Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Penyajian Data Nilai UAS Matematika XII MIPA 8
pada Tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram” dengan tepat waktu. Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas portofolio mata pelajaran Matematika
sebagai syarat kelulusan SMA.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah
membantu meyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Ibu Siti Hasanah, M.Pd
selaku guru Matematika yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini,
kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan kelancaran kegiatan belajar, dan
anggota kelompok serta teman-teman yang saling membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya,
karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik guna membangun kesempurnaan.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Cirebon, 1 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan...............................................................................................1

B. Permasalahan.............................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

Ukuran Pemusatan Data


1. Rataan Hitung (Mean)...................................................................................4
2. Modus.....................................................................................................6
Ukuran Letak Data
1. Kuartil–Kuartil dan Median pada Tabel Distribusi.....................................7
2. Jangkauan.............................................................................................8
3. Hamparan..............................................................................................8
4. Jangkauan Semi Antarkuartil.......................................................................9
5. Desil.............................................................................................................9
Ukuran Penyebaran Data
1. Simpangan Rata-Rata.................................................................................10
2. Varians.......................................................................................................10
3. Simpangan Baku........................................................................................10
Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi..........................11
Menyajikan Data Dalam Bentuk Histogram....................................................11
Analisa Data..........................................................................................................12
BAB III KESIMPULAN
Kesimpulan...................................................................................................15

ii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

SMA N 1 Cirebon telah selesai melaksanakan ujian akhir semester. Di


kelas XII MIPA 8 terdapat 34 siswa. Setelah mengikuti ujian akhir semester, nilai
hasil ujian pun keluar seminggu setelah ujian selesai. Syarat sebuah nilai tersebut
lulus atau tidak, yaitu nilai hasil ujian harus mencapai nilai pas atau di atas rata-
rata. Sangat sulit untuk menarik kesimpulan dari daftar nilai yang diberikan.
Secara sepintas, kita belum bisa mengetahui berapa nilai rata-rata hasil ujian dan
berapa banyak siswa yang mendapatkan nilai di atas rata-rata atau di bawah rata-
rata. Sehingga kita belum bisa mengetahui berapa banyak siswa XII MIPA 8 yang
lulus ujian matematika dan yang tidak lulus ujian matematika.

Untuk memperoleh nilai rata-rata kelas XII MIPA 8, kita harus mengolah
data nilai tersebut terlebih dahulu agar dapat memberikan gambaran atau
keterangan yang lebih baik. Apabila telah diperoleh hasil ujian matematika yang
tidak lulus lebih banyak dari yang lulus, akan dilakukan pengolahan nilai kembali.
Dengan demikian, kita bisa mengetahui berapa banyak siswa yang lulus ujian
matematika.

Kegiatan mengolah data nilai ujian merupakan contoh sederhana dari


suatu aktivitas yang melibatkan statistika. Apa itu statistika? Untuk memahami
dan menerapkan tentang statistika, kita harus mengetahui konsep-konsep logika
matematika. Setelah mengkaji materi tentang statistika, diharapkan dapat
memahami dan menerapkan statistika dalam memecahkan masalah yang muncul
dalam kehidupan sehari-hari.

B. Permasalahan
1. Bagaimana cara menentukan nilai rata-rata ujian akhir semester XII
MIPA 8 mata pelajaran matematika?

2
2. Berapa banyak siswa kelas XII MIPA 8 yang lulus ujian akhir semester
mata pelajaran matematika?
3. Berapa nilai yang paling banyak siswa XII MIPA 8 peroleh?
4. Bagaimana penyajian nilai ujian akhir semester XII MIPA 8 dalam
bentuk histogram?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana memperoleh nilai rata-rata ujian akhir
semester XII MIPA 8 mata pelajaran matematika.
2. Untuk mengetahui berapa banyak siswa kelas XII MIPA 8 yang lulus
ujian akhir semester pelajaran matematika.
3. Untuk mengetahui nilai yang paling banyak diperoleh murid XII MIPA 8
4. Untuk mengetahui penyajian data dalam bentuk histogram

3
BAB II

PEMBAHASAN

Ukuran Pemusatan Data

Nilai statistika yang dapat menggambarkan keadaan suatu data antara lain
adalah mean (rataan hitung), modus, dan median dengan menyatakan ukuran
pemusatan data.

1. Rataan Hitung (Mean)

a. Mean pada data tunggal

Rataan hitung (𝑥̅ ) dari data tunggal 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛 adalah :


𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 … + 𝑥𝑛
𝑥̅ = keterangan : 𝑥̅ = rataan hitung (mean)
𝑛
𝑥𝑛 = wakil dari data ke-n
𝑛 = banyak data
Secara umum, apabila nilai-nilai data kuantitatif dinyatakan dengan
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛 (terdapat n buah datum) dengan setiap datum mempunyai
frekuensi 𝑓1 , 𝑓2 , 𝑓3 , … , 𝑓𝑛 maka rataan hitung ditentukan oleh rumus
berikut.

𝑓1 𝑥1 + 𝑓2 𝑥2 + 𝑓3 𝑥3 + … 𝑓𝑛 𝑥𝑛 ∑ 𝑓𝑥
𝑥̅ = = ∑𝑓
𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3 + …𝑓𝑛

Keterangan :
∑ 𝑓𝑥 = Jumlah 𝑓 ∙ 𝑥 ∑ 𝑓 = 𝑛 = Jumlah frekuensi

Jika data pertama dengan jumlah n1 mempunyai rata-rata x1, data


kedua dengan jumlah n2 mempunyai rata-rata x2, dan seterusnya, maka
rata-rata gabungan dari data tersebut adalah :
𝑛1 𝑥1 + 𝑛2 𝑥2 + 𝑛3 𝑥3 + …
𝑥̅ gab =
𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + …

4
b. Mean pada data kelompok
Untuk data yang disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, maka rataan
hitungnya dapat ditentukan dengan rumus:
∑ 𝑓𝑥
𝑥̅ = dengan ∑ 𝑓 = 𝑛
∑𝑓

Kita dapat menentukan rataan dari sekempulan data dengan


terlebih dulu menentukan rataan sementaranya. Rataan sementara biasanya
diambil dari nilai tengah yang mempunyai frekuensi terbesar. Terdapat dua
cara dalam menghitung rataan setelah rata-rata sementara ditentukan, yaitu
cara simpangan rataan dan pengkodean (coding).

1) Cara Simpangan Rataan


Jika A merupakan rataan hitung sementara yang diperoleh dari
𝑥1 + 𝑥𝑛
𝐴= dengan 𝑥1 batas bawah kelas pertama dan 𝑥𝑛 batas atas
2
kelas terakhir dalam distribusi frekuensi, rataan hitung dari tabel
distribusi frekuensi ditentukan dengan formula :
∑ 𝑓.𝑑
𝑥̅ = A + Keterangan : 𝑑 = 𝑥 − 𝐴 (𝑑 sering disebut deviasi)
∑𝑓
𝑥 = nilai tengah interval kelas

2) Cara Pengkodean (Coding)

Metode ini digunakan jika data yang berupa bilangan-bilangan


besar. Metode ini merupakan pengembangan dari metode deviasi
(step-deviasi). Nilai 𝑑 dapat dituliskan sebagai 𝑐 ∙ 𝑢 dengan 𝑐 adalah
panjang kelas dan 𝑢 = 0, ±1, ±2, ... maka rataan hitung formulanya :
∑ 𝑓.𝑢
𝑥̅ = A +
∑𝑓
∙𝑐

5
2. Modus

 Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang
mempunyai frekuensi terbesar.
a. Modus pada data tunggal
 Datum yang sering muncul atau datum dengan frekuensi terbesar.
Nilai modus mungkin tidak ada , satu , atau lebih.

b. Modus pada data kelompok


Nilai modus pada tabel distribusi frekuensi
Nilai modus data berkelompok berbentuk table distribusi frekuensi
ditentukan oleh formula berikut.
𝑓0 + 𝑓−1
𝑚𝑜 = 𝑡𝑏 + ( ).𝑐
2𝑓0 − (𝑓−1 + 𝑓+1 )
Dengan: 𝑡𝑏 = tepi bawah kelas modus
𝑓0 = frekuensi kelas modus
𝑓−1 = frekuensi kelas sebelum kelas modus
𝑓+1 = frekuensi kelas sesudah kelas modus
𝑑1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
𝑑2 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
c = panjang kelas

Nilai modus pada diagram histogram


Penentuan nilai modus dari data yang diajukan dalam bentuk histogram
ditentukan olej formula berikut.
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝐿0 + [ ] . 𝑐
𝑑+ 𝑑2

Keterangan : 𝐿0 = tepi bawah kelas modus


C = panjang kelas
𝑑1 = 𝑓0 - 𝑓−1
𝑑2 = 𝑓0 - 𝑓+1

6
Ukuran Letak Data

1. Kuartil – Kuartil dan Median pada Tabel Distribusi


Penentuan kuartil bawah, kuartil tengah, dan kuartil atas pada tabel distribusi
frekuensi dapat ditentukan melalui formula berikut.

