ABSTRAKSI
Pembangunan suatu negara sangat memerlukan dana investasi dalam jumlah yang
sangat banyak. Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada kemampuan
sendiri, disamping memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai pendukung. Oleh sebab itu,
perlu ada usaha yang sungguh-sungguh untuk mengarahkan dana investasi yang bersumber
dari dalam, yaitu tabungan masyarakat, tabungan pemerintah, dan penerimaan devisa
Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat
pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana
yang dapat menggalang penegerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan
ke sektor-sektor produktif. Apabila pengarahan dana masyarakat melalui lembaga-lembaga
keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik, maka dana pembangunan
yang bersumber dari luar negeri makin lama makin kurang.
PEMBAHASAN
Kegiatan jual beli saham dan obligasi sebenarnya telah dimulai pada abad XIX. Pada
tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang bursa di
Batavia. Bursa ini merupakan bursa tertua keempat di Asia, setelah Bombay, Hongkong dan
Tokyo. Bursa yang dinamakan Vereniging voor de Effectenhandel, memperjualbelikan
saham dan obligasi.
Manajemen investasi merupakan bagian dari Grand Theory manajemen keuangan,
sedangkan manajemen keuangan itu sendiri meliputi dua hal penting, yaitu: Financing
Management – terkait dengan cara untuk mendapatkan dana investasi, dan Investing
Management – berkaitan dengan bagaimana menggunakan dana tersebut.
Investing management sendiri dapat digolongkan dalam beberapa aspek, yaitu dari
sudut pandang sektoral dan sudut pandang regional. Pada sudut pandang sektoral kemudian
dibagi lagi menjadi investasi pada sector riil dan investasipada sector keuangan/finansial,
sedangkan sudut pandang regional juga dapat dibagi menjadi investasi nasional dan investasi
internasional. Dalam investasi sector riil, bentuk investasi berbentuk secara fisik dan
mengharuskan investor untuk merelakan modal yang mereka investasikan terikat dalam
bentuk fisik sehingga memiliki mobilitas yang rendah karena investasi itu tidak mudah
dipindahkan setelah mengambil wujud fisiknya, misalnya pembangunan pabrik, pembukaan
perkebunan, pembuatan gedung untuk operasi perbankan dan infrakstur lainnya, sedangkan
pada sector finansial, investasi sector riil investasi mengambil bentuk berupa surat-surat
berharga, misalnya saham dan obligasi atau surat utang lainnya.
1. Hot Money
Investing Finansial dikatakan sebagai Hot Money (uang panas), dikarenakan sifat
investasinya yang cepat dating dan juga cepat pergi. Hot money adalah istilah yang paling
umum digunakan dalam pasar keuangan untuk merujuk pada aliran dana (atau modal) dari
satu Negara ke negara lain untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek pada tingkat
bunga perbedaan dan/atau diantisipasi nilai tukar shift. Arus modal spekulatif ini disebut
“Hot Money” karena mereka dapat bergerak sangat cepat masuk dan keluar dari pasar,
berpotensi menyebabkan ketidakstabilan pasar.
2. Investor Sektor Finansial
Ada 3 jeni pasar finansial yang penting untuk dibangun dalam suatu Negara guna
melakukan pengelolaan perekonomian yang terintegrasi denganbaik. Pasar-pasar financial
tersebu tadalah,
a. Pasar modal-berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan modal jangka panjang bagi
para pengusaha dan sebagai sarana investasi jangka panjang bagi para investor.
b. Pasar uang-berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan modal jangka pendek bagi
para pengusaha dan sebagai sarana investasi jangka pendek bagi investor
c. Pasar berjangka-berfungsi sebagai sarana lindung nilai (bedging) investasi bagi
investor di pasar modal dan investor di pasar uang.
3. Global Market
a. Konsolidasi Pasar
Kemajuan teknologi dan komunikasi mendorong terjadinya kerjasama perdagangan
efek antar bursa yang ada di dalam negeri (domestik) dan antara bursa efek di berbagai
negara. Kerjasama itu dapat mengambil bentuk afiliasi, akusisi ataupun merger. Hal ini
akan meningkatkan efiensi dan membuat peluang investasi menjadi lebih beragam bagi
para investor.
b. Sekuritisasi
Sekuritisasi merupakan tindakan menciptakan surat utang atau instrument investasi
oleh suatu pihak yang dijamin oleh pihak yang dimiliki pihak tersebut. Surat utang atau
instrument investasi tersebut kemudian dapat diperdagangkan di bursa guna
menghimpun modal yang dibutuhkan. Sekuritisasi ini selain menambah jenis instrumen
yang diperdagangkan di bursa juga akan meningkatkan kemudahan bagi perusahaan
untuk mencari modal dari negara lain.
c. Investor Pasar Finansial
Investor dapat berasal dari orang perorangan dan intitusi atau lembaga seperti
korporasi/perusahaan, koperasi, yayasan, asuransi, dan dana pensiun. Semua jenis
investor tersebut dapat melakukan investasi dan melaksanakan manajemen fortofolio
tetapi tidak semua jenis investor tersebut dikatakan sebagai perusahaaan manajer
investasi.
Baik investor perorangan maupun investor lembaga dapat menggunakan analisis
teknikal yang merupakan cara memprediksi harga saham akan dating dengan
memperhatikan pergerakan harga saham setiap detik, hari, minggu bahkan bulan
kemudian mengambil keseimpulan kecenderungan gerakan harga naik atau gerakan
harga turun di waktu yang akan dating dan analisis fundamental merupakan cara
mengetahui saham yang berkinerja baik atau berkinerja buruk, sehingga dapat
memutuskan sekuritas yang “layak beli” atau “layak jual”.
d. Top-Down Analysis
Investor yang bertujuan untuk investasi jangka panjang, baik investor lembaga maupun
investor perorangan selalu memulai analisis awal yaitu Top-Down Analysis. Top-Down
Analysis merupakan analisis dari data makro, kemudian data mikro, berikutnya data
sektoral, dan berakhirdengan individu perusahaan.
e. Technical vs Fundamental Analysis
Jika tujuan dari investor adalah investasi jangka panjang, maka investor akan
menggunakan analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis teknikal yang
merupakan cara memprediksi harga saham akan dating dengan memperhatikan
pergerakan harga saham setiap detik, hari, minggu bahkan bulan kemudian mengambil
keseimpulan kecenderungan gerakan harga naik atau gerakan harga turun di waktu
yang akan datang. Analisis teknikal disebut juga chartist karena menggunakan gambar
atau kurva atas pergerakan harga saham dan kuantitas saham. Sedangkan analisis
fundamental merupakan cara mengetahui saham yang berkinerja baik atau berkinerja
buruk, sehingga dapat memutuskan sekuritas yang “layak beli” atau “layak jual”,
sehingga pada saat investor hendak memutuskan untuk investasi, maka investor
akanmenggunakananalisis fundamental. Jika investor menemukan saham yang tidak
memiliki prospek keuntungan lagi, maka saham itu akan dijual atau dikeluarkan dari
portofolionya. Portofolio adalah investasi dalam berbagai jenis surat berharga: saham,
obligasi, pasar uang, dan produkderivatif. Gabungan berbagai jenis efek dengan
komposisi bobot investasi berbeda-beda setiap jenis efek berada dalam satu paket
potofolio. Produk reksa dana merupakan salah satu contoh terbaik untuk
menggambarkan suatu portofolio.
A. ERA GLOBALISASI
Sejak selesainya perang dingin pada dekade 1990-an, tata ekonomi dunia mulai
berubah dari semula ada dua kubu ekonomi, yaitu ekonomi komunis dan ekonomi
kapitalis.Karakteristik ekonomi komunis tampak pada:
1) tidak adanya bursa efek
2) kegiatan ekonomi dimiliki serta digerakkan oleh Negara
3) tidak ada kegiatan ekonomi yang dimiliki swasta.
Untuk mengurangi dampak negatif dari sistem ekonomi pasar yang akan beroperasi
secara global, beberapa negara membentuk asosiasi bersama yang akan saling mengatasi
kekurangan negara masing-masing disekitar kawasan negara tersebut. Beberapa negara
membentuk suatu kelompok kerja sama ekonomi dan membuat kesepakatan yang harus
ditaati bersama, misalnya: AFTA (Asian Free Trade Area) yaitu kerja sama ekonomi
negara-negara Asia Tenggara, NAFTA (North American Free Trade Agreement) yaitu
kerja sama ekonomi negara-negara Amerika Utara, EEC (European Economic
Cooperation) yaitu kerja sama ekonomi negara-negara Asia Pasifik. Munculnya beberapa
kelompok asosiasi ekonomi regional ini bertujuan untuk menyesuaikan kekuatan ekonomi
masing-masing negara secara bertahap yang berlaku dalam kelompok kecil yang terbatas,
sebelum menghadapi liberalisasi yang berlaku bagi semua negara di dunia ini. Jauh
sebelum leberalitas kegiatan ekonomi dunia diberlakukan, banyak negara sudah memasuki
tahapan awal dalam organisasi WTO (World Trade Organizational), yaitu organisasi
perdagangan dunia yang akan diberlakukan pada tahun 2020.
Pertumbuhan ekonomi digerakkan oleh konsep Demand Side, yaitu teori yang
dikembangkan John Maynard Keynes, yang menyatakan bahwa pemerintah harus
menciptakan permintaan (demand) agar pabrik-pabrik dapat berproduksi (supply).
Ruang Lingkup Pasar Modal
Pasar modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan
sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi
berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk meningkatkan
kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada
di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor
melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi
kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang
dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut. Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun
organisasi / perusahaan. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal
merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham,
obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option,
futures, dan lain-lain.
Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada Menteri Keuangan yang
menunjuk Bapepam sebagai lembaga pemerintah yang melakukan pembinaan,
pengaturan dan pengawasan pasar modal. Sementara itu, bursa efek bertindak sebagai
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan tujuan untuk
memperdagangkan efek di antara mereka.
1. Stabilitas Politik
Tolok ukur stabilitas politik bagi investor internasional antara lain:
a. Pergantian pemimpin negara tanpa gejolak berdarah.
b. Perganting pemimpin negara sesuai masa jabatan.
c. Tidak terjadi konflik antara pemerintaah dan lembaga wakil rakyat.
d. Pemilihan umum berjalan dengan aman
e. Tidak sering terjadi demonstrasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), f.
organisasi buruh atau mahasiswa terhadap pemerintah atau lembaga wakil rakyat.
4. Keadilan Sosial
Jarak kemakmuran antara anggota masyarakat yang kaya dan yang miskin sangat
berpengaruh terhadap keamanan suatu negara. Apabila perbedaan antara yang kaya
dan yang miskin telalu jauh, maka akan timbul kerusuhan social san pada akhirnya
membuat investasi di negara tersebut menjadi tidak aman.
Mutual Funds
Mutual Funds merupakan reksadana berbentuk saham yang bersifat open-end fund, yaitu
perubahan yang mengumpulkan dana dari masyarakat luas melalui penjalan saham
reksadana, dan kemudian dana tersebuut diinvestasikan ke dalam instrument keuangan
(financial Instruments). Reksandana dilarang berinvestasi dibidang nonkeuangan
(misalnya tanah, property, pabrik) atau dibidang keuangan tertentu. Di Indonesia
sebelum tahun 2002, reksadana dilarang berinvestasi dalam saham asing karena
dikhawatirkan dapat membahayakan posisi saham dalam negeri.
Derivative Markets
Pasar instrument derivative dapat dijumpai di bursa berjangka. Instrument derivative
merupakan turunan dari produk asli yang diperjualbelikan di bursa berjangka. Misalnya,
stock option saham ‘A’, adalah turunan dari perdagangan jenis saham ‘A’.
Apabila kita membeli stock option saham ‘A’, maka kita akan memperoleh saham ‘A’,
secara fisik jika dikehendaki. Namun, jika yang dikehendaki hanya selisih antara harga
jual dan harga beli, makan penyerahan fisik saham tidak diperlukan. Akan tetapi, di
padar berjangka justru yang banyak dikehendaki oleh para investor adalah selisih antara
harga jual dan harga beli, bukan saham secara fisik.