Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak proklamasi 17 Agustus 1945, kehidupan bangsa Indonesia tidak luput dari gejolak
dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat membahayakan
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti: - Agresi Militer Belanda.
- Gerakan Separatis : PKI, DI/TII dan lain-lain. - Ditinjau dari geopolitik dan geostrategis
dengan posisi geografis, potensi Sumber Daya Alam serta jumlah dan kemampuan
penduduk, telah menempatkan bangsa Indonesia menjadi ajang persaingan dan perebutan
negara-negara besar, sehingga menimbulkan dampak negatif yang dapat membahayakan
kelangsungan dan eksistensi negara Indonesia. Meskipun dihadapkan terhadap tantangan
tersebut, NKRI tetap tegak berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu dan
berdaulat, hal itu menunjukkan bangsa Indonesia mempunyai keuletan dan kemampuan
yang Pendidikan Kewarganegaraan.

B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian geostrategi?

2) Apa pengertian ketahanan nasional ?

3) Apa saja Sifat ketahanan nasional ?

4) Bagaimana Strategi dan Kondisi Dinamis Untuk Mencapai Ketahanan Nasional?


C. Strategi Mewujudkan Ketahanan Nasional

KETAHANAN NASIONAL BAGI NEGARA

Ketahana Nasional merupakan gambaran suatu negara yang berisi tentang keuletan dan
ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik
langsung mau pun tidak langsung yang datang dari dalam maupun dari luar negeri tersebut, yang
bisa membahayakan integritas, identitas dan kelangsungan hidup bangsa.

Ketahanan Nasional sangat di perlukan oleh negri kita, karena banyaknya ancaman yang
dihadapi yang dapat menyebabkan kondisi dan situiasi negri kita selalu berubah – ubah. Karena itu
ketahanan nasional hrus dibina dan ditingkatkan , sesuai dengan kondisi dan ancaman yang akan
dihadapi oleh negri kita.

ketahanan nasional baru dikenal pada permulaan tahun 60an, pada waktu itu dipakai dalam
rangka pembahasan masalah pembinaan territorial atau masalah pertahanan keamana pada
umumnya. Lembaga yang secara serius dan terus – menerus mempelajari dan membahas masalah
ketahhanan nasional adalah lembaga ketahanan nasional atau LAMHANAS yang didirikan pada tahun
1965.

Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan siding
DPRtanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nasional adalah tingkat keadaan, keuletan
dan ketangguhan Bangsa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan kesungguhan
kemampuan nasional dalam menghadapi ancaman yang dapat menghancurkan cita – cita bangsa.

Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan diberbagai bidang seperti ideology, politik,
ekonomi, social budaya dan hankam baik secara bersamaan maupun menurit prioritas kebutuhan
kita. Peningkatan ketahanan nasional dapat dilakukan dengan cara peningkatan kualitas sumber daya
manusia di negri kita yang dapat ditunjukan kepenguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Ketahanan nasional memiliki berbagai sifat untuk mewujudkan negara yang aman yaitu
dengan cara :

1. Mandiri Ketahanan Nasional harus mandiri supaya tidak tergantung kepada negara lain.
Dan tidak gampang putusasa dalam menjalankan tugasnya.

2. Dinamis Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung
pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya.
3. Wibawa Keberhasioan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan meningkatkan
kemampuan dan kekuatan bangsa.

4. Konsultasi dan Kerjasama Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan


sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi
lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan
kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.

Kesimpulannya: Ketahanan Nasional dapat berjanlan dengan baik apabila kita sebagai
masyarakat bangsa Indonesia saling bekerja sama untuk mewujudkan negara yang berdaulan adail
dan makmur tanpa ada pengecualian dan kita tidak boleh menyimpang dari Ideologi bangsa kita
sendiri yaitu PANCASILA.

STRATEGI MEMBANGUN
KETAHANAN NASIONAL
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari berbagai ras, suku,
budaya, maupun agama. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan
berbagai keanekaragaman sosial-budaya seringkali mendapat ancaman-ancaman yang
membahayakan keutuhan dan persatuan bangsa.Oleh karena itu dalam menghadapi
ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan
daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

Pengertian Ketahanan Nasional sendiri adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa,
yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala macam ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
berbangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia

Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah
konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wawasan Nusantara.

Ketahanan Nasioanal memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam
landasan dan asas – asasnya, yaitu:

Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan
tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (idenpendency) ini
merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global (interdependent).

Dinamis

Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada
situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan
hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa
berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa
diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi
kehidupan nasional yang lebih baik.

Wibawa

Keberhasioan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan


berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan meningkatkan
kemampuan dan kekuatan bangsa. Semakin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia
semakin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan
negara Indonesia.

Konsultasi dan Kerjasama

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan


antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih
mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan
kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.

Strategi untuk membangun ketahanan nasional sebagai berikut:

Aspek Ekonomi

Suatu negara memiliki ketahanan yang kuat didasari oleh perekonomian yang
kuat,bertumpu pada kemampuan bangsa sendiri.baik dalam hal SDA maupun SDM yang
berkualitas.sehingga tidak mudah goyah oleh gejolak oleh yang bersifat internal maupun
eksternal. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik,
termasuk transportasi, telekomunikasi, energi dan listrik dan air bersih guna mendorong
pemerataan bangunan, melayani kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau, serta
membuka keteriolasian wilayah pedalaman terpencil.

Aspek Sosial Budaya

Membuat salah satu budaya dari Indonesia lebih terkenal lagi dinegara-negara lain.
Menjaga kebudayaan kita agar tidak diakui oleh negara lain, Terutama dari negara-negara
yang ingin membuat hak paten terhadap kebudayaan yang sudah dari dahulu ada di bumi
pertiwi kita ini.

Aspek Politik
Iklim politik memiliki peran yang sangat penting dalam ketahanan nasional suatu
bangsa. kita bisa memperhatikan negara kita saat ini terombang ambing akibat ketidak
jujuran dalam dunia politik. Untuk itu kita perlu mendukung pemerintahan yang
bersih,transparan,dan dan harus memiliki tingakat kredibilitas yang tinggi. Membangun
bangsa dan watak bangsa menuju bangsa dan masyarakat indonesia yang maju, bersatu,
rukun, damai, demokratis, dinamis, toleran, sejahtera, adil dan makmur.

Aspek Pertahanan dan Keamanan

Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:

– Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang
disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan
kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pencapaian tujuan nasional.

– Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
BAB I

PENDAHULUAN

Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada masa lampau,
kini, maupun masa yang akan datang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap
bangsa yang telah menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara
sebagai ruang hidup nasional. Semua ini dalam rangka menentukan kebijakan, sarana, dan
sasaran perwujudan kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan
demikian, suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya,
dan hankam.
Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara agar
dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan untuk mewujudkan
upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Selain itu,
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah negara Republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional untuk
merancang arahan tentang kebijakan, sarana, serta sasaran pembangunan untuk mencapai
kepentingan dan tujuan nasional tersebut. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud
Konsepsi “Ketahanan Nasional”.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geostrategi

Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan sebagai usaha
dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan kehidupan suatu
negara, geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujdkan cita-cita
dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk
menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya
mewujudkan tujuan politik. Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam
menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi
lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai
metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam
pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi
bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau
perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan
tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, lebih aman.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional
merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung
maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi
politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok
pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical
justice and social justice, freedom of the people.
B. Metode Astagatra

Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan


budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh
Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional, yaitu:
 1. TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah
a) Letak geografi Negara
b) Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka
maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing.
c) Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
 2. Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial

a) IDEOLOGI → Value system


b) POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik
masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
 Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
 Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
 Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
 Pencapaian tujuan
 Usaha integrasi
c) EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
d) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
e) HANKAM, meliputi faktor-faktor :
 Doktrin
 Wawasan Nasional
 Sistem pertahanan keamanan
 Geografi
 Manusia
 Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
 Material
 Ilmu pengetahuan dan teknologi
 Kepemimpinan
 Pengaruh luar negeri
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara
komprehensif dan integral.
Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik
luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep
Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan
maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin
pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan
adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim
(maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai
ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra.
C. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10
Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat
bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir
Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan
kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and character and building “
yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai
pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal
pembentukan hingga sekarang.
1. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi
Indonesia yang tenimus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan
lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh
Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk
mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya
untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
2. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep
geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: Bahwa
geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan
keuletan dan daya tahan, juga mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik bersifat internal
maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep
geostrategi Indonesia baru sekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor
kekuatan penangkal bahaya.
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu
konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan
potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk
menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional
dapat tercapai.
4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam
pembangunan nasional. Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga
dikembangkan oleh negara-negara yang lain dengan bertujuan:

a. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis pada aspek
ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam maupun aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk
upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa dalam mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional.
b. Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
 Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order),
 Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),
 Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prospety),
 Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice),
 Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people).
Geostrategi Indonesia sebagai pelaksana geopolitik Indonesia memiliki dua sifat
pokok sebagai berikut:
 Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan,
geostrategi Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan
negara Indonesia.

 Bersifat development/pengembangan, yaitu pengemabangan potensi kekuatan bangsa


dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.

D. Urgensi Ketahanan Nasional terhadap Eksistensi Negara


Ketahanan Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti kemampuan manusia
atau suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan kehidupannya.
Rumusan ketahanan nasional sebagaimana disusun oleh Lemhamnas adalah: Ketahanan
Nasional Idonesia adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek,
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari
dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
perjuangan mencapai tujuan nasional.
E. Strategi dan Kondisi Dinamis Untuk Mencapai Ketahanan Nasional
a. Perkembangan Konsep Pengertian Tannas
1. Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilayah oleh
seluruh rakyat.
2. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan
nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar maupun dan
dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara
dan bangsa Indonesia.
3. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan
nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari
dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara
dan bangsa Indonesia.
4. Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974.
Ketahanan Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik
yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung ataupun tidak langsung ,
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
perjuangan nasional.
5. Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi dinamis yang
merupakan integritasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

b. Hakikat Ketahanan Nasional


Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan
suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa
dan negara. Ketahanan nasional ini bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh
warga negara dalam membina aspek alamiah serta sosial sebagai landasan
penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan Nasional
mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional,
baik fisik maupun sosial, serta memiliki hubungan erat antargatra di dalamnya secara
komprehensif integral. Kelemahan salah satu bidang akan mengakibatkan kelemahan
bidang yang lain, yang dapat memengaruhi kondisi keseluruhan.
F. Hubungan antar gatra dalam Trigatra dan Pancagatra
Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan
manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan
menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut, dapat dicapai peningkatan
dan pengembangan kemampuan nasional.
 1) Trigatra

Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan penduduk.
Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah. Trigatra
(aspek kehidupan alamiah) :
a. Gatra Letak Geografis Negara Indonesia
Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu:
 Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
 Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru, dan
pulau-pulau di sekitarnya.
 Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan
sekitarnya
 Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi
dan pulau- pulau kecil di sekitarnya.
b. Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan
naasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan
untuk kelangsungan generasi berikutnya.
c. Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang
tangguh, karena gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.
 2) Pancagtra

Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intagible atau
bersifat kehidupan sosial. Aspek Pancagatra (Kehidupan Sosial) :
 Gatra Ideologi
Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia
mewujudkan cita-cita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia
 Gatra Politik
Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan
nasional dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta individu. Semua harus
dilaksanakan secara transparan dan demokratis.
 Gatra Ekonomi
Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti pada pasal 33
UUD 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
 Gatra Sosial Budaya
Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang
memiliki nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu. Budaya pada
hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia.
Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta fokus budaya.
 Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam ancaman, gangguan, hambatan,
atau juga tantangan baik dari dalam maupun dari luar.
Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta antargatra
itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi)
dan ketergantungan (interdepency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam
trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam
komponen strategi astagatra.
G. Ancaman yang Dihadapi Trigatra dan Pancagatra Indonesia
Beberapa ancaman yang dihadapi oleh Trigatra dan Pancagatra Indonesia, antara lain
sebagai berikut :
1. Di dalam era globalisasi sekarang ini dan di masa yang akan datang, tidak tertutup
kemungkinan campur tangan asing dengan alasan mengakkan nilai-nilai HAM, demokrasi,
penegakan hukum, dan lingkungan hidup di balik kepentingan nasional mereka. Situasi
seperti ini kemungkinan besar dapat terjadi apabila unsusr-unsur utama kekuatan Hankam
dan komponen bangsa yang lain tidak mampu mengatasi permasalahan dalam negeri. Untuk
itu anacaman yang paling realsistik adalah adanya hubungan antara kekuatan dalam negeri
dan kekuatan luar negeri.
2. Sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi yang
bermodal tinggi dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
3. Sistem etatisme, dalam artian negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat
dominan.
4. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat.
5. Kedaulatan NKRI yang dua pertiga wilayahnya yang terdiri atas laut menempatkan laut
dan udara di atasnya sebagai mandala perang yang pertama kali akan terancam karena
keduanya merupakan initial point, untuk memasuki kedaulatan RI di darat. Ancaman
dari luar senantiasa akan menggunakan media laut dan udara di atasnya karena
Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan demikian pembangunan postur
kekuatan Hankam masa depan perlu diarahkan ke pembangunan kekuatan secara
proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama kekuatan pertahanan, yaitu TNI
AD, TNI AL dan TNI AU serta unsur utama keamanan, yaitu POLRI. Pesatnya
kemajuan iptek membawa implikasi meningkatnya kemampuan tempur, termasuk daya
hancur dan jarak jangkau. Dengan demikian ancaman masa depan yang perlu
diwaspadai adalah serangan langsung lewat udara dari laut oleh kekuatan asing yang
memiliki kepentingan terhadap Indonesia.
6. Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain membawa
keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena
itu sangat beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap
perkembangan yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila
Indonesia mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat
memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di perairan
nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai perairan
internasional oleh Indonesia secara bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat,
Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat
ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah
perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan
kepentingan internasional.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
1. Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk
menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam
upaya mewujudkan tujuan politik.
2. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
3. Metode astragatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia
dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan
alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.
4. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Pada tahun 1965-an
lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang
lebih maju. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan
pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi
Indonesia. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya
dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin
dalam pembangunan nasional.
5. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional
merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi
dan mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
6. Banyak ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pncagatra bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, diperlukan suatu ketahanan nasional yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.GeostrategiIndonesia.http://geounesa.net/news/index.php?
option=com_content&view=article&id=87:geostrategi-indonesia-dalam-
kepentingan-teritorial&catid=54:geografi-politik&Itemid=96. Diakses pada
tanggal 02 April 2011.

Anonim.2011.GeostrategiIndonesia.http://myteiku.blogspot.com/2010/04/geostrategi-
indonesia.html. Diakses pada tanggal 02 April 2011.

Bedjo dan Zainul Akhyar. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. FKIP UNLAM: Lab
PKn.

Anda mungkin juga menyukai