𝑖𝑛
− ∑𝑓−𝑖
4
𝑄𝑖 = 𝐿𝑖 + (h )∙𝑐
𝑓𝑖

Keterangan :
𝑄𝑖 = Kuartil ke-i (i = 1,2,3) ∑𝑓−𝑖 = jumlah frekuensi
𝐿𝑖 = Tepi bawah kelas - 0,5 sebelum kelas kuartil ke-i
𝑛 = jumlah semua frekuensi 𝑓𝑖 = frekuensi kelas kuartil ke-i

Median

 Median (Me) sama dengan kuartil tengah (Q2) adalah nilai tengah jika
banyak data ganjil, atau rataan dua nilai tengah jika banyak data genap. Data
tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar

a. Median pada data tunggal


Misalnya terdapat data 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛 dengan 𝑥1 < 𝑥2 < 𝑥3 … , 𝑥𝑛
𝑋𝑛+1
Jika n ganjil, maka 𝑀𝑒 =
2
1 𝑥𝑛 𝑥𝑛+1
Jika n genap, maka 𝑀𝑒 = ( + )
2 2 2

b. Median pada data kelompok


Jika data yang tersedia merupakan data kelompok, artinya data itu
dikelompokkan kedalam interval-interval kelas yang sama panjang.
Untuk mengetahui nilai mediannya dapat ditentukan dengan rumus
berikut ini.

7
1
n − 𝑓𝑥
𝑀𝑒 = 𝑡𝑏 + (2 ).𝑐
𝑓

Dengan : 𝑡𝑏 = tepi bawah kelas median


n = banyaknya data
𝑓𝑥 = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
c = panjang kelas

2. Jangkauan
 Jangkauan (J) data atau range data adalah selisih antara datum terbesar
dengan datum terkecil. Berikut formulanya :
J = 𝑥𝑚𝑎𝑥 - 𝑥𝑚𝑖𝑛 Keterangan :
J = Jangkauan
𝑥𝑚𝑎𝑥 = data terbesar
𝑥𝑚𝑖𝑛 = data terkecil
Untuk jangkauan data berkelompok, terdapat langkah-langkah untuk
mendapatkannya yaitu :
 Mencari nilai tengah dari frekuensi.
 Mencari nilai tengah dari frekuensi terbesar.
 Jangkauan data kelompok adalah selisih dari nilai tengah frekuensi
terbesar dengan nilai tengah frekuensi terkecil.

3. Hamparan
 Hamparan (H) atau jangkauan antarkuartil atau range antarkuartil adalah
selisih antara kuartil ketiga dengan kuartil pertama. Berikut rumusnya:
H = 𝑄3 - 𝑄1 Keteterangan :
H = hamparan
𝑄3 = kuartil atas
𝑄1 = kuartil bawah

8
4. Jangkauan Semi Antarkuartil
 Jangkauan semi antarkuartil atau simpangan kuartil adalah setengah kali
panjang himpunan. Berikut rumusnya:
1
𝑄𝑑 = 2 (𝑄3 - 𝑄1) Keterangan :

𝑄𝑑 = jangkauan semi antarkuartil


𝑄3 = kuartil atas
𝑄1 = kuartil bawah

5. Desil
Desil adalah kumpulan datum dalam bentuk statistik peringkat yang dibagi
menjadi sepuluh bagian yang sama.
𝑖(𝑛+1)
Letak desil ke-i = 10
Penentuan nilai desil ke-i dari data berkelompok dapat dilakukan dengan
menggunakan formula berikut ini.
𝑖𝑛
−∑ 𝑓−𝑖
10
𝐷𝑖 = + ( ) . 𝑐; 𝑖 = 1, 2, 3, 4, 5, … , 9
𝑓𝑖

