Anda di halaman 1dari 61

4.

1 RENCANA PENATAGUNAAN TANAH, AIR, UDARA, Penyetenggaraan penatagunaan tanah adatah:


DAN SUMBER DAYA LAINNYA
1. Petaksanaan pola penyesuaian Penguasaan,
Penggunaan dan pemanfaatan tanah dapat
4.1.1 RENCANA PENATAGUNAAN TANAH
dilakukan metalui penataan kembati, upaya
Penatagunaan tanah disetenggarakan terhadap bidang-
kemitraan, penyerahan dan pelepasan hak atas
bidang tanah yang sudah ada haknya dan/atau tanah
tanah kepada Negara atau pihak tain dengan
negara. Penatagunaan tanah tetap mengakui hak-hak
penggantian sesuai dengan perundang-undangan
atas tanah yang sudah ada.
yang berlaku
Hak dan kewajiban datam penguasaan tanah adalah:
2. Tata cara pelaksanaan kegiatan sebagaimana
1. Pemegang hak atas tanah wajib menggunakan tanah
dimaksud pada huruf a diatur datam berbagai
dan dapat memanfaatkan tanah sesuai rencana tata
ruang, serta memelihara tanah dan mencegah
pedoman, standar dan kriteria teknis

kerusakan tanah;

2. Penguasaan tanah yang sudah ada haknya sebetum A. RENCANA PENATAGUNAAN TANAH DI KAWASAN
adanya penetapan rencana tata ruang tetap diakui LINDUNG
haknya;
Ketentuan penguasaan tanah di kawasan [indung
3. Penggunaan tanah setelah penetapan rencana tata adatah:
ruang dapat dipertuas atau dikembangkan
penggunaanya apabita penggunaan dan
1. terhadap tanah datam kawasan lindung yang betum

pemanfaatan tanahnya sesuai dengan recana tata ada hak atas tanahnya dapat diberikan hak atas
ruang. tanah kecuati pada kawasan hutan

4. Pemanfaatan tanah setelah penetapan rencana tata


2. terhadap tanah dalam kawasan cagar budaya yang
belum ada hak atas tanahnya dapat diberikan hak
ruang tidak dapat ditingkatkan Pemanfaatannya
apabita penggunaan dan pemanfaatan tanahnya
atas tanah tertentu sesuai dengan peraturan
perundangan - undangan yang bertaku kecuali pada
tidak sesuai dengan recana tata ruang
lokasi situs
Dalam hubungannya dengan pemanfaatan tanah, maka:
3. Penguasaan tanah pada kawasan yang ditetapkan
1. Pemegang hak atas tanah yang secara sukareta berfungsi lindung yang dikuasasi oteh masyarakat
melakukan penyesuaian pemanfaatan tanah dapat yang pemanfaatan tanahnya tidak sesuai dengan
diberikan insentif; rencana tata ruang disesuaikan melatui
2. Pemegang hak atas tanah dan atau pemakai tanah penyetenggaraan penatagunaan tanah;

negara yang belum metaksanakan penyesuaian 4. Penguasaan tanah pada bidang-bidang tanah yang
pemanfaatan tanahnya dapat dikenakan disinsentif. berada di sempadan danau buatan, sungai, dan/
atau jaringan prasarana lainnya, penggunaan dan

4-1
pemanfaatan tanahnya harus masyarakat yang penggunaan dan
memperhatikan kepentingan umum dan pemanfaatan tanahnya tidak sesuai dengan
terbuka untuk umum serta kelestarian rencana tata ruang disesuaikan metatui
fungsi [ingkungan; penyetenggaraan penatagunaan tanah.

5. Kegiatan datam pemanfaatan ruang di atas Ketentuan pemanfaatan tanah datam kawasan
dan atau di bawah tanah daoat dilakukan budidaya adalah :
pemanfaatannya sepanjang sesuai dengan 1. Pemanfaatan tanah yang tidak sesuai
rencana tata ruang dengan rencana tata ruang tidak dapat
ditingkatkan pemanfaatannya;
Penggunaan tanah di dalam kawasan tindung
2. Pemanfaatan tanah sebagaimana dimaksud
harus sesuai dengan fungsi lindung. Ketentuan
pada huruf a harus disesuaikan dengan
pemanfaatan tanah dalam kawasan [indung
rencana tata ruang;
adatah :
3. Pemanfaatan tanah di kawasan budidaya
1. Di datam kawasan non-hutan yang berfungsi yang betum diatur datam rencana rinci tata
lindung diperbotehkan kegiatan budidaya ruang ditaksanakan dengan
yang tidak mengganggu fungsi [indung mempertimbangkan kriteria dan standar
pemanfaatan ruang;
secara terbatas dengan tetap memetihara
fungsi lindung kawasan yang bersangkutan
4. Penyesuaian pemanfaatan tanah
sebagaimana dimaksud pada huruf b
serta wajib melaksanakan upaya
ditaksanakan metatui penyetenggaraan
pertindungan terhadap [ingkungan hidup;
penatagunaan tanah;
2. Kegiatan budidaya yang sudah ada di 5. Kegiatan datam rangka pemanfaatan ruang
kawasan lindung dan mempunyai dampak di atas dan atau di bawah tanah yang tidak
penting terhadap lingkungan hidup, serta terkait dengan penguasaan tanah
dapat mengganggu fungsi tindung harus sebagaimana dimaksud datam ayat (1)
dikembatikan ke f ungsi [indung secara PasaI ini dapat ditaksanakan apabita tidak

bertahap sesuai dengan peraturan mengganggu penggunaan dan pemanfaatan

perundang-undangan yang bertaku.


tanah yang bersangkutan;
6. kegiatan datam rangka pemanfaatan ruang
di atas dan atau di bawah tanah
B. RENCANA PENATAGUNAAN TANAH DI ditaksanakan berdasarkan peraturan
KAWASAN BUDIDAYA perundang-undangan yang berlaku.

Ketentuan penguasaan tanah di kawasan


budidaya adatah: 4.1.2 RENCANA PENATAGUNAAN AIR

1. Penguasaan tanah datam kawasan budidaya A. Air Permukaan


harus sesuai dengan sifat pemberian hak,
Air permukaan dapat digunakan untuk
tujuan pemberian hak dan rencana tata
penyediaan air bersih dan kegiatan budidaya
ruang;
perikanan. Untuk menjaga keberadaan air
2. Penguasaan tanah yang dikuasai oteh permukaan yang multifungsi, pertu dilakukan

4-2
upaya pembatasan atau petarangan, seperti . Zona Konservasi Air Tanah I

pembuangan timbah domestik dan non- Pada zona ini, pengambitan air tanah pada
domestik langsung ke badan perairan sungai, akuifer tengah dan datam tetah intensif,
pembuangan sampah, serta kegiatan yang ditandai dengan turunnya muka air tanah
mengganggu fungsi perairan ini. sampai jauh di bawah muka tanah
Sumber Air Baku/Air Bersih. Sumber air baku setempat. Muka air tanah di zona ini
utama untuk penyediaan air bersih adatah cenderung turun dengan kecepatan 1,5 -
sungai-sungai besar yang setama ini tetah 8,7 meter/tahun. Dengan
menjadi sumber air baku dan menjadi potensi mempertimbangkan gejata tersebut di
dengan ketentuan memenuhi persyaratan. atas, pengambitan air tanah baru untuk
Kuatitas air ini makin ke arah hutu makin baik berbagai kepertuan sudah tidak
sebagai sumber air baku dimungkinkan tagi.

Budidaya Perikanan. Upaya budidaya perikanan Zona ini adatah zona kritsi untuk
pada sungai-sungai yang ada ditakukan metatui pengambitan air tanah pada akuifer 40-50
pembuatan keramba dan jaring terapung serta meter.
pembuatan kotam-kotam (empang) baik yang Bagi kepertuan rumah tangga penduduk
dibuat khusus yang dimanfaatkan juga untuk setempat, yakni di daerah yang masih
kegiatan rekreasi pemancingan, maupun kolam- betum terjangkau oteh pelayanan air PDAM,
kotam retensi yang berfungsi untuk menunjang diijinkan memanfaatkan air bawah tanah
sistem drainase. pada kedalaman akuifer kurang dari 40
B. Air Tanah meter dan 40 - 150 meter. Namun demikian
debit sumur tidak tebih dari 100 m3 /
Pengambitan air tanah di Kabupaten Bandung
butan. Pengambitan air tanah pada akuifer
mengacu pada peraturan Yang telah
tebih datam dari 150 m diperbotehkan
diketuarkan oteh Direktorat Pusat Lingkungan
hingga maksimum 300 m3 / hari.
dan Geotogi, di mana pemanfaatan air tanah
berdasarkan zona konservasi air tanah. . Zona Konservasi Air Tanah ll
Berdasarkan zona konservasi air tanah, maka Zona kritis untuk pengambilan air tanah
untuk pemanfaatan ruang yang memertukan pada akuifer 40 - 150 meter. Pengambitan
pengambitan dan pemanfaatan air tanah zona air tanah baru pada akuifer kedataman
konservasi tanah harus menjadi acuan. Upaya kurang dari 40 m hanya diperuntukan bagi
konservasi air tanah yang bertumpu pada aspek kepertuan air minum dan rumah tangga
teknis antara tain ditakukan dengan metakukan dengan debit maksimum 100 m3 / bulan,
pengaturan kedataman penyadapan dan
sedangkan 40 - 1 50 meter untuk kepertuan
pembatasan debit sumur produksi. Pengaturan
setain industri dengan debit maksimum per
kedalaman penyadapan dan pembatasan debit sumur 60 m3 / hari. Pengambitan
air tanah
sumur bor produksi digambarkan pada Zona baru pada akuifer kedalaman tebih dari 150
Konservasi Air Tanah berikut (tihat Gambar m diperbotehkan hingga maksimum 30 m3 /
4.1t: hari.

4-3
. Zona Konservasi Air Tanah lll ditetapkan dalam peraturan perundang-
Zona zona aman untuk pengambitan air undangan yang bertaku.

tanah pada akuifer keadataman 40 - 150 m 4.1.3 RENCANA PENATAGUNAAN UDARA


pengambilan air tanah baru diperbotehkan
Rencana penatagunaan udaraterkait dengan
dengan debit maksimum per sumur 170
transmisi gelombang komunikasi, transmisi
m3 / hari. Air tanah pada akuifer
listrik, dan kualitas udara. Transmisi
kedataman 40 meter diperuntukkan bagi
gelombang komunikasi diatur pada tingkat
kepertuan air minum dan rumah tangga
pemerintahan yang tebih tinggi. Saturan udara
dengan pengambilan maksimum 100 m3 /
transmisi listrik yang ada dewasa ini dianggap
butan.
tetap demikian keberadaannya, untuk
o Zona Konservasi Air Tanah lV pengatihan dan penambahan datam Kabupaten

Zona aman dengan produktivitas akuifer Bandung harus direncanakan secara selektif
rendah sampai [angka, air tanah apabila dan menghindari kemungkinan terjadinya
bahaya yang dapat ditimbuttkannya.
ditemukan hanya cukup untuk keperluan
air minum, rumah tangga, dan keperluan Guna menjaga kuatitas udara, maka upaya-
lain dengan jumtah kebutuhan yang upaya mengurangi atau membatasi kegiatan
terbatas. yang menimbutkan potusi udara pertu
o Zona Konservasi Air Tanah V ditakukan, baik pembatasan emisi gas karbon
monoksida, hidrokarbon dan timbat (pB)
Zona ini adatah zona resapan air tanah kendaraan bermotor metatui uji emisi, maupun
tidak untuk dikembangkan bagi berbagai pembatasan gas buangan pada proses produksi
peruntukkan, kecuali untuk air minum dan
industri dengan penerapan teknotogi
rumah tangga dengan pengambilan pembuangan gas yang ramah lingkungan.
maksimum 100 mj / butan. Untuk
kepertuan lain dipertimbangkan setetah Perlu diantisipasi puta dampak potusi udara
ditakukan pengkajian hidrogeotogi.
yang ditimbutkan oteh kegiatan eksptorasi
sumur minyak, khususnya bagi kawasan
Ketentuan pemanfaatan air adalah:
sekitarnya. Setain itu, dengan makin
1. Masyarakat dan badan usaha dapat meningkatnya penggunaan energi atternatif
memanfaatkan air permukaan dan air tanah batubara sebagai pengganti tistrik perlu
sesuai peraturan perundang-undangan yang diantisipasi upaya-upaya pengendatian datam
bertaku; kaitannya dengan pencemaran udara.

2-. Masyarakat dan badan usaha wajib Untuk itu, sebetum ditakukan pembangunan
memelihara kuatitas air baku permukaan instatasi PLTU batubara atau instatasi sejenis
dan air tanah; terlebih dahulu harus ditempuh kajian
[ingkungan sebagai dasar pertimbangan
3. Masyarakat dan badan usaha ditarang
penerbitan perijinan.
mencemariair baku dan badan air sungai
dan danau di atas ambang batas yang Ketentuan pemanfaatan udara adalah :

4-4
1. Masyarakat dan badan usaha wajib Potensi bahan tambang Gatian C terdapat di
memetihara kuatitas udara; Kecamatan Baleendah, Cikancung, Nagreg,
2. Masyarakat dan badan usaha dilarang Soreang, Margaasih dan Pameungpeuk. Namun,
mencemari udara di atas ambang batas potensi gatian C datam skala keciI banyak
yang ditetapkan datam peraturan dijumpai di seluruh kecamatan lain.
perundang-undangan yang berlaku; Potensi sumber daya atami (pertambangan)
3. Pemanfaatan ruang udara di atas tanah bahan galian gotongan B (diantaranya emas)
yang dikuasai masyarakat dan badan usaha terdapat di Kecamatan Pangatengan dan
harus seizin pemitik hak atas tanah yang Soreang.
bersangkutan.
Potensi sumber daya atami (pertambangan)

4.1,4 RENCANA PENATAGUNAAN SUMBER


panas bumi (geothermat) terdapat di
Kecamatan lbun, Pangatengan, Pasirjambu,
DAYA LAINNYA
Ranacbati dan Kecamatan Ciwidey.
Sumberdaya atam lain di Kabupaten Bandung
Rencana penatagunaan potensi sumber daya
adalah sumber daya tambang Galian C, galian B
lainnya adatah sebagai berikut :
(emas), dan panas bumi. Sumber daya tambang
pasir sungai perlu penatagunaan karena untuk 1. Pemanfaatan potensi pertambangan
mengantisipasi terjadi gangguan terhadap ditakukan di luar kawasan [indung, dan
dapat ditakukan di kawasan yang selama ini
tangguI sungai atau retoining wall.
sudah dimanfaatkan untuk penggalian.

Kegiatan usaha pertambangan lainnya yang 2. Pemanfaatan potensi pertambangan


pertu diperhatikan adatah dampak kerusakan ditakukan di luar kawasan [indung, dan
lingkungan yang ditimbutkannya. Setain itu, dapat dilakukan pada lokasi yang sudah
perlu upaya pengawasan dan penertiban teridentifikasi memitiki potensi bahan
kegiatan penambangan liar yang tidak memitiki galian C. Bita guna lahan eksisting-nya
ijin, sehingga setain menimbulkan dampak adatah kawasan budidaya, maka setelah
pemanfaatan galian C ini, fungsi guna lahan
kerusakan kuatitas lingkungan, juga hitangnya
harus dikembatikan kepada fungsi yang
pendapatan daerah dari retribusi yang
ditetapkan pada rencana pemanfaatan
seyogyanya didapatkan.
[ahan.

4-5
3. Kegiatan pemanfaatan potensi pengembangan sistem transportasi, serta
pertambangan harus memperhatikan tahapan pengembangan sarana dan prasarana
ekosistem sekitarnya serta dampak negatif witayah.
yang ditimbutkan. Kawasan ini harus
dibatasi dari pengunaan lahan [ain, dengan A. Tahapan pengendalian kawasan lindung
garis sempadan yang sesuai, untuk adatah :

difungsikan sebagai kawasan penyangga


1. Pencapaian porsi kawasan lindung
keselamatan.
sebesar 30 % dari [uas seturuh wilayah
kabupaten metatui petaksanaan
rehabilitasi dan konservasi:
a. Mempertahankan kecukupan kawasan
lindung yang ada dengan porsi
sebesar 30 % dari luas seturuh
witayah
b. Peningkatan kualitas fungsi lindung
pada kawasan tindung yang
kondisinya sudah menurun dilakukan
melatui Detaksanaan rehabititasi dan
pada kawasan lindung yang
kondisinya baik ditakukan metatui
konservasi.
2. Tahapan pengembangan program
4.2 PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN efisiensi pemanfaatan sumber daya
atam dan buatan ditentukan
4.2.1 TAHAPAN PENGEMBANGAN
berdasarkan kriteria tingkat kekritisan
Tahapan pengembangan sampai dengan tahun dan tingkat kerusakan.
2027 dibagi ke datam 4 tahap, yaitu : tahap
B. Tahapan pengembangan kawasan budidaya
pertama adalah dari tahun 2007 sampai 2012,
berfungsi tindung dan kawasan budidaya
tahap kedua adalah dari tahun 2012 sampai
secara umum didasarkan pada kriteria
2017, tahap ketiga adalah dari tahun 2017
dukungan pada ekonomi wilayah dan
sampai 2022 dan tahap keempat adatah dari
pengembangan witayah serta daya dukung
tahun 2022 sampai 2027.
dan daya tampung [ingkungan.

c. Tahapan pengembangan sistem transportasi


4.2.2 KRITERIA TAHAPAN PENGEMBANGAN
didasarkan pada kriteria pemecahan
Kriteria pentahapan program penataan ruang persoatan mendesak, pemenuhan
dibagi ke datam tahapan pengendatian kawasan kebutuhan masyarakat, serta dukungan
lindung dan pengembangan kawasan berfungsi pada ekonomi witayah dan pengembangan
[indung secara terkendati, tahapan witayah.
pengembdngan kawasan budidaya, tahapan

4-6
D. Tahapan pengembangan prasarana dan kembati dengan mengenakan biaya kepada
sarana witayah metiputi prasarana sumber pemakai demi menjamin ketangsungan
daya air dan irigasi, drainase dan penyediaan petayanan kepada masyarakat.
persampahan, serta prasarana energi dan Bentuk-bentuk kerjasama datam pembiayaan
tetekomunikasi didasarkan pada kriteria diatur tebih tanjut sesuai dengan peraturan
pemecahan persoatan mendesak, perundang-undangan..
pemenuhan kebutuhan masyarakat, serta
dukungan pada ekonomi witayah dan 4.2.4 INSENTIF DAN DISINSENTIF
pengembangan witayah.
Bentuk perangkat insentif dan disinsentif yang
dapat diterapkan terdiri dari aspek pengaturan
4.2.3 PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
atau kebijakan, aspek ekonomi, dan aspek

Atokasi pembiayaan bagi pelaksanaan program- pengadaan langsung oteh Pemerintah Daerah.
program pembangunan pemanfaatan ruang Jenis perangkat insentif dan disinsentif terdiri
bersumber dari anggaran Pemerintah, dari :

Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, 1. Perangkat yang berkaitan dengan elemen


dunia usaha dan masyarakat, serta sumber guna lahan;
pendapatan lainnya yang sah serta atau dalam
bentuk kerjasama pembiayaan. Pemerintah 2. Perangkat yang berkaitan dengan
petayanan umum;
Kabupaten dapat bermitra dengan pihak swasta
dan masyarakat dalam penyediaan barang 3. Perangkat yang berkaitan dengan
pubtik, seperti taman, pasar dan rumah sakit, penyediaan prasarana.
dan sejenisnya. Barang dan petayanan pubtik
dapat disediakan secara penuh oteh pihak
swasta, yang mencakup sekotah swasta, jasa A. INSENTIF
keuangan, dan jasa petayanan tainnya. lnsentif khusus akan diberikan untuk
Untuk meningkatkan kuatitas dan kinerja mendorong pengembangan pusat primer/
petayanan pubtik serta membagi beban hirarkhi lla Soreang, pengembangan kawasan

petayanan pubtik, maka bentuk kerjasama khusus/tertentu Kota Baru Tegatluar, Kawasan
peran serta, dan kemitraan antara Pemerintah Otah Raga Si Jatak Harupat dan Kawasan
Kabupaten, swasta dan masyarakat harus Industri Margaasih.
didorong. Pemerintah Kabupaten dapat Insentif untuk mendorong pengembangan
mengenakan ongkos atas penyediaan barang hirarkhi lla metiputi:
publik, yang mencakup jatan, saluran,
jembatan, trotoar, taman, pasar dan pelayanan
1. Pembangunan Jalan Tot Pasirkoja - Soreang
atau jalan akses tol pasirkoja;
pemerintah lainnya yang dibiayai oleh
Pemerintah. 2. Pembangunan sarana pemerintahan,
perdagangan dan jasa serta fasititas umum
Pembangunan prasarana yang secara langsung
dan sosial lainnya ;
memberikan keuntungan finasial harus dibayar

4-7
3. Kemudahan perijinan perubahan rencana adatah :

tapak bagi pengembang yang tetah


l.Tidak diketuarkan ijin
tokasi baru untuk
memitiki ijin sebetumnya.
permukiman kepadatan tinggi, ijin tokasi
Insentif untuk mendorong pengembangan baru diperkenankan untuk permukiman
Kawasan Kota Baru Tegattuar metiputi: dengan kepadatan rendah berdasarkan
1. Pembangunan interchange Tott Majataya -
kajian geologi dan geohidrologi serta
Gedebage;
berdasarkan ketentuan perundang-
undangan lainnya;
2. Pembangunan danau yang sekatigus sebagai
2.Tidak dibangun jaringan prasarana baru
tempat rekreasi;
kecuati prasarana vital Daerah.
3. Kemudahan perijinan perubahan rencana
Sedangkan disinsentif yang dikenakan untuk
tapak bagi pengembang yang tetah
memitiki ijin sebetumnya.

Insentif untuk mendorong pengembangan


Kawasan Otah Raga Si Jatak Harupat adatah:

1. Kemudahan perijinan;

2. Pemberian ketuwesan batasan KLB dan


ketinggian bangunan;

3. Penyediaan petayanan jaringan utititas air


dan drainase.

Insentif untuk mendorong pengembangan


Kawasan Industri Margaasih adatah:
mengendatikan pembangunan dan
1. Pembangunan jatan akses menuju kawasan; perkembangan di
witayah Bandung Setatan
2. Kemudahan perijinan; adatah pengenaan denda terhadap kegiatan
yang menimbulkan dampak negatif bagi
3. Pemberian keluwesan batasan KLB dan
kepentingan umum seperti gangguan
ketinggian bangunan;
keamanan, kenyamanan dan kesetamatan.
4. Pemberian pelayanan jaringan utititas air
dan drainase. 4.2.5 PROGRAM PENATAAN KAWASAN

B. DISINSENTIF
1. Program untuk penataan kawasan
perkotaan ditakukan melatui kegiatan
Disinsentif khusus akan dikenakan untuk penyusunan Rencana Detait Tata Ruang
mengarahkan/mengendatikan pembangunan di Perkotaan, peraturan pembangunan dan
wilayah Bandung Utara dan mengendatikan standar teknis, metiputi :
pembangunan di witayah Bandung Setatan. a. Revisi Penyusunan Rencana Detail/
Disinsentif yang dikenakan untuk menghambat Terperinci Tata Ruang Kawasan
pembangunan di witayah Bandung Utara Perkotaan Soreang.

4-8
b. Revisi Penyusunan Rencana Detait/ 3. Penataan kawasan perdesaan dilakukan
Terperinci Tata Ruang Kawasan metalui penyusunan rencana tata ruang
Perkotaan Majataya. kawasan perdesaan dan pengembangan
c. Revisi Penyusunan Rencana Detait/ kawasan agropotitan atau nama lain yang
Terperinci Tata Ruang Kawasan sejenis.
Perkotaan Banjaran. 4. Program pengembangan regutasi dan
d. Revisi Penyusunan Rencana Detail/ ketembagaan lainnya meliputi:
Terperinci Tata Ruang Kawasan
. Perkotaan Citeunyi-Rancaekek. a. Kajian dampak fiskal pada jalan-jalan
kotektor sebagai kawasan jasa
e. Revisi Penyusunan Rencana Detaiti perdagangan di Jatan Kopo - Soreang,
Terperinci Tata Ruang Kawasan Jatan Bojongsoang - Dayeuhkolot, Jatan
Perkotaan Bateendah.' -
Cibiru Citeunyi, Jalan Citeunyi
Rancaekek.

b. Kajian Penentuan definisi ambang


batas boros air untuk industri dan
standarisasi pengetotaan air dengan
cara daur ulang,

c. Penyusunan kaidah pertambangan dan


reklamasi.

d. Penyusunan Petunjuk Operasional


f. Penyusunan Rencana Detait/Terperinci
Pelaksanaan Rencana Tata Ruang
Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Witayah Kabupaten Bandung
Cicatengka.
e. Review Perda No. 2 tahun 2001 tentang
2, Penataan kawasan strategis ditakukan
lzin Pemanfaatan Tanah.
metatui kegiatan penyusunan Rencana
Detait Tata Ruang Kawasan Strategis, f. Penetapan Perda tentang Tata
peraturan pembangunan dan standar Bangunan sebagai pengganti Perda
teknis, yang terdiri dari: tentang lzin Mendirikan Bangunan di
Kabupaten Bandung.
a. Penyusunan Rencana Detai[/Terperinci
Tata Ruang Kawasan Strategis Kota g. Penyusunan Perda tentang Penataan
Baru Tegatluar dan Penyusunan Bangunan Setempat di Kabupaten
Petunjuk OperasionaI Pengembangan Bandung.
KBT secara Parsiat.
n. Penyusunan peraturan zonasi/zoning
b. Penyusunan Rencana Detail/Terperinci
regulotion pada kawasan perkotaan
Tata Ruang Kawasan Strategis Stadion
dan kawasan Strategis.
Si Jatak Harupat (kawasan industri,
perumahan dan jasa perdagangan). Penyusunan sistem, mekanisme dan
prosedur tentang pencetakan sawah

4-9
irigasi dan jaringannya sebagai diteruskan sejauh tidak mengganggu
kompensasi atih fungsi [ahan; fungsi lindung.
o Kegiatan budidaya yang mengganggu
j. Penerapan sistem prosedur yang
dan atau terpaksa mengkonversi
membatasi rasio tahan terbangun untuk kawasan berfungsi tindung, sesuai
permukiman penduduk di Kawasan dengan ketentuan-ketentuan peraturan
pedesaan; perundangan yang berlaku harus
dikembatikan kepada fungsi semuta.
k. Kajian instrumen fiskal yang bersifat
b. Kawasan yang memberikan pertindungan
disinsentif sebagai dasar penentuan
kawasan bawahannya.
Nitai Jua[ Objek Pajak di Kawasan
Pedesaan o Pengawasan keberadaan vegetasi dan
fauna, serta pengendatian aktivitas di
4.2.6 PROGRAM PENGELOLAAN KAWASAN atasnya di Kecamatan Citeunyi,
LINDUNG Cilengkrang, Cimenyan, Ciwidey,
Rancabati, Pasirjambu, Pangatengan,
a. Kawasan Lindung (secara umum)
Kertasari, Banjaran, Arjasari, Pacet,
o Rehabititasi, konservasi, dan lbun, Paseh, Cimaung, Cicatengka dan
pengetotaan kawasan [indung datam Cikancung.
rangka mempertahankan fungsi lindung
. Pengaturan kepadatan bangunan,
o Mengarahkan secara bertahap kawasan-
vegetasi dan pembuatan parit resapan,
kawasan yang sesungguhnya sesuai
sumur resapan di Seluruh kecamatan,
untuk kawasan [indung dan secara khususnya di Kecamatan Cimenyan,
kriteria lokasi dan standar teknis
Citengkrang dan Cileunyi.
memenuhi untuk ditetapkan sebagai
kawasan lindung pada Kawasan hutan c. Kawasan Pertindungan Setempat

produksi tetap, hutan produksi o Inventarisasi, evatuasi garis sempadan


terbatas, hutan rakyat, pertanian danau / situ sesuai dengan
tanaman tahunan (perkebunan/ karakteristiknya, serta rehabilitas
tanaman keras) pada lokasi tebih lahan di sepanjang garis sempadan
terperinci di bawah. tersebut dengan lokasi Waduk Citeunca
o Pelarangan kegiatan budidaya pada dan Cipanunjang terdapat di
kawasan [indung mencakup kawasan Kecamatan Pangatengan, Danau Ciharus
hutan tindung, hutan konservasi, dan Pangkalan yang terdapat di
kawasan rawan bencana gunung berapi Kecamatan lbun, Danau Patengang di
dan kawasan rawan gerakan tanah Kecamatan Ciwidey, dan waduk yang
kecuali tidak mengganggu fungsi terdapat di Kecamatan Rancabati.
[indung kawasan tersebut. r Inventarisasi, evatuasi garis sempadan
o Kegiatan budidaya yang sudah ada di sungai sesuai dengan karakteristiknya,
kawasan lindung yang ditetapkan dapat serta rehabilitas lahan di sepanjang

4-10
garis sempadan tersebut di sebagai dan taman wisata atam di Kecamatan
berikut : Sungai utama (Sungai Pasirjambu, Rancabati, Pangatengan,
Citarum), dan anak sungai Citarum Cimaung.
yaitu Sungai Cimahi, Sungai Citarum e. Kawasan Rawan Bencana Atam.
Hulu, Cisangkuy dan Ciwidey; yang
melewati Kecamatan : Majataya, . Pengendalian kawasan bencana banjir

Sotokanjeruk, Ciparay, Bojongsoang, di Kecamatan Bojongsoang, Baleendah,


Daye u h ko lot, Ma rga h ay u, Dayeuhkotot, Ciparay, Rancaekek,
Pameungpeuk, Cangkuang, Katapang, Majataya, Cikancung, Paseh, Banjaran
dan Sotokanjeruk
Soreang, Margahayu.
Inventarisasi, evatuasi garis sempadan r Normalisasi sungai dan pembuatan
mata air sesuai dengan embung di Kecamatan Bojongsoang,
karakteristiknya, serta rehabilitas Rancaekek, Majataya, Cikancung,
lahan di sepanjang garis sempadan Cicatengka, Paseh, Nagreg, Cimenyan
tersebut dengan lokasi di Mata air dan Sub DAS Cirasea (lbun, Kertasari,
sekitar perbukitan utara, timur dan Pacet, Ciparay, Bateendah, Arjasari)
selatan Kabupaten Bandung.
Penataan dan perbaikan [ingkungan
kawasan sempadan sungai, danau/situ,
mata air yang tetah tebangun secara
tidak tertata di daerah sempadan
sungai, danau/situ, mata air di
Kabupaten Bandung.
Pengendatian kegiatan yang
mempengaruhi fungsi DAS di daerah
Das Citarum Hulu.
d. Kawasan Petestarian Atam.

. Pengembangan dan pemetiharaan Observasi seismik untuk menentukan


taman hutan raya melatui pertindungan keaktifan gunung berapi dan gempa
fauna, satwa, dan ekosistem khas bumi di Kecamatan Pangatengan, lbun,
metatui sistem zonasi untuk tujuan itmu Rancabati dan Pasirjambu.
pengetahuan, pendidikan, pariwisata,
Pembuatan kanal atiran tava di
dan rekreasi di
lokasi THR Juanda di
Kecamatan Ciwidey, Pasirjambu, lbun,
Kecamatan Cimenyan, Kawah Putih dan
Pangalengan, Kertasari dan Rancabati.
Ranca Upas di Kecamatan Rancabati,
Cibotang dan Cileunca di Kecamatan Pengendatian kawasan rawan bencana
Pangatengan. gerakan tanah/tongsor di Kecamatan

o Pengembangan dan pemetiharaan Cimenyan, Cicatengka, Banjaran,


kawasan suaka alam yaitu cagar atam Arjasari, Ciparay, lbun dan Pacet;

4-11
. beberapa kecamatan antara lain di
Relokasi permukiman dari kawasan
Kecamatan Rancaekek, Bojongsoang,
rawan bencana atam banjir, gunung
Majalaya, Katapang, Ciparay, Soreang,
berapi, gempa bumi dan gerakan tanah Pasirjambu, Baleendah, Banjaran,
Pameungpeuk, Cangkuang, dan
4.2.7 PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN Pangalengan;

BUDIDAYA PERTANIAN Peningkatan intensifikasi pertanian,


pengembangan komoditas bernilai
a. Kawasan Hutan ekonomis, penganekaragaman budidaya
o Pengembangan budidaya hutan tanaman tahunan, peningkatan
produktivitas lahan dengan mutti
produksi dan pengembangan hutan
kuttur, pengembangan budidaya
tumpang sari untuk pengembangan
pertanian yang berfungsi konservasi
ekonomi masyarakat di Kecamatan pada kawasan lahan kritis hampir di
Citengkrang, Cimenyan, Rancabati, seturuh kecamatan kecuali Kecamatan
Ciwidey, Cangkuang, Cimaung, Bojongsoang, Margahayu, Dayeuhkolot,
Pangalengan, Kertasari, dan lbun Katapang, Rancaekek, Majataya, dan
Solokanjeruk.
o Pengembangan budidaya perkebunan/
Pengembangan budidaya perkebunan/
buah-buahan dengan partisipasi
buah-buahan dengan partisipasi
masyarakat, dan pengembangan unit
masyarakat dan pengembangan unit
usaha pengotahan hasiI pertanian pada usaha pengotahan hasil pertanian di
hutan produksi terbatas di Kecamatan Kecamatan Rancabati, Ciwidey ,
Citengkrang, Cimenyan, Rancabati, Pasirjambu, Pangatengan, Cimaung,
Ciwidey, Cangkuang, Cimaung, Arjasari dan Kertasari;
Pangatengan, Kertasari, dan lbun. Intensifikasi budidaya perikanan di
Kecamatan lbun, Majataya, Ciparay,
o Pengembangan budidaya perkebunan/
Pacet dan Bojongsoang dan
tanaman keras, dan pengembangan pemanfaatan/pengetolaan situ-situ di
unit usaha pengotahan hasiI pertanian Kecamatan Pangalengan, Rancabali,
pada hutan rakyat tersebar hampir di lbun dan Kertasari:
seturuh kecamatan kecuati Kecamatan Intensifikasi budidaya peternakan di
Bateendah, Bojongsoang, Rancaekek, Kecamatan Pangatengan, Kertasari,
Dayeuhkolot, Margahayu, Katapang, Ciwidey, Pasirjambu, Arjasari,
Rancaekek, Sotokanjeruk, dan Cikancung, lbun, Pacet, Paseh dan
Cimaung
Majataya.
Lokasi pengembangan dan
b. Kawasan Pertanian
pembangunan kawasan produksi dan
. Intensifikasi pertanian, perbaikan
pengotahan produksi peternakan, yaitu:
saturan irigasi dan bangunan irigasi
lainnya, pengembangan pertanian i. Kecamatan Cimaung dengan
organik dan teknotogi budidaya yang komoditas : sapi perah, sapi potong;
berwawasan tingkungan, dan ii. Kecamatan Pacet dengan komoditas
pengendalian konversi lahan tersebar di sapi perah;

4-12
iii, Kecamatan Cimenyan dengan komoditas : unggas, domba dan saPi
komoditas: sapi perah, sapi potong, potong;
domba; xiv. Kecamatan Majataya dengan
iv. Kecamatan Paseh dengan komoditas : unggas dan domba;
komoditas : sapi perah dan sapi xv. Kecamatan Pasirjambu dengan
potong; komoditas : unggas, kolam air
Kecamatan Cileunyi dengan deras, kambing perah dan
komoditas : pengotahan ikan, sapi pengotahan ikan;
potong dan pembesaran ikan; xvi. Kecamatan Kertasari dengan
vi. Kecamatan Soreang dengan komoditas : domba;
komoditas : sapi potong, domba, xvii, Kecamatan Banjaran dengan
unggas dan kotam air deras; komoditas : pembenihan ikan,
kolam air deras, pengotahan ikan
dan unggas;
xviir. Kecamatan Ciwidey dengan
komoditas : kambing perah dan
kolam air deras;
xix. Kecamatan Rancabali dengan
komoditas : sapi perahdan ketinci;
xx, Kecamatan Cikancung dengan
komoditas : domba;

xviii. Kecamatan lbun dengan


komoditas : unggas;
xxii. Kecamatan Bateendah dengan
komoditas : domba, pengolahan
viii. Kecamatan Kutawaringin dengan
hasiI peternakan;
komoditas : sapi potong, domba,
xxiii. Kecamatan Cangkuang dengan
unggas dan kotam air deras;
komoditas : ketinci, domba dan
ix. Kecamatan Ciparay dengan
kotam air deras;
komoditas : sapi potong dan domba;
xxiv. Kecamatan Bojongsoang dengan
ix. Kecamatan Arjasari dengan
komoditas : domba;
komoditas : pengotahan ikan.

X. Kecamatan Rancaekek dengan


o Pengembangan Kawasan Wisata,
komoditas : domba dan unggas; metiouti :

xt. Kecamatan Cilengkrang dengan a. Pengembangan kawasan budaYa


komoditas: domba, sapi perah dan
dan museum di Kecamatan
sapi potong;
Soreang, Pengembangan kawasan
xii. Kecamatan Nagreg dengan
komodjtas : unggas dan sapi potong;
seni budaya di Kecamatan

xiii. Kecamatan Cicalengka dengan Cimaung, Desa Campaka MulYa,

4-13
Gunung Puntang. Pengembangan Kamojang, Situ Citeunca, Situ
kawasan wisata budaya di Cisanti, Cibotang, Curug Simandi
Kecamatan Ciwiidey, Pangalengan, Racun, Kawah Cibuni, Kawasan
Banjaran, Margaasih, Pacet, Cijapati;
Rancaekek, Bateendah, Cimenyan,
f . Pengembangan kawasan otahraga
Pasirjambu;
terpadu dan wisata otah raga,
b. Rencana Pengembangan Kawasan antara lain : di Kecamatan
Kampung Wisata Gambung Kutawaringin, Margahayu,
(Kecamatan Pasirjambu) dan Desa Cimenyan dan Cikancung;
Wisata Jetekong (Kecamatan
Baleendah); 4.2.8 PROGRAM PENGEMBANGAN
KECAMATAN BERDASARKAN FUNGSI
c. Pengembangan pertindungan dan
WILAYAH PENGEMBANGAN.
pemetiharaan kepurbakataan di
a. Pengembangan WP Soreang
Kecamatan Rancaekek:
Kutawaringin - Katapang dengan pusat
d. Pembangunan Kawasan Wisata Kota Soreang (Kecamatan Soreang,
Lingkungan pada kawasan Kutawaringin, Ciwidey, Rancabali,
agrowisata di Kecamatan Pasirjambu dan Katapang), meliputi.

Rancabati, Kecamatan Ciwidey, o Penataan sarana dan prasarana


Kecamatan Pasirjambu dan pemerintahan dan perkotaan skata
Kecamatan Pangalengan; kabupaten;

e. Pengembangan wisata alam di . Perdagangan, untuk mengantisipasi


Gunung Patuha, Kawah Putih, Ranca pengalihan perdagangan dari Kota
Upas, Air Panas Cimanggu, Air Panas Bandung;
Ciwalini, Situ Patenggang, Kawah
o Jasa yang mendukung kegiatan fungsi
witayah, baik skata WP maupun skata
Kabupaten;

Pembangunan industri pada zone-zone


industri yang ada (infillingl dan
diarahkan untuk menjadi kawasan
industri;

Pengembangan pertanian sawah irigasi


teknis sebagai lumbung padi
Metropotitan Bandung;

4-14
. Pengembangan ekowisata di Ciwidey, diarahkan untuk menjadi kawasan

Pasirjambu dan Rancabati; industri.

o Pengembangan industri yang . Pengembangan pertanian sawah irigasi


mendukung pertanian (agroindustri); teknis sebagai lumbung padi
Metropotitan Bandung
. Pengembangan agropotitan Ciwidey,
Pasirjambu dan Rancabali . Pengembangan ekowisata di
Pangalengan
b. WP Baleendah dengan
Pengembangan
pusat Kota Baleendah (Kecamatan . Pengembanganagribisnis
Baleendah, Dayeuhkolot, dan
d. Pengembangan WP Majalaya dengan Pusat
Bojongsoang).
Kota Majalaya (Kecamatan Majalaya,
o Penataan sarana dan Drasarana Ciparay, Solokanjeruk, Pacet, Kertasari,
perkotaan; Paseh, dan lbun).

. Pengembanganpermukiman; . Pengembanganpermukiman;

. Pembangunan industri pada zone-zone . Pengembangan jasa serta perdagangan

industri yang sudah ada (infilling) dan grosir;

diarahkan untuk menjadi kawasan . Pengembangan industri pada zone-zone


i ndustri: industri yang sudah ada dan diarahkan
r Pengembangan pertanian sawah irigasi untuk menjadi kawasan industri;

di Baleendah dan Bojongsoang; o Pengembanganpertanian;

Pengembangan perikanan di . Pengembangan agroforestry di


Bojongsoang; Kecamatan Pacet, Kertasari, Paseh dan

Pengembangan pendidikan dan lbun:


kegiatan sosial; . Pengembangan Peternakan sapi perah
c. WP Banjaran dengan
Pengembangan dan kegiatan ikutannya di Kecamatan
Pusat Kota Banjaran (Kecamatan Kertasari dan Pacet serta
Banjaran, Pameungpeuk, Cangkuang, pengembangan peternakan domba di
Arjasari, Cimaung dan Pangalengan) .
Pacet;
o Penataan sarana dan prasarana
o Pengembangan Ekowisata di lbun dan
perkotaan
Kertasari;
. Pengembanganpermukiman. r Pengembangan Panas Bumi di lbun

o Pembangunan industri pada zone-zone e. Pengembangan WP Cicalengka dengan


industri yang ada (infilling) dan pusat Kota Cicalengka (Kecamatan

4-15
Cicalengka, Nagreg dan Cikancung). Tegaltuar (lndustri, pemukiman, Jasa/
Perdagangan, Pariwisata, dan Kegiatan
o Pengembangan industri pada zone-zone
Komersia[ lainnya;)
industri yang sudah ada;
o Pembangunan waduk/danau buatan
o Pengembangan perdagangan grosir; (pengendatian banjir dan penyediaan
. Pengembanganpertanian; air baku).

. Pengembanganpermukiman;

o Pengembangan peternakan sapi potong


di Kecamatan Cikancung dan
pengembangan peternakan ayam di
Cicatengka

f. Pengembangan WP Cileunyi-Rancaekek
dengan pusat kota Cileunyi (Kecamatan
Cileunyi, dan Rancaekek).
. Pengembangan permukiman

r Pengembangan perdagangan grosir

o Pengembangan industri Pada zone-zone b. Kawasan Olah Raga Terpadu (Stadion 5i


industri yang sudah ada. Jalak Harupat) di Kecamatan
Kutawaringin
. Pengembanganpertanian
o Pengembangan dan penataan Kawasan
g. Pengembangan WP yang berorientasi ke
Olah raga si Jalak Harupat
Kota Bandung (Margahayu - Margaasih dan
Cimenyan - Cilengkrang yang merupakan o Manajemen Estat, Permukiman Attet,
PKN Kota Bandung). Sarana Peribadatan, Sarana
Tetekomunikasi, Jasa, Perdagangan,
o Pengembanganpermukiman;
Sarana Kesehatan dan Kegiatan
o Pengembangan perdagangan dan jasa; Komersial Lainnva.

. Pengembanganpertanian;

r Pengembangan Kawasan Industri di


Margaasih

4.2.9 PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN


STRATEGIS

a. Kawasan Kota Baru Tegalluar

o Pengembangan kawasan Kota Baru

4-16
tr Pengembangan industri non potutif
(terbatas)

c. Kawasan Industri Margaasih di Kecamatan


Margaasih

o Pengembangan kawasan Industri


Terpadu Margaasih (lndustri non
potutif, pemukiman, Jasa
Perdagangan,dan Pariwisata)

4,2.10 PROGRAM PENGEMBANGAN


PRASARANA WILAYAH

A. Transportasi Darat
3. Program Peningkatan Jalan Kolektor
a. Program Peningkatan Kualitas Pergerakan Primer 2 (Jolan Kabupaten) dengan
kelengkapan f o si I i tos i alannY a :
Program peningkatan kualitas pergerakan
jatan dikabupaten metiputi program
peningkatan geometrik jalan dan
pembangunan jalan baru baik Arteri
Primer, Kolektor Primer 1, Kolektor Primer
2, Lokal Primer 1, dan Lokal Primer 2.
Adapun program tersebut adalah :

1. Program Peningkatan Jalan Arteri


, Primer (Jalan Negara) dengon
kelengkapan fosilitas ialonnya :

2. Program Peningkotan Jalan Kolektor


Primer I (Jalon Propinsi) dengan
kelengka pan f asi Ii ta s j alanny a :

4-17
4. Program Peningkaton Jalan Lokal
Primer 1 (Jalan Kabupaten )
dengan kelengkapan fasilitas 5. Program Pembangunan Jalan Baru
jalannya: Arteri Primer (Jolon Negara) dengon
kelengkapan f asi li tas j a I anny a :

6. Program Pembangunan Jalan Baru


Kolektor Primer I (Jalan Propinsi)
dengan kelengkapan fasilitas
jalannyo:

7. Program Pembangunan Jalan Baru


Kolektor Primer 2 (Jalan
Kobupaten) dengon kelengkapan
fasilitas jalannya:

4-18
9. Program Pembangunan Jolan Baru
Lokal Primer 2 (Jolan Kabupaten)
dengan kelengkapan f asilitas
jalannya:

10. Program Pembangunan Jalan Tol


dengan kelengkapan fasilitas
jalannya:

b. Program Pengembangan Jaringan Jalan


Ring-Road, meliputi:

r Pembangunan jatan lingkar luar


Kabupaten Bandung dengan
peningkatan jatan [okaI dan
8. Program Pembangunan Jalan Baru peningkatan kualitas jatan kolektor
Lokal Primer 1 (Jalan Kabupoten) meliputi Jalan Lingkar Soreang (Timur,
dengan kelengkapan f asilitas Selatan, Utara dan Tengah), Jatan
jalannyo:

4-19
Sekunder Cibiru - Citeunyi; Banjaran - stasiun pada Koridor Bandung
Bateendah, ruas Alun-atun Soreang Dayeuhkolot - Banjaran, Koridor
GOR Soreang serta ruas terusan Lingkar Banjaran - Soreang - Ciwidey serta
Majataya - Ciparay. Koridor Rancaekek - Tanjungsari.
Perbaikan persinyatan kereta api pada
c. Program Pemeliharaan Jalan, meliputi :
Jalur Gedebage- Cicatengka.
o Pemetiharaan Jalan di seturuh ruas Perbaikan dan penambahan sarana
jatan yang berfungsi arteri, kotektor,
KRD di Seluruh ruas KA.
lokal dan sekunder Perbaikan persilangan antara KA dan
d. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan jatan di Seluruh ruas KA.
Umum, meliputi: Penggantian moda angkutan umum
massal jalan raya pada ruas Bandung -
o Penataan angkutan umum yang akan
Soreang, Bandung - Banjaran, Bandung
ditakukan untuk Angkutan Kota Antar
Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam
- Majalaya, Bandung Citeunyi
Rancaekek.,
Provinsi (AKDP), angkutan kota dan
g. Program Pengembangan jalur LRT (Light
angkutan perdesaan di Witayah
Rapid Transport), meliputi :
Kabupaten Bandung.
. Pembuatan jalur LRT pada jalur Stasiun
e. Program Pengembangan Terminal,
meliputi:
-Batununggat-Cicaheum (9,2 km),
Batununggat-Soreang (24,2 km), Atun-
o Pengembangan Terminal tipe A di atun-Dayeuhkotot (8,4 km), dan Stasiun
wilayah Kecamatan citeunyi
-Bandara Husein-Cipedes (6,8 km.
. Pengembangan Terminal tipe B di
Witayah Kecamatan Soreang, h. Program Pengaturan dan Pengendalian
Padatarang, Majataya dan Kecamatan Penggunaan Lahan Bagi Permukiman dan
Cicatengka, Banjaran, Ciparay, Industri, meliputi :
Pangatengan, Ciwidey, dan Rancaekek
(antar moda). Peningkatan disiptin dan penegakan
. Pengembangan dan Pembangunan tipe hukum para pengguna tahan sekitar
C di Witayah Kecamatan Patengan- jatan di Witayah Kabupaten Bandung.
Rancabati, Pacet, lbun, Cikancung,
Nagreg dan Kertasari Pengembangan dan Peningkatan
Fasilitas Pertengkapan Jatan Raya dan
f. Program Pengembangan Sistem Angkutan Penerangan Jalan umum di Witayah
Masal, meliputi : Kabupaten Bandung.

. Peningkatan doubte track Kereta Api l. Program Peningkatan Peran dan Kualitas
pada Koridor Kiaracondong Angkutan Umum, meliputi :
Rancaekek, Koridor Rancaekek r Pembangunan dan penataan sistem
Cicatengka serta Koridor Cicatengka -
transportasi daerah di Witayah
Nagreg.
Kabupaten Bandung.
. Peningkatan jatur kereta api dan

4-20
4.2.11 PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM - Waduk Santosa Kecamatan
IRIGASI Kertasari.

A. Program Peningkatan dan - Bendung Tanjungtaya dan saluran

mempertahankan jaringan irigasi yang lrigasi Tanjungtaya samPai Desa

telah ada dalam rangka ketahanan pangan Cipedes dan dari Desa
Tanjungnjaya samPai Desa Linggar
. Pengembangan dan pengetolan
Desa Tanjungtaya Kecamatan
jaringan irigasi, rawa dan jaringan
Cikancung.
pengairan Iainnya (Pembuatani
Revitatisasi / ref ungsionatisasi /
- Bendung Margaasih dan Pembuatan
jaringan irigasi Desa Margaasih
penataan) di tokasi sebagai berikut:
Kecamatan Cicatengka.
Bendung Cikoneng, Desa Citame
- Bendung Cikuya dan Pembuatan
Kecamatan Soreang.
saturan lrigasi TanjungtaYa Desa
DAM Cikopo Desa Bumiwangi
Cikuya Kecamatan.
Kecamatan Ciparay.
- Kotam retensi Desa Sangiang
Waduk Kadateman Pakutandang Kecamatan Rancaekek.
Kecamatan Ciparay.
- Dl Leuwikuray Desa Parungserab
Situ Panerah Desa Tanjungwangi Kecamatan Katapang.
Kecamatan Pacet.
- Saturan induk Ciwatengke Dl.
DAM Sindangsari Desa Sindangsari Wangsagara Desa Padaulun
Kecamatan Paseh. Sukamukti Biru Kecamatan
Bendung Sirah Cijagra Desa Drawati Majataya.
Kecamatan Paseh. o Pengembangan, pengetolan dan
Bendung Drawati Kecamatan Paseh. konservasi sungai, danau dan Sumber
Bendung KarangtunggaI Kecamatan daya Air lainnya (lrigasi Lahan Kering/
Paseh. ILK) di Desa Mekarmanik - Desa Ciburial
Kecamatan Cimenyan, Desa
Jaringan irigasi dari Desa Drawati -
Melatiwangi Desa Girimekar
Desa Srirahayu sampai CihanYir
Kecamatan Citengkrang, Desa Citaman
Desa Drawati, Srirahayu, Cihanyir
- Desa Dampit Kecamatan Cicalengka,
Kecamatan Paseh.
Desa Ciaro Kecamatan Nagreg, Desa
Ciharus Desa lbun Kecamatan lbun. Loa - Desa Drawati - Desa
Bendung Tanjungtaya Kecamatan Karangtungga[ - Desa Mekarwangi
Cikancung. Kecamatan Paseh, Desa Patrotsari
DAM Loa Desa Loa Kecamatan Desa Pinggirsari - Desa Ancolmekar -

Paseh. Desa Arjasari - Desa Lebakwangi - Desa


Wargatuyu Kecamatan Arjasari.
lrigasi Loa Desa Sindangsari,
Drawati Kecamatan Paseh. . Pengembangan, pengetotaan dan

4-21
konservasi sungai, danau dan Sumber Pameungpeuk.
daya Air lainnya (Normatisasi/ - Sungai Citatugtug di Kecamatan
Revitalisasi) di lokasi sebagai berikut: Arjasari dan Kecamatan Banjaran.

