Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOSTATISTIK

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEK PADA IBU HAMIL

Dosen Pengampu : Dr. Demsa Simbolon, S.KM. M.BIOMED

Disusun Oleh :

(Kelompok 3)

1. Alvelia Paldestha
2. Dona Ery Fitriani
3. Lilis Suryani
4. Sintia Monica

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES


KEMENKES BENGKULU

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN AJARAN 2019-2020


A. Pengertian
Kurang Energi Kronik (KEK) adalah kurangnya asupan energi
berlangsung lama. Pada ibu hamil KEK merupakan keadaan ibu hamil menderita
kekurangan energi yang berlangsung menahun sehingga menimbulkan
gangguan kesehatan. Untuk mencegah gangguan kesehatan, faktor risiko serta
komplikasi, maka dilakukan intervensi. Kekurangan energi kronis (KEK)
merupakan salah satu masalah yang terjadi pada masa kehamilan dimana tidak
seimbangnya antara asupan dengan kebutuhan gizi. Kekurangan energi kronis
(KEK) diketahui melalui pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) ibu hamil yang
kurang dari 23,5 cm atau di bagian pita merah LiLA. Akibat yang paling khas dari
kejadian KEK adalah berat bayi lahir rendah (BBLR) dibawah 2500 gram.
Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) salah satu pilhan untuk penentuan
status gizi karena mudah, murah dan cepat. Memberikan gambaran tentang
keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Alat ukur : suatu pita
pengukur dari fiber glass atau sejenis kertas tertentu berlapis plastik.
Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana
seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung
dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zat gizi pada masa
kehamilan tidak dapat terpenuh.Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan suatu
keadaan dimana status gizi seseorang buruk disebabkan karena kurangnya
konsumsi pangan sumber energi yang mengandung zat gizi makro yang
berlangsung lama atau menahun,
Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dapat disebabkan karena
ketidakseimbanganasupan gizi dan penyakit infeksi, Pemenuhan asupan gizi
pada ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor sosial, ekonomi dan
pengetahuan ibu hamil tentang kecukupan zat gizi selama kehamilan.
Adapun komplikasi yang dapat dialami, yaitu berat badan ibu tidak
bertambah normal, keguguran, prematur, pertumbuhan janin terhambat, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, IUFD, BBLR, gizi
kurang, serta gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Kemudian, untuk
meningkatkan kualitas intervensi dan kolaborasi harus ditangani tenaga gizi,
dalam memberikan asuhan terhadap ibu hamil dengan KEK mengenai konseling
kadar gizi dan pemberian makanan tambahan. Serta berkolaborasi mengenai
pembuatan makanan lokal dengan tenaga gizi. Hal ini dapat dilakukan pada saat
pelaksanaan kelas ibu hamil
Untuk menghindari terjadinya KEK bumil disarankan mengkonsumsi
asupan gizi yang seimbang terutama makan makanan yang mengandung asam
folat .