Keterangan : 𝐷𝑖 = Desil ke-i


𝑐 = panjang kelas
𝐿𝑖 = tepi bawah kelas desil ke-i
𝑛 = banyak data
𝑓𝑖 = frekuensi kelas desil ke-i
𝑖 = letak desil ke-i
∑ 𝑓−1 = jumlah frekuensi sebelum kelas desil ke-i

Ukuran Penyebaran Data

Nilai mean atau median hanya menitikberatkan pada pusat data, tetapi
tidak memberikan informasi tentang sebaran nilai pada data tersebut. Untuk
membandingkan sebaran data dari dua informasi distribusi nilai adalah salah satu

9
alasan kita mempelajari ukuran penyebaran data. Ukuran penyebaran data yang
akan dipelajari di antaranya : jangkauan, hamparan, jangkauan semi antarkuartil,
simpangan rata-rata, varians, dan simpangan baku.

1. Simpangan Rata-rata
 Simpangan rata-rata menyatakan jarak rata-rata suatu data terhadap
rataannya.

1
SR = 𝑛 ∑𝑛𝑖=1|𝑥𝑖 − 𝑥|𝑦

Apabila data berupa bilangan bilangan 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 dengan frekuensi masing-


masing 𝑓1 , 𝑓2 , … , 𝑓𝑛 maka rataan simpangan ditentukan oleh formula :
1
SR = 𝑛 ∑𝑛𝑖=1|𝑥𝑖 − 𝑥|𝑦 . 𝑓𝑖

Keterangan :
x = rataan hitung
𝑥𝑖 = data ke-i
𝑛 = banyak data
𝑓𝑖 = frekuensi datum ke-i

2. Varians (V atau 𝑺𝟐 )
 Varians atau ragam menyatakan rata-rata kuadrat jarak suatu data terhadap
rataannya.

V = 𝑆 2 = ∑(𝑥1 − 𝑥)2
n

3. Simpangan Baku (S)


Simpangan baku dari sekumpulan bilangan 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ditentukan oleh
formula:

1
S = √𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑥1 − 𝑥̅ )2

10
Menyajikan Data dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi

Prosedur umum membuat tabel distribusi frekuensi


1. Tetapkan data terbesar dan data terkecil, kemudian tentukan rangenya.
2. Bagilah range ini ke dalam sejumlah interval kelas yang mempunyai ukuran
sama. Jika tidak mungkin, gunakan interval kelas dengan ukuran berbeda.
Biasanya banyak interval kelas yang digunakan antara 5 dan 20, bergantung
pada data mentahnya. Diupayakan agar tanda kelas merupakan data
observasi sesungguhnya. Hal ini untuk mengurangi apa yang disebut
dengan grouping error. Namun batas kelas sebaiknya tidak sama dengan data
observasi.
3. Hitung lebar interval kelas, lalu hasilnya dibulatkan. Lebar Interval (d) =
Range : Banyak interval kelas
4. Starting point: mulailah dengan bilangan limit bawah untuk kelas interval
pertama. Dapat dipilih sebagai data terkecil dari observasi atau bilangan di
bawahnya.
5. Dengan menggunakan limit bawah interval kelas pertama dan lebar interval
kelas, tentukan limit bawah interval kelas lainnya.

Susunlah semua limit bawah interval kelas secara vertikal, kemudian


tentukan limit atas yang bersesuaian. Kembalilah ke data mentah dan gunakan
turus untuk memasukkan data pada interval kelas yang ada.

Menyajikan Data Dalam Bentuk Histogram

Untuk menyajikan data acak dalam bentuk histrogram, perlu mengubah


penyajian data acak yang dimiliki ke dalam tabel data kelompok. Cara ini akan
memudahkan memetakan nilai data yang dimiliki ke dalam bentuk yang lebih
terstruktur. Kemudian, perlu juga menentukan batas bawah dan batas atas setiap
kelas. Langkah terakhir adalah menyesuaikan data setiap kelas dengan nilai
frekuensi yang sesuai.

11
Langkah-langkah:
1. Menyajikan data acak dalam tabel data kelompok.
2. Menentukan batas bawah dan batas atas setiap kelas.
3. Membuat bidang tempat menyajikan data dalam bentuk histogram, sudah
memuat batas atas dan batas atas untuk setiap kelas.
4. Memasangkan data yang sesuai dengan nilai frekuensi untuk setiap kelas

ANALISA DATA

Berikut merupakan data mentah nilai ujian akhir semester XII MIPA 8
mata pelajaran Matematika dari nomor absen pertama:
81, 92, 79, 93, 78, 85, 80, 89, 80, 91, 89, 87, 84, 82, 94, 91, 82, 83, 86, 89, 83, 83,
84, 85, 91, 87, 84, 86, 86, 84, 87, 86, 87, 84.

Berdasarkan data mentah tersebut, untuk memperoleh dan mengetahui


nilai rata-rata nilai modus XII MIPA 8, maka dibuat data tunggal dengan
mengurutkan nilai-nilai terlebih dahulu. 249 420 170 344 348 267 273

Tabel distribusi frekuensi data tunggal nilai UAS XII MIPA 8

Nilai frekuensi

78 1
79 1
80 2
81 1
82 2
83 3
84 5
85 2
86 4

12
87 4
89 3
91 3
92 1
93 1
94 1

a. Mean:
𝑓1 𝑥1 + 𝑓2 𝑥2 + 𝑓3 𝑥3 + … 𝑓𝑛 𝑥𝑛 ∑ 𝑓𝑥
𝑥̅ = 𝑓1 + 𝑓2 + 𝑓3 + …𝑓𝑛
= ∑𝑓

78 ∙ 1 + 79 ∙ 1 + 80 ∙ 2 + 81 ∙ 1 + 82 ∙ 2 + 83 ∙ 3 + … + 92 ∙ 1 + 93 ∙ 1 + 94 ∙ 1
𝑥̅ =
1+1+2+1+2+ … +1+1+1
2912
= = 85,65
34

b. Modus pada data tunggal merupakan nilai paling banyak jumlahnya yaitu 84.

Selain dengan menggunakan data tunggal, bisa juga dengan menggunakan


data kelompok untuk memperoleh nilai rata-rata dan nilai modus. Setelah
diurutkan, nilai diekelompokkan terlebih dahulu dengan jumlah interval kelas
sebanyak 5(optional).

Tabel distribusi frekuensi data kelompok nilai UAS XII MIPA 8

Nilai frekuensi xi fi ∙ xi
76 – 80 4 78 312
81 – 85 13 83 996
86 – 90 11 88 968
91 - 95 6 93 558
∑f = 34 - ∑ fi ∙ xi=2834

a. Rata-rata
 Untuk mencari nilai rata-rata dari data berkelompok, selanjutnya
tentukan nilai tengah (xi) dan fi ∙ xi lalu masukkan ke rumus Mean.

13
𝑖1+ 𝑖2
𝑥𝑖 =
2
∑ 𝑓𝑥
𝑥̅ =
∑𝑓
2834
𝑥̅ = = 83,35
34

b. Modus
Untuk mencari nilai modus dari data berkelompok, maka gunakan rumus:
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝐿0 + [ ] . 𝑐
𝑑+ 𝑑2

Salah satu interval : 81-85


Lo = 81-0.5 d2 = 12-11
= 80.5 =1
C = 81-76 8
Mo = 80.5 + ( ) ∙ 5
=5 9
= 84,94
d1 = 12-4
=8

c. Histogram

Nilai Matematika UAS XII MIPA 8


14

12

10

6 Nilai Ujian

0
76 - 80 81 - 85 86 - 90 91 - 95

14
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dengan perhitungan menggunakan rumus


statistika, dapat diperoleh nilai rata-rata dan modus nilai UAS XII MIPA 8 mata
pelajaran Matematika. Melalui perhitungan dari data tunggal, diperoleh nilai rata-
rata UAS XII MIPA 8 adalah 85,56. Karena syarat siswa yang lulus adalah yang
mendapat nilai di atas rata-rata, maka murid yang lulus sebanyak 17 orang. Dan
diperoleh nilai Modusnya adalah 84 dengan jumlah sebanyak 5 murid.
Sedangkan, melalui data berkelompok, diperoleh nilai rata-rata UAS XII
MIPA 8 adalah 83,35. Dengan demikian, murid yang lulus sebanyak 24 orang.
Dan diperoleh nilai Modusnya 84,94. Pengelompokkan data dapat dibuat dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi dan histogram.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sukino. 2016. Matematika Jilid 3A untuk SMA/MAKelas XII Semester 1


Kelompok Wajib. Jakarta : Penerbit Erlangga

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai