Askeb Hepatitis
Askeb Hepatitis
Askeb Hepatitis
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa dapat
memberikan asuhan kebidanan melalui pendekatan manajemen varney
sehingga asuhan yang diberikan dapat secara komprehensif yang sesuai
dengan standar kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian kepda klien meliputi data subyektif dan
data obyektif.
2. Menegakkan diagnosa kebidanan dan mengidentifikasi masalah
3. Mengantisipasi maslah potensial bila mungkin terjadi
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera terhadap klien atas diagnosa
yang dibuat
5. Membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada klien
6. Melaksanakan tindakan dari perencanaan yang telah dibuat
7. Melakukan evaluasi yang telah dilaksanakan dan melakukan
asuhan selanjutnya.
2.1.3 Sasaran
Bayi umur 0-11 bulan
(Depkes, 2005)
I. Data Subyektif
1. Biodata
1) Anak
Nama bayi : Mengetahui identitas dan menghindari
terjadinya kekeliruan.
Usia : Mengetahui usia bayi
Jenis kelamin : Mengetahui jenis kelamin anak
2) Orang tua
Nama : Nama ibu dan suami untuk mengenal,
memanggil dan menghindari terjadinya
kekeliruan (Christina, 2000: 41).
Umur : Untuk mengetahui keadaan apakah ibu
termasuk usia diatas 35 tahun, kita dapat
memberi KIE pada ibu untuk tidak hamil
lagi atau untuk melakukan KB yang
jangka waktunya lama (IUD/implan) atau
MOW (Pudiknakes, 2000: 143).
Agama :Untuk mengetahui kemungkinan
pengaruhnya terhadap kebiasaan pasien
terhadap asuhan yang diberikan. Dengan
diketahuinya agama pasien, akan
memudahkan bidan melakukan pendekatan
di dalam melaksanakan asuhan kebidanan
(Depkes RI, 2002: 14).
Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu
berasal dan memudahkan dalam
memberikan komunikasi antara petugas
kesehatan dan ibu untuk mengadakan
persiapan dan agar nasehat kita nanti dapat
diterima dan dimengerti oleh ibu/
keluarga.
Pendidikan :Tingkat penyampaian komunikasi yang
diberikan tergantung pada tingkat
penegtahuan, dan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan dengan hal ini sangat
mempengaruhi keefektifan dalam
memberikan asuhan kepada klien.
Pekerjaan : Mengetahui bagaimana taraf hidup dan
sosial ekonomi klien dan apakah pekerjaan
ibu/suami dapat mempengaruhi kesehatan
klien atau tidak.
Penghasilan : Mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan klein.
Alamat : Mengetahui tempat tinggal klien dan
menilai apakah lingkungan cukup aman
bagi kesehatannya serta mempermudah
untuk melakukan kunjungan ulang.
2. Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit apa
sehingga untuk kali ini bisa diusahakan melakukan pencegahan.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengenai latar belakang keluarga yang meliputi penyakit
menular seperti TBC dan hepatitis sebagai upaya untuk
mengantisipasi penularan penyakit tersebut pada ibu post partum dan
bayinya. Selain itu adanya anggota keluarga yang menderita penyakit
menurun seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa
asma dan adanya riwayat kembar (Manuaba, 2000: 265).
4. Riwayat kehamilan, persalinan, dan Neonatal
- Kehamilan
Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan dimana dan berapa kali,
obat –obat yang didapat selama pemeriksaan kehamilan dan berapa
kali mendapatkan imunisasi TT pada usia kehamilan berapa.
- Persalinan
Ibu melahirkan pada usia kehamilan berapa, dimana, ditolong oleh
siapa, jenis kelamin anaknya, berat dan panjangnya,
spontan/tindakan, anak lahir langsung menangis atau tidak.
- Neonatal
Bayi lahir kapan, ditolong oleh bidan / dukun, berat badan, panjang
ada kelainan bawaan apa tidak.
b. Palpasi
Kepala : Teraba benjolan abnormal/ tidak
Abdomen : Teraba benjolan abnormal/ tidak
Integumen : Turgor kulit baik/ buruk
c. Auskultasi
Dada : Terdengar ronkhi/ tidak, terdengar wheezing/
tidak
d. Perkusi
Abdomen : Kembung/ tidak
3. Pemeriksaan Lain
1) Reflek rooting : +/-
2) Reflek morrow : +/-
3) Reflek suckling : +/-
4) Reflek babinski : +/-
2.1.5 Intervensi
Dx : By Ny”S” usia ... hari dengan Imunisasi Hepatitis B
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan kepada bayi Ny”S” usia
0 hari dengan imunisasi Hepatitis B diharapkan bayi dapat
terhindar dari penyakit Hepatitis B.
Kriteria hasil :
Keadaan umum : Baik
Tanda-tanda vital
Pernapasan : 40 - 60 x/ menit
Nadi : 100 - 140 x/ mnt
Suhu : 36,50 C - 37,50 C
Tangis Bayi : Menangis Kuat
Tonus otot : Aktif
Warna : Kemerahan
Tidak terjadi infeksi pada bayi
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dengan teknik komunikasi terapeutik
R/ Terjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan,
klien dan keluarga.
2. Jelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya
R/ Ibu mengetahui tentang keadaan bayinya
3. Jelaskan manfaat imunisasi hepatitis B
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi
hepatitis B
4. Jelaskan pada ibu tentang efek samping imunisasi hepatitis B
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang efek samping imunisasi
hepatitis B
5. Lakukan inform concent
R/ Persetujuan diberikan setlah pasien diberikan penjelasan yang
lengkap dan obyektif tentang tindakan ang dilakukan.
6. Berikan imunisasi hepatitis B
R/ Pemberian imunisasi hepatitis B yang aman dan sesuai dengan
standar akan menurunkan morbiditas dan mortalitas.
7. Jelaskan pada ibu tentang jadwal imunisasi selanjutnya
R/ Menambah pengetahuan ibu tentang jadwal imunisasi
2.1.6. Implementasi
Rencana menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah V
dilaksanakan secara efisien dan aman sesuai situsi dan kondisi.
2.1.7 Evaluasi
Dilakukan evaluasi sejauh mana manfaat keefektifan dari asuhan
kebidanan yang sudah diberikan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Data Subyektif
1. Biodata
1) Anak
Nama bayi : By Ny”S”
Usia : 0 hari
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal lahir : 5 Maret 2009
Anak ke : pertama
2) Orang Tua
Nama ibu : Ny. “S” Nama suami : Tn “S”
Umur : 20 Th Umur : 35 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : 1.500.000
Alamat : Sumberjati- Sukorejo
2. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
penyakit kuning, penyakit TBC dan penyakit menurun seperti darah
tinggi, kencing manis asma dan tidak pernah dirawat dirumah sakit pada
waktu sebelum hamil dan waktu hamil.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti penyakit kuning, penyakit TBC dan penyakit menurun
seperti darah tinggi, kencing manis, asma dan tidak ada riwayat anak
kembar.
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Neontal
1) Kehamilan
a. Trimester I
Ibu mengatakan pada saat hamil muda merasakan mual muntah
tapi tidak sampai mengganggu aktivitas ibu dan ibu periksa
kehamilan ke bidan setiap bulan dan ibu mendapatkan vitamin,
yodium dan penyuluhan tentang gizi ibu hamil.
b. Trimester II
Ibu mulai merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 5 bulan.
Ibu mengatakan melakukan pemeriksaan ke bidan setap bulan
dan mendapat vitamin, penambah darah, suntuk TT dan
penyuluhan tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil dan
pentingnya menjaga kebersihan.
c. Trimester III
Ibu mengatakan melakukan pemeriksaan ke bidan 2 minggu
sekali mulai usia kehamilan 7 bulan dan ibu mendapatkan
penambah darah, vitamin dan penyuluhan tentang persiapan
persalinan, tanda-tanda persalinan dan tanda-tanda bahaya pada 3
bulan terakhir kehamilan.
2) Persalinan
Ibu mengatakan pada hari Kamis tanggal 5 Maret 2009 melahirkan
bayinya ditolong oleh bidan jam 12.00 WIB dengan jenis kelamin
laki-laki. Setelah melahirkan ASI langsung keluar dan ibu menyusui
bayinya.
3) Neonatal
Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 5 Maret 2009 dengan normal
ditolong oleh bidan pada jam 12.05 WIB dengan jenis kelamin laki-
laki dengan berat badan 3800 gram, panjang badan 50 cm, lingkar
kepala 33 cm, bayi menangis kuat dan tidak ada kelainan.
II. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum:
Keadaan umum : Baik
Berat Badan : 3800 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar Kepala : 33 cm
Lingkar dada : 34 cm
Tangis bayi : Menangis kuat
Aktivitas : Kuat
Tanda-tanda vital
Pernapasan : 40x/ menit
Nadi : 120 x/ mnt
Suhu : 36,60 C
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak
tampak caput succedaneum, tidak tampak
cephal hematoma, rambut tipis, dan warna
rambut hitam.
Wajah : tidak pucat, warna kemerahan
Mata : simetris, sklera tidak ikterus, tidak ada tanda-
tanda infeksi
Telinga : simetris, tidak tampak serumen
Mulut : simetris, warna merah, tidak ad labioschiziz,
tidak ada labio palatoschiziz.
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid dan
tidak tampak pembesaran vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak terlihat retraksi dada, puting
susu menonjol
Abdomen : Tali pusat masih basah dan terbungkus kasa
steril, dan tidak tampak hernis umbilikalis.
Punggung : Tidak ada spina bifida
Genetalia : Jenis kelamin laki-laki, bersih, testis sudah
turun
Anus : Bersih, tidak terdapat atresiani
Ekstrimitas
Atas : Simetris, tidak terdapat polidaktil maupun
sindaktil, pergerakan aktif
Bawah : Simetris, tidak terdapat polidaktil maupun
sindaktil, pergerakan aktif
Integumen : Bersih, Turgor baik
b. Palpasi
Kepala : tidak teraba benjolan abnormal
Abdomen : Tidak teraba pembesaran dan benjolan
abnormal
Integumen : Turgor kulit baik
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar ronkhi, tidak terdengar
wheezing
d. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
3. Pemeriksaan Lain
1) Reflek rooting :+
2) Reflek morrow :+
3) Reflek suckling :+
4) Reflek babinski :+
3.6 Implementasi
Hari / Tanggal : Kamis, 5 Maret 2009
Jam : 14.00 WIB
Dx : By Ny”S” usia 0 hari dengan Imunisasi Hepatitis B
Implementasi
1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan teknik komunikasi terapeutik
dengan memberi salam pada ibu, memperkenalkan diri dan bersikap
ramah.
2. Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan bayinya baik.
3. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat imunisasi hepatitis B yaitu untuk
memberikan kekebalan terhadap penyakit hepatitis B.
4. Menjelaskan pada ibu tentang efek samping imunisasi hepatitis B yaitu
bengkak pada daerah penyuntikan.
5. Melakukan persetujuan tindakan dengan memberikan penjelasan
manfaat dan efek samping imunisasi hepatitis B dan ibu menyetujui
untuk dilakukan imunisasi.
6. Memberikan imunisasi hepatitis jam 14.00 WIB
1) Persiapan Alat
HB uniject, kapas DTT, bengkok, dan buku KIA.
2) Persiapan Pasien
Orang tua pasien diberitahu tentang tindakan yang akan dilakukan
dan bayi ditidurkan.
3) Langkah-langkah
a. Mencuci tangan
b. Menyiapkan alat
c. Membuka Hb uniject
d. Membersihkan paha dengan kapas DTT
e. Menentukan lokasi tusukan yaitu 1/3 paha lateral sebelah kanan
f. Memegang paha
g. Memegang spuit dengan tangan kanan memasukkan jarum
dengan sudut 90° secara intra muscular
h. Mencabut jarum suntik dan tekan dengan kapas DTT
7. Menjelaskan pada ibu tentang jadwal imunisasi selanjutnya yaitu
imunisasi BCG setelah bayi berumur 1 bulan.
3.7 Evaluasi
Tanggal : 5 Maret 2009
Jam : 14.20 WIB
S : Ibu mengatakan anaknya sudah diimunisasi hepatitis
Ibu mengerti tentang efek samping imunisasi hepatitis
O : Keadaan umum : baik
TTV dalam batas normal
Pernapasan : 40 x/ menit
Nadi : 120 x/mnt
Suhu : 36,7oC
Bayi sudah diberi imunisasi hepatitis
Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh
petugas kesehatan.