B. Pengertian FFQ (Food Frequency Questionnaire)


Metode semi frekuensi makan (Food Frequency Questionnaire) adalah
metode yang difokuskan pada kekerapan konsumsi makanan pada subjek
ditambah dengan informasi kuantitatif jumlah makanan yang dikonsumsi setiap
porsi makan. Kekerapan konsumsi akan memberikan informasi banyaknya
ulangan pada beberapa jenis makanan dalam periode waktu tertentu. Informasi
tambahan adalah takaran saji atau porsi yang biasa digunakan untuk setiap jenis
makanan.
Metode ini biasanya digunakan untuk studi awal fortifikasi zat gizi tertentu
pada bahan makanan yang potensial sebagai wahana (vehicle). Hanya dengan
metode ini dapat dilakukan estimasi yang tepat terhadap dosis fortifikan. Contoh
di Indonesia metode ini pernah dipakai saat melakukan fortifikasi provitamin A
pada minyak goreng. Dilakukan studi konsumsi pangan dengan metode Semi
FFQ untuk mengetahui berapa konsumsi minyak goreng dan seberapa sering
dikonsumsi oleh orang Indonesia. Informasi yang dibutuhkan adalah kekerapan
konsumsi dan dosis konsumsi, sebagai dasar menghitung banyaknya vitamin A
yang akan dimasukkan ke dalam menyak goreng agar memberikan efek positif
terhadap pengurangan defisiensi vitamin A di Indonesia.
Metode ini tidak cocok dilakukan di skala individu, selain kurang efektif
juga fortifikasi jarang dilakukan untuk skala individu. Metode ini unit analisisnya
adalah individu akan tetapi hasilnya adalah untuk populasi. Jika metode ini
dilakukan pada tingkat individu maka informasi yang diperoleh sebatas untuk
individu dimaksud. Misalnya seorang pasien DM rawat jalan dilakukan metode
semi FFQ untuk mengetahui selisih gula murni yang dapat dikonsumsi setiap hari
agar kenaikan gula darahnya terkontrol. Pada kasus ini semi FFQ dapat
memberikan informasi kuantitatif rerata asupan gula setiap kali makan dan
informasi pada bahan makanan apa saja gula itu disuplai. Informasi ini berguna
untuk anjuran dan terapi gizi yang bersangkutan, tetapi tidak dapat digunakan
untuk jumlah dan jenis yang sama pada pasien lain.
Prinsip umum dalam penggunaan FFQ dan Semi FFQ adalah kekerapan
konsumsi pangan sebagai faktor risiko munculnya kasus gizi salah. Kekerapan
konsumsi pangan inilah yang harus dapat terukur dengan tepat melalui metode
FFQ.
Berdasarkan pertimbangan ini maka beberapa prinsip FFQ adalah
sebagai berikut:
1. Studi pendahuluan
2. Daftar makanan dan minuman
3. Kelompok bahan makanan
4. Periode waktu lama
5. Kalibrasi dengan metode lain
6. Mengukur kecenderungan
7. Diagnosis dini (prospektif)
8. Pada individu atau kelompok berisiko
9. Instrumen diujicoba
10. Skor konsumsi pangan
11. Kelompok literasi rendah
Metode FFQ memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh metode lainnya.
Kekhususan yang dimaksud adalah proses penggunaanya memerlukan
persiapan yang meliputi studi pendahuluan terhadap makanan yang dikonsumsi
seseorang. Penyakit degeneratif adalah penyakit kronik yang prevalensinya
meningkat setiap tahun. Penyakit degeneratif diakibatkan oleh faktor asupan
makanan baik berlebihan maupun kekurangan zat gizi tertentu dalam jangka
panjang. Dampak konsumsi jangka panjang makanan yang tidak seimbang
adalah pada berbagai level.
Pertanyaan tentang jenis makanan yang sering dikonsumsi adalah
diartikan konsumsi sejak beberapa bulan lalu, bukan konsumsi beberapa hari
yang lalu. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kekerapan konsumsi
makanan sebagaimana yang ada dalam daftar tetap adalah benar. Metode FFQ
berbeda dengan metode lain, karena jenis makanan yang ditanyakan adalah
tertutup. Pernyataan tertutup artinya hanya makanan yang ada dalam daftar
yang akan diinvestigasi kepada subjek. Daftar berbagai jenis makanan dan
minuman yang ada dalam FFQ juga dibuat sedemikian rupa melalui studi
pendahuluan kebiasaan makan subjek atau populasi .
Metode FFQ adalah metode semi kualitatif, dimana informasi tentang
bahan makanan yang dikonsumsi hanya berupa nama sedangkan jumlahnya
tidak secara tegas dibedakan. Setiap subjek yang menyatakan sering
mengonsumsi makanan dan minuman tertentu, tidak selalu harus diuraikan lebih
lanjut menjadi ukuran dan porsi yang dikonsumsi.
Meskipun metode FFQ hanya menanyakan kekerapan konsumsi
makanan dari daftar yang terbatas, namun tidak berarti metode ini mengabaikan
jumlah dan porsi. Atas alasan ini maka metode FFQ biasanya harus divalidasi
dengan metode food recall 24 jam atau food record. Informasi hasil validasi
intrumen FFQ adalah berguna untuk mengurangi bias saat menggunakan
metode FFQ. Salah satu alasan sehingga metode food recall 24 jam dapat
digunakan untuk melengkapi FFQ adalah untuk mendapatkan informasi
tambahan kuantitas asupan gizi pada subjek. Metode FFQ tidak memberikan
informasi asupan gizi secara kuantitas untuk kondisi actual.
Kemudahan penggunaan FFQ adalah karena jenis makanan yang ada dalam
daftar sudah disusun dengan teratur menurut sumbernya. Makanan menurut
sumbernya adalah makanan pokok,lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah.
Pembagian makanan yang demikian adalah yang lazim untuk susunan hidangan
masyarakat di Indonesia. Pengelompokan makanan yang demikian ditujukan
untuk mengkalsifikasikan makanan menurut skor konsumsi pada subjek.
Meskipun demikian semua makanan yang dimasukkan kedalam daftar FFQ
adalah makanan yang diduga memiliki risiko outcome terhadap kesehatan yang
sedang diinvestigasi