- Sungai Citarum di Kecamatan


- Sungai Cisangkuy di Kecamatan
Pangalengan, Kecamatan Cimaung,
Kertasari, Kecamatan Majataya,
Kecamatan Banjaran, Kecamatan
Kecamatan Baleendah serta
Pemeungpeuk serta Kecamatan
Kecamatan Dayeuhkotot.
Bateendah.
- Sungai Cikasungka Cikembang
Kecamatan Cangkuang, Soreang
dan Katapang.
- Sungai Citepus Kecamatan
Dayeuhkotot.
- Sungai Cimande

4.2.12PROGRAM PENGEMBANGAN SISTEM


DRAINASE

. Normalisasi jaringan drainase yang ada


Sungai Citarik di Kecamatan (atam dan buatan) di Witayah Kabupaten
Cicatengka, Kecamatan Rancaekek Bandung.
serta Kecamatan Sotokanjeruk. . Pembangunan dan pengembangan kotam
retensi pada Kawasan Perkotaan.
Sungai Cikeruh di Kecamatan . Pembangunan sumur resapan pada Kawasan
Rancaekek serta Kecamatan Perkotaan.
Bojongsoang . Pembangunan dan pengembangan jaringan
drainase di Kawasan perkotaan.
Sungai Cisunggalah, Sungai Cikijing,
. Pembuatan embung penahan aliran dengan
Sungai Wirama, Sungai Cigentur, lokasi tersebar di Witayah Kabupaten
Sungai Cipatemahan, Sungai Bandung.
CiburiaI di Kecamatan Paseh. . Pengetolan sumberdaya air dengan
bekerjasama dengan pemerintahan daerah
Sungai Cirasea di Kecamatan Pacet
terdekat di Daerah perbatasan dengan
dan Kecamatan Ciparay. Kota/Kabupaten Lain.
Sungai Cigede, Sungai
4.2.13 PROGRAM PENGEMBANGAN JARINGAN
Cikapundung, Sungai Cidurian di
AIR BERSIH
Kecamatan Bojongsoang dan
Kecamatan Dayeuhkotot. o Peningkatan Pelayanan Sistem Distribusi
Sungai Citameta di Kecamatan Perpipaan di Witayah Kabupaten Bandung.
Arjasari. . Pembangunan sistem baru untuk melayani
Sungai Cibintinu di Kecamatan daerah yang betum tertayani di Witayah
Arj asari dan Kecamatan Kabupaten Bandung.

4-22
Peningkatan kapasitas produksi PDAM dan kuatitas pelayanan air bersih di daerah-
menurunkan kehitangan air di Witayah daerah yang belum tertayani PDAM dan air
Kabupaten Bandung. bersih perdesaan Witayah Kabupaten
Perbaikan dan rehabilitasj terhadap Bandung.
kapasitas sistem transmisi dan distribusi di . Perbaikan jaringan pipa air bersih yang ada
Witayah Kabupaten Bandung. secara bertahap dan meningkatkan
Peningkatan Cakupan Pelayanan Air Bersih manajemen operasi dan pemeliharaan
Pedesaandi Witayah Kecamatan Cileunyi, pelayanan air bersih di daerah-daerah
Soreang-Ciparay-Paseh, Cicalengka- tertayani air bersih wilayah Kabupaten
Rancaekek-Cikancung, Ciwidey- Bandung.
Pasirjambu .

Pembangunan waduk yaitu waduk Tegalluar 4.2.14 PROGRAM PENGEMBANGAN JARINGAN


TELEKOMUNIKASI
Desa TegaItuar Kecamatan Bojongsoang,
waduk Santosa (Suptesi Cisangkuy) . Penigkatan sistem jaringan kabeI primer
Kecamatan Kertasari. dan sekunder menggunakan kabel bawah
Pembangunan embung yaitu embung tanah di Kabupaten Bandung
Cikuda dan embung Peuris Hitir (Sungai
. Pengembangan sistem kabel atas dari
Cirasea) di Kecamatan Pangatengan dan
rumah box telepon pembagi ker umah
Cimaung, embung Sekejotang (Sungai
bangunan dengan sistem bawah tanah/
Cidurian), embung Bojongbambu (Sungai
sistem instatasi yang menyatu dengan
Ciwidey),
rencana kawasan Kawasan baru di
ldentifikasi, perlindungan dan penggunaan
Kabupaten Bandung
secara ootimal mata air terutama daerah
pedesaaan di Kabupaten Bandung . Peningkatan luas daerah petayanan di
ldentifikasi, pertindungan dan penggunaan Kabupaten Bandung
secara optimal mata air terutama daerah
pedesaaan di Kabupaten Bandung
Pengembangan sumber air untuk
pengembangan industri Kecamatan
Majalaya, Kecamatan Sotokanjeruk,
Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan
Katapang, Kecamatan Dayeuhkotot,
Kecamatan Banjaran, Kecamatan
Pameungpeuk, Kecamatan Baleendah,
Kecamatan Cikancung, Kecamatan
Margaasih, Kecamatan Cicalengka serta
Kecamatan Rancaekek
Pengembangan kemitraan dengan pihak
swasta atau masyarakat dalam mempertuas
witayah pelayanan dan peningkatan

4 23
o Peningkatan kuatitas petayanan jaringan o Pembangunan instatasi baru dan
telepon di Kabupaten Bandung; pengoperasian instalasi penyaluran tistrik di

o Pengembangan jaringan listrik dan tetepon Kabupaten Bandung;

dengan sistem bawah tanah di Kabupaten . Pembangunan prasarana tistrik yang


Bandung bersumber dari energi atternatif di
. Pembangunan instatasi baru dan Kabupaten Bandung;
pengoperasian instatasi penyaturan tistrik
dan tetekomunikasi di Kabupaten Bandung 4.2.'16 PROGRAM PENGELOLAAN
r Pembangunan Bose Transmitter Station LINGKUNGAN
(BTS) ditakukan secara bersama;
A. Program Pengembangan Sistem
. Pembangunan prasarana tistrik yang Persampahan
bersumber dari energi alternatif di
Kabupaten Bandung
a. Program Pengetolaan Persampahan,
metiputi;
r Pengembangan telepon umum dan wartel
di tokasi startegis di Kabupaten Bandung tr Penyusunan studi ketayakan lokasi
Fasititas Pengelotaan Sampah (FPS)

4.2.15 PROGRAM PENGEMBANGAN JARINGAN Sampah di Kecamatan Nagreg.


LISTRIK
o Pengelolaan Fasititas Pengelotaan
r Pengembangan jaringan listrik perdesaan di Sampah (FPS) Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung.
ditakukan dengan sistem sanitary
r Ekstensifikasi jaringan listrik untuk tandfitt (lahan urug terkendati).
perumahan baru dengan mengikuti jaringan
n Pengelolaan Fasititas Pengelolaan
tistrik yang sudah ada di Seturuh Kabupaten
Sampah (FPS) Metropolitan Bandung
Bandung
yang tertetak di witayah Kabupaten
. Pengembangan sumber energi tistrik
Bandung ditakukan dengan sistem
terbarukan, diantaranya dengan
menggunakan solar ce[[, biogas, sanitary tandfitt (lahan urug

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro terkendati).


(PLTMH) diKabupaten Bandung bagian o Penentuan tokasi SPA di Kecamatan
utara dan setatan dll.
Bojongsoang, Kecamatan Soreang,
. Peningkatan kuatitas petayanan jaringan dan Kecamatan Majalaya.
tistrik di Kecamatan Rancabali dan o Pengembangan sistem pengetotaan
Kecamatan Nagreg;
sampah terpitah di Kabupaten
. Pengembangan jaringan tistrik dengan Bandung.
sistem bawah tanah di Kabupaten Bandung; o Pengembangan pengetotaan sampah

4-24
dengan konsep reduce (minimisasi), industri daerah Kecamatan Margaasih,
reuse (penggunaan kembati), recycle Kecamatan Katapang, Kecamatan
Banjaran dan Kecamatan Dayeuhkolot,
(daur ulang), dan recovery
IPAL terpadu di Desa Rancamanyar,
(pemanfaatan kembati) atau 4R di
Kecamatan Bateendah
Kabupaten Bandung dengan
Pengembangan IPAL terpadu
menekankan pada program
Kecamatan Katapang, dan Kecamatan
pengomposan, daur ulang, dan waste
Citeunyi
to energy.
Pengembangan penyaturan timbah
o Penataan FPS dan eks- Fasititas domestik dengan sistem setempat (on
Pengetotaan Sampah (FPS) yang site system) Kecamatan MajalaYa,
bertokasi di Kabupaten Bandung. Kecamatan Katapang, Kecamatan
Margaasih dan Kecamatan Dayeuhkotot.
o Penyusunan studi penentuan lokasi
dan ketayakan lokasi Fasititas Peningkatan petayanan melalui
penambahan sarana MCK dan sarana
Pengetotaan Sampah (FPS) atternatif
peyedotan tinja di Witayah Kabupaten
apabita lokasi-lokasi FPS di atas tidak
Bandung
layak secara teknis maupun sosiat-
ekonomi.
Pengetatan pembangunan IPAL
individual.
o Revisi Perda No 31 Tahun 2000
tentang Kebersihan, Keindahan, dan Penerapan secara ketat effluent
Kesehatan Lingkungan dan SK Bupati standardair limbah sesuai Peraturan
Nomor '13 Tahun 2.001 tentang dan Baku Mutu di Witayah Kabupaten
pedoman Petaksanaan Pengetotaan
Bandung.
Persampahan menyesuaikan dengan
Pengembangan sistem tanki septick
adanya Rancangan Undang-Undang
komunat. daerah permukiman padat di
tentang persampahan yang saat ini
sedang disusun.
Kecamatan Margaasih, Kecamatan
Margahayu, Kecamatan Banjaran,
Program Pengembangan Sistem Kecamatan Soreang dan Kecamatan
Pengolahan Air Limbah dan 83
Majataya.
. Pengembangan fasititas pengetotaan Peningkatan sarana dan prasarana
[imbah 83 di Kecamatan Majataya dan untuk operasi dan pemeliharaan
Kecamatan Nagreg. pengelotaan air limbah di Kecamatan
industri terpusat
Pembangunan IPAL Katapang, Kecamatan Dayeuhkolot,
pada ketompok witayah Banjaran, Kecamatan Bateendah, Kecamatan
Banjaran, Kecamatan Margaasih dan
Rancaekek, dan Majalaya
Kecamatan Majataya
. Pengembangan IPAL terpadu untuk

4-25
. Pemisahan saturan [imbah dengan o Memperketat jin i pembangunan
drainase di Seturuh Kabupaten Bandung kawasan permukiman baru yang wajib
memitiki sistem penyaturan air limbah
. Pembangunan IPAL individu di
on site maupun off site Kabupaten
Kecamatan Katapang, Kecamatan Bandung
Dayeuhkotot, Kecamatan Baleendah,
Kecamatan Banjaran, Kecamatan 4.2.17 PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA
Margaasih dan Kecamatan Majalaya.
A. Program Pengembangan Perumahan dan
. Pembangunan IPAL setempat untuk Permukiman
kegiatan industri, rumah sakit, hotet
o Pembangunan Rusunawa (Rumah Susun
dan restoran di Kecamatan Katapang,
Sewa) di Kawasan perkotaan
Kecamatan Dayeuhkotot, Kecamatan
Baleendah, Kecamatan Banjaran, o Pembangunan Rusunami (Rumah Susun
Kecamatan Margaasih, Kecamatan Mitik) di Kawasan perkotaan
Majataya dan Kecamatan Soreang. . Pengembangan Perumahan berbasis
. kawasan (Kasiba dan Lisiba) di Kawasan
Penyusunan Studi Penentuan lokasi dan
perkotaan dan kawasan strategis
ketayakan lokasi tempat pengelotaan
timbah 83 lain apabita tokasi-lokasi o Penataan Kawasan Permukiman Kumuh

tersebut di atas tidak layak secara di Kawasan perkotaan

teknis maupun sociat-ekonomi. . Pembentukan ketembagaan pengetota


perumahan di Kabupaten Bandung
b. Program Pengembangan Sistem Pengotahan
o Penataan dan pembangunan TPU
Limbah Domestik, metiputi:
(Tempat Pemakaman Umum)Tersebar
. Revitatisasi IPLT di Desa Cibeet di Kabupaten Bandung
Kecamatan lbun, IPLT Desa Babakan
o Pengembangan kemitraan dengan pihak
Kecamatan Ciparay, dan IPAL Soreang
swasta atau masyarakat datam
Kecamatan Soreang.
pembangunan TPU dan Tempat
o Pembangunan jamban umum dan MCK Pemakaman dan Bukan Umum (TPBU).
Daerah pedesaan dan daerah padat
penduduk di Kabupaten Bandung
. Pengembangan dan pembangunan

r Studi dan pengembangan sistem


Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
perkotaan.
pengelolaan timbah domestik secara off
sit Kabupaten Bandung B. Pengembangan Fasilitas Pendidikan
. Peningkatan kesadaran masyarakat r Pembangunan sarana pendidikan
untuk membangun MCK Pribadi dan dengan diikuti oteh peningkatan
umum Kabupaten Bandung kualitas dan jumtah guru yang sesuai
dengan kebutuhan, Tersebar di

4-26
Kabupaten Bandung Witayah Kabupaten Bandung

. Perbaikan gedung-gedung sekotah yang . Pengembangan pusat-pusat


rusak di Witayah Kabupaten Bandung perdagangan dan sentra-sentra
unggutan di Wilayah Kabupaten
Bandung

. Pengembangan ketembagaan usaha


masyarakat di Witayah KabuPaten
Bandung

. Pengembangan sistem distribusi


komoditas perdagangan daerah di
Witayah Kabupaten Bandung

o Pengembangan pusat perdagangan


produk-produk pertanian di Witayah
Kabupaten Bandung

F. Pengembangan Sarana Pemerintahan

. Peningkatan kualitas sarana


pemerintahan di Witayah Kabupaten
c. Pengembangan Fasiltas Kesehatan
Bandung
. Pembangunan sarana kesehatan dengan
. Pembangunan sarana dan prasarana
didukung tenaga medis di Witayah
Kabupaten Bandung
pemerintahan di wilayah Kabupaten
Bandung
. Perbaikan sarana kesehatan di Witayah
G. Pengembangan sarana olah raga dan
Kabupaten Bandung
rekreasi
D. Peningkatan Kualitas Sarana Peribadatan
. Peningkatan kuatitas dan kuantitas
. Peningkatan kualitas sarana sarana dan prasarana penunjang objek
peribadatan di Witayah Kabupaten rekreasi atam dan budaya di Kabupaten
Bandung Bandung

E. Pengembangan perdagangan . dan


Peningkatan kualitas kuantitas
. Pengembangan sarana perdagangan sarana dan prasarana otah raga di
dengan skala pelayanan regionaI di Kabupaten Bandung.
kecamatan-kecamatan sebagai pusat
H. Program Pengembangan Industri
pengembangan di Witayah Kabupaten
Bandung . Program Pengembangan Industri Kecil
dan Menengah di Witayah Kabupaten
. Pengembangan sarana perdagangan
Bandune
dengan skata [oka[ dan lingkungan di

4-27
Pengembangan Cluster Industri di . Pembangunan dan peningkatan
Kecamatan Majataya, Soreang, sarana kebersihan dan sanitasi di
Kutawa ri n gi n, Dayeu h ko Iot, Kec. Banjaran, Dayeuhkotot,
Pasirjambu. Bateendah, Bojongsoang

Peningkatan Kemampuan Teknotogi . Penghijauan daerah sempadan


Industri di Witayah Kabupaten Bandung sungai di witayah Kabupaten
Bandung
Pengembangan sentra-sentra industri
Potensial di
Kecamatan Soreang, . Pembangunan bendung pada anak
Kutawaringin, Majataya, Dayeuhkolot, sungai Citarum di Kabupaten
Pangatengan, Ciwidey, Margaasih Bandung

l. Program Koperasi dan UKM 2. Program Pembangunan Fasititas


Peringatan Dini, metiputi :
Pengembangan Koperasi Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah o Pembangunan infrastruktur
peringatan dini di Kecamatan
Pengembangan akses terhadap sumber
Banjaran, Dayeuhkotot, Bateendah,
daya produktif dan perdagangan di
Witayah Kabupaten Bandung
Bojongsoang, Rancaekek,
Majalaya,dan Kecamatan
Pengembangan Lembaga Keuangan Sotokanjeruk
Mikro di Witayah Kabupaten Bandung
3. Program Penyusunan Mekanisme
Pengembangan Sistem dan Kemampuan Tanggap Darurat, meliputi :

Manajemen Aset di Witayah Kabupaten


. Penyusunan Petunjuk operasional
Bandung
dan aturan di Witayah Kabupaten
J. Pengembangan Investasi Daerah Bandung

Pengembangan Kebijakan Investasi . Pembangunan Pusat penanganan


Daerah Bencana dan Rumah Singgah di
Pengembangan Kerjasama Investasi Kabupaten Bandung
Daerah 4. Program Pembangunan dan Normatisasi
Peningkatan lnvestasi dalam S. Citarum dan anak-anak sungai,
pembangunan perekonomian Daerah

4.2.18 PROGRAM PENGELOLAAN DAN


PENANGANAN BENCANA

A. Program Pengelolaan dan Penanganan


Bencana Banjir , meliputi :

1. Program Peningkatan Kuatitas


Lingkungan, meliputi :

4-28
metiputi : 1. Program Peningkatan Kualitas
Bangunan, meliputi :
Normatisasi Sungai Citarum Hutu
o Rekayasa bangunan agar tahan
di Kecamatan Majataya
gempa di Kabupaten Bandung
Normalisasi Sungai Cikambuy dan
o Pembangunan pusat penanganan
Cikasungka di Kecamatan Soreang
bencana dan rumah singgah tahan
Normatisasi Sungai Citarik
gempa, penyediaan lapangan luas
Hutu,Cijatupang, Cijagra, dan
Daerah Sesar di wilayah Kabupaten
Ciburial di Kecamatan Cicatengka
Bandung
Normalisasi Sungai Cisangkuy Hulu
o Pembatasan pembangunan daerah
dan Citalugtug di Kecamatan
rawan gempa sangat tinggi
Banjaran dan Kecamatan
Pameungpeuk
1. Program Penyusunan peraturan tentang
bangunan, metiputi :
Normatisasi Sungai Cikahiyangan
. Standarisasi bangunan dan fasititas
di Kecamatan Margahayu
umum di Kabupaten Bandung
Sodetan SungaiCikapundung dan
Normatisasi sungai Ciputat di
Kecamatan Dayeuhkotot dan
1. Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat, metiputi :
Bateendah
. Sosiatisasi dan petatihan di Witayah
Pembangunan Banjir KanaI Banjir
Kabupaten Bandung
Citarum di Witayah Kabupaten
Program penanganan dan penghindaran
Bandung
Pembangunan Banjir Tunel Banjir
dari bahaya atiran lahar,debu dan
gempa, metiputi :
Citarum di Witayah Kabupaten
Bandung
. Pembangunan pusat penanganan
bencana dan rumah singgah bahaya
5. Program Peningkatan Partisipasi
lahar serta gempa yang diakibatkan
Masyarakat, meliputi :
di Kecamatan Ciwidey, Pasirjambu,
o Program sosiatisasi dan Pelatihan lbun, Pangatengan, Kertasari dan
masyarakat di Witayah Kabupaten Rancabati.
Bandung o Pembatasan pembangunan daerah

6. Program Inventarisasi daerah banjir / rawan aliran [ahar


genangan, metiputi : Inventarisasi daerah Rawan gempa bumi,
metiputi :
. Program Penyusunan Basis Data dan
lnformasi secara Ontine di . Program Penyusunan Basis Data dan
Kabupaten Bandung Informasi secara Online Kabupaten
Bandung
B. Program Pengelolaan dan Penanganan
Bencana Gempa Bumi dan Aliran Lahar, C.Program Pengelolaan dan Penanganan
meliputi : kawasan rawan Bencana gerakan tanah
(longsor),metiputi:

4-29
Program ldentifikasi daerah rawan gerakan b Pendayagunaan perizinan pemanfaatan ruang
tanah, meliputi : sebagai satah satu instrumen pengendatian
o Penyusunan basis data kawasan rawan pemanfaatan ruang datam petaksanaannya
didasarkan pada RTRW Kabupaten Bandung.
bencana gerakan tanah di Kecamatan
Pangalengan, Kecamatan lbun, c Untuk rujukan pengendatian yang lebih teknis,
Kecamatan Margaasih, Pacet, Nagreg, RTRW harus dijabarkan dalam:
Kertasari dan Kecamatan Cicatengka.
1. Rencana Detait Tata Ruang Kota dan/atau
Program Peningkatan Kuatitas Lingkungan rencana rancangan;
dan Bangunan, metiputi :
2. Perangkat pengendatian, antara lain
. Pembatasan /larangan pembangunan peraturan pembangunan (zoning
pada daerah rawan longsor Kecamatan regutation), pengkajian rancangan,
Pangatengan, Kecamatan lbun, Rencana Tata Bangunan dan
Kecamatan Margaasih, Pacet, Nagreg, Lingkungan,Panduan Rancang Kota dan
Kertasari dan Kecamatan Cicatengka. standar teknis yang ditetapkan.

Program Peningkatan PartisipasiProgram pengendalian pemanfaatan ruang,


Masyarakat, metiputi : metiputi :

. Sosiatisasi dan Pelatihan di Kabupaten Pertunya revitatisasi TKPRD di Kabupaten


Bandung Bandung datam rangka mengefektifkan
penataan ruang (perencanaan tata ruang,
Program Penyusunan Mekanisme Tanggap
Darurat, meliputi :
pemanfaatan ruang dan pengendatian
pemanfaatan ruang).
. Penyusunan Petunjuk operasional dan
Penerapan pajak yang berfungsi sebagai
aturan di Kabupaten Bandung
disinsentif bagi kawasan terbangun di Kawasan
Inventarisasi daerah Rawan gerakan Bandung Utara.
tanah
Perlu revitatisasi TKP4D dan Penyusunan RP4D.
Program Penyusunan Basis Data dan
Informasi secara Ontine di Kabupaten
Bandung

4.3 PROGRAM PENGENDALIAN PEMANFAATAN


RUANG

Kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang


adalah :

a Pengendalian pemanfaatan ruang metatui


pengawasan dan penertiban berdasarkan RTRW
Kabupaten Bandung.

4-30
Sementara itu, Rencana Tata Ruang Witayah
Penataan ruang merupakan satu kesatuan
(RTRW) Kabupaten Bandung disusun agar
proses dan prosedur mencakup tahapan
pemerintah daerah mempunyai pedoman
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
untuk :
dan pengendatian pemanfaatan ruang. Prinsip
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, . Merumuskan kebijaksanaan pokok

dan pengendatian pemanfaatan ruang pemanfaatan ruang di Kabupaten Bandung.

Kabupaten bandung mengacu kepada ketetapan r Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan


Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang keseimbangan perkembangan antar bagian
Penataan Ruang adatah : wilayah serta keserasian antar sektor.

. Metaksanakan kebijaksanaan pokok . Penetapan lokasi investasi yang


pemanfaatan dan pengendatian ruang ditaksanakan pemerintah, swasta, atau
Rencana Tata Ruang Witayah Kabupaten masyarakat.
Bandung. . Penyusunan rencana rinci tata ruang

o Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan wilayah kawasan.


keseimbangan perkembangan antar witayah . Petaksanaan pemanfaatan ruang bagi
dan bagian wiatyah serta keserasian kegiatan pembangunan.
pembangunan antar sektor.
Datam hal proses penataan ruang tersebut,
. Menjadi pedoman rencana tata ruang yang peran serta masyarakat juga pertu ditibatkan.
lebih rinci di Kabupaten Bandung. Peran serta masyarakat datam penataan ruang

o Menetapkan lokasi investasi yang diatur dalam peraturan perundangan, metiputi


UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
ditaksanakan oemerintah dan/atau
masyarakat.
Datam peraturan perundangan tersebut,
masyarakat berhak dan wajib berperan serta
. Menjadi pedoman pembangunan dan
datam penyusunan rencana tata ruang,
perijinan datam pemanfaatan ruang bagi pemanfaatan ruang, dan pengendatian
kegiatan pembangunan. pemanfaatan ruang.

Tujuan pengendalian pemanfaatan ruang


adatah menjaga koniistensi pemanfaatan ruang
dengan rencana tata ruang wilayah yang tetah
ditetapkan, sedangkan sasarannya adatah
terminimatisasinya penyimpangan terhadap
RTRW yang ditaksanakan melatui pengawasan
dan penertiban.

5-1
Berdasarkan tujuan dan sasaran tersebut, maka bagian witayah, memberikan insentif dan
kebijakan pengendatian pemanfaatan ruang dorongan bagi pengembangan
adatah : perekonomian rakyat. Kebijaksanaan untuk

1. Pengendalian pemanfaatan ruang melatui membatasi pengembangan pemanfaatan


pengawasan dan penertiban berdasarkan ruang ditakukan metatui pemantapan
RTRW Kabupaten Bandung.
kawasan [indung, pengendatian taju
pertumbuhan penduduk, pengelotaan
2. Pendayagunaan perizinan pemanfaatan
kawasan budi daya secara efisien dan
ruang sebagai salah satu instrumen efektif , dan pemberian disinsentif bagi
pengendatian pemanfaatan ruang dalam
pengendalian pemanfaatan kawasan
petaksanaannya didasarkan pada RTRW
[indung.
Kabupaten Bandung.
2. Kerangka Pengendalian yang
Berkelanjutan
5.1 PRINSIP PENGENDALIAN PEMANFAATAN
Pengendalian pemanfaatan ruang
RUANG
memertukan suatu kerangka yang
Pengendalian pemanfaatan ruang didasarkan berkelanjutan untuk menjamin
pada prinsip-prinsip pendekatan pada pemanfaatan ruang yang efisien, efektif,
ketentuan perundangan (legalisfic approach) dan responsif terhadap perkembangan
dengan menerapkan pendekatan yang tebih kebutuhan aktifitas penduduk.
luwes di mana prinsip kebertanjutan Kepemerintahaan yang baik (good
merupakan acuan utama. Untuk mewujudkan governance) merupakan isu yang
pengendatian pemanfaatan ruang pertu mengemuka datam pengelotaan
pertimbangan yang bersifat mutti dan lintas administrasi pubtik saat ini. United Nation
sektorat, yaitu :
Development Program (UNDP) memberi
definisi good governance sebagai hubungan
1. Kategori Pemanfaatan Ruang dan yang sinergis dan konstruktif diantara
Kebijaksanaannya
negara (pemerintah), swasta dan
Pemanfaatan ruang memitiki dua kategori masyarakat dengan karakteristik sebagai
yang dapat dibedakan, yaitu yang didorong berikut:
pengembangannya serta yang dibatasi a. Adanya partisipasi dari setiap warga
pengembangannya. Kebijaksanaan untuk negara (Participationl,
mendorong pengembangan pemanfaatan
ruang datam rangka mencapai tujuan,
b. Penegakkan kerangka hukum (Law
Enforcementl,
strategi, dan rencana struktur
pengembangan witayah jangka panjang c. Keterbukaan (Transparency\,
adatah melatui keseimbangan antar bagian
d. Lembaga Pemerintahan aktif
wilayah, memberikan akses yang merata
metakukan petayanan (Responsiveness),
dan proposional bagi pengembangan setiap

5- L
e. Berorientasi pada kesepakatan a. Mengupayakan terciptanya institusi
(Consensus Ori entation), daerah yang efisien dan efektif yang
disesuaikan dengan kondisi daerah dan
f. Adanya kesetaraan datam petayanan
votume kerja.
(Equity),
b. Untuk menunjang pelaksanaan Otonomi
g. Efektif dan efisien (Effectiveness and
Daerah yang tebih [uas, nyata dan
Efficiency),
bertanggung jawab.
h. Setiap keputusan dapat
Mendayagunakan petaksanaan tugas
di pertan ggu n gj awabka n
(Accountability), dan
dari institusi/ketembagaan yang sudah
ada.
i. Mempunyai visi yang strategis
Dengan ruang tingkup kerja yang akan
(Strategic Vision).
dikembangkan metiputi :

Oteh karena itu, Pemerintah Daerah


Peningkatan kapasitas institusi daerah
dengan jajaran dibawahnya diharapkan
dapat membentuk dan mengembangkan dalam proses manajemen
pembangunan kota,
kemamDuan administratif dan
kerjasamanya untuk menggati dan Penetapan kebijakan pembangunan
memobitisasi secara efektif semua potensi kota dengan menciptakan pota
sumberdaya yang ada baik dari sektor kerjasama antara pemerintah,
swasta maupun masyarakat terutama masyarakat maupun dengan swasta,
datam aspek pengendatian pembangunan
Mengevatuasi imptementasi kebijakan
wilayah. Semua ini dimaksudkan untuk pubtik, khususnya ketentuan peraturan
mewujudkan kemandirian dalam daerah yang berkaitan dengan
penyelenggaraan fungsi pemerintahan
pembangunan perkotaan,
sesuai dengan prinsip-prinsip pokok
pengelolaan pembangunan. Kerangka Peningkatan kemampuan manajeriaI
pengendatian pemanfaatan ruang yang aparatur daerah.
efektif perlu mencerminkan sebagai
berikut: 5.2 PEDOMAN PENGENDALIAN
. Prinsip keberlanjutan (susfoinabilityl, PEMANFAATAN RUANG

. Kelengkapan (comprehensiveness),
Agar pemanfaatan ruang dapat ditaksanakan
. Sumbangan terhadap pemecahan isu sesuai dengan RTRW Kabupaten Bandung dalam
penting di Kabupaten Bandung. kurun berlakunya RTRW tersebut, dipertukan
Tujuan dari pembentukan dan pedoman pengendatian pemanfaatan ruang.
pengembangan institusi pengendalian Pengendalian pemanfaatan ruang pada
pembangunan wilayah adalah : dasarnya mencakup ketentuan-ketentuan yang
berkaitan dengan pengawasan dan penertiban

5-3
agar pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana yang ditakukan oleh pemerintah dan
tata ruang yang tetah ditetapkan. Setain itu, masyarakat, baik secara sendiri-sendiri mapun
datam kaitannya dengan mekanisme bersama, berserta pembiayaannya, yang
pengendatian pemanfaatan ruang, pertu didasarkan kepada rencana tata ruang yang
ditakukan pendayagunaan perizinan telah ditetapkan. Cakupan dalam pemanfaatan
pemanfaatan ruang serta peninjauan kembali ruang metiputi:
secara berkala. 1. Pengetolaan tata guna tanah, tata guna air,
5.2.1 Perijinan Pemanfaatan Ruang tata guna udara, dan tata guna sumberdaya
alam [ainnya sesuai dengan asas penataan
A. Mekanisme Perijinan ruang (pemanfaatan ruang bagi semua
Perijinan terkait pada kegiatan pemantauan kepentingan secara terpadu, berdaya guna
terhadap macam kegiatan petaksanaan dan berhasiI guna, serasi, setaras,
pembangunan yang merupakan maksud seimbang, dan berkelanjutan; serta
pemberian ijin. Misatnya jika macam kegiatan keterbukaan, persamaan, keaditan, dan
petaksanaan pembangunan yang terkait pertindungan hukum).
kepenerbitan izin pemanfaatan tanah ditingkup 2. Penyediaan perangkat yang bersifat
kedua adatah metaksanakan kegiatan perotehan intensif dan disintensif datam imptementasi
tanah maka kegiatan pemantauan yang pemanfaatan ruang dengan menghormati
dilakukan lembaga/instansi penerbit ijin adatah
hak penduduk dan masyarakat sebagai
mengevaluasi seberapa jauh kegiatan
warga negara.
perolehan tanah ini tetah dilaksanakan sesuai
ketentuan yang disyaratkan datam izin Perangkat insentif adatah instrumen
pemanfaatan tanah dimaksud. Penerbitan pengaturan yang bertujuan mendorong
kemudian ditihat sebagai pengenaan sanksi jika pengembangan kegiatan pemanfaatan
terjadi petanggaran terhadap ketentuan yang ruang sesuai dengan tujuan rencana tata
diisyaratkan. ruang. Metalui perangkat insentif diberikan
Peta Rencana Pota Ruang Witayah Kabupaten kemudahan tertentu, seperti :

Bandung sebagai bagian bagian tak terpisahkan


dari Peraturan Daerah, merupakan acuan
a. Di bidang ekonomi metalui tata cara
pemberian kompensasi, imbalan,
dalam menerbitkan ijin pemanfaatan tanah/
penyelenggaraan sewa ruang, dan urun
ruang, yang mekanismenya diatur dengan
saham; perpanjangan perijinan, dan
peraturan daerah tersendiri.
sebagainya; atau

B. *lekanisme Pemberian lnsentif dan b. Di bidang fisik metatui pembangunan


Disinsentif serta pengadaan sarana dan prasarna
jaringan jalan, pelabuhan, bandara,
Pemanf aatan ruang adatah kegiatan jaringan listrik, air bersih, tetepon, dan
memanfaatkan ruang metatui serangkaian
sebagainya untuk melayani
program pelaksanaan kegiatan pembangunan

5-4
pengembangan kawasan sesuai dengan . Petaporan yang menyangkut segata hat
rencana tata ruang. tentang pemanfaatan ruang

Perangkat disinsentif adatah instrumen r Pemantauan terhadap perubahan kuatitas


pengaturan yang bertujuan membatasi atau tata ruang dan lingkungan
mengendatikan kegiatan pemanfaatan . Evaluasi sebagai upaya menitai kemajuan
ruang yang tidak sesuai dengan rencana kegiatan pemanfaatan ruang datam
tata ruang, seperti : mencapai tujuan rencana tata ruang.
a. Pengenaan pajak progresif,
Penjelasan kegiatan pengawasan berdasarkan
b. Pembatasan penyediaan prasarana dan
ketiga kegiatan di atas adatah sebagai berikut:
sarana publik,
o Bentuk pelaporan datam rangka
Pertimbangan dilakukannya perangkat
pengawasan pemanfaatan ruang berupa
insentif dan disinsentif:
kegiatan pengumputan data/informasi
. Insentif diberikan bagi kegiatan
secara objektif mengenai pemanfaatan
penanaman modal yang ditakukan oteh
ruang, baik yang sesuai maupun yang tidak
masyarakat perorangan maupun badan sesuai dengan rencana tata ruang yang
usaha di Kabupaten Bandung berkaitan ditetapkan.
dengan rencana tata ruang,
pemanfaatan ruang yang sesuai dengan
. Bentuk pemantauan dalam rangka
pengawasan pemanfaatan ruang berupa
yang ditetapkan metatui kemudahan
datam proses dan prosedur kegiatan mengamati, mengawasi dan
administratif .
memeriksa secara cermat perubahan
kuatitas tata ruang dan lingkungan yang
. Disinsentif diberikan bagi inisiatif
tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai
Kegiatan pemantauan ini didasarkan pada
dengan Rencana Tata Ruang WitaYah
hasiI pelaporan yang mencakup kegiatan
(RTRW) Kabupaten Bandung metalui
pengumputan data/informasi (kuatitatif
pengenaan prasyarat yang ketat datam
dan kuantitatif) tentang pemanfaatan
proses dan prosedur dministratif serta
ruang yang ditakukan Pemerintah,
pengawasan dan pengendatian datam
masyarakat dan dunia usaha (sektor
hal pemanfaatan ruang.
swasta) serta perubahan-perubahan
perwujudan tata ruang yang terjadi di
5.2.2 Pengawasan Pemanfaatan Ruang lapangan. Data/[nformasi disajikan datam
bentuk tabutar dan sebaran geografis dari
Kegiatan pengawasan dimaksudkan untuk
waktu ke waktu (time series) yang terkait
menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan
dalam pengembangan sistem informasi
fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana.
penataan ruang.
Pengawasan disetenggarakan metatui 3 kegiatan
yang dilakukan secara terintegrasi dan . Petaporan dan pemantauan pemanfaatan
terkoordinasi, yaitu : ruang pertu ditakukan secara

5-5
berkesinambungan sehingga hasitnya dapat Witayah (RTRW) Kabupaten Bandung atau
digunakan sebagai bahan masukan utama rencana lainnya yang lebih rinci.
datam kegiatan evatuasi untuk menilai
Secara kelembagaan, petaporan ini wajib
kemajuan kegiatan pemanfaatan ruang
ditakukan atau dikoordinasikan oleh
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
Pemerintah Kabupaten Bandung secara rutin
dalam rencana tata ruang.
datam rangka pengendatian pemanfaatan
r Dalam kegiatan evatuasi ditakukan ruang.
penitaian terhadap kinerja petaksanaan
1. Mekanisme Pemantauan
pemanfaatan ruang serta perbedaan wujud
pemanfaatan ruang (fakta vs. rencana) Pemantauan adatah usaha atau tindakan
sehingga dapat diidentifikasi sejauhmana mengamati, mengawasi, dan memeriksa
simpangan atau deviasi yang terjadi. Setain dengan cermat perubahan kualitas tata
itu, datam kegiatan evatuasi pertu puta ruang dan [ingkungan yang tidak sesuai
dipertimbangkan berbagai faktor pengaruh dengan Rencana Tata Ruang Witayah
eksternal yang mempengaruhi pemanfaatan (RTRW) Kabupaten Bandung. Kegiatan ini
ruang kota, antara lain : memantau perkembangan fisik
pemanfaatan ruang dengan 3 (tiga)
o Dinamika perkembangan witayah yang
sangat pesat;
komponen data utama yaitu
kependudukan, struktur ruang dan
o Peraturan atau rujukan baru yang pemanfaatan ruang. Kegiatan yang
berkaitan dengan penataan ruang yang ditaksanakan adatah :

berbeda dengan prosedur dan produk


a. Penyiapan kerangka acuan pekerjaan
rencana tata ruang yang berlaku pemantauan dan pembentukan tim
sekarang, kecil sesuai dengan [embaga/instansi
o Kebijaksanaan baru, baik yang pengendati setiap unsur pengelotaan
pembangunan perkotaan,
ditetapkan oleh pemerintah pusat,
daerah maupun sektor; b, Mengumputkan data dan pemetaan
kondisi fisik wilayah,
o Perubahan orientasi atau paradigma
baru dalam pembangunan.

Pada dasarnya, seluruh stakeholders


pembangunan dapat ditibatkan datam kegiatan
pelaporan. Jenis pelaporan apapun yang
ditakukan oteh seturuh pihak yang apresiatif
terhadap kuatitas tata ruang, pertu
ditindaktanjuti datam kegiatan pemantauan,
khususnya bagi pelaporan yang
mengindikasikan adanya pembangunan yang
tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang

5-6
c. Memeriksa kesesuaian antara data masuk, baik berasal dari individu,
eksisting dan data RTR tentang masyarakat, organisasi kemasyarakatan,
kependudukan, struktur ruang dan aparat daerah, hasiI penelitian, statistik,
pemanfaatan ruang, dan lain sebagainya.
d. Merumuskan temuan penyimpangan,
2. Mekanisme Evatuasi
e. Membahas temuan penyimpangan dan
rekomendasi tindak lanjut datam Forum Evaluasi dimaksudkan sebagai usaha
Daerah yang tertebih dahutu dibahas menilai kemajuan kegiatan pemanfaatan
dalam tim kecit instansi pengendati, ruang dalam mencapai tujuan rencana tata
dan
ruang. Evatuasi dilakukan secara terus
f. Menyiapkan laporan hasil pemantauan menerus dan setiap tahunnya diakhiri
kepada Bupati. membuat gambaran kondisi tata ruang.
Sebagaimana datam usaha petaporan, maka itu, evatuasi merupakan fungsi
Oteh karena
usaha mengamati , mengawasi, dan dan tugas rutin perangkat Pemerintah
memeriksa perubahan kualitas tata ruang Kabupaten Bandung dengan memasukkan
dan [ingkungan ini menjadi kewajiban dan bantuan aktif dari masyarakat dan
perangkat Pemerintah Kabupaten Bandung pihak-pihak yang berkepentingan. Kegiatan
sebagai ketanjutan dari temuan pada utamanya adatah membandingkan antara
proses petaporan. Datam hat ini juga tidak temuan hasil pemantauan lapangan dengan
tertutup kemungkinan petaksanaan hak dan Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)
kewajiban masyarakat untuk berperan Kabupaten Bandung.
datam pemantauan tata ruang, yang Karena pada intinya adatah menitai
kemudian bersama-sama dengan perangkat kemajuan seturuh kegiatan pemanfaatan
Pemerintah Kabupaten Bandung ruang datam mencapai tujuan Rencana
menindaktanjuti dengan proses dan Tata Ruang Witayah (RTRW) Kabupaten
prosedur yang bertaku.
Bandung, maka pertu keputusan mengenai
Pada prinsipnya, pemantauan rutin penyimpangan terhadap tahapan dan
terhadap perubahan tata ruang Kabupaten skenario tata ruang yang direncanakan
Bandung ditakukan oteh Pemerintah serta upaya mengatasinya. Tindakan
Kabupaten Bandung metalui petaporan yang penertiban ditakukan jika dan hanya jika
konsep, tujuan, sasaran dan muatan arahan
pemanfaatan ruang yang dijadikan standar
pembanding masih sahih. Sedangkan
kegiatan peninjauan kembali secara
menyeluruh terhadap seturuh proses
penataan ruang ditakukan jika
penyimpangan yang terjadi mengubah
kesahihan konsep, tujuan, sasaran dan
muatan arahan pemanfaatan ruang.

5-7
Peninjauan kembati adatah usaha untuk . Pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi
menitai kembati kesahihan rencana tata ruang tetapi Iuasan menyimpang. Datam
ruang dan keseturuhan kinerja penataan kaitan ini bentuk penertiban yang dapat
ruang secara berkala, termasuk diterapkan adatah penghentian kegiatan
mengakomodasikan pemutakhiran yang dan kegiatan dibatasi pada luasan yang
dirasakan pertu akibat adanya paradigma sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
serta peraturan/rujukan baru datam
. Pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi
penataan ruang dan pembangunan. Dengan
ruang, tetapi persyaratan teknis
demikian, kegiatan peninjauan kembati
menyimpang. Dalam kaitan ini bentuk
termasuk ke datam kegiatan perencanaan
penertiban yang dapat diterapkan adatah
tata ruang yang ditakukan setetah datam
penghentian kegiatan dan pemenuhan
kegiatan evatuasi ditemukan permasatahan-
persyaratan teknis.
permasatahan yang mendasar dan
kemungkinan tidak dapat disetesaikan
. Pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi
dengan penertiban saja. ruang, tetapi bentuk pemanfaatan ruang
menyimpang. Dalam kaitan ini penertiban
5.2.3 Penertiban Pemanfaatan Ruang yang dapat ditakukan adatah penghentian
Penertiban merupakan tindakan yang ditakukan kegiatan dan penyesuaian bentuk
bila terdapat indikasi petanggaran pemanfaatan pemanfaatan ruang.
ruang. Penertiban pemanfaatan ruang adatah
usaha untuk mengambil tindakan agar llie ka ni sm e Pen ge n a a n Sanksi
pemanfaatan ruang direncanakan dapat
Penertiban adatah tindakan pengenaan sanksi
terwujud. Tindakan penertiban pemanfaatan
yang ditakukan metatui pemeriksaan dan
ruang ditakukan metalui pemeriksaan dan
penyetidikan atas semua petanggaran terhadap
penyelidikan atas semua pelanggaran/
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan
penyimpangan dalam pemanfaatan ruang yang
rencana tata ruang. Bentuk sanksi yang dapat
dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang
diberikan adatah sanksi administratif, perdata,
tidak sesuai dengan rencana tata ruang. Bentuk
penertiban terhadap petanggaran pemanfaatan
dan pidana. Pengenaan sanksi ditakukan
berdasarkan ketentuan tentang sanksi
ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata
pelanggaran yang diatur datam peraturan
ruang yang telah ditetapkan didasarkan bentuk
perundangan yang bertaku.
pelanggaran yang ditakukan. Datam hat ini
pertu dibedakan bentuk petanggaran sebagai Rencana Tata Ruang Witayah (RTRW)
berikut : Kabupaten Bandung, selain berisi arahan dan
struktur, juga berisi acuan datam mekanisme
o Pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan
perijinan. Oteh karena itu, Rencana Tata Ruang
fungsi ruang. Datam kaitan ini bentuk
Witayah (RTRW) Kabupaten Bandung ini dapat
penertiban yang dapat diterapkan antara
digunakan secara langsung datam pertimbangan
lain adatah penghentian kegiatan /
pemberian periijinan pemanfaatan ruang.
pembangunan dan pencabutan izin.
Konsekuensinya, pemberian sanksi yang

s-8
diberikan harus mengacu pada Peraturan Secara garis besar ada empat langkah yang
Daerah tentang Rencana Tata Ruang Witayah perlu ditempuh datam tindakan penertiban,
(RTRW) Kabupaten Bandung ini. yaitu :

Petanggaran dalam pemanfaatan ruang adalah a. Pengumpulan Bukti,

tindakan pemanfaatan ruang yang tidak sesuai Berkaitan dengan bentuk pelanggaran yang
dengan rencana tata ruang. Bentuk-bentuk mungkin terjadi dalam pemanfaatan ruang,
petanggaran datam pemanfaatan ruang terdiri maka datam pengumpulan bukti-bukti
dari : petanggaran terhadap pemanfaatan ruang
. Petanggaran Fungsi (PF), dibutuhkan informasi kunci mengenai :

Pemanfaatan tidak sesuai fungsi ruang yang o Saat dimulainya kegiatan pemanfaatan
tetah ditetapkan datam rencana tata ruang. ruang, apakah dilaksanakan sebetum
. Petanggaran Blok Peruntukan (BL), atau setelah rencana tata ruang
ditetapkan dan diundangkan.
Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai
dengan arahan peruntukan ruang yang . Bentuk pelanggaran yang ditakukan

telah ditetapkan. datam pemanfaatan ruang.

. Pelanggaran persyaratan Teknis (OT),


r Ketentuan/aturan/persyaratan teknis

Pemanfaatan sesuai fungsi dan peruntukan,


yang termuat dalam dokumen
perijinan.
tetapi persyaratan teknis ruang bangunan
tidak sesuai dengan ketentuan datam r Motif petanggaran, apakah kesengajaan
rencana tata ruang dan peraturan atau kealpaan.

bangunan setempat. b. Pengajuan Bukti,

Bentuk-bentuk penertiban yang dapat Sesudah bukti-bukti penyebab petanggaran


ditakukan dalam usaha mencapai "tertib ruang' terkumput, [angkah berikutnya adalah
adatah : mengajukan alat-atat bukti ke meja
o Pencabutan ijin yang tetah diberikan pengadilan (persidangan).

apabita pemanfaatan ruang tidak sesuai c. Pembuktian.


dengan rencana tata ruang. Pembuktian menempati posisi penting
. Kegiatan pembangunan dihentikan untuk datam pemeriksaan suatu kasus. Hakim
sementara dan pihak pelaksana (investor/ datam menjatuhkan putusan/vonis akan
masyarakat) diminta untuk memenuhi berpedoman kepada hasil pembuktian ini.
aturan yang sesuai dengan rencana tata d. Pengenaan sanksi,
ruang setetah ditakukan teguran tertutis Bentuk vonis yang akan dikenakan kepada
sebanyak tiga kati. pelanggar dapat berupa sanksi
. Melatui mekanisme pengendatian, administrasi, sanksi perdata, dan/atau
pemulihan fungsi dan pembinaan sanksi pidana akan disesuaikan dengan
bentuk petanggaran, motif pelanggaran dan
waktu terjadinya petanggaran.

5-9
Tabel 5.1 Kebutuhan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Bandung

*** Tinggi, ** Sedang, * Rendah


Keterangan : Kebutuhan Pengendatian Pemanfaatan Ruang :
Sumber : HasiI Anatisis Tahun 2006

5 - 10
6.1 KETENTUAN UMUM 6.2 KETENTUAN HAK DAN KEWAJIBAN
MASYARAKAT DALAM PROSES
Secara umum, hak masyarakat yang dijamin PENATAAN RUANG
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Hak dan kewajiban masyarakat dalam penataan
Penataan Ruang. Dalam panataan ruang, setiap
ruang mencakup hak dan kewajiban datam
orang berhak untuk:
proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan
1. Mengetahui rencana tata ruang;
ruang dan pengendatian pemanfaatan ruang.
2. Menikmati pertambahan nitai ruang sebagai
Dalam proses perencanaan tata ruang, hak dan
akibat penataan ruang;
kewajiban masyarakat adatah :
3. Berperan serta dalam penyusunan rencana
1. Memperoleh informasi secara mudah.
tata ruang, pemanfaatan ruang, dan
2. Memberikan bantuan pemikiran dan
pengendatian pemanfaatan ruang.
pertimbangan datam perencanaan tata
4. Memperoleh penggantian yang layak atas
ruang.
kerugian yang timbut akibat petaksanaan
3. Memberikan bantuan teknik datam
kegiatan pembangunan yang sesuai dengan
perencanaan tata ruang.
rencana tata ruang;
5. Mengajukan keberatan terhadaP
Datam proses pemanfaatan ruang, hak dan
pembangunan yang tidak sesuai dengan
kewajiban masyarakat dapat ditakukan metalui
rencana tata ruang di witayahnya;
petaksanaan program dan kegiatan
pemanfaatan ruang yang sesuai dengan RTRW,
Kewajiban yang harus ditaksanakan masyarakat
metiputi :

adatah :
1. dan ruang
Pemanfaatan ruang daratan
1. Menaati rencana tata ruang yang tetah
udara berdasarkan RTRW yang telah
ditetapkan;
ditetapkan.
2. Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin
2. dan pertimbangan
Bantuan pemikiran
pemanfaatan ruang;
berkenaan dengan pelaksanaan
3. Mematuhi ketentuan yang ditetapkan pemanfaatan ruang.
dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang; 3. Bantuan teknik dan pengetotaan datam
dan pemanfaatan ruang.
4. Memberikan akses terhadap kawasan yang 4. Penyetenggaraan kegiatan pembangunan
oteh ketentuan peraturan perundang-
berdasarkan RTRW.
undangan dinyatakan sebagai mitik umum. air
5. Konsolidasi pemanfaatan lahan, dan

6-1
sumberdaya atam lainnya untuk Kabupaten Bandung dan ketentuan teknis
tercapainya pemanfaatan ruang yang pendukungnya metatui penempetan /
berkuatitas. pemasangan peta rencana tata ruang yang
6. Perubahan dan/atau petestarian bersangkutan pada tempat-tempat umum
pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW. dan kantor-kantor yang secara fungsional
7. Pemberian masukan untuk penetapan lokasi menangani rencana tata ruang tersebut.
pemanfaatan ruang, dan atau kegiatan 3. Mengumumkan RTRW Kabupaten Bandung,
menjaga, memelihara dan meningkatkan Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten
kelestarian fungsi [ingkungan hidup. Bandung beserta ketentuan pelaksanaannya
melatui media cetak, etektronik atau forum
Hak dan kewajiban masyarakat datam proses
pertemuan.
pengendatian pemanfaatan ruang dapat
4. Menyediakan dokumen rencana RTRW,
ditakukan melatui :
Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten
1. Pengawasandatam bentuk pemantauan
Bandung, dan peta rencana pemanfaatan
terhadap pemanfaatan ruang dan
lahan skala 1:25.000 secara lengkap dan
pemberian informasi atau [aporan
terbuka pada dinas, badan, kantor
petaksanaan pemanfaatan ruang.
kecamatan dan kantor kelurahan / desa.
Z. Bantuan pemikiran atau pertimbangan
berkenaan dengan penertiban pemanfaatan Dalam menikmati manfaat ruang dan atau
ruang. pertambahan nilai ruang sebagai akibat
penataan ruang, petaksanaannya dilakukan
6.3 PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN sesuai dengan peraturan perundang-undangan
MASYARAKAT yang bertaku, Di samping itu untuk menikmati
Untuk mengetahui rencana tata ruang, setain dan memanfaatkan ruang beserta sumberdaya
masyarakat mengetahui RTRW dari Lembaran alam yang terkandung di dalamnya, yang dapat
Daerah Kabupaten, masyarakat dapat berupa manfaat ekonomi, sosial, dan

mengetahui rencana tata ruang yang telah lingkungan ditaksanakan atas dasar pemitikan,
ditetapkan melalui pengumuman atau penguasaan, atau pemberian hak tertentu
penyebarluasan oteh pemerintah Kabupaten berdasarkan peraturan perundang-undangan
pada tempat-tempat yang memungkinkan ataupun atas hukum adat dan kebiasaan yang
masyarakat mengetahuinya dengan mudah. bertaku atas ruang pada masyarakat setempat.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bandung
berkewajiban untuk : Setanjutnya perotehan penggantian yang layak
1. Menempatkan Peraturan Daerah tentang atas kondisi yang diataminya sebagai akibat
RTRW Kabupaten Bandung datam Lembaran pelaksanaan kegiatan pembangunan yang
Daerah. sesuai dengan RTRW, disetenggarakan secara
2. Mengumumkan dan menyebartuaskan RTRW musyawarah dengan pihak yang berkepentingan

6-2
dengan tetap memegang hak masyarakat. 6. Mendapat pertindungan dari kegiatan-

Dalam hat tidak tercapai kesepakatan kegiatan yang merugikan.


mengenai penggantian yang tayak, maka Masyarakat dapat mengetahui Rencana Tata
penyetesaiannya ditakukan sesuai dengan
Ruang Witayah Kabupaten Bandung metalui:
peraturan perundang-undangan yang bertaku.
1. Dokumen RTRW.
Dengan demikian dapat disimputkan bahwa 2. Peraturan Daerah tentang RTRW yang

pelaksanaan kewajiban masyarakat datam diterbitkan datam Lembaran Daerah.


penataan ruang, dilaksanakan dengan 3. Pegumuman atau penyebartuasan oteh
mematuhi dan menerapkan kriteria, kaidah, Pemerintah Kabupaten pada tempat-
dan aturan-aturan penataan ruang yang tempat yang mudah diakses oteh
ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang- masyarakat metatui berbagai bentuk media
undangan yang bertaku. Di samping itu kaidah massa dan informasi.

dan aturan pemanfaatan ruang yang


dipraktekkan masyarakat secara turun temurun
dapat diterapkan sepanjang memperhatikan
faktor-faktor daya dukung [ingkungan, estetika
lingkungan, lokasi, dan struktur pemanfaatan
ruang serta dapat menjamin pemanfaatan
ruang yang serasi, selaras dan seimbang.
6.3.1 Hak Masyarakat
Datam kegiatan penataan ruang witayah,
masyarakat berhak:
1. Berperan serta datam proses perencanaan
tata ruang, pemanfaatan ruang dan
Hak masyarakat untuk
pengendatian pemanfaatan ruang.
menikmati manfaat ruang dan/atau
2. Mengetahui secara terbuka rencana tata pertambahan nitai sebagai akibat penataan
ruang witayah Kabupaten bandung.
ruang ditakukan sesuai dengan peraturan
3. Menikmati pemanfaatan ruang dan/atau
perundang-undangan atau kaidah yang bertaku.
pertambahan nitai ruang sebagai akibat
Hak masyarakat datam memperoteh
dari penataan ruang. penggantian yang layak atas kerugian terhadap
4. Memperoteh penggantian yang layak atas perubahan status lahan dan ruang udara semuta
kondisi yang diataminya sebagai akibat yang dimitikinya sebagai akibat petaksanaan
petaksanaan kegiatan pembangunan yang
Rencana Tata Ruang Witayah Kabupaten
sesuai dengan rencana tata ruang.
Bandung ditaksanakan dengan cara musyawarah
5. Mengajukan keberatan pada masa/periode
antara pihak yang berkepentingan, dengan
tertentu yang ditetapkan.
tetap memperhatikan hak masyarakat.

6-3
Kl&Str'"*
6.3.2 Kewajiban Masyarakat tata ruang kawasan.
Dalam kegiatan penataan ruang witayah, 3. Bantuan untuk merumuskan perencanaan
masyarakat wajib: tata ruang wilayah Kabupaten.
1. Berperan serta dalam memetihara kuatitas 4. Pemberian informasi, saran, pertimbangan
ruang. atau pendapat datam menyusun strategi
2. Bertaku tertib datam keikutsertaannya dan struktur pemanfaatan ruang witayah
datam proses perencanaan tata ruang, Kabupaten.
pemanfaatan ruang dan pengendalian 5. Pengajuan keberatan terhadap rancangan
pemanfaatan ruang sesuai peraturan rencana tata ruang witayah Kabupaten.
perundang-undangan yang bertaku. 6. Kerjasama datam penetitian dan
3. Menaati rencana tata ruang yang telah pengembangan dan atau bahkan bantuan
ditetapkan. tenaga ahti.

Petaksanaan kewajiban masyarakat datam Peran serta masyarakat datam pemanfaatan


penataan ruang dilaksanakan dengan mematuhi ruang meliputi :

dan menerapkan prosedur, mekanisme, 1. Pemanfaatan ruang daratan, ruang tautan


kriteria, kaidah, baku mutu, standar, aturan dan ruang udara berdasarkan peraturan
perundang-undangan, agama, adat atau
dan ketentuan teknis penataan ruang.
kebiasaan yang bertaku.
Peraturan dan kaidah pemanfaatan ruang yang
2. Bantuan pemikiran dan pertimbangan
dipraktekkan masyarakat secara turun temurun berkenaan dengan petaksanaan
dapat diterapkan sepanjang memperhatikan pemanfaatan ruang witayah Kabupaten dan
faktor-faktor daya dukung dan daya tampung kawasan yang mencakup tebih dari satu
kecamatan.
[ingkungan hidup, estetika [ingkungan, lokasi,
3. Penyetenggaraan kegiatan pembangunan
struktur pemanfaatan ruang, peraturan- berdasarkan rencana tata ruang witayah
perundangan yang bertaku, serta dapat Kabupaten bandung dan rencana tata ruang
menjamin pemanfaatan ruang yang serasi, kawasan yang metiputi tebih dari satu
selaras dan seimbang. wilayah Kabupaten atau kecamatan.
4. Perubahan atau konversi pemanfaatan
ruang yang sesuai dengan rencana tata
6.3.3 Peran Serta Masyarakat
ruang witayah Kabupaten.
Peran serta masyarakat datam proses 5. Bantuan teknik dan pengotahan dalam
perencanaan tata ruang wilayah metiputi: pemanfaatan ruang dan/atau.
1. Pemberian masukan dalam penentuan arah 6. Kegiatan menjaga, memelihara dan
pengembangan witayah. meningkatkan ketestarian fungsi [ingkungan
hidup. Peran serta masyarakat datam
2. Pengidentifikasian berbagai potensi dan
pengendatian pemanfaatan ruang metiputi :
masatah pembangunan termasuk bantuan 1. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang
untuk memperjetas hak atas ruang di skala Kabupaten, kecamatan dan kawasan,
witayah dan termasuk puta pelaksanaan termasuk pemberian informasi atau laporan

6-4
pelaksanaan pemanfaatan ruang kawasan menyelenggarakan pemberdayaan
dimaksud dan/atau sumberdaya tanah, air, masyarakat untuk menumbuhkan serta
udara dan sumberdaya lainnya. mengembangkan kesadaran memberdayakan
2. Bantuan pemikiran atau pertimbangan dan meningkatkan tanggung jawab
berkenaan dengan penertiban pemanfaatan masyarakat dalam penataan ruang.
ruang. 4. Pemberdayaan masyarakat ditakukan oleh
instansi yang berwenang dengan cara:
6.3.4 Tata Cara Peran Serta Masyarakat a. Memberikan dan meyetenggarakan
Dalam Penataan Ruang diskusi dan tukar pendapat, dorongan,
Tata cara peran serta masyarakat dalam proses pengayoman, pelayanan, bantuan teknik,
perencanaan tata ruang ditaksanakan : bantuan hukum, pendidikan dan atau
1. Dengan pemberian saran, pertimbangan, pelatihan.
pendapat, tanggapan, keberatan, masukan b. Menyebarluaskan semua informasi
terhadap informasi tentang arah mengenai proses penataan ruang kepada
pengembangan, potensi dan masatah yang masyarakat secara terbuka.
dilakukan secara lisan atau tertulis keoada c. Mengumumkan dan menyebarluaskan
WatiKabupaten. rencana tata ruang kepada masyarakat.
2. Sesuai dengan peraturan perundang- d. Menghormati hak yang dimitiki
undangan yang berlaku yang pelaksanaannya masyarakat.
dikoordinasikan oleh WaliKabuoaten. e. Memberikan penggantian yang tayak
kepada masyarakat atas kondisi yang
6.3.5 Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat dialaminya sebagai akibat petaksanaan
Untuk memberdayakan masyarakat dalam kegiatan pembangunan yang sesuai
penataan ruang, maka: dengan rencana tata ruang.
1. Pemerintah Kabupaten wajib menyediakan f . Metindungi hak masyarakat untuk
informasi penataan ruang dan rencana tata berperan serta datam proses
ruang secara mudah dan cepat melalui media perencanaan tata ruang, menikmati
cetak, etektronik atau forum pertemuan. manfaat ruang yang berkuatitas dan
2. Masyarakat dapat memprakarsai upaya pertambahan nitai ruang akibat rencana
peningkatan tata laksana hak dan kewajiban tata ruang yang ditetapkan serta dalam
masyarakat dalam penataan ruang metatui menaati rencana tata ruang.
kegiatan diskusi, bimbingan, pendidikan atau g. Memperhatikandan menindaktanjuti
petatihan untuk tercapainya tujuan penataan saran, usul atau keberatan dari
ruang. masyarakat dalam rangka peningkatan
3. Untuk tertaksananya upaya peningkatan tata mutu petayanan ruang.
laksana hak dan kewajiban masyarakat,
Pemerintah Kabupaten wajib

6-5
9220000

1." T
8
,
,
t
I
\I
t
.D; x,"
TD: \. ,
'.. 'i---.
-.11 -: .: l-a l9
\\
-{ .c
-->.a-FIt
m '. '/s ,.;
I z '..--g
o
zL
c
v

I
\.
I ;.i I
>:
tI]
(
\
:! I
I
tri
z
CI I
v:
-q'\
-\

xm F
vt
(tt

lti--.

2
3
:t
*I

-m vlll
26| 2
$fi >@m0@$E?r*]*-!$ i * g ; | | | lt i :tn OD
p-
DD
=tr
r9
x a
*is$ $ ?.fF$frfi$EfggE 6v ;E;
D F f-' $qqqqq HilEH .l rt
tr o ===;=tgF v
C! c
!m n
qr [$g*$= $$ t{ :tl
l- b
ilF'-_3'e i3qq
€-s*E i c 92e
=m
!,r t F ss -$ n
G'
I-
, e € a
g{ c i5t
z> oE
HA D
3.] - *;F
E- o
C I
z o D
o { a
D
9lm 92m
tI :-
)lr"

t
t
.Drx,' ..t
ut: rl
;\-
-... )----..
'g I
\
{ ,-l ,.
m
z ..., .. , .
lJ.
o !,','r-:-" :
z
C-
cT

I
frJ
I
f:
x I
B
ls
.P

E
Cl
>..
7.
-G-l
-l
8

-1
f;{ )_
tt
l.' s
Ii
\2
I,E
,.., )

r+;
I

Lr^-l
t{'

vm
m :i::$ :i:.:::i $.:NffN d i:ll tI| ::;:':l:ll I llllt:rig o
iiiiFn *.f
<BEg
f $ fl$ $l it D -
P rxr PP narrr 5 l"- ,nrw P4nnnruafrnrrb:iSbhhh * vm 3
I'ei
: gqg fff q{6rrrP
6qs; F qeqatEsEcqFE flg3H€ ifl$gfi$g$gg$gfgttitq qr'B z tr 59
F 3ai&&&ssf;€-EEs
F*gg€e6eliEifl$ d-dd pg;E' o D
I @
a Pc Eci*cuE*ias' I eilliiilsliig€g€ss' $$ {D v ;E;
x - =F >- N
tr 0) I e 1;d
6- $tgE ': r>
EIcI EEg
s;EEi' ;;5i€EEEEitE*EFi EEc Sr
Eil $ lPs. 98 3O
N ,:9
(Jl
Fa 3 9-7
l=
i;
ig
q Ei Hi
* €at*[*r3[lE3
rf;;51'i';g,i Nt-
c'D
x !E 6 d : Nr
E
ET -c =it
6 al
gd
-z E
i::
t3 -] 5
- \E=
=> ts o
E'- o5
C
- D
o T
9r90000 9m 92!0000 922m 924mm

.l I
d I
\ t
\ t
"-------J \ \ ,l
.\ , I
\,( I
(D: \ ! .- i.
. '.. ti"
ci \.,:j I "- --"i--...' I (.
"9 i---. \\
"-.--1/ t rl
m ) -?/r
z '. '/- |.
\ lr. i
o \ 't,','*^.':
"
I
z(_
I
-..-l
cv
t
\
I
t
I
I
I

--{
)
t.
I
r^5
t
I
( \-:.r
\ " :. -\l -
I z
f r ra J'. '-'-"-"-'5.
s' \l
=
c \tD
z \-c -u--.--.
-{
m
z
(p
z
o
cz
z
\ o
xm ,
,i l @
r'\ a
l
n \t
,' n-(
It
I -r)
,a
/ )e
6.
/ f: re
""rt( -. r\ /
jl I \-/ v

,, \_a^-

U)

I
c
\ m
I ,,{-__. io

I: o
r>
\ \in
\=tgl
I It
.,
8

\
\

P u
"-;. -rltr'r.rl'l I
F o Il
lifi mm a' ls i
il Ii II II I| I| lF
l4 -
I
{=st tr
= ----o
$ *oo$l.i...
<ooooow fr
$
i, d I
-
$f, !'s
rc I
d 0 0 08 Ituf=r":-':1:r^r ^i l 3 i lllll= lt3:gHih _rdi T9
.=I. = as6t
rt q s s s d at**-g.P_<as ;i qr 9e
i0)
t' ilE3
I (t, 6+ F =anD
x s.t
qqqqqq rra
E d r; r$ a
xxxazJ. q xx tl;"
Drt
Ct Ili:
EIFI c ^q sso B
!3CC>.-'o)c
Is zmn
! lrl N iDEEfxll)
Ia
l=lll q
F>
O
t€
!r
*reF*$'Fefl"E$i b99s'6
€es 69
3i
:ri
316 9Za
=
!gr o
o a* l$q-AH 4 B
Z' i xx
!-(D
) s
-2 {i H;F i=;
i GrZZ
={
z>
3+
I
BF 8 o !E= o5
ct- ? o)
:t
C (o |-2
- ;
o -
9220m
'r'

it ,
!
I
t
\
1
\z
'r'
---1 t l .tl t
\_/: q
P t.r
\ \b
/.-... E \\
"irr. a
.l
t t 'i..., 'i/r |.
I '. '/r
\ \r. .--.; a
\ i.,..,'.'.%'i .. .... ,..",ri".-."'
I I
t
) .'-t
I :\
\F\
tk \a*..^ -,-
,}l
I
I

I
rA r'6.t.a
I
I
(
\
/
I

ir,')

1:.=, ,

f
I
I
)

I
I.',rt'&-'-.
i
\,' i.
lr
!
I

-).
j," - \
\

;i,;;9 : IEf,
tsrt$= rj
vfll
l€Ds xr g 1$l lil iiri::!:ll i llll$ ! j:fl , -
tilfH 0)
t xit $ z i.i
Irl "; $ 9.9.93 :, PPUt'
U { IIT g $F-D
Hi xx
ID d
E" o" ,i ,i ,i 6.
F6 $s$g$g$igggglrIRgi1
Dooo"o9'-:g:HFFFSU.= ag ;EI
Q 3V
tr r r;tE *asss e
qEEqq F ,El!f;
iti!
TEP}
qa€E$ad,:?:rirr ===
F t{$$ggg$g$s$$nEiif xo
F; o
N 6I 6€ q er:I
l3 gl $F 6o{>l 4:i iE *E 1E f;q$
h ra
!r iIi q3**$F$*fl*$$ itEt
E*
3-
o t5 6 6 @f
aEo
x
Fli d
I E 9:
! F A* -t=r;
5':
ERr r EaEl EzE: r =ri
I 66
-2
E{ t >@ ;=g{FF$gFE$= e
- i:t
z> : !E=
(3]
T
E- Httja"i'a
:x !x6 d i
;*!
rte o5
c :-'
x5'
- 6
-D D
o - t
921W 922m
is \
if I
g
I
I
\ (
.\ \-l \I
\ ---1 .'
x.,' , \
.. >i t
@: I \? l.
"-il \ "..."i--...' \.? lb
/'--.. \\
-{ n 11. re
-?rr
m )
z \ \ '/- F
a \ '.^
'1t" "':-"
"
, I
z L-..
cn I
)
I
T^
t \"\{- --^
t \tr- ''.-' 'im I
t l-i
l +
z .,...
--i a

) (
c
i:

I
I 'iF ^)
8 5.i I "
>:
w
(
.'\- \
'.u f
r> I
:1
FTI
z
a\
>>.. )'
VYae

2
m
I
@

tr\
J" rF
/ \z\:rt" i
-f\It \-/ v
- \
::g,; "-/^-\\-^ \
r17t \
1./
:.:l
(
..'1
t -z
o
m
I

1. I
l;'
\
l,t

'@
fIFT E
o u
||t
l-t=.1=.al#' ll lllllqi!5.
d . lll 2
i;iis
HffJ |I s
) 3
-E A SO
i'e
;t !
il sF d
s. ua $qqq$qsg$guE
lD
a
x *:9!
= e A
P *$ggsgg'gg
g'i,FFc0a gE B gE'
tr or_ agr *
C! o EXt:
= E6::g
3
sl
E tpr &
!m N ;8 g ttq tHi
l3 (,l !r e4
: !r
TE
E 2e
t
q si€
Fs 6
EE I 6-=Y
o! 22 IEt
-z
={
z> I r3 *;;
3f "?E
E- t
H
C
3 2
E o I
I
921m 92|m nm
\
it ,
I
\ ,
\ t
\ \--1 \t
x," , t
..t
"Dr tDl \ , i.
' -. .r'rn--.:
'1r' t l. lb
i.--. \s
-{
m -l.a.. /r ,,1 f
z
o
z(-
c
v

ln4
{'t
t,;'/..
z
,A
i v,
I
"a
I .:'-v4
t
I
(
\
I
'F.--
TD
C
11--
-{
m
z
@
z
g
cz
z 6)
xm (D
ta v
\ Lr.-l
I -{
/ tr- \
I t _\
,..;"''i(1. .., \- ,''.tl nm
It

z
!
o
m
t I
. ---'i
H,.- \
i I
,a
t..
t:
, t
I
I
,

/l
,',Z--:--\'-.-'----.-i
\-

ut
/'.
/i
(m06rJj

'@
iigi= i::,.,i.rlii iii,r':ir'
v||l
e-=i{ m I O@gOq | :l=.itt -
EAiF I' vg
ta-4..
+l $i | | | | tq :r4-
' -49
96)
iifi
Fi LLLLCL
. orqlorq.!Lg ssu E ;EI
@
ooroo!ro 6_6_ E D ,i-
tr xo,
i;: €
=====a
xxxrz-{ xx {
o!
Ct ;=1ts
i;!:
a4*c 6i=gtgi ^E
gcc>-^' og
&&0 E e oo
oc =;
!nl siPe ID
!o
D3 N
(t
9
:9 t
g-F 3EE
f,oo
d ; 69
6',9
i; 9zt
o !q 6 =-==
o
o x
a EE
EE E
Io =it
?
-z -9
DD I:;
=-l
z>
3f
oz tE=
mO o5
c F z
z D
o I
sa@000 9410000 9??0000 9230000
9190orl
I
\ lr' ,
)it t'
I
\ I
\ l
\
\ *l
1| x(-
U
I c@'u
,) ,.-...
11. -.1
I ) m
\ z
\ """'S"l:
I
z
I o
cz
o
I (p
t.
t ....8:..,
I \-^x '--tm
:(h r(l
I > ...
3 a
&
I
z.
t 6
\ a
)
o, iD

I
I .T
I
c
\
,
I

Ot
rn
lr-'-
-.-----G.t
\r J.*.'\- --,"-\(
-
\
I
:t,iEf
\=\-
2 s==+-io
xm i-rim
n
I
(,
v
I \-'r.'-r .- H
tt .Ft
/ \t.'- -"-

I ,i -\
\z\r"
f'. ,t
It \- t\.

a
m
=
U
d
-m z

4]-,r-.
I
l-.
I
(mra ()mz6

-tt l> v
(D ro_
q ri$
-m
i=d{
-
tD.
.r F 9o
Jx{{ q 0) I | | tq l=.n -
9E;l ;.o
s '* n< @@<c/ro -9-
l$ g. i'm -s 59
H4 LLLLLL(D rE 3 B
R
Es. 9e
i0) oroo)oo)o)o) It) -' v F; =
5q)
tD 0) (o= o)oooorDit
;E;
a flf:ttJr, s
ID
o<
Dr o-
o -g. FlD xxxTzJ ;i
{;FI o, $E.geq il d xo
e.tq.
o) zo
C! el$t -o gg0 E e xI
Igacc>-^'o) o
B Ii8 c > ltt
!n N
€'
q) 0) --
(rl
o) o
l3 Io at
IEEA; ;q
€99
ES o
o t5 eEeHgl
3- t I a a
0) tro =ii
6- mD
o
c € aq =E i=*
a I ,E' az
!3 I =.
\E=
3.Q ry Te=
ct- T fr= o5
I
C b
- D
o + D I
I
9190000 um0000 922m 923m

I it I
E , I
-\ ,
I \
\1
t
.D: x." t
(D: l.
".'gci "..-"i--...' \ (-/
\ c
m ,-f ., |.
z
o
tz ,
C. L-.."-
cn
)

7
?"
,r- .. ...-
I
\ ---l
\
I 6
a
\
I
I

d
I

-?*- ig
m
=
t
..',n. )! Fi
i i'.. *4-r-| !r--.
T'^..2 - j
\ : e-
I tB
\- rs.] TE

I {t-''---
A
-^---vn ,
-...1.-a 5/

U)
c
.t) ,
..> \ m
:n a)4 o (f
c \9\f,
\6
-t
ii
8

-t_
\f,
(xxm
oQ00a i. 0me6

.@
vn
tia$=
5:ttH'
@>0o*'6 q I | | I| I| Ilqi' l=n ,9 z
ad I'rl e
|
E: $
r 4-fl
g=
Ig
tf
HI 6s ;ET
x CO
'H 5 95395€
D rD $ 5F qq$q$q H$nF >t=ve
E 6t r$3r o$$;Fd f$
sil iiii € A€f,4-Hli
F -il :tt
o2
ir taais HE
ssBussEi €ss-= qg 92n
3r INb t: iR
I *E ef -BEsF c=
t $ tr
3
i=
fiqi€€S
I d-ti=1p i:*
* o)dE' 2 \E=
i* I
. FBd o o5
ct- D
t
c -s -
- 3 D
o -
9i9o00fr 9200000 gz?w 9400m
it i \
,J ,
I '1 t
i
t
a ,i,.,. t
1.., ,|
'. x i" xil I
D: ..
'.. t!t (! \.
..t ".o-. .)
'gc,' cl, ". I (.
\\.e
-.1 -If /r
m m '. '/: f.
z z
o ""'9'71
,z
(- z
cn coz
o
fr @
t-^
t ,.,9-''
I
t, + i
I
I
\
,J u
iJ
)
Gt E

I .., .,^,, ,... ,


t
I -'--\-i:l 5
( IJ
\ " t -\l -
/ /
-€'!
,,/ (D
ctl
,'o':: -{
m
i> z c
(D 5
:9,"
izt z
\{i o
'tz r', cz
o";
'-.-- t
o
n TD
A
n (
E

P
,t'.1-. , 6
fi t.-
/i. t'
,r
aa\
I
I
(
.-'1

\
I
fr
s
5

mtz6
"/
;;;; F -n
trtln o
r;l{
tE-t
s D -
1-El
ilfi i gtfio.$ i$iirllllql:an LDID
F9
Et FD
I =;
ID 1C-.
=E!;
E
*g 5;D
iifl5
o
f $ I s $ $ $ $ a s 8gg g=iiirtq $fl'F
t;dl
i t?i 3tn
FH td
:N Ei3
I
$ i$HE iaF g
c$$#f $€
€:ss i iE 92e '
g {"* $a'$ =F
tr
t3-
tr
-2 I
fi'€ $$3EF:r ilz, i:;
t{
3D tE= D
I -
-.| I o5
E'- n
C I
z D
o t
91 e0000 92100m 922OW0 923m
\
,
r ,
t
\ -, (
\1
\ rr-e1,
.,'
) I
It
I
i'--.. Ei
11. 't"'.,.. l)
) m !-- !9

. \ r, ,r- z ,...--,-'-;"
\ '1r,. "-:-{ 4.. - r,"" ".
I B,.l:..''
I
z:'
U
r"-'i
cz )..

\ o
1",
t
I
I /_
I
\\ \r
--i
) . )x-.2\'
ot

I
|,.,'.i l
: t
- I
(
\
/
I

m
i

,,..tr"'i'.r

-6

\
I
P
'-a
E
\

'ft 0000126

',,. a
ro-
:! t> o a
fiffF D n
:t=. in
iE:$ $
i;* dl li : : : I | | | l$ 'sR =
ilfi E"iI. a rg
_E
['rr.o i EE
HI dddddduEEEb ssa oa
x
.
D $ g i i E EE"gF 66 D $ ahQ
#f=
E xx = El i
i6rn o0) r>
!t9
C! i
q HFsI q iiIFFFiFa*3 oq
IHiE DC
!nl IE t*$
fn d Eu$Ei 92t
!E 5fi
$.F +2 Egqqqq$'r= 69
E di
6=' 6g
P6
gt e sI x
G'
IF iT s3 g aaFFed= I o,
= q -F
=oD
=2
t{ If, iE
a-
i:*
I .ad
a-; €[ . *;F
(- .] t f.6 o=.
=D
I t -
-- I
c E :E
2 h=
Jt D
.|!
o
921 0000 9220000 9230000
9190000

..Jn* 'ra
{ ,
'l
6 I ,
\ ,
I \
\ \
\ I
xi , \
>i I
'.. (D: \ . .. ..' ,',.... .;
ci I (u
"Tl /---. \\'
-a
-t.r
m '/s
F
z '.
o
tz
c
n

I
t T
8
I
(
\
/
I

., :,
\u :
-\:\
v E

P.

tl t,,
_-.-.."'--.-\\_
---- T:
\
,,

0000r26
0000br a

'''a 1l IB
qrr$= o .rF
m
di6d -0). g2 7
lr6{ n lq
$r.aF
f 'i:='mS
a6 e2 bbbbbb 3 x
ddq)ddd
I r6 sB E ;El
U) (o:+lf,f=)avt
=q flDi
D - E.. xxxazJ x
tr 9t d;Fg
D
Ct ;{;g
ff FPg
E
=
qBgdEq
:4cc>.F' 0)
I Y.O
3
d9 : EIn
!rr N
(I
RR;5
>xx='9r g
3t;
l= +" ET
H;
5
E*
z- E
*2
HO 3FE
-D B=6
-z
t{ -
D NE=
z>
-.] t
ot
I
c
2 D
.|!
o -
91900!i: 9210000 9220000 9230000

\
I
)lr" tl
,
aD t
I t t
Xr' t
.>i \.
P:
'T' "--."i--.-.' tt'
\\
,e
-?/r
m e
z '/r
"
o
zC.
cn

r ,'^\-
!- ,
tti.tl
!
i.'''rt ,.. r l-l:
;3,. J".-----..
\D s-
@
c-u-
-{
m
z
@
z
co
z
o
E
n s
-t \
)
t) I
5
,
t.
l.'.
I
I
t
-\
\ I
I
'7
I

,f I
0000?26

F
gilil '...'* [:'.'::l s :: q l$fi N:::Nffi5i:lll$l I ::l:':l:ll I llllt:riF lI
iif$fi z
if, *FH ssr$$tsrssH $gHgg$gg$gggEg5s9tq Ef;'B rB
3t*'*Bi;i;$ siiE ii{{{{i{q{{q$gEE{td $$
:"8 tq- t=gE5 ssEE 6i#933:3:g:t$EEEaa $B
Fli ;E3
a rFE€f,€{Er€r€
tD jjg]
ti llf,rsi i$g F,ggi*;$$$$E; FFF $ N
E 0) EE
o Fr3
fi? ;' ;'E 6EFd Egii;i;i;i;i
a F Er= 5F$* EtEeE$E$ fHr
Fil l\)
FEiggfli*4=E.aeaEF= a r iA ESi'Ef';i:€Kf; q"A 6)q
l= i- a- 5- i=*$qaq;$g$= r* 6.;

E$ 3i E'* *; e
-
ieeiF {-g
* !x 6 d 2
=rE

P= $ ss$ H, 'i HE
=ii
!=;
sss
s 3E
\E=
z1
o-
i$i .=s- ot
H Bi ,i
c
! z s* D
I o T
9240000

\ \
., ,
6 t
)
I I
\
\I
xD: t
I
@i
x 1.a lb
-q' /'--. \r
-l aa
m ,rl 't |.
z
a
z
(-
c
n

|l.''-..-
,r
-\
t
(
...,

J
, -i 4\
"-91r
?"
\
,

I t.
I
mml6 mtzS

7
Xo m
itG 3:siff + H, H, Slillllls::5g -D -
E*ig- i H,
i 1 i;
i Hi'lffil$ t-
-tr
AD
ID a ?r
=.
rEi
tr s_
0 f,f
Ct v
!m n
o
l= O D 3ii
O
O 2
ES
Z-

-2 tv I35
={
z> { t!=
-.]
E,- - OT
3 c D
lC - - D
I o I
9190000 9210000 9220000 9240000

\ r-
{. ..\
.f I
t I
\ \| I ,
t )
\
. x," ,
Dr , t
(p: \
l-'
" 'g I
i---
-l
m
t
z t
\ \J. (. 5
a a i,,.- '--'--.r ,, '
t I
z(-
c F--"'-^ I
(
v I
"'t
l t
I
t^ 1',^
t \"$'4.
/\ (-- ",- -itr L\/
>! ..,
I t_,L
l i
z
1l
(t
i, ,:.-*A -.
)
igJ-: /'i
@
c
t
K^-'.'.---t u'\t'
J'._ .--.. J*-
n^
;-\zftL t
I
t
I
(
\

q
'{e--.

\
(

't i
I,
--{ | ,,<--i.,
t:

l,
r;
00006 r6

-t$i 1l t>
ro_ 7
If lji ffif > o
5
9.
.I F
ooo
@aQ l+.m
g€€gsgeei g -
9)
lq ;'o
iia 3d it3
5i s a -EAg
t ; s c { E F3'; + lll
o- a.,geFb:=gd z
oH .:q.:'N .Pi E(o 9e bbbbbb R -H
ilYi.E
x g sX0)Oo)OOOi.
D* 5[ @
i ifica
:9F -'{
;€-;: ilq
i6;+
fx
trr Eqd (iootD:ogiD- o)
Ct q ^x597a .5
^
e 0)
H neE
!m eP& :96 0 ;1 5.=='6
= d99:e.-
; SEBd= 3 lfi:Hl
P3 3 t--g rlF qq 6'
6 l
:E ^i
=p.
EE E
+" - @
x
f rxmmxrxrxrff
? l
P= a 3 9,
u - J;ir R ;9
z1
E-
C
x
3
R
,Tr
D
=-lYU===a
I'o6P6
t-,
# H i 3 q : fr^ Edr 3F F3 3g f
o
3
ti:*
*;i
)o 6rdm
.:c+- a'.
z
o c
* ,Ee !d
"i T
t-
z
2 D
.
=.
9200000 9220000 9230000

t-, it ,
,
I
(
l \1
I
\,, .. \.
\ ". --"i---.i \ (.
\\
/.', rc
I '?/r 'rs t-
'.
) '. ,l

i","::'': i- .
"
/
I
\ ...\
\
\l-fl ---.x

I
z
a
n

L'.t i

xm
4

t.

)r

'-
a
l.---" l\F--^--- \,
l,
I

,o l>
otrotroc@rtro@or o to_ o
Irt$=
,lll
r-i6i m
.3 F D
(E!! 4 I 5'm -
t-8*f *t I ll llqi s!' O
5 't ;tm 5g =
l{ F F {.d.5 E E F e BRsE q ssdss= r LL(--L(-LO) P0.z
o)DorDDodi @
ilo I
ID a ; s r a s 6 ri F 5
t tF E i i giE a 3 6tilildt6-6-
:t:t:tfffx
x I
,F e ;E3
- ID 95
tr .;3 E =
A) aililPrd $ oc o>
E;E i a$uflgfiE.s$fi**$EEF3 3 6SS:e.- 3 cz
! EP} E
Fn N) 5F 5 g q o -- :ir
o ; 9EEa 9.2a
P- !( f,o(D =-
xo oI
; ti. Bb: ot
Ed
E5 q
{o
mD
-Z
FJ Tg,
g{ s
i:*
".
Z>
3+ I
?;
eD t5=
E- - o5
C F
2 D
o T

Anda mungkin juga menyukai