874 1663 1 SM PDF
874 1663 1 SM PDF
perusahaan tersebut belum berjalan dengan suatu istilah umum yang menunjukkan segala
baik. sesuatu atau sumber daya organisasi yang
Metode EOQ (Economic Order Quantity) dan disimpan dalam antisipasinya terhadap
metode POQ (Period Order Quantuity) akan pemenuh permintaan.”
dipilih dalam penelitian ini sebagai Kesalahan dalam penentuan besar kecilnya
perbandingan dengan metode mix-max (telah persediaan bahan baku sangat berpengaruh
diterapkan perusahaan), karena keduanya bagi perusahaan. Apabila perusahaan
sama-sama digunakan untuk mencari biaya menentukan persediaan yang terlalu kecil,
persediaan bahan baku yang minimal dan akan mengakibatkan terhambatnya proses
mencari kuantitas pemesanan dan frekuensi produksi karena kekurangan stok persediaan
pemesanan yang optimum, keduanya dan ketelambatan memenuhi permintaan atau
memiliki prinsip yang sama, hanya saja perusahaan tidak jadi memperoleh laba karena
metode EOQ dalam perhitungannya kehilangan kesempatan menjual produknya.
mengahasilkan banyaknya jumlah/kuantitas Sedangkan apabila perusahaan menentukan
yang ekonomis yang harus dilakukan, persediaan yang terlalu besar akan membuat
sedangkan POQ menghasilkan interval perusahaan mengeluarkan biaya simpan yang
periode pemesanan. berlebih.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis
mengambil judul artikel sebagai berikut Bahan Baku
“Analisis Perbandingan Metode EOQ Dan Setiap perusahaan yang menghasilkan sebuah
Metode POQ Dengan Metode Min-Max produk pasti membutuhkan bahan baku dalam
Dalam Pengendalian Persediaan Bahan Baku proses produksinya. Bahan baku ini nantinya
Pada PT.Sidomuncul Pupuk Nusantara.” akan diolah dan diproses untuk mengasilkan
produk yang memiliki nilai jual.Mulyadi
Tujuan (2010:275) mengatakan: “Bahan baku adalah
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai bahan yang membentuk bagian menyeluruh
berikut: produk jadi...di dalam memperoleh bahan
a Menganalisis penerapan metode EOQ, baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan
POQ dan Min-Max dalam pengendalian biaya sejumlah harga beli bahan baku saja,
bahan baku biolit dan mengetahui tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya
berapa Safety Stock, Reorder Point nya pembelian, pergudangan dan biaya perolehan
b Menganalisis perbandingan lainnya.”
pengendalian persediaan yang telah PT.Sidomuncul Pupuk Nusantara dalam
dilakukan perusahaan dengan hasil memproduksi produknya yang berupa pupuk
pengolahan data yang dilakukan peneliti organik membutuhkan berbagai macam bahan
dan metode manakah yang paling baku, seperti Amoniak, Bekatul, Urea, Rumen
optimum bila diterapkan dalam kering, Biolit, Mincrodect, Kalium, NPK dan
pengendalian bahan baku biolit pada lain lain. Bahan Baku yang akan digunakan
PT. Sidomuncul Pupuk Nusantara. dalam penelitian ini adalah bahan baku yang
paling banyak digunakan oleh perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA yaitu Biolit (Biolit / bi-o-lit / batuan yang
Persediaan terbentuk oleh proses organik, sumber:
Persediaan sendiri memiliki peran yang http://kbbi.web.id/biolit). Pada Tabel 1 tersaji
sangat penting bagi perusahaan dalam hal data pemakaian dan pemasukan bahan baku
mempermudah atau memperlancar jalannya biolit pada tahun 2014.
opersasi perusahaan. Berdasarkan Handoko
(2011:333) “Persediaan (Inventory) adalah
TABEL 1
PEMASUKAN DAN PEMAKAIAN BAHAN BAKU BIOLIT 2014
Bulan Pemasukan Bahan Baku Pemakaian Bahan Baku
1 0 122,27
2 298,28 100,094
3 258,38 102,476
4 0 76,66
5 0 70,25
6 0 70,55
7 151,77 73,89
8 168,95 70,284
9 0 104,14
10 159,52 103,438
11 188,91 106,68
12 142,58 100,55
Jumlah 1368,39 1101,28
Rata-rata 111,4372 91,7735
Sumber: Divisi Gudang Bahan PT.Sidomuncul Pupuk Nusantara 2014
Keterangan:
ROP :Titik pemesanan ulang (reorder point) Max: Maximum Stock
d : Tingkat kebutuhan per unit waktu
SS : Persediaan pengaman (safety stock)
L : Waktu tenggang (lead time) K : Pemakaian barang rata-rata per
(Herjanto, 2003:241) satuan waktu (biasanya bulan)
W : Waktu pesanan dalam satuan waktu /
Analisis Metode POQ lead time (biasanya bulan)
Penggunaan rumus POQ (Herjanto, S : Jumalah persediaan pengaman
2003:274) adalah sebagai berikut : (safety stock)
Dalam metode Min-Max menghitung safety
stock menggunakan rumus (Fitri dan Sindikia,
2014:683):
Keterangan:
D : Jumlah kebutuhan barang
(unit/tahun)
S : Biaya pemesanan (rupiah/unit) Total Biaya Persediaan menurut Fadilillah et
h : Biaya penyimpanan % terhadap nilai al (2008:150) adalah sebagai berikut :
barang
C : Harga barang (rupiah/unit) Keterangan :
H : h x C Biaya penyimpanan P : Harga bahan
(rupiah/unit/tahun) D : Demand / Permintaan Bahan
Co : Biaya Pemensana/sekali pesan
Henmaldi (dalam Fithri dan Sindikia, Cc : Biaya Penyimpanan
2014:670) menyebutkan ‘Perhitungan total
persediaan yang ada pada perhitungan POQ HASIL DAN PEMBAHASAN
sama dengan perhitungan yang digunakan PT Sidomuncul Pupuk Nusantara perlu
pada metode EOQ.’ menerapkan metode pengendalian persediaan
Perhitungan persediaan menurut Henmaldi
bahan baku yang baik dan optimal untuk
(dalam Fithri dan Sindikia, 2014:682) adalah mengatasi permasalahan yang sedang terjadi,
dengan menggunakan rumus berikut : dengan cara melakukan perhitungan-
: perhitungan sebagai berikut:
TABEL 2
BIAYA PEMESANAN PER PESANAN
Biaya Pesan
Jenis Biaya Pesan Semua Bahan Bahan Baku
Biolit
ATK Rp 2.000.000 2000000 x 0,341 Rp 682.000
Telepon dan Fax Rp 5.600.000 5600000 x 0,341 Rp 1.909.600
Biaya Bongkar (7x bongkar di tahun 2014) Rp 1.436.810
Biaya Transportasi selama 7 kali pesanan (20% dari harga) Rp 684.195
Total Rp 4.507.346
Biaya pesan Persekali Rp 643.907
Sumber: Divisi Gudang Bahan PT.Sidomuncul Pupuk Nusantara 2014.
TABEL 3
BIAYA PENYIMPANAN
Biaya Biaya Bahan
Jenis Biaya Semua Baku Biolit
Bahan Sebulan
Biaya Fasilitas penyimpanan :
Rp 5.250.000
Listrik dan Air Rp 149.188
(setahun)
Biaya Penanganan Persediaan dan Perawatan Gudang :
Rp
Tenaga Kerja
24.000.000 Rp 682.000
(2 Orang)
(setahun)
Rp 780.000
Maintenance Rp 22.165
(setahun)
Biaya Pajak persediaan :
Rp 345.000
Pajak Rp 9.804
(setahun)
Biaya Penggunaan/sewa gudang :
Rp
Biaya Sewa Tanah Gudang 31.900.000 Rp 906.492
(setahun)
Biaya Asuransi:
Rp 855.000 Rp 291.555
Biaya Asuransi Persediaan dan Gudang
(sebulan)
Total Rp 2.061.203
Sumber: Divisi Gudang Bahan PT.Sidomuncul Pupuk Nusantara 2014.
Metode EOQ (Economic Order Quantity) Dalam mencari jumlah Safety Stock yang
Berikuthasil analisis perhitungan Metode seharusnya dimiliki perusahaan, dibutuhkan
EOQ (Economic Order Quantity): nilaiStandari Deviasi. Nilai tersebut diperoleh
Diketahui: dengan rumus fungsi MS. Excel berikut:
D = Demand / Permintaan
Bahan=1101,28 Standar Deviasi:
S = Biaya Pemensana/sekali pesan= STDEV(penggunaan bahan baku dalam satu
tahun) = 18,155
H = h x C Biaya penyimpanan
(rupiah/unit) = Selanjutnya, perhitungan safety
C = Harga bahan = stocknyaadalah sebagai berikut:
h = Biaya penyimpanan % terhadap nilai Diketahui:
barang = 34,1% atau 0,341 = Standar Deviasi=18,155
Q = Kuantitas Z = Tingkat pelayanan (Service level)
95% menentukan besarnya nilai Z.
