Anda di halaman 1dari 9

HAK GUNA USAHA

TERKAIT DENGAN
UNDANG –UNDANG
TANAH TERLANTAR
Dosen : Prof. Dr. Yulia Mirwati, SH.CN.MH

Bima Fiqri Charisma Harahap


(1910111050)
Agenda 01 Pengertian HGU

02 Pengertian Tanah
Terlantar Pengertian
Tanah Terlantar

03 Ketertarikan HGU
dengan UU Tanah
Terlantar
Pengertian HGU
Menurut Pasal 28 Digunakan untuk
pertanian, perikanan dan
Undang- peternakan

undang Nomor 5 Berdasarkan pasal 29 UUPA


Tahun 1960 HGU diberikan maksimal 25
tahun (untuk perusahaan
Tentang Pokok-pokok Agraria
dengan kebutuhan tertentu
(UUPA), Hak Guna
maks 35 tahun).
Usaha (HGU) adalah hak
khusus untuk mengusahakan
tanah yang bukan miliknya
sendiri atas tanah yang dikuasai
langsung oleh negara untuk
perusahaan pertanian,
perikanan atau peternakan.
Berdasarkan pasal 29 UUPA HGU
diberikan maksimal 25 tahun (untuk
perusahaan dengan kebutuhan tertentu
maks 35 tahun).

HGU dapat diperpanjang untuk waktu


yang paling lama 25 tahun. Setelah habis
jangka waktunya, HGU dapat
diperpanjang untuk waktu yang paling
lama 25 tahun. 
HGU hanya dapat diperpanjang sebanyak
1 kali. Apabila pemegang HGU masih
ingin mempergunakan tanah harus
mengajukan permohonan pembaruan
HGU.
Pengertian Tanah Terlantar
Tanah terlantar adalah tanah yang sudah
diberikan hak oleh negara berupa
Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan,
Hak Pakai dan Hak Pengelolaan, atau dasar
penguasaan atas tanah yang tidak diusahakan, tidak
dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan
keadaannya atau sifat dan tujuan pemberian hak atau
dasar penguasaannya.
Keterkaitan
HGU UU No. 41 Tahun 2009
tentang Perlindungan Lahan
Dengan UU Pertanian Pangan Berkelanjutan,
Tanah Terlantar Pasal 29 ayat (4) menyatakan bahwa
Tanah terlantar dapat dialihfungsikan
menjadi Lahan Pertanian Pangan
Ketentuan Berkelanjutan.
• Tanah tersebut diberikan hak atas
tanahnya, tetapi sebagian atau seluruhnya
tidak diusahakan, tidak dipergunakan, dan
tidak dimanfaatkan sesuai dengan sidat
dan tujuan pemberian hak atau
• Tanah tersebut selama tiga (3) tahun atau
lebih tidak dimanfaatkan sejak pemberian
hak diterbitkan.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 11 Tahun 2010
tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar
ditegaskan bahwa “tanah yang menjadi obyek tanah
terlantar dapat berupa tanah yang berstatus Hak Milik,
Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha (HGU),
Hak Pakai maupun Hak Pengelolaan.”

Dalam PP No. 36 Tahun 1998 tentang Penertiban dan


Pendayagunaan Tanah Terlantar, Pasal 1 angka (5)
dijelaskan bahwa tanah terlantar adalah tanah yang diterlantarkan
oleh pemegang hak atas tanah, pemegang hak pengelolaan atau
pihak yang telah memperoleh dasar penguasaan atas tanah tetapi
belum memperoleh hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kesimpulan
UU No. 41 Tahun 2009 PP No 11 Tahun 2010
Jadi, apabila tanah yang sudah
diberikan Hak Guna usahanya,
namun secara sengaja tidak
tentang Perlindungan Lahan ditentukan bahwa, apabila tanah yang digunakan atau ditelantarkan dalam
Pertanian Pangan Berkelanjutan, bersangkutan sudah ditetapkan kurun waktu yang telah ditentukan,
sebagai tanah terlantar, maka hak atas
Pasal 29 ayat (4) menyatakan maka sah menurut Undang-Undang
tanah yang bersangkutan dinyatakan
bahwa Tanah terlantar dapat bahwa tanah tersebut kembali
hapus. Lalu tanah yang bersangkutan
dialihfungsikan menjadi Lahan menjadi tanah yang dikuasai langsung dikuasai oleh negara. Yang mana
Pertanian Pangan Berkelanjutan oleh negara, dan hubungan hukum artinya Hak Guna Usaha pada tanah
dengan ketentuan yang disebutkan antara pemegang hak atas tanah itu telah diputuskan atau
dalam poin (a) dan (b). dengan tanah yang bersangkutan dihilangkan.
dinyatakan putus.

03
01 02
THANK YOU
HAK GUNA USAHA TERKAIT DENGAN
UNDANG –UNDANG TANAH TERLANTAR

Anda mungkin juga menyukai