Anda di halaman 1dari 15

PASAR MODAL GLOBAL

Yessica Christine Wijaya (1613142)


yessica_wijaya@ymail.com
Iren Eryenci Batara Palumpun (1613149)
ireneryencii@yahoo.com

Universitas Atma Jaya Makassar

ABSTRAKSI
Pembangunan suatu negara sangat memerlukan dana investasi dalam jumlah yang
sangat banyak. Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada kemampuan
sendiri, disamping memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai pendukung. Oleh sebab itu,
perlu ada usaha yang sungguh-sungguh untuk mengarahkan dana investasi yang bersumber
dari dalam, yaitu tabungan masyarakat, tabungan pemerintah, dan penerimaan devisa
Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat
pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana
yang dapat menggalang penegerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan
ke sektor-sektor produktif. Apabila pengarahan dana masyarakat melalui lembaga-lembaga
keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik, maka dana pembangunan
yang bersumber dari luar negeri makin lama makin kurang.
PEMBAHASAN
Kegiatan jual beli saham dan obligasi sebenarnya telah dimulai pada abad XIX. Pada
tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa di
Batavia. Bursa ini merupakan bursa tertua keempat di Asia, setelah Bombay, Hongkong dan
Tokyo. Bursa yang dinamakan Vereniging voor de Effectenhandel, memperjualbelikan
saham dan obligasi.
Manajemen investasi merupakan bagian dari Grand Theory manajemen keuangan,
sedangkan manajemen keuangan itu sendiri meliputi dua hal penting, yaitu: Financing
Management – terkait dengan cara untuk mendapatkan dana investasi, dan Investing
Management – berkaitan dengan bagaimana menggunakan dana tersebut.
Investing management sendiri dapat digolongkan dalam beberapa aspek, yaitu dari
sudut pandang sektoral dan sudut pandang regional. Pada sudut pandang sektoral kemudian
dibagi lagi menjadi investasi pada sector riil dan investasipada sector keuangan/finansial,
sedangkan sudut pandang regional juga dapat dibagi menjadi investasi nasional dan investasi
internasional. Dalam investasi sector riil, bentuk investasi berbentuk secara fisik dan
mengharuskan investor untuk merelakan modal yang mereka investasikan terikat dalam
bentuk fisik sehingga memiliki mobilitas yang rendah karena investasi itu tidak mudah
dipindahkan setelah mengambil wujud fisiknya, misalnya pembangunan pabrik, pembukaan
perkebunan, pembuatan gedung untuk operasi perbankan dan infrakstur lainnya, sedangkan
pada sector finansial, investasi sector riil investasi mengambil bentuk berupa surat-surat
berharga, misalnya saham dan obligasi atau surat utang lainnya.
1. Hot Money
Investing Finansial dikatakan sebagai Hot Money (uang panas), dikarenakan sifat
investasinya yang cepat dating dan juga cepat pergi. Hot money adalah istilah yang paling
umum digunakan dalam pasar keuangan untuk merujuk pada aliran dana (atau modal) dari
satu Negara ke negara lain untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek pada tingkat
bunga perbedaan dan/atau diantisipasi nilai tukar shift. Arus modal spekulatif ini disebut
“Hot Money” karena mereka dapat bergerak sangat cepat masuk dan keluar dari pasar,
berpotensi menyebabkan ketidakstabilan pasar.
2. Investor Sektor Finansial
Ada 3 jeni pasar finansial yang penting untuk dibangun dalam suatu Negara guna
melakukan pengelolaan perekonomian yang terintegrasi denganbaik. Pasar-pasar financial
tersebu tadalah,
a. Pasar modal-berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan modal jangka panjang bagi
para pengusaha dan sebagai sarana investasi jangka panjang bagi para investor.
b. Pasar uang-berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan modal jangka pendek bagi
para pengusaha dan sebagai sarana investasi jangka pendek bagi investor
c. Pasar berjangka-berfungsi sebagai sarana lindung nilai (bedging) investasi bagi
investor di pasar modal dan investor di pasar uang.
3. Global Market
a. Konsolidasi Pasar
Kemajuan teknologi dan komunikasi mendorong terjadinya kerjasama perdagangan
efek antar bursa yang ada di dalam negeri (domestik) dan antara bursa efek di berbagai
negara. Kerjasama itu dapat mengambil bentuk afiliasi, akusisi ataupun merger. Hal ini
akan meningkatkan efiensi dan membuat peluang investasi menjadi lebih beragam bagi
para investor.
b. Sekuritisasi
Sekuritisasi merupakan tindakan menciptakan surat utang atau instrument investasi
oleh suatu pihak yang dijamin oleh pihak yang dimiliki pihak tersebut. Surat utang atau
instrument investasi tersebut kemudian dapat diperdagangkan di bursa guna
menghimpun modal yang dibutuhkan. Sekuritisasi ini selain menambah jenis instrumen
yang diperdagangkan di bursa juga akan meningkatkan kemudahan bagi perusahaan
untuk mencari modal dari negara lain.
c. Investor Pasar Finansial
Investor dapat berasal dari orang perorangan dan intitusi atau lembaga seperti
korporasi/perusahaan, koperasi, yayasan, asuransi, dan dana pensiun. Semua jenis
investor tersebut dapat melakukan investasi dan melaksanakan manajemen fortofolio
tetapi tidak semua jenis investor tersebut dikatakan sebagai perusahaaan manajer
investasi.
Baik investor perorangan maupun investor lembaga dapat menggunakan analisis
teknikal yang merupakan cara memprediksi harga saham akan dating dengan
memperhatikan pergerakan harga saham setiap detik, hari, minggu bahkan bulan
kemudian mengambil keseimpulan kecenderungan gerakan harga naik atau gerakan
harga turun di waktu yang akan dating dan analisis fundamental merupakan cara
mengetahui saham yang berkinerja baik atau berkinerja buruk, sehingga dapat
memutuskan sekuritas yang “layak beli” atau “layak jual”.
d. Top-Down Analysis
Investor yang bertujuan untuk investasi jangka panjang, baik investor lembaga maupun
investor perorangan selalu memulai analisis awal yaitu Top-Down Analysis. Top-Down
Analysis merupakan analisis dari data makro, kemudian data mikro, berikutnya data
sektoral, dan berakhirdengan individu perusahaan.
e. Technical vs Fundamental Analysis
Jika tujuan dari investor adalah investasi jangka panjang, maka investor akan
menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis teknikal yang
merupakan cara memprediksi harga saham akan dating dengan memperhatikan
pergerakan harga saham setiap detik, hari, minggu bahkan bulan kemudian mengambil
keseimpulan kecenderungan gerakan harga naik atau gerakan harga turun di waktu
yang akan datang. Analisis teknikal disebut juga chartist karena menggunakan gambar
atau kurva atas pergerakan harga saham dan kuantitas saham. Sedangkan analisis
fundamental merupakan cara mengetahui saham yang berkinerja baik atau berkinerja
buruk, sehingga dapat memutuskan sekuritas yang “layak beli” atau “layak jual”,
sehingga pada saat investor hendak memutuskan untuk investasi, maka investor
akanmenggunakananalisis fundamental. Jika investor menemukan saham yang tidak
memiliki prospek keuntungan lagi, maka saham itu akan dijual atau dikeluarkan dari
portofolionya. Portofolio adalah investasi dalam berbagai jenis surat berharga: saham,
obligasi, pasar uang, dan produkderivatif. Gabungan berbagai jenis efek dengan
komposisi bobot investasi berbeda-beda setiap jenis efek berada dalam satu paket
potofolio. Produk reksa dana merupakan salah satu contoh terbaik untuk
menggambarkan suatu portofolio.
A. ERA GLOBALISASI
Sejak selesainya perang dingin pada dekade 1990-an, tata ekonomi dunia mulai
berubah dari semula ada dua kubu ekonomi, yaitu ekonomi komunis dan ekonomi
kapitalis.Karakteristik ekonomi komunis tampak pada:
1) tidak adanya bursa efek
2) kegiatan ekonomi dimiliki serta digerakkan oleh Negara
3) tidak ada kegiatan ekonomi yang dimiliki swasta.
Untuk mengurangi dampak negatif dari sistem ekonomi pasar yang akan beroperasi
secara global, beberapa negara membentuk asosiasi bersama yang akan saling mengatasi
kekurangan negara masing-masing disekitar kawasan negara tersebut. Beberapa negara
membentuk suatu kelompok kerja sama ekonomi dan membuat kesepakatan yang harus
ditaati bersama, misalnya: AFTA (Asian Free Trade Area) yaitu kerja sama ekonomi
negara-negara Asia Tenggara, NAFTA (North American Free Trade Agreement) yaitu
kerja sama ekonomi negara-negara Amerika Utara, EEC (European Economic
Cooperation) yaitu kerja sama ekonomi negara-negara Asia Pasifik. Munculnya beberapa
kelompok asosiasi ekonomi regional ini bertujuan untuk menyesuaikan kekuatan ekonomi
masing-masing negara secara bertahap yang berlaku dalam kelompok kecil yang terbatas,
sebelum menghadapi liberalisasi yang berlaku bagi semua negara di dunia ini. Jauh
sebelum leberalitas kegiatan ekonomi dunia diberlakukan, banyak negara sudah memasuki
tahapan awal dalam organisasi WTO (World Trade Organizational), yaitu organisasi
perdagangan dunia yang akan diberlakukan pada tahun 2020.
Pertumbuhan ekonomi digerakkan oleh konsep Demand Side, yaitu teori yang
dikembangkan John Maynard Keynes, yang menyatakan bahwa pemerintah harus
menciptakan permintaan (demand) agar pabrik-pabrik dapat berproduksi (supply).
 Ruang Lingkup Pasar Modal
Pasar modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan
sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi
berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk meningkatkan
kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada
di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor
melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi
kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang
dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut. Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun
organisasi / perusahaan. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal
merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham,
obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option,
futures, dan lain-lain.
Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada Menteri Keuangan yang
menunjuk Bapepam sebagai lembaga pemerintah yang melakukan pembinaan,
pengaturan dan pengawasan pasar modal. Sementara itu, bursa efek bertindak sebagai
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan tujuan untuk
memperdagangkan efek di antara mereka.

 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Investor Internasional


Setiap negara yang ingin mencapai kemajuan seperti yang telah dialami oleh negara
maju harus memahami cara-cara yang telah ditempu oleh negara maju. Setiap negara
berkembang akan saling berlomba mendapatkan investor internasional untuk mencapai
kemajuan yang diidamkan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh investor
internasional untuk melakukan investasi di suatu Negara adalah sebagai berikut:

1. Stabilitas Politik
Tolok ukur stabilitas politik bagi investor internasional antara lain:
a. Pergantian pemimpin negara tanpa gejolak berdarah.
b. Perganting pemimpin negara sesuai masa jabatan.
c. Tidak terjadi konflik antara pemerintaah dan lembaga wakil rakyat.
d. Pemilihan umum berjalan dengan aman
e. Tidak sering terjadi demonstrasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), f.
organisasi buruh atau mahasiswa terhadap pemerintah atau lembaga wakil rakyat.

2. Konsistensi Penegakan Hukum


Investor internasional sebelum masuk ke suatu negara akan terlebih dahulu
mencari informasi melalui lembaga riset investasi internasional untuk mengetahui
tentang pelaksanaan hukum di negara yang akan dituju. Lembaga-lembaga seperti
Political and Economic Risk Consultancy (PERC) di Hongkong atau Standard & Poor
atau Moody’s di Amerika Serikat, adalah lembaga yang memberikan informasi
tentang situasi hukum di suatu negara. Beberapa indicator berikut ini mencerminkan
penegakan hukum yang tidak konsisten:
a. Sering terjadi demontrasi oleh LSM berlatar belakang hukum.
b. Bergantian rezim pemerintah dibarengi dengan pergantian undang-undang.
c. Pemerintah baru membatalkan perjanjian yang dibuat olehh pemerintah
sebelumnya.
d. Membatalkan perjanjian internasional secara sepihak karena tekanan public.
e. Vonis hukum berkekuatan tetap selalu melalui tahapan yang panjang dan
peninjauan kembali tanpa batas waktu sehingga menjadi berkekuatan tidak tetap
atau tidak ada kepastian hukum.
f. Revisi undang-undang dilakukan dalam tempo yang sangat singkat. Penegakan
hukum yang tidak konsisten dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat
investor secara luas melalui jaringan media komunikasi TV atau internet di seluruh
negara.

3. Sistem dan Prospek Ekonomi


Investor internasional akan menilai sistem dan prospek ekonomi dengan
memperhatikan kekuatan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Investor juga
akan menilai berbagai sistem seperti perbankan,teknoligi informasi, komputerisasi,
sistem komunikasi, tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi, nilai
rupiah terhadap valuta asing, pasar modal, pasar berjangka, custodian sentral, dan
setelmen sentral. Investor memberikan perhatian lebih pada hal-hal berikut :
a. Risiko Valuta Asing
Nilai mata uang local yang selalu lemah terhadap valuta asing akan sangat
merugikan investor asing. Negara yang selalu mendevaluasi mata uangnya
mencerminkan lemahnya nilai mata uang local. Kekuatan atau kelemahan nilai
mata uang local bisa dengan mudah diketahui dari daftar kurs yang dapat dipantau
di seleruh dunia.
b. Devisa Bebas
Investor asing lebih menyukai sistem devisa bebas daripada pembatasan devisa.
Dengan sistem devisa bebas investor dapat bebas memasukkan devisa ke dalam
suatu negara dan mengirim keluar devisa dari negar tersebut tanpa harus meminta
izin terlebih dahulu dari otoritas berwenang. Hasil investasi yang dilakukan oleh
investor asing setiap than dapat ditransfer ke negaranya tanpa harus mengurus izin
transfer. Indonesia termasuk negara yang menganut azas devisa bebas, sehingga
merupakan salah satu poin yang menarik bagi investor asing.
c. Kualitas Pasar Modal
Investor ingim mengetahui kelengkapan pasar modal yang ada di suatu negara
seperti: undang-undang pasar modal, mekanisme perdagangan, jenis efek yang
diperdagangkan kapitalisasi pasar, custodian sentral, dan setelmen sentral.
Beberapa indicator pasar modal modern adalah:
1. Mekanisme perdagangan sudah tanpa warkat (scripless trading).
2. Terdapat Pasar Kesatu, Pasar Kedua, Pasar Ketiga, dan Pasar Keempat.
3. Jumlah jenis saham dan obligasi yang diperdagangkan sangat banyak dan
kapitalisasi pasar sangat besar.
4. Terdapat lembaga central custodian dan central clearing.
5. Efek yang disimpan di central custodian sudah atas nama investor bukan
atas nama perusahaan broken (street name).
6. Tidak ada diskriminasi aturan dalam kepemilikan saham.
Indonesia sampai saat ini memiliki karakteristik pasar modal modern, yaitu:
Scripless Trading, Remote Trading, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI),
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Lending & Borrowing. Scripless
trading berarti bahwa perdagangan dilakukan tanpa penyerahan fisik saham,
melainkan hanya melalui proses pemindahkan rekening efek (book entry system)
dari rekening efek penjual ke rekening efek pembeli. Remote trading adalah
perdagangan efek yang dapat dilakukan dari luar gedung bursa, karena sistem
perdagangan sudah terintegrasi antara jaringan elektronik di kantor broker dan
gedung bursa efek.
d. Fasilitas Hedging
Sebagian investor perlu melakukan hedging (lindungan nilai). Bagi investor
internasional hedging meliputi: kerugian perdagangan efek dan kerugian valuta
asing.
e. Sistem Ekonomi
Negara menganut sistem ekonomi yang jelas, sistem ekonomi komunis ataukah
sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi komunis adalah sistem ekonomi yang
dimiliki, digerakan, dan diatur oleh negara, sementara rakyat bekerja untuk negara.
Sistem ekonomi kapitalis berarti bahwa pihak swasta berhak memiliki dan
menggerakkan roda perekonomian, sedangkan negara bertindak sebagai penguasa
yang memiliki kekuatan untuk mengatur sektor swasta.

4. Keadilan Sosial
Jarak kemakmuran antara anggota masyarakat yang kaya dan yang miskin sangat
berpengaruh terhadap keamanan suatu negara. Apabila perbedaan antara yang kaya
dan yang miskin telalu jauh, maka akan timbul kerusuhan social san pada akhirnya
membuat investasi di negara tersebut menjadi tidak aman.

 Investasi Global (Global Investment)


Negara maju kaya akan modal teknologi, sedangkan negara berkembang kaya akan
sumber daya alam dan sumber daya manusia. Negara berkembang membutuhkan modal
serta teknologi untuk mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusianya,
sementara negara maju membutuhkan tempat untuk investasi agar modalnya
berkembang. Dua kepentingan ini akan bertemu apabilaa didasari oleh kerja sama yang
saling menguntungkan. Negara maju memahami kebutuhan negara berkembang untuk
memakmurkan rakyatnya. Sementara negara berkembang memahami bahwa pemilik
modal harus mendapat keuntungan.
Negara maju tidak mengharaokan keuntungan, tetapi juga keamanan investasi dan
kembalinya modal awal. Hal ini berarti bukan saja kerusuhan masal tidak dikehendaki,
tetapi juga stabilitas nilai ,atas uang domestik harus terjaga. Investor domestik akan
berinvestasi dalam saham asing melalui 4 cara, yaitu:
1. Melalui anggota bursa efek local, apabila sudah ada aliansi antara bursa efek local
dan bursa efek asing.
2. Melalui mutual funds, apabila manajer investasi diperolehkan membeli efek asing.
3. Melalui perdagangan derivatives, apanbila sudah ada indeks individual saham asing.
4. Melalui DR’s (Depository Receipts), apabila peraturan mengenai DR’s sudah
dilaksanakan.

 Aliansi AntarBursa Efek (Mutual Offset System)


Beberapa negara telah melakukan aliansi antara bursa efek di negaranya dengan bursa
efek di negara lain. Setiap negara yang akan beraliansi harus memikirkan terlebih dahulu
secara mendalam konsekuensi dari aliansi tersebut. Untung-rugi atau manfaat dan
mudarat harus diperhitungkan agar aliansi tidak kandas di tengah jalan. Aliansi antara
bursa efek yang masih berada dalam satu negara akanmemperkuat bursa efek secara
nasional, sedangkan aliansi bursa efek antarnegara dapat berakibat positif maupun
negatif.

 Mutual Funds
Mutual Funds merupakan reksadana berbentuk saham yang bersifat open-end fund, yaitu
perubahan yang mengumpulkan dana dari masyarakat luas melalui penjalan saham
reksadana, dan kemudian dana tersebuut diinvestasikan ke dalam instrument keuangan
(financial Instruments). Reksandana dilarang berinvestasi dibidang nonkeuangan
(misalnya tanah, property, pabrik) atau dibidang keuangan tertentu. Di Indonesia
sebelum tahun 2002, reksadana dilarang berinvestasi dalam saham asing karena
dikhawatirkan dapat membahayakan posisi saham dalam negeri.
 Derivative Markets
Pasar instrument derivative dapat dijumpai di bursa berjangka. Instrument derivative
merupakan turunan dari produk asli yang diperjualbelikan di bursa berjangka. Misalnya,
stock option saham ‘A’, adalah turunan dari perdagangan jenis saham ‘A’.
Apabila kita membeli stock option saham ‘A’, maka kita akan memperoleh saham ‘A’,
secara fisik jika dikehendaki. Namun, jika yang dikehendaki hanya selisih antara harga
jual dan harga beli, makan penyerahan fisik saham tidak diperlukan. Akan tetapi, di
padar berjangka justru yang banyak dikehendaki oleh para investor adalah selisih antara
harga jual dan harga beli, bukan saham secara fisik.

 America Depository Receipts (ADR’s)


Saham negara lain yang dijual di amerika Serikat bukan dalam bentuk asli saham
dimaksud, tetapi sudah berubah bentuk, yaitu berupa American Depository Receipts
(ADR’S). Apabila saham asing akan diperdagangkan di bursa efek yang ada di
Indonesia, maka hal itu tidak dilakukan dalam bentuk aslinya tetapi melalui instrumen
Indonesian depository receipts (IDR’s). alasan perubahan bentuk ini adalah demi
kepatuhan hukum.

B. Pasar Modal Negara Maju


Negara maju akan semakin maju karena kebanjiran dana investor internasional. Hal
ini terbukti karena sebagian besar dana investor internasional sampai akhir tahun 1998,
yaitu sebesar 93%, berada di negara-negara maju, sedangkan hanya 7 % saja yang
dialokasikan ke negara-negara berkembang. Dari segi jumlah penduduk, negara maju
yang jumlah penduduknya relative sedikit menerima dana investasi yang sangat besar,
sementara negara bekembang yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar
menerima dana investasi yang sangat kecil.
1. Pasar Modal Dan Pasar Berjangka Amerika Serikat
Amerika serikat sudah merdeka lebih dari 200 tahun yang lalu, dan saat ini merajai
ekonomi dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar 280 juta jiwa yang rata-rata
berkualitas telah membawa negara ini menguasai pendapatan dunia (Gross National
Product=GNP) sebesar US$ 7.783 miliar atau 26% dari GNP dunia (1998), atau berada
pada rangking 1.
Dengan pendapatan per kapita yang mencapai US$ 29.240 (1998), masyarakat
Amerika Serikat merupakan investor yang menginvestasikan 70% dananya di pasar
modal dalam negeri dan 30% sisanay diinvestasikan di pasar modal negara lain.
National Association of Securities Dealers Automated Quotation (NASDAQ)
Di Amerika Serikat, satu emiten boleh tercatat di dua bursa efek (dual listing) atau
lebih dari dua bursa efek (multiple listing). NASDAQ merupakan bursa efek yang
menampung perusahaan skala kecil, menengah, dan besar. Perusahaan berskala besar
yang tercatat di NASDAQ juga akan mencatat sahamnya di NYSE apabila sudah
memenuhi criteria pencatatan (listing requirements) di NYSE.
Perusahaan berskala menengah yang tercatat di NASDAQ juga boleh mencatatkan
sahamnya di AMEX apabila memenuhi criteria pencatatannya. Kekuatan ekonomi
Amerika Serikat dapat menjamin kestabilan nilai mata uang dan harga-harga barang
karena 4 institusi pasar yang ada telah berjalan dengan baik. Ke-4 instiitusi pasar yang
berjalan bersamaan waktunya itu dan merupakan suatu keharusan bagi sistem ekonomi
modern adalah:
a. Pasar Uang, yang tercerminkan pada perbankan.
b. Pasar Modal, yang Tercermin pada bursa efek.
c. Pasar Komoditass, yang tercerminkan pada pedagang partai besar.
2. Pasar Berjangka
Tercermin dari produk 3 pasar di atas dengan setelmen berjangka beberapa bulan ke
depan. Pasar berjangka atau bursa berjangka memperdagangkan produk-produk yang
ada di pasar uang pasar modal, dan pasar komoditas dengan syarat penyerahan barang
dan penyelesaian pembayaran dilakukan di masa datang. Harga terbentuk pada saat
transaksi terjadi tetapi penyelesaian (settlement) dilakukan 1 tahun lagi, 3 bulan lagi, 6
bulan lagi, dan seterusnya. Produk yang berasal dari pasar uang yang dapat
diperdagangkan di bursa berjangka mencakup berbagai valuta asing dan berbagai
tingkat bunga; produk yang berasal dari pasar modal adalah opsi saham, opsi obligasi,
dan indeks harga saham; dan produk yang berasal dari pasar komoditi mencakup
kacang, keledai, gula, minyak goring, bahan bakar, emas, daging, dan sebagainya.
Bursa berjangka telah memberi kesempatan kepada banyak pihak untuk memiliki
gudang-gudang penyimpanan valuta asing, tingkat bunga, persediaan barang pertanian,
peternakan, dan pertambangan yang dapat menjamin stabilitas harga barang-barang
serta nilai mata uang secara nasional.

C. Pasar Modal Di Negara Eks Komunis


Negara-negara yang dahulu menganut sistem ekonomi komunis telah berubah dan
beralih ke sistem ekonomi kapitalis atau yang pada saat ini lebih disebut sebagai sistem
ekonomi pasar. Negara-negara mantan penganut sistem ekonomi komunis ramai-ramai
membangun pasar modal dan mengundang investor internasional.

D. Pasar Modal Di Negara Berkembang


Sebagai negara berkembang telah siap menghadapi era globalisai, sebagian lagi
sedang melakukan persiapan, dan sebagian lagi belum siap sama sekali. Persiapan era
globalisasi ini meliputi bidang yang sangat luas. Bidang politik, hukum, ekonomi, dan
sosial harus disesuaikan dengan anturan-aturan standar internasional yang bersifat
regional maupun global. Di samping aturan tersebut masih ada satu hal yang sangat
penting, yaitu kesiapan masyarakat luas untuk menerima aturan internasional.
Kebanyakan pemimpin negara berkembang sudah menandatangani perjanjian
persekutuan ekonomi regional maupun dunia, seperti: AFTA, APEC dan WTO, tetapi
belum semua yang telah berhasil mensosialisasikan kepada masyarakatnya. Akibatnya,
sebagian masyarakat yang terkena dampak negative dari globalisasi menentang keras
setiap kebijakan pemerintah yang didukung oleh sebagian rakyat yang pro dan tekanan
dari pihak internasional untuk mematuhi perjanjian internasional itu.

1. Singapura Negara yang Paling Siap


Singapura adalah salah satu negara di Asia yang paling siap menghadapi era
globalisasi. Singapura, dengan jumlah penduduk sekitar 3 juta orang dan pendapatan
per kapita US$ 30.170 (1998), telah diklasifikasikan sebagai suatu negara maju.
Singapura merupakan satu-satunya negara di dunia ini yang masyarakatnya memahami
dan menggunakan multi-currency sehingga memudahkann bagi wisatawan asing untuk
melakukan transaksi langsung dengan masyarakat di singapura.
2. Cina Negara yang Menakjubkan
Cina merupakan negara berkembang nomor 2 yang mengalami kemajuan luar biasa di
bidang pasar modal. Hanya dalam tempo kurang dari 5 tahun Cina telah berhasil
mendirikan 4 bursa efek dan 7 bursa berjangka. Bursa Berjangka Cina menyadari
bahwa suatu sistem ekonomi akan pincang tanpa bursa berjangka, sehingga di samping
bursa efek juga harus bursa berjangka. Bagi para investor efek, bursa berjangka sangat
penting sebagai tempat untuk melakukan hedging saham. Hedging adalah tindakan
melindungi aset yang dimiliki dengan cara menutup kontrak jual ataupun kontrak beli
di pasar berjangka untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang akan diderita.
E. Pasar Modal di Negara Muslim
Beberapa negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam sudah sejak
lama menggunakan sarana pasar modal untuk membangun perekonomiannya. Aturan
pelaksaan perdagangan di beberapa negara islam tidaklah sama. Iran mengatur jam
perdagangan hanya antara jam 09.00 sampai 12.00 untuk hari Sabtu sampai Rabu. Kuwait
mengatur perdagangan mulai jam 07.00 sampai 14.30 untuk hari sabtu, Rabu, Kamis, dan
Jumat. Mesir mengatur jam perdagangan antara jam 11.00-13.00 dari hari Minggu sampai
Kamis. Pengaturan jam dan hari-hari perdagangan ini di maksudkan untuk mengurangi
ketergangan investor dalam menghadapi fluktuasi harga atau mengurangi risiko yang
biasa dihadapi oleh investor di negara-negara yang tidak menjalankan kaidah islam.

Anda mungkin juga menyukai