Mencari Nilai EOQ: Dengan menggunakan tabel distribusi
normal , nilai Z pada daerah di bawah
kurva normal 95% (atau 1 - 0,05)
dapat diketahui, yaitu: 1,65
Safety Stock (
1,65 (18,155)
P = Harga bahan =
D = Demand / Permintaan Bahan =
1101,28
Co =Biaya Pemensana/sekali pesan
=
Cc =Biaya Penyimpanan
Diperoleh hasil POQ , artinya pemesanan =
di lakukan setiap 1 periode sekali atau di K = Rata-rata Pemakaian =91,7735
katakan 1 bulan sekali dalam setahun, S = Safety Stock
sehingga frekuensi pemesanannya adalah 12 Q = Kuantitas
kali dalam setahun
Mencari Batas Maksimum Persediaan :
Mencari Kuantitas Metode POQ :
Perbandingan
Mencari Total Cost (Total Biaya) Metode
Dari hasil perhitungan-perhitungan dan
Min-Max : analisis yang telah dilakukan, perusahaan
dapat mengetahui metode mana yang paling
: optimal untuk dilakukan dengan cara
melakukan perbandingan sebagaimana
disajikan dalam Tabel 4.
TABEL4
PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Frekuensi Kuantitas Total Cost
Metode
Dalam setahun Per pesanan Dalam setahun
Min-Max 24 45 kg Rp 198.845.234
Aktual Perusahan 7 Antara 100-300 kg Rp 182.053.200
POQ 12 92 kg Rp 164.054.701
EOQ 42 26 kg Rp 52.067.473
Sumber: Data Sekunder 2014 yang diolah
tidak mengeluarkan banyak dana untuk Fithri, Prima dan Annise Sindikia. 2014.
biaya penyimpanan, depresiasi atau “Pengendalian Persediaan Pozzolan Di
penyusutan akan bahan baku biolit PT. Semen Padang”, Jurnal
tersebut juga dapat lebih diminimalis. Optimalisasi Sistem Industri Vol. 13 No.
Total Biaya yang dikeluarkan juga tidak 2, Universitas Andalas, Padang.
sebanyak pada metode POQ, metode Handoko, Hani. 2011. Dasar-dasar
min-max dan keadaan aktual perusahaan. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi
I. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
SARAN Heizer, Jay dan Barry Render. 2015.
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di Manajemen Operasi Edisi 11. Jakarta:
atas, maka saran yang dapat dijadikan Salemba Empat.
pertimbangan oleh PT.Sidomuncul Pupuk Herjanto, Eddy. 2003. Manajemen Produksi
Nusantara adalah sebagai berikut: & Operasi Edisi Kedua. Jakarta:
a. Perusahaan perlu memberikan perhatian Gramedia Widiasarana Indonesia
khusus tentang manajemen (Grasindo).
pengendalian persediaan bahan Http://kbbi.web.id/biolit (14 Mei 2015
bakunya. Metode EOQ dapat dijadikan 11:20:30 PM)
acuan oleh perusahaan dalam Indrajit, R.E. dan Djokopranoto, R. 2003.
pengendalian persediaan bahan baku Manajemen Persediaan. Jakarta:
untuk ke depannya, agar tidak terjadi Gramedia Widiasarana Indonesia
lagi kelebihan persediaan bahan baku. (Grasindo).
b. Sebaiknya hasil penelitian ini dijadikan Meilani, Difana dan Ryan Eka Saputra. 2013.
dasar oleh perusahaan untuk “Pengendalian Persediaan Bahan Baku
pengendaliaan persediaan jenis bahan Vulkanisir Ban (Studi Kasus PT.
baku seperti: Amoniak, Urea, Rumen Gunung Pulo Sari)”, Jurnal Optimasi
kering dll. Sistem Industri Vol. 12 No. 1,
Universitas Andalas, Padang.
DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya Edisi Ke-5.
Fadilillah, Nur Siti dkk. 2008. “Metode Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Pengendalian persediaan Bahan Baku Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar
Crude Coconut Oil Yang Optimal Pada Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4.
PT. PSE”, INASEA Vol. 9 No. 2, Yogyakarta:BPFE-YOGYAKARTA
Universitas Bina Nusantara, Jakarta.