Askeb Hepatitis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kematian maternal didefinisikan oleh International Classification of
Diseases, Injuries and Causes of Death- Ninth Revision (ICD9) (ICD9 World
Health Organization Geneva 1993) sebagai kematian seorang wanita saat
hamil atau dalam 42 hari terminasi kehamilan, akibat penyebab apa pun yang
berkaitan dengan atau diperburuk oleh klehamilan atau penatalaksanaannya,
tetapi bukan karena kecelakaan atau penyebab incidental” (David.T.Y.LIU,
2007 : 20).
Dari berbagai studi atau survey, angka kematian ibu di Indonesia telah
menurun dari sekitar 450 di tahun 1986 ke 307 per 100.000 kelahiran hidup di
tahun 2002. Dalam garis besarnya, sebab-sebab kematian ibu dapat dibagi
dalam dua kategori : penyebab langsung dan penentu tidak langsung.
Penyebab langsung kematian maternal adalah komplikasi yang terjadi selama
kehamilan, kelahiran atau nifas. Kebanyakan kematian ibu di Indonesia (75-
85%) berkaitan dengan satu atau paduan dari tiga macam komplikasi utama :
perdarahan, infeksi dan eklampsia (Utomo and Kak, 1991: 41).
Dalam Sarwono, 2005 bahwa mengingat kira-kira 90 % kematian ibu
terjadi saat sekitar persalinan dan kira-kira 95 % penyebab kematian ibu
adalah komplikasi obstetric yang sering tidak bias diperkirakan sebelumnya.
Maka kebijaksanaan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan
AKI adalah mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal
didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetric sedekat mungkin kepada
semua ibu hamil.
Untuk itu dalam upaya menurunkan angka kematian maternal, salah
satunya dapat ditempuh dengan memberikan asuhan persalinan yang aman
dengan memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai
pengetahuan, ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman
dan bersih.
Menjelang persalinan sebagian besar merasa takut menghadapi
persalinannya. Kala I perlu dijelaskan dengan baik bahwa persalinan akan
berjalan aman. Asuhan kala I pada ibu bersalin ini sangat mempengaruhi
proses persalinan nantinya (Hanifa Winkosastro, 2005).
Tujuan kebidanan masa kini dan waktu mendatang adalah menekan
angka kematian dan kesakitan ibu dan anak sampai kepada batas yang tidak
dapat diturunkan lagi. Tujuan ini hanya dapat dicapai bila kita mampu
mengenali dan menangani factor-faktor medis dan non medis penyebab
morbiditas dan mortalitas (Manuaba, 1998).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa dapat
memberikan asuhan kebidanan melalui pendekatan manajemen varney
sehingga asuhan yang diberikan dapat secara komprehensif yang sesuai
dengan standar kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian kepda klien meliputi data subyektif dan
data obyektif.
2. Menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah
3. Mengantisipasi maslah potensial bila mungkin terjadi
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera terhadap klien atas diagnosa
yang dibuat
5. Membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada klien
6. Melaksanakan tindakan dari perencanaan yang telah dibuat
7. Melakukan evaluasi yang telah dilaksanakan dan melakukan
asuhan selanjutnya.

1.3 Manfaat Penulisan


1. Mahasiswa dapat memberikan imunisasi sesuai dengan jadwal pembrian
imunisasi.
2. Mahasiswa dapat membantu dalam peningkatan pelayanan ksehatan secara
langsung nantinya, sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara umum.

1.4 Metode Penulisan


Data dalam penulisan asuhan kebidanan ini didapatkan dengan cara :
1. Studi Kepustakaan
Dengan mempelajari dan membaca buku-buka referensi yang
berhubungan dengan masalah yaitu ditulis tujuannya agar dapat
mendapatkan data dasar yang teoritis dan bersifat ilmiah.
2. Observasi
Dengan pengamatan secara langsung meliputi inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi
3. Wawancara
Mengadakan tanya jawab secara langsung kepada klien, keluarga atau
tenaga kesehatan. Tujuannya adalah untuk memperoleh data secara
langsung dari sumber data.
4. Mempelajari Status
Dengan melihat rekam medis klien terhadap program pengobatan melalui
catatan medik

1.5 Sistematika Penulisan


Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan (tujuan umum dan khusus),
manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORI
Berisi tentang teori konsep imunisasi, konsep imunisasi
hepatitis B dan konsep manajemen asuhan kebidanan varney.
BAB III : TINJAUAN KASUS
Berisi tentang tinjauan kasus yang akan dibahas sesuai dengan
tinjauan manajement varney.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan antara teori dan masalah yang ada di
lapangan apakah ada kesenjangan teori dan praktek.
BAB V : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Imunisasi


2.1.1 Definisi Persalinan
Vaksin adalah suatu produk biologic yang terbuat dari kuman.
Komponen kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau
dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh seseorang.
(Depkes, 2005)
Imunisasi berasal darikata imun yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan
cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia.
( Pedoman Klinis Pediatri, 2002)

2.1.2 Tujuan Imunisasi


1. Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu
2. Apabila terjadi penyakit maka tidak terlalu parah dan dapat
mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat.

2.1.3 Sasaran
Bayi umur 0-11 bulan
(Depkes, 2005)

2.1.4 Jenis- jenis Vaksin dalam Program Imunisasi


1. BCG
Indikasi : Untuk pemberian aktif terhadap tuberculosa
Dosis : 0,05 ml
Cara pemberian disuntikkan secara intracutan di daerah lengan kanan
atas. Vaksin yang sudah dilarutkan harus diberikan sebelum lewat 3
jam.
Kontraindikasi : Aksim, tuberculosis dan mereka yang menderita
TBC.
2. DPT
Indikasi : Untuk memberikan kekebalan secara stimultan terhadap
difteri, pertusis dan tetanus.
Dosis : 0,5 ml sebanyak 3 dosis
Cara pemberian disuntikkan secara intramuscular.
Dosis pertama dilakukan pada usia 2 bulan.
3. DT
Indikasi : Untuk memberikan kekebalan secara stimultan terhadap
difteri dan tetanus.
Dosis : 0,5 ml
Cara pemberian disuntikkan secara intramuscular.
Imunisasi diberikan sebelum usia 8 tahun.
4. Polio
Indikasi : Untuk memberikan kekebalan secara stimultan terhadap
penyakit polio.
Dosis : 2 tetes sebanyak 4 kali
Cara pemberian diteteskan. Dosis pertama diberikan pada usia 1
bulan. Setiap membuka vial harus menggunakan penetes baru.
5. Campak
Indikasi : Untuk memberikan kekebalan secara stimultan terhadap
penyakit campak.
Dosis : 0, 5 ml
Cara pemberian disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri usia 9-
11 bulan.
6. Hepatitis B
Indikasi : Untuk memberikan kekebalan secara stimulant terhadap
penyakit hepatitis B.
Dosis dan cara pemberian:
1. Sebelum digunakan, vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar
suspensi menjadi homogen.
2. Vaksin disuntikkan dengan dosis 0,5 ml secara intramuscular
3. Pemberian sebanyak 3 kali
4. Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya
dengan interval minimum 4 minggu.

2.2 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan


2.2.1. Pengkajian
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian klien
Jam : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian klien

I. Data Subyektif
1. Biodata
1) Anak
Nama bayi : Mengetahui identitas dan menghindari
terjadinya kekeliruan.
Usia : Mengetahui usia bayi
Jenis kelamin : Mengetahui jenis kelamin anak
2) Orang tua
Nama : Nama ibu dan suami untuk mengenal,
memanggil dan menghindari terjadinya
kekeliruan (Christina, 2000: 41).
Umur : Untuk mengetahui keadaan apakah ibu
termasuk usia diatas 35 tahun, kita dapat
memberi KIE pada ibu untuk tidak hamil
lagi atau untuk melakukan KB yang
jangka waktunya lama (IUD/implan) atau
MOW (Pudiknakes, 2000: 143).
Agama :Untuk mengetahui kemungkinan
pengaruhnya terhadap kebiasaan pasien
terhadap asuhan yang diberikan. Dengan
diketahuinya agama pasien, akan
memudahkan bidan melakukan pendekatan
di dalam melaksanakan asuhan kebidanan
(Depkes RI, 2002: 14).
Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu
berasal dan memudahkan dalam
memberikan komunikasi antara petugas
kesehatan dan ibu untuk mengadakan
persiapan dan agar nasehat kita nanti dapat
diterima dan dimengerti oleh ibu/
keluarga.
Pendidikan :Tingkat penyampaian komunikasi yang
diberikan tergantung pada tingkat
penegtahuan, dan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan dengan hal ini sangat
mempengaruhi keefektifan dalam
memberikan asuhan kepada klien.
Pekerjaan : Mengetahui bagaimana taraf hidup dan
sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaan
ibu/suami dapat mempengaruhi kesehatan
klien atau tidak.
Penghasilan : Mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan klein.
Alamat : Mengetahui tempat tinggal klien dan
menilai apakah lingkungan cukup aman
bagi kesehatannya serta mempermudah
untuk melakukan kunjungan ulang.
2. Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit apa
sehingga untuk kali ini bisa diusahakan melakukan pencegahan.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengenai latar belakang keluarga yang meliputi penyakit
menular seperti TBC dan hepatitis sebagai upaya untuk
mengantisipasi penularan penyakit tersebut pada ibu post partum dan
bayinya. Selain itu adanya anggota keluarga yang menderita penyakit
menurun seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa
asma dan adanya riwayat kembar (Manuaba, 2000: 265).
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan Neonatal
- Kehamilan
Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan dimana dan berapa kali,
obat –obat yang didapat selama pemeriksaan kehamilan dan berapa
kali mendapatkan imunisasi TT pada usia kehamilan berapa.
- Persalinan
Ibu melahirkan pada usia kehamilan berapa, dimana, ditolong oleh
siapa, jenis kelamin anaknya, berat dan panjangnya,
spontan/tindakan, anak lahir langsung menangis atau tidak.
- Neonatal
Bayi lahir kapan, ditolong oleh bidan / dukun, berat badan, panjang
ada kelainan bawaan apa tidak.

II. Data Obyektif


1. Pemeriksaan umum:
Keadaan umum :Baik
Berat Badan : 2500-4000 gram
Panjang badan : 50-53cm
Lingkar Kepala : 30- 33 cm
Lingkar dada : 33- 35 cm
Tangis bayi : Menangis kuat
Aktivitas : Kuat
Warna : Merah
Tanda-tanda vital
Pernapasan : 30x – 60x/ menit
Nadi : 100 x -120 x/ mnt
Suhu : 36,50 C - 37,50 C
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : simetris/ tidak, ada benjolan abnormal/ tidak,
tampak caput succedaneum/ tidak, tampak
cephal hematoma/ tidak, rambut tipis/ tebal,
dan warna rambut.
Wajah : pucat/ tidak, warna kemerahan/ kebiruan
Mata : simetris/ tidak, sklera ikterus/ tidak, ada tanda-
tanda infeksi/ tidak
Telinga : simetris/ tidak, tampak serumen/ tidak
Mulut : simetris/ tidak, warna kemerahan/ kebiruan,
ada labioschiziz/ tidak, ada labio palatoschiziz/
tidak.
Leher : Tampak pembesaran kelenjar tyroid dan
pembesaran vena jugularis/ tidak
Dada : Simetris/ tidak, terlihat retraksi dada/ tidak
Abdomen : Tali pusat masih basah dan terbungkus kasa
steril/ tidak, dan tampak hernia umbilikalis/
tidak.
Punggung : Ada spina bifida/ tidak
Genetalia : Jenis kelamin laki-laki/ perempuan, bersih/
tidak, testis sudah turun
Anus : Bersih, tidak/ terdapat atresiani
Ekstrimitas
Atas : Simetris/ tidak, terdapat polidaktil maupun
sindaktil/ tidak, pergerakan aktif/ tidak
Bawah : Simetris/ tidak, terdapat polidaktil maupun
sindaktil/ tidak, pergerakan aktif/ tidak
Integumen : Bersih/ tidak, turgor baik/ buruk

b. Palpasi
Kepala : Teraba benjolan abnormal/ tidak
Abdomen : Teraba benjolan abnormal/ tidak
Integumen : Turgor kulit baik/ buruk

c. Auskultasi
Dada : Terdengar ronkhi/ tidak, terdengar wheezing/
tidak

d. Perkusi
Abdomen : Kembung/ tidak

3. Pemeriksaan Lain
1) Reflek rooting : +/-
2) Reflek morrow : +/-
3) Reflek suckling : +/-
4) Reflek babinski : +/-

2.2.2. Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Dx : By Ny”S” usia ... hari dengan Imunisasi Hepatitis B
Ds : Ibu mengatakan melahirkan bayinya tanggal ...
Do : Keadaan umum : Baik
Berat Badan : 2500-4000 gram
Panjang badan : 50-53cm
Lingkar Kepala : 30- 33 cm
Lingkar dada : 33- 35 cm
Tangis bayi : Menangis kuat
Aktivitas : Kuat
Warna : Merah
Tanda-tanda vital
Pernapasan : 30x – 60x/ menit
Nadi : 100 x -120 x/ mnt
Suhu : 36,50 C - 37,50 C

II.1.3 Antisipasi Masalah Potensial


-

II.1.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


-

2.1.5 Intervensi
Dx : By Ny”S” usia ... hari dengan Imunisasi Hepatitis B
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan kepada bayi Ny”S” usia
0 hari dengan imunisasi Hepatitis B diharapkan bayi dapat
terhindar dari penyakit Hepatitis B.
Kriteria hasil :
Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital
Pernapasan : 40 - 60 x/ menit
Nadi : 100 - 140 x/ mnt
Suhu : 36,50 C - 37,50 C
Tangis Bayi : Menangis Kuat
Tonus otot : Aktif
Warna : Kemerahan
Tidak terjadi infeksi pada bayi
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dengan teknik komunikasi terapeutik
R/ Terjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan,
klien dan keluarga.
2. Jelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya
R/ Ibu mengetahui tentang keadaan bayinya
3. Jelaskan manfaat imunisasi hepatitis B
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi
hepatitis B
4. Jelaskan pada ibu tentang efek samping imunisasi hepatitis B
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi
hepatitis B
5. Lakukan inform concent
R/ Persetujuan diberikan setlah pasien diberikan penjelasan yang
lengkap dan obyektif tentang tindakan ang dilakukan.
6. Berikan imunisasi hepatitis B
R/ Pemberian imunisasi hepatitis B yang aman dan sesuai dengan
standar akan menurunkan morbiditas dan mortalitas.
7. Jelaskan pada ibu tentang jadwal imunisasi selanjutnya
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang jadwal imunisasi

2.1.6. Implementasi
Rencana menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah V
dilaksanakan secara efisien dan aman sesuai situsi dan kondisi.

2.1.7 Evaluasi
Dilakukan evaluasi sejauh mana manfaat keefektifan dari asuhan
kebidanan yang sudah diberikan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data


Hari / Tanggal : Kamis, 5 Maret 2009
Jam : 13.45 WIB

I. Data Subyektif
1. Biodata
1) Anak
Nama bayi : By Ny”S”
Usia : 0 hari
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal lahir : 5 Maret 2009
Anak ke : pertama
2) Orang Tua
Nama ibu : Ny. “S” Nama suami : Tn “S”
Umur : 20 Th Umur : 35 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : 1.500.000
Alamat : Sumberjati- Sukorejo
2. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
penyakit kuning, penyakit TBC dan penyakit menurun seperti darah
tinggi, kencing manis asma dan tidak pernah dirawat dirumah sakit pada
waktu sebelum hamil dan waktu hamil.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti penyakit kuning, penyakit TBC dan penyakit menurun
seperti darah tinggi, kencing manis, asma dan tidak ada riwayat anak
kembar.
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Neontal
1) Kehamilan
a. Trimester I
Ibu mengatakan pada saat hamil muda merasakan mual muntah
tapi tidak sampai mengganggu aktivitas ibu dan ibu periksa
kehamilan ke bidan setiap bulan dan ibu mendapatkan vitamin,
yodium dan penyuluhan tentang gizi ibu hamil.
b. Trimester II
Ibu mulai merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 5 bulan.
Ibu mengatakan melakukan pemeriksaan ke bidan setap bulan
dan mendapat vitamin, penambah darah, suntuk TT dan
penyuluhan tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil dan
pentingnya menjaga kebersihan.
c. Trimester III
Ibu mengatakan melakukan pemeriksaan ke bidan 2 minggu
sekali mulai usia kehamilan 7 bulan dan ibu mendapatkan
penambah darah, vitamin dan penyuluhan tentang persiapan
persalinan, tanda-tanda persalinan dan tanda-tanda bahaya pada 3
bulan terakhir kehamilan.
2) Persalinan
Ibu mengatakan pada hari Kamis tanggal 5 Maret 2009 melahirkan
bayinya ditolong oleh bidan jam 12.00 WIB dengan jenis kelamin
laki-laki. Setelah melahirkan ASI langsung keluar dan ibu menyusui
bayinya.
3) Neonatal
Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 5 Maret 2009 dengan normal
ditolong oleh bidan pada jam 12.05 WIB dengan jenis kelamin laki-
laki dengan berat badan 3800 gram, panjang badan 50 cm, lingkar
kepala 33 cm, bayi menangis kuat dan tidak ada kelainan.
II. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum:
Keadaan umum : Baik
Berat Badan : 3800 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 33 cm
Lingkar dada : 34 cm
Tangis bayi : Menangis kuat
Aktivitas : Kuat
Tanda-tanda vital
Pernapasan : 40x/ menit
Nadi : 120 x/ mnt
Suhu : 36,60 C

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak
tampak caput succedaneum, tidak tampak
cephal hematoma, rambut tipis, dan warna
rambut hitam.
Wajah : tidak pucat, warna kemerahan
Mata : simetris, sklera tidak ikterus, tidak ada tanda-
tanda infeksi
Telinga : simetris, tidak tampak serumen
Mulut : simetris, warna merah, tidak ad labioschiziz,
tidak ada labio palatoschiziz.
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid dan
tidak tampak pembesaran vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak terlihat retraksi dada, puting
susu menonjol
Abdomen : Tali pusat masih basah dan terbungkus kasa
steril, dan tidak tampak hernis umbilikalis.
Punggung : Tidak ada spina bifida
Genetalia : Jenis kelamin laki-laki, bersih, testis sudah
turun
Anus : Bersih, tidak terdapat atresiani
Ekstrimitas
Atas : Simetris, tidak terdapat polidaktil maupun
sindaktil, pergerakan aktif
Bawah : Simetris, tidak terdapat polidaktil maupun
sindaktil, pergerakan aktif
Integumen : Bersih, Turgor baik

b. Palpasi
Kepala : tidak teraba benjolan abnormal
Abdomen : Tidak teraba pembesaran dan benjolan
abnormal
Integumen : Turgor kulit baik

c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar ronkhi, tidak terdengar
wheezing

d. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
3. Pemeriksaan Lain
1) Reflek rooting :+
2) Reflek morrow :+
3) Reflek suckling :+
4) Reflek babinski :+

3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Dx : By Ny”S” usia 0 hari dengan Imunisasi Hepatitis B
Ds : Ibu mengatakan melahirkan bayinya tanggal 5 Maret 2009 jam 12.
05 WIB
Do : Keadaan umum : Baik
Berat Badan : 3800 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 33 cm
Lingkar dada : 34 cm
Tangis bayi : Menangis kuat
Tonus otot : Aktif
Warna : Kemerahan
Tanda-tanda vital
Pernapasan : 40x/ menit
Nadi : 120 x/ mnt
Suhu : 36,60 C

3.3 Anisipasi Masalah Potensial


-

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


-
3.5 Intervensi
Dx : By Ny”S” usia 0 hari dengan Imunisasi Hepatitis B
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan kepada bayi Ny”S” usia 0 hari
dengan imunisasi Hepatitis B diharapkan bayi dapat terhindar dari
penyakit Hepatitis B.
Kriteria hasil :
Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital
Pernapasan : 40 - 60 x/ menit
Nadi : 100 - 140 x/ mnt
Suhu : 36,50 C - 37,50 C
Tangis Bayi : Menangis Kuat
Tonus otot : Aktif
Warna : Kemerahan
Tidak terjadi infeksi pada bayi
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dengan teknik komunikasi terapeutik
R/ Terjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan, klien dan
keluarga.
2. Jelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya
R/ Ibu mengetahui tentang keadaan bayinya
3. Jelaskan manfaat imunisasi hepatitis B
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi hepatitis B
4. Jelaskan pada ibu tentang efek samping imunisasi hepatitis B
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi hepatitis
B
5. Lakukan inform concent
R/ Persetujuan diberikan setlah pasien diberikan penjelasan yang lengkap
dan obyektif tentang tindakan ang dilakukan.
6. Berikan imunisasi hepatitis B
R/ Pemberian imunisasi hepatitis B yang aman dan sesuai dengan standar
akan menurunkan morbiditas dan mortalitas.
7. Jelaskan pada ibu tentang jadwal imunisasi selanjutnya
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang jadwal imunisasi

3.6 Implementasi
Hari / Tanggal : Kamis, 5 Maret 2009
Jam : 14.00 WIB
Dx : By Ny”S” usia 0 hari dengan Imunisasi Hepatitis B
Implementasi
1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan teknik komunikasi terapeutik
dengan memberi salam pada ibu, memperkenalkan diri dan bersikap
ramah.
2. Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan bayinya baik.
3. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat imunisasi hepatitis B yaitu untuk
memberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis B.
4. Menjelaskan pada ibu tentang efek samping imunisasi hepatitis B yaitu
bengkak pada daerah penyuntikan.
5. Melakukan persetujuan tindakan dengan memberikan penjelasan
manfaat dan efek samping imunisasi hepatitis B dan ibu menyetujui
untuk dilakukan imunisasi.
6. Memberikan imunisasi hepatitis jam 14.00 WIB
1) Persiapan Alat
HB uniject, kapas DTT, bengkok, dan buku KIA.
2) Persiapan Pasien
Orang tua pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan
dan bayi ditidurkan.
3) Langkah-langkah
a. Mencuci tangan
b. Menyiapkan alat
c. Membuka Hb uniject
d. Membersihkan paha dengan kapas DTT
e. Menentukan lokasi tusukan yaitu 1/3 paha lateral sebelah kanan
f. Memegang paha
g. Memegang spuit dengan tangan kanan memasukkan jarum
dengan sudut 90° secara intra muscular
h. Mencabut jarum suntik dan tekan dengan kapas DTT
7. Menjelaskan pada ibu tentang jadwal imunisasi selanjutnya yaitu
imunisasi BCG setelah bayi berumur 1 bulan.

3.7 Evaluasi
Tanggal : 5 Maret 2009
Jam : 14.20 WIB
S : Ibu mengatakan anaknya sudah diimunisasi hepatitis
Ibu mengerti tentang efek samping imunisasi hepatitis
O : Keadaan umum : baik
TTV dalam batas normal
Pernapasan : 40 x/ menit
Nadi : 120 x/mnt
Suhu : 36,7oC
Bayi sudah diberi imunisasi hepatitis
Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh
petugas kesehatan.
A : By Ny”S” umur 0 hari dengan imunisasi hepatitis
P : Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif
Mengingatkan kembali pada ibu tentang jadwal imunisasi
selanjutnya.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada kasus Ny. ”S” GI P0000 Ab000 usia kehamilan 39 – 40 minggu janin
tunggal, hidup, intra uterin inpartu kala I fase aktif. Ibu mengatakan kenceng-
kenceng pada perut bagian bawah mulai jam 17.00 WIB kemudian pada jam
12.30 WIB ibu semakin kenceng-kenceng dan ibu pergi ke Puskesmas diantar
suaminya dan keluarganya. Selain dilakukan pengumpulan data subyektif dan data
obyektif diketahui bahwa keadaan ibu dan janin berdasarkan pemeriksaan
tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, periksa dalam dan Djj ibu dan janin sehat.
Pada jam 15.45 terlihat adanya tanda gejala kala II yaitu ibu mengatakan
kenceng-kenceng semakin kuat. Terlihat adanya tekanan pada anus terlihat
perineum menonjol, dan vulva dan vagina membuka kemudian pada saat
dilakukan pemeriksaan vagina pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban
sudah pecah. Kemudian pada jam 16.00 WIB bayi lahir normal berat badan 4000
gram dan panjang 51 cm.
Dalam langkah V dan VI yaitu intervensi dan implementasi kami tidak
menemukan kesenjangan antara teori dan praktek, dimana dalam intervensi dan
implementasi diberikan sesuai dengan kebutuhan ibu tersebut.
Jadi dalam kasus ini digunakan APN (asuhan persalinan normal) 58
langkah dan dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dimana semuanya telah
dilakukan sesuai dengan teori yang telah ada dan penulis menyimpulkan tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek seperti dalam pengawasan kala I langkah-
langkah dalam kala II dan dilanjutkan dengan IMD kemudian managemen aktif
kala III yang dilakukan pada kala III dan observasi pada kala IV dan nasehat yang
cukup penting untuk ibu setelah melahirkan yaitu : untuk memberikan ASI
eksklusif (sampai usia 6 bulan) diberikan secara on demand (tanpa terjadwal)
dengan begini kebutuhan nutrisi bayi memberikan terpenuhi terutama untuk
kekebalan tubuh bayi dan ibu juga perlu makan-makanan bergizi dan tambahan
kalori 500 kalori dari wanita normal serta untuk menjaga kebersihan terutama
payudara dan alat genetalia.
Menurut APN 2007 persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan
selaput ketuban keluar dari uterus itu dan proses persalinan terdiri dari 4 kala
yaitu kala I (kal pembukaan serviks menjadi pembukaan 10 cm atau lengkap),
kala II (kala pengeluaran janin), kala III (kala pengeluaran ari) kala IV (kala
observasi setelah kala IV sampai 2 jam
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari asuhan kebianan pada Ny. ”A” G III P2002
Ab000 yaitu pada tahap pengkajian data subyektif diperoleh data secara
lengkap. Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai data
dasar dalam menentukan identifikasi diagnosa atau masalah terhadap keadaan
yang dirasakan oleh Ibu.
Pada pelaksanaan rencana tindakan telah disusun berdasarkan yang
telah dilakukan observasi pada Ibu maka selanjutnya melaksanakan tindakan
yang telah tersusun sebelumnya berdasarkan asuhan kebidanan.
Evaluasi berdasarkan kebidanan yang diberikan pada Ny. ”A” ibu
mengalami kemajuan dalam persalinannya pada pukul 16.00 ibu telah
melahirkan bayi laki-laki dengan berat badan 4000 gram dan panjang bayi 51
cm dengan keadaan ibu dan bayi baik atau normal

5.2 Saran
Untuk petugas kesehatan
Diharapkan pada petugas kesehatan mempertahankan untuk menjaga
komunikasi sehingga didapatkan kerja sama yang baik dengan pasien
dalam memberikan asuhan kebidanan dan mempertahankan atau
meningkat kebersihan dan keamanan terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan.
- Bagi masyarakat
• Keluarga diharapokan dapat bekerjasama dengan petugas kesehaan
demi kelancaran dan memberikan asuhan kebidanan
• Keluarga sebaiknya mematuhi atas saran atau petunjuk yang baik dari
petugas kesehatan
• Keluarga dapat kembali jika ditemui ada masalah pada ibu atau
bayinya nanti
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul, 2007, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta : Jaringan nasional


praktek klinik 2007

Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri Edisi 2, Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, jakarta : YBPSP.

Anda mungkin juga menyukai