Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ade Satria

NIM : 133190070
Kelas : UUTRA PT-A
Ujian Akhir Semester

1. Penatagunaan tanah adalah sama dengan pola penggunaan tata guna tanah yang meliputi
penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berwujud konsolidasi pemanfaatan
tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah.
Tujuannya adalah berupa pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan system untuk
kepentingan masyarakat secara adil (Pasal 1 PP No 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah)
Prinsip penting tata guna tanah
1) Prinsip penggunaan aneka, prinsip ini menghendaki agar rencana agraria dapat
memenuhi beberapa kepentingan sekaligus pada suatu kesatuan lahan tertentu.
2) Prinsip Penggunaan Maksimum, prinsip ini dimaksudkan agar penggunaan suatu
bidang agraria diarahkan untuk memperoleh hasil fisik yang setinggi-tingginya untuk
memenuhi kebutuhan rakyat yang mendesak
3) Prinsip penggunaan optimum
Prinsip ini menghendaki agar penggunaan suatu bidang agraria dapat memberikan
keuntungan ekonomis yang sebesar-besarnya.
Asas Tata Guna tanah untuk pedesaan
1) Lestari, tanah harus dimanfaatkan dan digunakan dalam jangka waktu yang lama
2) Optimal, pemanfaatan tanah harus mendatangkan hasil atau keuntungan ekonomi
yang setinggi-tingginya.
3) Serasi dan seimbang, harus daoat menampung berbagai macam kepentingan pihak-
pihak, sehingga dapat dihindari adanya konflik dan pertentangan penggunaan tanah.
Asas Tata Guna tanah untuk perkotaan
1) Aman, mampu mewujudkan suasana aman bagi penduduknya
2) Tertib, tertib dalam bidang pelayanan, dalam penataan wilayah perkotaan, dalam lalu
lintas, dan dalam hukum.
3) Lancar, lancar dalam pelayanan, berlalu lintas dan lancar dalam komunikasi.
4) Sehat, jauh dari pencemaran, sehingga masyarakat sehat dari segi jasmani dan sehat
dari segi rohani.
Landasan hukum tata guna tanah
1) Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, dalam pasal tersebut terkandung prinsip-prinsp sebagai
berikut : bahwa bumi, air dan kekayaan alam dikuasi oleh negara
2) Pasal 14 dan 15 UUPA sebagai pelaksana Pasal 33 ayat (3) UUD 1945
- Pasal 14 menentukan agar pemerintah membuat suatu rencana umum mengenai
persediaan, peruntukan dan penggunaan bumi, air, dan ruang angkasa serta
kekayaan alam yang terkandung didalamnya untuk kepentingan yang bersifat
politis, ekonomis, sosial dan keagamaan.
- Pasal 15 menentukan suatu kewajiban kepada semuua pihak yang menggunakan
tanah baik pemerintah, masyarakat maupun perseorangan untuk memelihara
tanahnya.
3) PP No. 16 Tahun 2004 tentang penatagunaan tanah.
2. Jenis kerusakan tanah untuk produksi biomassa yang biasa terjadi di Indonesia:
a. Ketebalan solum
- Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahannya yaitu pemantauan kerusakan
tanah untuk produksi biomassa; melakukan pengerukan top soil untuk keperluan
lain; mengurangi pencucian oleh erosi.
- Upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikannya yaitu dengan penggunaan pupuk
hayati dan bahan organik, secara bertahap yang bersolum dangkal dapat
ditingkatkan sifat-sifat fisik dan kimianya. Dalam jangka waktu lebih kurang dua
tahun ketebalan solum dan kandungan C-organiknya diharapkan sudah memadai
untuk mendukung pertumbuhan tanaman; menanam tanaman penutup tanah untuk
mengurangi pencucian yang intensif; memperkaya jumlah mikroba yang dapat
membantu perombakan sehingga mempertebal solum tanah; mendatangkan top
soil dari luar.
b. Jumlah Mikroba
- Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahannya yaitu pemantauan kerusakan
tanah untuk produksi biomassa; mencegah aktivitas yang menyebabkan
lingkungannya yang tidak mendukung kehidupan mikroba; mengurangi
pengolahan lahan yang intensif dan penggunaan bahan kimia seperti pestisida.
- Upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikannya yaitu dengan penambahan bahan
organik ke dalam tanah. Penambahan ini dapat berupa pupuk organik, pupuk
kompos, pupuk hijau yang diharapkan mampu menstimulasi dan memperkaya
jumlah mikroba dalam tanah; rotasi tanaman juga dapat dilakukan karena setiap
tanaman memiliki metabolit (senyawa yang dihasilkan oleh tanaman dalam proses
metabolism) yang beragam dan memiliki kesesuaian dengan mikroba yang
berbeda pula; melindungi permukaan tanah dengan tanaman penutup tanah.
c. Kerusakan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Kerusakan fisik berkaitan dengan
ketebalan solum, porositas total, berat isi, komposisi fraksi, kebatuan permukaan.
Kerusakan kimia berkaitan dengan pH, redoks, DHL. Kerusakan biologi berkaitan
dengan jumlah mikroba
- Upaya yang dilakukan adalah Perbaikan sifat fisik, kimia, biologi tanah dengan
pengolahan tanah, penambahan bahan organik, pupuk, penanaman vegetasi yang
dapat mempercepat kembalinya Kesehatan tanah.
- Upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikannya yaitu dengan penambahan bahan
organik ke dalam tanah. Penambahan ini dapat berupa pupuk organik, pupuk
kompos, pupuk hijau yang diharapkan mampu menstimulasi dan memperkaya
jumlah mikroba dalam tanah; rotasi tanaman juga dapat dilakukan karena setiap
tanaman memiliki metabolit (senyawa yang dihasilkan oleh tanaman dalam proses
metabolism) yang beragam dan memiliki kesesuaian dengan mikroba yang berbeda
pula; melindungi permukaan tanah dengan tanaman penutup tanah.

3.
a. Larangan menguasai tanah pertanian melebihi batas
Penetapan batas luas maksimum memakai dasar unit keluarga yang menentukan
maksimum luas tanah bagi suatu keluarga adalah jumlah luas tanah yang dikuasai oleh
anggota-anggota dari keluarga tersebut. Yang termasuk anggota suatu keluarga ialah
yang masih menjadi tanggungan sepenuhnya dari keluarga itu. Jumlah anggota
keluarga ditetapkan maksimum 7 (tujuh) orang termasuk kepala keluarga. Jika
jumlahnya melebihi 7 orang, maka luas maksimum bagi keluarga tersebut untuk setiap
anggota keluarga yang selebihnya ditambah 10% dari batas maksimum, tetapi tidak
boleh melebihi 50%, sedangkan jumlah tanah pertanian yang dikuasai seluruhnya tidak
boleh lebih dari 20 Ha, baik sawah atau tanah kering maupun sawah dan tanah kering.
 Pengecualian
Penetapan maksimum tidak berlaku terhadap tanah pertanian yang dikuasai :
a. Dengan Hak Guna Usaha
b. Dengan hak-hak lainnya yang bersifat sementara dan terbatas yang didapat dari
pemerintah (Hak Pakai atas tanah negara)
c. Tanah Bengkok/Jabatan
d. Oleh badan-badan hukum.
b. Larangan pemilikan tanah secara absentee/guntai
tanah absentee (guntai) adalah tanah yang terletak di luar kecamatan tempat tinggal
pemilik tanah. Setiap pemilik tanah dilarang memiliki tanah pertanian yang berada
pada kecamatan yang berbeda dengan kecamatan dimana si pemilik bertempat
tinggal. Apabila dalam waktu 6 bulan, pemilik tanah yang masih tetap memiliki tanah
secara absentee/guntai diberi suatu kewajiban untuk :
1) Melepaskan dan memindahkan hak atas tanahnya kepada pihak yang bertempat
tinggal di kecamatan yang sama dengan tanah tersebut terletak
2) Berpindah tempat tinggal pada satu kecamatan yang sama dengan tempat dimana
tanah itu terletak. (Pasal 3 ayat (3) PP 224/1961 jo pasal 31 (1) dan pasal 2 PP
4/1964).
 Pengecualian.
Pemilik tanah diperbolehkan untuk tetap memiliki tanah secara absentee/guntai,
apabila:
1) Letak tanah: Kecamatan dimana letak tanah tersebut berada berbatasan
dengan kecamatan dimana pemilik tanah bertempat tinggal, asalkan jarak
antara tempat tinggal pemilik dan tanahnya masih memungkinkan
mengerjakan tanah itu secara efisien (pasal 3 (2) PP 224/1961).
2) Subyek :
a. Berdasarkan pasal 3 ayat (4) PP 224/1961, yaitu bagi :
• Mereka yang menjalankan tugas negara (pegawai negeri, pejabat pejabat
militer serta yang dipersamakan dengan mereka);
• Mereka yang menunaikan kewajiban agama
• Mereka yang mempunyai alasan khusus lainnya yang dapat diterima.
b. Berdasarkan pasal 2 ayat (1) PP No. 4/1977, yaitu:
• Pensiunan pegawai negeri
• Janda pegawai negeri dan janda pensiunan pegawai negeri selama tidak
menikah lagi dengan seorang yang bukan pegawai negeri atau pensiunan
pegawai negeri.
c. Redistribusi tanah-tanah yang selebihnya dari batas maksimum, tanah absentee, tanah
bekas swapraja, tanah-tanah negara lainnya.
d. Pengaturan soal pengembalian dan penebusan tanah pertanian yang digadaikan.
Gadai tanah menurut hukum adat adalah hubungan hukum antara seseorang dengan
tanah kepunyaan pihak lain, yang telah menerima uang gadai dari padanya. Selama
utang tersebut belum dilunasi, tanah tetap berada dalam penguasaan yang
meminjamkan uang (pemegang gadai) dan selama itu hasil tanah seluruhnya menjadi
hak pemegang gadai sebagai bunga dari utang tersebut.
e. Penetapan batas minimum pemilikan tanah pertanian serta larangan melakukan
perbuatan-perbuatan yang mengakibatkan pemecahan pemilikan tanah pertanian
menjadi bagian-bagian yang terlampau kecil.
Setiap petani sekeluarga memiliki tanah pertanian minimum 2 Ha, bisa berupa sawah,
tanah kering atau sawah dan tanah kering. Hal ini bertujuan agar setiap keluarga petani
mempunyai tanah yang cukup luasnya untuk dapat hidup yang layak.
4.
a. Hutan adalah suatu kesatuan sebuah ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber
daua alam hayati yang didominasi oleh peohonan dalam persekutuan alam
lingkunganya, antara yang satu dengan yang lainya tidak daoat dipisahkan. Lahan
adalah suatu hamparan ekosistem daratan yang peruntukanya digunakan untuk usaha
dan/atau kegiatan lading dan/atau kebun bagi masyarakat. Perbedaan antara hutan dan
lahan yaitu, hutan adalah kawasan yang ditumbuhi oleh pepohonan dan tumbuhan
dengan lebat, sedangkan lahan adalah sebuah permukaan bumi berupa tanah, batuan,
mineral dan kandungan cairan yang terkandung didalamnya.
b. Dampak negatif dari kebakaran hutan yaitu:
1) Hilangnya dan rusaknya habitat satwa liar, kebakaran hutan mengakibatkan
dampak negatif langsung bagi satwa-satwa yang tinggal di hutan sehingga
mengakibatkan beberapa satwa terancam punah.
2) Meningkatkan emisi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim, Apabila lahan
gambut dan hutan terbakar maka justru akan melepaskan karbon dan emisi gas
lainnya ke udara sehingga berkontribusi dalam pemanasan global yang kini terjadi
di seluruh belahan dunia.
3) Mengganggu kesehatan manusia, asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan
dapat mengakibatkan polusi udara yang dapat berdampak langsung pada kegiatan
masyarakat yang tinggal di dekat hutan hal ini akan mengganggu pernapasan
manusia sehingga mengakibatkan penyakit pernapasan
4) Merugikan negara secara ekonomi, kibat asap yang mengganggu wilayah sekitar
lokasi hutan, banyak aktivitas manusia yang terganggu hingga terpaksa berhenti
mulai dari sekolah hingga perdagangan. Oleh karena itu juga berdampak buruk
pada perputaran ekonomi di wilayah sekitar, sehingga mengalami kerugian.

5.
a. Urgensi Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :115 tahun 2003 yaitu
menetapkan pedoman penentuan status mutu air dalam rangka melaksanakan
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1) Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan
parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air yang menunjukan kondisi cemar
atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu dengan
membandingkan dengan baku mutu air yang ditetapkan.
3) Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan dibawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air, sungai, rawa, danau, situ, waduk,
dan muara.tas air dan pengendalian pencemaran air.
b. Contoh kegiatan manusia yang mempengaruhi kualitas air
1) Membuang limbah cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang
volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak
dan
waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh
mikroorganisme tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
2) Membuang Limbah industri ke sungai
Limbah industri biasanya mengandung Bahan buangan anorganik yang sukar
didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya adalah logam. Apabila masuk ke
perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan
buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang melimbatkan
unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.

Anda mungkin juga menyukai