Anda di halaman 1dari 10

RIBOFLAVIN (VITAMIN B2)

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Vitamin adalah zat-zat organic kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil
dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu harus didatangkan dari
makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh.
Vitamin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : (1) vitamin larut dalam lemak; (2)
vitamin larut dalam air.
B2 atau riboflavin, termasuk dalam golongan kedua, yaitu vitamin larut dalam air. Sebagian
besar vitamin larut air merupakan komponen system enzim yang banyak terlibat dalam
membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan di dalam tubuh dan
dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi
tiap hari.
Vitamin larut air ini terdiri atas vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin B-kompleks ini
terdiri atas 10 faktor yang fungsinya saling berkaitan. Dalam makalah ini akan dibahas salah
satu vitamin yang termasuk dalam B-kompleks, yaitu B2 atau riboflavin.
I.2. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan makalah ini, yang berjudul Vitamin B2 atau Riboflavin,
adalah :
1. Apa dan bagaimana sebenarnya riboflavin itu?
2. Bagaimana proses absorpsi, sintesis, dan penyimpanan dalam tubuh?
3. Apakah fungsi dari riboflavin dalam tubuh?
4. Apa yang akan terjadi jika riboflavin dalam tubuh mengalami defisiensi?
I.3. Tujuan
` Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disebutkan bahwa tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Agar pembaca dapat mengetahui tentang riboflavin.
2. Mengetahui proses absorpsi, transportasi, dan penyimpanan dalam tubuh
3. Mengetahui fungsi riboflavin bagi tubuh.
4. Mengetahui gejala-gejala yang timbul akibat kekurangan riboflavin.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. Pengertian
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah
sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup"
dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang
memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari
sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal.
Riboflavin adalah pigmen fluorescent kuning-hijau yang tersedia secara alami juga dikenal sebagai
lactoflavin, vitamin G, atau vitamin B2. Bahan ini memerintahkan perhatian ahli kimia pada awal 1879. Pada
[1]

tahun 1936 di Pittsburgh, American Chemical Society menyarankan istilah flavin untuk digunakan untuk
menggambarkan pigmen yang larut dalam air, yang telah terbukti diperlukan untuk normal
Riboflavin mula-mula dilaporkan dalam susu (1879) oleh Blyth, yang menyebutnya
laktokrom. Nama riboflavin berasal dari kata ribosa dan flavin. Riboflavin, dikenal juga
sebagai vitamin B2, adalah mikronutrisi yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan
memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan. Vitamin
B2 diperlukan untuk berbagai ragam proses seluler. Seperti vitamin B lainnya, riboflavin
memainkan peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan
dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein. Vitamin ini juga banyak
berperan dalam pembetukkan sel darah merah, antibodi dalam tubuh, dan dalam
metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat.

II.2. Struktur Kimia Riboflavin


Struktur kimia riboflavin (Gambar 1.), dikenal pula sebagai vitamin B2 atau
laktoflavin.
Gambar 1. Struktur kimia riboflavin
II.3. Fungsi dan Peranan
· Riboflavin berfungsi sebagai koenzim dan esensial dalam pemindahan energi di tubuli, juga
penting dalam metabolisme protein.
· Di tubuh, riboflavin berfungsi sebagai bagian dari berbagai susunan enzim. Enzim tersebut
adalah flavoprotein dan biasanya disebut pula sebagai enzim kuning, karena warna kuningnya
yang disebabkan oleh gugusan flavin. Satu atau lebih enzim kuning dibutuhkan bersama-sama
dengan koenzim I atau koenzim II di dalam katabolisme (pemecahan) glukosa untuk
memperoleh energi yang berguna untuk proses-proses tubuh.
· Riboflavin juga merupakan bagian dari enzim-enzim oksidase yang berfungsi pada
tingkatan terakhir metabolisme protein dan merupakan bagian dari xantin oksidase yang
menyangkut metabolisme purin.
· Riboflavin juga merupakan bagian dari molekul FAD (Flavin Adenin Dinukleotida)
(Gambar 1) dan FMN (Flavin Mononukleotida) (Gambar 2), yang keduanya merupakan
koenzim (bagian enzim yang sangat membantu kerja enzim), berperan pada reaksi
pembentukan asam fumarat dari asam suksinat dengan enzim suksinat dehidrogenase. Selain
itu, riboflavin juga merupakan bagian penting enzim monoamin oksidase dan
glukonolaktonoksidase. FAD membantu enzim suksinat dehidrogenase, dalam merubah
suksinat menjadi fumarat.
Diketahuinya peranan dasar dari riboflavin dalam melepaskan energi makanan dan asimilasi
zat-zat makanan, maka dapat dimengerti mengapa defisiensi riboflavin menimbulkan gejala-
gejala yang sangat bervariasi pada setiap spesies.
II.4. Konsumsi
Sayuran, hati, daging, telur dan susu merupakan sumber riboflavin bagi
manusia. Riboflavin disintesis oleh ragi, jamur dan bakteri autotrofik, tidak disintesis oleh
hewan, akan tetapi mikroorganisme di dalam usus bisa memberikan sumbangan penting bagi
kebutuhan hewan, terutama pada ruminansia. Produksi riboflavin oleh industri fermentasi
dengan jasa bakteri tertentu dari susu, molase atau substrat lainnya yang dapat difermentasi,
merupakan sumber komersial penting untuk vitamin tersebut, terutama untuk kebutuhan
ternak. Vitamin tersebut dibuat pula secara sintetis kimiawi dalam jumlah besar.
Riboflavin diperlukan dalam respirasi sel, sehingga sangat dimungkinkan vitamin
tersebut terdapat dalam semua sel tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pada tumbuhan, tempat
riboflavin dibuat tidak diketahui, namun konsentrasi terbesar vitamin tersebut terdapat di daun.
Walaupun bersifat tahan panas, riboflavin cenderung larut dalam air selama proses
pemasakan. Makanan yang mengandung riboflavin sebaiknya tidak disimpan dalam wadah
transparan karena vitamin ini mudah rusak oleh paparan cahaya.
Konsumsi riboflavin sangat bergantung pada berat tubuh, laju metabolisme, dan
asupan kalori di dalam tubuh. Berdasarkan RDA, konsumsi perhari bagi pria adalah 1,7 mg
dan bagi wanita adalah 1,3 mg, sedangkan bagi wanita hamil perlu tambahan 0,3 mg.

II.5. Metabolisme Riboflavin


Riboflavin terdapat di dalam bahan pangan sebagai FMN, FAD dan riboflavin bebas.
Ketiga bentuk tersebut memenuhi persyaratan sebagai vitamin, FMN dan FAD bisa dihidrolisis
menjadi riboflavin bebas, kemudian masuk ke dalam sel mukosa usus halus dengan difusi pasif.
Di dalam sel mukosa usus, ATP difosforilasi menjadi FMN oleh enzim flavokinase,
selanjutnya masuk ke saluran darah dan bergabung dengan albumin plasma. FMN merupakan
bentuk yang siap dilepas dari darah ke jaringan, terutama hati. Selanjutnya FMN oleh hati
dikonversi menjadi FAD. Riboflavin yang disimpan dalam bentuk FMN dan FAD lebih besar
daripada bentuk riboflavin bebas. Organ hati menyimpan riboflavin terbesar, yaitu sepertiga
dari total riboflavin dalam tubuh. Organ lain yang kaya ribovlavin adalah jantung dan ginjal.
Sebagian besar riboflavin diserap bersama makanan (60%), daripada diserap secara
tunggal (15%). Orang tua menyerap ribovlavin lebih banyak dibandingkan yang lebih muda.
Ekskresi ribovlavin terutama melalui urine setelah proses reabsorbsi ginjal, dan hanya sebagian
kecil diekskresikan bersama empedu.
II.6. Defisiensi
Karena riboflavin memegang peranan besar dalam metabolime energi di dalam tubuh
maka defisiensi vitamin ini akan jelas berpengaruh pada produksi energi tubuh. Hal ini terjadi
karena metabolisme pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein tidak berjalan dengan efisien.
Secara fisik, defisiensi ini dapat terlihat dari warna mata yang cenderung merah, peningkatan
sensitifitas terhadap cahaya matahari, peradangan di mulut, dan bibir pecah-pecah. Efek
lainnya juga terlihat pada kerusakan jaringan kulit, keriput, dan kuku pecah.
Gejala awal defisiensi adalah sakit tenggorokan dan bibir pecah-pecah. Bila telah
parah, penderita akan mengalami anemia, gangguan saraf, pembengkakan lidah. Defisiensi
vitamin B2 ini sering dialami oleh para pecandu alkohol.
Kebutuhan sehari
• Minimum 0,3 mg/1000 kcal.
Farmakokinetik
• Pemberian secara oral atau parenteral akan diabsorbsi dengan baik dan distribusi merata di
seluruh jaringan.
Indikasi
• Untuk pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2 yang sering menyertai pellagra atau
defisiensi vitamin B-kompleks lainnya, sehingga riboflavin diberikan bersama vitamin
lainnya.
• Dosis untuk pengobatan adalah 5-10 mg/hari.
Kelebihan Riboflavin dalam Tubuh
Riboflavin, atau vitamin B-2, merupakan komponen makanan penting yang diperlukan
dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi termasuk regenerasi glutathione antioksidan penting.
Riboflavin diet yang tidak dimanfaatkan dalam riboflavin yang tergantung enzim ada sebagai
riboflavin bebas. Bila kita mengkonsumsi riboflavin lebih dari persyaratan ini, ada peningkatan
dramatis dalam darah, jaringan, dan tingkat urin riboflavin bebas.
Biasanya tubuh berisi rendahnya tingkat bebas riboflavin, tapi mudah untuk
mendapatkan tingkat abnormal tinggi riboflavin ... hanya karena banyak suplemen yang
tersedia di pasar saat ini mengandung jumlah berlebih riboflavin. Ini adalah perhatian khusus
karena riboflavin memiliki kemampuan untuk bereaksi dengan cahaya, yang mengakibatkan
efek yang merugikan seluler. Kombinasi riboflavin dan cahaya menghasilkan baik peroksida
beracun, dan adisi riboflavin-triptofan yang unik foto yang diketahui dapat merusak hati dan
sel-sel.
Kecenderungan untuk riboflavin untuk menghasilkan radikal bebas yang merusak dan
adduct foto racun dari asam amino telah sangat mengganggu dalam kasus pasien dan bayi yang
diberi makan melalui infus. Dalam kasus ini, reaksi yang dikatalisasi riboflavin terbentuk dari
cahaya ruangan menyinari kantong nutrisi cair sering menyebabkan disfungsi hati.
Bahkan, riboflavin alami yang ditemukan di kulit dan mata kita telah terlibat
memainkan peran penting dalam banyak efek merusak dari paparan sinar UV. Ini termasuk
kerusakan pada jaringan ikat kulit kita , induksi lesi DNA yang dikenal untuk mempromosikan
pengembangan kanker kulit dan penuaan, dan gangguan fungsi mitokondria mengakibatkan
kematian sel . Dosis tinggi riboflavin juga telah ditunjukkan untuk mendorong kerusakan sel
retina di mata hewan penelitian .
Anehnya, sedangkan kombinasi riboflavin dan cahaya telah dipelajari karena efek
samping pada sel-sel tumbuh dalam budaya dan terkena cahaya dan riboflavin dan cahaya telah
digunakan sebagai model untuk mendorong hal-hal yang beragam seperti disfungsi hati,
katarak dan mutasi- industri nutrisi telah gagal untuk mengindahkan peringatan bahwa
kerusakan mungkin disebabkan oleh dosis tinggi suplemen riboflavin.
Hal ini sebagian disebabkan kebingungan karena diet kekurangan riboflavin merupakan
faktor risiko untuk hal-hal seperti katarak, sementara pada saat yang sama, kombinasi dari
riboflavin dan cahaya sering digunakan oleh para ilmuwan untuk menyebabkan katarak dalam
penelitian binatang. Seperti biasa, dosis membuat racun, dan ini berarti bahwa jika Anda
mengambil suplemen gizi Anda harus memastikan Anda mengkonsumsi jumlah yang cukup
riboflavin setiap hari, daripada kelebihan riboflavin.
Persyaratan manusia untuk riboflavin adalah kurang dari 2 miligram per hari, tetapi
banyak suplemen vitamin umum mengandung 10s atau 100s miligram. Ada sedikit (jika ada)
pembenaran ilmiah untuk mengambil suplemen riboflavin sangat melebihi dari kebutuhan
makanan dikenal. Namun, ada banyak bukti ilmiah dan spekulasi bahwa kombinasi dari tingkat
normal darah, mata dan kulit tinggi riboflavin, dikombinasikan dengan paparan sinar matahari
seumur hidup, mungkin memiliki konsekuensi negatif yang serius, dan benar-benar
menyebabkan kerusakan kami mencoba untuk mencegah . Kombinasi dari sinar matahari dan
tingkat jaringan abnormal tinggi riboflavin dari suplemen berlebihan adalah kombinasi beracun
yang harus dihindari.
Air Seni berwarna kuning terang merupakan salah satu tanda adanya kelebihan
riboflavin (Vit B2) yang tidak bisa dipecah oleh tubuh.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Setelah thiamin dipisahkan, baru disadari bahwa hanya dengan menambah unsur
tersebut ke dalam beras tidaklah mencukupi kebutuhan nutrisi yang memadai, maka setelah
itu ditemukan riboflavin (B-2). Kekurangan riboflavin akan mengakibatkan keadaan yang
disebut sebagai Ariboflavinosis, yang bersama unsur yang lainnya akan menyebabkan
keretakan pada sudut mulut. Riboflavin bisa rusak jika terkena cahaya. Ini alasannya
mengapa susu biasanya dibungkus dalam botol gelas berwarna coklat (sebelum ditemukannya
plastik), jadi pada saat diantar, susu tersebut tidak akan rusak terkena cahaya matahari.
DAFTAR PUSTAKA

Agustriana. 2007.Anemia. Yogyakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Islam


Indonesia Yogyakarta
Ari Agung. 2002. Pengaruh Perbaikan Gizi Kesehatan Terhadap Produktivitas Kerja.
Surabaya : Patria UNTAG Surabaya
Anonim. 2011.Vitamin Yang Larut DalamAir. www.mft.wur.nl. Diakses :
06 November 2011.
Anonim. 2011.Keajaiban Vitamin B2.www. godsdirectcontact.us.com.
Kelompok Berita Taipei Formosa. Diakses : 08 November 2011
Douglas B.E, McDaniel D.H, and Alexander J.J. 1983. Concepts and Models of
Inorganic Chemistry. Second edition. Canada : John Wiley and Sons.Inc Canada
Rusdiana. 2004.Vitamin. Sumatera Utara : Program Studi Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai