Anda di halaman 1dari 8

HUKUM TATA RUANG

DAN GUNA LAHAN


TANAH
BAYU PRTAMA
21601021006
PENGERTIAN TATA GUNA TANAH
• "Tanah", dalam arti yuridis, menurut undang-undang pokok agraria
(UUPA) pasal 4 disebutkan, bahwa atas dasar hak menguasai dari
negara ditentukan adanaya bermacam-macam hak atas permukaan
bumi, yang disebut tanah yang dapat diberikan kepada dan dipunyai
oleh orang-orang
• Sedangkan hak atas tanah adalah hak atas sebagian tertentu
permukaan bumi, yang terbatas, berdimensi dua dengan ukuran
panjang dan lebar. Tanah yang diberikan kepada dan dipunyai oleh
orang dengan hak-hak yang disediakan oleh UUPA, adalah untuk
digunakan atau dimanfaatkan.
Asas dan Tujuan Penatagunaan Tanah
• Asas penatagunaan tanah
a) Keterpaduan adalah bahwa penatagunaan tanah dilakukan untuk mengharmonisasikan penguasaan,
penggunaan dan pemanfaatan.
b) Berdayaguna dan berhasilguna adalah bahwa penatagunaan tanah harus dapat mewujudkan
peningkatan nilai tanah yang sesuai dengan fungsi ruang.
c) Serasi, selaras dan seimbang adalah bahwa penggunaan tanah menjamin terwujudnya keserasian,
keselarasan dan keseimbangan antara hak dan kewajiban masing-masing pemegang hak atas tanah atau
kuasanya sehingga meminimalkan benturan kepentingan antar penggunaan atau pemanfaatan tanah.
d) Berkelanjutan, adalah bahwa penggunaan tanah menjamin kelestarian fungsi tanah demi
memperhatikan kepentingan antar generasi.
e) Keterbukaan, adalah bahwa penatagunaan tanah dapat diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat.
f) Persamaan, keadilan dan perlindungan hukum adalah bahwa dalam penyelenggaraan penatagunaan
tanah tidak mengakibatkan diskriminasi antar pemilik tanah sehingga ada perlindungan hukum dalam
menggunakan dan memanfaatan tanah.
• Tujuan penatagunaan tanah
a) Dalam rangka pemanfaatan ruang dikembangkan penatagunaan
tanah yang disebut juga pola pengelolaan tata guna tanah.
b) Penatagunaan tanah sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
merupakan kegiatan dibidang pertanahan dikawasan lindung dan
kawasan budidaya. Penatagunaan tanah sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) diselenggarakan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota.
KEBIJAKSANAAN PENATAGUNAAN
TANAH
• Sebagai akibat dari pelaksanaan kebijakan penatagunaan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 PP No. 16 Tahun
2004
1. Penggunaan dan pemanfaatan tanahnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. Pengertian sesuai adalah
bahwa wujud penggunaan dan pemanfaatan tanah tidak bertentangan dengan fungsi kawasan dalam RTRW yang
bersangkutan.
2. Memenuhi syarat-syarat menggunakan dan pemanfaatan tanah, serta memelihara tanah dan lingkungan
sebagaimana tercantum pada Pasal 13 Peraturan Pemerintah Penatagunaan Tanah berikut penjelasannya.
3. Tidak mengubah penggunaan dan pemanfaatan tanah sehingga menjadi tidak sesuai dengan fungsi kawasan yang
telah ditetapkan dalam tata ruang.
4. Hak Atas Tanah tidak dapat diberikan terhadap bidang-bidang tanah apabila:
- Tanahnya terletak dikawasan Lindung yang termasuk Kawasan Hutan.
- Tanahnya terletak pada lokasi situs.
5. Penyelesaian administrasi pertanahan diatas dan atau dibawah tanah yang tidak terkait dengan penggunaan dan
pemanfaatan tanah diatas dan atau dibawahnya harus mendapat persetujuan pemegang hak atas tanah.
6. Syarat-syarat menggunakan dan memanfaatkan tanah sebagaimana tersebut pada butir 1 s.d. 5 merupakan satu
kesatuan proses penyelesaian administrasi pertanahan (Pasal 10 Peraturan Pemerintah tentang Penatagunaan tanah).
PENYELENGGARAAN
PENATAGUNAAN TANAH
• diatur dalam Pasal 21 Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 meliputi
kegiatan :
1.Pelaksanaan inventarisasi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah.
2.Penetapan perimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan penguasaan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah menurut fungsi kawasan.
3.Penetapan pola penyesuaian penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan
tanah dengan Rencana Tata Ruang Wilayah .
Kegiatan tersebut diatas disajikan dalam peta dengan skala lebih besar
daripada skala Rencana Tata Ruang Wilayah yang bersangkutan.
LANDASAN HUKUM TATA GUNA
TANAH
• Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, dimana dalam pasal tersebut terkandung prinsip-prinsip sebagai
berikut:Bahwa bumi, air dan kekayaan alam dikuasai oleh negara.
• Sebagai pelaksana dari pasal 33 ayat (3) UUD 45 adalah Pasal 14 dan 15 UUPAPasal 14
menentukan agar pemerintah membuat suatu rencana umum mengenai persediaan,
peruntukan dan penggunaan untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat politis, ekonomis,
sosial dan keagamaan
• No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah.4.UU No. 4 Tahun 1982 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.5.UU No. 38 Prp Tahun 1960 jo UU No. 20 Tahun 1964 tentang Penggunaan
dan Penetapan luas tanah untuk tanaman-tanaman tertentu.Mengenai
penertiban/pemanfaatan:6.UU No. 51 Prp Tahun 1960 tentang Pemakaian Tanah Tanpa Izin
yang berhak atau kuasanya.7.Instruksi Mendagri No. 2 Tahun 1982 tertanggal 30 Januari
19828.Keputusan Mendagri No. 268 Tahun 1982 tertanggal 17 Januari 1982Mengenai Fatwa
tata guna tanah diatur dalam Peraturan Mendagri No. 3 Tahun 1972 jo No. 6 Tahun 1986.9.PP
No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah.
Sekian dan trimakasih

Anda mungkin juga menyukai