C. Kelebihan Dan Kekurangan


Kelebihan
Kelebihan metode FFQ dari aspek sasaran adalah dapat digunakan pada
kelompk literasi rendah. Kemudahan ini disebabkan pada proses pengumpulan
datanya adalah menggunakan metode wawancara langsung (direct interview),
bukan wawancara tidak langsung (indirect interview). Wawancara tidak langsung
contohnya adalah wawancara menggunakan telepon (telephon interview).
Sasaran dengan kemampuan baca tulis dan pemahaman yang rendah dapat
diinvestigasi konsumsi pangannya dengan baik. Salah satu syaratnya adalah
dilakukan oleh interviewer yang terlatih.
Kelebihan metode FFQ adalah ketepatan dalam membuat daftar bahan
makanan atau minuman pada formulir FFQ. Metode ini sangat sistematis karena
semua bahan makanan dan minuman sudah dibuat daftar namanya dan sudah
diverifikasi sesuai dengan kebiasaan makan subjek. Bentuk pertanyaan tertutup
adalah lebih banyak digunakan sehingga waktu untuk interview adalah sama
untuk setiap subjek. Cara ini dapat mengurangi over plat syndrome atau
menaksir konsumsi terlalu tinggi dari fakta yang sesungguhnya.
Kelebihan metode FFQ dibanding dengan metode SKP yang lain adalah
mewakili kebiasaan makan subjek sedangkan metode yang lain seperti pada
metode recall konsumsi 24 jam (Food Recall 24 jam), penimbangan makanan
(Food Weighing), adalah mendeskripsikan asupan aktual sehari. Jika metode
SKP tingkat individu yang lain akan digunakan untuk menderskripsikan konsumsi
mingguan atau bulanan dan bermaksud melihat variasi antar hari maka
pengumpulannya harus berulang. Pada metode FFQ tidak ditemukan
pengumpulan berulang ulang.
Kelebihan lain metode FFQ dibanding metode metode ingatan makanan
(Food Recall 24 Jam) adalah tidak memaksa konsumen untuk mengingat seluruh
makanan dan minuman yang sudah dikonsumsinya dalam 24 jam terakhir.
Ingatan dalam metode FFQ adalah ingatan jangka panjang yang memang
dengan mudah dilakukan.
Metode FFQ memiliki kelebihan dapat dilakukan disemua setting lokasi
survei baik di tingkat rumah tangga maupun masyarakat dan rumah sakit atau
instansi. Metode ini sangat memungkinkan untuk dilakukan pada kondisi khusus
dimana metode lain tidak dapat digunakan. Salah satu contohnya adalah untuk
kepentingan skreening faktor risiko individu terhadap penduga malnutrisi dimasa
yang akan datang, menurut data kekerapan konsumsi saat ini. Metode FFQ tidak
memerlukan alat bantu kecuali instrumen. Pada metodel lain memerlukan alat
bantu seprtu photo makanan (food recall 24 jam), timbangan makanan (food
weighing). Pada pelaksanaannya metode ini sangat sederhana dibanding
metode lain pada aspek penggunaan alat bantu
Kekurangan

Kelemahan metode FFQ dibanding dengan banyak metode survei


konsumsi pangan yang lain adalah :
1. Butuh Persiapan yang Lebih rumit
Persiapan yang rumit adalah persiapan dalam rangka membuat studi
pendahuluan daftar bahan makanan yang akan dimasukkan kedalam Formulir
FFQ. Studi pendahuluan ini harus mencerminkan makanan dan minuman yang
memang nyata ditemukan di pasar lokal setempat. Kalau tidak dilakukan studi
pendahuluan maka daftar makanan dan minuman yang dimasukkan dalam
formulir FFQ menjadi faktor penghalang untuk kenyamanan wawancara akibat
terlalu banyak makanan dan minuman yang tidak pernah dikonsumsi subjek. Ini
tidak efektif untuk metode FFQ. FFQ harus menanyakan semua makanan dan
minuman yang ada dalam daftar, bukan pertanyaan terbuka.

2. Tidak menggambarkan Konsumsi Aktual.

Konsumsi aktual adalah konsumsi makanan dan minuman hari ini.


Metode FFQ tidak dapat digunakan untuk menanyakan asupan makanan hari ini,
karena metode ini adalah metode untuk mengukur kebiasaan makan masa lalu
dan masih berlangsung hingga hari ini. Jika ingin menilai asupan gizi aktual hari
ini metode FFQ tidak dapat digunakan, karena tidak ada ukuran jumlah yang
dikonsumsi. Atas alasan inilah maka muncul metode Semi FFQ untuk
menentukan asupan zat gizi. Akan tetapi metode Semi FFQ memiliki kelemahan
karena Porsi makan yang digunakan adalah porsi rerata bukan porsi aktual. Porsi
rerata adalah ukuran yang paling sering digunakan subjek jika mengonsumsi
makanan tertentu.

3. Tidak dapat mengukur Jumlah Makanan yang dikonsumsi

Metode FFQ tidak dapat mengukur jumlah bahan makanan yang


terdistribusi dalam rumah tangga dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi
setiap individu. Metode ini hanya mengukur keragaman tetapi tidak mengukur
jumlah seperti pada Metode Jumlah Makanan (food Account). Konsekwensinya
kurang peka untuk mendeteksi ketahanan pangan rumah tangga.

4. Tidak dapat mengukur asupan zat gizi


Metode ini tidak dapat menguukur asupan zat gizi. Asupan zat gizi dapat
dihitung, jika kita memiliki data berat bahan makanan. Pada metode ini tidak ada
data tentang berat bahan makanan yang dikonsumsi setiap subjek sehingga
tidak secara tepat digunakan untuk mengetahui asupan individu ataupun
keluarga. .

D. Langkah –Langkah Penggunaan FFQ


Setelah disediakan formulir FFQ yang bersifat final, maka dapat
digunakan untuk pengumpulan data konsumsi pangan. Langkah langkah
penggunaan FFQ adalah:
1. Baca seluruh isi formulir FFQ yang terdiri dari tiga kolom utama masing
masing

a) Nomor
b) Bahan makanan dan minuman dan
c) Frekuensi makan.

Khusus untuk kolom frekuensi makan dibagi menjadi 6 bagian masing masing.
Setiap bagian merupakan pilihan items frekuensi makan. Pilihan item frekuensi
makan dibagi menurut rating kekerapan konsumsi yaitu:
a) lebih dari tiga kali sehari
b) satu kali sehari
c) Tiga sampai enam kali seminggu
d) Satu sampai dua kali seminggu
e) Dua kali sebulan dan
f) Tidak pernah.

2. Perkenalkan diri dan tujuan anda melakukan wawancara konsumsi


pangan.

3. Tanyakan frekuensi makanan setiap bahan makanan yang ada pada daftar.
Berikan kesempatan kepada responden atau subjek untuk menjawab tentang
kekerapan konsumsi.
E. Proses Pengumpulan Data
1. Pengertian
Menurut Gault RH, kuesioner adalah serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang diajukan kepada seorang atau kelompok yang ingin diteliti.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi lebih mengenai
subjek tersebut.
Menurut Prof. Dr. Sugiyono, penelitan kuesioner adalah cara
mengumpulkan data dengan menggunakan seperangkat angket yang terdiri dari
pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada para responden.
Cara pengumpulan data dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu:
wawancara, observasi dan penyebaran kuesioner kepada responden penelitian.
Jenis data meliputi data primer dan data sekunder, lebih mudah
mempertanggungjawabkan data sekunder dibandingkan dengan data primer.
Desain penelitian dapat ditinjau dari desain laboratorium, eksperimen atau
lingkungan alami subyek dengan masing-masing keunggulan maupun
kelemahannya. Kualitas data primer yang dikumpulkan berdasarkan teknik survei
ditentukan oleh kualitas instrumen yang diwakili oleh pernyataan-pernyataan atau
pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam kuesioner penelitian tersebut.
Survei merupakan alternatif metode komunikasi dengan mengajukan
pertanyaan pada responden dan merekam jawabannya untuk dianalisis lebih
lanjut. Permasalahan dalam teknik survei lebih terkait dengan pembuatan
kuesionernya karena berhubungan langsung dengan daya tanggap responden.
Di sisi lain perlu upaya tertentu dalam rangka memberikan pemahaman kepada
responden sehingga responden mau menjawab dan menyelesaikan kuesioner.
Kuesioner dapat digunakan untuk memperoleh informasi pribadi misalnya
sikap, opini, harapan dan keinginan responden. Idealnya semua responden mau
mengisi atau lebih tepatnya memiliki motivasi untuk menyelesaiakan pertanyaan
ataupun pernyataan yang ada pada kuesioner penelitian. Apabila tingkat respon
(repon rate) diharapkan 100%.
Jenis kuesioner dalam penelitian biasanya diklasifikasi menjadi 3 bagian:
kuesioner terbuka, tertutup, dan tertutup-terbuka. Berikut penjelasan mengenai
ketiganya:
 Kuesioner terbuka adalah metode penelitian kuesioner yang memberikan
keleluasaan bagi informan untuk menuliskan sendiri jawaban dari daftar
pertanyaannya
 kuesioner tertutup adalah metode kuesioner yang menuliskan beberapa
pilihan untuk alternatif jawabannya (biasanya terdiri dari 2-5 kolom
jawaban). Dengan begitu, subjek hanya disuruh memberi centang pada
kolom jawaban yang diinginkan
 kuesioner tertutup-terbuka adalah penggabungan dari dua cara diatas.
Yakni peneliti memberikan dua alternatif jawaban, baik dengan space
kosong atau kolom pilihan jawaban.

2. Kelebihan Metode Kuesioner


Menurut Sukardi, beberapa kelebihan metode kuesioner adalah:
 Metode satu ini dapat digunakan pada jumlah dan skala yang sangat
Besar dan tanpa batas
 Flesibilitas waktu yang memungkin peneliti mendapatkan data-datanya
lebih cepat dari metode lainnya.
 Kerahasiaan identitas terjaga atau dibuat anonim, jika calon kuesioner
tidak ingin disebutkan identitasnya.
 Biaya lebih murah bahkan bisa jadi tanpa mengeluarkan uang sama
sekali jika kuesioner dijajakan secara online.

3. Kekurangan Metode Kuesioner


Adapun sisi kekurangan dari metode satu ini adalah sebagai berikut:
 Reaksi para responden tidak dapat diketahui secara jelas.
 Terkadang responden tidak menepati waktu pengumpulan yang telah
ditentukan.
 Jawaban seringkali dibuat secara asal-asalan.
 Tidak jarang responden kesulitan memberikan jawaban, semisal jika
mereka adalah kelompok dari tingkat pendidikan yang rendah.
Contoh Kuesioner :

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEK

Nama Responden :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak Tidak
tahu
1 Menurut ibu,apakah manfaat mengkonsumsi
makanan tinggi energi dalam porsi sering dapat
menambah berat badan ?
2 Menurut ibu, apakah manfaat sumber bahan
makanan protein dapat membantu perkembangan
sel-sel tubuh janin ?
3 Menurut ibu, apakah ketidaksukaan dalam
mengkonsumsi protein dapat mencukupi
kebutuhan janin?
4 Menurut ibu, apakah makanan yang mengandung
asam folat dan omega 3 dapat dengan baik
meningkatkan fungsi otak janin ?
5 Menurut ibu, apakah berat badan yang kurang bisa
dikatakan KEK?
6 Menurut ibu,apakah selama kehamilan trimester 2
perlu mengkonsumsi protein 4 x lebih banyak dari
trimester 1?
7 Menurut ibu, apakah selama kehamilan diperlukan
minum tablet Fe ?
8 Menurut ibu, apakah jika LILA kurang dari 23,5 cm
akan beresiko KEK dan mengganggu
perkembangan janin?
9 Menurut ibu, apakah makanan yang dikonsumsi
akan mempengaruhi ASI ketika menyusui?
10 Menurut ibu, apakah semua asupan makanan
harus lengkap dari awal kehamilan sampai
kelahiran?
11 Menurut ibu, apakah jika tidak suka makan nasi
perlu menggantikan dengan mengkonsumsi
protein lebih banyak seperti tahu ?
12 Menurut ibu, apakah kenaikan berat badan yang
sedikit dapat mempermudah proses kelahiran?
13 Menurut ibu, apakah asupan makanan yang
kurang dapat menyebabkan kekurangan gizi pada
janin?
14 Menurut ibu, apakah ibu hamil yang kurus
dikatakan bumil KEK?
15 Menurut ibu, apakah saat hamil berarti ibu harus
menambah porsi makan untuk 2 orang?
16 Menurut ibu, apakah mengkonsumsi makanan
lebih banyak dari sebelum hamil merupakan salah
satu cara mengatasi ibu hamil yang KEK?
17 Menurut ibu, apakah anemia pada bayi baru lahir
merupakan dampak dari ibu hamil KEK?

18 Menurut ibu, apakah pendarahan pada saat


persalinan merupakan dampak dari ibu hamil
KEK?
19 Menurut ibu, apakah penyebab KEK pada ibu
hamil terdapat ketidakseimbangan asupan
gizi,penyakit infeksi,pendarahan serta bayi dengan
berat lahir rendah
20 Menurut ibu, apakah mengkonsumsi susu
merupakan cara mengatasi ibu hamil yang KEK?
SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEK

Petunjuk Pengisisan : Beri tanda () pada kolom yang sesuai dengan pernyataan
sikap
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju

No Pernyataan Sikap STS TS S SS


. (1) (2) (3) (4)
1 Berat badan ibu hamil tidak berhubungan dengan
status gizi ibu hamil selama masa kehamilan
2 Peningkatan berat badan ibu hamil tidak
berhubungan dengan berat badan bayi baru lahir
3 Ibu dengan LILA kurang dari 23,5 cm harus banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein
dan karbohidrat
4 Ketika ibu hamil maka ibu perlu mengkonsumsi
tablet tambah darah (Fe)
5 Perlu mengukur kenaikan berat badan selama
kehamilan secara rutin
6 Jika ibu mengalami KEK pada masa kehamilan ibu
tidak merasa panic karena hal tersebut merupakan
hal yang wajar untuk ibu hamil
7 Ketika hamil ibu lebih suka mengkonsumsi
makanan junkfood daripada mengkonsumsi
makanan seimbang
8 Ketika hamil ibu suka pilih-pilih makanan karena
tidak menyukai bau makanan
9 Seharusnya ibu memperbanyak mengkonsumsi
karbohidrat,protein untuk menghadap masa
kehamilan
10 Perlu melakukan pengukuran antropometri seperti
IMT,LILA pada bumil untuk menentukan status gizi
bumil
11 Saya akan makan lebih banyak dari porsi
sebelumnya (sebelum hamil )karena dianggap untuk
2 orang yaitu ibu dan janin
12 Makanan saat hamil tidak perlu mahal yang penting
bergizi
13 Saat hamil susu sangat bermanfaat untuk ibu hamil
karna mengandung kalsium untuk pertumbuhan
tulang dan gigi
14 Ibu hamil dilarang memakan ikan selama kehamilan
supaya anaknya tidak bau amis
15 Selain mengkonsumsi makanan yang bergizi ibu
hamil tidak boleh mengkonsumsi tablet Fe
16 Selama hamil,asupan gizi tidak boleh saya abaikan
karna penting untuk persiapan melahirkan dan
menyusui
17 Untuk menambah tenaga ibu hamil akan
mengkonsumsi makanan selingan pagi dan sore hari
seperti kolak,bubur kacang hijau,kue-kue atau
makanan selingann lainnnya
18 Nasi ,ikan,sayur,buah tambah segelas susu
merupakan makanan bergizi yang seimbang dan
menyehatkan untuk ibu hamil
19 Ibu hamil harus mencukupi kebutuhan sehari
sebanyak 2400 kkal
20 Ibu hamil yang tidak mencukupi kebutuhan gizi
selama kehamilan akan mengalami kesusahan ketika
melahirkan
FORMULIR SEMI KUANTITATIF

Nama Subjek : Tanggal Wawancara


:
Umur : Pewawancara
:
Jenis Kelamin :

Alamat
:

Frekuensi Konsumsi (Skor Konsumsi


Pangan)

sebulan2 kali

pernahTidak
>3 kali/hari

3-6 kali/mg

1-2 kali/mg
1 kali/hari
N Bahan Makanan Satu porsi (g)
o
(50) (25) (15) (10) (5) (0)
A Makanan Pokok
.
1 Nasi ¾ gls (100)
2 Kentang 2 bh (210)
3 Roti Putih 1 iris (75)
4 Biskuit 4 bh(40)
5 Jagung Segar 3 bh (125)
B Lauk Hewani
6 Daging Ayam 1 ptg sdg (40)
7 Ikan Segar 1 ptg (40)
8 Telur Ayam 1 btr(55)
9 Ikan Teri 1 sdm (15)
1 Udang 5 ekor sdg (35)
0
C Lauk Nabati
1 Kacang Merah ½ sdm (25)
1
1 Tahu 2 ptg (100)
2
1 Tempe 2 ptg sdg (50)
3
1 Kacang hijau ½ sdm (25)
4
D Sayuran
1 Bayam 1 gls (100)
5
1 Sawi 1 gls (100)
6
1 Kangkung 1 gls (100)
7
1 Brokoli 1 gls (100)
8
E Buah
1 Pisang 2 bh (100)
9
2 Mangga ¾ bh (90)
0
2 Pepaya 1 ptg (100)
1
2 Apel ½ ptg (100)
2
2 Jeruk 2 bh(100)
3

Anda mungkin juga menyukai