TIM PENYUSUN
Penanggung Jawab :
Direktur Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
Penulis :
Zulya Erda, M.Si.
Indra Martias, M.Kes.
Yunita, S.Kep., Ners.
Vina Jayanti, M.Kes.
Kontributor :
Dedi Sartomi, M.Afif Zayan, Asih Febrianingrum, Fajar Surya Ramadhan HR, Nurul Yutami,
Widya Dwi Rahayu Mukti, Jihan Putri Abdila, Zakia Damayanti, Soeci Pratiwi Mandayati
Rahayu.
1|Page
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya
sehingga Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang dapat tersusun.
Buku ini dtujukan sebagai acuan bagi segenap civits akademika dalam Pembinaan dan
Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan di Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
Diharapkan dengan tersusunnya buku ini dapat menyamakan persepsi dan cara pandang
segenap civitas akademika terhadap kegiatan kemahasiswaan.
Kami masih mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan buku ini
di masa yang akan datang.
2|Page
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
DAFTAR ISI
3|Page
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
4|Page
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
BAB I PENDAHULUAN
5|Page
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
6|Page
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
1.2 Tujuan
Memberikan acuan dalam pengelolaan kegaiatn kemahasiswaan di tingkat Direktorat
maupun ditingkat Prodi.
7|Page
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
2.1 Pengertian
a) Mahasiswa
Pengertian mahasiswa secara umum merupakan seseorang yang belajar di
bangku perkuliahan dengan mengambil jurusan yang disenangi sekaligus jurusan
yang di dalamnya ada kemungkinan besar untuk mengembangkan bakatnya. Tentu
saja semakin tinggi mahasiswa dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi akan
semakin linier dan spesifik terhadap ilmu pengetahuan yang digelutinya.
Pengertian menurut Sarwono adalah orang yang terdaftar aktif di sebuah
perguruan tinggi. Adapun batas umur seorang yang dikatakan mahasiswa 18-30
tahun. Oleh karena terdaftar aktif di perguruan tinggi yang bersangkutan tentu saja
ada ikatan baik untuk mentaati tata tertib maupun ketentuan-ketentuan lainnya.
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang merupakan peserta didik
yang secara sah terdaftar pada salah satu Program Studi/Jurusan di lingkungan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
b) Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan Kemahasiswaan terbagi atas 2 macam, yakni :
Kegiatan Kurikuler
8|Page
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
9|Page
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
c) Organisasi Kemahasiswaan
Organisasi Kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang merupakan
wahana pengembangan diri mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang yang
diharapkan dapat menampung kebutuhan, menyalurkan minat dan kegemaran,
meningkatkan kesejahteraan dan sekaligus menjadi wadah kegiatan peningkatan
penalaran dan keilmuan serta arah profesi mahasiswa.
Mengingat bahwa mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan
pendidikan tinggi. Dimana tujuan pendidikan nasional berdasarkan SK
10 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
11 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
12 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
e) Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Badan Legislatif Mahasiswa
1. Ketua
2. Wakil Ketua; Sekretaris; Bendahara
3. Komisi
a) Komisi I Anggaran
13 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
b) Komisi II Legislasi
c) Komisi III Kondisi Internal
d) Komisi IV Kondisi Eksternal
e) Komisi V Aspirasi
14 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
1. Penghargaan
Penghargaan merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada aktivis
baik perseorangan maupun atas nama organisasi di lingkup Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang. Penghargaan terhadap keikutsertaan mahasiswa dalam setiap
kegiatan organisasi kemahasiswaan baik sebagai pengurus maupun sebagai panitia
yang diselenggarakan oleh Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang ditunjukkan dengan
sertifikat,yang dikeluarkan oleh Bagian Kemahasiswaan dengan ditandatangani oleh
direktur Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang. Penghargaan terhadap panitia dan
peserta kegiatan yang diselenggarakan oleh setiap Organisasi Kemahasiswaan
diberikan oleh Organisasi Kemahasiswaan masing-masing.
Penghargaan diberikan setelah 15 hari pelaksanaan kegiatan. Penghargaan yang
dimaksud terkait beberapa kategori dengan maksud untuk memberikan stimulan
peningkatan kinerja organisasi kemahasiswaan dalam bentuk kegiatan
kemahasiswaan.
Penghargaan diberikan kepada aktivis mahasiswa yang :
1. Berhasil menyelenggarakan kegiatan di lingkup Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang dengan baik yang dimulai dari persiapan (pra kegiatan),
pada pelaksaan kegiatan dan setelah pelaksaan kegiatan.
2. Berperan aktif disetiap kegiatan yang disenggarakan di lingkup Poltekkes
Kemenkes Tanjungpinang. Penghargaan diberikan oleh ketua masing-
masing organisasi atas rekomendasi atau melalui mekanisme rapat
pimpinan berdasarkan hasil pertemuan dan masukan dari masing-masing
ketua bidang.
3. Pemberian penghargaan mengacu kepada kategori yang digunakan secara
umum yang berlaku dalam kegiatan kemahasiswaan. Kategori yang
dimaksud adalah:
a. Aktif; memiliki perangkat organisasi lengkap, menjalankan program
kerja terbaik
b. Prestasi; individu maupun organisasi kemahasiswaan yang
membawa nama Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang berprestasi
di tingkat provinsi, nasional dan internasional.
15 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
C. Bentuk-Bentuk Penghargaan
1. Pujian secara lisan, Pemberian ucapan selamat atas keberhasilan dalam
menjalankan suatu event atau tugas.
2. Memberikan sertifikat kepada aktivis maupun kepanitiaan.
3. Surat penghargaan;
4. Hadiah berupa barang/ cindera mata (yang sudah berhenti berdasarkan
berakhirnya masa jabatan)
5. Peningkatan fasilitas;
6. Publisitas.
16 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
17 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
3.2 Kedudukan
Kedudukan organisasi kemahasiswaan Poltekkes Kemankes Tanjungpinang yang
meliputi BLM, BEM, HIMA dan UKM merupakan kelengkapan non struktual pada
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
3.3 Fungsi
Organisasi Kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang mempunyai fungsi
sebagai sarana dan wadah:
Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk menampung dan
menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan
kegiata kemahasiswaan;
Pelaksanan kegiata kemahasiswaan;
Komunikasi antar mahasiswa;
Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, calon ilmuan
dan intelektual yang berguna di masa depan;
Pengembangan palatihan keterampilan organisasi, manajemen dan
kepemimpinan mahasiswa;
Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang berpotensi dalam
melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional;
Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang dilandasi oleh
norma-norma agama, akademis, etika, moral, dan wawasan kebangsaan.
18 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
19 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
a. Rapat Penjelasan.
Rapat penjelasan adalah rapat yang diselenggarakan untuk tujuan
menyampaikan penjelasan kepada para peserta rapat dari pimpinan.
b. Rapat Pemecahan Masalah.
Rapat pemecahan masalah diselenggarakan untuk menemukan
pemecahan tentang suatu masalah yang sedang terjadi atau dihadapi.
c. Rapat Perundingan.
Rapat perundingan adalah rapat yang diselenggarakan dengan
tujuan menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan
tengah agar tidak merugikan kedua belah pihak.
2) Berdasarkan sifat.
a. Rapat formal.
Rapat formal adalah rapat yang dilaksanakan dengan suatu
perencanaan terlebih dahulu, sesuai dengan aturan yang berlaku
dan semua peserta rapat memperoleh undangan.
b. Rapat informal.
Rapat informal adalah rapat yang dilaksanakan secara tidak resmi
dan tidak berdasarkan suatu rencana yang bersifat resmi.
c. Rapat terbuka.
Rapat terbuka adalah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota
organisasi. Materi rapat yang dibahas merupakan masalah yang
tidak bersifat rahasia.
d. Rapat tertutup.
Rapat tertutup adalah rapat yang diselenggarakan untuk kalangan
tertentu dalam suatu organisasi, biasanya yang dibahas hal-hal yang
menyangkut maslah yang sifatnya rahasia (tidak atau belum boleh
diketahui oleh umum).
3) Berdasarkan jangka waktu.
a. Rapat mingguan.
Rapat mingguan adalah rapat yang diselenggarakan secara rutin
setiap minggu, guna membahas masalah-masalah dan kegitan
20 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
4) Berdasarkan frekuensi.
a. Rapat rutin.
Rapat rutin adalah rapat yang waktunya sudah tertentu Rapat rutin
adalah rapat yang waktunya sudah tertentu atau biasa, missal
mingguan, bulanan, dll.
b. Rapat insidental.
Rapat insidental adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan
terlebih dahulu, karena adanya masalah yang memerlukan
penanganan dengan segera.
5) Berdasarkan nama.
a. Rapat kerja (Musyawarah Kerja)
Rapat kerja adalah rapat atau pertemuan seluruh organisasi guna
membahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
suatu instansi.
b. Rapat dinas.
21 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
2. Syarat-Syarat Rapat
Rapat dapat dikatakan berlangsung dengan baik dan berhasil, apabila tujuan rapat
yang telah ditentukan tercapai. Untuk dapat mencapai tujuan rapat, ada beberapa
syarat yang harus diperhatikan pihak panitia penyelenggara rapat. Bagaimanakah
syarat-syarat rapat yang baik?
Suatu pertemuan dapat disebut sebagai sebuah rapat apabila memenuhi kriteria
berikut, yaitu:
22 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
23 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
Media/peralatan.
b) Pelaksanaan rapat.
1) Waktu.
2) Suasana rapat berlangsung terbuka.
3) Para peserta rapat berpartisipasi aktif.
4) Adanya kendali dari ketua rapat
5) Hindarkan perdebatan.
6) Bahasa harus komunikatif.
7) Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.
8) Adanya notulen.
9) Acara rapat.
10) Media rapat.
1. Rapat Kerja dipimpin oleh Ketua Organisasi atau Sekretaris atau pihak yang
diberi wewenang oleh Ketua Organisasi.
3. Rapat Pengurus Inti dipimpin oleh Ketua Organisasi atau Sekretaris atau
pengurus inti yang diberikan wewenang.
4. Rapat Bidang dipimpin oleh Ketua Bidang atau anggota Bidang yang
diberikan wewenang.
24 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
B. Media Rapat
2. Rapat langsung
a. Rapat dipimpin oleh pemimpin rapat (ketua umum/sekretaris umum
organisasi/orang yang ditunjuk untuk menjadi pimpinan rapat) serta
rapat dibuka oleh moderator
b. Rapat akan dilaksakan apabila yang mengikuti rapat ¾ dari jumlah
anggota yang aktif
c. Rapat akan diserahkan kepada pimpinan rapat apabila moderator telah
mempersilahkan
25 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
26 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
27 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
28 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
mahasiswa kampus dan ditambah dengan staff dan dosen sebagai tamu
luar biasa yang tidak memiliki hak suara melainkan sebagai penguat
adanya pemira.
Pelantikan
Pelantikan dilaksanakan setelah dapatnya hasil pemira.
29 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
30 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
b. Naskah Pelantikan
NASKAH PELANTIKAN
PENGURUS BLM, BPK, BEM, HIMA DAN UKM PERIODE TAHUN…
TANJUNGPINANG,
……….
DIREKTUR,
TTD
(………………………..)
31 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
3.9 Kepengurusan
1. Pengurus organisasi kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
pada masing-masing tingkat sekurang-kurangnya terdiri atas ketua umum,
sekretaris, bendahara, dan anggota pengurus.
2. Pengurus ditetapkan melalui pemilihan yang tata cara dan mekanismenya
ditetapkan oleh organisasi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang,
dan dilaksanakan secara transparan dan demokratis.
3.10 Sanksi
1. Bentuk Pelanggaran
a. Pelanggaran Anggota
Hal-hal yang dapat dianggap sebagai suatu bentuk pelanggaran antara
lain:
1) Melakukan kegiatan yang dapat mencemarkan nama baik organisasi
2) Terbukti melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan
putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
b. Pelanggaran Pengurus Organisasi
1) Melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik organisasi
2) Terbuktimelakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan put
usan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
3) Melakukan kegiatan penyalahgunaan jabatan dalam organisasi
4) Tidak mengikuti musyawarah organisasi tanpa pemberitahuan dan
alasan yang jelas.
2. Bentuk Sanksi
a. Sanksi Anggota
Bagi anggota-anggota yang melanggar ketentuan yang telah disepakati
dapat dikenai sanksi-sanksi sebagai berikut:
32 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
33 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
34 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
35 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
3.12 Keanggotaan
Keanggotaan organisasi kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar dan masih aktif dalam kegiatan
akademik di Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
3.13 Masa Bakti
Masa Bakti pengurus organisasi kemahasiswaan maksimal 1 (satu) tahun dan
khusus untuk ketua umum tidak dapat dipilih kembali.
3.14 Pembiayaan
1. Pembiayaan untuk kegiatan organisasi kemahasiswaan di Poltekkes
Kemenkes Tanjungpinang dibebankan pada DIPA Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang dan/atau usaha lain seizin pimpinan Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang dan dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus dapat
dipertangung jawabkan akuntabilitasnya.
36 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
4. Matching Principle
Dalam menentukan kelebihan/kekurangan dana organisasi diperlukan
perbandingan antara penerimaan dan belanja selama periode pelaporan.
5. Conservative Principle
Setiap transaksi yang dilakukan hendaknya memenuhi prinsip kehati-hatian
agar tidak terjadi pengeluaran yang inefisien dan inefektif. Untuk itu perlu
peerencanaan (estimasi) terlebih dahulu.
37 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
m. Penutup
n. Lampiran (Proposal kegiatan; Absensi; Dokumentasi; Kuitansi)
3. Penyusunan laporan keuangan harus mampu mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas seluruh organisasi kemahasiswaan Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang.
38 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
BAB IV
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN
39 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
40 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
Kepengurusan HIMA terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris I dan II,
Bendahara I dan II dan Ketua-Ketua Divisi. Masa bakti kepengurusan HIMA
satu tahun dan Ketua tidak dapat dipilih kembali untuk kepengurusan masa
bakti berikutnya. Kepengurusan HIMA disahkan oleh Ketua Program Studi
dengan Surat Keputusan. Pengurus HIMA bertanggungjawab kepada BLM
dan BEM.
4.4 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
UKM berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan kegiatan
ekstra-kurikuler di tingkat Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang, terutama yang
berkaitan dengan pengembangan minat, bakat dan kegemaran mahasiswa, serta
kesejahteraan mahasiswa.
UKM mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan dan melaksanakan kegiatan
ekstra-kurikuler di Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang dalam bidang tertentu
terutama yang berkaitan dengan pengembangan minat, bakat dan kegemaran
mahasiswa serta kesejahteraan mahasiswa, baik yang bersifat fisik maupun non
fisik, sesuai pilihan yang ditetapkan dan selalu melakukan koordinasi kegiatan
dengan BEM.
Dalam melaksanakan tugasnya, UKM melakukan koordinasi dan konsultasi
dengan Pudir III.
UKM dapat didirikan apabila memiliki sedikitnya 25 (dua puluh lima) orang
anggota, dan dapat disahkan apabila telah melaksanakan kegiatan paling sedikit 5
(lima) kegiatan, sesuai ketentuan yang ditetapkan BLM. Anggota UKM adalah para
mahasiswa yang secara resmi mendaftarkan diri kepada pengurus UKM yang
bersangkutan.
Ketua UKM dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah anggota UKM yang
bersangkutan. Kepengurusan UKM dijabat oleh anggota UKM yang bersangkutan,
yang terdiri dari: Ketua, Sekretaris, Bendahara dan seksi-seksi. Kepengurusan UKM
disahkan oleh Direktur melalui Surat Keputusan.
Masa bakti kepengurusan UKM satu tahun dan Ketua tidak dapat dipilih kembali
untuk kepengurusan masa bakti berikutnya.Pengurus UKM bertanggungjawab
kepada Musyawarah Anggota UKM yang bersangkutan dan kepada BLM.
41 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
42 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
43 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
44 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
45 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
BAB V
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEGIATAN MAHASISWA
46 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
47 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
Pencairan anggaran sesuai dengan jumlah yang ditanda tangani oleh Pudir
III
2. Sebelum Mencairkan Dana
BPK mengeluarkan surat yang ditanda tangani oleh ketua organisasi dan
bendehara organisasi.
3. Ketua BPK beserta Bendehara satu (I) menandatangani lampiran pencairan
4. Nomor proposal dan nomor kuitansi harus di sesuaikan oleh bendahara
dua (II) BPK
5. Dana dicairkan paling lama tiga hari sebelum kegiatan.
E. Kerangka Acuan Kegiatan atau Proposal
1. Format KAK atau Proposal
a. Halaman Sampul Muka
b. Halaman Isi
c. Menggunakan Kop surat organisasi kemahasiswaan yang
bersangkutan atau kepanitiaan dengan ketentuan :
Logo PoltekkesKemenkes Tanjungpinang disebelah kiri atas dan
Logo Organisasi / Kepanitiaan disebelah kanan sejajar
Ukuran kertas A4 (21 x 29,7 cm) atau F4 (legal)
Bentuk huruf Time New Roman Font size 12
Spasi 1 ½ spasi
Mencantumkan alamat organisasi kemahasiswaan yang
bersangkutan, nomor telepon dan Kontak perorangan/HP/Email
Stempel organisasi dan kepanitiaan serta PoltekkesKemenkes
tanjungpinang
d. Jilid Proposal
Dijilid dengan sampul belakang warna putih untuk BLM dan BEM,
warna kuning untuk UKM, warna merah untuk HMKP, warna biru
untuk HMJK, dan hijau untuk HMKL.
e. Sistematika Penyusunan Proposal, harus berisi :
Latar Belakang
Memuat segala hal yang melatar belakangi kegiatan
Nama dan Tema
48 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
49 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
50 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
51 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
c. Penutup
Pada bagian ini ditulis ucapan terima kasih kepada yang telah
membantu penyelenggaraan kegiatan itu, dan permintaan maaf bila
ada kekurangan-kekurangan. Juga dengan maksud apa laporan itu
dibuat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Laporan diusahakan agar :
52 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
Contoh:
2. Tanggal Surat
Tanggal surat diketik sebelah kanan atas, terutama pada surat bentuk lurus atau
setengah lurus. Nama tempat tidak perlu dicantumkan lagi sebab sudah termuat dalam
kepala surat.
53 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
Contoh:
Ingat bahwa tanggal surat itu dibubuhkan segera setelah surat itu ditandatangani oleh
yang berwenang. Tanggal surat berguna untuk mengetahui batas waktu dan
cepat-lambatnya penyelesaian hal yang dipersoalkan dalam surat itu.
Contoh:
Nomor : A/001/BEM-POLTAN/VI/2017
A : kode untuk surat internal (misalnya surat undangan untuk anggota, surat
apapun yang berkaitan dengan anggota organisasi / jaringan dalam
institusi). Sehingga kode
B : kode surat untuk pihak luar organisasi. Maka boleh juga memberikan
kode
C : untuk Jenis Surat Tugas dan Surat Keterangan lainnya.
1. Lampiran
Melampirkan berarti menyertakan sesuatu dengan yang lain. Jika bersama surat
yang dikirimkan itu disertakan surat-surat lain, pada lampiran dituliskan berapa
lembar surat atau keterangan yang akan dilampirkan itu.
Contoh:
Lampiran : satu lembar
54 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
2. Hal/ Perihal
Bagian ini menunjukkan isi atau inti surat secara singkat. Dengan membaca
hal/perihal, secara cepat dapat diketahui masalah yang dituliskan dalam surat
tersebut.
Contoh:
Hal : Surat Peminjaman
3. Alamat Surat
Ada dua macam alamat surat, yaitu alamat dalam (pada helai surat) dan alamat
luar (pada amplop). Alamat surat merupakan petunjuk langsung bagi penerima
surat. Penulisan alamat lebih leluasa ditempatkan di sebelah kiri sehingga
kemungkinan pemenggalan nama orang/instansi/organisasi, dan sejenisnya tidak
terjadi.
Contoh:
Yth. Ketua BEM A
Di Tanjungpinang
Surat yang selesai diketik hendaknya dilipat dengan model lipatan ganda sejajar
dengan kepala dan alamat surat tersebut. Hal ini berguna untuk mengetahui
dengan cepat dari mana surat itu dan untuk siapa surat itu ditujukan.
4. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan tanda hormat pengirim surat. Dalam surat resmi
biasanya digunakan salam pembuka Dengan hormat.
5. Isi (Tubuh) Surat
Isi surat umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu pembukaan, isi yang
sesungguhnya, dan penutup.
Contoh:
a. Pembukaan
AssalamualaikumWr.Wb
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang
telah diberikan kepada kita shalawat dan salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW.
Hari : Jum’at
Tanggal : 3 Februari 2017
55 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
c. Penutup
Maka dengan ini kami memohon kepada Bapak/Ibu untuk dapat memberikan
izin peminjaman tempat berupa panggung beserta tenda agar terlaksananya
kegiatan tersebut. Demikianlah surat ini kami sampaikan, atas izin dan
perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
6. Salam Penutup
Pada surat resmi, salam penutup nama jabatan, tanda tangan, nama nomor
induk siswa atau pegawai.
56 | P a g e
Buku Petunjuk Teknis Kegiatan Kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
BAB VI
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMBINA ORGANISASI MAUPUN UNSUR
PENDUKUNG KEMAHASISWAAN
57 | P a g e