A : By Ny”S” umur 0 hari dengan imunisasi hepatitis
P : Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif
Mengingatkan kembali pada ibu tentang jadwal imunisasi
selanjutnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus Ny. ”S” GI P0000 Ab000 usia kehamilan 39 – 40 minggu janin
tunggal, hidup, intra uterin inpartu kala I fase aktif. Ibu mengatakan kenceng-
kenceng pada perut bagian bawah mulai jam 17.00 WIB kemudian pada jam
12.30 WIB ibu semakin kenceng-kenceng dan ibu pergi ke Puskesmas diantar
suaminya dan keluarganya. Selain dilakukan pengumpulan data subyektif dan data
obyektif diketahui bahwa keadaan ibu dan janin berdasarkan pemeriksaan
tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, periksa dalam dan Djj ibu dan janin sehat.
Pada jam 15.45 terlihat adanya tanda gejala kala II yaitu ibu mengatakan
kenceng-kenceng semakin kuat. Terlihat adanya tekanan pada anus terlihat
perineum menonjol, dan vulva dan vagina membuka kemudian pada saat
dilakukan pemeriksaan vagina pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban
sudah pecah. Kemudian pada jam 16.00 WIB bayi lahir normal berat badan 4000
gram dan panjang 51 cm.
Dalam langkah V dan VI yaitu intervensi dan implementasi kami tidak
menemukan kesenjangan antara teori dan praktek, dimana dalam intervensi dan
implementasi diberikan sesuai dengan kebutuhan ibu tersebut.
Jadi dalam kasus ini digunakan APN (asuhan persalinan normal) 58
langkah dan dilakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dimana semuanya telah
dilakukan sesuai dengan teori yang telah ada dan penulis menyimpulkan tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek seperti dalam pengawasan kala I langkah-
langkah dalam kala II dan dilanjutkan dengan IMD kemudian managemen aktif
kala III yang dilakukan pada kala III dan observasi pada kala IV dan nasehat yang
cukup penting untuk ibu setelah melahirkan yaitu : untuk memberikan ASI
eksklusif (sampai usia 6 bulan) diberikan secara on demand (tanpa terjadwal)
dengan begini kebutuhan nutrisi bayi memberikan terpenuhi terutama untuk
kekebalan tubuh bayi dan ibu juga perlu makan-makanan bergizi dan tambahan
kalori 500 kalori dari wanita normal serta untuk menjaga kebersihan terutama
payudara dan alat genetalia.
Menurut APN 2007 persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan
selaput ketuban keluar dari uterus itu dan proses persalinan terdiri dari 4 kala
yaitu kala I (kal pembukaan serviks menjadi pembukaan 10 cm atau lengkap),
kala II (kala pengeluaran janin), kala III (kala pengeluaran ari) kala IV (kala
observasi setelah kala IV sampai 2 jam
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari asuhan kebianan pada Ny. ”A” G III P2002
Ab000 yaitu pada tahap pengkajian data subyektif diperoleh data secara
lengkap. Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai data
dasar dalam menentukan identifikasi diagnosa atau masalah terhadap keadaan
yang dirasakan oleh Ibu.
Pada pelaksanaan rencana tindakan telah disusun berdasarkan yang
telah dilakukan observasi pada Ibu maka selanjutnya melaksanakan tindakan
yang telah tersusun sebelumnya berdasarkan asuhan kebidanan.
Evaluasi berdasarkan kebidanan yang diberikan pada Ny. ”A” ibu
mengalami kemajuan dalam persalinannya pada pukul 16.00 ibu telah
melahirkan bayi laki-laki dengan berat badan 4000 gram dan panjang bayi 51
cm dengan keadaan ibu dan bayi baik atau normal
5.2 Saran
Untuk petugas kesehatan
Diharapkan pada petugas kesehatan mempertahankan untuk menjaga
komunikasi sehingga didapatkan kerja sama yang baik dengan pasien
dalam memberikan asuhan kebidanan dan mempertahankan atau
meningkat kebersihan dan keamanan terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan.
- Bagi masyarakat
• Keluarga diharapokan dapat bekerjasama dengan petugas kesehaan
demi kelancaran dan memberikan asuhan kebidanan
• Keluarga sebaiknya mematuhi atas saran atau petunjuk yang baik dari
petugas kesehatan
• Keluarga dapat kembali jika ditemui ada masalah pada ibu atau
bayinya nanti
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC.