Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/330753230

Pengembangan dan Pengujian Validitas Food Frequency Questionnaire untuk


Menganalisis Asupan Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro pada Balita di
Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya: Pilot...

Article · January 2019

CITATIONS READS

0 383

9 authors, including:

Nadia Farhani Viera Pratiwi


Nahdlatul Ulama University of Surabaya Generation prepare Rahmatan lil 'Alamin
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   
SEE PROFILE
SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Pengembangan dan Pengujian Validitas Food Frequency Questionnaire untuk Menganalisis Asupan Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro pada Balita di Kecamatan
Wonocolo Kota Surabaya View project

IDNTFFQ Project View project

All content following this page was uploaded by Nadia Farhani on 31 January 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pengembangan dan Pengujian Validitas Food Frequency Questionnaire untuk
Menganalisis Asupan Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro pada Balita di Kecamatan
Wonocolo Kota Surabaya: Pilot Project

Nadia Farhani, S.T.P., M.Sc*, Viera Nu’riza Pratiwi, S.TP., M.Sc*


*Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

ABSTRAK
Usia balita (bayi dibawah 5 tahun dengan usia 24-60 bulan) merupakan periode tumbuh
kembang yang sangat pesat dan membutuhkan asupan gizi yang sesuai. Pengukuran asupan gizi seorang
balita tentu akan melibatkan orang dewasa untuk menguraikan jenis-jenis makanan apa saja yang
biasanya dikonsumsi. Pengukuran gizi ini dapat dilakukan menggunakan Food Frequency
Questionnaire (FFQ). Akan tetapi, penggunaan FFQ perlu dilakukan adanya uji validasi terlebih daluhu
sebelum digunakan pada populasi tertentu. Oleh karena itulah, penelitian ini bertujuan untuk
mengetauhi proses pengembangan dan pengujian validasi food frequency questionnaire untuk
menganalisis asupan zat gizi makro dan zat gizi mikro pada balita. desain penelitian yang digunakan
adalah metode cross-sectional secara pilot project. Populasi yang digunakan dalam pilot project ini
adalah balita kelas A di TK Negeri Pembina Surabaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa FFQ
cenderung mengoverestimation-kan beberapa jenis makanan penyumbang zat gizi makro dan beberapa
jenis vitamin serta semua jenis mineral yang dianalisis dalam penelitian ini. Sedangkan, asupan serat,
vitamin A dan vitamin C tidak berbeda nyata dengan menggunakan 3-24 hour recall. Frekuensi
konsumsi yang digunakan dalam FFQ ini adalah sebanyak 7 respon kategori dimulai dari tidak pernah
hingga respon frekuensi konsumsi harian.

Kata kunci: FFQ, 24 Hour Recall, Uji Validitas

PENDAHULUAN gizi sang penting dilakukan. Asupan zat


Usia balita (bayi dibawah 5 tahun gizi balita dipengaruhi oleh orang tuanya
dengan usia 24-60 bulan) merupakan atau orang lain yang mengasuhnya
periode tumbuh kembang yang sangat pesat sehingga secara tidak langsung akan
dan membutuhkan asupan gizi yang sesuai. membentuk status gizinya. Pengukuran
Gizi yang baik dimasa ini akan asupan gizi seorang balita tentu akan
memengaruhi status kesehatannya dimasa melibatkan orang dewasa untuk
mendatang sehingga pengaturan asupan menguraikan jenis-jenis makanan apa saja
yang biasanya dikonsumsi. Pengukuran melakukan studi validasi semi-quantitatif
gizi ini dapat dilakukan menggunakan Food food frequency questionnaire dengan food
Frequency Questionnaire (FFQ). recall 24 jam pada asupan zat gizi mikro
FFQ merupakan kuisioner yang digunakan remaja di sma islam athiramakassar.
untuk mengetahui frekuensi dan dapat juga Sementara itu Asmawati (2013)
mengetahui ukuran porsi makanan dan menganalisis studi validasi semi-quantitatif
minuman yang dikonsumsi dalam periode food frequency questionnaire (FFQ) dan
waktu tertentu, umumnya dalam sebulan recall 24 jam terhadap asupan zat gizi
atau setahun. Keuntungan penggunaan FFQ makro ibu hamil di puskesmas kassi-kassi
yaitu mudah dilakukan, beban responden kota makassar. Oktania Suparjo, D (2013)
yang rendah, relative murah, dapat juga melakukan studi validasi semi-
meresentasikan kebiasaan konsumsi dan quantitatif food frequency questionnaire
baik untuk mengukur keragaman gizi dari (FFQ) dan recall 24 jam terhadap asupan
hari ke hari. zat gizi makro ibu hamil di kecamatan
FFQ juga dapat digunakan untuk bontonompo kabupaten gowa. Akan tetapi,
menganalisis pola konsumsi anak-anak dan belum ada uji validitas FFQ pada populasi
balita seperti yang dilakukan pada dua balita. Oleh karena itulah sangat diperlukan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh pengembangan dan validasi FFQ untuk
Sumedi, E. dan Widodo, Y., (2013) dan mengevaluasi konsumsi pangan dan zat gizi
Rohimah, E, dkk (2015). Analisis pola pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk
konsumsi ini kemudian dihubungkan mengembangkan dan memvalidasi FFQ
dengan status gizi dan perkembangan dalam menganalisis asupan zat gizi makro
balita. Berdasarkan telaah litelature hingga dan zat gizi mikro pada balita.
saat ini, belum ada penelitian yang
menggunakan FFQ untuk menganalisis METODE
asupan zat gizi makro dan zat gizi mikro Penelitian ini dilakukan dengan
pada balita. Dilain hal, meskipun FFQ menggunakan metode cross sectional, yaitu
banyak digunakan dalam penelitian suatu metode penelitian dengan melakukan
epidemiologi, masih terdapat keterbatasan observasi atau pengukuran variable pada
validitas FFQ untuk mengukur asupan satu waktu. Partisipan yang terlibat dalam
makanan balita secara menyeluruh. penelitian ini terdiri dari 2 responden yaitu
Uji validitas FFQ sudah dilakukan balita usia 24-60 bulan sebagai responden
pada beberapa populasi di Indonesia seperti primer dan orang tua atau pengasuh sebagai
remaja dan ibu hamil. Fitri, N, dkk (2013) responden sekunder yang mengisi data
konsumsi balita. Kriteria inklusi balita yang primer dilakukan apabila responden primer
diikutsertakan yaitu tidak memiliki riwayat tidak sepenuhnya diasuh oleh orang tuanya.
penyakit yang dapat mengubah pola Pengembangan FFQ balita ini
konsumsi serta memiliki status gizi rendah, dilakukan dengan menyadur beberapa FFQ
normal ataupun lebih. Kriteria inklusi bagi yang sudah divalidasi dibeberapa negara
responden sekunder yaitu wanita atau pria menggunakan penelitian systematic review
berusia lebih dari 17 tahun. Informed yang dilakukan oleh Farhani, N, (2015),
consent akan diberikan dan disetujui oleh Lovell, A., et al. (2017) dan Mubarik, F, et
orang tua balita atau pengasuhnya yang al. (2018). Mayoritas systematic review
mewakili. Penelitian ini telah disetujui oleh tersebut menggunakan populasi anak usia
komisi etik penelitian kesehatan dini hingga anak pra sekolah dasar.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Pertimbangan kelompok makanan dan jenis
Kuisioner tentang data sosial makanan sesuai demografi Indonesia
demografi dan antropometri responden dilakukan dengan menyelanggarakan pilot
primer dan responden sekunder terpisah project berupa focus group discussion
dari FFQ. Data responden primer meliputi dengan sekumpulan balita dan para orang
usia (dalam tahun dan bulan), jenis tua/pengasuhnya. FFQ ini dinamakan
kelamin, berat badan dan tinggi badan. IDNT-FFQ (Indonesian Toddler-Food
Berat badan diukur menggunakan Frequency Questionnaire). Pengukuran
timbangan digital sedangkan tinggi badan waktu asupan dilakukan saat 3 bulan
diukur dengan microtoise stature meter. terakhir dengan metode self-administer
Pengukuran berat dan tinggi badan kepada orang tua/pengasuh yang dibantu
dilakukan secara duplikat dan diambil nilai dengan wawancara langsung oleh
rata-rata. Durasi pengasuhan enumerator terlatih. Desain FFQ terdiri dari
diklasifikasikan kedalam dua kelompok daftar bahan makanan, frekuensi konsumsi
yaitu balita yang berada di institusi selama dan ukuran porsi.
kurang lebih 1 hari kerja; dan balita yang Metode yang digunakan dalam
berada di institusi dan dirumah dalam. pengembangan daftar bahan makanan
Data responden sekunder meliputi usia, adalah perbaduan antara daftar bahan
kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat makanan dibeberapa FFQ yang digunakan
pendapatan keluarga. Data responden di luar Indonesia yang kemudian
sekunder seperti usia, jenis kelamin dan disesuaikan dengan Tabel Komposisi
lama waktu pengasuhan dengan responden Pangan Indonesia (TKPI). Daftar bahan
makanan sesuai klasifikasi TKPI terdiri dari
kelompok pangan serealia, umbi berpati, yang berbeda, maka konsumsi makanan
kacang-kacangan, sayuran, buah, daging, saat dengan pengasuhnya baik itu dirumah
ikan/kerang/udang/dll, telur, susu, atau di institusi disatukan untuk analisis.
minyak/lemak, konfeksioneri, bumbu, Kuisioner 3-24 hour recall terdiri dari 6
minuman non alkohol. waktu makan yaitu sarapan, snack pagi,
Frekuensi konsumsi menggunakan 7 respon makan siang, snack siang, makan sore,
frekuensi yang terdiri dari tidak pernah; 1- makan malam dan snack malam.
3 kali per bulan; 1-2 kali per minggu; 3-4 Responden sekunder juga diwawancarai
kali per minggu; 5-6 kali per minggu; 1-2 terkait konsumsi supplement pada balita.
kali per hari; dan ≥3 kali per hari. Ukuran Estimasi ukuran porsi
porsi tanyakan berdasarkan jenis bahan menggunakan foto ukuran rumah tangga,
makanan dan disajikan contoh ukuran porsi porsi standar seperti sebuah atau selembar
dalam gram, ml, dan atau ukuran rumah untuk mengurangi bias pelaporan. Data
tangga. Estimasi konsumsi zat gizi harian konsumsi 3-24 hour recall diambil nilai
rata-rata dilakukan dengan mengalikan rata-ratanya dalam sehari dan diinput
frekuensi konsumsi dari masing-masing menggunakan software nutrisurvey.
daftar bahan makanan dengan ukuran porsi Shapiro–Wilks test dan pengecekan
dan kandungan gizi dari TKPI. histogram secara visual digunakan untuk
Uji validitas FFQ dilakukan dengan menentukan normalitas distribusi energy
menggunakan metode referensi yaitu 24 dan zat gizi. Spearman correlation
hour recall selama 3 hari pengambilan data coefficient dihitung untuk membandingkan
(3-24 hour recall). 1 hari merupakan hari masing-masing zat gizi pada FFQ dan 3-24
libur akhir pekan sedangkan 2 hari hour recall. Nilai correlation coefficient
berikutnya adalah hari aktif. 3-24 hour 0.30-0.49 dinilai “dapat diterima” dan
recall dilakukan dengan teknik wawancara 0.50-0.70 dinilai “baik”.
kepada responden sekunder oleh
enumerator terlatih. Pengambilan data HASIL DAN PEMBAHASAN
konsumsi dengan FFQ dan 3-24 hour recall Daftar Bahan Makanan
dilakukan secara bersamaan. Enumerator Daftar bahan makanan nerupakan
terlatih melakukan observasi konsumsi sekumpulan jenis atau kelompok makanan
makanan oleh balita dari setelah bangun yang disajikan dalam FFQ. Penyusunan
pagi hingga saat sebelum tidur kepada daftar bahan makanan dilakukan dengan
responden sekunder. Apabila balita diasuh berbagai metode. Pertama, studi literature
oleh orang yang berbeda dan atau ditempat
review menggunakan systematic review Berdasarkan tabel uji paired ttes
yang menganailis FFQ pada populasi balita diatas dapat digambarkan bahwa asupan zat
dan telaah studi. Berdasarkan penelitian gizi makro yaitu protein lemak dan
Farhani (2015), Food Frequency karbohidrat yang diukur menggunakan
Questionnaire untuk menganalisis asupan FFQ adalah berbeda secara signifikan
zat gizi makro dan zat gizi mikro pada balita dengan asupan zat gizi makro yang diukur
dilakukan pengelompokan bahan pangan menggunakan 3-24 hour recall. Hal ini pun
sesuai jenisnya. Terdapat kelompok bahan berlaku untuk vitamin E, vitamin B
pangan serealia dan umbi-umbian; daging, kompleks, dan semua jenis mineral.
ikan, unggas dan kacang-kacangan; susu Sedangkan, asupan serat, vitamin A dan
dan produk susu; sayur dan buah-buahan; vitamin C tidak berbeda nyara secara
dan makanan tinggi gula dan tinggi lemak. statistic baik itu yang diukur menggunakan
Selain itu, penyusudan dan pengembangan FFQ maupun yang diukur menggunakan 3-
daftar bahan makanan disadur dari Tabel 24 hour recall. Hal ini dapat
Komposisi Pangan Indonesia. Kedua, mengindikasikan bahwa beberapa jenis
metode interview secara langsung kepada makanan yang banyak menyumbangkan zat
beberapa responden. Ketiga, penggunaan gizi makro perlu dilakukan adanya
metode 24 hour recall. perubahan pada FFQ karena asupan zat gizi
Berdasarkan metode yang pertama makro menggunakan FFQ cenderung
dan kedua, daftar bahan makanan yang overestimation. Hal ini dapat dilihat dari
dimasukan kedalam FFQ pada studi pilot nilainya yang melebihi rata-rata asupan
project ini sebanyak 9 jenis bahan pangan: harian zat gizi makro pada balita. hal yang
(1) susu dan produk olahan susu, (2) sama berlaku untuk beberapa jenis zat gizi
serealia, (3) umbi-umbian, (4) daging- mikro lainnya seperti vitamin E, vitamin B
dagingan, telur dan makanan laut; (5) kompleks, dan semua jenis mineral.
kacang-kacangan dan polong-polongan; (6) Sementara itu, bahan makanan yang banyak
sayur-sayuran; (7) buah-buahan; (8) mengandung serat, vitamin A dan vitamin
minuman; (9) makanan ringan dan C cukup merepresentasikan jenis makanan
konfeksionari. Sembilan kelompok yang mengandung ketiga zat gizi tersebut
makanan ini kemudian dijabarkan kedalam pada populasi balita.
179 food items. Metode yang ketiga yaitu
penggunaan 24 hour recall digunakan Frekuensi Konsumsi
untuk memvalidasi FFQ yang dibuat. Hasil Frekuensi konsumsi merupakan
uji validasi dapat dilihat pada tabel 1. jumlah konsumsi suatu jenis makanan
dalam periode waktu tertentu. Frekuensi overestimation sedangkan rata-rata asupan
konsumsi pada FFQ bisa dijabarkan dalam serat, vitamin A dan vitamin C tidak
bentuk pilihan ganda dengan jumlah pilihan berbeda secara signifikan. Secara
terdiri dari 5 atau 10 pilihan frekuensi. keseluruhan daftar bahan makanan yang
Berdasarkan telaah litelatur dan sistematik ada di IDNT FFQ pilot project ini
review, frekuensi konsumsi yang cenderung overestimation sehingga perlu
digunakan dalam IDNT FFQ ini sebanyak 9 dilakukan adanya pengurangan jenis bahan
kategori dimulai dari tidak pernah hingga makanan dan mengelompokannya kedalam
per hari. Respon frekuensi yang umum satu jenis. Oleh karena itulah, perlu
digunakan dalam FFQ adalah sebagai dilakukan pengambangan FFQ tahap 2 dan
berikut: melakukan uji validasi terhadap 3-24 hour
- tidak pernah recall untuk melihat seberapa relevan
- 1 - 3 kali per bulan penggunaan FFQ dalam mengukur asupan
- 1 - 2 kali per minggu zat gizi makro dan zat gizi mikro pada
- 3 – 4 kali per minggu balita.
- 5 – 6 kali per minggu
- 2 – 2 kali per hari
DAFTAR PUSTAKA
- > 3 kali per hari
Asmawati, dkk (2013). studi validasi semi-
Frekuensi konsumsi yang paling quantitatif food frequency
banyak adalah respon mingguan dimana questionnaire (ffq) dan recall 24 jam
terhadap asupan zat gizi makro ibu
terdapat 3 kategori diikuti dengan 2 hamil di puskesmas kassi-kassi kota
kategori pada respon harian, 1 kategori makassar. Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
pada respon bulanan dan tidak pernah. UNHAS, Makassar
Analisis frekuensi konsumsi dijabarkan
Cusick, S.E. and Georgieff, M.K., 2016.
dalam 1 respon harian, dimana faktor The role of nutrition in brain
konversi untuk respon harian adalah 3 yang development: the golden
opportunity of the “first 1000 days”.
artinya 3 kali dalam sehari. Faktor konversi The Journal of pediatrics, 175,
untuk semua kategori frekuensi konsumsi pp.16-21.

dapat dilihat pada tabel 2. Farhani, N, 2015. Assessing dietary quality


in preschool children aged 2 to 4
years: a review of short tools
KESIMPULAN DAN SARAN available to measure dietary quality
Rata-rata asupan zat gizi makro; and an analysis of data collected by
HENRY programme to reduce
vitamin E; vitamin B kompleks; dan obesity risk. University of Leeds.
mineral menggunakan FFQ cenderung
Fitri, N, dkk (2013) studi validasi semi- Pala, V., L. et al. 2013. Dietary patterns and
quantitatif food frequency longitudinal change in body mass in
questionnaire dengan food recall 24 European children: a follow-up
jam pada asupan zat gizi mikro study on the IDEFICS multicenter
remaja di sma islam athiramakassar. cohort. European Journal of Clinical
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Nutrition, 67(10), pp.1042-1049
Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin Rohimah, E., Kustiyah, L. and Hernawati,
N., 2015. Pola konsumsi, status
Lovell, A., et al. 2017. Quality of food- kesehatan dan hubungannya dengan
frequency questionnaire validation status gizi dan perkembangan balita.
studies in the dietary assessment of Jurnal Gizi dan Pangan, 10(2).
children aged 12 to 36 months: a
systematic literature review. Journal Sochacka-Tatara, E., and Pac, A. 2014.
of nutritional science, 6. Relative validity of a semi-
quantitative FFQ in 3-year-old
Michaelsen, K. F., et al. 2003. Feeding and Polish children. Public Health
Nutrition of Infants and Young Nutrition. 17(08), pp.1738-1744.
Children. Guidelines for the WHO
European Region, with emphasis on Sumedi, E. dan Widodo, Y., 2013. Pola
the former Soviet countries. WHO Konsumsi Anak Umur 6 Bulan–12
Regional Publication. Tahun Di Indonesia. Gizi Indonesia,
36(2), Pp.131-142.
Mubarik, F., et al. 2017. Development of
food lists as a first step to develop a Vilela, S., et al. 2018. Evaluation of a short
food frequency questionnaire for food frequency questionnaire for
toddlers in a multi‐ethnic dietary intake assessment among
population. Nutrition & Dietetics, children. European journal of
74(1), pp.11-17. clinical nutrition, p.1.

Mubarik, F, et al. 2018. Review Article Wickramasinghe, P., 2012. Micronutrients


Methodological Considerations for in childhood nutrition. Sri Lanka
the Design of Food Frequency Journal of Child Health, 41(4).
Questionnaires for Toddlers.
Pakistan Journal of Nutrition. ISSN Willet, W. 2013. Nutritional Epidemiology.
1680-5194 DOI: 10.3923/pjn.2018 Oxford University Press.

Oktania Suparjo, D., Jafar, N. and


Najamuddin, U., 2013. Studi
Validasi Semi-Quantitatif Food
Frequency Questionnaire (Ffq) Dan
Recall 24 Jam Terhadap Asupan Zat
Gizi Makro Ibu Hamil Di
Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa. Prodi Ilmu Gizi,
Fakultas Kesehatan Masyarakat,
UNHAS, Makassar
Tabel 1. Rata-rata asupan zat gizi makro dan zat gizi mikro menggunakan FFQ dan 3-
24 Hour Recall
FFQ 3-24 Hour Recall
Zat Gizi t-test
Rata-rata ± SD Rata-rata ± SD
Energi (kkal) 4076.2 ± 3415.1 1215.8 ± 627.0 0.03
Protein (g) 157.4 ± 118.6 48.0 ± 24.4 0.01 P value <
Lemak (g) 152.3 ± 124.2 43.4 ± 25.1 0.02 0.05
Karbohidrat (g) 538.2 ± 469.8 158.1 ± 81.0 0.04
Serat (g) 17.8 ± 21 3.6 ± 1.7 0.06 P value >
Vitamin A (µg) 4551.2 ± 6245.0 843.5 ± 733.5 0.10 0.05
Vitamin E (mg) 18.5 ± 19.1 3.5 ± 5.2 0.04
Vitamin B1 (mg) 1.5 ± 1.2 0.3 ± 0.4 0.02
P value <
Vitamin B2 (mg) 3.2 ± 2.6 1.1 ± 0.9 0.04
0.05
Vitamin B6 (mg) 2.5 ± 1.9 0.7 ± 0.4 0.02
Asam Folat (µg) 433.7 ± 383.8 98.7 ± 49.9 0.02
(mg) 409.8 ± 594.9 42.0 ± 61.0 0.09 P value >
Vitamin C 0.05
Sodium (mg) 1734.0 ± 1327.8 616.5 ± 393.9 0.03
Potasium (mg) 5162 ± 4065.1 1392.2 ± 1327.5 0.02
Kalsium (mg) 2695.8 ± 2002.5 814.1 ± 1045.0 0.02
P value <
Magnesium (mg) 570.7 ± 480.9 153.3 ± 95.2 0.03
0.05
Fosfor (mg) 2988.5 ± 2202.1 913.3 ± 770.0 0.02
Zat Besi (mg) 37.7 ± 29.3 7.6 ± 10.0 0.01
zinc (mg) 21.2 ± 15.8 6.1 ± 4.2 0.02
*P value < 0.05 = berbeda nyata secara statistik

Tabel 2. Faktor Konversi


Frekuensi Konsumsi Rumus Faktor Konversi Faktor Konversi
Per Hari
1-2 kali 1.5 / 1 1.5
≥ 3 kali 3/1 3
Per Minggu
1 – 2 kali 1.5 / 7 0.21
3 – 4 kali 3.5 / 7 0.5
5 – 6 kali 5.5 / 7 0.79
Per Bulan
1 – 3 kali 2 / 30 0.07
Tidak Pernah 0 0

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai