1
4 APR 13 47 0 0 60 28 (22/6) 1
5 MEI 26 71 0 0 97 6 (5/1) 1
6 JUNI
7 JULI
8 AGUST
9 SEPT
10 OKT
11 NOV
12 DES
JUMLAH

6
Grafik Pembayaran Persalinan
UPT PKM Garuda periode Jan-Des Tahun 2019

80 71
70 57 58
60 47
50 41
40 33
27 26
30 18
20 13
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei

UMUM BPJS Column1

B. DATA PERSALINAN BERDASARKAN WILAYAH PERIODE JAN - DES 2019

B GRD MLB DC CMPK LUAR WLYH LUAR JML

NO U DLM BDG KOTA


L

BPJS U S B U S/ BPJS UM S/G BPJS UM S/G BPJS UM S/G BPJS UM

M K P M G

U M J U

M S M

1 JAN 1 2 0 3 0 0 2 2 0 5 2 0 43 22 0 3 5 90

2 FEB 2 0 0 0 1 0 3 2 0 2 1 0 32 18 0 2 5 68

3 MAR 2 0 0 5 0 0 4 1 0 5 1 0 38 12 0 4 4 76

4 APR 1 0 0 3 0 0 5 2 0 2 1 0 33 6 0 3 4 60

7
5 MEI 5 0 0 3 1 0 2 3 0 5 0 0 54 20 0 2 2 97

6 JUN

7 JUL

8 AGT

9 SEP

10 OKT

11 NOV

12 DES

JML

DATA PERSALINAN BERDASARKAN WILAYAH PKM GARUDA


PERIODE JAN - DES 2019

80
74

70 65

60

50 50 GRD
50
MLB
39 DC
40
CMPK

30 LUAR WLYH
LUAR KOTA
20

7 8 7 8 7 7
10 5 5 5 6 5 4 5 5
3 3 4 2 1 3 2 3 3 4
1
0
JAN FEB MAR APR MEI

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, persalinan berdasarkan wil kerja, mayoritas pengguna
fasilitas PONED berasal dari Luar wil, berhubung letaknya yang strategis dan mudah di akses oleh
8
masyarakat sekitarnya, yang secara konsep tidak termasuk wilayah UPT PKM Garuda, sedangkan
untuk masyarakat dalam wilayah, pengguna berasal dari kel Garuda,kel Maleber,kel.Dungus
cariang, kel campaka.kel.Ciroyom, kel.kb.Jeruk.

C. DATA RUJUKAN MATERNAL JANUARI - DESEMBER TAHUN 2019

NAMA WILAYAH

N Bulan GRD MLB DC CMPK KOTA. BDG LUAR BDG JMLH


o

BPJS UM BPJS UM BPJS UM BPJS UMU BPJS UMUM BPJS UMUM BPJS UMUM
UM UM UM M

1 JAN 0 0 3 1 2 0 0 1 9 7 1 0 15 10

2 FEB 0 0 4 0 1 0 0 0 6 4 0 0 11 4

3 MAR 1 0 2 0 0 1 1 1 9 4 0 0 13 6

4 APR 1 0 4 1 3 0 2 0 11 5 1 0 22 6

5 MEI 0 1 1 0 0 0 1 0 3 0 0 0 5 1

6 JUN

7 JUL

8 AGT

9 SEP

10 OKT

11 NOV

12 DES

JML

D. DATA KOMPLIKASI DITANGANI DAN DIRUJUK 2019


KASUS KOMPLIKASI KASUS KOMPLIKASI
NO BULAN PERSALINAN DITANGANI DIRUJUK

9
1 JAN 90 95 27
2 FEB 68 63 18
3 MAR 76 82 21
4 APR 60 62 34
5 MEI 97 67 8
6 JUNI
7 JULI
8 AGUST
9 SEPT
10 OKT
11 NOV
12 DES
JUMLA
H

Rujukan Maternal Jan-Des 2019


PKM Garuda

25 22

20
15
13
15 11
10
10 6 6
4 5
5 1
0
JAN FEB MAR APR MEI
1 2 3 4 5

JMLH BPJS JMLH UMUM

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dari jumlah persalinan 956 (43%)… pasen bersalin,
yang mengalami komplikasi dan tertangani sebanyak 1026(46%)…, disebabkan setiap pasien
bersalin mengalami lebih dari satu komplikasi yang harus ditangani, sehingga jumlah kasus per
pasien menjadi lebih banyak, sedangkan jumlah pasen bersalin yang dirujuk sebanyak 242…
pasen (.11.%).Namun dalam proses merujuk pasien, banyak kesulitan(RS yang selalu penuh,alur
yg harus dilalui untuk ke PPK3,kemacetan, informasi di rs yang tidak sama, dan sarana di setiap

10
rumah sakit masih terbatas, hal ini akan menjadi keterlambatan dalam penanganan kegawat
daruratan.

DATA KOMPLIKASI DITANGANI DAN DIRUJUK


2019 PKM GARUDA

100
80
60
40
20
0
JAN FEB MAR APR MEI
1 2 3 4 5

KASUS KOMPLIKASI DITANGANI KASUS KOMPLIKASI DIRUJUK

E. DATA KOMPLIKASI MATERNAL YANG DITANGANI DI UPT PKM GARUDA


TAHUN 2019

NO JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JML

1 RET PLAS 4 2 6 1 4

2 PER/PEB 0 1 0 0 0

3 Prem kont 0 0 0 0 0

4 KPD 2 0 0 2 1

5 Atonia 3 0 0 0 1

6 Hemoroid 0 1 0 0 0

7 DISTOSIA 0 0 2 2 4

8 BY BSAR 0 0 0 1 0

9 MEKONIAL 0 0 0 0 0

11
10 PREMATUR 0 1 2 0 1

11 LILITAN 5 5 11 4 5

12 P LAMA 3 0 3 2 3

13 SEROTINUS 0 0 0 0 2

14 IUFD 0 0 0 0 0

15 SISA PLASNTA 4 0 5 3 0

16 RBK JLN LHR 61 48 47 40 63

17 HDK 2 0 0 2 3

18 HPP 4 3 3 0 5

19 RUPTUR PORT 0 0 0 0 0

20 OLIGOHIDRA 0 0 0 0 0

21 FETAL DISTRES 0 0 0 0 0

22 SU 2 0 0 0 1

23 IUGR 0 0 0 0 0

24 ANEMIA 2 0 1 0 0

25 HEPATITIS B 0 0 0 0 1

26 AB 0 0 0 0 0

JML

12
DATA KOMPLIKASI MATERNAL YANG DITANGANI
18
DI UPT PKM GARUDA TAHUN 2019
HP
P 21
19
20FETAL
25
RUPTUR
OLIGOHIDRA
2423
HEPATITIS
22
ANEMIA
126
IUGR
SU
RET
DISTRES
32AB
PORT
654PLAS
Prem Bkont
PER/PEB
KPD
Atonia
Hemoroid 8 BY BSAR
4% 0%
1%
0%
1%
0%4%0% 1% 7 DISTOSIA
1%
0% 0%
17 HDK 2%
109PREMATUR
MEKONIAL
2%
0%
1%
11 LILITAN
8% 12 P LAMA
3%
16 RBK JLN
LHR 14 IUFD 13
67% 0% SEROTINU
S
15 SISA PLASNTA
1%
3%

Berdasarkan data diatas, jenis komplikasi yang tertangani tertinggi adalah robekan jalan lahir
(62%) dan sisa plasenta 10%, lilitan tali pusat 8%, retensio placenta 4%, HPP 3 %, Partus lama
2%, HDK 2% premature 1 % dan KPD 1%

F. KOMPLIKASI MATERNAL YANG DIRUJUK TAHUN 2019

NO JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JML

1 PEB 2 1 3 1 1

2 HPP 0 0 1 1 0

3 KPD 9 2 5 15 3

4 SU 2 1 1 2 1

5 GEMELI 1 1 1 0 0

6 CPD 0 0 0 0 0

7 BY BESAR 0 0 0 0 0

8 ABORTUS 0 0 0 0 0

13
9 PREM KONT 1 1 1 1 0

10 Epilylepsi 0 1 0 1 0

11 P LAMA 7 3 1 6 2

12 SEROTIN 0 0 0 0 0

13 P REVIA 0 0 0 1 0

14 OLIG0 HIDRAM 2 0 0 0 0

15 Rupt.Portio 0 0 0 0 0

16 R SC 0 1 0 0 0
GRAFIK KOMPLIKASI MATERNAL YANG DIRUJUK
17 SSLASERASI
PLASNT
0 0 0 0
TAHUN
0
2019
18 A SS PLASNTA 0 0 IUGR0 0 0HIV/HB
Astma/Jantung
PARTUS
Polyhidramion
Varices
MAL
Haemoroid
Myopi
PRESEN
Vagina
PREM
0% RUPTR JLN LHR HDK
LASERASI 0% 0% HPP
19 0% RUPTR JLN LHR
0%
0 0 0
0%0 0
0%
IUFD PEB
20 ANEMI R 2 0 2 0 4%
0 7%
ANEMI
Rupt.Portio S
7%
21 0%
IUGR C 0 0 1 0 0
0
OLIG0 HIDRAM
22 HDK %
7% P REVIA0 0 0 1 0
0%
23 IUFD 1 0 0 2 0

24 SEROTIN
HIV/HB 0 0 0 0 0
0% KPD
33%
25 Astma/Jantung 0 0 1 1 0

26 MAL PRESEN 0 0 0 0 0
P LAMA
27 Haemoroid 0 26%
0 0 0 0

28 Varices Vagina 0 0 1 1 0

29 Myopi 0 0 1 0 0
SU
30 Polyhidramion
Epilylepsi
0 0 0 0 0 7%
0%
PREM
31 PARTUS PREM 0 0 0 0 0
KONT ABORTUS BY BESAR CPD GEMELI
4% 0% 0% 0% 4%
JUMLAH

14
Berdasarkan data diatas, jenis komplikasi dirujuk yang tertinggi adalah KPD 29%,
partus lama 17%, PEB 13% dan Sungsang 5%.

G. DATA KOMPLIKASI NEONATAL DIRUJUK PKM GARUDA JAN-DES


TH 2019
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES JML
ASFIKSIA 0 0 1 1 0
BBLR 0 0 0 0 0
CAPUT SUCC 0 0 0 0 0
DIARE 0 0 0 0 0
HIPOTERMI 0 0 0 0 0
IKTERUS NEO 1 2 1 0 0
IUFD 1 0 0 2 0
FEBRIS/IFKSI 0 0 0 0 0
KEJANG 0 0 0 0 0
KELAINAN
KONGENITAL 0 0 0 0 0
ASFIRASI
PEUNOMI 0 0 0 0 0
PREMATUR 0 0 0 0 0
PERDA TALI PST 0 0 0 0 0
TETANUS
JML

15
GRAFIK KOMPLIKASI NEONATAL DIRUJUK PKM GARUDA JAN-
DES TH 2019
2.5
2
1.5
1
0.5
0
JAN FEB MAR APR MEI

ASFIKSIA BBLR CAPUT SUCC DIARE


HIPOTERMI IKTERUS NEO IUFD FEBRIS/IFKSI
KEJANG KELAINAN KONGENITAL ASFIRASI PEUNOMI PREMATUR
PERDA TALI PST TETANUS

Berdasarkan data diatas, jenis komplikasi neonatal dirujuk, yang tertinggi adalah ikterus
47%, Asfiksia 12%, Kelainan Kongenital 17%.

H. KOMPLIKASI NEONATUS YANG DITANGANI PKM GARUDA TH 2019

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES JML
ASFIKSIA 2 0 3 2 2
BBLR 2 2 5 2 3
CAPUT SUCC 2 2 4 2 1
DIARE 0 0 0 0 0
HIPOTERMI 0 0 0 0 0
IKTERUS NEO 9 8 8 6 6
IUFD 0 0 0 0 0
FEBRIS/IFKSI 2 1 2 0 0
KEJANG 0 0 0 0 0
KELAINAN
KONGENITAL 0 0 0 0 1
ASFIRASI
PEUNOMI 0 0 0 0 0
PREMATUR 0 1 2 0 1
PERDA TALI PST 0 0 0 0 0
TETANUS
JML

16
GRAFIK KOMPLIKASI NEONATUS YANG DITANGANI
PKM GARUDA TH 2019
PERDA
KELAINAN TALI
KONGENITAL
KEJANG PST
PREMATUR
FEBRIS/IFKSI 0% 0% PEUNOMI
0%
0% ASFIRASI
12% IUFD 0%
0%
ASFIKSIA
11%
BBLR
12%

CAPUT SUCC
IKTERUS NEO 12%
53%
DIARE
HIPOTERMI
0%
0%

Berdasarkan data diatas, jenis komplikasi ditangani, yang tertinggi adalah ikterus 37%,
Asfiksia 18%, Kelainan Kongenital 10%.

7. ANALISA & PEMBAHASAN

A. Administrasi.

Cara pembiayaan pasien bersalin mayoritas menggunakan BPJS (PBI/NonPBI) 54%,


umum 45%, SKM 1%.dan gratis 0% menunjukan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya
asuransi / jaminan kesehatan sudah mulai disadari,walaupun masih banyak yang ditanggung oleh
pemerintah,untuk kepentingan kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan BPJS yaitu menjamin
agar peserta BPJS Kesehatan memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

Upaya yang sudah dilakukan adalah sosialisasi dan pemberian informasi mengenai manfaat
mempunyai asuransi kesehatan kepada masyarakat, dengan melibatkan berbahai pihak. baik
secara lintas sektoral maupun program

B. Wilayah kerja.

17
Kunjungan persalinan berdasarkan wilayah kerja, mayoritas pengguna fasilitas PONED
berasal dari Luar wilayah,yaitu 583 (61%), bahkan dari luar kota bandung 71(7,5%)dan untuk
dalam willayah hanya 289 (30,6%) berhubung letaknya yang strategis dan mudah di akses oleh
masyarakat yang berada dikota Bandung, yang secara konsep wilayah tidak termasuk wilayah UPT
PKM Garuda. Adapun dalam wilayah UPT PKM Garuda terdiri dari 6 Kelurahan yaitu
:Kel.Garuda, Maleber, Dungus Cariang, Campaka, Ciroyom dan Kb.Jeruk. : Hasil prosentase
dalam wilayah lebih kecil dibandingkan dengan luar wilayah, menandakan pemanfaatan PONED
belum maksimal digunakan oleh masyarakat dalam wilayah kerja, bisa saja ini terjadi karena
penggerakan sasaran dari berbagai pihak belum sepenuhnya berjalan. Fungsi PONED sebagai
rujukan belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh bidan praktek mandiri (BPM ).

Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan Pembinaan oleh Dinas Kesehatan dan RS
PONEK dengan mengundang PKM Non Perwatan,PKM Jejaring dan BPS di wilayahnya dalam
rangka membangun sistem rujukan dan melakukan penilaian kinerja terhadap pelayanan kesehatan
yang telah dilakukan, pembinaan diarahkan untuk, meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan
kemampuan manajarial PKM, dan meningkatkan kemampuan membangun kerjasama dengan
mitra kerja terkait. Upaya lain yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kunjungan dari
wilayah kerja adalah :

1. Meningkatkan promosi kesehatan melalui penyuluhan, siaran melalui udara(radio) secara


rutin, melakukan konseling ,tersedianya corner kes.(informasi kes) disetiap posko di lintas
sektor.Kantor kelurahan atau RW.
2. Meningkatkan rujukan terencana dari PKM non Perawatan,BPM kader dan masyarakat
3. Penyebaran leaflet dan stiker P4K dan dilakukan evaluasi dan mmengajak kaader kes dan
Garda untuk berperan aktif.
C.Komplikasi maternal dan neonatal yang dirujuk ke rumah sakit

C. Komplikasi maternal dan neonatal yang ditangani.

Jenis komplikasi Maternal yang tertangani tertinggi adalah robekan jalan lahir, ….% , sisa
plasenta …% dan lilitan tali pusat …% Retensio plasenta….% Perdarahan paska salin (HPP)
…%.. Dan kasus lainnya (HDK,KPD,Partus Lama) masing2 …%.

18
Untuk kompliksi Neonatal yang tertangani, kasus tertinggi adalah ikhterus ….%, BBLR
…%, Asfiksia …..%dan bayi Prematur …..%.
Puskesmas mampu PONED menjadi tempat rujukan terdekat dari sarana kesehatan dan
berfungsi sebagai pembina BPS, di wilayah kerja, bertujuan mendekatkan akses pelayanan dan
penanganan kegawat daruratan pada ibu hamil dan bersalin, karena komplikasi dalam kehamilan
dan persalinan potensial terjadi, tak dapat diramalkan sebelumnya. Sehingga penanganan kasus
kegawat daruratan maternal dan neonatal perlu dilakukan oleh tenaga yang kompeten secara cepat
dan tepat, terutama kasus,HDK dan PEB yang trend nya naik akhir – akhir ini, perdarahan paska
salin dan kasus asfiksia yang masih menjadi penyebab tertinggi AKI dan AKB..
Upaya lain yang sudah dilaksanakan yaitu kolaborasi dengan dokter agar pasien rawat inap
secara kontinu terpantau kesehatanya,dengan visite dokter di PKM PONED.
Upaya yang dilakukan adalah:
1. Pelatihan untuk peningkatan kualitas pelayanan persalinan/ APN dan PONED bagi dokter dan
bidan yang belum ,dan pelatihan USG dagi dokter PONED.
2. Peningkatan kompetensi tim PONED melalui pelatihan, magang dan OTJT.
3. Pendampingan oleh RS PONEK ke PONED

D. Komplikasi maternal dan neonatal yang dirujuk

Komplikasi maternal rujukan tertinggi adalah KPD 24,7%, partus lama 21,8 %, PEB
9,2% dan Sungsang 8,7%. Sedangkan komplikasi neonatal rujukan tertinggi adalah ikterus Neo
38,4%, Asfiksia 19,2% dan Kelainan Kongenital 19,2%%, ...Masalah yang sering kami alami
dalam proses rujukan adalah RS selalu penuh dan atau sarana (NICU,ICU) di PPK2 terbatas
sehingga dijadikan alasan tidak menerima rujukan dari PPK1 , selanjutnya kami berusaha
mencoba dengan merujuk ke PPK3 dengan intruksi harus ada cap dari PPK2, terlepas pasien
diperiksa atau tidak di PPK2, kami lah selama ini yang mengantarkan pasien ke PPK3 bukan dari
PPK2 ke PPK3.

Pada kasus gawat darurat sebaiknya pasien langsung dibawa ke PPK2 terdekat tampa
harus menelpon dahulu, namun pada kenyataannya tetap saja jadi permasalahan, .Kebutuhan
merujuk pasien tidak hanya dalam kondisi kegawat daruratan saja, akan tetapi juga pada kasus
yang tidak dapat ditangani karena tim tidak mampu melakukan , atau peralatan yang diperlukan

19
tidak tersedia, sehingga dapat menimbulkan kematian,, sehingga rujukan perlu dilakukan secara
cepat dan tepat, Permasalahan yang terjadi pada sistim rujukan,, Zona Rujukan pasen BPJS dari
PONED ke RS(PPK2) tidak sesuai dengan hasil MoU dengan Dinas Kesehatan. Sulit untuk mau
menerima.

Solusi :
1. Komplikasi kebidanan pada gravida contoh :
Sungsang,Gemelli,premature kontraksi,HDK atau PEB, ,penyakit
yang menyertai ibu hamil, ,sebaiknya di edukasi langsung dari
paskes I (PKM non Perawatan, PKM jejaring atau BPS)ke Faskes II
tampa melalui PKM PONED, hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan kegawat daruratan saat persalinan dan
sulitnya merujuk
2. Pentingnya pemeriksaaan penunjang USG dan Lab. Bagi ibu
hamil, untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kegawat
daruratan karena tak bisa diprediksi.USG sudah bejalan 2 kali
dalam sebulan.

Dilakukan pembinaan oleh RS PONEK dan Dinas Kesehatan

RUANGAN PONED PKM GARUDA

20
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

1.Administrasi pasien bersalin mayoritas menggunakan jaminan BPJS, akan tetapi masih
ada yang menggunakan SKM
3. UPT PKM Garuda memiliki wilayah kerja 4 Kelurahan dan 2 Kelurahan jejaring yaitu
Kel. Garuda, Kel.Maleber, Kel.Dungus Cariang,Kel. Campaka, Kel.Ciroyom dan Kel. Kb
Jeruk , akan tetapi pemanfaatan PKM PONED oleh dalam wilayah masih kurang, terbukti
dengan jumlah persalinan dalam wilayah masih ssedikit di bandingkan dengan luar
wilayah.

21
4. Jumlah persalinan tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu, tahun 2016
jumlah persalinan 879, jumlah rujukan maternal 266 sedangkan untuk tahun 20117 ju Lh
persalinan 943 dan rujukan maternal berjumlah 206 pasien.
5. SDM yang belum pelatihan PONED :dokter 2 orang dan bidan 6 orang (PTT)

Saran :
1. Pembinaan Zona rujukan PPK 2 (RS) dan Dinas Kesehatan perlu dilakukan secara
berkesinambungan dan bekerja sama.
2. Melakukan pembinaan kepada pihak terkait agar Pengguna PKM PONED oleh wilayah
kerja meningkat.
3. Peningkatan kualitas pelayanan untuk PKM mampu PONED dengan pelatihan bagi SDM
yang belum dan pemeriksaan oleh dokter secara kontinu kepada pasien bersalin dan BBL.
4 Pembinaan dengan zona rujukan / RS PONEK bekerjasama dengan Dinas Kesehatan perlu
dilakukan secara berkesinambungan.
5. Pelatihan PPGDON, PONED dan pelatihan USG bagi dokter yang belum mengikuti
pelatihan (2) dan pelatihan PONED bzgi 6 bidan..

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

RET PLAS

PER/PEB

KPP

KPD

GEMELI

MAL PRESEN

DISTOSIA

22
BY BSAR

MEKONIAL

PREMATUR

LILITAN

P LAMA

SEROTINUS

PRESIPITATUS

ASFIKSI

BBLR

IUFD

ROBEK SERV

SISA PLASNTA

RBK JLN LHR

JML

23

Anda mungkin juga menyukai