PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
RAFIF NABIL ARMADA
NIM 8111412108
PROPOSAL SKRIPSI
BAB I
PENDAHULUAN
termasuk
masyarakat
Indonesia.
Kondisi
pemilikan
dan
penguasaan tanah yang tidak merata seperti inilah yang telah mendorong
para pendiri bangsa untuk menata struktur agrarian melalui kebijakan
perundang-undangan guna mengangkat rakyat dan kemiskinan akibat
ketidakadilan akses rakyat atas tanah.
Kebijakan yang dimaksud diatas adalah Land Reform. Land
Reform atau dikenal sebagai pembaharuan agraria. Salah satu program
land reform yaitu redistribusi tanah. Dimana program redistribusi tanah ini
pemerintah memberikan lahan kepada para petani yang membutuhkan.
Kebijakan ini diatur dalam PP No.224 tahun 1961 jo No. 41 tahun 1964.
Dari uraian diatas, Penulis tertarik untuk menegetahui lebih lanjut
tentang Redistribusi Tanah. Oleh karena itu penulis membuat judul
penulisan
hukum
LANDREFORM
dengan
judul:
PELAKSANAAN
REDISTRIBUSI
TANAH
PROGRAM
PERTANIAN
DI
KABUPATEN BEKASI.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah
yang
akan
diteliti
dalam
penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Tentang Land Reform
dengan
tanah
guna
meningkatkan
penghasilan
petani.
UUPA merupakan
undang-undang
nasional
pertama
yang
Indonesia
tercantum
dalam
serta
dengan
undang-undang
ini
peraturan-peraturan
dan
dengan
yang
peraturan
perundangan lainnya, segala sesuatu dengan mengindahkan unsurunsur hukum pada hukum agama.
yang bersangkutan
(3) Pekerja tetap pada bekas pemilik tanah yang bersangkutan
Penggarap yang belum sampai 3 (tiga) tahun mengerjakan
Tanah yang bersangkutan
(4) Penggarap yang mengerjakan tanah hak pemilik
(5) Penggarap tanah yang oleh pemerintah diberi peruntukan lain
berdasarkan Pasal 4 Ayat (2) dan (3)
(6) Penggarap yang tanah garapannya kurang dari 0,5 (setengah)
Ha
(7) Pemilik yang luas tanahnya kurang dari 0,5 (setengah) ha
(8) Petani atau buruh tani lainnya.
Apabila terdapat petani yang berada dalam prioritas sama, maka
mereka mendapat pengutamaan dari petani lainnya, yaitu:
(1) Petani yang mempunyai ikatan keluarga sejauh tidak lebih
dari duaderajat dengan mantan pemilik, dengan ketentuan
sebanyakbanyaknya 5 (lima) orang.
(2) Petani yang terdaftar sebagai veteran.
(3) Petani janda pejuang kemerdekaan yang gugur.
(4) Petani yang menjadi korban kekacauan.
Selain harus memenuhi daftar prioritas seperti tersebut di atas petani
calon penerima redistribusi tanah harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
(1) Syarat umum
a. Warga negara Indonesia
b. Bertempat tinggal di kecamatan tempat tanah itu terletak dan kuat
bekerja di bidang pertanian
(2) Syarat khusus
a. Petani-petani yang tergolong dalam urutan prioritas butir (1) sampai
dengan (7) telah mengerjakan tanah yang bersangkutan sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun berturut-turut
b. Petani yang tergolong dalam prioritas butir (2) telah mengerjakan
tanahnya 2 (dua) musim berturut-turut
c. Para pekerja yang tergolong dalam prioritas butir (3) telah bekerja
pada mantan pemilik selama 3 (tiga) tahun berturut-turut.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan sifat penelitian
Penelitian ini merupakan pendekatan
yuridis-empiris.
terkait
dengan
Sedangkanpendekatan
redistribusi
empiris
tanah
obyek
digunakan
untuk
memaparkan,
menggambarkan
atau
mengungkapkan
penelitian
ini,
penulis
mempergunakan
metode
5
6
Daftar Pustaka
Hustiati, 1990. Agraria Reform di Philipina dan Perbandingannya
dengan
Landreform di Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 1990.
Jaya. Nyoman Budi. 1989. Tinjauan Yuridis tentang Redistribusi Tanah
Pertanian dalam Rangka Pelaksanaan Landreform, Liberty,
Yogyakarta.
Ladejinsky. W, 1980. Agrarian Reform in Asian, Leiden.