Anda di halaman 1dari 7

A.

LATAR BELAKANG

Permasalahan kesehatan yang timbul saat ini merupakan akibat dari perilaku hidup
yang tidak sehat ditambah sanitasi lingkungan serta ketersediaan air bersih yang masih
kurang memadai di beberapa tempat. Hal tersebut sebenarnya dapat dicegah bila fokus upaya
kesehatan diutamakan pada upaya preventif dan promotif dalam menumbuh-kembangkan
kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).Hasil
pembangunan kesehatan cukup menggembirakan, namun terobosan atau kebijakan baru
dalam akselerasi program mutlak dibutuhkan. Terobosan tersebut salah satunya melalui
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Program Keluarga Sehat melalui
pendekatan keluarga.

Menko PMKPuan Maharani menyatakan bahwa gerakan nasional yang diprakarsai oleh
Presiden RI ini dicanangkan dalam rangka penguatan pembangunan kesehatan yang
mengedepankan upaya promotif-preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan
paradigma sehat. GERMAS bertujuan untuk: Menurunkan beban penyakit; Menghindarkan
terjadinya penurunan produktivitas penduduk; dan Menurunkan beban pembiayaan pelayanan
kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.

Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor


kesehatan saja. Lebih lanjut, Puan mengajak agar Kementerian atau Lembaga Pemerintah
melalui para Menteri, Gubernur serta Kepala Daerah, dunia usaha, tokoh agama, akademisi,
dan masyarakat, juga dapat harus memberikan dukungan, komitmen, dan peran-sertanya
dalam bergotong royong meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang. Salah satu dukungan nyata Kementerian dalam menyukseskan GERMAS,
yakni pada saat yang bersamaan dengan pencanangan dilakukan juga Program Infrastruktur
Berbasis Masyarakat (IBM) di sepuluh wilayah yang berfokus pada pembangunan akses air
minum, sanitasi, dan pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar yang
mendukung PHBS. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan serius berupa beban ganda penyakit.
Perubahan gaya hidup masyarakat ditengarai menjadi salah satu penyebab terjadinya
pergeseran pola penyakit (transisi epidemiologi) dalam 30 tahun terakhir. Pada era 1990-an,
penyebab kematian dan kesakitan terbesar adalah penyakit menular seperti Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan Diare. Namun sejak 2010, penyakit tidak
menular (PTM) seperti Stroke, Jantung, dan Kencing manis memiliki proposi lebih besar di
pelayanan kesehatan. Pergeseran pola penyakit ini mengakibatkan beban pada pembiayaan
kesehatan negara. Sumber daya yang dibutuhkan untuk mengobati PTM selain membutuhkan
biaya tinggi juga membutuhkan waktu yang panjang.

Karena itu, GERMAS menjadi momentum bagi masyarakat guna membudayakan pola
hidup sehat. GERMAS adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai
dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk
kepribadian, mulai dari proses pembelajaran hingga menuju kemandirian

GERMAS meliputi kegiatan: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah,
Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin,
Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara
nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: Melakukan aktivitas fisik 30
menit per hari, Mengonsumsi buah dan sayur; dan Memeriksakan kesehatan secara rutin
minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit.

Hal juga di instruksikan oleh presiden dalam INPRES RI Nomor 1 Tahun 2017 tentang
gerakan masyarakat hidup sehat, diantaranya dalam bidang kesehatan diharuskan untuk:

1. Melaksanakan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat serta meningkatkan


advokasi dan pembinaan daerah dalam pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
(KTR);
2. Meningkatkan pendidikan mengenai gizi seimbang dan pemberian Air Susu Ibu
(ASI)eksklusifserta aktivitas fisikdan
3. Meningkatkan pelaksanaan deteksi dini penyakit di Puskesmas dan menyusun
panduan pelaksanaan deteksi dini penyakit diinstansi pemerintah dan swasta.
Berdasarkan paparan diatas, pencanangan GERMAS dikota Palopo sangatlah penting
mengingat Kota Palopo adalah salah satu kota yang penduduknya heterogen sehingga
berbagai perilaku masyarakat berbeda. Untuk menuju palopo kota Sehat dimasa
mendatangperlu dilakukan perubahan – perubahan yang serius sehingga tidak hanya menjadi
kota terbersih saja, melainkan menjadi kota yang sehat dan aman. Olehnya itu kami dari dinas
kesehatan dan jajarannya akan mencanangkan GERMAS agar masyarakat kota palopo
menjadi keluarga sehat.
B. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN
GERMAS dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif masyarakat.
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan suatu tindakan yang sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
1. TUJUAN UMUM
a. Menurunkan Beban Penyakit
b. Menurunkan Beban Biaya Pelayanan Kesehatan;
c. Meningkatkan Produktivitas Penduduk; Dan
d. Menekan Peningkatan beban fnansial masyarakat untuk pengeluarankesehatan.
2. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khusus Germas adalah untuk menurunkan resiko utama penyakit menular dan tidak
menular terutama melalui:
a. Intervensi gizi 1000 hari pertama kehidupan
b. Memperbaiki pola konsumsi gizi seimbang seluruh keluarga
c. Meningkatkan aktiftas fsik teratur dan terukur
d. Meningkatkan pola hidup sehat
e. Meningkatkan lingkungan sehat
f. Mengurangi konsumsi rokok dan alkohol
3. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat kota palopo
C. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini adalah merupakankegiatan GERMAS untuk mewujudkan
Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat, menuju Indonesia Sehat.
D. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.00 WITA – selesai di Kota Palopo
pada bulan April tahun 2017.
E. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN
Penanggung jawab kegiatan pencanangan GERMAS adalah kepala dinas
kesehatan kota palopo.
F. PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan pencanangan GERMAS ini adalah Bidang
BINKESMAS Dinas Kesehatan Kota Palopo.
G. PENUTUP
Demikianlah Proposal ini kami buat, dan semoga dapat terlaksana atas partisipasi dan
bantuan dari semua pihak yang terlibat di dalamnya
Palopo, 30 September 2011

Mengetahui :
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo PelaksanaKegiatan

Dr. dr. H. M. Ishaq Iskandar, M.Kes Abdul Manaf, SKM


Nip. 19720522 200012 1 004 Nip. 19870717 201001 1 011
KERJASAMA
Karena adanya dasar pemikiran sebelumnya dan karena adanya keinginan
membangun keuarga sehat maka kami hendak melakukan kegiatan yang dapat mewujudkan
tujuan yang telah kami uraikan sebelumnya, dan untuk mewujudkan hal itu maka kami dari
penyelenggara /pelaksana kegiatan bermaksud menjalin kerjasama yang nantinya dapat
memberikan kontribusi positif kepada semua pihak.

URAIAN KERJASAMA
1. Sponsor Tunggal
 Sponsor bersedia menanggung semua biaya dalam kegiatan yang dimaksud,
sebesarRp. 84.450.000.-
 Nama perusahaan akan digunakan dalam kegiatan tersebut dengan ketentuan
dikoordinasikan terlebih dahulu dengan panitia pelaksana.
 Penjualan produk perusahaan diikutkan dalam kontribusipeserta
 Logo produk perusahaan akan dipasang pada semua atribut panitia pelaksana,
dan panitia tidak dimungkinkan mencari sponsor lain diluar sponsor tunggal.
 Pajak dan perizinan ditanggung oleh pihak sponsor
 Hal-hal lain yang berhubungan dengan sponsor bisa berhubungan dengan
panitia.

2. Sponsor Utama
 Sponsor utama bersedia menanggung 50% biaya dalam kegiatan yang
dimaksud, Rp. 42.225.000.-
 Logo produk perusahaan akan dipasang pada seluruh atribut panitia
 Pajak dan perizinan ditanggung oleh pihak sponsor
 Penjualan produk perusahaan akan diikutkan dalam kontribusi peserta.
 Hal-hal lain yang berhubungan dengan sponsor bisa berhubungan dengan
panitia.

1. Sponsor Pendamping
 Sponsor pendampingbersediamenanggung 25% biayakegiatan yang di
maksud, Rp. 33.78.000.-
 Penjualan produk perusahaan diikutkan dalam kontribusipeserta
 Logo produk perusahaan dipasang pada sebuah atribut panitia
 Pajak dan perizinan ditanggung oleh pihak sponsor
 Hal-hal lain yang berhubungan dengan sponsor bisa berhubungan dengan
panitia.

Kegiatan ini diliput oleh:


 PalopoPos
 Koran Sindo
 HarianFajar
 Dan TV Lokal
FORMAT PERSETUJUAN

Kepada
Yth. Bapak/Ibu Panitia Pelaksana
Di-
Palopo

Setelah mempelajari proposal anda, maka kami yang bertanda tangan di bawah ini:

NAMA : …………………………………………………
NAMA PERUSAHAAN : …………………………………………………
ALAMAT PERUSAHAAN : …………………………………………………
TELEPON/HP : …………………………………………………
JENIS BIDANG USAHA : …………………………………………………
Menyatakan bersedia menjadi sponsor untuk jenis:

SPONSOR TUNGGAL

SPONSOR UTAMA

SPONSOR PENDAMPING

(beritanda √ pada kotak)

Dengan nilai : Rp…………………………………………………………


Terbilang : ………………………………………………………………

Palopo, 2017
Pimpinan

___________________

Anda mungkin juga menyukai